• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 Lampiran Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Konvergensi Media di Radio Sonora Semarang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1 Lampiran Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Konvergensi Media di Radio Sonora Semarang"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

62

LAMPIRAN

TRANSKRIP WAWANCARA PRA PENELITIAN

1. Sejak kapan radio Sonora Semarang memiliki media sosial?

- “Kita itu punya FB dari akhir tahun 2009 begitu juga dengan Twitter, kemudian IG itu 2013, terus Youtube itu tahun 2013 juga.”

2. Sejak kapan Radio Sonora Semarang memiliki siaran streaming?

- “Kita itu ada streaming sejak 2014.”

3. Siapa yang menjadi target Radio Sonora Semarang, dalam segmentasi dan SES?

- “Kalau target utama kita itu usia 25 – 35 tahun, SESnya A & B.”

4. Siapa pengelola media sosial Radio Sonora Semarang?

- “Pengelolanya ada namanya Mbak Iyeng, jadi dia itu General Produser disini. Jadi untuk handle sosmed itu dia.”

5. Darimana sumber konten untuk mengisi media sosial?

- “Kita sekarang memang lagi jarang upload dari media lain kayak Kompas sama Tribun, karena kan Mbak Iyeng sendiri juga banyak yang di handle. Sementara kalau upload berita dari 2 media tadi kan harus tiap jam. Makanya sekarang kita upload lebih ke laporan dari reporter kita aja.”

6. Bagaimana pendengar muda sebelum dan sesudah adanya konvergensi media?

(2)

63

(3)

64

TRANSKRIP WAWANCARA PENELITIAN

1. Bagaimanakah sejarah terbentuknya Radio Sonora Semarang?

- “Untuk sejarah terbentuknya coba cari di website kita ada kok. Gini, kalau Sonora Semarang itu ada di Semarang tahun 2009. Kita mengakuisisi radio daerah namanya Mercy, kita beli. Nah kita on air itu tanggal 9 Agustus 2009, pas banget sama frekuensi Sonora kan unik ya frekuensi bisa sama kayak tanggal pertama siaran. Terus kenapa Semarang dipilih? Karena Semarang ini kan kota besar dan ibu kota Jawa Tengah juga.” 2. Dari mana sumber bahan siaran yang digunakan Radio Sonora Semarang?

- “Selama ini kalau bahan siaran kan kita ada yang namanya produser, tugasnya mengcreate program sedemikian rupa sesuai arahan saya sebagai program director. Bahan siaran biasanya ditentuin dulu ada fenomena apa, kalau udah ketemu kita cari sumbernya bisa cari di koran, buku, TV, internet, media sosial. Tapi kalau kita dapet di media sosial kita harus cek lagi, biasanya kita cek di Kompas atau Tribun. Tribun sendiri kan situs media online nomer 1 di Indonesia yang paling banyak diakses. Terus kita juga dapet bahan siaran dari reporter yang ada di lapangan biasanya.” 3. Media komunikasi / media sosial apa saja yang dimiliki oleh Radio Sonora

Semarang?

- “Untuk media sosial dulu ya, kita punya Facebook, Twitter, Instagram, Website. Untuk media komunikasi kita punya telepon, SMS, Whatsapp, BBM. Udah sih, kita kalau Line belum.”

4. Media apa yang dipakai oleh Sonora sebelum adanya internet/konvergensi? Detailnya media apa saja? Bagaimana cara kerjanya?

- “Dulunya kalau penyiar mau update berita ya pakenya koran, tabloid sama majalah. Dan dulu juga belum ada streaming kan.”

5. Apa yang menjadi alasan Radio Sonora Semarang melakukan konvergensi media?

(4)

65

menggunakan internet. Terus agar semakin bisa mengakses banyak orang, kalau dulu kan hanya bisa didengar orang Semarang tapi sekarang bisa sampai ke luar negeri.”

6. Apa alasan Sonora memilih media tersebut sebagai bentuk konvergensi media?

- “Jadi main targetnya Sonora itu kan usia 25 – 35 makanya kita sesuaikan juga media baru yang kita pakai dengan pendengar kita.”

7. Bagaimana Sonora dalam melakukan konvergensi?

- “Kita aktif dalam media sosial dan kita sudah tunjuk satu orang untuk handle media sosial punya kita. Tugasnya ya untuk upload terus jawab pertanyaan yang ada di media sosial, pokoknya berinteraksi dengan pendengar.”

8. Apakah ada efek setelah konvergensi?

- “Jelas ada ya, ada banget. Kita kan juga memberi wadah buat pendengar. Bahkan dengan adanya konvergensi media kita bisa siaran di luar. Kalau pas ada client yang minta dibuatin talk show kan kita bisa siaran di luar studio.”

