Volume 2, No. 1, Januari 2018 - 1
PENGARUH FASILITAS KERJA, DISIPLIN KERJA DAN
KOMPENSASI TERHADAP MOTIVASI KERJA IMPLIKASINYA
PADA PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN
KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI ACEH
Ika Fuzi Anggrainy1, Nurdasila Darsono2, T. Roli Ilhamsyah Putra3
1)
Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
2,3) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala
AbstractThe purpose of this research is to know (1) condition of work facility, work discipline, compensation, motivation, work performance of employee, (2) influence of work facility to employee work motivation, (3) influence of work discipline to employee work motivation (6) the influence of work discipline on work performance of employees, (7) the effect of compensation on employee performance, (8) the influence of work motivation on employee performance, (9) indirect influence of work facilities, work discipline, compensation for employee performance through employee work motivation. This research was conducted at Agency Personnel of Education and Training of Aceh Province with object of research of work facility, work discipline, compensation, motivation and work achievement of employees with the number of respondents as many as 155 people. The results of this study indicate that the results of the descriptive test indicate that work facilities, work discipline, compensation, work motivation and work performance of BKPP Aceh employees have been running well, the research results prove that work facilities, work discipline a nd compensation have positive and significant impact on work motivation . Then the results of the study also proved that work facilities, work discipline and compensation have a positive and significant impact on work performance. The result of research also proves that work motivation have positive and significant effect to employee performance, then there is indirect influence of work facility, work discipline, compensation to employee performance through employee work motivation..
Keywords Working Facilities, Work Discipline, Compensation, Motivation, and Employee Job Performance
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) keadaan fasilitas kerja, disiplin kerja, kompensasi, motivasi, prestasi kerja pegawai, (2) pengaruh fasilitas kerja terhadap motivasi kerja pegawai, (3) pengaruh disiplin kerja terhadap motivasi kerja pegawai (4) pengaruh kompensasi terhadap motivasi kerja pegawai (5) pengaruh fasilitas kerja terhadap prestasi kerja pegawai, (6) pengaruh disiplin kerja terhadap prestasi kerja pegawai, (7) pengaruh kompensasi terhadap prestasi kerja pegawai, (8) pengaruh motivasi kerja terhadap prestasi kerja pegawai, (9) pengaruh tidak langsung fasilitas kerja, disiplin kerja, kompensasi terhadap prestasi kerja pegawai melalui motivasi kerja pegawai. Penelitian ini dilakukan pada Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Aceh dengan objek penelitian fasilitas kerja, disiplin kerja, kompensasi, motivasi dan prestasi kerja pegawai dengan jumlah responden penelitian sebanyak 155 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bahwa hasil uji deskriptif menunjukkan bahwa fasilitas kerja, disiplin kerja, kompensasi, motivasi kerja dan prestasi kerja pegawai BKPP Aceh sudah berjalan dengan baik, hasil penelitian membuktikan bahwa fasilitas kerja, disiplin kerja dan kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja. Kemudian hasil penelitian juga membuktikan bahwa fasilitas kerja, disiplin kerja dan kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja. Hasil penelitian juga membuktikan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja pegawai, kemudian terdapat pengaruh tidak langsung fasilitas kerja, disiplin kerja, kompensasi terhadap prestasi kerja pegawai melalui motivasi kerja pegawainya.
Kata kunci : Fasilitas Kerja, Disiplin Kerja, Kompensasi, Motivasi, dan Prestasi Kerja Pegawai
PENDAHULUAN
Fenomena berkaitan dengan
rendahnya prestasi kerja pegawai dapat
dilihat dari (1) Kualitas kerja yang
dihasilkan kurang sesuai, atau kualitas
kerja yang dihasilkan masih rendah, (2)
Volume 2, No. 1, Januari 2018 - 2
sesuai target, dimana banyak pegawai tidak
dapat mencapai target, (3) ketepatan waktu
penyelesaian pekerjaan, (4) Tingkat
kehadiran pegawai masih rendah dimana
pegawai tidak tepat waktu masuk kantor,
(5) Pegawai jarang mampu bergantung
kepada rekan kerja (kemandirian) dan (6)
pegawai mampu menjalankan tanggung
jawab dengan baik.
