• Tidak ada hasil yang ditemukan

T MTK 1201333 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T MTK 1201333 Chapter5"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

77

Kurnia Putri Sepdikasari Dirgantoro, 2014

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN M-APOS UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI STRATEGIS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data diperoleh kesimpulan mengenai penerapan pendekatan M-APOS dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan kompetensi strategis dan kemandirian belajar siswa. Kesimpulan tersebut adalah sebagai berikut.

1. Peningkatan kompetensi strategis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan M-APOS lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional.

2. Peningkatan kemandirian siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan M-APOS lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional.

3. Terdapat asosiasi yang signifikan antara kompetensi strategis dan kemandirian belajar siswa di kelas M-APOS; serta tidak terdapat asosiasi yang signifikan antara kompetensi strategis dan kemandirian belajar siswa di kelas konvensional.

B. Saran

Berdasarkan pembahasan dan temuan yang telah diperoleh pada penelitian ini, saran yang dapat disampaikan antara lain sebagai berikut.

1. Pendekatan M-APOS dapat dijadikan salah satu alternatif pembelajaran yang dapat diterapkan dalam kelas matematika. Hal ini disebabkan pendekatan M-APOS memiliki beberapa kelebihan, di antaranya adalah sebagai berikut. a. Pembelajaran matematika dengan pendekatan M-APOS mendorong siswa

untuk belajar secara aktif karena siswa dilatih untuk dapat mengonstruksi sendiri konsep yang dipelajarinya melalui fase aktivitas.

(2)

78

Kurnia Putri Sepdikasari Dirgantoro, 2014

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN M-APOS UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI STRATEGIS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan konsep matematis yang telah ia pelajari secara mandiri. Hal ini menyebabkan ketika proses pembelajaran berlangsung, siswa dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan lebih baik.

c. Aktivitas pembelajaran matematika dengan pendekatan M-APOS, memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar mandiri melalui pengerjaan LKT, LKD dan latihan soal. Sehingga konsep-konsep yang secara aktif dipelajari oleh siswa itu sendiri akan tertanam lebih lama dalam ingatan.

d. Suasana belajar lebih hidup, komunikasi terjadi multi arah, baik antara siswa dengan guru maupun antara siswa dengan. Siswa dilatih untuk berkomunikasi dengan teman dalam kelompoknya terlebih dahulu ketika mereka mengalami kesulitan. Apabila pada akhirnya mereka tidak menemukan solusi, barulah mereka bertanya kepada guru.

e. Pembelajaran matematika dengan pendekatan M-APOS memberi kesempatan kepada siswa untuk mencapai pemahaman konsep dan proses. Artinya siswa tidak hanya memahami urutan pengerjaan/algoritma, tetapi mereka menyadari proses yang dilakukannya dalam menyelesaikan permasalahan yang diberikan.

f. Penerapan pendekatan M-APOS dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan kompetensi strategis dan kemandirian belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa siswa yang mencapai kriteria peningkatan tinggi untuk kompetensi strategis dan kemandirian belajar pada kelas M-APOS lebih banyak daripada siswa kelas konvensional.

2. Berdasarkan hasil penelitian bahwa peningkatan kemandirian belajar siswa masih tergolong rendah, maka disarankan penelitian ini dapat dilanjutkan untuk rentang waktu yang lebih panjang.

(3)

79

Kurnia Putri Sepdikasari Dirgantoro, 2014

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN M-APOS UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI STRATEGIS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kompetensi strategis mempengaruhi kemandirian belajar, ataukah kemandirian belajar mempengaruhi kompetensi strategis, ataukah kedua variabel tersebut saling mempengaruhi.

4. Untuk peneliti selanjutnya, penelitian terhadap pendekatan M-APOS dapat dilanjutkan terhadap karakteristik populasi yang berbeda, seperti pada siswa sekolah menengah di kelas lebih tinggi. Penelitian juga dapat dilanjutkan pada kompetensi serta disposisi matematis lainnya yang lebih luas.

5. Penelitian mengenai kompetensi strategis dan kemandirian belajar siswa perlu terus dilakukan dan dikembangkan mulai dari tingkat Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi. Hal ini dikarenakan kompetensi strategis serta kemandirian belajar merupakan kemampuan penting yang dapat mempengaruhi prestasi dan pencapaian siswa dalam belajar matematika serta dalam mempersiapkan siswa memasuki dunia kerja profesional mereka nantinya.

Adapun hal-hal yang perlu dipertimbangkan yang dapat menjadi kendala pada pengimplementasian pendekatan M-APOS dalam pembelajaran matematika adalah sebagai berikut.

1. Pada tahap awal pengimplementasian, siswa belum terbiasa dalam mempelajari konsep baru secara mandiri. Sebelumnya siswa terbiasa melaksanakan pembelajaran secara konvensional di mana siswa hanya memperhatikan guru ketika menjelaskan dan memberi contoh soal, kemudian bertanya ketika tidak mengerti. Pada pembelajaran dengan pendekatan M-APOS, siswa tidak lagi memperoleh penjelasan dan contoh soal dari guru, melainkan harus mempelajari sendiri materi sehingga perlu waktu bagi siswa untuk bisa beradaptasi dengan pendekatan ini. Sehingga pada awal pertemuan, masih banyak siswa yang belum mengerti dan minta dijelaskan oleh guru. 2. Pembelajaran matematika dengan pendekatan M-APOS memerlukan suatu

(4)

80

Kurnia Putri Sepdikasari Dirgantoro, 2014

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN M-APOS UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI STRATEGIS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk membantu meminimalkan kendala yang terjadi dalam penerapan pendekatan M-APOS dalam pembelajaran matematika, penulis menyumbangkan beberapa masukan terkait dengan faktor kendala yang telah diuraikan sebelumnya yaitu sebagai berikut.

1. Karena pada tahap awal pengimplementasian beberapa siswa mungkin mengalami kesulitan dalam mengatur dan memantau diri sendiri dalam proses pembelajaran, guru memiliki peran yang penting untuk membantu siswa agar siswa dapat membiasakan diri. Guru dapat lebih memotivasi siswa dan meyakinkan siswa bahwa mereka memiliki kemampuan untuk dapat mengatur dan memantau diri sendiri dalam kegiatan pembelajaran. Guru pun perlu berlatih untuk dapat menggunakan dan mengelola waktu sebaik mungkin agar waktu yang relatif terbatas ketika proses pembelajaran dapat memberikan hasil yang maksimal untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pengakuan dan pencatatan piutang murabahah sebesar biaya perolehan aktiva murabahah ditambah keuntungan yang disepakati, dan awal pengadaan barang BMT tidak menjurnal

Lingkungan sosial politik langsung tentu juga ikut mempengaruhi perilaku politik pengikut Saminisme, karena masyarakat pengikut Saminisme bukan komunitas yang betul-betul

[r]

Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha yang selanjutnya disebut sebagai KPBU adalah kerjasama antara pemerintah dan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur untuk

 Dalam welfare state, hak kepemilikan diserahkan kepada swasta sepanjang hal tersebut memberikan insentif ekonomi bagi pelakunya dan tidak merugikan secara sosial,

Tabel berikut ini menggambarkan Ikhtisar Data Keuangan Penting Perseroan pada untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011, 2010, 2009, dan 2008

prospector pada fase pertumbuhan dan defender pada tahap kedewasaan, maka hasil penelitian ini tidak konsisten dengan Atmini (2002) yang menemukan bahwa pada tahap pertumbuhan,

Upaya melakukan pendalaman pasar keuangan ( Financial deepening ) menjadi penting dalam memberikan ragam pilihan investasi bagi para investor. Di sisi lain,