• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pemetaan Jejaring Stakeholder Pariwisata Di Kota Batu Dengan Menggunakan Metode Social Network Analysis (SNA)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Pemetaan Jejaring Stakeholder Pariwisata Di Kota Batu Dengan Menggunakan Metode Social Network Analysis (SNA)"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksploratori dengan pendekatan kualitatif. Menurut Subyantoro dan Suwarto (2006:74), penelitian eksploratori disebut juga penelitian penjajagan atau penjelajahan (exploratory research), merupakan penelitian ilmiah yang bertujuan mencari dan menemukan masalahmasalah baru dalam mengisi kekosongan atau kekurangan dari pengetahuan, baik yang belum maupun yang telah ada. Effendi dan Tukiran (2012:4) menyebutkan, penelitian eksploratori bersifat terbuka dan masih mencari-cari. Pengetahuan peneliti tentang masalah terlalu tipis untuk dapat melakukan studi deskriptif. Penelitian eksploratori ini bertujuan untuk mengemukakan fenomena baru yang terjadi di masyarakat terutama dalam bidang pariwisata. Pendekatan kualitatif menurut Creswell (2012:352) merupakan sebuah alat untuk memaparkan dan memhamami makna yang berasal dari individu dan kelompok mengenai masalah sosial atau masalah individu. “Proses penelitian melibatkan. pertanyaan. dan. prosedur. yang. sudah. muncul. dengan. mengumpulkan data menurut setting partisipan, menganalisis data secara induktif, mengelola data dari yang spesifik menjadi tema umum, dan membuat penafsiran mengenai makna di balik data”. Peneliti menggunakan jenis penelitian ini, dikarenakan untuk memetakan (mapping) jaringan stakeholders pariwisata yang ada di Kota Batu, menganalisis hubungan yang terjadi antar. 64.

(2) 65. stakeholders, dan menganalisis stakeholders yang paling dominan dalam peta jaringan yang akan terjadi. Penelitian menggunakan metode ini dikarenakan penelitian yang dilakukan peneliti merupakan hal yang baru dan belum ditemukan penelitian sejenis terutama di bidang pariwisata dan khususnya di Indonesia. Peneliti menggunakan metode ini untuk mempelajari dan melakukan mapping atau pemetaan jejaring stakeholder pariwisata yang terdapat di Kota Batu. Sehingga dapat digunakan sebagai alat atau media untuk melihat jejaring stakeholders pariwisata di Kota Batu. B. Fokus Penelitian Fokus penelitian menurut Moleong (2006:7) adalah sebagai pusat perhatian yang dimaksud untuk membatasi suatu permasalahan yang diteliti agar tidak terjadi. pembiasan. dengan. mempersepsikan. maupun. mengkaji. permasalahannya. Pada dasarnya masalah dalam penelitian kualitatif bertumpu pada suatu fokus. Fokus penelitian adalah penetapan hal-hal atau permasalahan yang menjadi pusat perhatian maupun pokok-pokok permasalahan awal dipilih dan bagaimana memfokuskannya sehingga memperoleh gambaran umum tentang subjek yang diteliti. Penetapan fokus penelitian bertujuan untuk mengungkapkan data-data yang akan dikumpulkan, dianalisis dalam suatu bentuk penelitian. Berdasarkan uraian diatas, maka fokus penelitian ini adalah sebagai berikut:.