Rendahnya motivasi kerja pegawai
akan memberikan dampak terhadap
rendahnya prestasi kerja pegawai pada
BKPP Provinsi Aceh sehingga tugas dan
fungsi yang diemban oleh pegawai yang
bersangkutan tidak dapat dijalankan
dengan baik. Dalam rangka meningkatkan
pelayanan kepada pegawai khususnya di
lingkungan Pemerintah Aceh kabupaten
dan kota di Aceh perlu kiranya pegawai
Badan Kepegawaian Pendidikan dan
Pelatihan Provinsi Aceh (BKPP Provinsi
Aceh) mempunyai motivasi yang tinggi
terutama dalam melakukan kegiatannya
seiring dengan pemberian informasi dan
peningkatan kualitas pelayanan kepada
pegawai terutama dalam peningkatan
kompetensi pegawai melalui pendidikan
dan pelatihan di BKPP Provinsi Aceh,
(Subbag Kepegawaian BKPP Aceh, 2016).
Motivasi kerja dalam penelitian ini
merupakan variabel mediasi yaitu adanya
pengaruh dari variabel lain, sehingga
menimbulkan motivasi kerja pegawai.
Sedangkan variabel yang mempengaruhi
motivasi kerja pegawai dalam penelitian
ini dibatasi hanya variabel fasilitas kerja
yang disediakan oleh BKPP Provinsi Aceh,
kemudian tingkat disiplin kerja pegawai
yang masih relatif rendah dan tunjangan
atau kompensasi yang diberikan kepada
pegawai yang masih belum sesuai dengan
beban dan tanggung jawab pegawai.
Adapun fenomena berkaitan
dengan rendahnya motivasi kerja pegawai
pada BKPP Provinsi Aceh dapat dilihat
dari: (1) Kepuasan kerja. Banyak pegawai
yang masih belum merasa puas dengan apa
yang telah diperoleh selama ini, (2) Status
dan tanggung jawab, tidak menjadi sesuatu
yang akan diperoleh oleh pegawai karena
bekerja di kantor tersebut, (3) Kompensasi
yang diberikan oleh organisasi belum
memadai, (4) Kondisi lingkungan kerja di
BKPP Aceh kurang nyaman, terutama
interaksi antar pegawai, (5) Fasilitas kerja
yang diberikan oleh kantor masih sangat
minim dan (6) Keinginan dan harapan
pribadi yang dimiliki oleh pegawai masih
rendah terutama untuk meningkatkan
prestasi kerja.
KAJIAN KEPUSTAKAAN
Prestasi Kerja Pegawai
Prestasi kerja pegawai pada
dasarnya merupakan hasil kerja secara
kualitas dan kuantitas yang dicapai seorang
pegawai dalam melaksanakan tugasnya
sesuai tanggung jawab yang diberikan,
kinerja merupakan terjemahan dari
“performance” yang berarti perbuatan,
3 - Volume 2, No. 1, Januari 2018
berdayaguna serta berhasilguna.
Orang-orang banyak memikirkan cara yang benar
dalam bekerja untuk menghasilkan sesuatu
yang bermanfaat sesuai dengan harapan
organisasi.
Dalam kamus Bahasa Indonesia
(2013 : 503), pengertian kinerja diartikan
sebagai sesuatu yang harus dicapai, prestasi
yang diperlihatkan dan kemauan kerja.
Dalam pengertian lebih luas, kata
performance selalu digunakan dengan
kata-kata seperti job performance atau work
performance yang berarti hasil kerja atau
prestasi. Dari beberapa pendapat tentang
pengertian kinerja sebagai prestasi dan
kemampuan kerja, maka umumnya para
ahli manajemen memberikan pengertian
yang sama antara kinerja dengan prestasi
kerja, atau juga dengan produktivitas kerja.
Menurut Dessler (2012 : 322)
mengemukakan bahwa pada dasarnya
kinerja lebih merupakan fungsi dari
pelatihan, komunikasi, alat dan
pengawasan serta motivasi pribadi. Tujuan
dan standar kinerja harus sesuai dengan
tujuan strategis organisasi/instansi.
Motivasi
Motivasi adalah kondisi yang
sangat dibutuhkan oleh semua orang.
