• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

3.1 Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian Deskriptif dilakukan untuk mengetahui karakteristik pembeli furniture produksi PT GMK dan perilaku pembelian furniture di wilayah penjualan Jakarta dan sekitarnya. Survei dilakukan terhadap pembeli furniture produksi PT GMK pada toko / galeri / stand pameran furniture yang diikuti oleh PT GMK.

3.2 Data dan Sumber Data Penelitian.

Metode pengumpulan data dilakukan dengan metode survei pada pembeli produk minimalis furniture produksi PT Gaya Manunggal pada Galery, Outlet dan pameran yang merupakan responden pada penelitian ini..

Data penelitian meliputi:

1) Data kuantitatif yaitu antara lain adalah tingkat pendapatan perbulan responden, anggaran pembelian fiurniture, periode penggantian furniture, usia responden dll. 2) Data kualitatif yang dikumpulkan dalam penelitian ini antara lain adalah

pekerjaan responden, alasan pembelian furniture, sumber informasi produk furniture, pengambil keputusan pembelian furniture dll.

Sumber data penelitian adalah:

(2)

i) Sumber primer : yaitu responden penelitian untuk data antara lain anggaran maksimum pembelian furniture , alasan pembelian dan sumber informasi produk furniture yang digunakan dalam pengambilan keputusan pembelian.

ii) Sumber sekunder: data yang dikumpulkan dari laporan atau publikasi perusahaan PT GMK antara lain: jumlah penjualan, nilai penjualan dan lainnya.

3.3 Kerangka Penalaran Penelitian

Informasi berkaitan dengan alasan pembelian furniture, anggaran biaya pembelian, sumber informasi produk yang digunakan konsumen, variabel penentu keputusan pembelian, situasi pembelian dan perilaku pasca konsumsi diharapkan akan bermanfaat sebagai masukan untuk merumuskan kebijakan bauran pemasaran meliputi pengembangan konsep produk, penetapan harga, penetapan saluran distribusi dan promosi produk yang efektif dan efisien sesuai denga perilaku pembeli furniture. Bauran Marketing Price Product Promotion Place Perilaku Konsumen

(3)

3.4 Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel perilaku konsumen yang dianalisis meliputi:

1. Spesifikasi Product , merupakan atribut yang ditawarkan dari produk GMK, seperti: kursi tamu, kursi makan dan kamar set.

2. Lokasi pembelian furniture, merupakan di tempat mana saja produk GMK diperoleh, seperti: toko, galeri, stand pameran.

3. Anggaran dan daya beli konsumen, merupakan anggaran yang disediakan untuk pembelian furniture, tingkat pendapatan dll.

4. Alasan pembelian furniture dan jangka waktu penggantian furniture.

5. Metode promosi yang disukai oleh konsumen, dan media komunikasi yang dapat diakses oleh konsumen.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini menerapkan metode pengambilan sampel non probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel sederhana. Setiap pembeli pada outlet,

pameran dan galery pada periode bulan Maret tahun 2005 adalah 150 responden

penelitian . Jumlah konsumen yang dijadikan sample survei adalah sebanyak lima

belas beranding satu untuk setiap toko yang disurvei. Jadi ada 150 orang konsumen yang akan disurvei. Distribusi kuesioner untuk toko dan konsumen di pameran tersebut dilakukan oleh peneliti sendiri. Responden pada level toko / distributor adalah orang yang merngetahui penjualan furniture, baik harga keuntungan, jumlah stok untuk berbagai produk furniture yang dijual. Jumlah responden yang diambil

(4)

adalah sebanyak 5 toko dan 10 stand pameran yang diambil secara acak dari lima wilayah di Jakarta. Setelah dilakukan pembagian berdasarkan jenis distributor, pembagian dilanjutkan ke pembagian berdasarkan wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Barat adalah lokasi yang jumlah saluran distribusinya paling banyak. Diikuti dengan Jakarta Selatan, Pusat dan Utara.

