BAB I
Tahun 2003 Tentang Komisi Wisata Agro;4.Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia, Nomor 348 Tahun 2003 Tentang Pedoman Perizinan Usaha Holtikultura.
1.2Latar Belakang
Agrowisata merupakan rangkaiaan kegiatan wisata yang memanfaatkan potensi pertanian sebagai objek wisata, baik potensi berupa pemandangan alam kawasan pertanian maupun kekhasan dan keanekaragaman aktifitas produksi dan teknologi pertanian serta budaya masyarakat petaninya. Kegiatan agrowisata bertujuan untuk memperluas wawasan pengetahuan, pengalaman rekreasi dan hubungan usaha di bidang pertanian yang meliputi tanaman pangan, holtikultura, perkebunan, perikanan dan peternakan dan sumberdaya pertanian. Peluang sektor pariwisata cukup prospektif, karena selain sebagai salah satu penghasil pertumbuhan ekonomi pariwisata sektor pariwisata diharapkan dapat berpeluang untuk dapat menjadi pendorong pertumbuhan sektor pembangunan lain. Seperti sektor perkebunan, pertanian, perdagangan, perindustrian dan lain-lain. Salah satu unsur dari sektor pertanian yang saat ini belum tergarap secara optimal adalah agro wisata. Potensi agrowisata tersebut ditujukan dari keindahan alam pertanian dan produksi di sektor pertanian yang cukup berkembang.
siklus hidrologi, mengurangi erosi, melestarikan lingkungan, memberikan desain lingkungan yang estetis bila dikelola dan dirancang dengan baik. Dengan berkembangnya agrowisata di suatu daerah tujuan wisata akan memberikan manfaat untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan pemerintah. Dengan kata lain bahwa fungsi pariwisata dapat dilakukan dengan fungsi budidaya pertanian dan pemukiman pedesaan dan sekaligus fungsi konservasi. Upaya pengembangan agrowisata pedesaan yang memanfaatkan potensi, dan melibatkan masyarakat pedesaan, dapat berfungsi sebagai pemberdayaan masyarakat selaras dengan pemberdayaan masyarakat berbasis pariwisata.
Pemberdayaan masyarakat adalah agrowisata yang dapat mengikutsertakan peran dan aspirasi masyarakat pedesaan selaras dengan pendayagunaan potensi sumber daya alam dan sumber merencanakan, menyusun, memprogramkan agrowisata yang bermanfaat bagi masyarakat, pengusaha dan pemerintah.
1.3Alasan Kegiatan diadakan
Dengan pengembangan desa agrowisata dan partisipasi stakeholder pariwisata yang akomodatif dan aktif serta kolaborasi yang harmonis dari masyarakat, Pihak Swasta (Businness Side), Pihak Akademisi (Academic), dan Pihak Pemerintah (Government) maka akan mempunyai andil dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan hasil-hasil pembangunan termasuk pengentasan kemiskinan, memberikan lapangan kerja, penghasil produk eksport serta pemeliharaan sumber daya alam dan kelestarian Lingkungan
1.4Tujuan
pentingnya pembinaan agrowisata sebagai salah satu alternatif dan cara membina masyarakat dalam mewujudkan sinergis pariwisata dengan pertanian yang dapat menghasilkan pertumbuhan sosial, ekonomi dan organisasi masyarakat
1.5 Manfaat
a. Meningkatkan
konservasi lingkungan.
b. Menigkatkan nilai estetika dan keindahan alam. c. Memberikan nilai rekreasi.
d. Meningkatkan kegiatan ilmiah dan ilmu pengetahuan. e. Mengembangkan ekonomi masyarakat, meliputi :
Peningkatan pendapatan masyarakat yang dihasilakan melalui berbagai kegiatan penjualan dari hasil cocok tanam.
Membuka kesempatan berusaha.
Mengembangan lama tinggal dan belanja wisatawan. Daya dukung promosi.
Meningkatkatkan produksi dan kualitas.
1.6 Sasaran
1. Terwujudnya perkembangan agrowisata yang didukung oleh masyarakat pedesaan
2. Terwujudnya pengetahuan, wawasan, sikap dan keterampilan masyarakat pedesaan dalam pengelolaan agrowisata
3. Terciptanya diversifikasi produk yang mampu menjadi produk wisata unggulan dan meningkatkan ekonomi masyarakat. 4. Tersusunnya tata cara pengelolaan agrowisata yang
didasarkan kepada manajemen pengelola yang tepat.
1.7 Lokasi Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Linung Bulen, Kecamatan Permata, Kabupaten Bener Meriah.
Keluaran dari kegiatan Perencanaan Kawasan Agrowisata Linung Bulen, Kecamatan Permata Kabupaten Bener Meriah adalah:
1) Rekomendasi tindak lanjut berdasarkan hasil studi lapangan; dan 2) Laporan kegiatan yang dilampiri hasil analisis dan informasi
terkait.
1.9Sistematika Penyajian
Untuk mencapai maksud dan tujuan seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya, maka LAPORAN PENDAHULUAN Penyusunan
Perencanaan Kawasan Agrowisata Linung Bulen, Kecamatan Permata Kabupaten Bener Meriah ini disusun dalam sistematika pembahasan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN, berisikan tentang : Dasar Hukum, Latar Belakang , Alasan Kegiatan Diadakan, Tujuan , Manfaat, Sasaran, Lokasi Kegiatan, Keluaran dan Sistematika Penyajian.
BAB II LANDASAN TEORITIS AGROWISATA, meumuat tentang : Umum, Pengertian Agrowisata, Manfaat Agrowisata, Prinsip-prinsip Agriwisata, Jenis-jenis Agrowisata,Dampak Positif dan Negatif Agrowisata.
BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI DALAM KONSTEKS REGIOANAL KABUPATEN BENER MERIAH, memuat tentang : Gambaran Umum Kabupaten Bener Meriahdan Gambaran Umum Kecamatan Permata.
BAB IVANALISIS KAWASAN PERENCANAAN, membahas tentang : Analisis Potensi Fisik – Tata Ruang, Analisis Potensi Sumber Daya Manusia, Analisis Potensi Komoditas Utama di Kawasan Agrowisata Linung Bulen, Analisis Potensi dan Masalah Kawasan Perencanaan, Analisis Zona Kawasan Perencanaan,
BAB V KONSEP PENGEMBANGAN AGROWISATA, membahas tentang : Konsep Perencanaan Kawasan dan Pengembangan Konsep, konsep agroforestri.
PERMATA, berisikan tentang : rencana ruang, manajemen pengembangan kawasan agrowisata.
BAB VII...PROGRAM PENGEMBANGAN AGROWISATA
Gambar 1.1