Tugas Kelompok
Testing Dan Implementasi Sistem
Rekayasa Software Berorientasi Objek
OLEH:
I WAYAN ANTARA JAYA
(13101168)
HARIS ZAIN
(13101122)
I PUTU GEDE SUGIANTARA (13101124)
MEGA ARDINATA
(13101300)
I GEDE ADI CAHYADI
(13101049)
STIKI INDONESIA
KATA PENGANTAR
Om Swastyastu,
Puji syukur dipanjatkan kepada Ida Sang Hyang
Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-Nya
penulis bisa menyelesaikan Makalah ini.
Makalah ini merupakan Tugas Kelompok untuk
penilaian UAS, yang diberikan oleh dosen mata kuliah
Testing dan Implementasi Sistem, sebagai salah satu
bentuk penilaian dosen kepada mahasiswa. Makalah ini
berjudul
Rekayasa Software Berorientasi Objek.
Tujuan
dari menyelesaikan makalah ini adalah untuk
mendapatkan nilai UAS yang maksimal dan melatih
belajar secara berkelompok, sebagai syarat untuk
menyelesaikan mata kuliah Testing dan Implementasi
Sistem ini.
Akhir kata penulis berharap penulisan dan
penyusunan makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
pembacanya.
Om Santih, Santih, Santih, Om.
Denpasar, 14 Mei 2016
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL...
iKATA PENGANTAR...
iiDAFTAR ISI...
ivBAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...
11.2 Rumusan Masalah...
31.3 Tujuan dan Manfaat...
31.4 Metode Penulisan...
4BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Rekayasa
ddddddddSoftware...
.... 52.2 Pengertian Object Oriented...
52.3 Pengertian Rekayasa Software
...Berorientasi Objek...
....2.4 Prosedur-Prosedur Pengujian Software...
72.4.1 Pendekatan Strategi Kepengujian ...Perangkat Lunak... ....8
2.4.2 Masalah-Masalah ...Strategis... ....11
2.4.3 Pengujian Unit... 13
2.4.4 Pengujian Integrasi... 14
2.4.5 Pengujian Validasi... 16
2.4.3 Pengujian Sistem... 18
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan...
203.2 Saran...
21BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
mulai dari tahap awal yaitu analisa kebutuhan pengguna,
menentukan spesifikasi dari kebutuhan pengguna, disain,
pengkodean, pengujian sampai pemeliharaan sistem
setelah digunakan. Jelaslah bahwa RPL tidak hanya
berhubungan dengan cara pembuatan program komputer.
Pernyataan “semua aspek produksi” pada pengertian di
atas, mempunyai arti semua hal yang berhubungan
dengan proses produksi seperti manajemen proyek,
penentuan personil, anggaran biaya, metode, jadwal,
kualitas sampai dengan pelatihan pengguna merupakan
bagian dari RPL.
Secara lebih khusus kita dapat menyatakan tujuan
RPL adalah sebagai berikut:
1..Memperoleh biaya produksi perangkat lunak yang
....rendah.
2..Menghasilkan perangkat lunak yang kinerjanya tinggi,
....handal dan tepat waktu.
3..Menghasilkan perangkat lunak yang dapat bekerja
....pada berbagai jenis platform.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apa itu rekayasa software berorientasi objeck ?
2.
Apa saja prosedur pengujian perangkat lunak ?
3.
Apa yang dimaksud dengan pengujian integrasi ?
1.3 Tujuan dan Manfaat
Tujuan disusunnya makalah ini adalah :
1. Menjelaskan mengenai rekayasa software berorientasi
....objeck.
2..Menjelaskan mengenai prosedur-prosedur pengujian
....perangkat lunak dan pengujian integrasi.
Manfaat disusunnya makalah ini adalah :
1.4 Metode Penulisan
1. Studi Pustaka.
2..Mencari informasi melalui buku tentang rekayasa
....software berorientasi objek.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Rekayasa Software
Rekayasa Perangkat Lunak atau Rekayasa Software
adalah pengubahan perangkat lunak itu sendiri guna
mengembangkan, memelihara, dan membangun kembali
dengan menggunakan prinsip reakayasa untuk
menghasilkan perangkat lunak yang dapat bekerja lebih
efisien dan efektif untuk pengguna.
