Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (ISBD)
TUGAS ILMU SOSIAL dan BUDAYA DASARMakalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
Pengampu: Drs. Nur Chusni,M.Ag Disusun Oleh :
DIAN TRI PRASETYOWATI A210120103
PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS KEGURUAN dan ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012
Ruang Lingkup ISBD
1. PENDAHULUAN (PENGANTAR ISBD) A. Latar Belakang Diajarkannya ISBD
Agar tenaga ahli yang dihasilkan oleh Perguruan Tinggi memiliki tiga jenis kemampuan, antara lain :
– Kemampuan Personal – Kemampuan Akademis – Kemampuan Professional. B. Pengertian
ISBD bukanlah suatu disiplin ilmu yang berdiri sendiri, melainkan hanyalah suatu
C. Fungsi
Memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang
dikembangkan untuk mengkaji gejala-gejala sosial kebudayaan agar daya sosial budaya dapat ditingkatkan sebagai kepekaan mahasiswa pada lingkungannya menjadi lebih besar.
D. Visi, Misi , dan Tujuan ISBD
Visi ISBD adalah Mahasiswa selaku individu dan makhluk sosial yang beradab memiliki landasan pengetahuan, wawasan, serta keyakinan untuk bersikap kritis, peka, dan arif dalam menghadapi persoalan sosial dan budaya yang berkembang di masyarakat.
Misi ISBD adalah:
a) Memberikan pengetahuan dan wawasan tentang keragaman, kesetaraan dan martabat manusia sebagai individu dan makhluk sosial dalam kehidupan masyarakat.
b) Memberikan dasar-dasar nilai estetika,etika , moral,hukum dan budaya sebagai landasan untuk menghormati dan menghargai antara sesama manusia sehingga akan terwujud masyarakat yang tertib, teratur, dan sejahtera.
c) Memberikan dasar-dasar untuk memahami masalah sosial dan budaya serta mampu bersikap kritis,analitis, responsif untuk memecahkan masalah tersebut secara arif di masyarakat.
Tujuan ISBD adalah :
Mengembangkan kesadaran mahasiswa untuk menguasai pengetahuan tentang keragaman dan kesetaraan manusia sebagai individu dan makhluk sosial dalam kehidupan
bermasyarakat.
Menumbuhkan sikap kritis, peka, dan arif pada mahasiswa dalam memahami dan
memecahkan masalah sosial-budaya dengan landasan nilai estetika, etika,moral, dan hukum dalam kehidupan bermasyarakat.
Memberikan landasan pengetahuan dan wawasan yang luas serta keyakinan kepada mahasiswa sebagai bekal sosial hidup bermasyarakat, selaku individu dan makhluk sosial yang beradab dalam mempraktikkan pengetahuan akademis dan keahliannya.
2. MANUSIA dan KEBUDAYAAN A. PENGERTIAN
Budaya berasal dari bahasa sanskerta budhayah yaitu bentuk jamak kata buddhi yang berarti budi atau akal. Budaya merupakan hasil cipta,rasa, dan karsa manusia.
B. PERWUJUDAN KEBUDAYAAN
Koentjaraningrat megemukakan bahwa kebudayaan digolongkan dala tiga wujud,yaitu: Wujud sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, dan peraturan.
Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat.
Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.
• Sistem Pengetahuan
Budaya terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia.
Budaya telah ada terlebih dahulu daripada lahirnya suatu generasi tertentu dan tidak akan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan.
Budaya diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya.
Budaya mencakup atuan-aturan yang berisikan kewajiban-kewajiban, tindakan-tindakan yang diterima dan ditolak, yang dilarang dan yang diijinkan.
E. SISTEM BUDAYA
Sistem budaya merupakan komponen dari kebudayaan yang bersifat abstrak dan terdiri dari pikiran-pikiran, gagasan, konsep, serta keyakinan dengan demikian sistem kebudayaan merupakan bagian dari kebudayaan yang sering disebut dengan adat istiadat.
Jenis kebudayaan dikelompokkan menjadi dua: Kebudayaan Material
Merupakan hasil cipta, karsa yang berwujud benda, barang alat pengolahan alam, seperti gedung, pabrik, jalan, rumah, dan sebagainya.
Kebudayaan Non-Material
Merupakan hasil cipta, karsa yang berwujud kebiasaan, adat istiadat, ilmu pengetahuan, dan sebagainya. Non-Material meliputi:
• Volkways • Mores
• Norma hukum • Mode
F. MANUSIA SEBAGAI PENCIPTA DAN PENGGUNA KEBUDAYAAN
Kebudayaan tercipta atau terwujud sebagai hasil dari interaksi antara manusia dengan segala isi alam raya ini. Manusia memiliki kemampuan daya antara lain akal, intelegensia, dan intuisi, perasaan dan emosi, kemauan, fantasi dan perilaku. Dengan sumber-sumber kemampuan daya manusia tersebut, nyatalah bahwa manusia menciptakan kebudayaan. Kebudayaan mempunyai fungsi besar bagi manusia dan masyarakat. Hasil karya masyarakat melahirkan teknologi atau kebudayaan kebendaan yang mempunyai kegunaan utama dalam melindungi masyarakat terhadap lingkungan didalamnya.
G. PENGARUH BUDAYA TERHADAP LINGKUNGAN
Beberapa variabel yang berhubungan dengan masalah lingkungan dan kebudayaan:
Sebagaimana diketahui bahwa kebudayaan adalah hasil cipta,rasa,dan karsa manusia oleh karenanya kebudayaan mengalami perubahan dan perkembangannya sejalan dengan perkembangan manusia itu. Perkembangan kebudayaan terhadap dinamika kehidupan seseorang bersifat kompleks,dan memiliki eksistensi dan berkesinambungan dan juga menjadi warisan sosial.
Kebudayaan dari suatu kelompok sosial tidak secara komplet ditentukan oleh lingkungan fisik saja,namun lingkungan tersebut sekedar memberikan peluang untuk terbentuknya sebuah kebudayaan. Dari waktu ke waktu,kebudayaan berkembang seiring majunya teknologi(dalam hal ini adalah sistem telekomunikasi) yang sangat berperan dalam setiap manusia.
Hal yang terpenting dalam proses pengembangan kebudayaan adalah dengan adanya kontrol atau kendali terhadap perilaku reguler yang ditampilkan oleh para penganut kebudayaan. I. PROBLEMATIKA KEBUDAYAAN
Hambatan budaya yang berkaitan dengan pandangan hidup dan sistem kepercayaan.
Hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan persepsi atau sudut pandang hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan persepsi atau sudut pandang ini dapat terjadi antara masyarakat dan pelaksana pembangunan.
Hambatan budaya berkaitan dengan faktor psikologi atau jiwa.
Masyarakat yang terasing dan kurang komunikasi dengan masyarakat luar. Sikap tradisionalisme yang berprasangka buruk terhadap hal-hal baru. Sikap etnosentrisme
Perkembangan IPTEK sebagai hasil kebudayaan.
J. PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Perubahan kebudayaan sebagai hasil cipta,rasa,dan karsa manusia adalah tentu saja
perubahan yang memberi ilai manfaat bagi manusia dan kemanusiaan,bukan sebaliknya yaitu yang akan memusnahkan manusia sebagai pencipta kebudayaan tersebut.
Ada lima faktor penyebab perubahan kebudayaan: a. Perubahan lingkungan alam
b. Perubahan yang disebabkan adanya kontak dengan suatu kelompok lain. c. Perubahan karenan adanya penemuan (discovery).
d. Perubahan yang terjadi karena suatu masyarakat atau bangsa mengadopsi beberapa elemen kebudayaan material yang telah dikembangkan oleh bangsa lain di tempat lain.
e. Perubahan yanag terjadi karena suatu bangsa memodifikasi cara hidupnya dengan mengadopsi suatu kepercayaan baru.
A. PENGERTIAN
Peradaban merupakan bagian-bagian atau unsur kebudayaan yang dianggap halus,indah dan maju, seperti misalnya; kesenian, ilmu pengetahuan, adat sopan santun pergaulan, kepandaian menulis, organisasi kenegaraan,dan sebagainya. Konsep peradaban tidak lain adalah
perkembangan kebudayaan yang telah mencapai tingkat tertentu yang tercermin dalam tingkat intelektual, keindahan, teknologi, spiritual yang terlihat pada masyarakatnya.
Suatu masyarakat telah mencapai tahapan peradaban tertentu,berarti telah mengalami evolusi kebudayaan yang lama dan bermakna sampai pada tahap tertentu yang diakui tingkat Iptek dan unsur-unsur budaya lainnya.Dengan demikian,masyarakat tersebut dikatakan telah mengalami proses perubahan sosial yang berarti,sehingga taraf kehidupannya makin kompleks,atau dengan kata lain telah memasuki tahapan atau tingkatan peradaban. B. HAKIKAT HIDUP MANUSIA
Manusia dalam kehidupannya memiliki tiga fungsi yaitu sebagai makhluk Tuhan,individu dan sosial budaya.Sebagai makhluk sosial manusia akan hidup bersama denagn manusia lain yang akan melahirkan suatu bentuk kebudayaan. Tiap kebudayaan berbeda namun pada dasarnya memiliki hakikat yang sama yaitu:
Terwujud dan tersalurkan melalui perilaku manusia
Sudah ada sejak lahirnya generasi dan tetap ada setelah pengganti mati Diperlukan manusia yang diwujudkan dalam tingkah laku
Berisi aturan yang berisi kewajiban,tindakan yang diterima atau tidak,larangan dan pantangan.