Diperlukan setiap hari untuk menjalankan
kehidupan, membantu orang lain,
memimpin sekelompok orang dan untuk
mencapai tujuan yang diinginkan, Coulter
dan Robbins (2014 : 47). Motivasi berasal dari kata “movere” (latin), yang berarti
mendorong atau menggerakkan Coulter
dan Robbins (2014 : 47).
Motivasi merupakan semua
kekuatan yang ada dalam diri seseorang
yang memberi daya, arah dan memelihara
tingkah laku yang bersangkutan. Dalam
kehidupan kita sehari-hari, motivasi
diartikan sebagai keseluruhan proses
pemberian dorongan atau rangsangan
kepada para karyawan, sehingga mereka
bersedia bekerja dengan rela tanpa merasa
dipaksa (Herzberg, : 2011).
Wahjosumidjo dalam Herzberg, (2011 : 227), “menyatakan motivasi merupakan suatu proses psikilogis yang
mencerminkan interaksi antara sikap,
kebutuhan, persepsi dan keputusan yang terjadi dalam diri sendiri”. Menurut Coulter and Robbins, (2014 : 530),
motivasi adalah “kerelaan untuk
mengarahkan segenap upaya untuk
mencapai tujuan organisasi yang
dipengaruhi oleh kemampuan usaha untuk memuaskan beberapa kebutuhan individu”. Herzberg, (2011 : 93), menyatakan
motivasi merupakan proses psikologis
yang berlangsung dalam interaksi antar
kepribadian yang berbeda-beda untuk
memenuhi kebutuhan sebagai manusia.
Dari proses ini dihasilkan dorongan (motif)
berupa kehendak. Kemauan dan keinginan
untuk bertindak/berbuat melalui
pengambilan keputusan.
Volume 2, No. 1, Januari 2018 - 4
kerja seseorang, agar mereka mau
bekerjasama, bekerja efektif dan
berintegrasi dengan segala daya upayanya
untuk mencapai kepuasan”. American
Encyclopedia dalam Hageman, (2013:96) mendefinisikan motivasi sebagai “suatu kecendrungan dalam diri seorang yang
meningkatkan daya tahan dan
mengarahkan tingkah lakunya. Motivasi
mencakup faktor kebutuhan emosional dan
biologis, yang hanya dapat diduga dari pengamatan tingkah laku”. Sedangkan
pengertian kerja, menurut Hageman,
(2013 : 95), adalah “sejumlah aktivitas fisik dan mental untuk mengerjakan suatu pekerjaan”.
Fasilitas Kerja
Dalam suatu pencapaian tujuan
perusahaan, diperlukan alat atau sarana
pendukung yang digunakan dalam aktivitas sehari–hari di perusahaan tersebut, fasilitas
yang digunakan bermacam–macam bentuk,
jenis maupun manfaatnya, disesuaikan
dengan dengan kebutuhan dan kemampuan
perusahaan, kata fasilitas sendiri berasal dari bahasa belanda “faciliteit” yang artinya prasarana atau wahana untuk
melakukan atau mempermudah sesuatu.
Fasilitas juga bias dianggap suatu alat.
Untuk mencapai tujuan perusahaan
yang ada banyak faktor yang mendukung,
salah satu diantaranya adalah fasilitas kerja
karyawan merupakan faktor pendukung
bagi kelancaran tugas yang mereka
kerjakan, sehingga pekerjaan dapat
dikerjakan sesuai dengan yang diharapkan.
Fasilitas kerja terkait dengan
lingkungan kerja, karena lingkungan kerja
juga merupakan fasilitas kerja, dengan
adanya lingkungan kerja yang nyaman
maka karyawan dapat melaksanakan kerja
dengan baik. Menurut Ovidiu, (2013)
secara sederhana yang dimaksud dengan
fasilitas adalah suatu sarana fisik yang
dapat memproses suatu masukan (input)
menuju keluaran (output) yang diinginkan.
Selanjutnya menurut Rista (2014) fasilitas
adalah penyedia perlengkapan–
perlengkapan fisik untuk memberikan
kemudahan kepada penggunanya, sehingga
kebutuhan–kebutuhan dari pengguna
fasilitas tersebut dapat terpenuhi.
