Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate
Social Responsibility (CSR)
adalah suatu konsepbahwa organisasi, khususnya (namun bukan hanya) perusahaanadalah memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh pemangku kepentingannya, yang di antaranya
adalah konsumen, karyawan, pemegang
saham, komunitas danlingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Oleh karena itu, CSR berhubungan erat dengan "pembangunan berkelanjutan", yakni suatu organisasi, terutama perusahaan, dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan dampaknya dalam aspek ekonomi, misalnya tingkat keuntungan atau deviden, tetapi juga harus menimbang dampak sosial dan lingkungan yang timbul dari keputusannya itu, baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka yang lebih panjang. Dengan pengertian tersebut, CSR dapat dikatakan sebagai kontribusi perusahaan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara manajemen dampak (minimisasi dampak negatif dan maksimisasi dampak positif) terhadap seluruh pemangku kepentingannya.
Kinerja keuangan
adalah suatu analisis yang
dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah
melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan
pelaksanaan keuangansecara baik dan benar.
Ukuran Kinerja Keuangan
a. Rasio Keuntungan (laba):
1.
Net Profit Margin (NPM
),
yaitu rasio antara laba bersih setelah pajak terhadap penjualan bersihNPM = Laba Bersih/Penjualan x 100%
2.
Return on Assets (ROA),
yaitu rasio antara keuntungan bersih setelah pajak setelah terhadap jumlah asset keseluruhan yang juga berarti merupakan suatu ukuran untuk menilai seberapa besar tingkat pengembalian dalam bentuk persentase dari asset yang dimiliki.
Return on Assets = Profit Before Income Tax / Total
Assets
3.
Return on Equity (ROE
)
, yaitu rasio antara laba bersih setelah pajak terhadap penyertaan modal saham sendiri yang berarti juga merupakan ukuran untuk menilai seberapa besar tingkat pengembalian dalam bentuk persentase dari saham sendiri yang ditanamkan dalam bisnis yang bersangkutanRasio ini mencoba mengukur efisiensi dari
kegiatan operasional perusahaan dan mencoba
mengungkapkan masalah-masalah yang selama ini
tersembunyi. Termasuk dalam kategori ini adalah
:1.
Total Assets Turnover (ATO
),
yaitu rasio antara penjualan terhadap jumlah harta keseluruhan.
2.
Collection Period
, yaitu mengukur jangka waktu pembayaran piutang oleh pembeli3.
Working Capital Turn Over
(Rasio
Perputaran Modal Kerja)
Perputaran modal kerja merupakan perbandingan antara penjualan dengan modal kerja bersih. Dimana modal kerja bersih adalah aktiva lancar dikurangi utang lancar.
Perputaran modal kerja merupakan rasio mengukur aktivitas bisnis terhadap kelebihan aktiva lancar atas kewajiban lancar serta
menunjukkan banyaknya penjualan (dalam rupiah) yang dapat
diperoleh perusahaan untuk tiap rupiah modal kerja (Sawir, 2009:16).
Modal kerja selalu dalam keadaan operasi atau berputar dalam perusahaan selama perusahaan yang bersangkutan dalam keadaan usaha.periode perputaran modal kerja (working capital turn over period) dimulai dari saat dimana kas diinvestasikan dalam komponen-komponen modal kerja sampai dimana saat kembali menjadi kas. Makin pendek periode tersebut berarti makin cepat perputaran atau makin tinggi perputarannya (turn over rate-nya). Berapa lama periode perputaran modal kerja adalah tergantung berapa lama periode
perputaran dari masing-masing komponen dari modal kerja tersebut
.
Perputaran modal kerja dihitung dengan rumus
:
4.
Inventory Turnover (ITO
),
yaitu mengukur tingkat perputaran barang dari persediaan ke penjualan dan dinyatakan dengan rasio antara harga pokok penjualan terhadap tingkat persediaan.penyusutan)
6.
Perputaran Piutang
Piutang yang dimiliki oleh suatu perusahaan mempunyai hubungn yang erat dengan volume penjualan kredit. Posisi piutang dan taksiran waktu pengumpulannya dapat dinilai dengan menghitung tingkat perputaran piutang tersebut yaitu dengan membagi total penjualan kredit (neto) dengan piutang rata-rata.
Perputaran piutang dapat diukur dengan rumus :
C.
Rasio Leverage
,Rasio ini ditujukan untuk mengukur seberapa bagus struktur permodalan perusahaan. Termasuk dalam rasio leverage adalah: 1)
Debt Ratio
,yaitu perbandingan jumlah hutang
terhadap jumlah modal
DR = Total Liabilites / Total Asset
2)
Debt Equity Ratio (DER
), yaitu
perbandingan jumlah modal saham terhadap jumlah
modal keseluruhan.
3)
Time Interest Earned (TIE),
mengukur
tingkat kemampuan perusahaan dalam membayar
kewajiban bunga kepada kreditur.
TIE = EBIT / Interest Charge
D. Rasio Likuiditas
Rasio ini mengukur seberapa likuid perusahaan
dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya jangka
pendek. Termasuk dalam kategori ini adalah:
1.
Current Ratio
, yaitu rasio antara harta lancar terhadap kewajiban jangka pendekCR = Current Asset / Current Liabilites
2.
Quick Ratio
, yaitu rasio antara harta lancar tanpa persediaan terhadap kewajiban jangka pendekQR = (Current asset – Inventory) / Current
Liabilites
3.