C. PERADABAN DAN PERUBAHAN SOSIAL
Perubahan sosial merupakan perubahan yang di didalam masyarakat atau dalam hubungan interaksi,yang meliputi berbagai aspek kehidupan.Perubahan sosial tidak dapat dilepaskan dari perubahan kebudayaan.
Teori dan bentuk perubahan sosial : a. Teori sebab akibat
o Analisis dialektis
o Teori tunggal mengenai perubahan b. Teori proses atau arah perubahan sosial o Teori evolusi unilinier (garis lurus tunggal) o Teori multlinear
Perubahan sosial tidak dapat dilepaskan dari perubahan kebudayaan. Hal ini disebabkan kebudayaan merupakan hasil dari adanya masyarakat, sehingga tidak akan ada kebudayaan apabila tidak ada masyarakat yang mendukungnya dan tidak ada satu pun masyarakat yang tidak memiliki kebudayaan.
D. TEORI-TEORI MENGENAI PEMBANGUNAN,KETERBELAKANGAN,DAN KETERGANTUNGAN
1. Teori Depedensi(ketergantungan)
Pada umumnya memberikan gambaran melalui analisis dialektesis yaitu suatu analisis yang menganggap bahwa gejala-gejala sosial yang dapat diamati sehari-hari pasti mempunyai pentebab tertentu.
Bentuk perubahan sosial menurut Soerjono Soekanto : Perubahan cepat dan perubahan lambat
Perubahan yang dikehendaki dan perubahan yang tidak dikehendaki
Faktor alam yang ada di sekitar masyarakat berubah Pengaruh kebudayaan lain
3. Keseimbangan
Keseimbangan sosial adalah situasi dimana segenap lembaga sosial berfungsi dan saling menunjang.
E. MODERNISASI
Menurut Koentjaraningrat ,Modernisasi merupakan usaha penyesuaian hidup dengan konstelasi dunia sekarang ini.Manusia yang telah mengalami modernisasi terungkap pada sikap mentalnya yang maju, berpikir rasional,berjiwa wiraswasta,dan berorientasi ke masa depan.
Modernisasi masyarakat adalah suatu proses transformasi yang mengubah:
Di bidang ekonomi, modernisasi berarti tumbuhnya kompleks industri yang besar, dimana produksi barang konsumsi dan sarana dibuat secara massal.
Di bidang politik, dikatakan bahwa ekonomi yang modern memrlukan ada masyarakat nasional dengan integrasi yang baik.
Syarat-syarat modernisasi :
– Cara berpikir ilmiah yang institutionalized dalam kelas penguasa maupun masyarakat. – Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaannya
– Sistem administrasi yang baik yang benar-benar mewujudkan birokrasi Ciri-ciri modernisasi :
– Kemajuan teknologi dan industrialisasi,akulturasi,sekularisasi,individualisasi – Banyak memberikan kemudahan bagi manusia
– Hampir semua keinginan manusia terpenuhi
F. PERADABAN INDONESIA DI TENGAH MODERNISASI DAN GLOBALISASI Dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi maka dunia menjadi sempit, ruang dan waktu menjadi sangat relatif.Dinding pembatas antar bangsa menjadi semakin terbuka bahkan mulai hanyut oleh arus perubahan.Oleh karena itu, Indonesia menghadapi kewajiban ganda,yaitu satu pihak melestarikan warisan budaya bangsa dan di pihak lain membangun kebudayaan nasional yang modern.
A. INDIVIDU DAN MASYARAKAT 1. Manusia sebagai makhluk individu
Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani,unsur fisik dan psikis,unsur raga dan jiwa. Seseorang dikatakan sebagai manusia individu manakala unsur-unsur tersebut menyatu dalam dirinya.Setiap individu memiliki kepribadian (ciri khas) yang membedakan dirinya dengan yang lain.Kepribadian itu dipengaruhi oleh faktor
bawaan(genotif) dan faktor lingkungan(fenotip) ang saling berinterinteraksi secara terus menerus.
2. Manusia sebagai makhluk sosial
Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial dikarenakan :
Pada diri manusia ada dorongan untuk berinteraksi dengan orang lain.
Manusia dalam hidupnya tidak bisa melepaskan diri dari pengaruh manusia lain.
Manusia tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia. Dapat disimpulkan manusia dikatakan makhluk ssial krena beberapa alasan :
Manusia tunduk pada aturan.norma sosial.
Perilaku manusia mnegharapkan penilaian dari orang lain.
Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain.
Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia.
3. Manusia sebagai makhluk yang berhubungan dngan lingkungan hidup
Pada perkembangan dan kemajuan IPTEK seperti kita alami dewasa ini,”seolah-olah” peneraoan serta manfaatnya itu memberikan kemungkinan terhadap kemampuan manusia memanfaatkan alam lingkungan.Sehingga berkembang pandangan posibilisme optimis biologi yang secara optimis memberikan kemungkinan kepada penerapan teknologi dalam memecahkan masalah hubungan manusia dengan alam lingkungan.
B. PENGERTIAN MASYARAKAT DAN CIRI-CIRINYA
Masyarakat adalah kumpulan orang yang didalamnya hidup bersama dalam waktu yang cukup lama. Masyarakat merupakan suatu sistem hidup bersama dimana mereka menciptakan nilai,norma, kebudayaan, bagi kehidupan mereka.
Ciri-ciri masyarakat : Kelompok manusia
Menempati suatu kawasan. Memiliki kebudayaan
Memiliki hubungan dalam kelompok yang bersangkutan Yang sedikit banyak memiliki kebebasan dan bersifat kekal.
Masyarakat setempat (komunitas) adalah bagian kelompok dari masyarakat (society) dalam lingkup yang lebih kecil, serta mereka lebih terikat oleh tempat (teritorial)
Unsur-unsur komunitas yaitu: o Seperasaan
o Sepenanggungan o Saling memerlukan
Masyarakat desa hubungan lebih erat dan mendalam antar sesama warganya. Sistem
kehidupan biasanya berkelompok,atas dasar kekeluargaan. Penduduk masyarakat desa pada umumnya hidup dari pertanian atau nelayan,yang lain pun ada seperti tukang kayu atau tukang batu. Usia dan ketokohan sangat berperan dalam kehidupan orang desa. Di desa,yang diutamakan adalah perhatian khusus terhadap keperluan pokok, fungsi-fungsi yang lainnya diabaikan. Masyarakat desa sering disebut dengan gemainschaft atau paguyuban.
Masyarakat kota hubungan tidak rata satu sama lain. Di kota sering ditandai dengan
kehidupan yang ramai,wilayahnya yang luas,dan mata pencaharian penduduknya bermacam-macam. Pembagian kerja pada masyarakat kota sudah sangat terspesialisasi. Begitu pula jenis profesi pekerjaan sudah sangat banyak macamnya (heterogen). Antara satu jenis pekerjaan dengan pekerjaan lain sangat erat kaitannya. Masyarakat kota sering disebut dengan geselschaft atau patembayan.
D. INTERAKSI SOSIAL DAN PELAPISAN SOSIAL
Interaksi sosial adalah proses sosial yang menunjuk pada hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut orang perorangan dengan sekelompok manusia, yang merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial.
a. Interaksi sosial sebagai faktor utama dalam kehidupan Faktor-faktor yang mendasari berlagsungnya interaksi sosial : o Imitasi
E. STRATIFIKASI SOSIAL DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT
Penempatan lapisan sosial seseorang dalam lapisan ekonomi tertentu merupakan pembahasan stratifikasi sosial. Dalam kaitannya dengan stratifikasi sosial Max Weber menjelaskan
stratifikasi sosial dalam tiga dimensi,yaitu dimensi kekayaan, dimensi kekuasaan, dan dimensi prestise.
Manusia merupakan makhluk yang berakal budi, dapat berpikir, mampu menguasasi makhluk lain dan tidak dapat dengan segera menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
2. PENGERTIAN NILAI
Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna bagi manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu berharga atau berguna bagi kehidupan manusia
Sifat-sifat nilai :
Nilai itu suatu realitas abstrak yang ada dalam kehidupan manusia. Nilai memiliki sifat normative
Nilai berfungsi sebagai daya dorong dan manusia sebagai pendorong nilai.
Manusia sebagai makhluk yang bernilai akan memaknai nilai-nilai dalam dua konteks, pertama akan memandang sesuatu yang objektif,apabila dia memandang nilai itu ada meskipun tanpa ada yang menilainya,bahkan memandang nilai telah ada sebelum adanya manusia sebagai penilai. Pandangan kedua memandang nilai itu subjektif,artinya nilai sangat tergantung pada subjek yang menilainya. Jadi nilai memang tidak akan ada dan tidak akan hadir tanpa hadirnya penilai.
3. PENGERTIAN MORAL
Moral adalah tata aturan norma-norma yang bersifat abstrak yang mengatur kehidupan manusia untuk melakukan perbuatan tertentu dan sebagai pengendali yang mengatur manusia untuk menjadi manusia yang baik.
4. PENGERTIAN HUKUM
Hukum adalah kaidah-kaidah yang mengatur kehidupan manusia yang dibuat dengan tujuan untuk mengatur kehidupan masyarakat agar terjadi keserasian diantara warga masyarakat dan sistem sosial yang dibangun oleh suatu masyarakat.
