• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemasaran I Pengembangan Produk Baru dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pemasaran I Pengembangan Produk Baru dan"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Pemasaran I : Pengembangan Produk Baru dan Strategi

Siklus Hidup Produk

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan semesta alam. Berkat limpahan rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas kelompok membuat makalah Pemasaran. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Dra. Siti Zuhroh, M.Si selaku dosen pembimbing, yang telah membantu kami dalam penyusunan tugas kelompok kami ini.

Kami berharap makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan agar para pembaca dapat memahami tentang konsep dari “Pengembangan Produk Baru dan Strategi Siklus Hidup Produk”. Dalam penyusunan tugas makalah ini penulis telah menghadapi berbagai hambatan, baik itu yang datang dari diri penulis sendiri, maupun dari luar. Untuk itu penulis menghaturkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada pihak yang telah membantu penyelesaian makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami mengharap kesediaan pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang mendukung, agar kami bisa memperbaiki kesalahan kami.

Jombang, 10 Juni 2013

Penulis

Daftar Isi

Halaman

Judul...i Kata

Pengantar...ii Daftar

Isi...iii BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...1

(2)

1.3 Tujuan penulisan...2

(3)

Daftar

Pustaka...18 Lampiran... ...19

+

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Produk baru adalah darah bagi sebuah organisasi. Namun, pengembangan produk baru mempunyai risiko, dan banyak produk baru yang gagal. Jadi, akan dijelaskan suatu proses untuk menemukan dan mengembangkan produk baru agar sukses. Begitu diperkenalkan, pemasar ingin produk mereka mempunyai hidup yang panjang dan menyenangkan. Dijelaskan juga bahwa semua produk akan melewati beberapa tahapan siklus hidup dan setiap tahapan memiliki tantangan baru yang membutuhkan strategi dan taktik pemasaran yang berbeda. Terakhir penjelasan mengenai produk dan layanan dengan melihat dua pertimbangan tambahan, tanggung jawab sosial dalam keputusan produk dan pemasaran produk serta layanan internasional.

Semua produk tampaknya mengalami siklus hidup, produk itu dilahirkan, melalui beberapa fase, dan pada akhirnya mati ketika ada produk baru datang dan produk baru itu dapat melayani kebutuhan konsumen dengan lebih baik. Siklus hidup produk ini menghadirkan dua tantangan utama: Pertama, karena semua produk pada akhirnya mengalami penurunan, perusahaan harus mampu mengembangkan produk baru untuk

menggantikan produk lama (tantangan pengembangan produk baru). Kedua, perusahaan

harus mampu menyesuaikan strategi pemasarannya dalam menghadapi perubahan selera, teknologi, dan persaingan ketika produk melewati tahap-tahap siklus hidup

(tantangan strategi siklus hidup produk). Mula-mula kita melihat masalah penemuan dan

pengembangan produk baru dan kemudian melihat masalah mengelola produk baru itu agar berhasil sepanjang siklus hidup produk.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana perusahaan untuk menemukan dan mengembangkan ide tentang produk baru?

2. Apa saja langkah-langkah dalam proses pengembangan produk baru dan pertimbangan utama

dalam mengatur proses ini?

3. Apa saja tahapan siklus hidup produk?

4. Bagaimana strategi pemasaran berubah selama siklus hidup produk?

5. Apa saja dua isu tambahan produk dan layanan?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Menjelaskan bagaimana perusahaan menemukan dan mengembangkan ide tentang produk

(4)

2. Mendefinisikan langkah-langkah dalam proses pengembangan produk baru dan

pertimbangan utama dalam mengatur proses ini. 3. Menggambarkan tahapan siklus hidup produk.

4. Menggambarkan bagaimana strategi pemasaran berubah selama siklus hidup produk.

5. Menjelaskan dua isu tambahan produk dan layanan: keputusan produk yang bertanggung

jawab secara sosial dan pemasaran produk serta layanan internasional.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Strategi Pengembangan Produk Baru

Perusahaan dapat memperoleh produk baru dengan dua cara. Satu melalui akuisisi,

dengan membeli produk orang lain. Cara lain adalah melaluipengembangan produk

baru (new-product development) dalam departemen riset dan pengembangan (R&D)

perusahaan sendiri. Produk baru yang dimaksud sebagai produk orisinil adalah

pengembangan produk, modifikasi produk, dan merek baru yang dikembangkan perusahaan melalui usaha riset dan pengembangan mereka sendiri.

Produk baru bisa saja menjadi produk gagal. Walaupun merupakan ide yang bagus, perusahaan dapat saja memperkirakan pasar yang terlalu besar. Produk aktual dapat didesain dengan buruk. Atau produk itu salah diposisikan, diluncurkan pada waktu yang salah, harga terlalu tinggi, atau diiklankan dengan buruk. Eksekutif tingkat tinggi dapat memaksakan ide favoritnya meskipun temuan riset pemasaran buruk. Kadang biaya pengembangan lebih besar daripada yang diperkirakan, dan kadang kala perlawanan pesaing lebih keras dari yang diperkirakan.

2.2 Proses Pengembangan Produk Baru

Untuk menciptakan produk baru yang berhasil, perusahaan harus memahami pelanggannya, pasar, dan pesaing serta mengembangkan produk yang memberikan nilai yang unggul bagi pelanggan. Perusahaan harus mempunyai rencana produk baru yang kuat dan

mempersiapkan proses pengembangan produk baru yang sistematis untuk menemukan dan

mengembangkan produk-produk baru.

