• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemikiran Politik Thomas Hobbes dan Konsep Presidensial di Indonesia Berdasarkan UUD 1945 Sebelum Amandemen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pemikiran Politik Thomas Hobbes dan Konsep Presidensial di Indonesia Berdasarkan UUD 1945 Sebelum Amandemen"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES DAN KONSEP PRESIDENSIAL INDONESIA BERDASARKAN UUD

1945 SEBELUM AMANDEMEN

Skripsi

NOVZEL RIDHO A. HASUGIAN 110906045

Dosen Pembimbing : Drs. P. Anthonius Sitepu, M.Si

DEPARTEMEN ILMU POLITIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

Halaman Persetujuan

Skripsi ini disetujui untuk dipertahankan dan diperbanyak oleh : Nama : Novzel Ridho A.Hasugian

NIM : 110906045 Departemen: Ilmu Politik

Judul : Pemikiran Politik Thomas Hobbes dan Konsep Presidensial di Indonesia Berdasarkan UUD 1945 Sebelum Amandemen

Menyetujui :

Ketua Departemen Ilmu Politik DosePembimbing

(Dra. T. Irmayani, M.Si) (Drs.P.Anthonius Sitepu,M.Si) NIP.196806301994032001 NIP. 195207011985111001

Mengetahui : Dekan FISIP USU

(3)

UNIVESITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU POLITIK

NOVZEL RIDHO A.HASUGIAN (110906045)

PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES DAN KONSEP PRESIDENSIAL DI INDONESIA BERDASARKAN UUD 1945 SEBELUM AMANDEMEN

Rincian Isi Skripsi: 128 halaman,31 buku,2 jurnal,1 dokumen,2 skripsi,dan 1 situs internet. (kisaran buku dari tahun 1950-2012).

ABSTRAK

Penelitian ini adalah untuk menggambarkan serta mendiskripsikan tentang konsep kekuasaan menurut Thomas Hobbes,konsep kekuasaan Presiden Republik Indonesia yang diatur dalam ketetapan UUD 1945 sebelum amandemen dan juga melihat bagaimana praktek kekuasaan yang dijalankan pada masa pemerintahan Presiden Soekarno di Indonesia dalam masa periode Demokrasi Terpimpin yang berlangsung sejak tahun 1959-1966. Kemudian dilakukan analisis terhadap dua konsep tersebut untuk melihat apakah ada persamaan diantara keduanya dalam menerangkan konsep kekuasaan.

(4)

konsep kekuasaan absolut penguasa dan UUD 1945 sebelum amandemen lewat 12 pasal yang mengatur tentang kekuasaan lembaga eksekutif juga memberikan legitimasi yang besar kepada lembaga eksekutif dalam hal ini adalah presiden untuk memegang kekuasaan sebagai Kepala Pemerintahan sekaligus Kepala Negara. Presiden juga bisa bertindak sebagai pihak legislatif dan juga yudikatif. Hal ini memberikan gambaran bahwa UUD 1945 berkarakterkan executive heavy. Kesemuanya ini terlihat jelas pada masa pemerintahan Soekarno dengan Demokrasi Terpimpinnya yang memusatkan kekuasaan di tangan eksekutif dan mendominasi lembaga negara yang lainnya

Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat persamaan antara konsep kekuasaan Hobbes dan juga konsep kekuasaan yang diatur dalam UUD 1945 sebelum amandemen yang memberikan kekuasaan yang besar dan terpusat kepada penguasa dalam hal ini adalah Presiden Republik Indonesia.

