• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB V Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Konvergensi Media di Radio Sonora Semarang T1 BAB V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB V Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Konvergensi Media di Radio Sonora Semarang T1 BAB V"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

30 BAB V

PEMBAHASAN

Penulis melakukan penelitian guna memperoleh data sejak akhir Juli hingga awal Agustus dengan menggunakan metode observasi dan wawancara. Sementara untuk pengolahan data, penulis menggunakan analisis deskriptif untuk mendeskripsikan data mengenai konvergensi media di Radio Sonora Semarang. Untuk menjawab pertanyaan dari bab sebelumnya yaitu Bagaimana Radio Sonora Semarang sebelum dan sesudah melakukan konvergensi media? Maka penulis menjabarkan mengenai hasil observasi dan wawancara yang telah didapat selama penelitian. Dalam penelitian ini, penulis mengambil satu narasumber dari Radio Sonora Semarang yang memang sudah bekerja disana sejak pertama Sonora Semarang hadir.

5.1 Radio Sonora Semarang Sebelum Adanya Konvergensi Media

(2)

31

5.2 Radio Sonora Semarang Sesudah Adanya Konvergensi Media

5.2.1 Konvergensi Media di Radio Sonora Semarang

Sonora Semarang telah melakukan konvergensi media sejak beberapa tahun lalu, hal ini dilakukan guna mengikuti perkembangan jaman. Seperti yang diketahui bahwa saat ini teknologi semakin maju seiring berkembangnya jaman. Maka pada tahun 2009 setelah beberapa bulan berdirinya Sonora Semarang yaitu pada bulan Desember, mereka mulai melakukan konvergensi media yaitu dengan membuat radio streaming dan membuat media sosial. Hal tersebut diketahui oleh penulis dari hasil wawancara dengan salah satu pegawai yang sudah bekerja disana sejak pertama Sonora Semarang berdiri dan sekaligus menjadi Program Director. Dengan alasan untuk mengikuti perkembangan jaman, maka Radio Sonora Semarang melakukan konvergensi media yang dirasa mempunyai keuntungan tersendiri bagi keberlangsungan eksistensi radio tersebut. Kemudian dengan adanya konvergensi media maka penyiar atau pegawai lain juga dituntut untuk multitalent, mengerjakan pekerjaan mereka sambil mengisi konten pada media baru. Alasan kedua Sonora Semarang melakukan konvergensi media adalah agar dapat mengakses lebih banyak pendengar.

“ya jadi sebenarnya kami ini melakukan

konvergensi media untuk mengikuti

perkembangan jaman, supaya tidak

ketinggalan juga dengan media lain.”1

Bagaimana pun juga saat ini berbagai media massa telah berlomba – lomba untuk dikenal oleh masyarakat luas sehingga mereka melakukan apa yang disebut dengan konvergensi media, karena konvergensi media mempunyai berbagai keuntungan maka hal ini juga yang lantas mendorong Radio Sonora Semarang untuk terus mengembangkan konvergensi medianya. Seperti yang telah dikatakan pada bab sebelumnya bahwa konvergensi media menyatukan perusahaan – perusahaan yang bergerak di bidang informasi, jejaring komunikasi, dan penyedia konten. Sama hal nya dengan Radio Sonora Semarang yang menjadi bagian dari

(3)

32

perusahaan Kompas Gramedia. Kompas Gramedia sendiri merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang media massa, maka ketika Radio Sonora Semarang melakukan konvergensi media secara tidak langsung mereka telah melakukan kerja sama dengan perusahaan jejaring komunikasi.