(3) 66. 1. Mengetahui Pemetaan jejaring stakeholders pariwisata yang terdapat di Kota Batu meliputi public sector, private sector, dan community atau civil society, 2. Mengetahui derajat hubungan masing-masing stakeholders pariwisata di Kota Batu, meliputi: a) Degree Centrality, meliputi Out Degree dan In Degree b) Closeness Centrality, meliputi Out Closeness dan In Closeness c) Betweenness Centrality. C. Lokasi dan Situs Penelitian Lokasi penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti berada di Kota Batu, Jawa Timur. Pemilihan lokasi penelitian tersebut dikarenakan Kota Batu merupakan salah satu destinasi wisata yang memiliki perkembangan pariwisata cukup baik di Jawa Timur. Hal tersebut dapat dibuktikan pada jumlah kunjungan wisatawan setiap tahunnya yang cukup besar seperti pada Tabel 1.1. Situs penelitian berfokus pada stakeholder pariwisata yang ada di Kota Batu meliputi 4A yaitu atraksi, aksesibilitas, Ancillary dan amenitas. Berikut situs penelitian peneliti yang telah dikategorikan ke dalam beberapa bagian antara lain : Tabel 3.1 Situs Penelitian Stakeholder Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan. Kode DPT. Keterangan -. Jumlah 1. DKP. -. 1.

(4) 67. Badan Keuangan Daerah Badan Penanaman Modal Atraksi Wisata Atau Tempat Wisata. BKD. -. 1. BPM. -. 1 4. 1 1 28. A. Pusat Oleh-oleh. PO. ASITA PHRI Paguyuban Homestay Badan Asuransi Makelar Total. AS PHR PH. Selecta, Jawa Timur Park Group, Kaliwatu Rafting, Kampung Wisata Kungkuk Jambuluwuk Convention Hall & Resort (*****) The Kartika Wijaya Hotel (****) ZamZam Hotel (***) Hotel Arjuna (**) Zalma Hotel (*) Grand Palem (Melati) Darmo Homestay, Fortuna Homestay, Sinta Homestay Brawijaya Travel dan Ongis Travel Warung Wareg dan Warung Kuliner Harum Manis Oleh-Oleh, Fariz Oleh-Oleh, dan Istana Brawijaya Oleh-Oleh ASITA MALANG PHRI Batu Paguyuban Panderman Homestay. BA M. -. H. Hotel. Non-Hotel (homestay) Travel Agent Restoran. NH TA R. 6. 3 2 2 2. 1 1 1. Situs penelitian diatas dipilih berdasarkan stakeholders pariwisata yang terdapat dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 yang didalamnya terdapat 13 usaha pariwisata. Situs tersebut mengacu pada 13 usaha pariwisata yang ada di Kota Batu. Selain itu peneliti memilih beberapa situs penelitian tersebut berdasarkan pengamatan atau observasi dari hasil pra research..

(5) 68. D. Sumber Data Sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain (Lofland dan Lofland,. 1984:47). Berdasarkan. sumbernya,. Krisyantono. (2007:43). membedakan data menjadi dua yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer merupakan Data yang diperoleh langsung dari sumber data pertama di lapangan. Sumber data ini bisa berupa responden atau subjek penelitian dari pengisian kuisioner, wawancara dan observasi, sedangkan sumber data sekunder adalah data yang digunakan untuk membantu peneliti jika data primernya sulit diperoleh atau kurang lengkap. Data sekunder yang dipakai oleh peneliti berupa buku, jurnal dan website yang digunakan sebagai bahan pendukung data primer. Penelitian ini mendapatkan sumber data primer dari beberapa informan, antara lain : a. Public Sector 1) Bidang Promosi dan Kerjasama Dinas Pariwisata dan Kebudayaan 2) Pusat Informasi Pariwisata 3) Seksi Bimbingan dan Pelatihan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan 4) Seksi Obyek dan Daya Tarik Wisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan 5) Seksi Usaha Jasa dan Sarana Wisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan 6) Bidang Industri Mikro dan UMKM Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan 7) Bidang Pendataan Badan Keuangan Daerah 8) Bidang Perizinan Badan Penanaman Modal.

