• Tidak ada hasil yang ditemukan

APLIKASI E-TOURISM INFORMATION (INFORMASI PARIWISATA) KOTA BATU DAN SEKITARNYA BERBASIS TEKNOLOGI MOBILE DENGAN MENGGUNAKAN JAVA 2 MICRO EDITION (J2ME).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "APLIKASI E-TOURISM INFORMATION (INFORMASI PARIWISATA) KOTA BATU DAN SEKITARNYA BERBASIS TEKNOLOGI MOBILE DENGAN MENGGUNAKAN JAVA 2 MICRO EDITION (J2ME)."

Copied!
116
0
0

Teks penuh

(1)

TEKNOLOGI MOBILE DENGAN MENGGUNAKAN JAVA 2

MICRO EDITION (J2ME)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Program Studi Teknik Informatika

Oleh :

NUR HALISA RIZKA NPM. 0734010288

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

JAWA TIMUR

(2)

APLIKASI E-TOURISM INFORMATION (INFORMASI PARIWISATA) KOTA BATU DAN SEKITARNYA BERBASIS TEKNOLOGI MOBILE

DENGAN MENGGUNAKAN JAVA 2 MICRO EDITION (J2ME)

Disusun Oleh :

NUR HALISA RIZKA NPM. 0734010288

Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Negara Lisan Gelombang IV Tahun Akademik 2010/ 2011

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

I Gede Susrama MD, ST, M.Kom Wahyu S. J. Saputra, S.Kom NIP/NPT. 3 7006 060 210 NIP/NPT. 3 8608 100 2951

Mengetahui,

Ketua Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri

UPN “Veteran” Jawa Timur

(3)

KOTA BATU DAN SEKITARNYA BERBASIS TEKNOLOGI MOBILE DENGAN MENGGUNAKAN JAVA 2 MICRO EDITION (J2ME)

Disusun Oleh : NUR HALISA RIZKA

NPM : 0734010288

Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Pada Tanggal 15 April 2011

Pembimbing : Tim Penguji

1. 1.

I Gede Susrama MD, ST, M.kom Basuki Rahmat, S.Si, MT NIP/NPT. 3 7006 060 210 NIP/NPT. 3 6907 060 209

2. 2.

Wahyu S. J. Saputra, S.Kom I Gede Susrama MD, ST, M.kom NIP/NPT. 3 8608 100 2951 NIP/NPT. 3 7006 060 210

3.

Syurfah Ayu Ithriah, S.Kom NIP/NPT. 3 8501 100 2941

Mengetahui,

Dekan Fakultas Teknologi Industri

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

(4)

KOTA BATU DAN SEKITARNYA BERBASIS TEKNOLOGI MOBILE DENGAN MENGGUNAKAN JAVA 2 MICRO EDITION (J2ME)

DOSEN PEMBIMBING I : I GEDE SUSRAMA MD, ST, M.KOM

DOSEN PEMBIMBING II : WAHYU S.J. SAPUTRA, S.KOM

ABSTRAK

Pariwisata merupakan sektor yang memiliki potensi besar dalam pengembangan dan peningkatan pendapatan devisa bagi suatu negara. Berkembangnya teknologi yang semakin pesat, pariwisata tidak hanya dapat diketahui melalui surat kabar, brosur ataupun majalah. Namun dapat diketahui melalui akses internet melalui web atau mobile. Dalam persoalan yang ada saat ini adalah pengoptimalan pemanfaatan teknologi mobile dalam aplikasi kepariwisataan belum dijalankan secara optimal. Oleh karena itu pemanfaatan e- tourism yang menekankan pada informasi pariwisata, sebagai landasan dalam pengembangan pariwisata Indonesia merupakan hal yang harus diperhatikan.

Perkembangan teknologi informasi di era ini, banyak orang membutuhkan suatu sistem informasi yang mudah diakses serta bisa dibawa kemana- mana. Misalnya informasi pariwisata yang dapat memberikan pilihan kepada orang tentang informasi tempat- tempat pariwisata yang menarik untuk dikunjungi. Salah satunya tempat pariwisata yang ada di kota Batu, dimana kota Batu merupakan salah satu kota pariwisata yang sangat berpotensi di Indonesia bahkan sudah dikenal di manca negara.

E- tourism informasi pariwisata kota Batu dan Sekitarnya merupakan sebuah aplikasi yang menyediakan informasi tempat pariwisata yang ada di kota batu dan sekitarnya dengan menggunakan teknologi mobile sebagai medianya.

Dengan dibangunnya aplikasi e- tourism menggunakan J2ME ini, dapat menampilkan informasi pariwisata kota Batu dan Sekitarnya berbasis mobile yang dapat menambah kemudahan bagi pengguna untuk mengaksesnya dengan mobilitas tinggi. Selain itu juga terdapat informasi angkot (angkutan kota) dan informasi jarak terpendek dengan menggunakan metode Graph.

(5)

Syukur Alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Aplikasi E-Tourism Information (Informasi Pariwisata) Kota Batu Dan Sekitarnya Berbasis Teknologi Mobile Dengan Menggunakan Java 2

Micro Edition (J2ME)” tepat waktu.

Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi suatu syarat memperoleh gelar Sarjana Teknik Informatika (S.Kom) Fakultas teknologi Industri, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan saran, bimbingan, petunjuk, nasehat, semangat serta bantuan baik spiritual maupun materil khususnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP, selaku Rektor Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2. Bapak Ir. Sutiyono, MT, selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri “Veteran” Jawa Timur.

3. Bapak Basuki Rahmat, S.Si, MT, selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika. 4. Bapak I Gede Susrama MD, ST, M.Kom, selaku Pembimbing I, yang selalu

memberikan motivasi dalam mengerjakan laporan ini dan kata bijak yang membangun. Thank you so much, sir.

(6)

arrange my report better than before.

7. Bu Syurfah Ayu Ithriah. S.kom, selaku penguji III lisan skripsi. Terima kasih telah memberikan revisi, sehingga penulis dapat menyusun buku laporan skripsi ini lebih baik.

8. Dosen- dosen pengajar di Teknik Informatika tanpa terkecuali, yang telah mengajar dan memberikan materi- materi perkuliahan yang sangat bermanfaat bagi penulis.

9. Kedua orang tua tercinta, saudara serta keluarga besar penulis yang selalu mendorong dengan motivasi, spirit, nasihat dan do’a kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Luv u all!!!!!

10. Paman Malik, bibi Ely dan nenek yang selalu memperhatikan dan sayang kepada penulis selama penulis jauh dari orang tua. Sayang… semua!

11. Teman- teman penulis di Teknik Informatika, KKN, teman- teman kost dan kawan- kawan nun jauh disana yang selalu menanyakan kapan sidang TA? Arigatoo gozaimasu, terima kasih atas pertemanan kalian selama ini. Aku ada karena kalian ada. Special for Nanda “Pooh”, Iis “Marie Cat”, Syahrul “Mumun”, Rendy, Ibet. Gracias muchos!!!

(7)

14. Someone there who always make me shy, laugh, spirit and protection. I’ll meet you soon! Wait me…

15. Pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, atas bantuan dan doa restu yang berhubungan dengan kegiatan tugas akhir ini.

Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca.

Demikian kata pengantar ini penulis buat, semoga dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan bagi pembaca pada umumnya serta dapat menjadi acuan bagi penelitian- penelitian selanjutnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Surabaya, 4 Mei 2011

(8)

ABSTRAKSI……….………...….………..…..i

KATA PENGANTAR………...……….………….ii

DAFTAR ISI………...……..…...……v

DAFTAR TABEL………..…………...…...x

DAFTAR GAMBAR………...….…..…xi

BAB I PENDAHULUAN………1

1.1 Latar Belakang………..…….1

1.2 Perumusan Masalah………..…….…2

1.3 Batasan Masalah……….…….…………..3

1.4 Tujuan………..………..3

1.5 Manfaat……….…….………4

1.6 Metodologi………..…………...4

1.7 Sistematika Penulisan………..…………..6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA………...8

2.1 Sejarah Singkat Kota Batu………...8

2.2 Gambaran Umum Wisata Kota Batu dan Sekitarnya………..9

2.2.1 Wisata Agro………..…………...10

2.2.2 Wisata Sejarah………..…………...11

A. Sekilas Kesenian dan Kebudayaan Kota Batu………12

2.2.3 Wisata Alam………….……….………..12

A. De Kleine Switzerland…………..………...………...12

B. Sensasi Air Terjun……….………..14

C. Air Panas Cangar……….……….……...14

(9)

vi

G. Jatim Park…….………...17

H. Tirta Nirwana…………..………..…...19

2.2.4 Wisata Pendakian………..………...19

A. Mendaki Gunung Panderman……….…..…...20

B. Outer Journey dari Gunung Banyak………...…...20

2.2.5 Wisata Adrenalin………..…..………..…...21

A. Paralayang………..………...…...21

B. Downhill……….………..…...22

C. Arung Jeram (Rafting) ……….…………..…..…...22

2.2.6 Wisata Kuliner…………..………...23

2.2.7 Wisata Aneka Kerajinan Khas Batu………..……..24

2.3 Definisi Pariwisata………..…...25

2.4 Definisi Mobile Technology………..…………..25

2.5 Definisi E-tourism……….……….……...27

2.6 Definisi Java 2 Micro Edition (J2ME) ………..………….….28

2.6.1 Platform Java………..……….28

2.6.2 Gambaran J2ME………..……….…...30

2.6.3 Configuration…..……….31

A. Connected Limited Device Configuration (CLDC)………....32

B. Connected Device Configuration (CDC) ……...….………....33

2.6.4 Profile………...34

A. Mobile Information Defice Profile (MIDP).…….…………..34

B. MIDlet………..………..………..35

2.7 Definisi MySQL……….………...36

2.8 Definisi UML (Unified Modeling Language)………...37

2.8.1 Pengenalan Diagram- diagram dalam UML…………..…….38

A. Diagram Use Case………..……38

(10)

