• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Komunikasi Pemasaran Pariwisata Oleh Komunitas Travelling Dalam Mengembangkan Pariwisata di Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Strategi Komunikasi Pemasaran Pariwisata Oleh Komunitas Travelling Dalam Mengembangkan Pariwisata di Sumatera Utara"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Sumatera Utara

(2)

Universitas Sumatera Utara

PEDOMAN WAWANCARA Tanggal Wawancara :

Pukul :

Tempat :

a. Karakteristik Informan Nama Informan : Tempat/Tanggal Lahir : Jabatan di TMC Group :

Pekerjaan :

Hobi :

b. Pertanyaan Personal Tentang TMC Group

1. Mengapa anda mendirikan TMC Group/tertarik untuk bergabung di TMC

Group?

2. ceritakan awal mulanya anda mendirikan TMC Group/Ceritakan awal bergabungnya anda di TMC Group!

3. Bagaimana langkah anda dalam menjalankan misi komunitas anda? Pertanyaan nomor 4 – 10 ditanyakan khusus kepada founder TMC Group 4. Mengapa TMC Group mempunyai tujuan:

a. Menciptakan insan berkarakter dalam mengembangkan minat di dunia kepariwisataan?

b. Ikut serta dalam memajukan pariwisata Sumatera Utara melalui publikasi dan promosi kepariwisataan di Sumatera Utara?

c. Pemanfaatan media sosial sebagai sarana untuk edukasi kepariwisataan? 5. PariwisataSUMUT.Net itu sub-komunitas yang fungsinya apa?

6. Berapa orang yang mengurusi PariwisataSUMUT.Net? fungsinya masing-masing!

(3)

Universitas Sumatera Utara

8. Berapa orang yang mengurusi Traveling Medan? fungsinya masing-masing! 9. Komunitas TM itu sub komunitas TMC Group yang fungsinya apa sih? 10.Berapa orang yang mengurusi Komunitas TM? Fungsinya masing-masing! 11.Apa jabatan dan tugas anda saat ini? jabarkan dengan spesifik!

c. Pertanyaan Strategi Komunikasi Pemasaran Pariwisata

12.Siapa saja yang sudah pernah menjadi peserta dari TMC Group? 13.Apa saja jenis perjalanan yang sering dilakukan oleh TMC Group

14.Objek wisata yang seperti apa yang menjadi destinasi tujuan TMC Group? 15.Bagaimana upaya anda sebagai pengurus TMC Group berkomunikasi secara

interpersonal dengan calon peserta (pesannya seperti apa, menyampaikan bagaimana, medianya apa, bagaimana efeknya)?

16.Bagaimana upaya anda sebagai pengurus TMC Group berkomunikasi dengan calon peserta yang berkelompok antara 2 – 5 orang (kelompok kecil) (pesannya seperti apa, menyampaikannya bagaimana, media yang digunakan apa, bagaimana efeknya)?

17.Bagaimana upaya anda sebagai pengurus TMC Group berkomunikasi dengan calon peserta yang berasal dari kelompok besar dan formal atau organisasi (pesannya seperti apa, menyampaikannya bagaimana, media yang digunakan apa, bagaimana efeknya)?

18.Bagaimana upaya anda sebagai pengurus TMC Group berkomunikasi dengan publik luas sebagai calon peserta (pesannya seperti apa, menyampaikannya bagaimana, media yang digunakan apa, bagaimana efeknya)?

19.Siapa sasaran peserta TMC Group? mengapa?

20.Apakah TMC Group melakukan personal selling dalam memasarkan produknya yaitu eksplor wisata, Social Tourism Care, dll?

21.Apakah TMC Group Group melakukan direct ads dalam memasarkan produknya yaitu eksplor wisata, Social Tourism Care, dll?

(4)

Universitas Sumatera Utara

23.Apakah TMC Group melakukan publicity dalam memasarkan produknya yaitu eksplor wisata, Social Tourism Care, dll?

24.Apakah TMC Group melakukan sponsorship marketing dalam memasarkan produknya yaitu eksplor wisata, Social Tourism Care dll?

25.Apakah TMC Group melakukan point-of-purchase communication dalam memasarkan produknya yaitu eksplor wisata?

26.Bagaimana membuat orang loyal untuk terus ikut dengan kegiatan TMC

Group?

