• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV KONSEP DESAIN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV KONSEP DESAIN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori

4.1.1 Teori Brand

Brand merupakan cara suatu perusahaan membangun koneksi

emosi dengan konsumennya, di mana perusahaan tesebut menjadi tidak tergantikan serta mempunyai hibungan jangka panjang dengan konsumennya. Di dalam buku Designing Brand Identity, Marty Neumeier mengatan suatu brand adalah perasaan mendalam seseorang tentang suatu produk, jasa, atau perusahaan.

Menurut Alina Wheeler, Branding adalah suatu proses disiplin yang digunakan untuk membangun kesadaran dan kesetiaan konsumen.

Branding adalah tentang mengambil setiap kesempatan untuk

mengungkapkan mengapa orang harus memilih salah satu merek dibandingkan dengan yang lain. Keinginan untuk memimpin, meminpin kompetisi, dan memberikan karyawan alat terbaik untuk menjangkau pelanggan adalah alasan mengapa perusahaan mempengaruhi branding. Brand Identity merupakan salah satu dari tiga unsur Brand (Brand Identity, Brand Communication & Brand Behavior) yang pertama kali dilihat oleh mata sebagai wujud fisik, mewakili seluruh tampilan secara visual dan verbal yang ada. Dimulai dari tampilan Logo, Elemen Grafis / Supergraphic, Photography Style dan tata cara komunikasi verbal. Seluruh proses pembuatan sebuah Brand disebut dengan Branding, yang sangat terencana dan tertata secara rapi dengan titik fokus yang jelas. Selain dengan citra suatu brand yang ditulis di atas, dalam buku “Identity Design Sourcebook” menyatakan bahwa identitas yang mudah diingat dan kuat sangatlah krusial .

Saat ini Taman Wisata Mekarsari belum memiliki brand yang kuat, serta belum mempunyai image serta kesan yang dalam saat dilihat, dan juga citra Taman Wisata Mekarsari di mata masyarakat tidak mencitrakan Taman Wisata Mekarsari sebagai tempat untuk Edukasi, konservasi dan penelitian tidak hanya sebagai tempat wisata. Maka, Penulis akan mengangkat brand Taman Wisata Mekarsari tidak hanya dari sisi rekreasi tetapi juga edukasi dan penelitian.

(2)

4.1.2 Teori Piktogram

Kata Piktogram sendiri berarti gambar tertulis, yang berasal dari bahasa latin “pictus” = “picture” dan bahasa yunani “gramm” =

“written”. Dalam buku icons, symbols + pictograms visual

communication for every language, dikatakan bahwa ikon, simbol dan piktogram adalah bentuk termurni dari komunikasi visual. Sebuah ikon, simbol ataupun pictogram mampu melampaui batas budaya dan bahasa untuk menyatakan konsep serta arti secara cepat dan efektif.

Dr. Otto Neurath penemu dari “International Encyclopaedia of Unified Science” dan juga orang yang mengembangkan sistem visual yang bernama ISOTYPE (Internasional Sistem of Typographic Picture Education) meletakkan Aturan dasar untuk pengembangan dan desain pictogram, yaitu pictogram harus dimengerti dalam tiga pandangan sekilas:

• Pertama : Persepsi pada bagian terpenting objek

• Kedua : Persepsi pada bagian yang tidak terlalu penting pada objek

• Ketiga : Persepsi pada detail tambahan pada objek.

Dengan kata lain, piktogram harus dibuat sesederhana mungkin untuk dimengerti dengan cepat dan benar karena sang pengamat harus dengan segera mengerti apa maksud dari gambar yang diamati. Kriteria lainnya yang harus diaplikasikan pada suatu piktogram agar dimengerti secara universal adalah mempunyai budaya yang netral, bebas dari standar edukasi, internasional, tidak ambigu. Istilah dari Piktograms sendiri menjelaskan piktogram sebagai empat level esensi dari semiotika, yaitu semantik (arti), sintaktik (struktur), sigmatik (relasi), dan pragmatik (tujuan).