Pengembangan dan pengujian konsep

Penyaringan ide

(5)

Tahap Utama dalam Pengembangan Produk Baru:

2.2.1

Penciptaan Ide

Pengembangan produk baru dimulai dengan penciptaan ide, yaitu pencarian

sistematis ide produk baru. Perusahaan biasanya harus menciptakan banyak ide untuk dapat menemukan sedikit ide baik. Sumber utama ide produk baru termasuk sumber internal dan sumber eksternal seperti pelanggan, pesaing, distributor, pemasok, dll.

Sumber Ide Internal

Menggunakan sumber internal, perusahaan dapat menemukan ide baru melalui riset

dan pengembangan formal. Perusahaan dapat memetik pemikiran para eksekutif, peneliti, insinyur, staf manufaktur, dan tenaga penjualan. Beberapa perusahaan berhasil mengembangkan program “intraprenuerial” yang mendorong karyawan untuk memikirkan dan mengembangkan ide produk baru.

Semua orang dalam perusahaan dapat menyumbangkan ide tentang produk baru. “Sebagian besar perusahaan beroperasi dengan asumsi bahwa ide besar datang dari beberapa otak yang cemerlang: pendiri yang inspiratif, penemu yang eksentrik, dan bos yang mempunyai visi”, kata seorang analis. Tetapi dalam lingkungan modern yang bergerak cepat dan kompetitif, “Sudah waktunya untuk menciptakan pendekatan yang tidak lagi bergerak dari atas kebawah untuk inovasi, namun menjadikannya urusan bagi setiap orang untuk menggagas ide yang hebat”.

Sumber Ide Eksternal

Ide produk baru yang baik juga datang dari pelanggan. Perusahaan dapat

menganalisis pertanyaan dan keluhan pelanggan untuk menemukan produk yang bekerja lebih baik untuk memecahkan masalah konsumen. Insinyur atau tenaga penjualan perusahaan dapat bertemu dan bekerja sama dengan pelanggan untuk mendapatkan saran dan ide. Pelanggan sering kali menciptakan produk baru kemudian menggunakannya sendiri, dan perusahaan mendapat keuntungan dengan meletakkannya di pasar.

Perusahaan harus berhati-hati untuk tidak terlalu bergantung kepada masukan pelanggan pada saat mengembangkan produk baru. Bagi beberapa produk, terutama yang mempunyai muatan teknis yang tinggi, pelanggan mungkin tidak mengetahui apa yang mereka inginkan.

Disamping pelanggan, perusahaan dapat menampung sumber eksternal lainnya.

Sebagai contoh, pesaing dapat menjadi sumber yang baik bagi ide produk baru. Perusahaan

memperhatikan iklan pesaing untuk mendapatkan petunjuk mengenai produk pesaing. Mereka membeli produk baru pesaing, membongkarnya untuk melihat bagaimana produk pesaing bekerja, menganalisis penjualan produk tersebut, dan memutuskan apakah perusahaan harus mengeluarkan produk baru sendiri.

Distributor dan pemasok juga berkontribusi pada banyak ide produk baru yang baik. Distributor sangat dekat dengan pasar dan dapat menyampaikan informasi mengenai masalah konsumen dan kemungkinan produk baru. Pemasok dapat memberitahu perusahaan mengenai

Pengembangan

produk Analisis bisnis Pengembangan strategi pemasaran

(6)

konsep, teknik, dan bahan baru yang dapat digunakan untuk pengembangan produk baru. Sumber ide lainnya termasuk majalah bisnis, pameran dan seminar, badan pemerintah, para penemu, dll.

2.2.2 Penyaringan Ide

Banyak perusahaan menginginkan eksekutifnya untuk menuliskan ide produk baru pada format standar yang dapat ditinjau oleh komite produk baru. Tulisan tersebut menjelaskan produk, pasar sasaran, dan persaingan. Format itu mencakup perkiraan kasar dari ukuran pasar, harga produk, waktu dan biaya pengembangan, biaya produksi, dan tingkat pengembaliannya. Komite kemudian mengevaluasi ide tersebut terhadap serangkaian kriteria umum.

2.2.3 Pengembangan dan Pengujian Konsep

Penting untuk membedakan antara ide produk, konsep produk, dan citra produk. Ide

produk adalah ide bagi produk yang mungkin bisa perusahaan tawarkan pada pasar. Konsep produk adalah versi detail dari ide produk baru yang dinyatakan dalam bahasa konsumen

yang mempunyai arti.Citra produk adalah cara konsumen memandang suatu produk aktual

atau potensial.

Pengembangan Konsep

Mengembangkan produk baru menjadi beberapa alternatif konsep produk, menemukan seberapa menariknya masing-masing konsep bagi pelanggan, dan memilih yang terbaik.

Pengujian Konsep

Menguji konsep produk baru dengan sekelompok konsumen sasaran untuk mengetahui apakah konsep tersebut mempunyai daya tarik yang kuat bagi konsumen. Konsep mungkin dipresentasikan pada konsumen secara simbolik atau fisik.

Bagi beberapa pengujian konsep, penjelasan dengan kata-kata atau gambar sudah cukup. Namun, presentasi yang lebih utuh dan nyata akan meningkatkan keandalan dari pengujian konsep. Setelah konsep diperkenalkan, konsumen kemudian dapat diminta bereaksi terhadapnya dengan menjawab pertanyaan yang kita buat. Jawaban bagi pertanyaan itu akan membantu perusahaan memutuskan konsep mana yang mempunyai daya tarik paling kuat. Banyak perusahaan secara rutin menguji konsep produk baru dengan para konsumen sebelum berusaha mengubah mereka menjadi produk baru yang aktual.