(5)

UNIVERSITY OF NORTH SUMATRA

FACULTY OF SOCIAL AND POLITICAL SCIENCE DEPARTMENT OF POLITICAL SCIENCE

NOVZEL RIDHO A.HASUGIAN (110906045)

POLITICAL THOUGHT OF THOMAS HOBBES AND THE PRESIDENTIAL CONCEPT IN INDONESIA UNDER THE LAWS OF 1945 BEFORE THE AMENDMENT

Content: 128 pages, 32 books, 2 journals, 2 thesis, 1 document, and 1 website. (the range of books from the years 1950-2012). ABSTRACT

This study is to illustrate and describe the concept of power according to Thomas Hobbes, the concept of power of President of the Republic of Indonesia stipulated in the provisions of the 1945 Constitution before the amendment, and also see how the practice of power that run during the rule of President Soekarno in Indonesia during the period of Guided Democracy, which lasted from years 1959-1966. Then conducted an analysis of these two concepts to see if there are similarities between them in explaining the concept of power.

(6)

judicial branches. This suggests that the 1945 constitution is executive heavy. All of this was evident during the Sukarno government with guided democracy which concentrate power in the hands of the executive and other state institutions dominate.

The conclusion from this study is that there are similarities between the concept of power Hobbes and also the concept of power stipulated in the constitution in 1945 before the amendment that gives great power and centralized to the authorities in this regard is the President of the Republic of Indonesia.

(7)

KATA PENGANTAR

Terlebih dahulu penulis mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa,karena berkat kasih dan lindunganNya,penulis dapat menyelesaikan skripsi,yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

Adapun judul dari skripsi adalah “Pemikiran Politik Thomas Hobbes dan Konsep Presidensial di Indonesia berdasarkan UUD 1945 Sebelum Amandemen”.Skripsi ini menjelaskan salah satu dari kajian ilmu politik yaitu mengenai konsep kekuasaan di mana dalam hal ini adalah ingin melihat apakah ada persamaan konsep kekuasaan menurut Thomas Hobbes dengan konsep kekuasaan Presiden Republik Indonesia yang diatur dalam UUD 1945 RI sebelum amandemen. Adapun yang menjadi kajian secara praktiknya,penulis mengkaji bagaimana praktik pemerintahan yang dijalankan Presiden Soekarno dalam masa periode Demokrasi Terpimpin (1959-1966).

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini banyak terdapat kekurangan dan kelemahannya.Oleh karena itu penulis mengharapkan saran maupun kritik yang sifatnya membangun guna kesempurnaan tulisan ini.

Dalam proses penyelesaian skripsi ini,penulis banyak mendapat dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak,oleh karena itu pada kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Badaruddin, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. 2. Ibu Dra. T. Irmayani, M.Si selaku Ketua Departemen Ilmu

(8)

3. Bapak Drs.P.Anthonius Sitepu,M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan juga saran-saran yang berharga kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini

4. Bapak Adil Arifin,MA selaku dosen pembimbing akademik yang juga telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran yang berkaitan dengan akademik kepada penulis. 5. Bapak/Ibu dosen di FISIP USU terutama Departemen Ilmu

Politik yang telah mengasuh dan memberikan pengajaran yang berharga kepada penulis selama perkuliahan.

6. Bang Burhan,Kak Siti dan Kak Ema yang memberikan bantuan dan kemudahan administrasi,serta karyawan/ti FISIP USU yang telah memberikan bantuan secara langsung maupun tidak langsung kepada penulis.

7. Khusus kepada kedua orangtua penulis yang merupakan saluran berkat dan telah bersusah payah memperjuangkan keberhasilan penulis,serta adik-adikku yang telah memberikan dorongan dan semangat serta doa kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

8. Kawan-kawan Ilmu Politik Stambuk 2011 dan juga kepada kakak dan banag senior serta adik-adik junior yang tidak bisa disebutkan namanya satu persatu yang pasti telah banyak memberikan masukan dan dorongan semangat kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini terutama juga dalam masa perkuliahan.

(9)

10.Pihak-pihak lain yang telah berkontribusi dalam penyelesaian penulisan skripsi ini yang mungkin penulis tidak bisa sebutkan namanya satu persatu.

