• Tidak ada hasil yang ditemukan

14 BAB 04 - KAK_08_MINAPOLITAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "14 BAB 04 - KAK_08_MINAPOLITAN"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

KAK GRAND DESIGN MINAPOLITAN , Halaman 1 dari 14

KERANGKA ACUAN KERJA

JASA KONSULTANSI PERENCANAAN

GRAND DESIGN MINAPOLITAN

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

1. DASAR HUKUM TUGAS DAN FUNGSI/KEBIJAKAN

Sebagai pelaksanaan pembangunan bidang kelautan dan perikanan

dengan konsep minapolitan akan dikembangkan kawasan minapolitan, yaitu suatu

kawasan ekonomi kelautan dan perikanan potensial yang diunggulkan. Kawasan

minapolitan akan dijadikan kawasan ekonomi unggulan yang dapat mendorong

percepatan pembangunan ekonomi di daerah untuk kesejahteraan masyarakat

lokal.

Berdasarkan visi Kementerian Kelautan dan Perikanan yaitu Indonesia

Penghasil Produk Kelautan Perikanan Terbesar 2015, salah satu program untuk

mencapainya adalah melalui penghembangan kawasan minapolitan di wilayah

pedesaan. Dalam rangka mendukung program tersebut, Pemerintah Kabupaten

Simalungun akan melaksanakan penyusunan Master Plan Minapolitan di

Kabupaten Simalungun. Dasar hukum tugas dan fungsi/kebijakan pelaksanaan

program pengembangan kawasan minapolitan ini adalah antara lain :

1. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang; 2. Pidato Presiden RI pada Pengantar Nota Keuangan Tahun 2011 di

depan Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, tanggal 16 Agusus 201;

3. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor : PER.12/MEN/2010 tentang Minapolitan;

(2)

KAK GRAND DESIGN MINAPOLITAN , Halaman 2 dari 14 KEP.32/MEN/2010 tentang Penetapan Kawasan Minapolitan; 5. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor :

KEP.18/MEN/2011 tentang Pedoman Umum Minapolitan;

6. Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional (RPJM dan RKP) alinea 63 yaitu :

Dalam mewujudkan ekonomi wilayah, strategi ketiga yang kita

upayakan adalah meningkatkan daya saing daerah melalui

pengembangan sektor-sektor unggulan di setiap daerah. Selain

itu, kita mendorong juga percepatan pembangunan daerah

tertinggal, kawasan strategis dan cepat tumbuh, kawasan

perbatasan, kawasan terdepan, kawasan terluar dan daerah rawan

bencana. Terakhir, dengan mempertimbangkan potensi laut, kita

terus mendorong pengembangan wilayah laut dan sektor–sektor

kelautan. Konsep MINAPOLITAN dikembangkan sebagai salah

satu motor penggerak perekonomian lokal.

Pengembangan Kawasan Minapolitan merupakan salah satu upaya Pemerintah

Kabupaten Simalungun dalam meningkatkan produksi dan kebutuhan konsumsi

protein hewani melalui perikanan tangkap dan budidaya. Kawasan Minapolitan

adalah kawasan ekonomi berbasis kelautan dan perikanan yang terdiri dari

sentra-sentra produksi dan perdagangan, jasa, perumahan, dan kegiatan lainnya yang

saling terkait.

Penggerak utama ekonomi di Kawasan Minapolitan dapat berupa kegiatan

produksi dan perdagangan perikanan tangkap, perikanan budidaya, pengolahan

ikan, atau pun kombinasi dari keduanya. Kegiatan produksi dan perdagangan

perikanan tangkap berpusat di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) atau Tempat

Pelelangan Ikan (TPI) dan lingkungan sekitarnya. Kegiatan produksi dan

perdagangan perikanan perikanan budidaya berupa hamparan lahan budidaya

produktif komoditas tertentu dalam suatu desa atau kecamatan beserta kegiatan

lainnya yang terkait. Kegiatan produksi pengolahan ikan utamanya kluster

pengolahan ikan di pelabuhan perikanan atau lokasi lainnya.