Sementara Radio Sonora Semarang adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang informasi dan penyedia konten, namun pihak Sonora Semarang sendiri tidak membatasi bagi para pendengarnya jika ingin memberi konten. Tidak hanya memberikan konten, namun pendengar juga bisa untuk mengakses berbagai informasi secara cepat dimana pun mereka berada. Ini lah yang disediakan Radio Sonora Semarang untuk pendengarnya, agar Sahabat Sonora dapat mengakses seluruh informasi dengan mudah dan cepat. Informasi yang didapat Radio Sonora Semarang adalah dari Kompas dan Tribun News, yang masih satu perusahaan yaitu Kompas Gramedia. Selain dari Kompas dan Tribun, biasanya Radio Sonora juga mendapat informasi dari reporter mereka.Setiap harinya reporter Radio Sonora Semarang akan turun ke lapangan untuk mencari informasi apa pun yang kemudian akan disampaikan kepada Sahabat Sonora.

“Biasanya kami mengambil sumber informasi untuk dibacakan dari situs berita online yaitu Kompas.com dan Tribunnews.com”

Seluruh informasi ini disebar luaskan oleh Radio Sonora Semarang melalui akun – akun media sosial mereka.

1. Twitter Radio Sonora Semarang

(4)

33

“Kalau alasan kita pakai FB sama Twitter ya karena kita tu mikirnya media ini tidak terbatas ya, siapa aja bisa akses dan follow.”2

Gambar 5.2.1.1 Sumber : Timeline Twitter Radio Sonora Semarang.

Profil Twitter Radio Sonora Semarang, dengan jumlah pengikut sebanyak 14.619. Itu berarti cukup banyak yang menjadi pengikut Twitter milik Radio Sonora Semarang.

(5)

34

Gambar 5.2.1.2 Sumber : Timeline Twitter Radio Sonora Semarang.

Hasil screenshots halaman timeline Twitter Radio Sonora Semarang yang menunjukkan beberapa postingan mereka.

2. Facebook Radio Sonora Semarang

(6)

35

facebook karena dinilai banyak penggunanya dan mampu untuk menjangkau banyak orang. Facebook ini hadir juga di penghujung 2009.

Gambar 5.2.1.3 Sumber : Timeline Facebook Sonora Semarang.

(7)

36

Gambar 5.2.1.4 Sumber : Beranda FB Radio Sonora Semarang.

(8)

37 3. Instagram Radio Sonora Semarang

Sementara yang mendasari Radio Sonora Semarang menggunakan instagram adalah karena dengan memiliki akun instagram maka radio ini bisa berbagi foto kegiatan mereka di studio siaran. Jika memposting di FB maka foto – foto kegiatan mereka akan tertutup oleh postingan lain, mereka memilih Instagram karena hanya dikhususkan hanya untuk foto. Sonora Semarang juga dapat berbagi segala foto saat berada di lapangan. Instagram milik Sonora Semarang ini hadir pada tahun 2013.

Gambar 5.2.1.5 Sumber : Profil Instagram Radio Sonora Semarang.

(9)

38

Gambar 5.2.1.6 Sumber : Beranda Instagram Radio Sonora Semarang.

(10)

39

Gambar 5.2.1.7 Sumber : Postingan foto di Instagram Radio Sonora Semarang.

(11)

40 4. Youtube Radio Sonora Semarang

Youtube milik Radio Sonora Semarang dibuat pada tahun 2013, dengan alasan agar mereka lebih mudah dalam mengunggah video tanpa dibatasi oleh durasi waktu. Namun sayangnya youtube milik Radio Sonora Semarang ini hanya mengunggah 22 video dan setelah itu belum terlihat video lagi di channel youtube milik mereka. Video yang diunggah terakhir kali adalah pada bulan April 2017. Hal ini diketahui peneliti pada channel Youtube milik Radio Sonora Semarang.

Gambar 5.2.1.8 Sumber : Beranda Channel Youtube Radio Sonora Semarang.

(12)

41 5. Website Radio Sonora Semarang

Radio Sonora Semarang memiliki website agar para pendengar mereka dapat mengetahui tentang Sonora Semarang, serta dapat membaca artikel yang telah dikelompokkan sesuai kategori, serta pendengar bisa melakukan streaming melalui website tersebut.