5. MANUSIA, NILAI, MORAL, DAN HUKUM
Nilai dapat diartikan sebagai sifat atau kualitas dari sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia baik lahir maupun batin. Bagi manusia nilai dijadikan sebagai landasan, alasan, atau motivasi dalam bersikap dan bertingkah laku,baik disadari maupun tidak.
Nilai itu memiliki polaritas dan hierarki,yaitu :
Nilai menampilkan diri dalam aspek positif dan negatif yang sesuai (polaritas) seperti baik dan buruk, keindahan dan kejelekan.
Nilai tersusun secara hierarkis, yaitu hierarki urutan pentingnya. Hierarki nilai menurut Max Scheller :
Nilai kenikmatan
seseorang.
Hukum dalam masyarakat merupakan tuntutan, mengingat bahwa kita tidak mungkin
menggambarkan hidup manusia tanpa atau diluar masyarakat. Jadi, manusia, nilai, moral dan hukum adalah sesuatu yang saling berkaitan dan saling menunjang. Sebagai warga negara kita perlu mempelajari, menghayati dan melaksanakan dengan ikhlas mengenai nilai, moral, dan hukum agar terjadi keselarasan dan harmoni kehidupan.
6. MANUSIA,KERAGAMAN dan KESEDERAJATAN A. MAKNA KERAGAMAN dan KESEDERAJATAN
Keragaman merupakan suatu kondisi dalam masyarakat dimana terdapat perbedaan-perbedaan dalam berbagai bidang, terutama suku bangsa dan ras, agama dan keyakinan, ideologi, adat kesopanan, serta situasi ekonomi.
Kesederajatan adalah suatu kondisi dimana dalam perbedaan dan keragaman yang ada manusia tetap memiliki satu kedudukan yang sama dan satu tingkatan hierarki.
B. UNSUR-UNSUR KERAGAMAN DALAM MASYARAKAT INDONESIA Suku bangsa dan ras
C. PENGARUH KERAGAMAN Terhadap KEHIDUPAN BERAGAMA, BERMASYARAKAT, BERNEGARA Dan KEHIDUPAN GLOBAL
1. Disharmonisasi,adalah tidak adanya penyesuaian atas keragaman antara manusia dengan dunia lingkungannya. Disharmonisasi dibawa oleh virus paradoks yang ada dalam
globalisasi.
2. Perilaku diskriminatif terhadap etnis atau kelompok masyarakat tertentu akan
memunculkan masalah yang lain yaitu kesenjangan dala berbagai bidang yang tentu saja tidak menguntungkan bagi kehidupan berbangsa dan benegara.
3. Eksklusuvisme ,rasialis, bersumber dari superioritas diri, alasannya dapat bermacam-macam, antara lain ; keyakinannya bahwa secara kodrati ras/sukunya kelompoknya lebih tinggi dari ras/suku/kelompok lain.
Faktor-faktor pendorong terjadinya perubahan sosial budaya a. Faktor yang berasal dari luar masyarakat
• Akulturasi
• Sistem pendidikan yang maju • Menghargai hasil karya orang lain • Sikap masyarakat yang terbuka • Penduduk yang heterogen
• Adanya toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang (deviasi) 7. MANUSIA,SAINS,TEKNOLOGI, Dan SENI A. PENGERTIAN
1. SAINS
Sains berkaitan dengan mencari tahu tentang alam semesta secara sistematis,dan bukan hanya kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Sains memberi penekanan kepada sumbangan pemikiran manusia dalam menguasai ilmu pengetahuan itu, dan ini terdapat dalam seluruh alam semesta. Sains sangat penting untuk perkembangan dan kemajuan kemanusiaan dan teknologi.
2. TEKNOLOGI
Teknologi dianggap sebagai penerapan ilmu pengetahuan, dalam pengertian bahwa penerapan itu menuju pada perbuatan atau perwujudan sesuatu. Kecenderungan ini pun mempunyai suatu akibat dimana kalau teknologi dianggap sebagai penerapan ilmu pengetahuan, dalam perwujudan tersebut maka dengan sendirinya setiap jenis teknologi/bagian ilmu pengetahuan dapat ada tanpa berpasangan dengan ilmu pengetahuan dan pengetahuan tentang perlu disertai oleh pengetahuan akan ilmu pengetahuan yang menjadi pasangannya.
Macam-macam teknologi : a. Teknologi modern b. Teknologi madya c. Teknologi tradisional 3. SENI
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia , seni keahlian membuat karya yang bermutu (dilihat dari segi kehalusannya, keindahannya, dan sebagainya), seperti tari, lukis, ukir, dan lain-lain.
B. MAKNA SAINS, TEKNOLOGI, DAN SENI BAGI MANUSIA 1. Perkembangan Teknologi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat mendatangkan kemamkuran materi. Adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan cabang ilmu
pengetahuan baru seperti ; teknik modern, teknologi hutan, teknologi gedung, teknologi transportasi, dan lain-lain.
2. IPTEK dan Nilai
Dalam menghadapi IPTEK masyarakat indonesia harus memiliki kemampuan untuk beradaptasi dan memanfaatkannya. Dalam menghadapi era teknologi modern dan
mental dan nilai hidup yang harus mengarah terhadap nilai tersebut. Teknologi mempunyai dua komponen utama :
1. Hardware aspect 2. Software aspect
C. MANUSIA SEBAGAI SUBJEK DAN OBJEK IPTEK
Berkat kemajuan ilmu dan teknologi manusia dapat mencipatkan alat-alat serta perlengkapan yang canggih untuk berbagai kegiatan, sehingga dalam kegiatan kehidupannya tersedia berbagai kemudahan. Hal ini memungkinkan manusia dapat melakukan kegiatan dengan lebih efektif dan efisien. Dengan ilmu dan teknologi tumbuhlah berbagai industri yang hasilnya dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang, antara lain ;
1. Bidang pertanian, peternakan, dan perikanan. 2. Bidang kedokteran dan kesehatan.
3. Bidang telekomunikasi
4. Bidang pertahanan dan keamanan.
D. DAMPAK PENYALAHGUNAAN IPTEK BAGI KEHIDUPAN Nuklir
Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan dan mati, baik itu positif maupun negatif.
Lingkungan adalah suatu media dimana makhluk hidup tinggal, mencari penghidupannya dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara timbal balik dengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia yamng memiliki peranan yang lebih kompleks dan riil.
B. KORELASI ANTARA MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN 1. Pengertian Ekologi
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya, maka kita bisa mengambil sudut pandang ekologi untuk membahas kajian manusia dan lingkungan dengan disokong oleh segi kepentingan manusia, yaitu oleh manusia untuk manusia.
2. Lingkungan Hidup Manusia
komponen biotik dan abiotik.
Komponen abiotik : tanah, udara, air, cahaya, suhu atau temperatur. Komponen biotik : produsen, konsumen, pengurai.
C. PENGARUH MANUSIA PADA LINGKUNGAN HIDUPNYA
Perubahan alam lingkungan hidup manusia akan berpengaruh baik secara positif maupun negatif. Berpengaruh positif bagi manusia karena manusia mendapatkan keuntungan dari perubahan tersebut, dan berpengaruh negatif karena dapat mengurangi kemampuan alam lingkungan hidupnya untuk menyokong kehidupannya.
D. SUMBER ALAM
Sumber alam yang dapat diperbarui (renewable resources)
Sumber alam yang tidak dapat diperbarui (nonrenewable resources)
E. PERMASALAHAN-PERMASALAHAN YANG TIMBUL
Masalah lingkungan hidup sebenarnya bukan persoalan yang baru. Kerusakan lingkungan oleh aktivitas manusia yang makin meningkat, antara lain tercemarnya lingkungan oleh pestisida serta limbah industri dan transportasi, rusaknya habitat tumbuhan dan hewan langka, serta menurunnya nilai estetika alam, merupakan beberapa masalah lingkungan hidup.
2. Dampak Perkembangan dan Penerapan IPTEK, serta Perubahan Sosial Ekonomi Terhadap Masalah Lingkungan Hidup
A. Dampak positif bagi lingkungan hidup Bidang industri :
• Perkembangan industri bertambah baik • Memperoleh devisa dari industri pariwisata • Peningkatan industri ekspor migas dan nonmigas • Diciptakannya mesin daur ulang
• Diperluasnya lapangan kerja Bidang pertanian :
• Bertambahnya varietas baru dan unggul • Peningkatan hasil produksi pertanian
• Dikenal dan dipakainya alat-alat pertanian modern • Dikenalnya sistem pemupukan dan obat-obat hama.
• Pemberantasan hama dengan pesawat terbang di perkebunan. B. Dampak negatif bagi lingkungan hidup
– Terjadinya pencemaran air, udara, tanah.
– Lahan pertanian, perkebunan, peternakan dan kehutanan semakin sempit. G. MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL BUDAYA
Lingkungan yang berpengaruh pada manusia ini sangat bervariasi, baik dalam jenis dan sifatnya,dalam jumlah, kuantitas dan volumenya, kekuatan dan daya tekannya, kualitasnya, hasrat dan dorongan manusia untuk membutuhkannya. Demikian pula ragam lingkungan seperti itu sering berpengaruh pada perlakuan manusia terhadap lingkungan itu sendiri.
Manusia, nilai, moral dan hukum
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
manusia, lingkungan sosial dan kehidupan setiap insan. Pendidikan nilai yang mengarah kepada pembentukan moral yang sesuai dengan norma kebenaran menjadi sesuatu yang esensial bagi pengembangan manusia yang utuh dalam konteks sosial.