Piktogram adalah penyderhanaan, penggambaran abstrak yang dibuat dari elemen dasar dari simbol grafis. Kebanyakan piktogram tersusun dari elemen-lemen berikut:

• Titik • Garis

• Bentuk dasar geometris: lingkaran, persegi, segitiga • Tanda panah

• Tanda silang

Bentuk-bentuk dasar tersebut tidak perlu digunakan dalam bentuk originalnya atau stereotip, tetapi bisa muncul dengan bentuk yang sudah dimodifikasi. Bahkan bentuk piktogram yang kompleks bisa diubah kembali menjadi bentuk dasar.

Piktogram dibuat oleh orang dan harus dimengerti secara universal dan untuk alasan ini piktogram harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Piktogram harus mudah dikenali, mudah dimengerti, dan mudah diingat. Oleh karena itu piktogram harus terkaitkan dengan:

(3)

• Kelayakan semiotika: konten simbolik dari suatu bentuk • Tingkat ikoniksitas dan abstraksi dalam representasi

• Cakupan dari tanda piktorial dan bentuk yang singkat, jelas dan padat.

• Situasi dan kondisi observer (mental, psikologis, kapasitas fisikal) Desain Piktogram untuk Taman Wisata Mekarsari akan dibuat simple dengan warna-warna yang beragam, dan mudah dimengerti oleh Pengunjung.

4.1.3 Teori Semiotika

Semiotika dikenal juga sebagai studi tentang tanda, erdapat berbagai macam variasi definisi menurut ahli semiotic terkenal tentang apa yg melibatkan semiotik. Salah satu dari definisi paling terkenal adalah, definisi yg dicetuskan oleh Umberto Eco, yang mengatakan bahwa, “Semiotika Berkaitan dengan segala sesuatu yang dianggap sebagai tanda.”

Semiotika merupakan studi yang tidak hanya melibatkan apa yang kita sebut sebagai 'tanda' dalam percakapan sehari-hari, tetapi dari segala sesuatu yang memiliki arti. Dalam pengertian semiotik, tanda-tanda berupa kata, gambar, suara, gerakan dan objek. Ahli semiotika kontemporari mempelajari bahwa tanda tidak dapat diisolasi tetapi sebagai bagian dari semiotika “sign system” (seperti media atau genre). Mereka mempelajari bagaimana makna dibuat dan bagaimana realita direpresentasikan.

“Mungkin untuk memahami suatu ilmu yang mempelajari tanda sebagai bagian dari kehidupan sosial. Ini akan merupakan bagian dari psikologi sosial, dan karenanya psikologi umum. Kita akan menyebutnya “semiology”. (Greek se mei on, ‘sign’)

Charles Peirce dan Charles William Morris Merupakan peneliti modern tentang teori tanda. Morris seorang psikolog dan filosofis mempunyai pengaruh yang formatif terhadap semiotika. Dari beberapa teori yang dicetuskannya dia menjelaskan bahwa semiotika bergerak di berbagai level, yaitu:

• Level struktual (sintaktik)

Pada level ini dari informasi merupakan bagian terpenting kedua. Pada level ini struktur konstruksi, kombinasi, dan visual menyatakan dari sisi apa suatu tanda harus digambarkan. Hal ini meliputi: - bentuk - kecerahan - warna - material - movement

(4)

• Level makna (semantik)

Pada level ini tugas suatu tanda adalah menyampaikan pesan, suatu tanda tidak bisa disebut tanda sampai tanda tersebut bisa menyampaikan pesan yang dimaksud, faktor yang mempengaruhi bagian ini adalah konteks, edukasi, sosial, dan budaya.

• Level tujuan (pragmatik)

Suatu tanda dibagi dalam seberapa jauhnya tanda tersebut mempengaruhi penerima

- imperative effect (mempengaruhi keinginan obesrver) contoh: tanda stop.

- Suggestive effect (mempengaruhi perasaan observer) contoh: piktogram yang dipaikai dalam suatu advertising.

- Indicative effect (mempengaruhi pikiran observe) contoh: petunjuk exit.

• Level penghubung (sigmatik)

Pada level ini abstraksi suatu tanda sangat penting, sigmatik level mengghubungkan tanda dengan penerima. Dibagi menjadi tiga, yaitu:

- tanda sebagai icon - tanda sebagai indeks - tanda sebagai simbol

Desain sign system dan piktogram Taman Wisata Mekarsari akan sangat memperhatikan sisi sintaktik dalam pembagian zona, baik dari segi visual maupun struktual. Sehingga desain sign sistem untuk mekarsari tidak hanya bagus secara visual, tapi terwujudnya sign sistem yang baik, terpadu dan efektif bagi taman wisata mekarsari.