2.2 Pengertian Object Oriented
terbentuk dari beberapa objek yang lebih kecil lagi
seperti mesin, roda, baling-baling, kursi, dll. Pesawat
sebagai objek yang terbentuk dari objek-objek yang lebih
kecil saling berhubungan, berinteraksi, berkomunikasi
dan saling mengirim pesan kepada objek-objek yang
lainnya. Begitu juga dengan program, sebuah objek yang
besar dibentuk dari beberapa objek yang lebih kecil,
objek-objek itu saling berkomunikasi, dan saling
berkirim pesan kepada objek yang lain.
2.3 Pengertian Rekayasan Software Berorientasi
Objek.
2.4.1 Pendekatan
Strategis
ke
Pengujian
Perangkat lunak.
Pengujian merupakan rangkaian aktivitas yang
dapat direncanakan sebelumnya dan dilakukan secara
sistematis. Strategi uji coba perangkat lunak
memudahkan para perancang untuk menentukan
keberhasilan system yang telah dikerjakan. Hal yang
harus diperhatikan adalah langkah-langkah perencanaan
dan pelaksanaan harus direncanakan dengan baik dan
berapa lama waktu, upaya dan sumber daya yang
diperlukan. Strategi uji coba mempunyai karakteristik
adalah sebagai berikut :
1.
Pengujian mulai pada tingkat modul yang paling
bawah, dilanjutkan dengan modul di atasnya
kemudian hasilnya dipadukan.
2.
Teknik pengujian yang berbeda mungkin
menghasilakn sedikit perbedaan (dalam hal waktu).
3.
Pengujian dilakukan oleh pengembang perangkat
4.
Pengujian dan debugging merupakan aktivitas yang
berbeda, tetapi debugging termasuk dalam strategi
pengujian.
Verifikasi dan validasi
Verifikasi dan validasi merupakan dua istilah yang
sering dikaitkan dengan tahapan pengujian perangkat
lunak.Verifikasi mengacu pada serangkaian aktivitas
untuk
memastikan
bahwa
perangkatl
unak
mengimplementasikan fungsi tertentu secara benar,
sedangkan validasi mengacu pada serangkaian aktivitas
untuk memastikan bahwa perangkat lunak yang telah
dibuat sesuai denga kebutuhan konsumen.
Pengorganisasian Pengujian Perangkat Lunak
Proses pengujian sebuah perangkat lunak sebaiknya
melibatkan pihak yang memang secara khusus
bertanggung jawab untuk melakukan proses pengujian
secara independen. Untuk itulah diperlukan Independent
Test Group (ITG). Peran dari ITG adalah untuk
menghilangkan“conflict of interest” yang terjadi ketika
pengembang perangkat lunak berusaha untuk menguji
produknya sendiri.
Walaupun seperti itu, sering terjadi beberapa kesalahan
pemahaman berkaitan dengan peran ITG, antara lain:
1.
Pengembang tidak boleh melakukan pengujian
sama sekali. Pendapat ini tidak 100% benar,Karena
dalam banyak kasus, pengembang juga melakukan
proses unit testing dan integration test.
3.
Pengujitidak terlibat pada proyek sampai tahap
pengujian dimulai. Hal tersebut salahkarena ITG
merupakan bagian dari tim proyek pengembangan
perangkat lunak dimanaia terlihat selama
spesifikasi proses dan tetap terlinat pada
keseluruhanproyek besar.
2.4.2 Masalah-Masalah Strategis
Masalah-masalah berikut harus diselesaikan bila
pengujian ingin berlangsung sukses:
1.
Menspesifikasikan kebutuhan produk pada
kelakuan yang terukur sebelum pengujian dimulai.
Strategi pengujian yang baik tidak hanya untuk
menenmukan kesalahan, namun juga unutk menilai
kualitas program.
2.
Menspesifikasikan tujuan pengujian secara
eksperangkat lunakisit. Sasaran spesifik dari
pengujian harus dinyatakan dalam bentuk yang
terukur.