Pendidikan moral tidak hanya terbatas pada lingkungan akademis, tetapi dapat dilakukan oleh siapa saja dan dimana saja. Secara umum ada tiga lingkungan yang sangat kondusif untuk melaksanakan pendidikan moral yaitu lingkungan keluarga, lingkungan pendidikan dan lingkungan masyarakat. Peran keluarga dalam pendidikan mendukung terjadinya proses identifikasi, internalisasi, panutan dan reproduksi langsung dari nilai-nilai moral yang hendak ditanamkan sebagai pola orientasi dari kehidupan keluarga. Hal-hal yang juga perlu diperhatikan dalam pendidikan moral di lingkungan keluarga adalah penanaman nilai-nilai kejujuran, kedisiplinan dan tanggung jawab dalam segenap aspek.
B.
Rumusan masalah
1. Pengertian dari manusia, nilai, moral dan hokum 2. Hakikat fungsi perwujudan nilai moral dan hokum 3. Keadilan, ketertiban, dan kesejahteraan
4. Problematika nilai, moral, hokum dalam masyarakat dan Negara
C.
Tujuan
1. Membahas mengenai manusia, nilai, moral dan hukum
2. Mengetahui Hakikat fungsi dari perwujudan nilai moral dan hukum 3. Mempelajari tentang keadilan, ketertiban, dan kesejahteraan
4. Membahas tentang problematika nilai, moral dalam masyarakat dan Negara
BAB II
PEMBAHASAN
MANUSIA, NILAI, MORAL DAN HUKUM
Pengertian Manusia, Nilai, Moral dan Hukum
Manusia
kelompok (genus) atau seorang individu. Manusia adalah makhluk yang tidak dapat dengan segera menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Nilai
Nilai dapat diartikan sebagai sifat atau kualitas dari sesuatu yang
bermanfaat bagi kehidupan manusia baik lahir maupun batin. Bagi manusia nilai dijadikan sebagai landasan, alasan atau motivasi dalam bersikap dan bertingkah laku, baik disadari maupun tidak.
Moral
Moral adalah perbuatan/tingkah laku/ucapan seseorang dalam ber
interaksi dengan manusia. apabila yang dilakukan seseorang itu sesuai dengan nilai rasa yang berlaku di masyarakat tersebut dan dapat diterima serta menyenangkan lingkungan masyarakatnya, maka orang itu dinilai mempunyai moral yang baik, begitu juga sebaliknya. Jadi moral adalah tata aturan norma-norma yang bersifat abstrak yang mengatur kehidupan manusia untuk melakukan perbuatan tertentu dan sebagai pengendali yang mengatur manusia untuk menjadi manusia yang baik.
Hukum
Hukum adalah sistem yang terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian
kekuasaan kelembagaan dari bentuk penyalahgunaan kekuasaan dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai cara dan bertindak, sebagai perantara utama dalam hubungan sosial antar masyarakat terhadap kriminalisasi dalam hukum pidana, hukum pidana yang berupayakan cara negara dapat menuntut pelaku dalam konstitusi hukum menyediakan kerangka kerja bagi penciptaan hukum, perlindungan hak asasi manusia dan memperluas kekuasaan politik serta cara perwakilan di mana mereka yang akan dipilih.
Terdapat beberapa bidang filsafat yang ada hubungannya dengan cara persoalan-persoalan layak atau tidaknya sesuatu, maka pembahasan etika dan estetika jauh melangkah ke depan meningkatkan kemampuannya untuk mengkaji persoalan nilai dan moral tersebut sebagaimana mestinya.
Menurut Bartens ada tiga jenis makna etika, yaitu:
1. Kata etika bisa dipakai dalam arti nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
2. Etika berarti juga kumpulan asas atau nilai moral (kode etik).
3. Etika mempunyai arti ilmu tentang yang baik dan yang buruk (filsafat moral).
Norma sosial adalah kebiasaan umum yang menjadi patokan perilaku dalam suatu kelompok masyarakat dan batasan wilayah tertentu. Norma akan berkembang seiring dengan kesepakatan-kesepakatan sosial masyarakatnya, sering juga disebut dengan peraturan sosial. Norma menyangkut perilaku-perilaku yang pantas dilakukan dalam menjalani interaksi sosialnya. Keberadaan norma dalam masyarakat bersifat memaksa individu atau suatu kelompok agar bertindak sesuai dengan aturan sosial yang telah terbentuk. Pada dasarnya, norma disusun agar hubungan di antara manusia dalam masyarakat dapat berlangsung tertib sebagaimana yang diharapkan.
Nilai Moral di Antara Pandangan Objektif dan Subjektif Manusia
Nilai erat hubungannya dengan manusia, dalam hal etika maupun estetika. Manusia sebagai makhluk yang bernilai akan memaknai nilai dalam dua konteks, pertama akan memandang nilai sebagai sesuatu yang objektif, apabila dia memandang nilai itu ada meskipun tanpa ada yang menilainya. Kedua, memandang nilai sebagai sesuatu yang subjektif, artinya nilai sangat tergantung pada subjek yang menilainya.
Dua kategori nilai itu subjektif atau objektif:
Nilai di Antara Kualitas Primer dan Kualitas Sekunder
Kualitas primer yaitu kualitas dasar yang tanpanya objek tidak dapat menjadi ada, sama seperi kebutuhan primer yang harus ada sebagai syarat hidup manusia, sedangkan kualitas sekunder merupakan kualitas yang dapat ditangkap oleh pancaindera seperti warna, rasa, bau, dan sebagainya, jadi kualitas sekunder seperti halnya kualitas sampingan yang memberikan nilai lebih terhadap sesuatu yang dijadikan objek penilaian kualitasnya.
Perbedaan antara kedua kualitas ini adalah pada keniscayaannya, kualitas primer harus ada dan tidak bisa ditawar lagi, sedangkan kualitas sekunder bagian eksistesi objek tetapi kehadirannya tergantung subjek penilai. Nilai bukan kualitas primer maupun sekunder sebab nilai tidak menambah atau memberi eksistensi objek. Nilai bukan sebuah keniscayaan bagi esensi objek. Nilai bukan benda atau unsur benda, melainkan sifat, kualitas, yang dimiliki objek tertentu yang dikatakan “baik”. Nilai milik semua objek, nilai tidaklah independen yakni tidak memiliki kesubstantifan.
Metode Menemukan dan Hierarki Nilai dalam Pendidikan
Menilai berarti menimbang, yaitu kegiatan manusia menghubungkan sesuatu dengan sesuatu yang lain, yang selanjutnya diambil sebuah keputusan, nilai memiliki polaritas dan hierarki, yaitu:
1. Nilai menampilkan diri dalam aspek positif dan aspek negatif yang sesuai (polaritas) seperti baik dan buruk, keindahan dan kejelekan.
2. Nilai tersusun secara hierarkis, yaitu hierarki urutan pentingnya.
Ada beberapa klasifikasi nilai yaitu klasifikasi nilai yang didasarkan atas pengakuan, objek yang dipermasalahkan, keuntungan yang diperoleh, tujuan yang akan dicapai, hubungan antara pengembangan nilai dengan keuntungan, dan hubungan yang dihasilkan nilai itu sendiri dengan hal lain yang lebih baik. Sedangkan Max Scheller berpendapat bahwa hierarki terdiri dari, nilai kenikmatan, kehidupan, kejiwaan, dan nilai kerohanian. Dan masih banyak lagi klasifikasi lainnya dari para pakar, namun adapula pembagian hierarki di Indonesia (khususnya pada masa dekade Penataran P4), yakni, nilai dasar, nilai instrumental, dan yang terakhir nilai praksis.
Makna Nilai bagi Manusia
Nilai itu penting bagi manusia, apakah nilai itu dipandang dapat mendorong manusia karena dianggap berada dalam diri manusia atau nilai itu menarik manusia karena ada di luar manusia yaitu terdapat pada objek, sehingga nilai lebih dipandang sebagai kegiatan menilai. Nilai itu harus jelas, harus semakin diyakini oleh individu dan harus diaplikasikan dalam perbuatan.
Pengaruh Kehidupan Keluarga dalam Pembinaan Nilai Moral
Keluarga bisa jadi tidak lagi menjadi tempat untuk memperjelas nilai yang harus dipegang bahkan sebaliknya menambah kebingungan nilai bagi si anak.
Pengaruh Teman Sebaya Terhadap Pembinaan Nilai Moral
Setiap orang yang menjadi teman anak akan menampilkan kebiasaan yang dimilikinya, pengaruh pertemanan ini akan berdampak positif jika isu dan kebiasaan teman itu positif juga, sebaliknya akan berpengaruh negatif jika sikap dan tabiat yang ditampikan memang buruk, jadi diperlukan pula pendampingan orang tua dalam tindakan anak-anaknya, terutama bagi para orang tua yang memiliki anak yang masih di bawah umur.
Pengaruh Figur Otoritas Terhadap Perkembangan Nilai Moral Individu
Orang dewasa mempunyai pemikiran bahwa fungsi utama dalam menjalin hubungan dengan anak-anak adalah memberi tahu sesuatu kepada mereka: memberi tahu apa yang harus mereka lakukan, kapan waktu yang tepat untuk melakukannya, di mana harus dilakukan, seberapa sering harus melakukan, dan juga kapan harus mengakhirinya. Itulah sebabnya seorang figur otoritas (bisa juga seorang public figure) sangat berpengaruh dalam perkembangan nilai moral.