Penentuan lokasi pengumpulan data dengan pertimbangan kemudahan untuk mendapatkan responden pada lokasi tersebut, maka peneliti melakukan judgemental sampling.

Metode pengambilan sample adalah sebagai berikut:

Toko, Galery PT. GMK dan Pameran furniture yang terdapat di Jakarta.

Data informasi yang didapat, dilakukan dengan cara peneliti mendatangi sendiri toko, galeri dan pameran furniture, sehingga peneliti dapat melakukan pengamatan langsung (observasi) dan membantu responden untuk mengisi kuesioner.

Metode penelitian ini dilakukan dengan pertimbangan, peneliti dapat melihat langsung aktivitas di lapangan dan ada kemungkinan responden tidak memahami maksud pertanyaan dalam kuesioner dan ketidaklengkapan pengisian.

Konsumen Produk Furniture PT. GMK.

Sumber data yang terbaik adalah sumber data primer. Dengan menggunakan metode pengumpulan data self administered survey, dimana responden

(5)

diminta kesediaannya untuk mengisi sendiri kuesioner yang diberikan, setelah peneliti meninggalkan kuesionernya kepada responden untuk diisi yang kemudian diambil lagi beberapa waktu untuk dikumpulkan oleh peneliti. Metode pengumpulan data ini dilaksanakan dengan pertimbangan akan mengurangi biaya, namun ada kemungkinan responden tidak memahami maksud pertanyaan dalam kuesioner dan ketidaklengkapan pengisian.

3.6 Rancangan Instrumen Pengukuran Data (Kuesioner)

Peneliti mencoba untuk mengembangkan pertanyaan-pertanyaan penelitian pada kepuasan dan ketidakpuasan pelanggan dan faktor-faktor yang menyebabkan konsumen membeli suatu produk furniture. Dalam kuesioner, kami membatasi responden hanya pada pembeli produk GMK untuk keperluan rumah tangga. Jumlah seluruh kuesioner konsumen yang kembali adalah sebanyak 100 lembar. Data yang akan dianalisis dapat dikelompokan menjadi 6 bagian yaitu:

• Profile Konsumen (Customer Profile).

• Harga (Pricing).

• Produk (Product).

• Distribusi (Distributor).

• Promosi (Promotion)

(6)

3.7 Teknik Analisis Data

Bentuk hipotesis yang digunakan adalah hipotesis asosiatif / korelasi (hubungan) yang mana akan disoroti dua aspek untuk menganalisis korelasi, apakah data sampel yang ada menyediakan bukti cukup bahwa ada kaitan antara variabel- variabel dalam populasi asal sample.

3.7.1 Korelasi

Analisis korelasi (correlation) digunakan untuk mengetahui sifat hubungan

antara kedua variabel, apakah memiliki nilai positif ataupun negatif. Nilai korelasi berkisar antara minus 1 hingga 1. Apabila hubungan antara 2 variabel (mis : X dan Y) memiliki korelasi sebesar minus 1 (-1), berarti terdapat hubungan yang negatif antara variabel X dan Y. Jadi, apabila nilai variabel X naik sebesar 5%, maka nilai variabel Y turun sebesar 5%. Jika variable X dan Y memiliki korelasi sebesar 0, berarti sama sekali tidak ada hubungan antara nilai variable X dan variabel Y. Selanjutnya, apabila nilai korelasi sebesar 1, maka kenaikan variabel X akan diikuti pula oleh kenaikan variabel Y dalam proporsi yang sama. Nilai korelasi tidak selalu minus 1, 0, atau 1. Apabila kita melihat nilai absolut-nya, maka hal tersebut menandakan kuat-lemahnya hubungan antara variabel tersebut. Sedangkan plus dan minus dari korelasi menandakan hubungan yang positif / searah (apabila nilai korelasi adalah plus) dan negatif / berlawanan arah (apabila nilai korelasi adalah negatif).