2. KARAKTERISTIK

Karakteristik kawasan minapolitan adalah sebagai berikut:

(3)

KAK GRAND DESIGN MINAPOLITAN , Halaman 3 dari 14 terhadap perekonomian di daerah sekitarnya,

 Mempunyai keanekaragaman kegiatan ekonomi, perdagangan, jasa, kesehatan, dan sosial yang saling mendukung,

 Mempunyai sarana dan prasarana memadai sebagai pendukung keanekaragaman aktivitas ekonomi sebagaimana layaknya sebuah “kota”.

Persyaratan Kawasan Minapolitan meliputi:

1) Ada wilayah yang ditetapkan dengan SK Bupati;

2) Komoditas Unggulan;

3) Letak Geografis;

4) Sistem dan Mata rantai Produksi: Hulu dan Hilir;

5) Fasilitas Pendukung Utama,

6) Kelayakan lingkungan; dan

7) Komitmen Daerah.

Yang dimaksud dengan keberadaan komoditas unggulan, yaitu melimpah atau

dapat dibudidayakan dengan baik dengan prospek pengembangan tinggi di masa

depan. Nilai perdagangan komoditas tinggi dengan pertimbangan sbb:

 Volume atau kemampuan produksi tinggi: dapat atau berpotensi memenuhi permintaan pasar;

 Memiliki pasar: lokal, nasional atau internasional;

 Tingkat produktivitas tinggi: kemampuan pemanfaatan teknologi untuk mencapai tingkat produktivitas tinggi atau dapat dikembangkan sehingga

secara ekonomi menguntungkan;

 Jumlah pelaku utama/usaha perikanan relatif besar atau sebagian besar penduduk setempat bekerja di kawasan tersebut;

 Mempunyai keunggulan komparatif: mempunyai nilai lebih karena keberadaan komoditas, iklim, SDM, dan ongkos produksi murah;

 Mempunyai keunggulan kompetitif: produk berkualitas dan sistem pemasaran efektif.

3. LOKASI KAWASAN STRATEGIS: a. Jarak dan sistem transportasi,

b. Mempunyai akses terhadap jaringan pengadaan bahan baku, pengolahan,

(4)

KAK GRAND DESIGN MINAPOLITAN , Halaman 4 dari 14 4. KAWASAN YANG SECARA ALAMI COCOK UNTUK USAHA PERIKANAN:

a. kaya SDA, subur, dan air melimpah,

b. tempat pendaratan ikan (tangkap),

c. dekat dengan fishing ground (tangkap).

5. SISTEM DAN MATA RANTAI PRODUKSI BUDIDAYA:

1) Keberadaan sejumlah unit produksi ikan budidaya di kolam yang aktif

berproduksi dan terkonsentrasi di sentra-sentra produksi.

2) Mata Rantai Produksi:

• Keberadaan sarana/lahan produksi: kolam dan KJA yang cukup luas

• Fasilitas pengairan yang baik dan mencukupi atau potensi pengairan

yang mungkin dikembangkan

• Ketersediaan benih berkualitas tinggi atau kemungkinan pengadaan

benih dengan harga murah

• Ketersediaan pakan dan obat-obatan yang murah

• Telah diterapkan sistem budidaya yang baik sehingga tingkat

produksinya cukup tinggi dan berkualitas

• Keterlibatan pembudidaya dan para pekerja setempat

• Sistem distribusi dan pemasaran telah berjalan dengan baik atau

dapat segera dikembangkan lebih baik

• Sentra-sentra produksi mempunyai skala usaha layak secara

ekonomi dan multiplier effect terhadap perekonomian di daerah

sekitarnya.