Pengaruh Media Komunikasi Terhadap Perkembangan Nilai Moral
Setiap orang berharap pentingnya memerhatikan perkembangan nilai anak-anak. Oleh karena itu dalam media komunikasi mutakhir tentu akan mengembangkan suatu pandangan hidup yang terfokus sehingga memberikan stabilitas nilai pada anak. Namun ketika anak dipenuhi oleh kebingungan nilai, maka institusi pendidikan perlu mengupayakan jalan keluar bagi peserta didiknya dengan pendekatan klarifikasi nilai.
Pengaruh Otak atau Berpikir Terhadap Perkembangan Nilai Moral
Pendidikan tentang nilai moral yang menggunakan pendekatan berpikir dan lebih berorientasi pada upaya-upaya untuk mengklarifikasi nilai moral sangat dimungkinkan bila melihat eratnya hubungan antara berpikir dengan nilai itu sendiri, meskipun diakui bahwa ada pendekatan lain dalam pendidikan nilai yang memiliki orientasi yang berbeda.
Pengaruh Informasi Terhadap Perkembangan Nilai Moral
Kepastian ini bukan saja agar kehidupan masyarakat menjadi teratur akan tetapi akan mempertegas lembaga-lembaga hukum mana yang melaksanakannya.
Hukum yang baik adalah hukum yang sesuai dengan hukum yang hidup (the living law) dalam masyarakat, yang tentunya sesuai pula atau merupakan pencerminan dari nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat tersebut.
Manusia dan hukum adalah dua entitas yang tidak bisa dipisahkan. Bahkan dalam ilmu hukum, terdapat adagium yang terkenal yang berbunyi: “Ubi societas ibi jus” (di mana ada masyarakat di situ ada hukumnya). Artinya bahwa dalam setiap pembentukan suatu bangunan struktur sosial yang bernama masyarakat, maka selalu akan dibutuhkan bahan yang bersifat sebagai “semen perekat” atas berbagai komponen pembentuk dari masyarakat itu, dan yang berfungsi sebagai “semen perekat” tersebut adalah hukum.
Untuk mewujudkan keteraturan, maka mula-mula manusia membentuk suatu struktur tatanan (organisasi) di antara dirinya yang dikenal dengan istilah tatanan sosial (social order) yang bernama: m a s y a r a k a t. Guna membangun dan mempertahankan tatanan sosial masyarakat yang teratur ini, maka manusia membutuhkan pranata pengatur yang terdiri dari dua hal: aturan (hukum) dan si pengatur(kekuasaan).
Hubungan Hukum Dan Moral
Hukum tidak akan berarti tanpa dijiwai moralitas, hukum akan kosong tanpa moralitas. Oleh karena itu kualitas hukum harus selalu diukur dengan norma moral dan perundang-undangan yang immoral harus diganti.
B.
KEADILAN, KETERTIBAN, DAN KESEJAHTERAAN
Keadilan adalah pengakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Pengakuan atas hak hidup individu harus diimbangi melalui kerja keras tanpa merugikan pihak lain, karena orang lain punya hak hidup seperti kita. Jadi kita harus member kesempatan pada orang lain untuk mempertahankan hidupnya. Prinsipnya keadilan terletak apada keseimbangan atau keharmonisan antara menuntut hak dan menjalankan kewajiban. Tindakan-tindakan yang menuntut hak dan lupa pada kewajiban merupakan pemerasan. Sedangkan tindakan yang hanya menjalankan kewajiban tanpa menuntut hak berakibat pada mudah diperbudak atau dipengaruhi orang lain.
Jadi keadilan bila disimpulkan adalah :
1.Kesadaran adanya hak yang sama bagi setiap warga Negara
2.Kesadaran adanya kewajiban yang sama bagi setiap warga Negara
3. Hak dan kewajiban untuk menciptakan kesejahteraan dan kemakmuran yang merata.
Ciri-ciri keadilan adalah :
1.Tidak memihak 2.Sama hak
3.Sah menurut hokum 4.Layak dan wajar 5.Benar secara moral
Sedangkan akibat dari ketidakadilan adalah :
2. Kezaliman yaitu keadaan yang tidak lagi menghargai, menghormati hak-hak orang lain, sewenang-wenang merampas hak orang lain demi keserakahan dan kepuasan nafsu.
Macam-macam Keadilan :
1.Keadilan Legal (keadilan moral)
Dalam suatu komunitas yang adil, setiap orang menjalankan pekerjaan menurut sifat dasar yang paling cocok baginya (the man behind the gun). Rasa keadilan akan terwujud bila setiap individu melakukan fungsinya sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya, keadilan tidak akan terjadi bila ada intervensi pada pihak lain dalam melaksanakan tugas kemasyarakatan dan hal ini dapat memicu pertentangan, konflik dan ketidakserasian.
2.Keadilan Distributive
Keadilan akan terlaksana bila hal yang sama diperlukan secara sama dan hal yang tidak sama diperlakukan secara tidak sama diperlakukan secara tidak sama (justice is done when equals are treated equally). Contoh : gaji pegawai lulusan smu dan sarjana harus dibedakan.
C.
PROBLEMATIKA NILAI, MORAL, DAN HUKUM DALAM MASYARAKAT DANNEGARA
Terbentuknya nilai dari hubungan yang bersifat ketergantungan sikap manusia terhadap nilai dari suatu maka manusia akan berbuat sesuatu yang merupakan modal dasar dalam menjalin kehidupan manusia. Dengan menilai dapat menentukan moral seseorang, apakah baik buruknya sepanjang niali itu dalam arti positif berarti perubahan bermoral , begitu juga sebaliknya jika nilai itu dalam arti negatif berarti perbuatan yang amoral. Perbuatan yang bersifat amoral inilah yang dijadikan problema dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
suatu perkawinan itu dapat diakui oleh negara apanila dilakukan dihadapan catatan sipil (untuk penduduk non Islam) dan tercatat di Kantor Urusan Agama (KUA, untuk penduduk Islam), namur kenyataannya masih banyak istilah kawin sirih (kawin di bawah tangan), bahkan ada juga yang dikenal dengan “kawin kontrak”. Problema yang demikian harus diperhatikan dan perlu dipikirkan secara arif dan bijaksana baik oleh kalangan masyarakat awam maupun oleh pemerintah, karena sifat perkawinan yang demikian ini sangat merugikan bagi kaum perempuan dan nasib anak-anak. Karena dengan perkawinan sirih dan perkawinan sirih dan perkawinan kontrak ini, dengan begitu mudah kaum laki-laki untuk meninggalkannya, bahkan ingin terlepas dari tanggung jawabnya.
Perkawinan itu apabila dilakukan menurut prosedur atau menurut aturan-aturan yang ada dalam suatu masyarakat, maka orang yang melaksanakan perkawinan demikian dikatakan yang bermoral. Juga sebaliknya jika perkawinan yang dilakukan tidak melalui prosedur atau tidak dilakukan sesuai dengan aturan yang ada dalam suatu masyarakat tertentu maka perkawinan itu dikenal dengan cara tidak bermoral. Maka yang perlu kita ketahui dalam hal ini di samping hukum dasar yang tertulis ada hukum yang tidak tertulis, yaitu misalnya “hukum adat perkawinan” yang setiap daerah mempunyai adat masing-masing. Manusia sebagai makhluk yang hidup bermasyarakat untuk terwujudnya apa yang dikatakan ketertiban atau keamanan, dan ketenangan atau ketentraman maka harus patuh lepada hukum yanng berlaku dan mennjalani nilai-nilai yang ada di masyarakat dengan baik dan sempurna.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Manusia, nilai, moral dan hukum adalah suatu hal yang saling berkaitan dan saling menunjang. Sebagai warga negara kita perlu mempelajari, menghayati dan melaksanakan dengan ikhlas mengenai nilai, moral dan hukum agar terjadi keselarasan dan harmoni kehidupan.
Nilai adalah sesuatu yang baik yang selalu diinginkan, dicita-citakan dan dianggap pentong oleh seluruh manusia sebagai anggota masyarakat. Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna bagi manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu berharga atau berguna bagi kehidupan manusia.
ISBD (Ilmu Sosial Budaya Dasar)
Kamis, 31 Mei 2012ilmu sosial budaya dasar
Mentalitet Pembangunan
Nilai-nilai mentalitet pembangunan:
1. Nilai budaya yang berorientasi ke depan akan mendorong manusia untuk melihat dan merencanakan masa depan dengan lebih baik, lebih seksama, teliti, berhati-hati dan berhemat untuk mengakumulasikan modal untuk pembangunan.
2. Sifat hemat
4. Pandangan hidup yang menilai tinggi achievement dari karya 5. Kurang berorientasi vertical, pede dan bertanggung jawab.
Kelemahan mentalitet kita untuk pembangunan
1. Konsepsi berdasarkan system nilai budaya sejak lama (asli) 2. Konsepsi pandangan dan sikap mental sejak zaman revolusi
Hakekat hidup dan karya Persepsi waktu
Hakekat hubungan manusia dengan alam Hubungan manusia dengan sesama
Kelemahan yang timbul setelah revolusi
Bangga menjadi negara yang berdaulat revolusi telah membawa kerusakan fisik dan mental masyarakat bangsa kita
Maka akibatnya:
1. Usaha rehabilitasi prasarana, ekonomi diabaikan sehingga keberantakan ekonomi semakin bertah
2. Sifat mentalitet yang meremehkan mutu 3. Mentalitet yang suka menerabas
4. Tidak pede 5. Tidak disiplin
6. Mengabaikan rasa tanggung jawab
Orientasi Vertikal terhadap pembangunan menyebabkan sifat tidak PD, tidak bertanggung jawab, tidak ada kreatifitas dan inovatif, tidak ada disiplin. Dan akan positif bila ditiru dengan benar dan taat, patuh terhadap peraturan dan perundang undangan sehingga terciptanya hak dan kewajiban yang seimbang.