27.siapa saja yang terlibat dalam usaha meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan TMC Group?

d. Pertanyaan mengenai media sosial yang digunakan oleh TMC Group 28.Pertanyaan media sosial (instagram, facebook, website, email, twitter)

a. Kenapa harus menggunakan media sosial tersebut? b. Berapa jumlah pengikut dari media sosial tersebut?

c. (instagram, facebook) Berapa rata-rata yang menglike/comment? d. (instagram, twitter) Berapa orang yang meregram/meretweet? e. (Website) berapa jumlah viewers?

f. Mana yang lebih berpengaruh diantara semua media sosial yang digunakan?

e. Pertanyaan Mengenai Faktor Pendukung, Faktor Penghambat, dan Upaya dalam Mengatasi Hambatan dalam Menjalankan Strategi

(Pertanyaan ini hanya ditanyakan apabila strategi tersebut digunakan oleh informan)

29.Apa faktor pendukung strategi pemasaran personal selling? 30.Apa faktor penghambat strategi pemasaran personal selling?

31.Apa upaya dalam menghadapi hambatan dalam strategi personal selling? 32.Apa faktor pendukung strategi pemasaran direct advertising?

(5)

Universitas Sumatera Utara

34.Apa upaya dalam menghadapi hambatan dalam strategi direct advertising? 35.Apa faktor pendukung strategi pemasaran sales promotions?

36.Apa faktor penghambat strategi pemasaran sales promotions?

37.Apa upaya dalam menghadapi hambatan dalam strategi sales promotions? 38.Apa faktor pendukung strategi pemasaran publicity?

39.Apa faktor penghambat strategi pemasaran publicity?

40.Apa upaya dalam menghadapi hambatan dalam strategi publicity? 41.Apa faktor pendukung strategi pemasaran sponsorship marketing? 42. faktor penghambat strategi pemasaran sponsorship marketing?

43.Apa upaya dalam menghadapi hambatan dalam strategi sponsorship

marketing?

44.Apa faktor pendukung strategi pemasaran point-of-purchase communication? 45.Apa faktor penghambat strategi pemasaran point-of-purchase communication? 46.Apa upaya dalam menghadapi hambatan dalam strategi point-of-purchase

communications?

f. Pertanyaan Mengenai Pengembangan Pariwisata

47.Bagaimana usaha TMC Group untuk menggalakkan ekonomi masyarakat DTW?

48.Bagaimana usaha TMC Group untuk memelihara kepribadian bangsa dan kelestarian fungsi dan lingkungan hidup?

(6)

Universitas Sumatera Utara

(7)

Universitas Sumatera Utara

INFORMED CONSENT

Lembar Pernyataan Persetujuan oleh Informan Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama : Antonius Naibaho

Umur : 26 tahun

Jeni kelamin : Laki-laki

Alamat : Jl. Sisingamangaraja, Medan

Telah mendapatkan sepenuhnya mengenai penelitian,

Judul penelitian : Strategi Komunikasi Pemasaran Pariwisata Oleh Komunitas

Travelling dalam Mengembangkan Pariwisata di Sumatera

Utara (Studi Kualitatif Deskriptif Strategi Komunikasi Pemasaran Pariwisata Oleh Komunitas Traveling Medan

Comm Group dalam Mengembangkan Pariwisata di Sumatera

Utara)

Nama peneliti : Sera Green Dubonnet Jenis penelitian : Kualitatif Deskriptif Lokasi Penelitian : Kota Medan

Dengan ini saya bersedia untuk mengikuti penelitian dan bersedia memberikan informasi kepada peneliti.

Medan, 5 Juli 2016

(8)

Universitas Sumatera Utara

INFORMED CONSENT

Lembar Pernyataan Persetujuan oleh Informan Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama : Yowanda Rahmazam Umur : 22 Tahun

Jeni kelamin : Laki-laki

Alamat : Jl. Sumbawa No. 1, Kota Pematangsiantar

Telah mendapatkan sepenuhnya mengenai penelitian,

Judul penelitian : Strategi Komunikasi Pemasaran Pariwisata Oleh Komunitas

Travelling dalam Mengembangkan Pariwisata di Sumatera

Utara (Studi Kualitatif Deskriptif Strategi Komunikasi Pemasaran Pariwisata Oleh Komunitas Traveling Medan

Comm Group dalam Mengembangkan Pariwisata di Sumatera

Utara)

Nama peneliti : Sera Green Dubonnet Jenis penelitian : Kualitatif Deskriptif Lokasi Penelitian : Kota Pematangsiantar

Dengan ini saya bersedia untuk mengikuti penelitian dan bersedia memberikan informasi kepada peneliti.