6. SISTEM DAN MATA RANTAI PRODUKSI PERIKANAN TANGKAP:

1) Keberadaan sejumlah nelayan/petani bagan ikan/sulangat yang aktif

berproduksi dan mendaratkan hasil tangkapannya di lokasi tersebut

2) Keberadaan sejumlah unit keramba jaring apung (KJA) yang aktif

berproduksi, terkonsentrasi dalam zona budidaya yang sesuai dengan

peraturan yang berlaku dan mendaratkan hasil produksinya di lokasi

tersebut

3) Mata Rantai Produksi:

• Hasil tangkapan/produksi yang cukup besar dan mempunyai skala

(5)

KAK GRAND DESIGN MINAPOLITAN , Halaman 5 dari 14

• Keberadaan sarana tambat, air bersih, tempat pendaratan ikan dan

tempat pelelangan ikan yang memadai dalam waktu dekat

• Sistem bongkar muat yang memadai atau mungkin dikembangkan

dalam waktu dekat

• Keterlibatan nelayan dan para pekerja setempat

• Kegiatan di lokasi/pangkalan pendaratan ikan mempunyai skala

ekonomi dan multiplier effect terhadap perekonomian di sekitarnya

dalam waktu dekat

• Sistem distribusi dan pemasaran telah berjalan dengan baik atau

dapat segera dikembangkan lebih baik

• Sentra-sentra produksi mempunyai skala usaha layak secara

ekonomi dan multiplier effect terhadap perekonomian di daerah

sekitarnya.

7. SISTEM DAN MATA RANTAI PRODUKSI HILIR:

1) Keberadaan Unit-unit pengolahan atau potensi pengembangannya

dalam waktu dekat

2) Keberadaan kelembagaan/sdm pengawasan mutu

3) Sistem tata niaga produk hasil olahan dan fasilitas pendukungnya

4) Keberadaan fasilitas pasar atau sistem pemasaran produk

5) Sistem dan sarana distribusi produk di dalam maupun ke luar

kawasan.

8. FASILITAS PENDUKUNG:

1) PERMODALAN: Aksesibilitas nelayan, pembudidaya, dan pengolah

ikan terhadap bantuan permodalan

2) KELEMBAGAAN: lembaga pemerintahan daerah pembina

3) LEMBAGA USAHA: koperasi, kelompok usaha atau usaha skala

menengah dan atas

4) PENYULUHAN DAN PELATIHAN: Lembaga dan SDM Penyuluhan

dan Pelatihan

5) PRASARANA PENGAIRAN: Keberadaan jaringan pengairan

(budidaya) utama/primer, sekunder atau lainnya sebagai pendukung

(6)

KAK GRAND DESIGN MINAPOLITAN , Halaman 6 dari 14 6) ENERGI: Jaringan listrik yang memadai

7) TEKNOLOGI TEPAT GUNA: Penerapan teknologi tepat guna yang

mampu meningkatkan daya saing.

9. KELAYAKAN LINGKUNGAN:

1) Kondisi sumberdaya alam (daya dukung dan daya tampung)

2) Dampak atau potensi dampak negatif terhadap lingkungan

3) Sesuai tata ruang daerah dan nasional

10. KOMITMEN DAERAH:

1) Sesuai Renstra dan Tata Ruang Daerah dan Nasional

2) Masuk ke dalam RPIJM

3) Ditetapkan oleh Bupati/Walikota

4) Penyusunan Rencana Induk, Rencana Pengusahaan, dan Rencana

Tindak

5) Kontribusi anggaran APBD atau sumberdana lain yang sah

6) Keberadaan kelembagaan dinas yang membidangi kelautan dan

perikanan dengan dukungan SDM yang memadai

7) Berkoordinasi dengan propinsi dan pusat.

B. TUJUAN DAN OUT PUT

1. Tujuan

Adapun tujuan dari penyusunan Master Plan Minapolitan adalah:

a. Menjabarkan Master Plan Kabupaten Simalungun ke dalam Master Plan

Minapolitan Kabupaten;

b. Memberikan gambaran yang jelas tentang bentuk-bentuk perencanaan

strategis Kawasan Minapolitan Kabupaten Simalungun;

c. Memberikan arah pembangunan dan pengembangan masa depan bagi

pengembangan kawasan Minapolitan Kabupaten Simalungun;

d. Menetapkan target-target yang ingin dicapai, program indikatif dan indikator

kemajuan dalam kurun waktu perencanaan 20 tahun ke depan.

