Aiding Substance Abusers in the Workplace
Pekerja sosial yang bekerja di organisasi harus memiliki keterampilan dan pengetahuan mengenai penyalahgunaan zat terlarang. Fungsi utama mereka termasuk identifikasi awal, assessment, mobilisasi dan referral pekerja yang menyalahgunakan zat, maupun reintegrasi penyalahguna zat diperlakukan di tempat kerja. Pekerja dalam hal ini berfokus pada dua hal yaitu pekerja individu dan organisasi-konteksnya lingkungan, mereka juga harus mahir dalam intervensi mikro dan makro.
Conceptual Framework
Bidang penyalahgunaan zat ditandai dengan banyaknya penjelasan yang berbeda dari penyalahgunaan zat (Hanson,1991). Meskipun model penyakit kecanduan berlaku di kalangan profesional, model lain yang menekankan sosial, budaya, dan atau kekuatan psikologis memiliki dukungan yang kuat. Model tersebut menggarisbawahi bahwa fakta penyalahgunaan zat adalah sindrom biopsikososial di mana beberapa faktor berhubungan dengan konteks orang yang berinteraksi dengan lingkungannya secara bersamaan yang dapat mempengaruhi dalam penyalahgunaan zat terlarang. Dalam kerangka ini, penyalahgunaan zat dikonseptualisasikan sebagai fenomena transaksi yang muncul ketika individu rentan dipertemukan dengan situasi mengendapnya penggunaan zat. Dalam kondisi tertentu (misalnya, untuk menghilangkan stres atau perasaan ketidakberdayaan), sebagai zat fungsional bagi pekerja (Corneil, 1987; Shain, 1979).
Early Identification and Intervention
Alasan utama untuk keberhasilan intervensi tempat kerja adalah bahwa pekerja yang menyalahgunakan zat dapat diidentifikasi awal, sebelum mereka menjadi lemah dengan efek kronis dari penyalahgunaan zat dan kehilangan dukungan dari organisasi kerja (Nathan, 1984). OSW dapat memfasilitasi identifikasi awal penyalahguna zat dalam beberapa cara:
yang konstruktif yang berada disekitar kinerja] mereka, dan mendorong mereka untuk mencari bantuan.
2. Dengan berkontribusi pada pengembangan kebijakan, OSW dapat memastikan bahwa organisasi kerja merespon secara manusiawi untuk penyalahguna zat.
3. Melalui kampanye pendidikan dan inisiatif promosi kesehatan, OSW dapat meningkatkan kesadaran seluruh organisasi kerja ini dari tanda-tanda, gejala, dan konsekuensi dari penyalahgunaan zat.
4. Dengan rutin menggabungkan pertanyaan mengenai penggunaan zat dalam semua wawancara skrining mereka, OSW dapat mengidentifikasi masalah penyalahgunaan zat dari pekerja yang mencari bantuan dengan masalah lain.