(6) 69. b. Private Sector 1) Bidang Accounting dan Sekretariat Taman Rekreasi Selecta 2) Marketing Holding Jawa Timur Park Group 3) Bidang Humas Kaliwatu Rafting 4) Koordinator Kampung Wisata Kungkuk 5) Bagian Marketing Jambuluwuk Hall and Resort 6) Bagian Marketing Kartika Wijaya Hotel 7) Manager ZamZam Hotel Bagian Marketing 8) Manager Arjuna Hotel 9) Bagian FO Zalma Hotel 10) Manager Grand Palem Hotel 11) Koordinator Darmo Homestay 12) Pemilik Fortuna Homestay 13) Pemiliki Shinta Homestay 14) Owner Brawijaya Travel 15) Owner Ongis Travel 16) Supervisor Warung Kuliner Batu 17) Supervisor Warung Wareg Batu 18) Bagian Marketing dan Manager Fariz Oleh-Oleh 19) Bagian Marketing Harum Manis Oleh-Oleh 20) Bagian Marketing Brawijaya Oleh-Oleh c. Civil Society atau Non-profit organizational 1) Sekretaris 2 PHRI Kota Batu.

(7) 70. 2) Ketua Paguyuban Panderman Homestay 3) Pokdarwis Desa Sumberejo Sumber data sekunder diperoleh dari : a. Data Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu b. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2010 Tentang Pajak Restoran c. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2010 Tentang Pajak Reklame d. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2010 Tentang Pajak Hotel e. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2010 Tentang Pajak Hiburan f. Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2011 Tentang Pajak Bumi Bangunan Perdesaan dan Perkotaan. g. Arsip dan Dokumen Dinas Pariwisata dan Kebudayaan mengenai data pariwisata di Kota Batu.. E. Pengumpulan Data Pengumpulan data meliputi usaha membatasi penelitian, mengumpulkan informasi melalui observasi dan wawancara, baik yang terstruktur maupun tidak, dokumentasi, materi-materi visual, serta usaha untuk meranca protocol untuk merekam atau mencata informasi (Creswell, 2014:266) Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan cara berikut : 1. Observasi Menurut Creswell (2014:267), observasi merupakan aktivitas yang di dalamnya peneliti langsung turun ke lapangan untuk mengamati perilaku dan aktivitas indivdu-individu di lokasi penelitian. Pengamatan ini, peneliti merekam atau mencatat, baik terstruktur atau semi-terstruktur (misalnya,.

(8) 71. dengan mengajukan sejumlah pertanyaan yang. ingin diketahui oleh. peneliti). Menurut Saworno (2006:224), kegiatan observasi meliputi melakukan pencatatan secara sistematik berupa kejadian, perilaku, obyekobyek yang dilihat dan hal-hal lain yang diperlukan dalam mendukung penelitian yang sedang dilakukan. Pengumpulan data berupa observasi dilakukan di Kota Batu terutama pada stakeholder pariwisata yang menjadi situs penelitian. Pengamatan tersebut dilakukan dengan mengamati hal-hal yang pernah dijelaskan atau diperoleh dari hasil wawancara untuk membuktikan bahwa hasil wawancara tersebut sesuai dengan kondisi lapangan.. Pengamatan tersebut dilakukan peneliti supaya peneliti. memperoleh gambaran sebenarnya mengenai interaksi atau hubungan yang dilakukan oleh stakeholder pariwisata di Kota Batu. 2. Wawancara Menurut Arikunto (2006:155) wawancara (interview) merupakan sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari yang terwawancara atau narasumber. Peneliti dapat melakukan face-to-face interview dengan partisipan atau melakukan wawancara melalui telepon, atau terlibat dalam focus group interview yang terjadi dalam kelompok tertentu (Creswell, 2014:267). Wawancara dalam penelitian ini terdiri dari dua tahap yaitu wawancara pra research dan wawancara research. Wawancara pra research dilakukan dalam kurun waktu kurang lebih dua bulan, yaitu dari 27 Januari 2017 hingga 30 Maret 2017. Sedangkan wawancara research dilakukan dalam kurun waktu.