2. Output

Adapun output dari kegiatan ini adalah sebagai berikut :

• Tersusunnya Master Plan Minapolitan Kabupaten Simalungun, yang pada

(7)

KAK GRAND DESIGN MINAPOLITAN , Halaman 7 dari 14 industrialisasi perikanan tangkap dan perikanan budidaya serta sub sektor

lainnya secara terintegasi, terkoordinasi dan terencana sesuai target dan

sasaran yang diharapkan.

C. LOKASI

Lokasi pekerjaan kajian penyusunan Master Plan kawasan Minapolitan di Kabupaten Simalungun meliputi :

I. MINAPOLITAN BERBASIS PERIKANAN TANGKAP

Lokasi pekerjaan kajian penyusunan Master Plan kawasan Minapolitan berbasis perikanan tangkap di Kabupaten Simalungun meliputi :

1. Zona Inti (Minapolis) : Kecamatan Girsang Sipangan Bolon dan Kecamatan Haranggaol Horisan

2. Zona Pendukung (Hinterland) : Kecamatan Dolok Pardamean, dan Kecamatan Pamatang Sidamanik

II. MINAPOLITAN BERBASIS PERIKANAN BUDIDAYA

Lokasi pekerjaan kajian penyusunan Master Plan kawasan Minapolitan berbasis perikanan budidaya di Kabupaten Simalungun meliputi :

1. Zona Inti (Minapolis) : Kecamatan Gunung Malela dan Kecamatan Pematang Bandar

2. Zona Pendukung (Hinterland) : Kecamatan Siantar, Pematang Bandar, Gunung Maligas, Jawa Maraja Bah Jambi, Tanah Jawa, dan Hutabayu Raja.

D. Pembiayaan

Pelaksanaan pekerjaan penyusunan Master Plan Kawasan Minapolitan Kabupaten Simalungun bersumber dari Dana Bantuan Keuangan Propinsi (BKP) sebesar Rp. 220.000.000,- telah termasuk di dalamnya pajak-pajak sesuai dengan ketentuan berlaku.

Konsultan menyerahkan hasil akhir pekerjaan berupa buku Master Plan Minapolitan Kabupaten Simalungun. Buku tersebut disusun setelah dipresentasikan di Bappeda Kaabupaten Simalungun yang dihadiri Dinas/Badan terkait, Perguruan Tinggi, Lembaga Penelitian, dunia usaha, kelembagaan petani serta lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang Perikanan atau Lingkungan Hidup.

R

RRUUUAAANNNGGGLLLIIINNNGGGKKKUUUPPPPPPEEEKKKEEERRRJJJAAAAAANNN

(8)

KAK GRAND DESIGN MINAPOLITAN , Halaman 8 dari 14 Di dalam penyusunan Master Plan Kawasan Minapolitan di Kabupaten Simalungun

ruang lingkup kegiatan meliputi :

1. Kondisi Umum Kabupaten; Kondisi Geografis dan Administrasi

Perekonomian Daerah; Penggunaan Lahan; Sumberdaya Manusia,

Infrastruktur, Perikanan, Industri dan sector lainnya.