E. Diagram Kelas……….……….40

F. Diagram Statechart………..…….40

G. Diagram Komponen……….40

H. Diagram Deployment……….……..41

2.9 Definisi Database…………..………...41

2.10 Definisi Metode Graf………..………...……….….42

2.11 Jalur Angkotan Kota Malang…………..………...……..44

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM……….46

3.1 Analisa Sistem………..………...46

3.2 Perancangan Sistem………..………...46

3.2.1 Skenario Sistem………..……….47

3.2.2 Spesifikasi Kebutuhan Sistem……….………47

3.2.3 Perancangan Proses……….………48

A. Use Case Diagram………..…………...……..48

B. Activity Diagram…..……….………...49

C. Class Diagram...………52

D. Sequence Diagram………..….……53

3.2.4 Perancangan Data……….………...54

A. CDM (Conceptual Data Model)….……….54

B. PDM (Physical Data Model)……….………..56

3.2.5 Perancangan User Interface………..………...…56

A. Desain User Interface Aplikasi E-Tourism Berbasis Mobile..56

3.2.6 Perancangan Form/ Desain………..………57

(11)

viii

D. Desain Interface Form Pencarian Jarak Terpendek..….…...59

E. Desain Interface Form About Kota Batu…………...…….…59

F. Desain Form Help………...……60

3.2.7 Perancangan Struktur Tabel……..………...60

A. Tabel Menu Utama……….……….……60

B. Tabel Kategori Tempat Pariwisata..………61

C. Tabel Tempat Pariwisata……….…………62

D. Tabel Jalur Angkutan Kota………..………71

E. Tabel Jarak Terpendek……….75

BAB IV IMPLEMENTASI………….……….81

4.1 Spesifikasi Sistem...………..………..……...81

4.2 Perangkat Sistem………..……..………..81

4.2.1 Perangkat Keras (Hardware) yang Digunakan………81

4.2.2 Perangkat Lunak (Software) yang Digunakan...………..82

4.3 Implementasi Desain Antarmuka………..……….….….83

4.3.1 Halaman Splash………..……….83

4.3.2 Halaman Menu Utama………..………...84

4.3.3 Halaman Kategori Tempat Pariwisata..…………....………...84

4.3.4 Halaman Tempat Pariwisata…..……….……….85

4.3.5 Halaman Jalur Angkot………...………..87

4.3.6 Halaman Jarak Terpendek………...…………88

(12)

BAB V UJICOBA DAN EVALUASI………91

5.1 Skenario Uji Coba………..………..91

5.2 Pelaksanaan Uji Coba……….……….91

5.2.1 Uji Coba Instal Aplikasi…………...………....92

5.2.2 Uji Coba Menjalankan Aplikasi…….………..…..94

5.2.3 Uji Coba Halaman Menu Utama…….……...…..…..95

5.2.4 Uji Coba Halaman Kategori Tempat Pariwisata………95

5.2.5 Uji Coba Halaman Agro Wisata………..…96

5.3 Evaluasi…………..………..96

BAB VI PENUTUP……….……….97

5.1 Kesimpulan……….97

5.2 Saran………...98

(13)

Tabel 2.1 Edisi Platform Java dan Fungsinya ………...29

Tabel 2.2 Perbandingan Antara CLDC dan CDC …….………33

Tabel 3.1 Menu Utama………..61

Tabel 3.2 Kategori Tempat Pariwisata ………..61

Tabel 3.3 Tempat Pariwisata . ………62

Tabel 3.4 Jalur Angkutan Kota ……….…...71

Tabel 3.5 Keterangan Kode Tempat Pariwisata ... ……….…...76

Tabel 3.6 Jalur Antar Tempat Pariwisata ... ....……….…...76

(14)

Gambar 2.1 Peta Wisata Kota Batu ... ..10

Gambar 2.2 Wisata Agro .…….……….……10

Gambar 2.3 De Kleine Switzerland .. ……….…13

Gambar 2.4 BNS ( Batu Night Spectacular )……….………17

Gambar 2.5 Jatim Park ... ……….18

Gambar 2.6 Tirta Nirwana ... ………...…19

Gambar 2.7 Wisata Aneka Kerajinan Khas Batu . ……….…24

Gambar 2.8 Platform Java ... ………...…29

Gambar 2.9 Arsitektur J2ME ... ………...…30

Gambar 2.10 Sistem Database ... ………....…42

Gambar 2.11 Ilustrasi Graph....……….………...…43

Gambar 3.1 Skenario Proses Aplikasi Berbasis Mobile………...…..47

Gambar 3.2 Use Case Diagram Proses Aplikasi E-tourism Berbasis Mobile ……….…...48

Gambar 3.3 Activity Diagram pada Use Case Memilih Tempat Pariwisata ……….…….….…...49

Gambar 3.4 Activity Diagram pada Use Case Mencari Informasi Jalur Angkot ... ..50

Gambar 3.5 Activity Diagram pada Use Case Mencari Jalur Terpendek .……….……….…….…...51

Gambar 3.6 Class Diagram Proses Aplikasi E-tourism Berbasis Mobile .……….……….…….…...52

Gambar 3.7 Sequence Diagram Proses Aplikasi E-tourism Berbasis Mobile ……….……….……….………….…...53

Gambar 3.8 Conceptual Data Model ……….…………...54

Gambar 3.9 Physical Data Model ………..…...56

Gambar 3.10 Halaman Menu pada Aplikasi E-tourism Berbasis Mobile ………..………..………….…...57

(15)

Gambar 3.13 Halaman Jalur Angkot Pada Aplikasi E-tourism Berbasis

Mobile………...……..…..58

Gambar 3.14 Pencarian Jalur Terpendek Pada Aplikasi E-tourism Berbasis Mobile ………..……….………….…...59

Gambar 3.15 Halaman About Kota Batu Pada Aplikasi E-tourism Berbasis Mobile ... ………...59

Gambar 3.16 Halaman Help Pada Aplikasi E-tourism Berbasis Mobile ... ………...60

Gambar 3.17 Graph Tempat A-I ... ………...75

Gambar 3.18 Graph Tempat J-M ... ………...75

Gambar 3.19 Flowchart Pencarian Rute Terpendek………...78

Gambar 4.1 Spesifikasi Handphone……….……….…….…..81

Gambar 4.2 Halaman Splash Screen…………..………....…..83

Gambar 4.3 Halaman Menu Utama………...………..………84

Gambar 4.4 Kategori Tempat Pariwisata………..……...84

Gambar 4.5 Halaman Agro Wisata………..………85

Gambar 4.6 Halaman Wisata Sejarah (Reog Mini)…………...………..……85

Gambar 4.7 Halaman Wisata Alam (Air terjun Coban Rais)………...…..….86

Gambar 4.8 Halaman Wisata Pendakian (Gunung Banyak)………..…………..86

Gambar 4.9 Halaman Wisata Adrenalin (Rafting)………...86

Gambar 4.10 Halaman Kuliner (Warung Bambu)………..………...87

Gambar 4.11 Halaman Aneka Kerajinan Khas Batu (Kerajinan Gerabah)……..…….87

Gambar 4.12 Halaman Jalur Angkot (Angkutan Kota)…...………..………87

Gambar 4.13 Halaman Jalur Terpendek………….………..…….………88

Gambar 4.14 Halaman Titik Tempat……...………….…...………..………88

Gambar 4.15 Halaman Hasil Rute……...…………..………..………..89

Gambar 4.16 Halaman About Kota Batu………..………….89

Gambar 4.17 Halaman Help……….….90

Gambar 5.1 File Folder………...……...92

(16)

Gambar 5.5 Perintah Menyimpan Aplikasi ………..………….……...93

Gambar 5.6 Proses Instalasi Aplikasi……….……...94

Gambar 5.7 Akses Aplikasi………...94

Gambar 5.8 Halaman Uji Coba Splash………...……...95

Gambar 5.9 Halaman Uji Coba Menu Utama……….……...95

Gambar 5.10 Halaman Uji Coba Kategori Tempat Periwisata ………...96

(17)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi yang semakin pesat, kini teknologi telah menjangkau semua lapisan masyarakat seperti teknologi mobile yang dapat digunakan dalam mencari informasi. Hal ini disebabkan karena seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan manusia menjadi semakin banyak dan beragam. Dampaknya adalah pada perkembangan teknologi yang dipakai manusia. Teknologipun akan ikut berkembang guna memenuhi kebutuhan manusia tersebut, karena teknologi adalah solusi bagi manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Hal itupun terjadi pada teknologi informasi. Tingginya tingkat mobilitas seseorang, mendorong peningkatan penggunaan perangkat keras yang bersifat mobile atau umumnya disebut mobile device (handphone, ipod, dan lainnya).

(18)

Pariwisata adalah salah satu sektor yang sangat penting dalam anggaran penambah devisa negara dan sebagai tempat rekreasi anggota keluarga dan para kolega bisnis dan juga rekan-rekan yang berkunjung menikmati pemandangan dan panorama alam di tempat yang dikunjungi tersebut. Beberapa hal penting yang layak diketahui dari bidang pariwisata supaya memungkinkan sarana aplikasi teknologi yang memudahkan para turis atau wisatawan yang datang berkunjung ke tempat wisata adalah penggunaan aplikasi handphone yang dapat menyokong jalannya promosi wisata dan mempermudah dan membantu kelancaran dalam menangani hal semacam informasi mengenai letak tujuan wisata yang akan dikunjungi oleh wisatawan manca negara atau lokal tentunya.