2.2.4 Pengembangan Strategi Pemasaran

Merancang strategi pemasaran awal bagi produk baru berdasarkan konsep

produk. Pernyataan strategi pemasaran terdiri dari tiga bagian. Bagian pertama

menggambarkan pasar sasaran; positioning produk yang direncanakan; dan tujuan penjualan,

pangsa pasar, serta laba untuk beberapa tahun pertama. Yaitu:

Pasar sasaran adalah individu, pasangan atau keluarga kecil muda, berpendidikan baik, berpenghasilan menengah keatas yang mencari alat transportasi yang praktis dan ramah lingkungan. Bagian kedua dari pernyataan strategi pemasaran memberikan kerangka bagi harga produk yang direncanakan, distribusi, dan anggaran pemasaran. Bagian ketiga dari pernyataan strategi pemasaran menjelaskan rencana jangka panjang penjualan, tujuan laba, dan strategi bauran pemasaran.

2.2.5 Analisis Bisnis

(7)

laba bagi produk ini, termasuk biaya pemasaran, R&D, operasi, akuntansi, dan keuangan. Perusahaan kemudian menggunakan angka penjualan dan biaya untuk menganalisis daya tarik keuangan dari produk baru.

2.2.6 Pengembangan Produk

Mengembangkan konsep produk menjadi produk nyata untuk dapat memastikan bahwa ide produk dapat diubah menjadi produk yang bisa dikerjakan. Sering kali suatu produk menjalani ujian yang berat untuk memastikan produk itu bekerja secara aman dan efektif atau bahwa konsumen akan menemukan nilai pada produk tersebut. Produk baru harus mempunyai fungsi fitur yang dibutuhkan dan juga memiliki karakteristik psikologis yang diinginkan.

2.2.7 Pemasaran Uji

Tahapan dari pengembangan produk baru di mana produk dan program pemasaran diuji di lingkungan pasar yang lebih realistis. Jumlah dari pemasaran uji yang dibutuhkan bervariasi dengan masing-masing produk baru. Biaya pemasaran uji dapat tinggi, dan membutuhkan waktu yang memungkinkan pesaing untuk memperoleh keunggulan. Ketika biaya pengembangan dan memperkenalkan produk rendah, atau ketika pihak manajemen telah yakin mengenai produk baru, perusahaan dapat melakukan sedikit atau tanpa pemasaran uji. Faktanya, pemasaran uji oleh perusahaan produk konsumen telah menurun beberapa tahun belakangan ini. Perusahaan sering kali tidak melakukan uji pasar bagi perpanjangan lini sederhana atau duplikasi produk pesaing berhasil. Namun, ketika memperkenalkan produk baru membutuhkan investasi besar, atau ketika manajemen tidak yakin akan produk atau progaram pemasaran, perusahaan dapat melakukan banyak pemasaran uji.

Walaupun biaya pemasaran uji mungkin saja tinggi, biaya ini sering kali menjadi kecil pada saat dibandingkan dengan biaya melakukan kesalahan besar. Namun, pemasaran uji tidak menjamin keberhasilan. Pada saat menggunakan pemasaran uji, perusahaan produk konsumen biasanya memilih satu dari tiga pendekatan, pengujian pasar standar, pengujian pasar yang terkendali, atau pengujian pasar yang disimulasikan.

1. Pengujian Pasar Standar

Melalui pengujian pasar standar, perusahaan memilih sedikit kota yang dapat mewakili, melakukan kampanye pemasaran penuh di kota tersebut, dan menggunakan audit toko, survei konsumen dan distributor, serta pengukuran lainnya untuk menilai performa produk. Hasilnya digunakan untuk memperkirakan penjualan dan laba secara nasional, mencari permasalahan potensial produk, dan memperbaiki program pemasaran.

Pengujian pasar standar mempunyai beberapa kelemahan. Pengujian ini bisa memerlukan biaya yang sangat besar dan membutuhkan waktu yang lama, beberapa pengujian memakan waktu tiga hingga lima tahun. Terlebih lagi, pesaing dapat melihat hasil pengujian pasar atau mempengaruhinya dengan mengurangi harga mereka di kota-kota pengujian, meningkatkan promosi mereka, atau bahkan membeli semua produk yang sedang diuji. Terakhir, pengujian pasar memberikan kesempatan pada pesaing untuk melihat produk baru perusahaan dengan baik sebelum diluncurkan secara nasional. Oleh karena itu, pesaing dapat memiliki waktu untuk mengembangkan strategi pertahanan, atau bahkan mengalahkan produk perusahaan di pasar.

2. Pengujian Pasar yang Terkendali

(8)

mungkin tidak merepresentasikan pasar dari produk atau konsumen sasaran mereka. Namun, perusahaan riset telah berpengalaman untuk memproyeksikan hasil pengujian pasar ke pasar yang lebih luas dan dapat dipertanggungjawabkan terhadap bias yang terjadi pada pengujian pasar.