2. Kondisi pola infrastruktur yang ada saat ini dan pengembangannya pada

saat yang akan datang dikaitkan dengan pusat pertumbuhan dan potensi

pengembangan;

3. Analisis Pengembangan Wilayah Berbasis Perikanan; identifikasi Potensi

dan Masalah Wilayah; Analisis Pemanfaatan Ruang Wilayah; Analisis

Penetapan Wilayah; Analisis Kebutuhan Infrastruktur Wilayah

4. Kebijakan Pengembangan Perikanan Berbasis Wilayah; Struktur Ruang

Berdasarkan Potensi Sektor; Pengembangan Kawasan Perikanan;

Perikanan Budidaya, Perikanan Tangkap dan Pengolahan

5. Menyusun indikasi program untuk masing-masing komoditas unggulan dan

pengembangan infrastruktur;

6. Kajian karakteristik sosial dan budaya masyarakat dan penggunaan serta

pemanfaatan lahan untuk pola penggunannya;

7. Analisis komoditas perikanan unggulan, meliputi jenis karakteristik dan daya

saing ikan serta kegiatan ekonomi yang strategis dikawasan pengembangan

minapolitan;

8. Strategi Pengembangan Wilayah Minapolitan; Rencana Struktur Kawasan,

Rencana Pemanfaatan Ruang Lingkup Kawasan; Rencana Pengembangan

Sarana dan Prasarana; Matrik Program Pengembangan Kawasan.

9. Penyusunan Kawasan yang layak.

B. PRAKIRAAN JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

(9)

KAK GRAND DESIGN MINAPOLITAN , Halaman 9 dari 14 TAHAPAN KEGIATAN

BULAN No. URAIAN KEGIATAN

I II III

A. PEKERJAAN PERSIAPAN DAN PERENCANAAN

1. Persiapan

2. Survey/Tabulasi Data 3. Evaluasi dan Analisis Data

4. Laporan Akhir 5. Penggandaan

B. PELAPORAN

1. Laporan pendahuluan 2. Draft Laporan Akhir

3. Konsultasi Publik

4. Presentasi/Diskusi Draft Lap.Akhir 5. Penyempurnaan Laporan Akhir

Dan Penggandaan

M

MMEEETTTOOODDDOOOLLLOOOGGGIII

A. TAHAPAN PERSIAPAN

Persiapan dasar berupa pengkajian data dan kepustakaan/literatur yang berkaitan dengan ruang lingkup pekerjaan serta mempersiapkan dokumen-dokumen administrasi yang mendukung pelaksanaan penyusunan Master Plan Minapolitan Kabupaten Simalungun.

B. TAHAPAN SURVEY/PENGUMPULAN DATA 1. Data Primer

Pengumpulan data primer dilakukan dengan :

 Melakukan survey pada lokasi Perikanan Tangkap dan pengolahan ikan : berpusat di pangkalan pendaratan ikan (PPI) dan lingkungan sekitarnya;

 Melakukan survey pada lokasi Perikanan Budidaya: hamparan lahan budidaya produktif komoditas tertentu dalam suatu desa atau kecamatan beserta kegiatan lainnya yang terkait;

(10)

KAK GRAND DESIGN MINAPOLITAN , Halaman 10 dari 14 melimpah atau dapat dibudidayakan dengan baik dengan prospek pengembangan tinggi di masa depan dengan sampel 10-20 pembudidaya/nelayan sampel per komoditas unggulan sesuai kebutuhan berdasarkan heterogenitas pembudidaya/nelayan komoditas unggulan;

 Melakukan wawancara dengan masyarakat terutama yang berkaitan dengan analisis usaha perikanan saat ini dan potensi yang mungkin

dikembangkan untuk mendorong pertumbuhan wilayah;

 Pengumpulan data primer lainnya yang diambil dari hasil pengamatan/observasi langsung dengan pembudidaya/nelayan, masyarakat dan aparat pemerintah desa/kecamatan, Balai Benih Ikan dan/UPR, pasar ikan dan fasilitas-fasilitas pengembangan perikanan lainnya.

2. Data Sekunder

Data sekender berasal dari sumber data statistik kabupaten (BPS) dengan analisis pustaka, rencana tata ruang wilayah kabupaten dan data pendukung lainnya. Data sekunder yang dikumpulkan terdiri dari :

 Data perekonomian wilayah  Data Sosial

 Data Lingkungan

 Data Infrastruktur dan sarana pendukung  Data Fisik Dasar

 Pola pemanfaatan/penggunaan lahan  Data minabisnis perikanan budidaya  Data Minabisnis Perikanan Tangkap  Data Kelembagaan terkait

 Kebijakan daerah terkait

 Peta desa dan peta existing kawasan  Data pendukung lainnya

C. TAHAPAN ANALISIS DATA

(11)

KAK GRAND DESIGN MINAPOLITAN , Halaman 11 dari 14 Kabupaten Simalungun.