Perkembangan tersebut akan memudahkan pengguna dalam hal informasi, biaya dan waktu. Dengan dibangun dan dirancangnya sistem aplikasi ini, nantinya diharapkan dapat memudahkan dalam memperoleh informasi tempat wisata, angkutan kota, serta pencarian jarak terpendek yang dapat diakses melalui mobile device (handphone, ipod dan lainnya).

1.2 Perumusan Masalah

1. Bagaimana aplikasi ini menampilkan informasi tempat pariwisata yang ada di kota Batu dan sekitarnya sehingga memudahkan wisatawan mendapatkan informasi tempat pariwisata?

2. Bagaimana aplikasi ini menampilkan informasi alat transportasi yang tarifnya terjangkau seperti angkutan kota (angkot) untuk menuju tempat pariwisata? 3. Bagaimana aplikasi ini menampilkan jarak terpendek untuk menuju tempat

(19)

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam “Aplikasi E- Tourism Information (Informasi Pariwisata) Kota Batu dan Sekitarnya Berbasis Teknologi Mobile Dengan Menggunakan Java 2 Micro Edition(J2ME)” adalah sebagai berikut:

1. Aplikasi ini menampilkan informasi tempat pariwisata yang ada di kota Batu dan sekitarnya.

2. Aplikasi ini menampilkan informasi angkutan kota (angkot) Malang.

3. Aplikasi ini menyediakan pilihan pencarian informasi jalur terpendek berdasarkan kecamatan yang ada di kota Batu.

4. Bahasa pemrograman dan perangkat lunak yang dipakai dalam pembuatan e-tourism ini, menggunakan Java 2 Micro Edition (J2ME) dan MySQL.

5. Dalam pembuatan aplikasi e- tourism ini fokus pada informasi pariwisata kota Batu dan sekitarnya.

6. Penggunaan aplikasi ini dapat digunakan pada semua merk handphone

berbasis Java yang mendukung profil MIDP versi 2.0.

7. Penggunaan aplikasi ini tidak membutuhkan akses internet dalam mengaksesnya setelah aplikasi diinstal pada handphone.

1.4 Tujuan

Adapun tujuan dari aplikasi e- tourism ini adalah membuat sebuah aplikasi

(20)

1.5 Manfaat

1. Bagi Pengguna

Mempermudah pengguna untuk memanfaatkan aplikasi e- tourism tersebut untuk mencari, mengetahui informasi apa yang disediakan karena telah dikelompokkan berdasarkan kategori tempat pariwisata, informasi angkutan kota serta pencarian jalur terpendek menuju tempat pariwisata.

2. Bagi Kota Batu dan sekitarnya

Dengan dikembangkannya aplikasi e- tourism ini akan menambah daya jual serta interaksi pada masyarakat luas serta pengunjung yang datang untuk berwisata, baik pengunjung domestik maupun manca negara dan memudahkan pemerintah setempat dalam segi mempromosikan potensi pariwisata yang dimiliki dengan mudah, cepat dan praktis.

3. Bagi Jurusan

Bisa digunakan sebagai tambahan bahan masukan bagi penelitian yang lebih lanjut dengan topik yang sama dan memberikan tambahan ilmu pengetahuan khususnya tentang e- tourism, J2ME dan metode Graf.

4. Bagi Penulis

Dengan penelitian ini dapat dijadikan suatu perbandingan antara teori - teori dengan pelaksanaan dalam mengembangkan software e- tourism ini. Sehingga dapat menambah wawasan yang sangat penting bagi penulis di masa yang akan datang.

1.6 Metodologi

(21)

1. Studi Literatur

Mengumpulkan referensi baik dari buku, internet, maupun sumber- sumber yang lainnya mengenai J2ME sebagai bahasa pemrograman untuk aplikasi

mobile, MySQL untuk database yang digunakan untuk menyimpan data, metode Graf untuk pencarian jarak terpendek, serta acuan untuk perancangan sistem dan analisa.

2. Analisis Sistem

Melakukan analisis terhadap permasalahan yang ada mengenai bagaimana sistem aplikasi e-tourism bisa dijalankan dan bisa dimanfaatkan oleh user

pada mobile (handphone, ipod dan lainnya) dengan fasilitas Java. 3. Desain Sistem

Pada tahap ini dilakukan perancangan program, membuat desain sistem dengan Unified Modeling Language (Use Case Diagram, Activity Diagram,

Class Diagram, Sequence Diagram); serta desain data dengan CDM (Conceptual Data Modeling), dan PDM (Physical Data Modeling).

4. Implementasi

Pada tahap ini dilakukan pembuatan program untuk menjalankan sistem aplikasi e-tourism berbasis mobile menggunakan bahasa pemrograman J2ME. 5. Uji Coba

Melakukan pengujian program, menangani dan memperbaiki kesalahan yang ada pada program aplikasi e-tourism tersebut agar dapat berjalan dengan baik. 6. Dokumentasi

(22)

1.7 Sistematika Penulisan

Penulisan serta pembahasan tugas akhir ini dibagi menjadi beberapa bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini merupakan pengantar yang memberikan gambaran mengenai permasalahan yang kemudian akan dibahas pada bab- bab selanjutnya. Terdapat tujuh pokok bahasan dalam bab ini, yaitu latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat, metodologi, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi mengenai konsep dan teori pembelajaran yang menjadi landasan untuk merancang dan membuat sistem yang diharapkan, sehubungan dengan pokok permasalahan serta ilmu yang diterapkan. BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

Bab ini membahas mengenai analisis dari permasalahan yang ada saat ini dan analisis kebutuhan yang diperlukan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Pembuatan desain dari sistem dengan mengacu pada analisis yang telah dibahas. Desain sistem yang akan dijelaskan terbagi menjadi tiga bagian, meliputi desain user interface, desain data dan desain proses.

BAB IV IMPLEMENTASI

(23)

BAB V UJI COBA DAN EVALUASI

Bab ini berisi tentang penjelasan lingkungan uji coba aplikasi, pelaksanaan uji coba dan evaluasi dari hasil uji coba yang telah dilakukan untuk mengetahui kelayakan pemakaian aplikasi.

BAB VI PENUTUP

(24)

2.1 Sejarah Singkat Kota Batu

Sejak abad ke-10, wilayah Batu dan sekitarnya telah dikenal sebagai tempat peristirahatan bagi kalangan keluarga kerajaan, karena wilayah adalah daerah pegunungan dengan kesejukan udara yang nyaman, juga didukung oleh keindahan pemandangan alam sebagai ciri khas daerah pegunungan. Pada waktu pemerintahan Raja Sendok, seorang petinggi Kerajaan bernama Mpu Supo diperintah Raja Sendok untuk membangun tempat peristirahatan keluarga kerajaan di pegunungan yang didekatnya terdapat mata air. Dengan upaya yang keras, akhirnya Mpu Supo menemukan suatu kawasan yang sekarang lebih dikenal sebagai kawasan Wisata Songgoriti.

Dari beberapa pemuka masyarakat setempat memang pernah mengisahkan bahwa sebutan Batu berasal dari nama seorang ulama pengikut Pangeran Diponegoro yang bernama Abu Ghonaim atau disebut sebagai Kyai Gubug Angin yang selanjutnya masyarakat setempat akrab menyebutnya dengan panggilan Mbah Wastu. Dari kebiasaan kultur Jawa yang sering memperpendek dan mempersingkat mengenai sebutan nama seseorang yang dirasa terlalu panjang, juga agar lebih singkat penyebutannya serta lebih cepat bila memanggil seseorang, akhirnya sebutan Mbah Wastu dipanggil Mbah Tu menjadi Mbatu atau batu sebagai sebutan yang digunakan untuk Kota Dingin di Jawa Timur.

(25)

menikmati Batu sebagai kawasan pegunungan yang mempunyai daya tarik tersendiri. Untuk itu, di awal abad 19 Batu berkembang menjadi daerah tujuan wisata khususnya orang-orang Belanda, sehingga orang-orang Belanda itupun membangun tempat-tempat peristirahatan (Villa) bahkan bermukim di Batu.

Situs dan bangunan-bangunan peninggalan Belanda atau semasa Pemerintahan Hindia Belanda itupun masih berbekas bahkan menjadi aset dan kunjungan Wisata hingga saat ini. Begitu kagumnya Bangsa Belanda atas keindahan dan keelokan Batu, sehingga bangsa Belanda mensejajarkan wilayah Batu dengan sebuah negara di Eropa yaitu Switzerland dan memberikan predikat sebagai De Klein Switzerland atau Swiss kecil di Pulau Jawa.[12]

2.2 Gambaran Umum Wisata Kota Batu Dan Sekitarnya

Kota Batu merupakan salah satu kota yang baru terbentuk pada tahun 2001 sebagai pecahan dari Kabupaten Malang. Sebelumnya wilayah kota batu merupakan bagian dari Sub Satuan Wilayah Pengembangan 1 (SSWP 1) Malang Utara. Kota ini sedang mempersiapkan diri untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan secara mandiri sehingga masyarakat di wilayah ini semakin rneningkat kesejahterannya Kota Batu yang terletak 800 meter diatas permukaan air laut ini dikarunia keindahan alam yang memikat. Potensi ini tercermin dari kekayaan produksi pertanian, buah dan sayuran, serta panorama pegunungan dan perbukitan. Sehingga dijuluki the real tourism city of Indonesia oleh Bappenas.