Ditambahkan oleh Bary (2012:67) fasilitas
kerja adalah sebagai sarana yang diberikan
perusahaan untuk mendukung jalannya
nada perusahaan dalam mencapai tujuan
yang ditetapkan oleh pemegang kendali.
Disiplin Kerja
Disiplin kerja merupakan sikap
yang sangat diperlukan dan mendapat
perhatian dalam setiap pekerjaan yang
dilakukan oleh setiap orang dalam usaha
untuk meningkatkan kinerja guna
mencapai tujuan organisasi. Secara
5 - Volume 2, No. 1, Januari 2018
artinya kepatuhan atau yang menyangkut
tata tertib. Dan kata disiplin telah
berkembang mengikuti kemajuan ilmu
pengetahuan, dan banyak pengertian
disiplin yang berbeda di antara para ahli
yang satu dengan pendapat para ahli
lainnya.
Disiplin adalah suatu ketaatan
yang sungguh-sungguh yang didukung
oleh kesadaran untuk menjalankan tugas
dan kewajibannya serta berperilaku yang
seharusnya berlaku di dalam lingkungan
tertentu. Sedangkan pengertian kerja
adalah perbuatan melakukan sesuatu
kegiatan yang bertujuan mendapatkan hasil
Nadezda and Jozef, (2010).
Masih menurut Nadezda and Jozef,
(2010) mengemukakan bahwa disiplin
adalah setiap perseorangan dan juga
kelompok yang menjamin adanya
kepatuhan terhadap perintah dan
berinisiatif untuk melakukan suatu
tindakan yang diperlukan seandainya tidak
ada perintah.
Kompensasi
Kompensasi adalah sesuatu yang
diterima para karyawan sebagai balas jasa
untuk kerja mereka. Kompensasi yang baik
merupakan salah satu hal yang sangat
penting bagi organisasi maupun karyawan.
Apabila kompensasi diberikan secara benar
dan teratur maka komitmen karyawan
untuk bekerja secara lebih baik agar
tercapai sasaran atau tujuan organisasi.
Apabila kompensasi yang diberikan oleh
organisasi kepada pegawai tidak sesuai
atau tidak memadai, maka akan
mengakibatkan turunnya prestasi kerja.
Sehubungan dengan itu, di dalam beberapa
literatur kompensasi sering diistilahkan
dengan upah.
Menurut Griffin (2011:432),
kompensasi (compensation) adalah
remunerasi finansial yang diberikan oleh
organisasi kepada karyawannya sebagai
imbalan atas pekerjaan mereka. Para
pegawai yang telah mendedikasikan
dirinya pada pekerjaan dalam organisasi
mendapatkan balas jasa berupa kompensasi
yang diberikan secara finansial maupun
non finansial.
Kemudian Rivai dan Sagala
(2011 : 741), juga memberikan definisi
tentang kompensasi yaitu merupakan
sesuatu yang diterima karyawan sebagai
pengganti kontribusi jasa mereka pada
perusahaan. Pemberian kompensasi
merupakan salah satu pelaksanaan
Manajemen Sumber Daya Manusia
(MSDM) yang berhubungan dengan semua
jenis pemberian penghargaan individual
sebagai pertukaran dalam melakukan tugas
keorganisasian.
Menurut Pantja dan Khusaini, (2013),
kompensasi adalah: Proses pemberian gaji
atau upah sering disebut dengan
kompensasi meliputi besaran dan
keseimbangan dari besaran kompensasi.
Sebuah kompensasi adalah segala sesuatu
Volume 2, No. 1, Januari 2018 - 6
imbalan. Didalam dunia kerja,balas jasa
finansial adalah sumber kompensasi yang
sumbernya menghasilkan balas jasa kepada
pekerja atas kinerja mereka. Sebuah
ukuran renumerasi upah dan gaji juga
digunakan untuk menjelaskan penyusunan
renumerasi antara majikan dan pekerja.
Sebuah renumerasi adalah sebuah
penghargaan, pembayaran gaji, atau juga
balas jasa dalam ukuran non finansial.
Renumerasi biasanya dibentuk dari konsep
pembayaran komperehensif daripada ide
dari upah dan gaji yang secara normal
meliputi sebuah pembayaran finansial dan
juga dimensi non finansial.
METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel
Lokasi penelitian dilakukan pada
Badan Kepegawaian Pendidikan dan
Pelatihan Aceh, sedangkan yang menjadi
objek penelitian ini adalah fasilitas kerja,
disiplin kerja, kompensasi, motivasi,
prestasi kerja pegawai Badan Kepegawaian
Pendidikan dan Pelatihan Aceh.
Peralatan Analisis Data
Peralatan analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
structural equation modelling (SEM)
dengan bantuan program Amos 22. Model
persamaan SEM adalah sekumpulan
teknik-teknik statistikal yang
memungkinkan pengujian sebuah
rangkaian hubungan relatif rumit secara
simultan (Ferdinand, 2012 : 181).
Tampilnya model yang rumit
membawa dampak bahwa dalam
kenyataannya proses pengambila
keputusan manajemen adalah sebuah
proses yang rumit atau merupakan sebuah
proses yang multidimensional dengan
berbagai pola hubungan kausalitas yang
berjenjang. Oleh karenanya dibutuhkan
sebuah model sekaligus alat analisis yang
mampu mengakomodasi penelitian
multidimensional itu.
SEM mampu memasukkan
variabel laten kedalam analisis. Variabel
laten adalah unobserved konsep yang
diaproximasi dengan variabel terobservasi
atau terukur yang diperoleh oleh responden
lewat metode pengumpulan data (survey,
test, observasi) dan sering disebut manifest
variabel (Ghozali, 2014).
Keunggulan aplikasi SEM dalam
penelitian manajemen adalah karena
kemampuannya untuk mengkonfirmasi
dimensi-dimensi dari sebuah konsep atau
faktor yang sangat lazim digunakan dalam
manajemen serta kemampuannya untuk
mengukur pengaruh hubungan-hubungan
yang secara teoritis ada (Ghozali, 2014).
HASIL PEMBAHASAN
Pengaruh Fasilitas Kerja Terhadap Motivasi Kerja
Nilai parameter estimasi untuk pengujian
pengaruh fasilitas kerja terhadap motivasi
kerja menunjukkan nilai CR sebesar 6,457
7 - Volume 2, No. 1, Januari 2018
Kedua nilai yang diperoleh tersebut
memenuhi syarat untuk penerimaan H1
yaitu nilai CR sebesar 6,457 yang lebih
besar dari 1,97 dan probabilitas yang lebih
kecil dari 0,05.
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Motivasi Kerja
Nilai estimasi untuk pengujian pengaruh
disiplin kerjaterhadap motivasi kerja
menunjukkan nilai CR sebesar 5,818 dan
dengan probabilitas sebesar 0,000. Kedua
nilai tersebut diperoleh memenuhi syarat
untuk penerimaan H2 yaitu nilai CR
sebesar 5,818 yang lebih besar dari 1,97
dan probabilitas yang lebih kecil dari 0,05.
Pengaruh Kompensasi Terhadap Motivasi Kerja
Nilai parameter estimasi untuk pengujian
pengaruh kompensasi terhadap motivasi
kerja menunjukkan nilai CR sebesar 4,289
dan dengan probabilitas sebesar 0,000.
Kedua nilai tersebut diperoleh memenuhi
syarat untuk penerimaan H3 yaitu nilai CR
sebesar 6,713 yang lebih besar dari 1,97
dan probabilitas yang lebih kecil dari 0,05.
Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja
Nilai parameter estimasi untuk pengujian
pengaruh motivasi kerja terhadap Prestasi
kerja pegawai menunjukkan nilai CR
sebesar 3,574 dan dengan probabilitas
sebesar 0,000. Kedua nilai tersebut
diperoleh memenuhi syarat untuk
penerimaan H4 yaitu nilai CR sebesar
3,574 yang lebih besar dari 1,97 dan
probabilitas yang lebih kecil dari 0,05.
Pengaruh Fasilitas Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai
Nilai parameter estimasi untuk pengujian
pengaruh fasilitas kerja terhadap prestasi
kerja pegawai menunjukkan nilai CR
sebesar 3,890 dan dengan probabilitas
sebesar 0,000. Kedua nilai tersebut
diperoleh memenuhi syarat untuk
penerimaan H5 yaitu nilai CR sebesar
3,890 yang lebih besar dari 1,97 dan
probabilitas yang lebih kecil dari 0,05.
