1 ABSTRAK
Lubis, Muhammad Ibnu Sina. 2014. Interferensi Fonologi Bahasa Indonesia Ke Dalam Bahasa Arab. Medan : Program Studi Sastra Arab, Fakultas Ilmu Budaya USU.
Penggunaan dua bahasa secara bergantian dapat mengakibatkan terjadinya kerancuan dalam pemakaian bahasa, hal seperti ini dikenal dengan istilah interferensi. Interferensi terbagi menjadi 3 bagian yaitu interferensi fonologi, interferensi leksikal, dan interferensi gramatikal. Interferensi fonologi terjadi ketika dwibahasawan mengucapkan sebuah fonem pada sistem bahasa asing dengan fonem pada sistem bahasa ibu dan kemudian menggunakannya berdasarkan aturan bunyi fonem bahasa ibu.
Permasalahan yang diteliti mencakup bunyi-bunyi konsonan apa saja yang mengalami interferensi fonologi bahasa Indonesia dalam bahasa Arab al-Qur’an beserta distribusinya serta faktor-faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya interferensi tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran interferensi fonologi bahasa Indonesia dalam bahasa Arab al-Qur’an pada mahasiswa departemen Sastra Arab FIB USU.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode rekam, simak, catat, dan metode kuesioner.
Hasil yang diperoleh Dari data yang terdapat dalam (Q.S : 1) dan (Q.S : 99) terlihat bahwa interferensi fonologi BI ke dalam bunyi-bunyi konsonan BAQ mengalami penggantian bunyi-bunyi konsonan BAQ ke dalam bunyi-bunyi konsonan BI yang berdekatan artikulasinya. Seperti pada konsonan ﺙ [θ] [s], ﺫ [ð] [z] atau [j], ﺡ [h], ﺥ [x] [h], ﺵ [] [s], ﺹ [] [s], ﺽ [ɖ] [d], ﻁ [t], ﻉ [ҁ] [ʔ] atau [k], ﻍ [ɤ] [ʔ] atau [k], ﻕ [q] [k]. Akibat
penggantian bunyi-bunyi konsonan BAQ ke dalam bunyi-bunyi konsonan BI tersebut, kata-kata dalam BAQ mengalami kehilangan makna seperti pada kata
ُﺙﱢﺪَﺤُﺗ [tuħaddiθu] `menceritakan` (Q.S, 99: 4) ُﺙﱢﺪَﻬُﺗ [tuhaddiθu]yang tanpa makna, dan juga perubahan makna seperti pada kata َﻝﺎَﻤْﻋَﺃ [`aʕma:la]
`perbuatan` َﻝﺎَﻤْﻛَﺃ [akma:la] ` menyempurnakan`.