3. Pengujian Pasar yang Disimulasikan

Perusahaan atau perusahaan riset dapat menunjukkan iklan dan promosi dari bermacam-macam produk, mencakup produk baru yang sedang diuji, untuk konsumen contoh. Perusahaan memberikan para konsumen sedikit uang dan mengajak mereka ke toko nyata atau toko laboratorium di mana mereka dapat menyimpan uang tersebut atau membelanjakannya pada barang-barang yang ada. Para peneliti akan mencatat berapa banyak konsumen yang membeli produk baru dan merek pesaing.

Simulasi ini memberikan percobaan yang terukur dan efektivitas iklan terhadap iklan pesaing. Peneliti kemudian menanyai konsumen alasan mereka membeli atau tidak membeli suatu produk. Beberapa minggu kemudian, mereka mewawancarai konsumen melalui telepon untuk mengetahui sikap, penggunaan, kepuasan, dan keinginan membeli kembali produk tersebut. Dengan menggunakan model computer yang canggih, peneliti memproyeksikan penjualan nasional dari hasil pengujian pasar yang disimulasikan. Belakangan ini, beberapa pemasar mulai menggunakan pendekatan teknologi tinggi yang menarik untuk

mensimulasikan riset pengujian pasar, seperti virtual reality dan internet.

Pengujian pasar yang disimulasikan mengatasi beberapa kekurangan dari pengujian pasar standar maupun yang terkendali. Pengujian pasar yang disimulasikan biasanya mempunyai biaya lebih rendah, dapat diselesaikan dalam tempo delapan minggu, dan merahasiakan produk baru dari pesaing. Namun, karena jumlah barang contoh yang kecil dan lingkungan belanja yang disimulasikan, banyak pemasar yang merasa bahwa pengujian pasar yang disimulasikan tidak seakurat atau dapat diandalkan seperti pengujian yang lebih besar dan dilakukan di dunia nyata. Karena pengujian ini cepat dan tidak mahal, pengujian ini dapat dijalankan untuk menilai produk baru atau program pemasarannya. Bila hasil prapengujiannya sangat positif, produk tersebut dapat diperkenalkan tanpa pengujian lebih lanjut. Bila hasilnya buruk, produk dapat dibuang atau didesain ulang sebagian dan diuji ulang. Bila hasilnya menjanjikan tapi belum pasti, produk dan program pemasaran dapat diuji lebih jauh lagi dalam pengujian pasar yang terkendali atau standar.

2.2.8 Komersialisasi

Pemasaran uji menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk membuat keputusan akhir apakah hendak meluncurkan produk baru bagi manajemen. Bila perusahaan

melanjutkan dengan komersialisasi, yaitu pengenalan suatu produk baru ke pasar, mereka

akan menghadapi biaya yang tinggi. Perusahaan mungkin perlu membangun atau menyewa fasilitas manufaktur. Dalam kasus barang kemasan konsumen baru yang utama, mereka dapat menghabiskan ratusan juta dolar untuk iklan, promosi, penjualan, dan usaha pemasaran lainnya dalam tahun pertama.

Perusahaan yang meluncurkan satu produk baru mula-mula harus

memutuskan waktu perkenalan. Berikutnya, perusahaan harus memutuskan di mana produk

baru akan diluncurkan, dalam satu lokasi, wilayah, pasar nasional, atau pasar internasional. Segelintir perusahaan mempunyai keyakinan, modal dan kapasitas untuk meluncurkan produk baru ke dalam seluruh distribusi nasional atau internasional. Mereka akan

mengembangkan rencana peluncuran pasar (market rollout) pada suatu waktu. Secara

(9)

daerah atau ke seluruh pasar nasional. Perusahaan dengan sistem distribusi internasional dapat memperkenalkan produk baru melalui peluncuran global.

2.3 Mengatur Pengembangan Produk Baru

Pengembangan produk baru membutuhkan lebih dari sekadar melewati beberapa tahapan. Perusahaan harus mengambil pendekatan yang menyeluruh untuk mengatur proses ini. Pengembangan produk baru yang berhasil perlu berpusat pada pelanggan, berdasarkan tim, dan usaha yang sistematis.

2.3.1 Pengembangan Produk Baru yang Berpusat pada Pelanggan

Pengembangan produk baru yang berfokus pada menemukan cara baru untuk memecahkan masalah pelanggan dan memberikan pengalaman yang lebih memuaskan bagi pelanggan. Salah satu penelitian terakhir menemukan produk baru yang berhasil adalah yang mempunyai diferensiasi, memecahkan permasalahan utama pelanggan, dan menawarkan proposisi nilai pelanggan yang menarik. Karena itu, bagi produk mulai dari pembersih kamar mandi hingga mesin jet, perusahaan inovatif saat ini keluar dari laboratorium riset dan membaur dengan pelanggan untuk mencari nilai pelanggan yang baru. Karena itu, pengembangan produk baru yang berpusat pada pelanggan dimulai dan diakhiri dengan memecahkan permasalahan pelanggan.

2.3.2 Pengembangan Produk Baru berdasarkan Tim

Sebuah pendekatan untuk mengembangkan produk baru dimana berbagai departemen bekerja sama secara erat dalam tim lintas fungsi, melewati beberapa tahapan dalam proses pengembangan produk baru untuk menghemat waktu dan meningkatkan efektivitas. Alih-alih menyerahkan produk baru dari satu departemen ke departemen lain, perusahaan membuat tim dari berbagai departemen yang terlibat dengan produk baru itu sejak awal hingga selesai. Tim ini biasanya meliputi departemen pemasaran, keuangan, desain, produksi, dan hukum, bahkan pemasok dan perusahaan pelanggan. Dalam proses yang berurutan, kebuntuan pada suatu fase bisa sangat memperlambat keseluruhan proyek. Dalam pendekatan secara simultan, bila suatu area fungsi mendapatkan rintangan, area tersebut bekerja untuk memecahkannya mengkombinasikan pendekatan yang berpusat pada pelanggan dengan pengembangan produ baru berdasarkan tim mendapatkan keunggulan kompetitif besar dengan memperoleh produk baru yang tepat di pasar secara lebih cepat.