Cara untuk menyikapi tentang kondisi masyarakat Indonesia masa kini yaitu dengan mengikuti moderenisasi dan globalisasi ketika mengikuti kita memfilternya dengan norma dan landasan histori yang dijadikan pedoman.
Secara alamiah porsi kehidupan manusia yang disediakan alam kuantitasnya akan menjadi kecil, disatu sisi manusia merupakan nmahluk yang menolak keterbatasan dirinya sendiri dan keterbatasan alam lingkungannya. Dengan akal budinya manusia berusaha mengimbangi pertumbuhan kehidupan dengan segala kebutuhannya dengan membudayakan sumber daya lingkungan. Dalam mengatasi hal itu tak jarang menimbulkan konfrontasi dengan kenyataan yang terbatas dengan dirinya dan alam lingkungan.
Kehidupan Manusia dengan permasalahannya sangat dipengaruhi oleh bermacam macam kondisi: Geografi, Histori, sosial Budaya, Sosial Ekonomi, Sosial Politik, Sosial psikologi.
1. Kondisi Geografi
Menjadi dasar persamaan, perbedaan dan keunikan (Bhineka Tunggal Ika) kehidupan di wilayah wilayah
2. Kondisi Histori
Pra-sejarah (Indonesia) : (500 tahu yang lalu)
Ras austro melanesoid
Tingkat Meramu sederhana ( Malayasia, Vietnam, Muangthai) Penyebaran agama
Cara berprilaku ( Jurig, Hindu, Irrasional,Mistik) 3. Kondisi Sosial Budaya
Geografi dan histori berpengaruh pada sosial budaya Sikap mental dan tingkah laku manusia (Indonesia).
4. Sosial Ekonomi
Kehidupan sosial aekonomi masyarakat berkembang dalam lima tahap:
Pra kondisi untuk tinggal landas Tinggal landas
Dorongan kearah kematangan Masa kon sumsi massal yang tinggi
5. Kondisi Sosial Politik
Menyangkut Konsep Pemerintahan dan Kenegaraan yang berlangsung (daya adaptasi)
6. KOndisi Sosial Psikologi
Daya Rasionalnya Emosinya
Sikap Mental Motivasi Harga Diri
Manusia dan Lingkungan
Manusia adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan dengan segala fungsi dan
potensinya yang tunduk kepada aturan-aturan Tuhan.
Lingkungan merupakan suatu media dimana makhluk hidup tinggal, mencari
penghidupan dan memiliki karakter serta fungsi yang khas.
Relasi manusia dan lingkungan adalah hubungan yang timbal balik dan
simbiotik mutualisme karena manusia hidup di alam lingkungan hidup dan alam sebagai lingkungan hidup juga membutuhkan manusia untuk pelestariannya. Jadi, manusia butuh alam untuk kehidupannya dan alam juga butuh manusia untuk pelestariannya.
Manusia, Nilai, Moral, Norma dan Hukum
NILAI (VALUE)
Pembahasan mengenai nilai termasuk dalam kawasan ETIKA. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu berkaitan dengan nilai.
Bukti : Kita mengatakan dia baik. Mobil itu bagus
terwujud dalam kehidupannya. Nilai diharapkan manusia sehingga mendorong manusia berbuat
contoh nilai: Keindahan, keadilan, kemanusiaan, kesejahteraan, kearifan, keanggunan, kebersihan, kerapihan, keselamatan dsb
Menurut kamus poerwodarminto nilai diartikan: a. Harga dalam arti taksiran, misalnya nilai emas b. Harga sesuatu, misalnya uang
c. Angka, skor d. Kadar, mutu
e. Sifat-sifat atau hal penting bagi kemanusiaan
Nilai adalah suatu kualitas atau penghargaan terhadap sesuatu yang menjadi dasar penentu tingka laku seseorang
Nilai adalah kualitas atau keadaan yang bermanfaat bagi manusia baik lahir maupun batin .
Sesuatu dianggap bernilai apabila sesuatu itu memiliki sifat : a. Menyenangkan (peasent)
Nilai itu objektif , ada pada setiap sesuatu. Tidak ada yang diciptakan di dunia tanpa ada suatu nilai yang melekat di dalamnya.Segala sesuatu ada nilainya dan bernilai bagi manusia, hanya saja manusia belum tahu nilai apa dari objek
tersebut. (lentah) Subjektifisme :
Nilai suatu objek terletak pada subjek yang menilainya. Misalnya air menjadi sangat bernilai darpada emas bagi orang kehausan di tengah padang pasir . Jadi nilai itu subjektif
Aliran lain : menggabung keduanya :
Adanya nilai ditentukan oleh subjek yang menilai dan objek yang dinilai. Sebelum ada subjek yang menilai maka barang atau objek itu tidak bernilai. Contoh : Harta karun
Prof. Notonegoro mengklasifikasikan 3 nilai :
1. Nilai materiil : yaitu sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia 2. Nilai vital : yaitu sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat melaksanakan kegiatan
3. Nilai kerohanian :
a. nilai kebenaran bersumber pada akal piker manusia ?(rasio, budi, dan cipta) b. nilai estetika (keindahan) bersumber pada rasa manusia
c. nilai kebaikan atau nilai moral bersumber pada kehendak keras, karsa hati dan nurani manusia
keyakinan manusia
Pengertian Kebudayaan : Adalah keseluruhan hasil cipta, rasa, karya dan karsa manusia (Selo Sumarjan).
Cipta adalah proses yang menggunakan daya fikir dan nalar. Rasa adalah kemampuan panca indera dan hati.
Karya adalah hasil keterampilan seluruh tubuh. Karsa adalah kehendak atau kemauan.
Hakikat nilai dan moral 3 jenis makna etika yaitu:
1. Etika adalah nilai-nilai atau norma-norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau kelompok dalam mengatur tingkah lakunya
2. Etika adalah kumpulan asas atau nilai moral. Etika yang dimaksud adalah kode etik
3. Etika adalah ilmu tentang baik dan buruk. Etika yang dimaksud sama dengan istilah filsafat moral
MORAL
Moral berarti Akhlak (bhs. Arab) atau Kesusilaan yang mengandung makna tata tertib batin atau tata tertib hati nurani yang menjadi pembimbing tingkah laku batin dalam hidup
dalam bhs Yunani “ETHOS” yang menjadi “etika” Adalah ajaran tentang baik-buruk yang diterima
Masyarakat umum tentang sikap, perbuatan, kewajiban dsb. Moral = etika, etik, akhlak, kesusilaan dan budi pekerti
HUBUNGAN NILAI DENGAN MORAL
Moral adalah bagian dari nilai yaitu nilai moral. Tidak semua nilai adalah moral. Nilai moral berkaitan dengan perilaku manusia (human) tentang hal baik-buruk Dalam filsafat nilai dibedakan 3 jenis :
1. Nilai logika yaitu nilai tentang benar-salah 2. Nilai etika yaitu nilai tentang baik-buruk 3. Nilai estetika yaitu nilai tentang indah jelek
Nilai etik/etika adalah nilai tentang baik-buruk yang berkaitan dengan perilaku manusia. Jadi kalau kita mengatakan etika orang itu buruk, bukan berarti
wajahnya buruk tetapi menunjuk perilaku orang itu yang buruk. Nilai etik adalah nilai moral Jadi Moral yang dimaksudkan adalah nilai moral sebagai bagian dari nilai
NORMA
kesehatan. Akhirnya yang tampak dalam kehidupan dan melingkupi kehidupan kita bukan nilai, tetapi norma atau kaidah
Norma atau kaidah adalah ketentuan-ketentuan yang menjadi pedoman dan panduan dalam bertingkah laku di kehidupan masyarakat. Norma berisi anjuran untuk berbuat baik dan larangan untuk berbuat buruk dalam bertindak sehingga kehidupan ini menjadi lebih baik
Norma-norma yang berlaku di masyarakat :
1) Norma Agama yaitu peraturan hidup manusia yang berisi perintah dan larangan yang berasal dari Alloh
2) Norma Moral/kesusilaan yaitu peraturan/kaedah hidup yang bersumber dari hati nurani dan merupakan nilai-nilai moral yang mengikat manusia
3) Norma Kesopanan yaitu peraturan/kaidah yang bersumber dari pergaulan hidup antar manusia
4) Norma Hukum yaitu peraturan/kaidah yang diciptakan oleh kekuasaan resmi atau negara yang sifatnya mengikat dan memaksa.