(13)

42 6. Aplikasi Streaming Radio Sonora Semarang

Radio Sonora Semarang juga memiliki aplikasi streaming yang telah tersedia di playstore. Aplikasi ini dapat di download secara gratis. Pihak Sonora Semarang menyediakan aplikasi ini guna memudahkan para pendengar mereka yang tidak berada pada jangkauan siar mereka. Aplikasi ini dibuat pada tahun 2015.

Gambar 5.2.1.10 Sumber : PlayStore aplikasi Streaming Radio Sonora Semarang.

(14)

43

Semarang. Walaupun ada keterbatasan SDM namun radio ini tetap secara maksimal dalam menyampaikan berita, menghadirkan informasi, dan memberikan hiburan bagi Sahabat Sonora melalui beberapa media yang mereka miliki. Pihak Sonora Semarang sendiri telah mengakui adanya keterbatasan SDM. Contohnya pada saat mereka menyampaikan berita, hal itu tidak hanya disampaikan melalui siaran radio tetapi juga melalui akun media sosial yang mereka miliki. Sama halnya dengan informasi yang mereka dapat, misal saja ketika mereka mendapat informasi mengenai lalu lintas di kota Semarang maka mereka tidak hanya menyiarkan suara reporter yang berada di lapangan tetapi juga mempostingnya.

Konvergensi media telah terjadi pada dua aspek yaitu Aspek Teknologi dan Aspek Industri. Dalam aspek teknologi, Radio Sonora Semarang telah mengkonversikan konten kreatif mereka ke dalam bentuk digital dan telah disampaikan melalui jejaring tanpa kabel dan juga telepon selular. Dari hasil observasi yang telah saya lakukan, Radio Sonora Semarang telah menunjuk satu pegawai yaitu Produser untuk mengurus media sosial dan website milik radio tersebut dan segala konten yang telah dibuat oleh pihak Sonora Semarang akan di posting di seluruh akun media sosial mereka. Sebenarnya Radio Sonora Semarang tidak hanya memiliki tiga akun media sosial tersebut, tetapi masih ada Youtube dan juga Website. Namun karena keterbatasan sumber daya manusia maka Youtube dan Website milik Sonora Semarang tidak terlalu aktif, mengingat mereka lebih menitik beratkan kepada akun media sosial yang lain. Tidak terlalu aktifnya Youtube serta Website Radio Sonora Semarang ini karena setiap hari mereka harus memposting konten yang sudah mereka siapkan ke tiga akun media sosial tersebut. Konten yang diposting tidak dibatasi berapa kali upload.

(15)

44

para penyiar Radio Sonora Semarang. Dalam memperkenalkan para penyiarnya, Radio Sonora Semarang juga tidak hanya asal dalam memposting foto tapi mereka juga membuat background foto yang menarik. Contohnya para penyiar berfoto di kawasan Kampung Pelangi, Kalisari, Semarang dan kemudian foto – foto tersebut di posting ke instagram Radio Sonora Semarang sehingga terlihat lebih menarik dan berwarna. Foto – foto tersebut dibuat oleh crew mereka sendiri. Sonora Semarang juga memberikan informasi mengenai lalu lintas di daerah Semarang.

5.2.2 Tahapan Model Konvergensi Media di Radio Sonora Semarang

Kemudian dari kelima tahapan model konvergensi media, maka Radio Sonora Semarang setidaknya telah melakukan salah satunya yaitu cloning. Dimana radio ini melakukan cloning dari Kompas.com dan Tribunnews.com. Penjelasan dari cloning adalah satu media menampilkan konten berita dari media lain apa adanya tanpa suatu perubahan. Hal ini lah yang biasa dilakukan oleh Sonora Semarang. Mereka menampilkan berita atau informasi yang terdapat di web Kompas.com dan Tribunnews.com tanpa merubah isi dari berita atau informasi tersebut. Walaupun jika dilihat dari sisi etika media massa hal ini tidak diperbolehkan. Sementara itu, adanya konvergensi media juga mempunyai implikasi tersendiri. Ada dampak positif atau keuntungan dan ada dampak negatif.