(26)

Batu 2l,5°C, dengan temperatur tertinggi 27,2°C dan terendah 14,9°C.Rata-rata kelembaban udara 86' % dan kecepatan angin 10,73 km/jam. Curah hujan tertinggi di kecamatan Bumiaji sebesar 2471 mm dan hari hujan 134 hari.

Gambar 2.1 Peta Wisata Kota Batu[10]

Kota batu terdiri dari tiga kecamatan, yakni kecamatan Batu, kecamatan Bumiaji, dan kecamatan Junrejo. Dimana kecamatan Batu mempunyai luas wilayah 46,777 km2, kecamatan Bumiaji 130,189 km2, dan kecamatan Junrejo 26,234km2.[9]

2.2.1 Wisata Agro

(27)

hasil pertanian kentang telah diproses menjadi makanan ringan khas oleh-oleh kota Batu yaitu keripik kentang. Wisatawan juga bisa memilih aneka bunga.

Gambar 2.2 Wisata Agro

Selain bisa melakukan petik apel dan bunga dari pohonnya langsung, ada satu lagi wisata yang akan membuat wisatawan terkesan yakni perah susu. Dengan potensi sapi perah yang luar biasa, kota wisata Batu menjadi salah satu kota pemasok susu segar ke beberapa perusahaan susu instan di Indonesia. Ada beberapa daerah di kota wisata Batu yang menjadi pusat peternakan sapi perah seperti Dusun Toyomerto, Desa Pesanggrahan, dan Desa Oro-oro Ombo.

Di pusat peternakan sapi perah ini wisatawan bisa menyaksikan bagaimana para peternak memerah susu, wisatawan bisa praktek langsung cara memerah susu dengan bimbingan para peternak setempat.[10]

2.2.2 Wisata Sejarah

(28)

keindahan alamnya dengan hawa sejuk segar. Terbukti suatu pernyataan yang tidak ternilai harganya dari Presiden dan Wakil Presiden Indonesia yang pertama pada saat berkunjung ke Selecta berupa kenang-kenangan.[10]

A. Sekilas Kesenian dan Kebudayaan Kota Batu

Selain Kota Batu sebagai kota wisata, Batu juga banyak mempunyai aneka ragam seni budaya baik seni atau budaya tradisional seperti kuda lumping, campursari dan lain-lain. Dan juga budaya religius seperti sedekah bumi atau tasyakuran desa, dan banyak lagi seni budaya yang lain yang ada di kota Batu.[10]

2.2.3 Wisata Alam

Kondisi geografis kota wisata Batu yang dikelilingi dengan pegunungan sangat cocok untuk berwisata alam. Bagi wisatawan yang ingin refreshing dapat melakukan aktifitas berkemah sekaligus mengunjungi air terjun Coban Rais dan Coban Talun yang setiap saat memiliki perkemahan sendiri- sendiri. Wisatawan juga bisa mengunjungi objek wisata alam lainnya yang juga menarik untuk dikunjungi, seperti air panas Cangar.

A. De Kleine Switzerland

(29)

lebih 2 jam. De Kleine Switzerland (Swiss Kecil di Pulau Jawa), begitu dulu orang Belanda menyebutnya. Menurut mereka, hanya satu yang tidak ada di kota Batu dibandingkan dengan Swiss yakni salju. Banyak hal yang bisa wisatawan jumpai di kota yang berdiri di atas bukit ini. Jika ingin mengajak putra-putri wisatawan rekreasi sambil belajar, wisatawan bisa berkunjung ke Jatim Park dan menikmati aneka wahana pendidikan yang disediakan. Tidak hanya menikmati hiburan yang disediakan Jatim Park, karena wisatawan bisa membawa anggota keluarga mengunjungi Taman Wisata Selecta. Di sini juga menyediakan arena bermain, berenang, sepeda air dan ekowisata berupa hutan pinus.

Gambar 2.3 De Kleine Switzerland

Anda juga bisa melihat peninggalan Jepang dengan mengunjungi Gua Jepang di Cangar dan Tlekung. Masing-masing menawarkan keekstremannya melalui kegiatan mountain hiking serta caving. Bagi pecinta olah raga yang menguji adrenalin, kota wisata Batu juga menyediakan olah raga rafting dan paralayang. Dengan pilihan yang begitu banyak, tentu tidak susah bagi wisatawan untuk merencanakan kegiatan selama berlibur di kota wisata Batu.

(30)

Terminal Landungsari. Bila wisatawan turun di terminal atau stasiun dan ingin langsung menuju Kota wisata Batu, wisatawan bisa naik mikrolet atau taksi. Semua mikrolet atau angkutan dalam wilayah kota Malang dan Batu menggunakan inisial tujuan sebagai penanda jurusan.[10]

B. Sensasi Air Terjun

Satu lagi obyek wisata yang menjadi andalan kota wisata Batu. Sensasi air terjun Coban Talun dan Coban Rais yang tidak hanya indah dilihat dari kejauhan. Wisata alam yang terletak di dusun Junggo, Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, ini juga lebih eksotis jika dilihat beberapa jengkal dari lokasi jatuhnya air dengan ketinggian sekitar 75 m itu.

Untuk mencapai kawasan ini memang tidak mudah. Selain dituntut kehati-hatian, juga diperlukan tenaga ekstra. Wisatawan harus melewati aliran sungai dan menembus perbukitan yang tajam dan berkelok. Jalan setapak menuju lokasi amat sempit, licin dan curam. Sementara di kiri kanan jalan setapak sepanjang dua kilometer itu dikelilingi jurang. Begitu melintasi kawasan ini sesekali wisatawan harus berpegangan dahan dan rumput liar yang tumbuh.[10]

C. Air Panas Cangar

(31)

kawasan ini. Tidak hanya kolam air hangat, wisatawanpun bisa menikmati suasana alam sekitar yang segar.

Satwa-satwa bebas bergelantungan di beberapa dahan pohon. Aksi para monyet ini tentu menjadi hiburan pelengkap berwisata pemandian air panas Cangar. Selain bisa menikmati sensasi Air Terjun Coban Talun, Coban Rais lalu berendam di air panas Cangar, wisatawan juga bisa menelusuri rimbunnya Tahura Raden Soeryo. Kawasan ini sangat cocok untuk berkemah (camping). Disini wisatawan juga bisa melihat dari dekat sumber mata air Arboretum yang menjadi penghidupan masyarakat di 14 kota atau kabupaten di Jawa Timur. Di Arboretum, wisatawan bisa melihat secara langsung koleksi aneka tanaman langka dan Padang Rumput Lalijiwo yang terhampar luas seakan tanpa batas.[10]

D. Hash

Kota wisata Batu juga memperkenalkan wisata jalan sehat hash dengan rute mengelilingi area perbukitan. Sebelum olahraga alam ini diperkenalkan secara resmi ke publik, banyak kelompok hash di Malang dan Jawa Timur yang memanfaatkan kota wisata Batu sebagai lokasi perjalanan hobi mereka. Di rute hash sepanjang kurang lebih 8 km itu para hasher bisa menikmati pemandangan

alam yang indah sambil sesekali bertegur sapa dengan warga desa di sebagian jalur hash.[10]

E. Selecta

(32)

tahun 1930 ini menyuguhkan suasana yang menawan. Hamparan bunga-bunga yang tertata rapi, seperti bunga-bunga di Belanda.

Terletak di Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji, Kota wisata Batu, Selecta dikelilingi gunung-gunung. Ada gunung Arjuno, Welirang, dan Anjasmoro. Untuk menuju ke sana, dapat ditempuh dalam waktu 1 jam dari kota Malang dan 3 jam dari kota Surabaya. Ketinggian Selecta dari permukaan laut 1.150m, dengan suhu udara berkisar antara 15 – 25 derajat celcius dan kedinginan air berkisar 18 derajat celcius.

Area wisata ini sempat mengalami pembumi hangusan dan mengalami kerusakan pada jaman revolusi. Selanjutnya, pada tahun 1950 dibangun kembali oleh 47 tokoh masyarakat yang dikenal sebagai pendiri Selecta.

Dari masa kemerdekaan hingga masa sekarang, Selecta tetap mempertahankan tatanan sebagai tempat wisata eksotis yang indah dan sejuk, sehingga tetap menjadi tujuan wisata pilihan bagi semua lapisan masyarakat negeri ini dan wisatawan mancanegara.

Memasuki area taman rekreasi Selecta, wisatawan dapat dengan mudah mendapatkan tempat parkir, karena luas tempat parkir mencapai 3 hektar dan sebuah masjid yang representatif di areal tersebut. Begitu turun dari kendaraan, wisatawan disuguhi aquarium dalam ukuran yang sangat besar dipenuhi berbagai macam ikan air tawar dan sebuah gua unik yang bernama gua singa.[10]

F. BNS ( Batu Night Spectacular )

(33)

Oro-oro Ombo ini menyajikan aneka wahana yang bisa dinikmati seluruh anggota keluarga anda. Ada puluhan wahana yang tidak akan bisa wisatawan lupakan setelah menikmatinya seperti galeri hantu, slalom tes, sepeda udara tertinggi, lampion garden, dan trampoline. Di obyek wisata ini wisatawan juga bisa menguji adrenalin dengan mencoba beberapa wahana seperti drag race, mouse coaster, dan beberapa permainan lain. Banyak juga wahana yang khusus disediakan untuk anak-anak seperti kids zone yang terdiri dari 25 macam.