Medan, 20 Juli 2016

(9)

Universitas Sumatera Utara

INFORMED CONSENT

Lembar Pernyataan Persetujuan oleh Informan Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama : Ida Roselly Girsang

Umur : 20 tahun

Jeni kelamin : Perempuan

Alamat : Pasar VII Padang Bulan, Medan

Telah mendapatkan sepenuhnya mengenai penelitian,

Judul penelitian : Strategi Komunikasi Pemasaran Pariwisata Oleh Komunitas

Travelling dalam Mengembangkan Pariwisata di Sumatera

Utara (Studi Kualitatif Deskriptif Strategi Komunikasi Pemasaran Pariwisata Oleh Komunitas Traveling Medan

Comm Group dalam Mengembangkan Pariwisata di Sumatera

Utara)

Nama peneliti : Sera Green Dubonnet Jenis penelitian : Kualitatif Deskriptif Lokasi Penelitian : Kota Medan

Dengan ini saya bersedia untuk mengikuti penelitian dan bersedia memberikan informasi kepada peneliti.

Medan, 20 Juli 2016

(10)

Universitas Sumatera Utara

INFORMED CONSENT

Lembar Pernyataan Persetujuan oleh Informan Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama : Docma Great Faith Nababan Umur : 19 tahun

Jeni kelamin : Laki-laki

Alamat : Jl. Krakatau, Medan

Telah mendapatkan sepenuhnya mengenai penelitian,

Judul penelitian : Strategi Komunikasi Pemasaran Pariwisata Oleh Komunitas

Travelling dalam Mengembangkan Pariwisata di Sumatera

Utara (Studi Kualitatif Deskriptif Strategi Komunikasi Pemasaran Pariwisata Oleh Komunitas Traveling Medan

Comm Group dalam Mengembangkan Pariwisata di Sumatera

Utara)

Nama peneliti : Sera Green Dubonnet Jenis penelitian : Kualitatif Deskriptif Lokasi Penelitian : Kota Medan

Dengan ini saya bersedia untuk mengikuti penelitian dan bersedia memberikan informasi kepada peneliti.

Medan, 25 Juli 2016

(11)

Universitas Sumatera Utara

(12)

Universitas Sumatera Utara

INFORMAN I

Tanggal Wawancara : 5 Juli 2016

Pukul : 17.00 – 21.00 WIB

Tempat : KFC Sisingamangaraja, Medan Karakteristik Informan

Nama Informan : Antonius Naibaho

TTL : Sidikalang, 14 Januari 1990 Jabatan : CEO dan founder

I : ee.. TMC Group itu didirikan, sebagai media publikasi pariwisata awalnya, dari awalnya di twitter, yaitu @pariwisatasumut.net, kemudian kita kembangin lagi, kita buat blog. Jadi kita punya tujuan untuk menciptakan insan berkarakter untuk mengembangkan pariwisata, kemudian untuk pemanfaatan media sosial untuk media publikasi pariwisata.

P : Ceritakan proses awal terbentuknya TMC Group!

I : Awalnya tahun 2012 berawal dari aku membuat akun pariwisata @pariwisatasumut.net di twitter, jadi sepanjang tahun itu kita kan banyak

nge-post tempat wisata sama event pariwisata yang ada di Sumut, disitu kita

masih pakai twitter dan juga kemudian aku buat blog. Kita posting lebih ke destinasi wisata, tempat-tempat wisata di daerah ini apa, di daerah itu apa, misalnya yang pernah kita post dulu pertama kali itu Danau Toba, kita post 7 kabupaten yang punya Danau Toba itu.. kemudian masuk ke Daerah Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel) dari Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, sama Padang Lawas, Padang Lawas Utara, sama bagian Labusel, sama yang lain-lain. Event-event yang kita post seperti Festival Danau Toba, awalnya kan Festival Danau Toba, Pesta Danau Toba kemudian expo-expo yang berkaitan dengan dunia pariwisata misalnya, ee.. Travel Fair, seperti itu.