D. LAPORAN AKHIR

Laporan Akhir buku Master Plan Minapolitan Kabupaten Simalungun diberikan oleh penyedia jasa konsultansi kepada pengguna jasa dan bentuk hard copy dan soft copy.

S

SSIIISSSTTTEEEMMMPPPEEELLLAAAKKKSSSAAANNNAAAAAANNNPPPEEEKKKEEERRRJJJAAAAAANNN

A. KEWAJIBAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI

Kewajiban penyedia jasa konsultansi dalam pelaksanaan kegiataan penyusunan buku Master Plan Minapolitan Kabupaten Simalungun adalah :

1. Penyedia jasa konsultansi berkewajiban dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pengumpulan data dan informasi untuk penyusunan buku Master Plan Minapolitan Kabupaten Simalungun.

2. Penyedia jasa konsultansi berkewajiban menyusun kajian dan telaah terhadap penyusunan buku Master Plan Minapolitan Kabupaten Simalungun yang telah ditetapkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini.

3. Penyedia jasa konsultansi berkewajiban mempresentasikan draft laporan di depan Kepala Badan/Dinas terkait di lingkup Pemerintah Kabupaten Simalungun.

4. Penyedia jasa konsultansi dalam melaksanakan pekerjaan dinyatakan berakhir apabila telah menyerahkan laporan akhir selesai secara keseluruhan (100%) dan telah disetujui oleh pengguna anggaran.

5. Penyedia jasa konsultansi dalam melaksanakan pekerjaan dapat meminta bantuan dari instansi terkait maupun Bada/Dinas pada Kabupaten Simalungun untuk memperoleh petunjuk dan pengarahan.

6. Penyedia jasa konsultansi berhak memperoleh bimbingan dan supervise sejak awal penyusunan master plan dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Instansi terkait di Kabupaten Simalungun.

7. Dalam melakukan kegiatan harus mempedomani peraturan perundangan dan dokumen perencanaan yang ada.

B. SUSUNAN PERSONIL TIM

(12)

KAK GRAND DESIGN MINAPOLITAN , Halaman 12 dari 14 1. Tenaga Ahli

No. Kualifikasi Pendidikan Minimal perencanaan sub sistem aquabisnis / perikanan 4. Tenaga Ahli Infrastruktur

Pedesaan

S2 dan/ S1 Teknik Sipil dan/Teknik

Lingkungan

≥ 3 tahun dan ≥ 6 tahun Dalam hal infrastruktur pedesaan/perkotaan

termasuk infrstruktur industri/sumber daya air 5. Tenaga Ahli Pemetaan

Bersertifikat Aplikasi GIS dan GPS; pengukuran dan pemetaan; pengukuran teresterial;

S2 dan/ S1 ≥ 3 tahun dan ≥ 6 tahun Dalam aplikasi GIS dan GPS, pengukuran dan pemetaan, pengukuran teresterial

2. Tenaga Pendukung

(13)

KAK GRAND DESIGN MINAPOLITAN , Halaman 13 dari 14 H

HHAAASSSIIILLLAAAKKKHHHIIIRRRPPPEEEKKKEEERRRJJJAAAAAANNN

A. PELAPORAN DAN PENYAMPAIAN LAPORAN

Laporan yang diberikan oleh penyedia jasa konsultansi dalam rangka pelaksaanaan pekerjaan penyusunan Master Plan Minapolitan Kabupaten Simalungun adalah :

1. Laporan Pendahuluan sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar, diserahkan 20 hari setelah kontrak.

2. Draft Laporan Akhir sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar, diserahkan 14 hari sebelum berakhir masa perjanjian kerja.