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai
Nilai parameter estimasi untuk pengujian
pengaruh disiplin kerja terhadap prestasi
kerja pegawai menunjukkan nilai CR
sebesar 6,759 dan dengan probabilitas
sebesar 0,000. Kedua nilai tersebut
diperoleh memenuhi syarat untuk
penerimaan H6 yaitu nilai CR sebesar
6,759 yang lebih besar dari 1,97 dan
probabilitas yang lebih kecil dari 0,05.
Pengaruh Kompensasi Terhadap Prestasi Kerja Pegawai
Nilai parameter estimasi untuk pengujian
pengaruh komnikasi terhadap prestasi kerja
pegawai menunjukkan nilai CR sebesar
6,011 dan dengan probabilitas sebesar
0,000. Kedua nilai tersebut diperoleh
memenuhi syarat untuk penerimaan H7
yaitu nilai CR sebesar 6,011 yang lebih
besar dari 1,97 dan probabilitas yang lebih
kecil dari 0,05.
Volume 2, No. 1, Januari 2018 - 8
fasilitas kerja terhadap motivasi kerja
adalah 0,870. Sementara pengaruh fasilitas
kerja terhadap prestasi kerja pegawai bila
melalui variabel motivasi kerja adalah
0,672. Ini berarti bila ingin meningkatkan
prestasi kerja pegawai oleh pada Badan
Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan
Provinsi Aceh, maka akan lebih baik bila
pimpinan langsung memperbaiki fasilitas
kerja tersebut terutama menambah fasilitas
kerja maupun memperbaiki fasilitas kerja
yang telah mengalami kerusakan atau
kurang berfungsi dengan baik.
Pengaruh langsung variabel
disiplin kerja terhadap motivasi kerja
adalah 0,217. Sementara pengaruh disiplin
kerja memberikan pengaruh terhadap
prestasi kerja pegawai bila melalui variabel
motivasi kerja adalah 0,556. Ini berarti bila
ingin meningkatkan prestasi kerja pegawai
pada Badan Kepegawaian Pendidikan dan
Pelatihan Provinsi Aceh, maka akan lebih
baik bila pimpinan dapat meningkatkan
kualitas disiplin kerja yang lebih baik,
sehingga akan menimbulkan prestasi kerja
yang lebih baik lagi.
Pengaruh langsung variabel
kompensasi terhadap motivasi kerja adalah
0,137. Sementara pengaruh kompensasi
kerja terhadap Prestasi kerja pegawai bila
melalui variabel motivasi kerja adalah
0,274. Ini berarti bila ingin meningkatkan
prestasi kerja pegawai oleh pada Badan
Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan
Provinsi Aceh, maka akan lebih baik bila
pimpinan dapat menerapkan kompensasi
yang lebih baik lagi, terutama sesuai
dengan kinerja yang dihasilkan oleh
pegawai yang bersangkutan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Hasil uji deskriptif menunjukkan
bahwa fasilitas kerja, disiplin kerja,
kompensasi, motivasi kerja dan
prestasi kerja pegawai BKPP Aceh
sudah berjalan dengan baik, karena
diperoleh nilai rerata lebih besar
daripada nilai rerata harapan.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
fasilitas kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap motivasi kerja
BKPP Aceh.
3. Hasil penelitian juga membuktikan
bahwa disiplin kerja berpengaruh
positif dan signifikan terhadap
motivasi kerja BKPP Aceh.
4. Hasil penelitian ini juga membuktikan
bahwa kompensasi berpengaruh positif
dan signifikan terhadap motivasi kerja
BKPP Aceh.
5. Hasil penelitian lain juga
membuktikan bahwa fasilitas kerja
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap prestasi kerja pegawai BKPP
Aceh.
6. Disiplin kerja yang dirasakan oleh
pegawai juga berpengaruh positif dan
signifikan terhadap prestasi kerja
pegawai BKPP Aceh.
7. Hasil penelitian terhadap kompensasi
9 - Volume 2, No. 1, Januari 2018
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap prestasi kerja pegawai BKPP
Aceh.
8. Hasil penelitian juga membuktikan
bahwa motivasi kerja berpengaruh
positif dan signifikan terhadap prestasi
kerja pegawai BKPP Aceh.