(13)

Universitas Sumatera Utara

minta adain trip, maka kami buatlah komunitas baru, yaitu komunitas

Traveling Medan. Traveling Medan ini muncul setelah aku buat akun twitter

dan blog PariwisataSUMUT.Net. kita jadiin Traveling Medan ini sebagai komunitas ngetrip, eksplor wisata, jalan-jalan, awalnya. Komunitas traveling, komunitas pencinta pariwisata, setelah itu, setelah Traveling Medannya berkembang, maka kami memutuskan untuk membuat komunitas besar yang menaungi PariwisataSUMUT dan Traveling Medan, aku buat komunitas besar yang naungin kedua komunitas itu di komunitas Traveling Medan Comm

Group, dimana PariwisataSUMUT.Net dan Traveling Medan jadi

sub-komunitasnya. Aku dan tim awal tadi juga setuju, walaupun ada seleksi alam juga, mereka ga semuanya bisa ikut, kami buat sub-komunitas, yaitu

Komunitas TM, komunitas TM ini semacam komunitas untuk anggota baru

yang udah oprec, mereka pertama-tama masuk Komunitas TM dahulu, sebelum mereka mau ditempatkan jadi pengurus inti di Traveling Medan dan PariwisataSUMUT.Net. Kami mulai maka kita pisahkan, kita jadikan dua, ada Traveling Medan dan ada Komunitas TM. Berkembang itu aku artikan sebagai banyaknya permintaan kita ngetrip bareng kesana-kesini. Jadi

Traveling Medan itu sebagai travel organizing, kalau Komunitas TM itu

komunitas pencinta pariwisata disitu dibina sama pengurus inti TMC Group yang mengurusi Traveling Medan, kegiatannya sharing-sharing seputar pariwisata, seputar ngetrip, dan pelatihan-pelatihan pariwisata gitu.

P : Mengapa anda memilih fokus dengan TMC Group saja?

I : Karena saya berpikir industri pariwisata kedepan itu menjanjikan. Menjanjikan karena sekarang sudah berkembang, saya ingin mengembangkan komunitas ini lebih besar lagi.

p : Apa syarat bergabung di Komunitas TM?

I : Berumur antara 18 – 30 tahun, trus dia harus cinta juga sama dunia kepariwisataan. Sedangkan banyak yang mau ikut itu usianya diatas 30 tahun, otomatis merekapun ga bisa dong, gabung di komunitas, makanya itu kita buka Traveling Medan. di traveling medan ini kita ngembangin jadi ke operator dan travel organizer.

P : Salah satu syarat untuk masuk ke komunitas TM tadi adalah, calon anggota

tersebut harus “mencintai dunia kepariwisataan”, itu bagaimana anda dapat mengetahuinya?

(14)

Universitas Sumatera Utara

P : Bagaimana langkah TMC Group dalam menjalankan misi komunitasnya? (menjadi wadah bagi insan yang peduli dan tertarik akan industri pariwisata dan mengembangkan pariwisata Sumatera Utara baik melalui kegiatan offline maupun online.)

I : Kegiatan untuk mencapai misi itu kan, kita selalu punya program, program jangka pendek dan program jangka panjang. Kalo program jangka pendek itu misalnya seperti kegiatan open trip atau eksplor wisata, kemudian publikasi bersama dengan media, Jadi melalui rangkaian kegiatan ini kita ingin ngebentuk TMC Group sebagai insan pariwisata yang berkarakter, karena yang bergabung jadi anggota di TMC Group ini kan, ga semua anak pariwisata. Jadi kalau mereka dari jurusan lain, atau ngga, dari fakultas lain tapi mereka asik dengan dunia pariwisata, pasti kita pertahankan.

Jangka panjang mengadakan event, event kepariwisataan seperti Social Tourism Care, Torism Camp. Kita sebut jangka panjang, karena persiapan pelaksanaannya juga ga cepat, paling cepat tiga bulan, dan program ini adalah program TMC Group yang berkelanjutan. Kalau program jangka pendek itu komunikasi, anak teknik, contohnya, tapi mereka memahami dunia pariwisata. Jadi karakternya yang kita disitu sebenernya. Kemudian karena kita ngeliat pelaku-pelaku pariwisata sekarang itu kurang peduli dengan industri yang mereka geluti sendiri, seperti itu. Makanya tujuan kita ini.

P : Mengapa TMC Group mempunyai tujuan: Ikut serta dalam memajukan pariwisata Sumatera Utara melalui publikasi kepariwisataan di Sumatera Utara?

I : Kalau ini, kita kan ada personal selling, jadi perorang dari kita harus ikut serta untuk mempromosikan pariwisata dan kegiatan kita, dengan cara masing-masing seperti dari mulut ke mulut, trus bisa juga dengan talk show di radio, ya kita harus bersedia, siapapun siap untuk dikondisikan.