5.2.3 Keuntungan Konvergensi Media di Radio Sonora Semarang

Keuntungan dari konvergensi media tidak hanya dapat dirasakan oleh pihak yang melakukan tetapi juga menjadi keuntungan bagi para pendengar setianya. Namun konvergensi media pun juga memiliki beberapa dampak negatif. Seperti yang sudah penulis jelaskan pada bab sebelumnya maka keuntungan Radio Sonora Semarang dan Sahabat Sonora dengan adanya konvergensi media adalah sebagai berikut :

(16)

45

melakukan konvergensi media maka informasi yang mereka punya dapat di posting ke media sosial miliknya sehingga para pendengarnya dapat mengetahui informasi tersebut. Karena ternyata alasan utama para pengguna internet mengakses internet adalah untuk mengupdate informasi.

Gambar 5.2.3.1 Sumber : Internet

Selain itu, Radio Sonora juga dapat dikenal oleh masyarakat yang belum menjadi pendengarnya.

2. Bagi Radio Sonora Semarang mencari informasi bisa dimana saja sesuai dengan selera mereka.

“Kita cari sumbernya macam – macam, bisa dari internet, koran, TV atau media sosial. Tapi kita juga akan cross check lagi lewat media online yang lebih valid. Radio Sonora ini kan salah satu grup Kompas Gramedia, kita punya situs berita online yang nomor satu di Indonesia yang paling banyak diakses masyarakat, itu Tribun News.”3

(17)

46

Ketika informasi yang mereka cari sudah di dapat maka setelah itu mereka baru menyebar luaskannya kepada masyarakat melalui media sosial milik mereka. Berbeda dengan saat konvergensi media belum dilakukan di radio ini, mereka masih mencari informasi melalui koran, tabloid atau majalah.

“Beda ya sama dulu waktu kita belum melakukan konvergensi media. Kalau mau cari informasi itu harus melalui koran, tabloid atau majalah. Sekarang kan lebih mudah.”

3. Dengan melakukan konvergensi media maka Radio Sonora Semarang lebih praktis dalam mencari informasi yang akan disampaikan, lebih mudah dan juga tentu lebih efisien mengingat sekarang kita hidup di era yang serba digital. Dengan melakukan konvergensi media, penyiar yang sedang berada di studio pun dapat dengan cepat mencari informasi atau berita yang hendak disampaikan melalui siaran radio.

4. Bicara soal demokratisasi informasi, maka Sonora Semarang dapat secara bebas dan luas dalam mengakses informasi atau pun berita. Entah itu melalui internet, koran atau melalui media sosial. Mereka bisa memilih akan melalui cara dan bentuk seperti apa mereka mencari informasi. Mereka bahkan juga bisa mendapat informasi melalui reporter yang berada di lapangan. Reporter tersebut akan menelepon dan disambungkan langsung dalam siaran radio. 5. Implikasi yang paling terasa adalah dalam hal ekonomi. Pihak Sonora

Semarang juga mengakui bahwa setelah melakukan konvergensi media, keuntungan yang mereka peroleh meningkat dari sebelumnya.

(18)

47

Tidak bisa dipungkiri bahwa memang konvergensi media merupakan lahan yang bagus untuk meningkatkan suatu media pada bidang ekonomi. Entah meningkat secara drastis atau tidak, setidaknya hal ini dapat digunakan oleh suatu media dalam hal pengembangan bisnis.

6. Melalui konvergensi media, Radio Sonora Semarang dapat menyampaikan informasi hanya dalam hitungan menit. Sehingga Sahabat Sonora di luar sana dapat memperoleh informasi secara cepat. Jika dibandingkan dengan TV atau koran maka masyarakat akan lebih diuntungkan saat memperoleh informasi melalui radio. Contohnya saja saat terjadi kemacetan pada salah satu jalan di Semarang, maka informasi akan dengan cepat disampaikan oleh pihak Sonora Semarang kepada Sahabat Sonora. Sehingga kecepatan dalam memperoleh informasi ini dapat membuat Sahabat Sonora memilih jalan alternatif agar tidak terkena kemacetan.