Gambar 2.4 BNS ( Batu Night Spectacular )

Usai menikmati beragam wahana yang disediakan di areal seluas 3 ribu meter persegi ini, wisatawan bisa menuju night market. Arealnya tidak hanya sekedar menjajakan beragam kebutuhan dan oleh-oleh khas. Tetapi, juga berbagai kebutuhan lainnya. Kenikmatan di food court bukan hanya pada menu makanan atau minumannya. Tetapi juga sajian yang diberikan saat wisatawan menikmati makanan maupun minuman. Ditengah-tengah menikmati hidangan, manajemen BNS akan menyajikan show time. Ada panggung musik yang menghadirkan musik-musik terbaru.[10]

G. Jatim Park

(34)

permainannya banyak dan pemandangannya juga indah. Selain itu hawa yang sejuk menjadikan tempat wisata yang berada di ketinggian 850 dibawah permukaan laut itu sangat sesuai untuk wisatawan yang datang dari daerah panas.

Gambar 2.5 Jatim Park

Konsep wisata yang menempati lahan 11 hektar itu memadukan secara serasi konsep pendidikan (education) dan konsep pariwisata (tourism) dalam satu ruang dan waktu. Obyek wisata terbesar di Batu ini mampu menjadi sarana penyebaran informasi tentang khazanah ilmu dan teknologi yang dipresentasikan melalui hadirnya wahana galeri belajar (seperti biologi, kimia, matematika, dan fisika). Di sana juga tersedia stadium galeri belajar yang mampu menampung 300 siswa.

Untuk memperkaya khazanah kebudayaan bangsa, Jatim Park juga menyediakan galeri etnik nusantara dan anjungan Jawa Timur. Konsep galeri nusantara dan galeri Jawa Timur tersebut mirip dengan konsep Taman Mini Indonesia Indah (TMII) berskala kecil. Tidak hanya itu, di Jatim Park pula wisatawan bisa menyaksikan berbagai kekayaan flora dan fauna.

(35)

wahana pendidikan yang ada. Jatim Park juga sangat sesuai untuk anak-anak usia TK, karena di sana juga tersedia kolam renang yang luas dan jernih.[10]

H. Tirta Nirwana

Obyek wisata yang merupakan satu kesatuan dengan obyek wisata Songgoriti ini menyediakan aneka wahana yang menarik. Wisatawan bisa melangkah lurus dari pintu masuk menuju kebun yang berada di samping kolam renang. Kebun ini dilengkapi tempat kongkow. Kesejukan kebun ini semakin lengkap dengan kehadiran patung beberapa satwa langka di sejumlah titik.

Gambar 2.6 Tirta Nirwana

Di lokasi wisata ini tersedia berbagai macam aksesoris yang bisa wisatawan bawa pulang sebagai oleh- oleh. Untuk mendapatkannya, wisatawan tidak perlu berjalan jauh ke tempat lain. Di sana tersaji lengkap mulai hasil kerajinan sampai pasar bunga aneka jenis.[10]

2.2.4 Wisata Pendakian

(36)

A. Mendaki Gunung Panderman

Gunung ini sudah amat dikenal hingga ke Negeri Belanda. Maklum nama Panderman diambilkan dari nama orang Belanda Van Der Man yang mengagumi gunung tersebut.

Untuk mendaki dengan berjalan cepat hingga ke puncak hanya butuh waktu sekitar dua jam. Bagi pemula mungkin antara tiga sampai empat jam. Meski banyak jalan menanjak tetapi jarak dari kaki gunung hingga ke puncak tidak terlalu jauh.

Kawasan pertama yang akan dilalui jika ingin mendaki adalah kawasan Latar Ombo. Di sini biasa digunakan untuk berkemah sejumlah pendaki. Di sini juga ada sumber air yang jernih yang bisa dipakai cuci muka, mandi, dan area di sekitarnya, bisa digunakan untuk memasak bagi pendaki yang akan meneruskan perjalanan naik atau turun.

Setelah Latar Ombo, ada pos kedua yang bisa dijadikan istirahat. Pos itu namanya Watu Gede. Di kawasan ini ada batu besar, dari sini pula bisa menikmati pemandangan di bawah dengan cukup lengkap. Meski belum sampai puncak, pos ini sangat menakjubkan.[10]

B. Outer Journey dari Gunung Banyak

(37)

tidak beraturan seolah tampak seperti cahaya lilin. Sebagian besar titik lampu seukuran telur puyuh tampak seakan diam. Sebagian lagi bergerak.

Itulah pemandangan yang disajikan Gunung Banyak pada malam hari. Gunung ini terletak di Dusun Brau, Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, Kota wisata Batu, dan berbatasan langsung dengan Desa Pandesari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Tinggi gunung kurang lebih 1.300 meter diatas permukaan laut (dpl). Keindahan pemandangan di daratan itu tidak selalu tampak. Untuk menikmatinya juga terkadang harus menunggu beberapa saat. Karena, tidak jarang di tengah menikmati keindahan, tiba-tiba kabut turun menyelimuti kawasan ini.[10]

2.2.5 Wisata Adrenalin

Kota wisata Batu tak hanya menjanjikan keindahan pemandangan alamnya tetapi juga menjadi salah satu tempat wisata yang menyediakan tempat atau wahana untuk pecinta olah raga yang memompa adrenalin seperti paralayang, downhill, dan arung jeram (rafting).

A. Paralayang

(38)

ditandatangani Ketua Umum Federasi Aero Sport Indonesia Marsekal TNI Hanafi Asnan.

Kawasan ini sengaja dipilih karena cocok sebagai pusat olahraga Paralayang, para atlet bisa terbang berkeliling sambil melihat pemandangan alam dari udara. Setelah berputar di udara, selanjutnya mendarat di kawasan Songgoriti, kota wisata Batu. Lokasi ini tidak hanya dimanfaatkan para pecinta paralayang di Malang Raya bahkan atlet nasional tetapi juga wisatawan dari berbagai penjuru dunia. Bahkan, di kawasan ini juga kerap dijadikan event paralayang mulai tingkat regional, nasional, hingga internasional.[10]

B. Downhill

Selain Gunung Banyak, di Batu ada satu lagi gunung yang digunakan sebagai medan olahraga ekstrim. Gunung itu adalah Gunung Klemuk. Lokasinya di Dusun Songgoriti, Kelurahan Songgokerto, Kota wisata Batu. Sejak 2004, gunung ini dijadikan lintasan olahraga bernyali yaitu sirkuit balap sepeda turun bukit (downhill). Lintasan yang memiliki panjang 1,2 kilometer di gunung ini memang cukup menantang bagi seorang pembalap.[10]

C. Arung Jeram (Rafting)

(39)

2.2.6 Wisata Kuliner

Banyak lokasi kuliner yang siap menanti kedatangan wisatawan. Bahkan, suasana di pusat- pusat kuliner di kota wisata Batu tidak hanya untuk mengisi perut yang kosong tetapi juga sangat cocok untuk melepas lelah. Salah satunya, di Warung Bambu yang berlokasi di Jl Raya Selecta, Desa Punten, Kecamatan Bumiaji.

Pusat kuliner lain yang juga sangat terkenal di kota wisata Batu adalah Payung. Di sepanjang jalan di Payung terdapat ratusan kafe yang menyediakan makanan khas seperti sate ayam, sate kelinci, sate kambing, jagung bakar, roti bakar dan mie. Banyak juga yang menyediakan nasi. Lokasinya berada di pinggir jalan utama Batu-Pujon sekitar tiga kilometer sebelah barat kota wisata Batu. Sambil beristirahat di kafe-kafe itu, wisatawan juga bisa menikmati pemandangan kota Batu dari atas.

(40)

2.2.7 Wisata Aneka Kerajinan Khas Batu

Kota wisata Batu juga terkenal sebagai kota sentra kerajinan di Jawa Timur. Di kota wisata ini berkembang aneka kerajinan khas seperti batik di desa Sisir Kecamatan Batu. Di Batu terdapat tiga sanggar batik yakni Sanggar Butik Olive Batik, Raden Wijaya dan Semar. Batik asli Kota wisata Batu sangat khas karena menonjolkan kreasi unik sesuai potensi yang ada seperti apel, sayur-sayuran, bunga dan mata uang.

Gambar 2.7 Wisata Aneka Kerajinan Khas Batu

(41)

gong. Selain gong, juga memproduksi gendang kendang, sebagai perlengkapan gamelan.

Di kota wisata Batu juga terdapat berbagai sentra kerajinan gerabah, antara lain gerabah antik dan gerabah patung. Produk kerajinan ini paling banyak dipasarkan di Bali, Malaysia, dan Malang Raya.[10]

2.3 Definisi Pariwisata

Pariwisata adalah salah satu sektor yang sangat penting dalam anggaran penambah devisa negara dan sebagai tempat rekreasi anggota keluarga dan para kolega bisnis dan juga rekan-rekan yang berkunjung menikmati pemandangan dan panorama alam di tempat yang dikunjungi tersebut. Beberapa hal yang penting kita layak ketahui dari bidang pariwisata sehingga memungkinkan sarana aplikasi teknologi yang memudahkan para turis atau pelancong yang datang berkunjung ke tempat wisata adalah penggunaan aplikasi handphone yang dapat mendukung jalanya promosi wisata dan mempermudah dan membantu kelancaran dalam menangani hal seperti informasi mengenai letak tujuan wisata yang akan dikunjungi oleh wisatawan domestik maupun manca negara.[8]

2.4 Definisi Mobile Technology

Perangkat mobile memiliki banyak jenis dalam hal ukuran, desain dan layout, tetapi mereka memiliki kesamaan karakteristik yang sangat berbeda dari

sistem desktop, diantaranya: 1. Ukuran yang kecil

(42)

2. Memory yang terbatas

Perangkat mobile juga memiliki memory yang kecil, yaitu primary (RAM)

dan secondary (disk). Pembatasan ini adalah salah satu faktor yang

mempengaruhi penulisan program untuk berbagai jenis dari perangkat ini. Dengan pembatasan jumlah dari memory, pertimbangan-pertimbangan khusus harus diambil untuk memelihara pemakaian dari sumber daya yang mahal ini. 3. Daya proses yang terbatas

Sistem mobile tidaklah setangguh desktop. Ukuran, teknologi dan biaya adalah beberapa faktor yang mempengaruhi status dari sumber daya ini. Seperti harddisk dan RAM, pengguna dapat menggunakannya dalam ukuran yang pas dengan sebuah kemasan kecil.