3.
Mengidentifikasikan kategori user untuk perangkat
interaksi bagi masing-masing kategori dapat
mengurangi kerja pengujian dengan memfokuskan
pengujian pada penggunaan actual produk.
4.
Membangun rencana pengujian yang menegaskan
rapid cycle testing. Umpan balik yang muncul dari
rapid cycle testing dapat digunakan untuk
mengontrol kualitas dan strategi pengujian yang
sesuai.
5.
Membangun perangkat lunak yang tangguh yang
dirancang untuk menguji dirinya sendiri. Perangkat
lunak dapat mendiagnosis jenis-jenis kesalahan
tertentu dan mengakomodasi pengujian otomatis
dan pengujian regresi.
6.
Menggunakan tinjauan formal yang efektif sebagai
filter sebekum pengujian. Kajian teknis formal
dapat mengungkap kesalahan seefektif pengujian
sehingga dapat mengurangi jumlah kerja pengujian.
7.
Mengadakan tinjauan formal dapat mengungkap
inkonsistensi, penghapusan, dan kesalahan seketika
dalam pendekatan pengujian.
pengujian harus terukur. Metric yang terkumpul
selama pengujian harus digunakan sebagai bagian
dari pendekatan control proses statistical bagi
pengujian perangkat lunak.
2.4.3 Pengujian Unit
Unit testing (uji coba unit) fokusnya pada usaha
verifikasi pada unit terkecil dari desain perangkat lunak,
yakni modul. Ujicoba unit selalu berorientasi pada white
box testing dan dapat dikerjakan paralel atau beruntun
dengan modul lainnya.
struktur control dipakai sedikirnya satu kali. Dan
akhirnya penanganan kesalan diuji.
Prosedur Pengujian Unit
Sumber telah dikembangkan, ditunjang kembali
dan diverifikasi untuk sintaksnya, maka perancangan test
case dimulai. Peninjauan kembali perancangan informasi
akan menyediakan petunjuk untuk menentukan test case.
Karena modul bukan program yang berdiri sendiri maka
driver (pengendali) dan atau sub perangkat lunak harus
dikembangkan untuk pengujian unit.
2.4.4 Pengujian Integrasi
Pengujian terintegrasi adalah teknik yang sistematis
untuk penyusunan struktur program, pada saat dikerjakan
uji coba untuk memeriksa kesalahan yang nantinya
digabungkan dengan interface.
Metode pengujian integrasi adalah sebagai berikut :
1. Top down integration
digabungkan ke dalam struktur baik menurut depth first
atau breadth first.
Proses integrasi:
1.
Modul utama digunakan sebagai test driver dan
sub yang menggantikan seluruh modul yang secara
langsung berada di bawah modul kontrol utama.
2.
Tergantung pada pendekatan perpaduan yang
dipilih (depth / breadth).
3.
Uji coba dilakukan selama masing-masing modul
dipadukan.
4.
Pada penyelesaian masing-masing uji coba sub
yang lain dipindahkan dengan modul sebenarnya.
5.
Uji coba regression yaitu pengulangan pengujian
untuk mencari kesalahan lain yang mungkin
muncul.
2. Buttom up integration
selalu diberikan harus ada dan diperlukan untuk sub yang
akan dihilangkan.
Strategi pengujian :
1.
Modul tingkat bawah digabungkan ke dalam cluster
yang memperlihatkan sub fungsi perangkat lunak.
2.
Driver (program kontrol pengujian) ditulis untuk
mengatur input test case dan output.
3.
Cluster diuji
4.
Driver diganti dan cluster yang dikombinasikan
dipindahkan ke atas pada struktur program.
2.4.5 Pengujian Validasi
Setelah semua kesalahan diperbaiki maka langkah
selanjutnya adalah validasi terting. Pengujian validasi
dikatakan berhasil bila fungsi yang ada pada perangkat
lunak sesuai dengan yang diharapkan pemakai. Validasi
perangkat lunak merupakan kumpulan seri uji coba black
box yang menunjukkan sesuai dengan yang diperlukan.