7. Masyarakat juga dapat menjadi lebih interaktif dan juga bisa memberi umpan balik terhadap informasi yang telah disampaikan. Melanjutkan contoh dari nomor sebelumnya, misal saja kemacetan yang terjadi sudah bisa terurai maka Sahabat Sonora yang mendengar informasi tersebut juga dapat menyampaikan bahwa kini jalan yang macet tersebut sudah dapat terlewati. Dengan begini maka konvergensi media dapat menguntungkan kedua belah pihak.

8. Radio Sonora Semarang mendapat kesempatan baru secara mendasar dengan adanya konvergensi media. Radio ini bisa menangani, menyediakan, menyebarkan serta memproses seluruh informasi baik dalam bentuk visual, audio, data atau yang lainnya. Yang dimaksud menangani disini adalah pihak Sonora Semarang dapat menangani setiap informasi yang ada di akun milik mereka, hanya untuk berjaga – jaga jika ada Sahabat Sonora yang membagikan informasi dan ternyata itu hanya hoax. Kemudian Radio Sonora Semarang dapat menyediakan serta menyebarkan informasi kepada para pendengarnya secara cepat.

(19)

48

Jika itu tadi adalah keuntungan dari melakukan konvergensi media, maka berikut adalah dampak negatif dari adanya konvergensi media, yaitu:

1. Konvergensi media dapat menyebabkan masyarakat menjadi pecandu teknologi. Walaupun dalam rangka untuk mendapatkan informasi atau berita tapi alangkah baiknya jika menggunakan gadget untuk memperoleh informasi hanya pada saat kondisi yang mendesak. Misalkan untuk para pengendara mobil, tentu terdapat radio didalamnya maka lebih baik mendengarkan informasi yang disampaikan dalam siaran radio saja daripada harus membaca di media sosial.

2. Muncul masyarakat maya yang berkumpul pada akun media sosial milik Radio Sonora Semarang, dimana mereka dapat melakukan interaksi disitu tanpa harus bertatap muka. Contohnya ada penyanyi yang sedang menjadi tamu Radio Sonora Semarang, kemudian para fans penyanyi tersebut hanya berkumpul melalui postingan yang diunggah pihak radio, sehingga mereka tidak perlu bertatap muka untuk berinteraksi karena mereka memiliki kesamaan yaitu menyukai penyanyi yang sama.

(20)

Sumber : Internet

Menurut survei diatas berarti

Jika dilihat maka radio dan internet hanya memiliki sedikit selisih. Maka jika dikatakan bahwa media tradisional atau konvensional kalah dengan media online atau internet sebenarnya tidak juga.

4. Adanya konvergensi media juga bisa menimbulkan kesenjangan sosial yang besar. Dimana masyarakat yang mampu menggunakan radio streaming akan dianggap sebagai kaum kelas atas sementara masyarakat yang mendengarkan radio frekuensi akan dianggap kelas menengah. Padahal menur

Semarang, masih banyak Sahabat Sonora yang setia mendengarkan radio melalui frekuensi.

“Masih banyak lho Sahabat Sonora yang masih mendengarkan lewat frekuensi, terus nanti mereka juga SMS buat request sama kirim salam.”

49

Gambar 5.2.4.1

Menurut survei diatas berarti radio streaming masuk dalam kategori internet. Jika dilihat maka radio dan internet hanya memiliki sedikit selisih. Maka jika dikatakan bahwa media tradisional atau konvensional kalah dengan media online atau internet sebenarnya tidak juga.

nsi media juga bisa menimbulkan kesenjangan sosial yang besar. Dimana masyarakat yang mampu menggunakan radio streaming akan dianggap sebagai kaum kelas atas sementara masyarakat yang mendengarkan radio frekuensi akan dianggap kelas menengah. Padahal menur

Semarang, masih banyak Sahabat Sonora yang setia mendengarkan radio

“Masih banyak lho Sahabat Sonora yang masih mendengarkan lewat frekuensi, terus nanti mereka juga SMS buat request sama kirim salam.”