4. Mengkonsumsi daya yang rendah

Perangkat mobile menghabiskan sedikit daya dibandingkan dengan mesin desktop. Perangkat ini harus menghemat daya karena mereka berjalan pada

keadaan dimana daya yang disediakan dibatasi oleh baterai-baterai. 5. Kuat dan dapat diandalkan

Karena perangkat mobile selalu dibawa kemana saja, mereka harus cukup kuat untuk menghadapi benturan, gerakan, dan sesekali tetesan-tetesan air. 6. Konektivitas yang terbatas

Perangkat mobile memiliki bandwith rendah, beberapa dari mereka bahkan tidak tersambung. Kebanyakan dari mereka menggunakan koneksi wireless. 7. Masa hidup yang pendek

(43)

handphone, mereka booting dalam hitungan detik dan kebanyakan orang

tidak mematikan handphone mereka bahkan ketika malam hari.[7]

2.5 Definisi E- Tourism

Konsep E-Tourism pada dasarnya merupakan konsep yang masih baru dan belum mendapatkan perhatian dari berbagai pihak yang bergerak dalam bidang pariwisata, khususnya di Indonesia. E-Tourism masih di lihat sebagai sesuatu hal yang masih perlu dikaji lebih jauh mengenai keberadaannya.

Hendriksson (2005), menyatakan bahwa ada empat karateristik utama bila kita ingin mengembangkan E-Tourism yaitu : 1) produk pariwisata; 2) dampak berantai yang ditimbulkan oleh industri pariwisata; 3) struktur industri pariwisata; 4) adalah ketersediaan perangkat teknologi komunikasi dan informasi. Lebih jauh Eriksson menyatakan, dalam mempersiapkan karateristik E-Tourism, maka perlu dilakukan pembangunan untuk mencapai penyempurnaan pasar elekronik, seperti : 1) warisan sistem yang telah ada; 2) keberagaman informasi; 3) tidak ada standar global dalam penukaran data; 4) operasi tanpa batas.

(44)

penjualan dan menghasilkan keuntungan yang sangat besar (85%). Demikian pula dengan Carabia (80%), atau Asia yang ditunjukkan oleh Thailand (70%) dan India (40%).

Berdasarkan pemahaman diatas, dengan adanya akses tanpa batas dan biaya rendah maka fokus perhatian dicurahkan pada persaingan dalam pasar global, dan pembukaan jaringan perdagangan. Oleh karena itu, UNTAD (2005), menyarankan untuk melibatkan usaha kecil menengah pariwisata dalam jaringan teknologi informasi dan komunikasi global sebagai langkah terobosan dalam kebijakan nasional. Hal ini disebakan karena E-Tourism dipandang dapat membantu negara-negara berkembang dalam mengoptimalkan potensi-potensi yang belum dimanfaatkan selama ini sebagai peluang dalam pembangunan pariwisata.[8]

2.6 Definisi Java2 Micro Edition (J2ME)

Java2 Micro Edition atau yang biasa disebut J2ME adalah lingkungan

pengembangan yang di desain untuk meletakkan perangkat lunak Java pada barang elektronik beserta perangkat pendukungnya.

2.6.1 Platform JAVA

Java dibuat pada tahun 1991 oleh James Gosling. Pada awalnya diberi

(45)

Gambar 2.8 Platform Java.[7]

Dengan keluarnya versi 1.2, platform Java telah dipilah-pilah menjadi beberapa edisi : The Standard Edition (J2SE), Enterprise Edition (J2EE), Mobile Edition (J2ME), dan JavaCard API.

Tabel 2.1 Edisi Platform Java dan Fungsinya.

Edisi Platform Java Fungsi

J2SE – Java 2 Platform, Standard Edition Aplikasi Desktop

J2EE – Java 2 Platform, Enterprise Edition Aplikasi enterprise dengan fokus pada pengembangan sisi webserver, termasuk servlet, JSP, EJB, dan XML

J2ME – Java 2 Platform, Micro Edition Perangkat Mobile

JavaCard Smart Cards

(46)

machine saja; Portabilitas java sangat berguna dalam aplikasi wireless. Dengan

menulis sebuah program saja, apliksai tersebut dapat dijalankan di berbagai perangkat; dan aplikasi tersebut dapat dikirimkan ke sebuah peralatan melalui jaringan wireless atau sering disebut dengan OTA.[7]

2.6.2 Gambaran J2ME

Pada J2ME, jika perangkat lunak berfungsi baik pada perangkat yang lainnya. J2ME membawa Java ke dunia informasi, komunikasi, dan perangkat komputasi selain perangkat computer desktop. J2ME biasa digunakan pada telepon selular, pager, personal digital assistants (PDA’s) dan sejenisnya. J2ME adalah bagian dari J2SE, karena itu tidak semua library yang ada pada J2SE dapat digunakan pada J2ME. Tetapi J2ME mempunyai beberapa library khusus yang tidak dimiliki J2SE.

Teknologi J2ME juga memiliki beberapa keterbatasan, terutama jika diaplikasikan pada perangkat (device) yang digunakan, bisa dari segi merk ponsel, maupun kemampuan ponsel, dan dukungannya terhadap teknologi J2ME. Misalnya, jika ponsel tersebut tidak dapat mengakses kamera. Keterbatasan lainnya adalah pada ukuran aplikasi, karena memori pada ponsel sangat terbatas. Sebagian besar ponsel tidak mengijinkan aplikasi J2ME menulis pada file karena alasan keamanan.[3]

(47)

Program J2ME, seperti semua program JAVA adalah diterjemahkan oleh VM. Program-program tersebut dikompile ke dalam bytecode dan diterjemahkan dengan Java Virtual Machine (JVM). Ini berarti bahwa program-program tersebut tidak berhubungan langsung dengan perangkat. J2ME menyediakan suatu interface yang sesuai dengan perangkat. Aplikasi-aplikasi tersebut tidak harus dikompile ulang supaya mampu dijalankan pada mesin yang berbeda. Inti dari J2ME terletak pada configuration dan profile. Suatu configuration menggambarkan lingkungan runtime dasar dari suatu sistem J2ME.

Ia menggambarkan core library, virtual machine, fitur keamanan dan jaringan seperti pada gambar 2.9.

Sebuah profile memberikan library tambahan untuk suatu kelas tertentu pada sebuah perangkat. Profile menyediakan user interface (UI) API, persistence, messaging library, dan sebagainya.

Satu set library tambahan atau package tambahan menyediakan kemampuan program tambahan. Pemasukan package ini ke dalam perangkat J2ME dapat berubah-ubah karena tergantung pada kemampuan sebuah perangkat. Sebagai contoh, beberapa perangkat MIDP tidak memiliki Bluetooth built-in, sehingga Bluetooth API tidak disediakan dalam perangkat ini.[7]

2.6.3 Configuration

(48)

menggambarkan fitur tambahan. Suatu configuration J2ME menggambarkan suatu komplemen yang minimum dari teknologi JAVA. adalah merupakan tugas profile untuk menggambarkan tambahan library untuk suatu kategori perangkat

tertentu. Configuration menggambarkan: 1. Subset bahasa pemrograman JAVA 2. Kemampuan Java Virtual Machine (JVM) 3. Core platform libraries

4. Fitur sekuriti dan jaringan

Configuration merupakan java library minimum dan kapabilitas yang dipunya oleh para pengembang J2ME, yang maksudnya sebuah mobile device dengan kemampuan Java akan dioptimalkan untuk menjadi sesuai. Configuration hanyalah mengatur hal-hal tentang kesamaan sehingga dapat dijadikan ukuran kesesuaian antar device . misalnya sebuah lampu sepeda dirancang sedemikian rupa sehingga dapat digunakan oleh berjenis-jenis sepeda. Dalam J2ME telah didefinisikan dua buah konfigurasi yaitu CLDC (Connected Limited Device Configuration) untuk perangkat kecil dan CDC (Connected Device Cofiguration) untuk perangkat yang lebih besar.[3]

A. Connected Limited Device Configuration [CLDC]

CLDC atau Connected Limited Device Configuration adalah perangkat dasar dari J2ME, spesifikasi dasar yang berupa library dan API yang diimplementasikan pada J2ME, seperti yang digunakan pada telepon selular, pager, dan PDA. Perangkat tersebut dibatasi dengan keterbatasan memori,

(49)

Machine yang dikurangi agar dapat diimplementasikan dengan keterbatasan

sumber daya pada alat-alat tersebut, JVM yang digunakan disebut KVM ( Kilobyte Virtual Machine). KVM adalah paket JVM yang di desain untuk

perangkat yang kecil. KVM mendukung sebagian dari fitur-fitur JVM, seperti misalnya KVM tidak mendukung operasi float-point dan finalisasi objek. KVM diimplementasikan dengan menggunakan C sehingga sangat mudah beradaptasi pada tipe platform yang berbeda. Posisi CLDC pada arsitetur J2ME dapat dilihat pada gambar 2.8.