(9) 72. kurang lebih dua bulan yakni pada tanggal 29 Juni 2017 sampai 11 Agustus 2017. Berikut ini beberapa narasumber yang menjadi informan dalam penelitaian ini, antara lain : a) Katherina Diana sebagai kepala seksi promosi dan kerjasama, wawancara dilakukan pada hari Senin, 07 Agustus 2017, pukul 11:40 WIB. b) Rizal Firdaus R. bagian kepala seksi pusat informasi pariwisata atau PIP, wawancara dilakukan pada hari Senin, 07 Agustus 2017, pukul 11:15 WIB. c) Mustakim Wardi’l sebagai kepala seksi bimbingan dan pelatihan, wawancara dilakukan pada hari Senin, 07 Agustus 2017, pukul 10:48 WIB. d) Syaiful Rochani sebagai kepala seksi obyek dan daya tarik pariwisata, wawancara dilakukan pada hari Senin, 31 Juli 2017, pukul 12:47 WIB. e) Rubiati sebagai kepala seksi usaha jasa dan sarana wisata, wawancara dilakukan pada hari Senin, 31 Juli 2017, pukul 12:26 WIB. f) Amir Sa’at sebagai staff bagian umum, wawancara dilakukan pada hari Senin, 07 Agustus 2017, pukul 13:00 WIB. g) Efi Rahyoeningtyas sebagai kepala bidang industri mikro dan umkm, wawancara dilakukan pada hari Senin, 07 Agustus 2017, pukul 13:23 WIB. h) Bapak Ridho sebagai staff bagian sekretariatan, wawancara dilakukan pada hari Rabu, 09 Agustus 2017, pukul 10.30 WIB..

(10) 73. i) Bapak Wiwit sebagai staff bagian pendataan, wawancara dilakukan pada hari Rabu, 09 Agustus 2017, pukul 11:06 WIB. j) Ibu Elvi sebagai kepala bagian perizinan, wawancara dilakukan pada hari Jumat, 11 Agustus 2017, pukul 10:47 WIB. k) Ibu Dewi sebagai staff marketing, wawancara dilakukan pada hari Minggu, 02 April 2017, pukul 11:24 WIB. l) Ibu Tri Suwartin sebagai kepala bagian accounting, wawancara dilakukan pada hari Kamis, 31 Juli 2017, pukul 7:17 WIB. m) Bapak Wafi sebagai kepala bagian marketing komunikasi, wawancara dilakukan pada hari Kamis, 13 Juli 2017, pukul 08:32 WIB. n) Ibu Yuni sebagai kepala bagian marketing corporate, wawancara dilakukan pada hari Senin, 17 Juli 2017, pukul 10.00 WIB o) Ibu Nia sebagai kepala bagian marketing edukasi, wawancara dilakukan pada hari Senin, 17 Juli 2017, pukul 11.00 WIB p) Bapak Agus Wareng sebagai kepala bagian humas dan supervisor, wawancara dilakukan pada hari Kamis, 13 Juli 2017, pukul 07:44 WIB. q) Bapak Suwito sebagai koordinator kampung wisata kungkuk, , wawancara dilakukan pada hari Jumat, 14 Juli 2017, pukul 18:00 WIB. r) Bapak Sani sebagai staff marketing, wawancara dilakukan pada hari Senin, 31 Juli 2017, pukul 14:16 WIB. s) Bapak Jefri sebagai staff marketing, wawancara dilakukan pada hari Selasa, 08 Agustus 2017, pukul 11:06 WIB..