Medan,11 Oktober 2015

(10)

DAFTAR ISI

Halaman Persetujuan ... ... i

Abstrak ... ... ii

Abstract ... ... iii

Kata Pengantar ... ... iv

Daftar Isi ... ... v

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH ... ... 1

1.2 TINJAUAN PUSTAKA ... ... 13

1.3 PERUMUSAN MASALAH ... ... 18

1.4 PEMBATASAN MASALAH ... ... 18

1.5 TUJUAN PENELITIAN ... ... 19

1.6 MANFAAT PENELITIAN ... ... 19

1.7 KERANGKA TEORI 1.7.1 Kekuasaan ... ... 20

1.7.2 Pemisahan Kekuasaan ... ... 26

1.7.3 Konsep Negara Dan Kekuasaan Thomas Hobbes .. ... 30

(11)

1.8 METODOLOGI PENELITIAN

1.8.1 Metode Penelitian... ... 38

1.8.2 Jenis Penelitian ... ... 38

1.8.3 Teknik Pengumpulan Data ... ... 39

1.8.4 Teknik Analisa Data ... ... 39

1.9 SISTEMATIKA PENULISAN ... ... 40

BAB II PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES 2.1 BIOGRAFI THOMAS HOBBES ... ... 42

2.2 LATAR BELAKANG PEMIKIRAN HOBBES .. ... 47

2.3 PEMIKIRAN THOMAS HOBBES 2.3.1 Tentang Manusia ... ... 50

2.3.2 Keadaan Alamiah (State of Nature) ... ... 56

2.3.3 Hukum Alam ... ... 59

2.3.4 Kontrak Sosial dan Persemakmuran (Negara) ... ... 61

2.3.5 Kekuasaan Absolut Penguasa ... ... 64

BAB III PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

3.1 PEMBAGIAN KEKUASAAN NEGARA DAN KEDUDUKAN

(12)

UUD RI 1945 SEBELUM AMANDEMEN ... ... 69

3.2 KEKUASAAN PRESIDEN BERDASARKAN UUD RI 1945 SEBELUM AMANDEME... ... 76

3.3 PEMERINTAHAN SOEKARNO (DEMOKRASI

TERPIMPIN 1955-1966) ... ... 86

3.4 TEORI KEKUASAAN THOMAS HOBBES ... ... 95

3.5 ANALISIS PERSAMAAN KONSEP KEKUASAAN PRESIDEN

BERDASARKAN UUD RI 1945 SEBELUM AMANDEMEN

DAN PRAKTIK PEMERINTAHAN DEMOKRASI

TERPIMPIN

DENGAN KONSEP KEKUASAAN THOMAS HOBBES ... 102 BAB IV PENUTUP

KESIMPULAN ... ... 119

Referensi

Dokumen terkait

bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 72 ayat (4) Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 1 Tahun 2014 tentang Tata Tertib Dewan

Pemakaian Microsoft Access ini sangat membantu sekali untuk meningkatkan efisiensi dalam mencari dan mendata serta memproses untuk dapat segera ditampilkan hasil yang diinginkan.

Kelas E1npat : air yang peruntukannya dapat digunakan untuk mengairi pertamanan dan atau peruntukan lain ケ。セァ@ mempersyaratkan mutu air yang sama dengan

Terpeliharanya kondisi Tramtibum yang kondusif di Jawa Tengah 360 orang Terpeliharanya kondisi Tramtibum yang kondusif di Jawa Tengah 1.350 kader. Kelompok Sasaran Kegiatan : Aparat

Ekonomi Koperasi/7101411313) Bendahara II : Selvi Kurnianingrum (Manajemen/7311411060).. DIVISI JARINGAN

[r]

Tingkat motivasi penggunaan media gadget yang paling tinggi di kalangan mahasiswa prodi komunikasi UAJY adalah motif personal relationship dibanding 3 motif yang lain

Wakil dari Angkutan Laut, yang ditunjuk oleh Kepala Staf Angkatan Laut, sebagai Wakil Ketua I merangkap anggota;.. Wakil dari Angkatan Darat, yang ditunjuk oleh Kepala