Gambar 5.2.4.1

radio streaming masuk dalam kategori internet. Jika dilihat maka radio dan internet hanya memiliki sedikit selisih. Maka jika dikatakan bahwa media tradisional atau konvensional kalah dengan media

(21)

50 5.3 Radio

Radio Sonora Semarang sampai saat ini masih eksis dalam siarannya melalui frekuensi.

Gambar 5.3.1 Sumber : Internet

(22)

51

untuk mengatasi hal demikian, digunakan lah radio streaming agar pendengar yang berada di luar jangkauan siar juga dapat menikmati siaran dari Radio Sonora Semarang.

Yang mendasari Sonora Semarang melakukan siaran secara streaming adalah karena mereka ingin menggaet pendengar yang berada di luar wilayah jangkauan siaran Radio Sonora Semarang. Sehingga yang menjadi sasaran utamanya adalah para pendengar baru.

“Yang mendasari Sonora melakukan

streaming ya karena ingin menggaet pendengar yang tidak masuk jangkauan wilayah siaran, ya yang luar kota gitu. Kalau target utamanya ya para pendengar baru.”

Kemudian jika bicara mengenai usia target pendengar baik siaran frekuensi atau streaming dari Sonora Semarang adalah 25 – 35 tahun. Sementara di atas tadi telah ditunjukkan bahwa peminat radio masih sebanyak 38% maka sekarang bicara mengenai radio streaming.

(23)

52

Tidak heran jika terget siaran streaminng Radio Sonora Semarang adalah usia 25 - 35 tahun. Menurut data di atas, usia yang banyak menggunakan internet adalah 25 – 34 tahun sebanyak 24,4% kemudian usia 35 – 44 tahun sebanyak 29,2%. Tentu target pendengar Sonora Semarang masuk dalam usia yang paling banyak menggunakan internet. Kemudian mari kita lihat apa yang diakses oleh pengguna internet.

Gambar 5.3.3 Sumber : Internet

Berdasarkan data diatas, para pengguna internet paling banyak mengakses media sosial baru kemudian adalah hiburan. Hiburan disini bisa berupa streaming TV atau radio.

Karakteristik dari radio ini sendiri lah yang mungkin membuat hingga saat ini radio masih mempunyai banyak peminat.

(24)

53

2. Theater of mind. Jika kita mendengarkan radio maka imajinasi kita lah yang akan bermain. Misalkan ketika penyiar sedang berbicara maka tentu kita akan membayangkan seperti apa penyiar tersebut, kemudian jika kita mendengarkan sandiwara radio tentu kita juga akan berimajinasi bagaimana cerita tersebut jika divisualkan.

3. Transmisi, yang berarti menyebar luaskan siaran melalui pemancar. Hal ini lah yang membuat Radio Sonora membuat siaran radio streaming. Karena jika lewat pemancar maka jangkauan siarannya akan menjadi lebih sempit.

4. Cepat dan langsung, informasi yang disampaikan melalui radio ditempuh dalam waktu singkat. Maka menjadi sebuah keuntungan tersendiri bagi masyarakat yang mendengarkan radio.

5. Akrab, yang dimaksud akrab adalah ketika masyarakat mendengarkan radio maka akan jarang ada yang mendengarkannya secara berkelompok, hal ini menyebabkan seseorang dapat menjadi merasa akrab dengan penyiar walaupun mereka belum tentu tahu siapa yang menjadi penyiarnya.

6. Dekat, penyiar radio berusaha sedekat mungkin dengan para pendengarnya. Mereka selalu menyapa pendengar seakrab mungkin walaupun mereka belum tentu tahu siapa yang menjadi pendengarnya. 7. Tanpa batas, yang dimaksud tanpa batas adalah siaran radio ini dapat

didengar oleh siapa saja. Meskipun setiap radio mempunyai target usia pendengar dan SES masing – masing namun radio tidak dapat membatasi masyarakat di luar target dan SES mereka yang ingin mendengarkan radio. Itu sebabnya mengapa radio memiliki karakteristik tanpa batas.