(11) 74. t) Bapak Hendra sebagai General Manager, wawancara dilakukan pada hari Senin, 07 Agustus 2017, pukul 10:00 WIB. u) Bapak Danny sebagai General Manager, wawancara dilakukan pada hari Sabtu, 05 Agustus 2017, pukul 16:41 WIB. v) Bapak Agil sebagai staff front office, wawancara dilakukan pada hari minggu, 06 Agustus 2017 pukul 09:50 WIB w) Ibu Ria sebagai General Manager, wawancara dilakukan pada hari minggu, 06 Agustus 2017 pukul 10:45 WIB x) Bapak Sigit Pengelola Darmo Homestay, wawancara dilakukan pada hari Jumat, 28 Juli 2017 pukul 09.00 WIB y) Ibu Mariam Pemilik Fortuna Homestay, wawancara dilakukan pada hari Kamis, 13 Juli 2017 Pukul 08.18 WIB z) Ibu Yuni Pemilik Shinta Homestay, wawancara dilakukan pada hari Kamis, 13 Juli 2017 pukul 08.25 WIB aa) Bapak Didik sebagai owner travel, wawancara dilakukan pada hari Kamis, 13 Juli 2017, pukul 08:29 WIB. bb) Bapak Febri sebagai owner travel, wawancara dilakukan pada hari Jumat, 14 Juli 2017, pukul 08:00 WIB. cc) Bapak Musta’in sebagai supervisor resto cabang batu, wawancara dilakukan pada hari Kamis, 10 Agustus 2017, pukul 13:14 WIB. dd) Ibu Novi sebagai supervisor dan checker, wawancara dilakukan pada hari Sabtu, 05 Agustus 2017, pukul 13:38 WIB..

(12) 75. ee) Ibu Ganes sebagai manager marketing, wawancara dilakukan pada hari Senin, 17 Juli 2017, pukul 11:41 WIB. ff) Ibu Cici sebagai manager fariz oleh-oleh, wawancara dilakukan pada hari Senin, 17 Juli 2017, pukul 12.30 WIB. gg) Ibu Ninik sebagai manager marketing, wawancara dilakukan pada hari Kamis, 20 Juli 2017, pukul 15:32 WIB. hh) Bapak Nanang sebagai staff marketing, wawancara dilakukan pada hari Kamis, 20 Juli 2017, pukul 12:05 WIB. ii) Ibu Dian sebagai kepala bagian HRD, wawancara dilakukan pada hari Sabtu, 22 Juli 2017, pukul 09:00 WIB. jj) Bapak Danny sebagai sekretaris PHRI Kota Batu, wawancara dilakukan pada hari Sabtu, 05 Agustus 2017, pukul 16:41 WIB. kk) Bapak Soleh sebagai ketua paguyuban panderman homestay, wawancara dilakukan pada hari Rabu, 09 Agustus 2017, pukul 18:41 WIB. ll) Bapak Yoyok sebagai coordinator pokdarwis desa sumberejo, wawancara dilakukan pada hari Kamis, 29 Juni 2017 pukul 18.03 3. Dokumentasi Menurut Creswell (2014:267), dokumen ini dapat berupa dokumen publik (seperti Koran, makalah, laporan kantor) ataupun dokumen privat (seperti, buku harian, diary, surat, e-mail). Menurut Sarwono (2006:225) dokumentasi merupakan sarana pembantu peneliti dalam mengumpulkan data atau informasi dengan cara membaca surat-surat, pengumuman,.

(13) 76. ikhtisar rapat, pernyataan tertulis kebijakan tertentu dan bahan-bahan tulisan lainnya. Dokumentasi dalam penelitian ini berupa visualisasi hasil wawancara dan bentuk hubungan yang dilakukan stakeholder pariwisata di Kota Batu, beberapa peraturan daeah di Kota Batu, dan dokumen atau arsip dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan.. F. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian merupakan alat yang dipergunakan saat melakukan penelitian untuk memperoleh dan mengumpulkan data. Pengumpulan dara menggunakan satu metode dapan mengunakan beberapa instrumen penelitian (Kusmayadi dan Sugiarto, 2000:78) Instrumen penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Peneliti Menurut Moleong (2012:9) salah satu ciri penelitan dengan menggunakan pendekatan kualitatif adalah manusia sebagai alat (instrument). Hal ini dilakukan, jika memanfaatkan alat yang bukan manusia, maka sangat tidak mungkin untuk mengadakan penyesuaian terhadap kenyataan-kenyataan yang ada di lapangan. Selama melakukan penelitian, peneliti tidak pernah diwakilkan untuk melakukan observasi atau wawancara sehingga dapat memahami permasalahan dan semua data yang diperoleh di lapangan. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Sugiyono (2010:306) bahwa peneliti kualitatif sebagai human instrument yang berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data,.