3. Laporan Akhir Master Plan Minapolitan Kabupaten Simalungun sebanyak 10 (sepuluh) ekemplar diserahkan pada saat kontrak perjanjian jatuh tempo. 4. Album peta Master Plan Minapolitan Kabupaten Simalungun sebanyak 10

(sepuluh) rangkap dengan tematik sebagai berikut :

a. Peta Rencana Struktur Ruang Kawasan, skala 1 :50.000 b. Peta Pola Pemanfaatan Ruang, skala 1 : 50.000

c. Peta Pengelolaan Kawasan Lindung dan Budidaya, skala 1 : 50.000 d. Peta Rencana Sistem sarana dan prasarana transportasi, irigasi,

telekomunikasi, perumahan, pendidikan, kesehatan, sosial budaaya, penyediaan energi, air bersih,sanitasi dan pengelolaan lingkungan, skala 1 : 50.000

5. CD soft copy Master Plan Minapolitan Kabupaten Simalungun, sebanyak 5 (lima) keping

B. TEKNIK PENYAJIAN

Bentuk penyajian Laporan Akhir Master Plan Minapolitan Kabupaten Simalungun harus mengikuti ketentuan sebagai berikut :

1. Pengetikan 1,5 spasi dengan font/bentuk huruf Verdana size 12. (seperti bentuk font KAK ini).

2. Menggunakan Header dengan berisi tulisan : Master Plan Minapolitan Kabupaten Simalungun; letak dan bentuk disesuaikan dengan artistik penulisan.

3. Menggunakan Footer dengan berisi : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Simalungun; dan Nomor Halaman; letak

(14)

KAK GRAND DESIGN MINAPOLITAN , Halaman 14 dari 14 5. Menggunakan margin atas: 3 cm; kiri: 4 cm; kanan: 3 cm; dan bawah 3: cm 6. Cover buku dengan background warna gradasi biru tua dan biru muda; insert

foto-foto potensi perikanan; tulisan huruf judul buku warna biru tua; letak dan bentuk disesuaikan dengan artistik penulisan.

7. Laporan dengan judul buku tertulis MASTER PLAN MINAPOLITAN KABUPATEN SIMALUNGUN dengan jumlah buku sebanyak 30 (tiga puluh) eksemplar.

P

PPEEENNNUUUTTTUUUPPP

Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) Penyusunan Master Plan Minapolitan Kabupaten Simalungun ini dibuat untuk dapat dipedomani dalam pelaksanaan pekerjaan yang dimaksud.

Pamatang Raya, 12 Juni 2012

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Simalungun

Pejabat Pembuat Komitmen

Ir. JAN WANER SARAGIH, M.Si HENRY TAMPUBOLON, SH

Referensi

Dokumen terkait

Mer-rgingat : Surat Keputusan Gubernur Provinsi Kepr"rlauan Bangka Belitung Nomor 188.4/ lll tanggal Agustus 2017 tenlang Pembentukan Panitia Peningkatan

Untuk itu kami menyatakan kesanggupan mematuhi ketentuan yang berlaku pada Balai Sertifikasi Industri dan ketentuan lainnya yang berlaku. Demikian, atas perhatiannya diucapkan

(3) Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) diatur oleh Menteri dan khusus untuk satuan pendidikan dasar di lingkungan Departemen Agama diatur

Pengaruh Kompensasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia, Jurnal mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Terbukti dari hasil penelitian yang menunjukkan diantara faktor lain yang menjadi penilaian kesehatan bank hanya Good Corporate Governance yang memiliki pengaruh

Disajikan table mufradat, siswa dapat menentukan pasangan arti mufradat 3/3.2 Menjaga kelestarian Alam Dapat menunjukkan kandungan hadits riwayat at-Tirmidzi dari Jabir

[r]

Pengelolaan Aset Belanja Modal Pengadaan Tablet Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor Belanja Modal Barang 200,000,000 1 Paket Kab. Pengelolaan