2.3.3 Pengembangan Produk Baru yang Sistematis

Proses pengembangan produk baru haruslah holistik dan sistematis daripada secara acak. Bila tidak, sedikit ide baru yang akan naik ke permukaan, dan banyak ide bagus

tenggelam dan mati. Untuk menghindari masalah ini, perusahaan dapat memasang sistem

manajemen inovasi untuk mengumpulkan, meninjau, mengevaluasi dan mengatur ide produk baru. Perusahaan dapat menunjuk seorang senior yang dihormati untuk menjadi manajer inovasi perusahaan. Mereka dapat memasang piranti lunak untuk manajemen ide berbasis

Web dan mendorong semua pihak yang berkepentingan dengan perusahaan (stakeholder),

karyawan, pemasok, distributor, penyalur, untuk terlibat dalam penemuan dan pengembangan produk baru.

(10)

Pendekatan ini menunjukkan bahwa manajemen puncak mendukung, mendorong, dan memberikan imbalan bagi inovasi. Kedua, pendekatan ini akan memberikan ide yang bagus dapat dikembangkan secara lebih sistematis, memberikan keberhasilan produk baru yang lebih banyak lagi. Oleh karena itu, keberhasilan produk baru membutuhkan lebih dari sekadar memikirkan beberapa ide produk baru, menjadikan mereka produk dan menemukan pelanggan untuk produk tersebut. Kesuksesan produk baru membutuhkan pendekatan holistik untuk menemukan cara baru guna menciptakan pengalaman bernilai bagi pelanggan, mulai dari menciptakan dan menyaring ide produk baru hingga menciptakan dan menghasilkan produk yang dapat memuaskan keinginan pelanggan. Lebih dari ini, keberhasilan pengembangan produk baru membutuhkan komitmen dari seluruh perusahaan.

2.4 Strategi Siklus Hidup Produk

Setelah meluncurkan produk baru, manajemen menginginkan suatu produk agar menikmati hidup yang panjang dan bahagia. Walaupun mereka tidak mengharapkan produk terjual selamanya, perusahaan ingin mendapatkan keuntungan yang cukup untuk menutup

semua usaha dan risiko yang mereka tempuh pada saat meluncurkan produk. Siklus hidup

produk (Product Life Cycle/PLC), perjalanan dari penjualan dan keuntungan produk selama masa hidupnya. Siklus ini mempunyai lima tahapan yang berbeda:

1) Pengembangan produk dimulai ketika perusahaan menemukan dan mengembangkan suatu

ide produk baru. Selama pengembangan produk, penjualan masih nol dan biaya investasi perusahaan menumpuk.

2) Pengenalan adalah periode dimana pertumbuhan penjualan lambat pada saat produk

diperkenalkan di pasar. Keuntungan tidak terjadi pada tahap ini karena pengeluaran yang besar untuk memperkenalkan produk.

3) Pertumbuhan merupakan periode penerimaan dengan cepat oleh pasar dan peningkatan

keuntungan.

4) Kedewasaan adalah periode melambatnya pertumbuhan penjualan dikarenakan produk telah

diterima oleh sebagian besar penbeli potensial. Tingkat keuntungan tidak berada di puncak atau menurun karena meningkatnya pengeluaran pemasaran untuk mempertahankan produk dalam persaingan.

5) Penurunan merupakan periode ketika penjualan mulai menurun dan keuntungan jatuh. Konsep PLC juga dapat diaplikasikan pada apa yang dikenal sebagai gaya, mode, dan fad. Gaya (style) adalah jenis ekspresi dasar dan berbeda. Sekali gaya diciptakan, dapat bertahan selama beberapa generasi, melewati pergantian mode yang digemari. Sebuah gaya mempunyai siklus yang menunjukkan beberapa periode munculnya kembali minat. Mode (fashion)adalah gaya yang diterima atau populer saat ini dalam suatu bidang. Mode cenderung untuk tumbuh perlahan, menjadi populer untuk beberapa waktu, dan kemudian menurun secara perlahan. Fad adalah periode sementara dari tingginya tingkat penjualan yang tidak biasa, digerakkan oleh antusiasme konsumen dan popularitas mendadak dari suatu produk atau merek. Fad dapat berupa salah satu bagian dari siklus hidup normal, seperti dalam kasus melonjaknya penjualan skuter dan yoyo. Atau fad dapat menjadi keseluruhan dari siklus hidup produk atau merek.

(11)

mempengaruhi pergerakan produk sepanjang tahapan. Dalam praktek, sulit untuk memperkirakan tingkat penjualan pada masing tahap PLC, masa waktu dari masing-masing tahap, dan bentuk dari kurva PLC. Dengan menggunakan konsep PLC untuk mengembangkan strategi pemasaran juga sulit karena strategi merupakan sebab dan akibat dari siklus hidup produk. Posisi produk saat ini pada PLC memberikan saran untuk strategi pemasaran terbaik, dan akibat dari strategi pemasaran mempengaruhi kinerja produk pada tahap berikutnya dalam siklus hidup.