4.1.4 Teori Wayfinding

Sign/tanda adalah suatu alat informasi yang klasik dalam berbagai ruang dan merupakan komponen inti dari berbagai sistem pedoman. Konsistensi design di signage di teknologi signage adalah aspek yang sangat penting dari suatu pedoman dan sistem wayfinding karena hal tersebut memungkinkan pengguna untuk segera apa bentuk bagian dari suatu sistem tertentu.

Suatu sign/tanda dibagi dalam tiga level komunikasi dan juga kualitas relevan, yaitu:

• Level Teknikal, pesan dilihat sebagai signal yang bisa diterima benar/tidak benarnya. Dilihat dari sisi legibility suatu tanda, yang membuat persepsi jadi lebih mudah dan ditangkap oleh penerima pesan.

• Level Semantik, Pesan dilihat sebagai alat yang bisa dimengerti benar/tidaknya. Pada level ini dilihat dari sisi comprehensibility, taitu clarity yang membuat pesan lebih gampang dimengerti/dibaca.

(5)

• Level keefektifan, pesan dilihat sebagaimana pesan tersebut mempengaruhi penerima pesan. Pada level ini dilihat dari sisi persuasive, dimana kekuatan dari sign/tanda tersebut meyakinkan si penerima pesan.

Fungsi dari sign, adalah: • Indentifikasi

• Direksi • Deskripsi • Regulasi

Wayfinding adalah sebuah sebuah istilah bagi para designer tentang tanda dan signage system seperti yang digunakan. Mereka menyataan bahwa mereka bekerja dengan wayfinding. Tanda dan Grafis untuk sign system tersebut diciptakan untuk suatu tujuan. Tujuan tersebut adalah untuk membantu Wayfinding dan menyampaikan pesan yang tidak dapat disampaikan dengan verbal. Tanda yang sebenarnya tidak bisa berdiri sendiri, karena kadang-kadang suatu sign system dapat disampaikan dengan tanda non-grafis.

Wayfinding adalah suatu cara khusus untuk menyelesaikan

masalah. Masalah tesebut adalah menemukan jalan dari suatu tempat untuk sampai ke suatu tujuan tertentu atau untuk kembali lagi ke tempat tersebut. Mengenali suatu masalah Wayfinding merupakan suatu kesadaran suatu kemauan atau kebutuhan untuk menuju suatu tempat.

Ada lima elemen utama pada arsitektur wayfinding, yaitu jalur/sirkulasi, marker, nodes, batas, dan zona/distrik.

• Sistem sirkulasi/jalur

Sistem sirkulasi adalah elemen kunci dari pengorganisasian suatu ruang. Manusia menggunakan sistem sirkulais untuk mengembangkan peta mental. Suatu sistem sirkulasi membantu orang memahami di mana mereka berada dalam sistem.

Marker

dalam wayfinding, marker adalah obyek yang menandai suatu daerah. Penanda seperti lengkungan, monumen, pintu masuk bangunan, kios, spanduk, karya seni dan fitur alami yang

memberikan identitas yang kuat untuk berbagai bagian situs atau bangunan. Mereka bertindak sebagai landmark mental dalam proses wayfinding dan memecahkan tugas yang kompleks menjadi bagian-bagian dikelola.

Nodes

Sebuah node adalah titik di bagian suatu cabang berasal. Orang-orang membuat poin keputusan di node dalam jalur. Akibatnya, node harus berisi informasi grafis dan arsitektur untuk membantu dengan keputusan tersebut.

(6)

• Batas

Tepi wayfinding menentukan di mana suatu daerah mulai atau berakhir.

• Zona/distrik

Zona wayfinding adalah daerah (baik di luar atau di dalam bangunan) dengan karakter pembeda yang membantu dalam identifikasi umum tempat.