Kemungkinan kondisi setelah pengujian:
2.
Penyimpangan dari spesifikasi ditemukan dan
dibuatkan daftar penyimpangan.
Pengujian BETA dan ALPHA
Apabila PERANGKAT LUNAK dibuat untuk
pelanggan maka dapat dilakukan aceeptance test
sehingga memungkinkan pelanggan untuk memvalidasi
seluruh keperluan. Test ini dilakukan karena
memungkinkan pelanggan menemukan kesalahan yang
lebih rinci dan membiasakan pelanggan memahami
PERANGKAT LUNAK yang telah dibuat.
Pengujian Alpha
dilakukan pada sisi pengembang
oleh seorang pelanggan. Perangkat Lunak digunakan
pada setting yang natural dengan pengembang “yang
memandang” melalui bahu pemakai dan merekam semua
kesalahan dan masalah pemakaian
2.4.6 Pengujian Sistem.
Pada
akhirnya
PERANGKAT
LUNAK
digabungkan dengan elemen system lainnya dan rentetan
perpaduan system dan validasi tes dilakukan. Jikauji coba
gagal atau di luar skope dari proses daur siklus
pengembangan system, langkah yang diambil selama
perancangan dan pengujian dapat diperbaiki.
Keberhasilan perpaduan PERANGKAT LUNAK dan
system yang besar merupakan kuncinya. Sistem testing
merupakan rentetan pengujian yang berbeda-beda dengan
tujuan utama mengerjakan keseluruhan elemen system
yang dikembangkan.
Recovery Testing
Recovery Testing
adalah system testing yang
memaksa PERANGKAT LUNAK mengalami kegagalan
dalam bermacam-macam cara dan apakah perbaikan
dilakukan dengan tepat.
Security Testing
Strees Testing
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Rekayasa Perangkat Lunak atau Rekayasa Software
adalah pengubahan perangkat lunak itu sendiri guna
mengembangkan, memelihara, dan membangun kembali
dengan menggunakan prinsip reakayasa untuk
menghasilkan perangkat lunak yang dapat bekerja lebih
efisien dan efektif untuk pengguna.
Rekayasa perangkat lunak beroriantasi objek
semuanya berkenaan dengan obje Objek adalah “ benda
“ nyata yang ada di sekeliling kita baik secara fisik
ataupun konseptual. Bagian dalam suatu objek
tersembunyi dari pihak luar, Satu satunya jalan
memasuki suatu objek melalui antar muka yang dimiliki
objek tersebut. Kelas adalah cetak biru untuk objek
sejenis.Karakteristik suatu kelas dapat diberikan kepada
kelas yang lain melalui pewarisan
rekayasa perangkat lunak berorientasi objek unggul dari
paradigma rekayasa perangkat lunak yang lain.
Secara lebih khusus kita dapat menyatakan tujuan
RPL adalah sebagai berikut:
1..Memperoleh biaya produksi perangkat lunak yang
....rendah.
2..Menghasilkan perangkat lunak yang kinerjanya tinggi,
....handal dan tepat waktu.
3..Menghasilkan perangkat lunak yang dapat bekerja
....pada berbagai jenis platform.
4..Menghasilkan perangkat lunak yang biaya
....perawatannya rendah.
3.2
Saran
Dalam implementasi dan pengembangan sistem
developer
harus
menerapkan
prosedur-prosedur
pengujian sistem, agar perangkat lunak yang di
implementasikan mudah untuk dikembangka, sangat
bermanfat bagi pengguna dan bebas dari error.
Daftar Pustaka
Presman, Rouger S, Software Enigineering, 4th Edition,
Mc. Graw Hill,1997.
Sommerville,Ian, Software Engineering, 7th Edition,
Addison Wesley, 2004.
Kendall & Kendall, Systems Analysis and Design, 6th
Edition, Prentice Hall,2006.
Jumat, 13 Mei 2016 pukul : 21:16
http://journal.uii.a .id/index.php/Snati/arti le/vie File/
/
Jumat, 13 Mei 2016 pukul : 22:04
http:// .slideshare.net/asepsuhendar/o je t‐oriented