9. Hasil penelitian juga membuktikan
bahwa terdapat pengaruh tidak
langsung fasilitas kerja, disiplin kerja,
kompensasi terhadap prestasi kerja
pegawai Badan Kepegawaian
Pendidikan dan Pelatihan Provinsi
Aceh melalui motivasi kerja
pegawainya.
Saran
1. Dalam rangka meningkatkan motivasi
kerja pada BKPP Aceh berdasarkan
variabel fasilitas kerja, maka pimpinan
dapat meningkatkan fasilitas kantor,
agar semua pegawai dapat
menggunakan fasilitas kantor dalam
rangka mencapai prestasi kerja.
2. Peningkatan motivasi kerja dan
prestasi kerja pegawai dapat
ditingkatkan melalui penerapan
disiplin kerja pegawai yaitu dengan
cara semua pegawai diharapkan
mampu mematuhi semua peraturan
yang telah ditetapkan oleh pimpinan
organisasi.
3. Pemberian kompensasi kepada
pegawai juga harus diperhatikan dalam
rangka meningkatkan motivasi dan
peningkatan prestasi kerja yaitu
dengan cara memberikan tunjangan
kepada pegawai untuk mencukupi
kebutuhan hidupnya.
4. Untuk meningkatkan motivasi kerja
pegawai juga menjadi perhatian
pimpinan terutama bagaimana
pimpinan dapat memberikan rasa puas
kepada pegawai dan menciptakan
suasana kerja yang nyaman dan aman.
5. Untuk meningkatkan prestasi kerja
pegawai, yang perlu mendapatkan
perhatian oleh pimpinan, hendaknya
pimpinan dapat memberikan tanggung
jawab kepada terhadap semua
pekerjaan yang telah dibebankan, dan
memberikan penilaian atas kerja yang
telah dilakukan.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Barry, Cushway. (2012). Human Resource Management. Jakarta. PT Elex Media. Kumputindo
Sumber Daya Manusia (Terj.). PT. Indeks, Jakarta.
Ferdinand, Agusty, (2012), Structural
Equation Modeling Dalam
Penelitian Manjajemen, Aplikasi
Model-Model Rumit Dalam
Penelitian Untuk Tesis Magister & Disertasi Doktor, Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Ghozali, Imam, (2014), Aplikasi Analisis
Volume 2, No. 1, Januari 2018 - 10 Griffin, (2011). Komitmen Organisasi,
Terjemahan, Jakarta : Erlangga
Hageman, G. (2013). Motivasi untuk
Pembinaan Organisasi, Jakarta: PT. Pustaka Binaan Pressindo.
Herzberg, F.M (2011). One Time Move:
How You Motivate Employee,
Harvard Business Review, 46 (1).
Kamus Bahasa Indonesia (2013),
Pengertian K,inerja. Jakarta
Nadezda and Jozef, (2010) Employee
motivation and organizational
impact of innovation on employee
satisfaction. Interdisciplinary
Journal of Contemporary
Research in Business. Vol 3, No 9. January 2010.
Ovidiu-Iliuta Dobre, (2013) Employee
motivation and organizational
performance. Review of Applied
Socio- Economic Research ISSN
2247-6172. (Volume 5, Issue 1/ 2013 ), pp. 53.
Pantja dan Khusaini, (2013), Kajian
terhadap kepuasan kompensasi, komitmen organisasi, dan prestasi kerja. Jurnal Manajemen dan. Kewirausahaan, 5(1), 25-41.
Rista Eka Rachim Febiningtyas, Diah Ekaningtias, (2014) The effect of leadership, motivation, and work discipline on the employees’ performance of finance section in the regional working unit in
Tulungagung regency. The
Indonesian Accounting Review Vol.
4, No. 2, July 2014, pages 97 –
106
Rivai, Veithzal dan Sagala, Ella Jauvani. 2011.
Manajemen Sumber Daya. Manusia untuk Perusahaan dari Teori ke Praktik. Jakarta: PT Raja. Grafindo
Robbins, Stephen P (2012). Perilaku
Organisasi: Konsep, Kontraversi, Aplikasi, Jakarta: PT. Prihallindo.
Subbag Kepegawaian BKPP Aceh, 2016
Wahjosumidjo (2011), Kepemimpinan dan