Format signage membutuhkan rasio ukuran-ukuran tertentu, yang berarti panjang sampai tinggi tertentu. Hal ini juga yang akan membedakan tipe-tipe signage. Faktor yang perlu dipertimbangkan untuk membantu menetapkan ukuran signage tertentu adalah:

• Jumlah informasi yang akan disampaikan • Ukuran informasi (minimum)

Ukuran signage (minimum)

• Untuk mendapatkan atensi penerima (minimum) • penglihatan penerima

• Kecepatan pandang penerima

Jarak pandang anatara signage dengan penerima • Positioning

• Pembatasan spasial

• Undang-undang pembatasan

Signage dapat dibagi empat kategori, yaitu: • Informasi umum

• Indikator arah • Indikator tujuan • Instruksi atau aturan

Sign system Taman Wisata yang dipunyai saat ini masih kurang mendukung navigasi pengunjung, sign system di Mekarsari juga mempunyai desain kurang terpadu sehingga masih membingungkan sistem navigasi pengunjung, maka sign system Taman Mekarsari akan disampaikan secara jelas, terlebih lagi, harus mempunyai hierarki yang jelas dari simbol/piktogram maupun font yang dipakai.

Materi paling umum yang digunakan buat signage adalah Aluminium, PVC, kayu, lembaran Acrylic, dan kaca. Kayu digunakan untuk pedoman dan wayfinding ketika pedoman dilukis atau dipahat di dalamnya, dan juga biasanya membangun image yang natural.

4.1.5 Teori Warna

Menurut Lestrice Eisseman dalam buku Pantone: Guide to Communication With Color, warna merupakan metode yang paling tepat dalam usaha penyampaian pesan dan tujuan. Warna adalah bagian dari proses perlengkapan identitas. Warna juga mendorong dan bekerja secara bersamaan dengan seluruh arti, simbol dan konsep pemikiran yang abstrak.

(7)

Warna mengekspresikan fantasi, mengingat kembali waktu, tempat dan memproduksi suatu keindahan/reaksi secara emosional. Selain itu, ia juga mengungkapkan salah satu fakta warna dimana daerah-daerah yang lebih dekat dengan garis khatulistiwa, cenderung digambarkan dalam warna hangat dan cerah. Dalam buku Color Design Workbook oleh Adams Morioka dan Terry Stone, terdapat 10 peraturan mengenai warna:

• Warna harus dapat menyampaikan pesan • Penggabungan warna harus harmonis • Menarik perhatian

• Perlu diingat bahwa konteks adalah segalanya

• Mempertimbangkan bahwa eksperimen adalah kunci utama

• Mengetahui bahwa masyarakat melihat warna dengan sudut pandang

• yang berbeda-beda

• Memiliki nilai ingatan yang tinggi • Pikirkan komposisinya

• Selalu menggunakan sistem warna yang telah distandarisasi • Mengetahui batasan penggunaan jumlah warna

Dalam desain signage & wayfinding warna dan kontras merupakan faktor penting untuk berkomunikasi secara efektif pesan. Warna memiliki arti yang berbeda dan bekerja dengan berbagai cara berbeda bersama-sama.

Kontras antara background dan foreground adalah salah satu faktor paling penting untuk kemudahan membaca. Jika teks berwarna digunakan pada latar belakang terang kontras akan lemah, untuk hasil kontras optimal adalah teks putih terhadap latar belakang berwarna gelap. Dalam warna desain signage & wayfinding adalah faktor kombinasi untuk harmonisasi signage dengan lingkungan. Program Warna akan membedakan tanda satu dengan yang lain dan dapat menawarkan indikasi pesan tanpa harus dapat memahami bahasa yang ingin disampaikan dari tanda.

4.1.7 Teori Tipografi

Tipografi merupakan representasi visual dari sebuah bentuk komunikasi verbal dan merupakan properti visual yang pokok dan efektif. Tipografi dalam sebuah media terapan visual merupakan faktor yang membedakan antara desain grafis dan media ekspresi visual lain seperti lukisan. Lewat kandungan nilai fungsional dan nilai estetiknya, huruf memiliki potensi untuk menterjemahkan atmosfer-atmosfer yang tersirat dalam sebuah komunikasi verbal yang dituangkan melalui bentuk-bentuk visual. Pada dasarnya huruf memiliki faktor yang dapat mengaktifkan gerak mata. Faktor-faktor penting tersebut adalah:

Clearity : huruf memperlihatkan kejelasan Readability : huruf yang dipilih mudah dibaca Legibility : huruf yang dipilih jelas bentuknya Visibility : huruf yang dipilih mudah terlihat

(8)

(Tipografi dalam Desain Grafis, Danton Sihombing, Jakarta 2001)

Legibilty adalah fungsi dari sebuah perancangan typeface, sebuah perhitungan informal tentang bagaimana mudahnya untuk membedakan satu huruf dengan yang lainnya dalam jenis huruf tertentu. Sedangkan readabilty merupakan standar ukuran bagaimana mudahnya kata, kalimat atau sebuah paragraf mudah dibaca.