9. Apa saja efeknya? Dan implikasi atau dampak terhadap Sonora apa? Khususnya terhadap keberlangsungan Sonora, atau pencarian berita, rating, dll

- “Efeknya ya kita bisa menjaring lebih banyak pendengar, kita juga bisa memberi wadah kepada pendengar untuk bisa berinteraksi langsung sama penyiar. Kalau sekarang kan bisa tau juga penyiarnya yang mana, terus di studio kayak gimana. Kalau dalam pencarian berita pasti lebih gampang ya karena sekarang tinggal search keyword terus muncul semua. Efeknya buat Sonora ya itu tadi bisa buat bahan jualan, kalau pas client mau siaran langsung di luar. Terus kalo soal rating kita itu awal tahun 2017 masuk ke 15 radio yang paling banyak didengar di kota Semarang.”

10. Apa saja bentuk konvergensi medianya?

(5)

66

11. Siapa yang memiliki wewenang untuk mengelola media sosial yang dimiliki oleh Radio Sonora Semarang?

- “Sebenernya semua karyawan punya wewenang, kayak penyiar gitu kan juga harus upload pas mereka lagi siaran. Ya pokoknya asal digunakan dengan baik aja dan jangan terlalu spam. Tapi kita kan tetep tunjuk satu orang untuk handle ya.”

12. Bagaimana perkembangan pendengar sebelum dan sesudah adanya konvergensi media?

- “Kalau perkembangan pendengar ya ada, tapi nggak terlalu signifikan. Cuma kan dengan adanya konvergensi media mereka jadi lebih gampang untuk akses ke Sonora.”

13. Bagaimana omset yang didapat Radio Sonora Semarang sebelum dan sesudah melakukan konvergensi media?

- “Nah kalau untuk omset beda lagi, lebih kerasa peningkatannya. Karena kan ya itu tadi, dengan adanya konvergensi media Sonora jadi punya bahan buat jualan. Terus sekarang kalau ada yang pasang iklan di radio juga kita promosiin di media sosial.”

14. Bagaimana perkembangan pengiklan di Radio Sonora Semarang sebelum dan sesudah melakukan konvergensi media?

- “Jawabannya hampir sama sih kayak pertanyaan sebelumnya.” 15. Apakah semua media sosial di Radio Sonora Semarang aktif?

- “Ya aktif dong.”

16. Apa yang mendasari Radio Sonora Semarang melakukan siaran secara streaming? Dan siapa yang menjadi target utamanya?

- “Ya karena kita ingin menggaet pendengar yang ada di luar kota yang nggak masuk jangkauan siarnya Sonora. Targetnya pendengar – pendengar baru usia 25 – 35 juga. Karena kan kaitannya dengan program acara kita ya.”

(6)

67

(7)

68

JADWAL SIARAN SONORA SEMARANG

Wak tu

SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU MINGGU Program Program Program Program Program Program Program 05.00

09.00 SELAMAT PAGI SEMARANG

09.00

(8)

69

22.00

TEMBANG KENANGAN

(9)

70

GAMBAR

1. Logo Radio Sonora Semarang

(10)

71

(11)

72

(12)

73

(13)
(14)

75

(15)
(16)

77

(17)
(18)
(19)

80

(20)

81

(21)

82

(22)

83

(23)

12. Survey Penetrasi Media

84

(24)

85

(25)

86

14. Grafik Komposisi Pengguna Internet

(26)

87

(27)

88

Gambar

GAMBAR 1. Logo Radio Sonora Semarang

Referensi

Dokumen terkait

Analisis Pengintegrasian Asas Keadilan Dalam Pemeriksaan Perkara Perdata di Persidangan Pengadilan Berdasarkan Hukum Acara Perdata yang Pluralistik. Dalam ilmu hukum tujuan hukum

8 Dalam penelitian kualitatif data dapat diartikan sebagai fakta atau informasi yang diperoleh dari aktor (subyek penelitian, informan, pelaku), aktivitas dan

Specify start point of arc or [Center]: Use the Endpoint object snap to pick the endpoint of the line you just drew.. Specify second point of arc or [Center/End]: Right-click

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana bagaimana kekuatan hukum jual beli hak atas tanah terhadap sengketa warisan dan upaya-upaya apa yang dilakukan untuk

A Systemic Functional Linguistics (Sfl) Analysis Of Exposition Text As Teaching Material Written By Pre- Service Teacher. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

that infants who received at least 50 mL/kg per day HM during hospitalization had fewer episodes of feeding in- tolerance and shorter time to reach full enteral feedings, regardless

Secara umum besarnya BPHTB yang terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif pajak dengan Nilai Perolehan Objek Pajak Kena Pajak (NPOPKP) yang

Hingga pertengahan abad XIX, penduduk Bumiputra telah mampu mengembangkan perkebunan kopi di lahan mereka sendiri, terutama yang berasal dari distrik Pakis dan