(25)

54

indera pengelihatan agar dapat memperoleh informasi. Walaupun TV bersifat audio visual tetapi orang akan selalu penasaran ketika hanya mendengarkan suara saja, maka akhirnya mereka meninggalkan aktifitas lain untuk menonton TV.

Dalam radio baik program maupun penyiar harus sama – sama menarik. Karena sudah disinggung di atas bahwa radio bersifat auditif maka dari itu program dalam radio harus semenarik mungkin. Radio Sonora Semarang juga sudah membuat rundown untuk mengatur siaran mereka. Pada waktu siang hari mereka lebih memperbanyak untuk memutar lagu sementara pada pagi dan sore hari mereka lebih memadatkan pada talk.

“Jadi kalau siang itu kita lebih banyak putar lagu tapi kalau pagi sama sore kita padatkan ke talk karena itu kan jam prime time.”

Lalu sedikit mengulas mengenai bahan siaran, sebuah radio tentu mempunyai cara masing – masing untuk menentukan dan mendapatkan bahan siaran begitu pula dengan Radio Sonora Semarang. Mereka mempunyai produser yang akan mencari bahan siaran sesuai dengan arahan dan permintaan dari program director. Biasanya untuk menentukan mereka akan mencari bahan siaran dimana, terlebih dahulu mereka mencari fenomena apa yang sedang terjadi di Semarang maupun Indonesia. Setelah itu baru mereka mencari di buku, internet, koran atau bahkan media sosial. Namun informasi yang didapat dari media sosial juga harus di cross check karena belum tentu valid. Untuk mengcross check informasi tersebut biasanya Radio Sonora Semarang mengunjungi situs milik Kompas.com dan Tribunnews.com yang masih berada pada satu perusahaan dengan Sonora Semarang.

(26)

55

yang ditemui oleh reporter di lapangan. Reporter akan menelepon ke studio untuk menyampaikan informasi yang didapat dan akan disiarkan. Sementara untuk informasi lalu lintas, Radio Sonora Semarang juga bekerja sama dengan ATCS dan Trans Marga Jateng yang selalu memberikan informasi lalu lintas.

(27)

56

Gambar 5.3.5 Sumber : Timeline TransMarga Jateng.

5.4 Mediamorfosis Radio Sonora Semarang

(28)

57

kompleks dari kebutuhan – kebutuhan penting, tekanan – tekanan kompetitif dan politis, dan inovasi – inovasi sosial dan teknologis.” Maka benar, dalam hal ini telah diakui oleh pihak Sonora Semarang bahwa mereka melakukan konvergensi media agar tidak ketinggalan jaman dan lagi media lain juga sudah berkompetisi untuk menggunakan media baru.

Seperti halnya spesies hidup, media pun juga berevolusi menuju daya tahan hidup yang lebih tinggi agar mampu bertahan dalam lingkungan teknologi yang semakin maju. Maka dari itu hal ini lah yang dilakukan Sonora Semarang agar radio nya mampu untuk bertahan dalam kehidupan teknologi yang semakin maju. Radio Sonora Semarang pertama berdiri belum menggunakan media baru, mereka masih menggunakan frekuensi untuk siaran radio dan mencari bahan siaran melalui koran atau majalah. Namun atas kesadaran dan tuntutan untuk mengikuti perkembangan jaman maka perlahan radio ini membuat media sosial agar tidak ketinggalan jaman dan tidak kalah oleh media pesaingnya. Terbukti bahwa media baru memang membantu keberlangsungan hidup sebuah media lama.

