ANALISIS TINGKAT BERPIKIR GEOMETRI PADA SISWA SMP
BERKEMAMPUAN MATEMATIKA TINGGI BERDASARKAN
TEORI VAN HIELE
Mega Kusumawati Dewi Astuti1, Novisita Ratu2
Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana, Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga, Jawa Tengah 50711
1Mahasiswa pendidikan Matematika FKIP UKSW, email : megakda0406@gmail.com 2Dosen pendidikan Matematika FKIP UKSW, email : novisita.ratu@staff.uksw.edu
ABSTRAK
Geometri menempati posisi khusus dalam kurikulum matematika, karena banyaknya konsep-konsep yang termuat di dalamnya. Meskipun demikian, bukti-bukti di lapangan menunjukkan bahwa hasil belajar geometri siswa masih rendah. Agar siswa tidak mengalami kesulitan dalam mempelajari geometri, pengajar harus memperhatikan tahapan berpikir belajar geometri. Van Hiele menyatakan, terdapat lima level berpikir siswa dalam memahami geometri. Tingkatan level tersebut yaitu visualisasi (level 0), analisis (level 1), deduksi informal (level 2), deduksi formal (level 3) dan Rigor (level 4). Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui tingkat berpikir geometri pada siswa SMP Kristen 2 Salatiga berkemampuan matematika tinggi berdasarkan teori Van Hiele. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII-D SMP Kristen 2 Salatiga tahun ajaran 2016/2017 yang terdiri dari 3 subjek berkemampuan matematika tinggi dengan teknik pengambilan subjek secara purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan metode tes dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat berpikir geometri pada siswa kelas VIII SMP berkemampuan matematika tinggi berdasarkan teori Van Hiele pada materi segiempat berada pada tingkat analisis. Pada tingkat visualisasi ketiga subjek sudah mampu dalam mengidentifikasi dan beroperasi dengan bangun datar segiempat dan bangun datar geometri lainnya (misalnya garis, sudut, garis berpotongan) berdasarkan tampilannya. Sedangkan pada tingkat analisis ketiga subjek sudah mampu dalam menganalisis bangun datar segiempat dalam hal komponen dan hubungan antar komponen, menetapkan sifat dari kumpulan bangun datar segiempat secara empiris, dan menggunakan sifat untuk menyelesaikan masalah. Dan pada tingkat deduksi informal ketiga subjek belum mampu dalam merumuskan dan menggunakan definisi, memberi argument informal yang menjadi penemuan sifat sebelumnya, dan mengikuti dan memberi argument deduktif.