(7)

Perhitungan koefisien korelasi yang dilakukan dengan menggunakan data historis, dinotasikan sebagai r, adalah sebagai berikut :

( )( )

(

2

) ( ) (

2 2

) ( )

2

− − − = y y n x x n y x xy n r

3.7.2 Uji Hipotesis

Uji hipotesis digunakan untuk menentukan apakah terdapat hubungan yang signifikan antara kedua data yang diuji. Uji hipotesa dapat digunakan untuk menguji korelasi (mengenai ada / tidaknya hubungan diantara variabel-variabel yang diukur). Bentuk dasar dari null dan alternative hypothesis adalah sebagai berikut :

Ho1 : ρ = 0 (Tidak ada hubungan linier yang signifikan) Ha1 : ρ≠ 0 (Ada hubungan linier yang signifikan)

3.7.3 Tabulasi Silang

Tabulasi silang digunakan untuk menganalisis dua kriteria data yang memiliki kalsifikasi berbeda dengan menggunakan tabel analisis data yang mengkorespondenkan kolom dengan baris dari suatu kejadian / keadaan.

(8)

3.7.4 Chi - Square

Chi-Square digunakan dalam pengujian hipotesis untuk mengetahui apakah benar-benar ada hubungan signifikan antara kedua variable yang diuji. Rumus Chi Square adalah sebagai berikut:

Eij

Eij

Oij

x

c j

)

(

r 1 i 1 2

=

∑∑

= =

3.7.5 t-test

t-test digunakan dalam pengujian hipotesis untuk mengetahui apakah benar-benar ada hubungan antara kedua variable yang diuji. t-test dapat dilakukan, baik untuk menguji korelasi.

Rumus t-test yang digunakan untuk menguji korelasi adalah sebagai berikut :

) 2 ( ) 1 ( ) 2 ( 2 − − = − n r r n t

Di mana t memiliki derajat kebebasan (degree of freedom) sebesar n-2, n adalah jumlah sample, b adalah slope kemiringan garis linear, dan s(b) adalah standard deviasi dari b. Nilai kritis dari t dicari dengan menggunakan tabel t dengan n-2 sebagai degree of freedom-nya. Untuk mengetahui hasil sebuah uji hipotesa, apakah

Ho diterima atau ditolak, maka perlu dibandingkan antara t hitung dengan t tabel. Sedangkan t-test yang digunakan untuk menguji hubungan antar variabel memiliki rumus sebagai berikut :

(9)

) ( 1 1 ) 2 ( b s b t n =

Apabila hasil perhitungan t hitung melebihi t table (t hitung berada di daerah penolakan – rejection area), maka Ho ditolak dan Ha diterima, demikian pula

sebaliknya. Untuk mencari t tabel, peneliti menggunakan tingkat keyakinan (confidence level) sebesar 95%.

Gambar

Gambar 3.1 Model Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi melalui lembar pengamatan aktivitas belajar matematika siswa dalam proses pembelajaran yang sudah baik (skor rata-rata

Perbedaan utama perspektif TQM dengan psikologi yakni bahwa pada TQM, persepsi kualitas pelanggan diteropong dari perusahaan secara keseluruhan (produk, pelayanan,

Fenomena Urban Sprawl terjadi karena perkembangan pemukiman perkotaan yang tidak terkendali. Perkembangan permukiman yang tidak terkendali ini berdampak pada

Berdasarkan analisis hasil dan pembahasan penelitian dapat disimpulkan bahwa pengembangan Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) berbasis life skills pada materi

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi garam terhadap proses fementasi ikan kembung (Rastrelliger sp.) menjadi peda selama 14 hari

b) Implementansi kebijakan pengurangan risiko bencana. Dimana potensi kerentanan akan lebih banyak berbicara tentang aspek teknis yang berhubungan dengan dimensi

menjelaskan keadaan erapan di mana pada tahap awal padatan memiliki afinitas yang tinggi terhadap zat terlarut. Apabila tapak-tapak erapan tersebut telah ditempati,