Sonora Semarang yang tadinya merupakan sebuah media lama kini berevolusi menuju daya tahan hidup yang lebih tinggi di tengah pesatnya kemajuan teknologi dan perkembangan jaman. Dapat dibayangkan jika sebuah media lama pada jaman sekarang ini tidak bermetamorfose maka media tersebut akan kehilangan eksistensinya dan sulit bertahan di jaman yang berkembang ini. Saat ini media massa telah memiliki media barunya masing – masing, baik itu streaming, situs berita online atau pun website. Banyak juga yang telah memanfaatkan keberadaan berbagai media sosial untuk memperkenalkan media mereka kepada masyarakat luas. Seperti yang dilakukan oleh Radio Sonora Semarang, mereka membuat media baru agar masyarakat mengenal dan mengetahui keberadaan mereka.

“kalau dulu sebelum ada streaming radio hanya bisa didengar oleh orang Semarang, tapi sekarang dengan adanya streaming radio bisa didengar sampai ke luar negeri.”

(29)

58

Sonora Semarang mediamorfosis dapat memberikan wadah bagi pendengar untuk dapat mengetahui seperti apa para penyiar dan bagaimana kondisi di studio melalui postingan foto yang diunggah ke media sosial mereka. Adanya media baru juga dapat dijadikan sebagai bahan jualan oleh pihak Sonora Semarang seperti yang telah diulas penulis. Selain itu mencari informasi juga menjadi lebih mudah karena cukup dengan mengunjungi mesin pencari dan mengetik kata kunci maka apa yang kita cari akan muncul. Mediamorfosis juga berimbas pada perekonomian di Radio Sonora Semarang. Keuntungan yang didapat meningkat berkat adanya media baru dalam radio ini.

Jadi media baru yang ada sekarang ini tidaklah muncul secara instan atau tiba – tiba, media baru yang sekarang ada berawal dari media lama yang berproses. Seperti halnya yang terjadi pada Radio Sonora Semarang, radio streaming yang mereka miliki sekarang ini juga tidak muncul secara tiba – tiba. Streaming yang ada di Sonora Semarang berawal dari radio frekuensi yang kemudian berproses menuju daya tahan hidup lebih tinggi. Bahkan radio streaming di Sonora Semarang terbilang cukup baru karena baru hadir pada tahun 2014 hingga sekarang para pendengar sudah dapat mendownload aplikasi streaming Radio Sonora Semarang. Hal seperti ini lah yang disebut dengan mediamorfosis.

(30)

59

Radio frekuensi milik Radio Sonora Semarang tetap dipertahankan, tetapi seiring berkembangnya teknologi muncul lah media – media sosial. Seperti pada gambar diatas.

Gambar

Gambar 5.2.1.2
Gambar 5.2.1.8
Gambar 5.2.3.1
Gambar 5.2.4.1Gambar 5.2.4.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Untuk dapat menyajikan resital dengan baik, seorang penyaji harus benar- benar menguasai ketrampilan teknik dan interpretasi dari repertoar yang akan dimainkan. Penyaji

Wirawan, Ibid, hal.141.. kukan oleh Kepala Kecamatan Tuntang dan pihak penilai atau atasan dari pihak yang dinilai. Penilaian kerjasama biasanya dilihat dari sikap,

Kebudayaan Jawa yang dihasilkan pada masa Hindu- Buddha bersifat terbuka untuk menerima agama apa pun, dengan pemahaman bahwa semua agama baik dan benar, yang penting

program jurnalistik radio yang kreatif sesuai dengan kebutuhan dan. keinginan pendengar, maka disarankan hal-hal

topologi yang lebih kompleks sehingga dapat menghasilkan data yang. lebih

Menjalin dan menjaga relasi yang baik dengan orang lain juga menjadi catatan penting untuk membuat sebuah resital yang sukses, karena melibatkan banyak pihak yang

yang muncul dari sebuah kegelisahan terhadap interplay rumit dari kebutuhan yang dibayangkan, adanya tekanan tekanan kompetitif, dan politis, serta maraknya

Pertama, pembangunan karakter (character building) bersifat kompleks, di mana pembangunan tersebut diperlukan kesadaran dari pihak penyelenggara, dan melewati suatu