(14) 77. menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya. 2. Pedoman Wawancara (Interview Guide) Pedoman wawancara merupakan serangkaian pertanyaan yang akan ditanyakan kepada responden.Hal ini akan digunakan sebagai petunjuk pada saat melakukan wawancara. 3. Catatan Lapangan (Field Note) Catatan ini dibuat setelah peneliti mengadakan pengamatan ataupun wawancara. Catatan ini merupakan hasil dari penelitian yang didengar, dilihat, dan dipikirkan dalam rangka pengumpulan data dan refleksi data dalam penelitian kualitatif.. G. Metode Analisis Menurut Patton (dalam Moleong, 2001:103), “analisis data adalah proses mengatur data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar”. Bogdan dan Taylor dalam Moleong (2002:103), “mendefinisikan analisis data sebagai proses yang merinci usahan secara formal untuk menentukan tema dan merumuskan hipotesis atau ide seperti yang disarankan oleh data dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan pada tema hipotesis itu”. Dari dua pengertian tersebut, Moleong (2002:103) kemudian mensintesiskan bahwa analisa data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data..

(15) 78. Metode analisis penelitian ini menggunakan metode Social Network Analysis (SNA). Menurut Wasserman dan Faust (1994), SNA merupakan paradigma sosiologis untuk menganalisis pola struktur hubungan sosial. Analisis jejaring sosial atau SNA ini menyediakan metode sistematis untuk mengidentifikasi, memeriksa dan mendukung proses tranformasi pengetahuan dalam jaringan sosial (Müller-Prothmann, 2006). Fokus SNA untuk mengetahui pemain kunci atau nodes dalam sebuah jaringan. Ukuran SNA ditentukan untuk menganalisis kohesi jaringan, kepadatan, dimensi, dan menganalisis secara individual masing-masing aktor yang penting serta memiliki pengaruh dalam jaringan sosial. Dari data stakeholder yang telah dikumpulkan selanjutnya akan dianalisis menggunakan software UCINET maka akan didapatkan degree centrality, betweenness centrality dan closeness centrality. Menurut Dashgupta (dalam Ei Lab, 2016), untuk menganalisis sebuah jejaring sosial dapat melihat beberapa dimensi yang dimilikinya. Beberapa dimensi tersebut antara lain : 1. Degree Centrality Degree Centrality merupakan ukuran yang menunjukan jumlah koneksi yang dimiliki oleh sebuah aktor yang menjelaskan aktor atau atribut. Degree centrality ini terdiri dari dua tipe, antara lain : a) In Degree aktor yang mempunyai tingkatan tinggi ke dalam menunjukan bahwa aktor mempunyai peran penting. Hal ini menunjukan banyak aktor lain mencoba untuk dapat melakukan kontak hubungan atau relasi.