B. Connected Device Configuration [CDC]

CDC atau Connected Device Configuration adalah spesifikasi dari konfigurasi J2ME. CDC merupakan komunitas proses pada java yang memiliki standarisasi. CDC terdiri dari Virtual machine dan kumpulan library dasar untuk dipergunakan pada profile industri. Implementasi CDC pada J2ME adalh source

code yang menyediakan sambung dengan macam-macam platform. CVM adalah

paket 0020JVM optimal yang digunakan pada CDC. CVM mempunyai seluruh fitur dari virtual machine yang di desain untuk perangkat yang memrlukan fitur-fitur Java 2 virtual machine. Berikut adalah perbandingan antara CLDC dan CDC.

Tabel 2.2 Perbandingan Antara CLDC dan CDC.[3]

CLDC CDC

Mengimplementasikan sebagian dari J2SE

Mengimplementasikan seluruh fitur J2SE

(50)

Digunakan pada perangkat genggam (handphone, PDA, twoway pager) dengan memori terbatas (160-512 KB)

Digunakan pada perangkat genggam (internet TV, Nokia Communicator, car TV) dengan memori minimal 2MB

Prosesor : 16/32 bit Prosesor : 32 bit 2.6.4 Profile

Suatu profile menggambarkan set-set tambahan dari API dan fitur untuk pasar tertentu, kategori perangkat atau industri. Sementara configuration menggambarkan library dasar, profile-profile menggambarkan library yang penting untuk membuat aplikasi-aplikasi efektif. Library ini memasukkan user interface, jaringan dan penyimpanan API.[7]

Profile berbeda dengan Configuration, profile membahas sesuatu yang

spesifik untuk sebuah perangkat. Sebagai contoh misalnya, sebuah sepeda dengan merk tertentu tentu mempunyai ciri spesifik dengan sepeda lain.[3]

A. Mobile Information Devic Profile (MIDP)

MIDP atau Mobile Information Device Profile adalah spesifikasi untuk sebuah profile J2ME. MIDP mempunyai lapisan di atas CLDC, API tambahan untuk daur hidup aplikasi, antarmuka, jaringan, dan penyimpanan persisten. Pada saat ini terdapat MIDP 1.0 dan MIDP 2.0. Fitur tambahan MIDP 2.0 dibanding MIDP 1.0 adalah API untuk multimedia. Pada MIDP 2.0 terdapat dukungan memainkan tone, tone sequence, dan file WAV walaupun tanpa adanya Mobile Media API (MMAPI).[1]

(51)

satu yang cukup nyata adalah tambahan fungsionalitas untuk mengatur font, background, dan foreground pada komponen high level misalnya pada choice

group, Alert, dan sebagainya. Tampilan menu tombolnya pun berubah.[3]

MIDP User Interface API memiliki API level tinggi dan level rendah. API level rendah berbasisan penggunaan dari kelas abstrak Canvas, sedangkan kelas API level tinggi antara lain Alert, form, list, dan textbox yang merupakan ekstensi dari kelas abstrak screen. API level rendah lebih memberikan kemudahan kepada pengembang untuk memodifikasi sesuai dengan kehendaknya, sedangkan

API level tinggi biasanya hanya memberikan pengaksesan yang terbatas.

Arsitektur antarmuka MIDP seperti pada gambar 2.8.

B. MIDlet

MIDlet adalah aplikasi yang ditulis untuk MIDP. Aplikasi MIDlet adalah bagian dari kelas javax.microedition.midlet. MIDlet yang didefinisikan pada MIDP. MIDlet berupa sebuah kelas abstrak yang merupakan sub kelas dari bentuk dasar aplikasi sehingga antarmuka antara aplikasi J2ME dan manajemen pada perangkat dapat terbentuk.[1]

MIDlet terdiri dari beberapa metode yang harus ada, yaitu constructor(), protected void startApp(), throws MIDletStateChangeException,

protected void pauseApp(), protected void destroyApp(Boolean unconditional

throws MIDletStateChangeException.

Ketika MIDlet dijalankan maka akan diinisialisasi dengan kondisi

pause da dijalankan pauseApp(), kondisi berikutnya adalah fungsi MIDlet

(52)

sebagai protected , hal ini dimaksudkan agar MIDlet lain tidak dapat memanggil

metode tersebut. Pada saat pemakai keluar dari MIDlet, maka metode

destroyApp() akan dijalankan sebelum MIDlet benar-benar tidak berjalan lagi.

Metode notifyDestroyed() akan dipanggil sebelum MIDlet benar-benar tidak berjalan lagi. destroyApp() akan memanggil notifyDestroyed(). Dan

notifyDestroyed() akan memberitahu platform untuk menterminasi MIDlet dan

membersihkan semua sumberdaya yang mengacu pada MIDlet.

Dalam implimentasinya, MIDlet memiliki struktur direktori sebagai berikut :

a. src

Menyimpan source code untuk MIDlet dan kelas lain yang diperlukan. b. res

Menyimpan sumber daya yang dibutuhkan oleh MIDlet, seperti misalnya gambar icon.

c. lib

Menyimpan file JAR atau ZIP yang berisi library tambahan yang dibutuhkan MIDlet.

d. bin

Menyimpan file JAR, JAD, dan file manifest yang berisi muatan komponen MIDlet.

2.7 Definisi MySQL

Berikut ini akan dijelaskan mengenai beberapa definisi MySQL untuk

memperjelas pengertian tentang software ini :

(53)

Suatu relational database, menyimpan data dalam bentuk tabel-tabel yang kemudian akan diletidakkannya semua data dalam satu ruang penyimpanan yang besar.

2. MySQL adalah Open Source Software (perangkat lunak).

Open Source artinya bahwa software tersebut memungkinkan untuk digunakan

dan dimodifikasi oleh siapa saja.

3. MySQL menggunakan GPL (GNU General Public License)

Untuk menentukan apakah seseorang memenuhi persyaratan untuk menggunakan software tersebut dalam situasi yang berbeda. Jika seseorang merasa tidak nyaman dengan GPL atau ingin menggunakan MYSQL untuk aplikasi bisnis, maka orang tersebut dapat membeli lisensi yang bersifat komersial.[2]

2.8 Definisi UML (Unified Modeling Language)

Notasi UML dibuat sebagai kolaborasi dari Grady Booch, DR. James Rumbough, Ivar Jacobson, Rebecca Wirfs-Brock, Peter Yourdon, dan lainnya. Jacobson menulis tentang pendefinisian persyaratan- persyaratan sistem yang disebut use case. Juga mengembangkan sebuah metode untuk perancangan sistem yang disebut Object-Oriented Software Engineering (OOSE) yang berfokus pada analisis. Booch, Rumbough dan Jacobson biasa disebut dengan tiga sekawan (tree amigos). Semuanya bekerja di Rational Software Corporation dan berfokus pada standarisasi dan perbaikan ulang UML. Simbol UML mirip dengan Booch, notasi OMT, dan juga kemiripan dengan notasi lainnya.

(54)

metode lainnya. Pada akhir tahun 1995 Unified Method versi 0.8 diperkenalkan. Unified method diperbaiki dan diubah menjadi UML pada tahun 1996, UML 1.0 disahkan dan diberikan pada Object technology Group (OTG) pada tahun 1997, dan pada tahun itu juga beberapa perusahaan pengembang utama perangkat lunak mulai mengadopsinya. Pada tahun yang sama OTG merilis UML 1.1 sebagai standar industri.

2.8.1 Pengenalan Diagram- diagram dalam UML

Untuk mendapatkan banyak pandangan terhadap sistem informasi yang akan dibangun, UML menyediakan beberapa diagram visual yang menunjukkan berbagai aspek dalam sistem. Ada beberapa diagram yang disediakan dalam UML antara lain:

1. Diagran use case (use case diagram) 2. Diagram aktifitas (activity diagram) 3. Diagram sekuensial (sequence diagram) 4. Diagram kolaborasi (collaboration diagram) 5. Diagram kelas (class diagram)

6. Diagram statechart (statechart diagram) 7. Diagram komponen (component diagram) 8. Diagram deployment (deployment diagram)

A. Diagram Use Case

(55)

menggambarkan fungsionalitas sistem atau persyaratan- persyaratan yang harus dipenuhi sistem dari pandangan pemakai.

B. Diagram Aktifitas

Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan aliran fungsionalitas sistem. Pada tahap pemodelan bisnis, diagram aktivitas dapat digunakan untuk menunjukkan aliran kerja bisnis (business work-flow). Dapat juga digunakan untuk menggambarkan aliran kejadian (flow of event) dalam use case. Diagram aktivitas tidak perlu dibuat untuk setiap aliran kerja, tetapi diagram

ini akan sangat berguna untuk aliran kerja yang komplek dan melebar.

C. Diagram Sekuensial

Diagram sekuensial atau sequence diagram digunakan untuk menunjukkan aliran fungsionalitas dalam use case.

D. Diagram Kolaborasi

Diagram kolaborasi atau collaboration diagram menunjukkan informasi yang sama persis dengan diagram sekuensial, tetapi dalam bentuk dan tujuan yang berbeda. Pada diagram sekuensial, keseluruhan interaksi berdasarkan urutan waktu, tetapi pada diagram kolaborasi, interaksi antar obyek atau aktor ditunjukkan dengan arah panah tanpa keterangan waktu.

Tenaga ahli jaminan kualitas dan arsitek sistem menggunakan diagram ini untuk melihat proses distribusi antar obyek. Diagram ini berbentuk seperti bintang, dengan beberapa obyek yang berkomunikasi dengan sebuah obyek pusat.

(56)

obyek- obyek untuk mendistribusikan proses secara merata. Interaksi demikian akan sulit dilihat jika menggunakan diagram sekuensial saja.

E. Diagram Kelas

Diagram kelas atau class diagram menunjukkan interaksi antar kelas dalam sistem. Sebuah kelas pada diagram kelas dibuat untuk setiap tipe obyek pada diagram sekuensial atau diagram kolaborasi.