2.4.1 Tahap Pengenalan

Tahap dari siklus hidup produk dimana produk baru pertama kali didistribusikan dan tersedia untuk dibeli. Pada tahap ini, bila dibandingkan dengan tahap lain, keuntungan masih negatif atau rendah karena penjualan yang rendah dan pengeluaran distribusi dan promosi yang tinggi. Banyak uang yang dibutuhkan untuk menarik distributor dan membangun persediaan mereka. Biaya promosi yang dikeluarkan relatif tinggi untuk memberitahu pelanggan mengenai produk baru dan membuat mereka mencobanya.

Sebuah perusahaan, terutama perintis pasar, harus memilih strategi peluncuran yang

konsisten dengan positioning produk yang direncanakan. Ia harus menyadari bahwa strategi

awal hanya merupakan langkah awal dalam rencana pemasaran yang lebih besar pada seluruh siklus hidup produk. Pada saat perusahaan perintis bergerak menuju tahap berikutnya dari siklus hidup, ia harus senantiasa memformulasikan harga baru, promosi dan strategi pemasaran lainnya. Ia akan mempunyai kesempatan yang terbaik untuk membangun dan mempertahankan kepemimpinan pasar bila ia memainkan kartunya dengan baik sejak awal.

2.4.2 Tahap Pertumbuhan

Bila suatu produk baru memuaskan pasar, ia akan memasuki tahap

pertumbuhan(growth stage), dimana penjualan akan menanjak cepat. Pengguna awal akan melanjutkan pembelian dan pembeli selanjutnya akan mulai mengikuti langkah mereka, terutama bila mereka mendengarkan pembicaraan dari mulut ke mulut yang bagus. Tertarik oleh kesempatan memperoleh keuntungan, para pesaing akan masuk ke pasar. Mereka akan memperkenalkan fitur baru produk dan pasar akan berkembang.

Keuntungan meningkat selama tahap pertumbuhan karena biaya promosi tersebar pada volume yang besar dan biaya produk per unit turun. Perusahaan menggunakan beberapa strategi untuk mempertahankan pertumbuhan pasar yang cepat selama mungkin. Perusahaan akan meningkatkan kualitas produk dan menambahkan fitur dan model baru bagi produk. Kemudian memasuki segmen pasar baru dan jalur distribusi baru. Lalu mengalihkan beberapa iklan dari membangun kesadaran produk menjadi membangun keyakinan dan pembelian produk, serta menurunkan harga pada saat yang tepat untuk menarik pembeli yang lebih banyak. Pada tahap pertumbuhan, perusahaan menghadapi perimbangan antara pangsa pasar yang tinggi dan keuntungan yang tinggi saat ini. Dengan mengeluarkan banyak uang pada peningkatan produk, promosi, dan distribusi, perusahaan dapat menangkap posisi yang dominan. Namun, dengan melakukan hal tersebut, perusahaan melepaskan keuntungan maksimum saat ini, dengan harapan dapat memperolehnya di tahap berikutnya.

2.4.3 Tahap Kedewasaan

(12)

keuntungan. Beberapa pesaing yang lemah akan terlempar keluar, dan akhirnya dalam industri hanya terdapat para pesaing yang mapan. Produk yang sukses akan berevolusi untuk menyesuaikan diri dengan perubahan keinginan pelanggan. Manajer produk harus melakukan sesuatu yang lebih daripada hanya mengikuti atau mempertahankan produk mereka yang telah dewasa, penyerangan terbaik adalah adalah pertahanan terbaik. Mereka harus mempertimbangkan modifikasi pasar, produk, dan bauran pemasaran.

Dalam memodifikasi pasar, perusahaan berupaya untuk meningkatkan konsumsi dari

produk yang telah ada. Perusahaan dapat mencari pengguna baru dan segmen pasar baru. Manajer juga dapat mencari jalan untuk meningkatkan pemakaian diantar pelanggan yang

telah ada. Perusahaan juga dapat mencoba memodifikasi produk, mengubah karakteristik

seperti kualitas, fitur, gaya, atau kemasan untuk menarik pengguna baru dan menginspirasikan kegunaan yang lebih banyak. Perusahaan juga dapat meningkatkan kualitas dan kinerja produk, kekuatannya, kehandalannya, dll. Meningkatkan penampilan dan daya tarik produk.

Akhirnya, perusahaan dapat mencoba untuk memodifikasi bauran pemasaran, meningkatkan penjualan dengan mengubah satu atau lebih elemen bauran pemasaran. Perusahaan dapat memotong harga untuk menarik pengguna baru dan pelanggan pesaing. Perusahaan dapat meluncurkan kampanye iklan yang lebih baik dan menggunakan promosi penjualan yang agresif, perjanjian dagang, pengurangan harga, pemberian premium. Sebagai tambahan untuk penetapan harga dan promosi, perusahaan dapat juga bergerak memasuki saluran pasar yang lebih besar, menggunakan pedagang massal, bila saluran ini tumbuh. Terakhir, perusahaan dapat menawarkan layanan baru atau yang telah ditingkatkan pada pembeli.