Legibilty adalah fungsi dari sebuah perancangan typeface, sebuah perhitungan informal tentang bagaimana mudahnya untuk membedakan satu huruf dengan yang lainnya dalam jenis huruf tertentu. Sedangkan readability merupakan standar ukuran bagaimana mudahnya kata, kalimat atau sebuah paragraf mudah dibaca.

Sebuah typeface signage adalah typeface sans-serif dan tersedia dalam berat yang bervariasi dengan desain yang mudah dibaca langsung sederhana. Mereka memiliki keterbacaan yang baik dengan proporsi huruf besar X-height dan lebar dengan ascenders menonjol / descenders untuk memastikan pembacaan yang baik.

Bila menggunakan yang mudah dibaca font yang tipografi dikenali bagi banyak orang untuk membaca dan memahami pesan dengan jelas. Oleh karena itu pilihan jenis huruf signage adalah salah satu keyfactors untuk membuat sebuah sistem kerja wayfinding. Ketika memilih jenis huruf untuk desain signage/wayfinding proyek silakan gunakan karakteristik sebagai berikut:

Sebuah desain tipe yang jelas dan mudah, sans-serif Letterforms yang mudah dikenali

• Jarak spasi yang positive untuk meningkatkan tampilan visual • Keluarga Font mencakup paket bobot yang berbeda

Jenis huruf ini memiliki X-height besar untuk dibaca baik

Taman Wisata Mekarsari akan menggunakan typeface sans serif dimana kan sangan memudahkan wayfinder untuk membaca font yang diaplikasikan ke sign system dan juga memberikan kesan modern dan dinamis ke dalam design sign system.

4.2 Strategi Kreatif 4.2.1 Key facts

• Merupakan taman buah paling besar di dunia dan juga mempunyai tempat edukasi.

• Mempunyai berbagai macam wahana wisata di dalam taman buah. • memiliki koleksi sebanyak 78 famili, 400 spesies, dan hampir 1500

varietas tanaman buah tropis. • Banyak dikunjungi wisatawan asing.

(9)

4.2.2 Masalah yang dikomunikasikan

Sign system yang dimiliki saat ini kurang mencerminkan identitas dan karakter Taman Wisata Mekarsari sebagai Taman Agrowisata yang bersifat kekeluargaan, tropical, dan fun.

Pengaplikasian sign system di Taman Wisata Mekarsari tidak sintaktik dan teintergrasi secara baik.

4.2.3 Tujuan Komunikasi

Memberikan karakter yang unik, menarik dan dinamis kepada sign system Taman Wisata Mekarsari untuk memperkuat Karakteristik Taman Wisata Mekarsari, sebagai sebagai Taman Agrowisata yang bersifat kekeluargaan, edukatif, dan fun. Menciptakan kesan indah dan modern pada sign system Taman Wisata Mekarsari.

Pengaplikasian sign system dan karakter Taman Wisata Mekarsari pada media signage secara sintaktik, efektif, terpadu, dan efisien.

4.2.4 Profil Khayalak Sasaran Demografi

• Keluarga, terdiri dari: Ayah, Ibu dan Anak. • Usia orang tua: 25- 40 tahun ke atas • Status Ekonomi Sosial ( B-,B+, A-) Geografi

• Wisatawan mancanegara (Belanda, Jerman, Perancis, dll) yang sedang berkunjung ke Jabodetabek untuk berwisata. • Wisatawan lokal Indonesia:

- Warga tetap kota Jabodetabek - Masyarakat pulau Jawa.