Para programmer menggunakan diagram ini untuk mengembangkan kelas. CASE tool tertentu seperti rational rose, membangkitkan struktur kode sumber untuk kelas- kelas, kemudian para programmer menyempurnakannya dengan bahasa pemrograman yang dipilih pada saat coding. Para Analis menggunakan diagram ini untuk menunjukkan detail sistem, sedangkan arsitek sistem mempergunakan diagram ini untuk melihat rancangan sistem.

F. Diagram Statechart

Diagram statechart atau statechart diagram menyediakan sebuah cara untuk memodelkan bermacam- macam keadaan yang mungkin dialami oleh sebuah obyek. Jika dalam diagram kelas menunjukkan gambaran statis kelas- kelas dan relasinya, diagram statechart digunakan untuk memodelkan tingkah laku dinamik sistem.

G. Diagram Komponen

(57)

Masing- masing kelas dalam model akan dipetakan ke sebuah komponen kode pustaka. Setelah komponen dibuat, mereka ditambahkan dalam diagram komponen dengan memberikan relasi antara komponen- komponen. Relasi yang terjadi antar komponen hanya satu tipe relasi yaitu dependensi yang menunjukkan ketergantungan compile- time dan run- time antara komponen- komponen tersebut.

Diagram komponen digunakan oleh siapapun yang bertanggung jawab untuk melakukan kompilasi sistem. Diagram ini juga menunjukkan komponen apa yang dibutuhkan saat proses kompilasi dan menampilkan komponen run- time apa saja yang dibuat sebagai hasil proses kompilasi. Komponen diagram memperlihatkan pemetaan dari kelas- kelas ke komponen- komponen sebagai implementasi kelas.

H. Diagram Deployment

Diagram deployment atau deployment diagram menampilkan rancangan fisik jaringan dimana berbagai komponen akan terdapat disana. Diagram ini digunakan oleh manajer proyek, arsitek sistem, dan karyawan distribusi untuk memahami rancangan fisik sistem dan dimana saja terdapat subsistem yang akan dibuat. Diagram ini membantu manajer proyek mengkomunikasikan tentang apa yang sistem inginkan terhadap pemakai, juga bagian pengembangan untuk merencanakan distribusi yang ditawarkan.[4]

2.9 Definisi Database

(58)

diakses dengan mudah dan cepat. Dalam hal ini, pengertian akses dapat mencakup pemerolehan data maupun pemanipulasian data, seperti menambah, mengedit, dan menghapus data.

Gambar 2.10 Sistem Database

Manajemen modern mengikut sertakan informasi sebagai sumber daya penting yang setara dengan sumber daya manusia, uang, mesin, dan material. Informasi adalah suatu bentuk penyajian data yang misalnya manajer. Bagi pihak manajemen, informasi merupakan bahan untuk pengambilan keputusan dan selalu dibutuhkan. Karena data, proses, serta informasi merupakan satu kesatuan, dari data lalu diproses dan kemudian menjadi informasi, seperti gambar 2.10.

2.10 Definisi Metode Graf

Graf adalah himpunan busur dan simpul yang banyaknya berhingga dan busur- busurnya menghubungkan sebagian atau keseluruhan pasangan dari simpul- simpulnya.

Graf G(V, E) terdiri atas himpunan simpul yang dinyatakan dengan V = {v1,v2, v3, ..., vn} dan himpunan busur yang dinyatakan dengan E = {e1, e2, e3, ..., en} dengan ei = (vi, vj) merupakan busur yang menghubungkan simpul vi dan simpul vj. Dalam menggambarkan graf, simpul digambarkan dengan lingkaran kecil atau titik tebal dan busur digambarkan dengan garis, dan arah panah pada

Informasi

Proses

(59)

garis melambangkan arah dari garis tersebut. Nomor atau nama simpul dapat diletakkan di dalam lingkaran kecil atau di tepi titik tebal.

Busur (i,j) disebut busur berarah jika terdapat suatu aliran dari simpul i menuju ke simpul j. Dalam hal ini simpul i disebut simpul awal, sumber atau pangkal dan simpul j disebut simpul akhir, ujung, tujuan, atau terminal dari busur (i, j). Jika tidak terdapat aliran dari simpul i ke simpul j, maka busur (i, j) disebut busur tidak berarah.

Gambar 2.11 Ilustrasi Graph [5]

Sebuah struktur graf bisa dikembangkan dengan member bobot pada tiap edge. Graf berbobot dapat digunakan untuk melambangkan banyak konsep berbeda. Sebagai contoh jika suatu graf melambangkan jaringan jalan maka bobotnya bisa berarti panjang jalan maupun batas kecepatan tertinggi pada jalan tertentu. Ekstensi lain pada graf adalah dengan membuat edgenya berarah, yang secara teknis disebut graf berarah atau digraf (directed graph). Digraf dengan edge berbobot disebut jaringan.

(60)

Lintasan terpendek adalah jalur yang dilalui dari suatu node ke node lain dengan besar atau nilai pada sisi yang jumlah akhirnya dari node awal ke node akhir paling kecil. Lintasan terpendek yaitu lintasan minimum yang diperlukan untuk mencapai suatu tempat dari tempat lain. Lintasan minimum yang dimaksud dapat dicari dengan menggunakan graf. Graf yang digunakan adalah graf yang berbobot, yaitu graf yang setiap sisinya diberikan suatu nilai atau bobot. Dalam kasus ini, bobot yang dimaksud berupa jarak dan waktu.

Ada beberapa macam persoalan lintasan terpendek, antara lain:

a. Lintasan terpendek antara dua buah simpul tertentu (a pair shortets path). b. Lintasan terpendek antara semua pasangan simpul (all pairs shortest path). c. Lintasan terpendek dari simpul tertentu ke semua simpul yang lain (single-source shoertest path).

d. Lintasan terpendek antara dua buah simpul yang melalui beberapa simpul tertentu (intermediate shortest path).

2.11 Angkutan Kota Malang

Kota Malang memiliki 25 Angkutan Kota yang menyebar di kota Malang.[6] Antara lain seperti di bawah ini:

1) AL (Arjosari – Landungsari). 2) AG (Arjosari – Gadang). 3) AT (Arjosari – Tidar).

(61)

7) AJG (Arjosari – Janti – Gadang).

8) AMG (Arjosari – Mergosono – Gadang). 9) CKL (Cemorokandang – Landungsari). 10)GL (Gadang – Landungsari).

11)GML (Gadang – Mergan – Landungsari). 12)GM (Gadang – Mulyorejo).

13)GA (Gadang – Arjosari).

14)JPK (Joyogrand – Piranha – Karanglo). 15)JDM (Joyogrand – Dinoyo – Mergan). 16)LG (Landungsari – Gadang).

17)LDG (Landungsari – Dinoyo – Gadang). 18)MM (Madyopuro – Mulyorejo).

19)MT (Madyopuro – Tawangmangu).

(62)

3.1 Analisa Sistem

Sistem aplikasi e- tourism berbasis mobile dengan menggunakan J2ME ini merupakan sistem yang mempermudah dalam pencarian informasi pariwisata, meliputi kota Batu dan sekitarnya. Sistem aplikasi ini dapat menampilkan tempat- tempat pariwisata, informasi angkutan kota, serta jalur terpendek menuju tempat pariwisata yang ada di kota Batu dan sekitarnya.

Dengan menggunakan teknologi mobile (handphone, ipod, PDA dan lainnya), aplikasi e- tourism ini bisa diakses tanpa terhubung pada internet sehingga menambah kemudahan serta hemat biaya bagi pengguna selain berbasis mobile yang mudah dibawa dan bisa diakses kapan saja dengan mobilitas yang tinggi.

3.2 Perancangan Sistem

Pada bagian ini akan dibahas mengenai penggunaan J2ME yang dikoneksikan dengan MySQL dalam pembuatan aplikasi e-tourism information

Gambar

Gambar 2.4  BNS ( Batu Night Spectacular )
Gambar 2.5  Jatim Park
Gambar 2.6  Tirta Nirwana
Gambar 3.7  Sequence Diagram Proses Aplikasi E-tourism Berbasis Mobile
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam kegiatan ini, supervisor dan guru melaksanakan pembicaraan tentang hasil supervisi penyusunan RPP yang pada mengacu kepada Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007

Dengan membaca teks tentang peristiwa kedatangan bangsa barat di Indonesia yang dibagikan melalui grup WhatsApp/Telegram/Zoom/Google Meet , siswa dapat

Abstract: This research aims at: 1) describing the condition of using interactive media at SMA Lampung Tengah, 2) developing an interactive multimedia product of ICT,

 Hidrogeologi Daerah Kubah Kulonprogo disusun oleh sistem akifer retakan yang dibangun oleh batuan vulkanik terdiri dari tubuh intrusi, endapan lava, dan breksi

a) Pelaksanaan, Pengawasan, dan Pembimbingan Narapidana Pembebasan Bersyarat yang dilaksanakan oleh Pembimbing Kemasyarakatan Klien Dewasa Balai Pemasyarakatan Klas II

Batang semu yang berada di dalam tanah akan berubah bentuk dan fungsinya menjadi umbi lapis (bulbus), antara lapis kelopak bulbus terdapat mata tunas yang dapat membentuk tanaman

Pengujian rangkaian receiver RFID dilakukan untuk mengetahui apakah receiver RFID ID-12 yang digunakan ini dapat membaca kode dari tag/kartu yang digunakan pada

Tindakan mereka dalam persiapan melaksanakan Nyepi seperti ini, karena sudah dilakukan secara turun- temurun oleh leluhur mereka (warisan nenek moyang/lokal genius)