2.4.4 Tahap Penurunan

Penjualan dari sebagian besar bentuk dan merek produk pada akhirnya akan menurun. Penurunan penjualan dapat disebabkan oleh banyak alasan, termasuk kemajuan teknologi, pergeseran selera konsumen, dan meningkatnya persaingan. Pada saat penjualan dan keuntungan menurun, beberapa perusahaan mengundurkan diri dari pasar. Mereka yang tersisa dapat memangkas tawaran produk mereka. Mereka dapat meninggalkan segmen pasar yang lebih kecil dan saluran perdagangan marjinal, atau mereka dapat memotong anggaran promosi dan mengurangi harga mereka lebih jauh lagi.

Membawa produk yang lemah dapat menjadi sangat mahal bagi perusahaan dan bukan hanya dari sisi keuntungan. Produk yang lemah dapat mengambil waktu manajemen yang terlalu banyak. Produk ini sering kali membutuhkan penyesuaian harga dan persediaan. Mempertahankan produk yang lemah dapat menghambat pencarian pengganti, menciptakan bauran pemasaran yang lemah, merusak keuntungan saat ini, dan memperlemah kedudukan perusahaan di masa yang akan datang.

Untuk alasan ini, perusahaan perlu memberikan perhatian lebih bagi produk mereka yang menua. Tugas pertama perusahaan adalah mengidentifikasi produk-produk yang berada dalam tahap penurunan dengan secara rutin meninjau penjualan, pangsa pasar, biaya dan tren keuntungan. Kemudian pihak manajemen harus memutuskan untuk memelihara, memanen atau membuang produk-produk yang sedang menurun ini. Perusahaan dapat memutuskan

untuk memelihara merek tanpa melakukan perubahan dengan harapan para pesaingnya akan

meninggalkan industri. Manajemen dapat memutuskan untuk memanen produk, yang berarti

mengurangi berbagai biaya (pabrik dan peralatan, perawatan, iklan, tenaga penjualan) dan berharap bahwa penjualan dapat bertahan. Bila berhasil, panen akan meningkatkan keuntungan dalam jangka pendek. Atau manajemen dapat memutuskan

untuk membuangproduk dari lini mereka. Mereka dapat menjualnya ke perusahaan lain atau

(13)

2.5 Pertimbangan Tambahan Produk dan Jasa

2.5.1 Keputusan Produk dan Tanggung Jawab Sosial

Keputusan produk telah menarik banyak perhatian publik. Pemasar harus mempertimbangkan secara cermat masalah kebijakan publik dan peraturan melibatkan usaha untuk mendapatkan atau menyingkirkan produk, perlindungan hak paten, kualitas dan keamanan produk, dan jaminan produk.

Terkait produk baru, pemerintah bisa mencegah perusahaan agar tidak menambah produk melalui akuisisi jika dampaknya mengancam persaingan. Perusahaan yang menyingkirkan sebuah produk harus menyadari bahwa mereka mempunyai kewajiban hukum, tertulis atau praktek, pada pemasoknya, penyalur, dan pelanggan yang menanggung risiko akibat dihilangkannya produk tersebut. Perusahan tidak boleh meniru produk perusahaan orang lain yang sudah ada secara ilegal.

Produsen harus mematuhi aturan tertentu menyangkut kualitas dan keamanan

produk. Federal Food, Drug, and Cosmetic Act melindungi konsumen dari makanan,

obat-obatan, dan kosmetik yang tidak aman dan tercemar. Jika konsumen dirugikan akibat produk yang dirancang dengan buruk, konsumen dapat menuntut produsen atau penyalur. Beberapa perusahaan membebankan tingkat premi yang lebih tinggi ini kepada konsumen dengan menaikkan harga. Perusahaan lain terpaksa menghentikan lini produk berisiko tinggi. Sekarang beberapa perusahaan menunjuk “pelayan produk”, yang bertugas melindungi konsumen dari bahaya dan perusahaan dari tanggung jawab hukum dengan secara proaktif mencari potensi masalah produk.

Banyak produsen menawarkan jaminan produk tertulis untuk meyakinkan pelanggan tentang kualitas produk mereka. Untuk melindungi konsumen, Kongres

mengeluarkan Magnuson-Moss Warrantly Act pada tahun 1975. Undang-undang ini

mensyaratkan bahwa jaminan penuh memenuhi standar minimum tertentu, termasuk perbaikan “dalam waktu yang masuk akal dan tanpa biaya” atau penggantian atau pengembalian penuh jika produk tidak bekerja “setelah dicoba diperbaiki berulang kali”. Jika tidak, perusahaan harus menjelaskan bahwa perusahaan hanya menawarkan jaminan terbatas. Hukum ini telah mendorong beberapa produsen melakukan penggantian dari jaminan penuh ke jaminan terbatas dan perusahaan lain menghapus semua jaminan.

2.5.2 Pemasaran Produk dan Jasa Internasional

Pemasar produk dan jasa internasional menghadapi tantangan khusus. Pertama, mereka harus menemukan produk dan jasa apa yang akan diperkenalkan dan di negara mana. Kemudian, mereka harus memutuskan berapa banyak biaya untuk menetapkan standar atau menyesuaikan produk dan jasa mereka bagi pasar dunia.

Di satu pihak, perusahaan ingin menetapkan standar penawaran mereka. Standardisasi membantu perusahaan mengembangkan citra dunia yang konsisten. Standardisasi juga mengurangi biaya desain produk, proses manufaktur, dan pemasaran dalam menawarkan ragam produk yang luas. Di pihak lain, pasar dan konsumen di seluruh dunia sangat berbeda. Perusahaan biasanya harus merespons perbedaan ini dengan menyesuaikan penawaran produk mereka.