HUKUM
Hukum pada dasarnya adalah bagian dari norma yaitu norma hukum. Perbedaan norma hukum dengan norma lainnya :
1. Norma hukum datangnya dari luar diri kita sendiri, yaitu dari kekuasdaan/lembaga yang resmi dan berwenang
2. Norma hukum dilekati sanksi pidana atau pemaksa secara fisik, norma lain tidak dilekati sanksi pidana secara fisik
3. Sanksi pidana atau sanksi pemaksa itu dilaksanakan oleh aparat negara Orang yang melanggar norma kesopanan tidak mempunyai rasa malu bila disisihkan dari pergaulan, orang yang melanggar norma kesusilaan tidak akan merasa menyesal. Orang yang melanggar norma agama tidak akan takut kepada sanksi di akhirat. Bagi orang-orang yang demikian dapat menimbulkan
kekacauan di masyarakat, maka norma hukum perlu dipaksakan agar orang-orang mematuhi peraturan hidup
Norma hukum diperlukan karena :
1. Karena bentuk sanksi dari ketiga norma belum cukup memuaskan dan efektif untuk melindungi keteraturan dan ketertiban masyarakat
2. Masih ada perilaku lain yang perlu diatur di luar ketiga norma di atas (misal perilau di jalan raya)
Sains dan Teknologi
Sain adalah ilmu pengetahuan yang teratur (sistematis) yang dapat diuji kebenarannya sesuai dengan realita.
Teknologi merupakan keterampilan manusia menggunakan sumber daya alam untuk memecahkan suatu masalah yang dihadapi dalam kehidupan.
Makna Sain, Teknologi dan Seni Bagi Manusia
• Perkembangan Teknologi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat mendatangkan
kemakmuran materi. Dengan menggunakan cabang-cabang ilmu pengetahuan baru ,kita dapat memperoleh hasil.
• Iptek dan Nilai
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bergerak cepat, sehingga perlu ditanggapi dan dipersiapkan dalam menghadapinya sesuai kebutuhan bangunan. Teknologi dapat membawa bencana, sebaliknya juga telah terbukti bahwa bagi mereka yang dapat memanfaatkannya, teknologi tersebut dapat menolong mereka dalam meningkatkan kesejahteraan hidupnya
• Manusia Sebagai Subjek dan Objek Iptek
Dengan adanya kemajuan ilmu teknologi manusia dapat menciptakan
perlengkapan yang canggih untuk berbagai kegiatan sehingga dalam kegiatan hidupnya tersedia berbagai kemudahan
Makna dan Nilai IPTEK
• Makna IPTEK
a. Perkembangan teknologi dapat menghasilkan kemakmuran bagi masyarakat b. Sifat ketidakpuasan manusia mendorong kemajuan teknologi digunakan untuk memudahkan kehidupan manusia.
• Nilai IPTEK
a. IPTEK dikembangkan sesuai dengan kebutuhan pembangunan
b. Perkembangan IPTEK harus mampu menyesuaikan nilai yang dianut suatu masyarakat
• Teknologi tinggi (Hi-tech)
Suatu jenis teknologi mutakhir yang dikembangkan dari hasil penerapan ilmu pengetahuan terbaru.
Contoh: computer, laser, bioteknologi , satelit komunikasi dsb.
Ciri-ciri teknologi ini adalah padat modal, didukung rasilitas riset dan
pengembangannya, biaya perawatan tinggi, keterampilan operatornya tinggi dan masyarakat penggunanya ilmiah.
• Teknologi madya
Suatu jenis teknologi yang dapat dikembangkan dan didukung masyarakat yang lebih sederhana dan dapat digunakan dengan biaya dan kegunaan yang paling menguntungkan. Ciri teknologi madya adalah tidak memerlukan modal yang terlalu besar dan tidak memerlukan pengetahuan baru, karena telah bersifat rutin.
Penerapan teknologi madya ini bersifat setengah padat modal dan padat karya, unsur-unsur yang mendukung industri biasanya dapat diperoleh di dalam negeri dan keterampilan pekerjanya tidak terlalu tinggi.
• Teknologi Tepat Guna
Teknologi ini dicirikan dengan skala modal kecil, peralatan yang digunakan sederhana dan pelaksanaannya bersifat padat karya. Biasanya dilakukan di negara-negara berkembang, karena dapat membantu perekonomian pedesaan, mengurangi urbanisasi dan menciptakan tradisi teknologi dari tingkat paling sederhana.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di satu sisi dapat membantu atau mempermudah kinerja manusia dalam menjalankan usaha atau kreativitas dan aktivitas, akan tetapi di sisi lain dengan kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat menghancurkan moral atau akhlak manusia, karena manusia tidak bisa mengambil nilai manfaat dari teknologi yang
digunakan atau manusia yang menyalahgunakan ilmu pengetahuan dan teknologi itu untuk kepentingan “hasrat” sesaat.
Beberapa dampak negatif yang telah muncul, antara lain dalam bidang: 1) Informatika
2) Persenjataan 3) Biologi 4) Medis
Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Sosial
1. MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU
Individu berasal dari kata in devided. Dalam bahasa inggris in salah satunya mengandung pengertian tidak, sedangkan devided artinya terbagi. Jadi individu artinya tidak terbagi, atau satu kesatua. Dalam bahasa latin individu berasal dari kata individium yang berarti tak terbagi, jadi merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan tak terbatas.
Manusia lahir sebagai makhluk individu yang bermakna tidak terbagi atau tidak terpisahkan antara jiwa dan raga. Secara biologis, manusia lahir dengan kelengkapan fisik tidak berbeda dengan makhluk hewani. Namun secara rohani ia sangat berbeda dengan makhluk hewani apapun. Jiwa manusia merupakn satu kesatuan dengan raganya untuk selanjutnya melakukan aktivitas atau kegiatan.
Dalam Perkembangannya, manusia sebagai makhluk individu tidak hanya bermakna kesatuan jiwa dan raga, tetapi akan menjadi pribadi yang khas dengan corak kepribadiannya termasuk kemampuan kecakapannya. Setiap manusia memiliki perbedaan. Hal itu dikarenakan manusia memiliki karakteristik sendiri. Ia memiliki sifat, watak, keinginan dan citacita berbeda satu sama lain.
Personality adalah susunan perbedaan tingkah laku atau tindakan dari tiaptiap individu. atau ciriciri watak seorang individu yang meberikan kepadanya suatu identitas sebagai individu yang khas.
UnsurUnsur Personlity : 1. Pengetahuan
(segala sesuatu yang kita ketahui sebagai hasil penggunaan panca indra) Persepsi
(seluruh proses akal manusia yang sadar) Apersepsi
(penggambaran oleh manusia yang terfocus pada bagianbagian khusus,diolah oleh akal fikiran digabungkan dengan penggamaran lama lalu diproyeksikan sebagai penggambaran baru dengan pengertian baru)
Pengamatan
(pemusatan akal yang lebih intensif) Konsep
(penggambaran abstrak) Fantasi
(suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang karena pengaruh pengetahuanya dinilainya sebagai keadaan positif atau negatif)
3. Drive (dorongan) :
Doronan untuk mempertahankan hidup Sex
Mencari makan Berinteraksi Meniru Berbakti Keindahan
2. MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL
Manusia sebagai individu ternyata tidak mampu hidup sendiri. Ia dalam menjalani kehidupannya akan senantiasa bersama dan bergabung pada manusia lainnya. Manusia saling membutuhkan dan harus bersosialisasi dengan manusia lainnya. Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat.
Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial karena beberapa alasan, yaitu : a. Manusia tunduk kepada aturan, norma sosial.
b. Perilaku manusia mengharapkan suatu penilaian dari orang lain. c. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain. d. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengahtengah manusia. e. Perilaku manusia mengharapkan suatu penilaian dari orang lain.
Keberadaannya sebagai makhluk sosial, menjadikan manusia melakukan peranperan sebagai berikut : 1. Melakukan interaksi dengan manusia lain atau kelompok.
2. Membentuk kelompok sosial.
3. Menciptakan normanorma sosial sebagai pengaturan tertib kehidupan kelompok. Manusia sebagai makhluk sosial memiliki implikasiimplikasi :
a. Kesadaran akan ketidakberdayaan manusia bila seorang diri.
c. Penghargaan akan hakhak orang lain.
dManusia dan Peradaban
Peradaban adalah kebudayaan yang telah mencapai tingkat tertentu pada suatu masyarakat, yang tercermin dalam tingkat intelektual, keindahan, teknologi dan spiritual. Manusia sebagai makhluk beradab dan masyarakat adab, manusia adalah makhluk yang beradab sebab dianugrahi harkat, martabat serta potensi kemanusiaan yang tinggi. Dalam perkembangannya bisa jatuh dalam perilaku kebiadaban karena tidak mampu menyeimbangkan atau mengendalikan cipta, rasa dan karsa yang dimilikinya. Manusia tersebut telah melanggar hakikat kemanusiaany
. Ketaatan terhadap normanorma yang berlaku.
ISBD (Ilmu Sosial Budaya Dasar)
Pengertian ISBD (Ilmu Sosial Budaya Dasar)
Sebagai integrasi ISD dan IBD, memberikan dasar-dasar pengetahuan sosial dan konsep-konsep budaya kepada mahasiswasehingga mampu mengkaji masalah masalah kemanusiaan dan budaya.
Selanjutnya mahasiswa peka, tanggap, kritis serta berempati atas solusi pemecahan masalah sosial dan budaya secara arif (pembangunan karakter manusia).
ISBD sebagian kajian masalah sosial, kemanusiaan dan budaya sekaligus pula memberi dasar pendekatan yang bersumber dari dasar-dasar ilmu sosial yang terintegrasi.
ISBD bukanlah suatu disiplin ilmu yang berdiri sendiri, melainkan hanyalah suatu pengetahuan mengenai aspek-aspek yang paling dasar yang ada dalam
kehidupan manusia sebagai makhluk sosial yang berbudaya dan masalah-masalah yang terwujud daripadanya.