(16) 79. terhadap node. Sederhananya aktor dengan nilai in degree tinggi memiliki nilai posisi penting sebagai pusat akses dari aktor lain. b) Out Degree aktor yang mempunyai tingkatan tinggi keluar menunjukan bahwa aktor mempunyai posisi yang sangat berpengaruh dalam network. Hal ini menunjukan kemampuan aktor yang dapat mempertukarkan informasi dengan aktor lain. 2. Closseness Centrality Closseness Centrality merupakan ukuran terhadap jarak rata-rata antara aktor dengan semua aktor yang lain di dalam network. Ukuran ini menggambarakan kedekatan aktor dengan aktor lain. Semakin dekat, semakin terhubung orang tersebut dengan orang lainnya. Closeness centrality juga merupakan ukuran dari seberapa banyak informasi dapat disebarkan dari satu aktor kepada aktor lain. Lebih dari itu, closeness centrality dapat juga menunjukan jarak antara satu aktor dengan aktor lain dalam. network.. Nilai. kedekatan. aktor. yang. semakin. tinggi,. mengindikasikan lebih mudahnya aktor untuk menyebarkan informasi dalam network. Apabila kedekatan tidak rendah, jarak aktor satu dengan aktor lainnya akan cukup jauh, sehingga penyebarannya informasi dari informan cukup sulit. a) In Closeness.

(17) 80. In closeness merupakan nilai kedekatan yang menunjukkan penyebaran informasi dalam jaringan. Nilai tersebut menunjukan kemudahan dalam menyebarkan informasi didalam jaringan atau network. b) Out Closeness Out closeness merupakan kedekatan yang dihitung dari aktor yang menghubungi aktor lain. 3. Betweenness Centrality Betweenness centrality merupakan pengukuran yang menyertakan seberapa banyak aktor yang mampu mengontrol aliran informasi antar aktor dalam network. Betweenness centrality yang tinggi dari aktor menunjukan bahwa aktor mempunyai kapasitas besar untuk memfasilitasi interaksi antar aktor yang terhubung. Sebagai tambahan, betweenness centrality juga dapat digunakan untuk mengukur seberapa baik aktor dapat memfasilitasi komunikasi dengan aktor lain dalam network. Pada ego-centric dan sosiometric, betweenness centrality juga digambarkan dalam sebuah titik yang disebut broker node, atau penghubung antara dua cluster yang berbeda. Titik ini merupakan jembatan penghubung antara cluster. Tanpa jembatan penghubung ini tidak aka nada aliran informasi antara dua cluster yang berbeda. H. Keabsahan Data Dalam penelitian kualitatif, validitas ini tidak memiliki konotasi yang sama dengan validitas pada penelitian kuantitatif, tidak pula sejajar dengan reliabilitas (yang berarti pengujian stabilitas dan konsistensi respon).

(18) 81. ataupun dengan generalibilitas (yang berarti validitas eksternal atas hasil penelitian yang dapat diterapkan pada setting, orang atau sampel baru) pada penelitian kuantitatif. Validitas kualitatif merupakan upaya pemeriksaan terhadap akurasi hasil penelitian dengan menerapkan prosedur-prosedur tertentu. Validitas ini didasarkan pada kepastian hasil penelitian berdasarkan keakuratan dari sudut pandang peneliti, partisipan atau pembaca secara umum (Creswell dan Miller, 2000). Berikut strategi validitas yang diterapkan oleh peneliti, antara lain : 1. Mentriangulasi (triangulate) sumber-sumber data yang berbeda dengan memeriksa bukti-bukti yang berasal dari sumber-sumber tersebut dan menggunakannya untuk membangun justifikasi tema-tema secara koheren. Tema-tema dibangun berdasarkan sejumlah sumber data atau perspektif dari partisipan akan menambah validitas penelitian. 2. Melakukan Tanya jawab dengan sesama rekan peneliti (peer de briefing) untuk meningkatkan keakuratan hasil penelitian. Proses ini mengharuskan peneliti mencari seorang rekan (a peer debriefer) yang dapat me-review untuk berdiskusi mengenai penelitian kualitatif sehingga hasil hasil penelitiannya dapat dirasakan oleh orang lain, selain oleh peneliti sendiri. Strategi ini melibatkan interpretasi lain selain intrepretasi dari peneliti dapat menambah validitas dari hasil penelitian..

(19)

Gambar

Tabel 3.1 Situs Penelitian

Referensi

Dokumen terkait