(14)

manajemen, dan periklanan juga telah mendunia. Pertumbuhan internasional perusahaan-perusahaan ini mengikuti globalisasi perusahaan-perusahaan klien yang mereka layani.

Pengecer adalah salah satu bisnis jasa terakhir yang mendunia, ketika pasar dalam negeri mereka sudah jenuh. Tren menuju pertumbuhan perusahaan jasa global ini akan berlanjut, terutama dalam bidang perbankan, maskapai penerbangan, telekomunikasi, dan jasa profesional. Saat ini perusahaan jasa bukan hanya sekedar mengikuti pelanggan manufaktur mereka, tetapi juga memimpin ekspansi internasional.

BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Produk baru perusahaan menghadapi rentang usia yang terbatas dan harus digantikan oleh produk yang lebih baru. Tetapi produk baru bisa gagal, risiko inovasi sama besarnya dengan imbalannya. Kunci bagi inovasi yang sukses terletak pada keseluruhan usaha

perusahaan, perencanaan yang kuat, dan proses pengembangan produk baru yang sistematis.

Perusahaan menemukan dan mengembangkan ide produk baru dari beragam sumber.

Banyak ide produk baru berasal dari sumber internal. Perusahaan mengadakan riset dan

pengembangan resmi, memilih ide dari karyawan mereka, dan mengadakan tukar pikiran

dalam rapat eksekutif. Ide lain datang dari sumber eksternal. Dengan mengadakan survei dan

kelompok fokus serta menganalisis pertanyaan dan keluhan pelanggan, perusahaan dapat menghasilkan ide produk baru yang akan memenuhi kebutuhan spesifik konsumen.

Proses pengembangan produk baru terdiri dari delapan tahap berurutan. Proses

dimulai dengan penciptaan ide. Berikutnya penyaringan ide, yang mengurangi jumlah ide

berdasarkan kriteria perusahaan sendiri. Ide yang lolos dari penyaringan ini dilanjutkan ke

tahap pengembangan konsep produk, dimana versi detail ide produk baru dinyatakan dalam

segi konsumen yang berarti. Dalam tahap berikutnya, pengujian konsep, konsep produk baru

diuji dengan sekelompok konsumen sasaran untuk menentukan apakah konsep mempunyai

kecocokan dengan konsumen. Konsep diteruskan kepengembangan strategi pemasaran,

dimana strategi pemasaran awal bagi produk baru dikembangkan dari konsep produk. Dalam

tahap analisis-bisnis, tinjauan ulang penjualan, biaya, dan proyeksi laba bagi produk baru

dilakukan untuk menentukan apakah produk baru itu memuaskan tujuan perusahaan. Dengan

hasil yang positif di sini, ide menjadi lebih nyata melaluipengembangan produk dan

pemasaran uji dan akhirnya diluncurkan selama tahap komersialisasi.

Masing-masing produk mempunyai siklus hidup yang ditandai dengan sekumpulan

masalah dan peluang yang berubah. Penjualan produk tertentu mengikuti kurva bentuk S

yang terdiri dari lima tahap. Siklus dimulai dengantahap pengembangan produk ketika

perusahaan menemukan dan mengembangkan ide produk baru. Tahap pengenalan ditandai

dengan pertumbuhan yang lambat dan laba yang rendah ketika produk didistribusikan ke

pasar. Jika berhasil, produk memasuki tahap pertumbuhan, yang menawarkan pertumbuhan

penjualan yang pesat dan peningkatan laba. Berikutnya, tahap kedewasaan ketika

pertumbuhan penjualan melambat dan laba stabil. Terakhir, produk memasuki tahap

penurunan dimana penjualan dan laba menurun. Tugas perusahaan selama tahap ini adalah mengenali penurunan dan memutuskan apakah perusahaan harus mempertahankan, memanen, atau menyingkirkan produk.

Pemasar harus mempertimbangkan dua masalah tambahan produk. Yang pertama

adalah tanggung jawab sosial. Tanggung jawab ini meliputi masalah kebijakan publik dan

(15)

internasional harus memutuskan berapa banyak biaya yang diperlukan untuk menstandarkan atau menyesuaikan penawaran mereka bagi pasar dunia.

Daftar Pustaka

Referensi

Dokumen terkait

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan ( Research and Development/R & D ). Hasil penelitian menggambarkan bahwa

Abstrak: Metode membaca merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan bahasa anak, karena bahasa mempunyai peranan yang sangat penting

hasil pendataan di rekap dan diurutkan permasalahan yang ada Unit terkait Semua institusi pendidikan yang ada di wilayah kerja Puskesmas..  STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

Alamat Nama NIK dengan kepala Hubungan Kelamin Jenis pendataan Umur saat

Aspek hasil kurikulum mata kuliah Pendidikan Agama Katolik, relevan dengan tujuan Pendidikan Agama Katolik, terutama dalam mengembangkan karakter mahasiswa prodi

Oleh karena itu kita melihat para filosof Islam semuanya, baik yang belum maupun yang sudah ibnu sina, mencurahkan semua tenaga dan usaha untuk memadukan

sebelumnya, APRIL lebih spesifik menyampaikan rencana pembangunan tanaman kehidupan di Pulau Padang dan grievance mechanism, untuk itu APRIL mengajak NGO untuk mendiskusikan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa adanya bakteri Salmonella sp di ruangan dalam kandang ayam Broiler di Desa Cot Sayun,