Tujuan ISBD
Isinya betul-betul menyentuh pembangunan karakter manusia, perlu disampaikan, karena tidak aka ada artinya sebuah pendidikan tinggi yang menghasilkan cendekiawan tetapi tidak berbudaya dan tidak bermoral. 1. Mengembangkan kesadaran mahasiswa menguasai pengetahuan tentang
keanekaragaman dan kesederajatan manusia sebagai individu dan makhluk sosial dalam kehidupan bermasyarakat
2. Menumbuhkan sikap kritis, peka dan arif dalam memahami keragaman dan
3. Memberikan landasan pengetahuan dan wawasan yang luas serta keyakinan
kepada mahasiswa sebagai bukal hidup bermasyarakat, selaku makhluk individu dan makhluk sosial yang beradab dalam mempraktikkan pengetahuan akademik dan keahliannya
4. Makhluk sosial yang beradab dalam mempraktekkan pengetahuan akademik
dan keahliannya
Mengapa ada mata kuliah ISBD
Karena rata-rata mahasiswa sekarang tidak sensitif terhadap lingkungan sosialnya tetapi lebih eksplosif, mudah marah dan meledak ledak. Sebabnya, Hilangnya MK IBD dan IAD dari kurikulum PT. Padahal, dalam kuliah itu
terkandung ilmu-ilmu yang berkaitan dengan sosial dan budaya manusia.
Masalah Sosial pada PKL (Laporan Tugas Kelompok)
Catatan :
Larangan, tidak diperbolehkan adanya PKL diatur dalam Peraturan
Daerah Pemerintah No.2 tahun 1988, tentang kebersihan, keindahan dan ketertiban dalam wilayah Kabupaten daerah tingkat II Garut.
Narasumber : Pedagang Kaki Lima (PKL) wilayah Alun-alun Garut.
1. Pedagang kopi
2. Pedagang milk shake
3. Pedagang mie ayam
Wawancara dilaksanakan pada tanggal 8 Maret 2012, pukul 10.00 WIB.
Hasil Wawancara pada PKL
1. Faktor penyebab adanya PKL
Kurangnya lapangan kerja
Mudah mendapatkan keuntungan
Adanya kerjasama/timbal balik antara pengusaha besar dan
pengusaha kecil
Faktor kebutuhan dan tekad (faktor ekonami)
Alokasi yang disediakan pemerintah kurang strategis dan tidak
diperhitungkan yang hanya akan berdampak pada terjadinya penumpukan pedagang
Kurang adanya ketegasan dari pemerintah tentang aturan Perda
No.2 1988
Pembenahan tata kota
3. Waktu yang rawan terjadinya razia PKL
Ketika para pejabat tinggi datang ke wilayan Garut. (hanya pada
waktu-waktu tertentu saja)
4. Antisipasi para PKL jika diadakan razia
Berhenti sementara (tidak berjualan)
Mencari tempat lain yang aman
5. Tanggapan PKL terhadap anggapan dari para pengguna
jalan/pejalan kaki yang menganggap mengganggu ketertiban, keindahan dan kebersihan kota
Pemikiran dari ketergantungan pemerintah kepada pedagang yang
menghasilkan pajak (tidak dihiraukan, yang terpenting para PKL bisa memperoleh rezeki dengan cara yang halal dan tidak melanggar aturan ketika berdagang di trotoar)
“Toh, hanya PKL yang tau bagaimana isi hati mereka”.
6. Harapan para PKL
“Dikembalikan pada tujuan pemerintah yakni mensejahterakan
rakyat, jukalau tidak menginginkan adanya PKL, mohon laksanakan upaya untuk mencapai tujuan tersebut”.
Saran/rekomendasi
Hubungan keselarasan pemerintah dan PKL
Kesimpulan
PKL tetap diperbolehkan ada, dengan catatan tidak
Pengertian ilmu sosial budaya dasar
Sebagai integrasi ISBD memberikan dasar-dasar pengetahuan sosial dan konsep-konsep budaya kepada manusia sehingga mampu mengkaji masalah sosial dan budaya secara arif.
ISBD sebagai kajian masalah sosial, kemanusiaan dan budaya sekaligus pula memberi dasar yang bersumber dari dasar-dasar ilmu sosial yang terintregasi.
ISBD buknlah suatu disiplin ilmu yang berdiri sendiri, melainkan hanyalah suatu pengetahuan mengenai aspek-aspek yang paling dasar yang ada dalam kehidupan manusia sebagai mahluk sosial yang berbudaya, dan masalah masalah yang terwujud dari padanya.
Ilmu Sosial dan Budaya Dasar; Manusia, Sains, Teknologi, dan Seni
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada hakekatnya manusia telah diberi anugerah oleh Allah SWT berupa akal dan nafsu, akal dan nafsu inilah yang mendorong manusia untuk menciptakan sesuatu yang dapat mewujudkan cita-cita atau penghargaannya. Dalam mewujudkan cita-cita tersebut manusia telah menciptakan sains, teknologi dan seni sebagai salah satu sarana sehingga sejak saat itu kehidupan manusia mulai berubah. Selain itu sains, teknologi dan seni juga telah mempengaruhi peradapan manusia dalam kehidupannya terutama dalam bidang budaya. Seiring dengan perkembangan sains, teknologi diharapkan dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap bidang-bidang lain, khususnya budaya yang menjadi kebanggaan bangsa Indonesia. Pemanfaatan kemajuan sains, teknologi dan seni secara baik haruslah diterapkan, sehingga dapat menjaga kelestarian budaya bangsa.
B. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan manusia, sains, teknologi dan seni?
c. Pengaruh apa saja yang diberikan sains dan teknologi bagi kehidupan manusia?
C. Tujuan
Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui keterkaitan antara manusia, sains dan teknologi serta pengaruh baik atau buruknya perkembangan sains dan teknologi bagi manusia.
D. Manfaat
Adapun terdapat beberapa manfaat dari pengambilan materi manusia, sains dan teknologi, antara lain adalah:
1) Untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai manusia, sains, teknologi dan seni.
2) Dapat mengetahui pengaruh sains dan teknologi bagi kehidupan manusia.
3) memenuhi tugas dari mata kuliah ISBD.
Semua tujuan-tujuan ini diharapkan dapat tercapai setelah terwujudnya laporan makalah ini. Selain itu, pengetahuan-pengetahuan yang penulis dapat dari pembahasan materi ini bisa menjadi wawasan awal yang dapat diambil dan kembangkan menjadi pengetahuan yang lebih tinggi lagi berikutnya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manusia, Sains, Teknologi dan Seni
1. Manusia
Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna
2. Sains
Sains merupakan bagian dari himpunan informasi yang termasuk dalam
pengetahuan alamiah dan berisikan informasi yang memberikan gambaran tentang struktur dari suatu sistem serta penjelasan tentang pola laku sistem tersebut. Sistem yang dimaksud dapat berupa sistem alami maupun sistem yang merupakan rekaan pemikiran manusia mengenai pola laku hubungan dalam tatanan kehidupan bermasyarakat. Kita dapat mempelajari sains dari alam semesta yang dimulai dengan bertanya kepada alam atau mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang alam. Dari pertanyaan itulah kemudian muncul sebuah hipotesis yang akan diajukan secara empiris sehingga dari pengujian empiris tersebut diperoleh informasi yang valid dan dapat dipercaya. Sains dan hasilnya dapat dirasakan dalam semua aspek kehidupan manusia. Untuk itu sains harus menjadi bagian internal dari sistem pendidikan nasional supaya para siswa menjadi warga negara dan masyarakat yang sadar akan pentingnya sains di era masa kini. Namun pada kenyataanya sains tidak selamanya berjalan dengan baik dalam memberikan manfaat kepada umat manusia, karena sains dapat berakibat buruk jika dipersalahgunakan.
Sains berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam semesta secara sistematis dan bukan hanya kumpulan berupa fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Menurut Medawar (1984) Sains (dari istilah Inggris Science) berasal dari kata: sienz, cience, syence, scyence, scyense, scyens, scienc, sciens, scians. Kata dasar yang diambil dari kata scientia yang berarti knowledge (ilmu). Tetapi, tidak semua ilmu itu boleh dianggap sains. Yang dimaksud ilmu sains adalah: ilmu yang dapat diuji (hasil dari pengamatan yang sesungguhnya) kebenarannya yang dikembangkan secara bersistem dengan kaidah-kaidah tertentu berdasarkan kebenaran atau kenyataan semata sehingga pengetahuan yang dipedomani tersebut boleh dipercayai, melalui eksperimen secara teori. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, sains adalah: “Ilmu yang teratur (sistematik) yang dapat diuji atau dibuktikan kebenarannya, berdasarkan kebenaran atau kenyataan semata (missal:fisika, kimia, biologi)”. Pendidikan sains
menekankan pada pengalaman secara langsung. Sains yang diartikan sebagai salah satu cabang ilmu yang mengkaji tentang sekumpulan pernyataan atau fakta-fakta dengan cara yang sistematik dan serasi dengan hukum-hukum umum yang melandasi peradaban dunia modern. Sains merupakan satu proses untuk mencari dan menemui sesuatu kebenaran melalui pengetahuan (ilmu) dengan memahami hakikat makhluk, untuk menerangkan hukum-hukum alam.
3. Teknologi
Teknologi merupakan bagian dari himpunan informasi yang termasuk dalam