Psikografi A. Personality

Dapat menyisihkan waktu luang di sela-sela kegiatan Peduli terhadap orang lain

Senang berbagi

Menyukai kebersamaan

Dapat menikmati waktu luang dengan santai Memiliki kepekaan terhadap lingkungan sekitar Menyukai sesuatu yang alami

(10)

B. Behaviour Travelling

Menyukai jalan-jalan Wisata kuliner

Menyukai kegiatan outdoor

Peduli dengan alam dan lingkungan hidup Menghargai budaya Indonesia

Mendengarkan lagu-lagu bernuansa pop

Memelihara hewan peliharaan seperti burung, anjing atau ikan hias.

Memilih jus buah dibanding minuman ringan dan minuman Berkarbonasi.

C. Lifestyle

Membeli buku di Gramedia,Gunung Agung, dan Times. Menonton saluran TV lokal yang menyajikan program

seputar lingkungan hidup dan juga program lluar , seperti: HBO, Animal Planet, dan National Geographic Channel  Memilih tempat hang out seperti Senayan City, Mall

Taman Anggrek.

Memilih mobil yang tidak terlalu mahal, namun sesuai dengan kebutuhan.

4.2.5 Positioning

Taman Wisata Mekarsari mempunyai posititioning 4si (Reboisasi, Edukasi, Rekreasi, dan Konservasi).

4.2.7 Unique Selling Proposition

Hal yang membuat Taman Wisata menjadi istimewa adalah Taman Wisata Mekarsari merupakan tempat wisata sekaligus konservasi yang juga memiliki lebih dari 100.000 spesies tanaman buah-buahan tropis yang mempunyai peluang besar untuk berkembang.

4.2.8 Big Idea

Guide to the Tropical Adventure 4.2.9 Pendekatan Kreatif

Pendekatan kreatif yang akan digunakan dalam perancangan sign system Taman Wisata Mekarsari adalah dengan menggunakan simbol-simbol yang ada di alam, seperti buah-buahan, tanaman-tanaman, hewan. warna-warna yang dipakai adalah tropikal, warna-warna diversity, dan juga ciri visual yang memiliki bentuk yang mudah diingat oleh masyarakat.

(11)

4.2.10 Keywords • Tropical • Fun • Beautiful 4.3 Strategi Design 4.3.1 Strategi Visual

4.3.1.1 Tone and Manner • Colorful • Dinamis • Segar • Modern 4.3.1.2 Elemen Visual • Piktogram/simbol

Dalam aplikasi piktogram akan digunakan gambar piktogram yang menarik dari segi warna namun simple, mudah dimengerti dan universal.

• Tipografi

Sign system Taman Wisata Mekarsari akan menggunakan huruf sans serif yang mempunyai kesan tidak kaku dan memenuhi syarat legibilitas yang baik, sehingga dapat diaplikasikan kesign system.

• Warna

Warna yang dipakai adalah warna-warna tropikal, namun tidak lepas dari usur alam, contoh warna tanaman dan buah-buahan yang segar dan cerah.

4.3.2 Pemilihan Media 4.3.2.1 Media Utama • Signage • Pocket map • Virtual map • Buku Paduan

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, secara langsung variabel investasi berpengaruh negative signifikan terhadap kemiskinan, secara langsung variabel investasi berpengaruh

Berdasarkan pada data yang dikumpulkan dan pengujian serta analisis data yang telah dilakukan terhadap permasalahan mengenai Modernisasi dalam bidang Struktur Organisasi

Testing juga dijalankan untuk meyakinkan bahwa modul-modul yang lain telah dapat di-update dengan baik terhadap data yang telah dimasukkan dan diproses

Kerana teori paling dasar dalam maqasid al-Syariah ialah bahawa tujuan utama dari pensyariatan berbagai hukum dalam Islam ialah untuk mewujudkan kemaslahatan bagi

Tes awal dilakukan untuk mengetahui kemampuan dasar siswa dalam pembelajaran menulis paragraf narasi tanpa menggunakan Lucy Yolanda, 2012 Penerapan Teknik Transformasi Lirik Lagu

Hasil yang konsisten dapat dilihat pada rerata marginal dimana metode pembelajaran Teams Asissted Individualization (TAI) lebih baik daripada metode pembelajaran Time

Aplikasi Girl Talk merupakan aplikasi tidak berbayar alias free pada smartphone yang berisi pendidikan kesehatan seksual bagi remaja putri khususnya untuk usia

[r]