P : Mengapa TMC Group mempunyai tujuan: Pemanfaatan media sosial sebagai sarana untuk edukasi kepariwisataan?

(15)

Universitas Sumatera Utara

kita inikan lebih ke kawula muda, karena kawula muda ini yang bakal kedepannya ee.. bekerja ataupun jadi insan pariwisata.

P : PariwisataSUMUT.Net itu sub-komunitas yang fungsinya apa?

I : Pariwisata sumut itu kita pengen jadi sebuah jaringan pariwisata Sumatera Utara secara khusus, dan secara umum untuk Indonesia. Jadi kita mau jadi sebuah media yang mempromosikan, jadi media independen terkait pariwisata dan ekonomi kreatif di Sumatera Utara.

P : Berarti yang akan dikenal oleh masyarakat dan orang banyak itu PariwisataSUMUT.Net dan bukan TMC Group?

I : Kita kan punya strategi pemasaran yang mixing, jadi kita selalu promosikan dengan Psn, jadi karena tujuan utama dari masing-masing sub-komunitas ini kan beda, pariwisata sumut berbeda fungsinya dengan Traveling Medan dan Komunitas TM, makanya kalau ada kegiatan Psn, yang kontrol itu dari pengurus inti, kadang ada juga tambahan dari yang lain, misalnya Komunitas TM.

P : Pariwisatasumut.net ini adalah sumber informasi dan publikasi, melalui media apa saja?

I : Kita menggunakan digital media.Website, twitter. Media online semua. P : Berapa orang yang mengurusi PariwisataSUMUT.Net? fungsinya

masing-masing!

I : Yang ngurusin PariwisataSUMUT.Net ini adalah personel pengurus inti dari

TMC Group. kita kan pakai sistem matriks ya. Seperti menjadi administrator

dalam akun-akun media sosial dan website ya kita-kita di pengurus inti TMC

Group secara bergiliran, kita jadwalin perminggu. Dan yang mengkontrol

secara langsung teknis ini saya.

P : Traveling Medan itu sub-komunitas TMC Group yang fungsinya apa?

I : Fungsinya sebagai travel perjalanan, travel organizer, seperti guide, EO pemandu wisata.

P : Berapa orang yang mengurusi Traveling Medan? fungsinya masing-masing! I : Yang mengurus Traveling Medan adalah personil pengurus inti TMC Group.

P : Komunitas TM itu sub-komunitas TMC Group yang fungsinya apa sih?

(16)

Universitas Sumatera Utara

Kalau di Komunitas TM kan mereka diajarkan dasar-dasar, seperti belajar teknis belajar pariwisata dengan kita ngadain pertemuan. Komunitas ini diajarkan oleh pengurus inti.

P : Berapa jumlah anggota komunitas TM? I : 18 orang, sekarang.

P : Berapa kali perjumpaan Komunitas TM?

I : Standarnya dua kali dalam sebulan, selambat-lambatnya sekali sebulan. P : Berapa orang yang mengurusi Komunitas TM? Fungsinya masing-masing! I : Sebenarnya dari personil pengurus inti TMC Group itu, wakil ketua TMC

Group menjadi ketua di Komunitas TM, jadi dia adalah orang yang

mengkoordinir, bertanggungjawab atas kegiatan dari Komunitas TM. P : Apa jabatan dan tugas anda saat ini? jabarkan dengan spesifik!

I : Kalo di TMC itu kita pakai sistem matriks sebenarnya, jadi semacam ada perubahan itu. Misalnya segenap pengurus itu harus siap bergerak dibidang itu, cuman kalo CEO. Kenapa CEO, karena kita kan masih pada posisi start up, walau udah empat tahun tapi kita masih dibilang start up, lah. Kalo CEO itu tugasnya menjaga kelangsungan TMC Group itu. Mulai dari sekarang sampai kedepannya. Kalo CEO, paling tidak saya harus bisa menguasai semua bidang-bidang, tugas-tugas yang mereka kerjakan. Karena kalau dari mereka tidak mengerjakan, mau ga mau CEO yang bergerak. Itu didalemnya.. secara internal.. kalo secara eksternal.. mengambil keputusan.. artinya ada yang mau nawarin kerjasama.. yang memutuskan jadi atau enggaknya kerja sama itu CEO. Kemudian jaga hubungan.. CEO itu bagaikan public relations, PR utama dari TMC, yang jaga nama baik TMC, jaga citra, menjaga kelangsungan, membina hubungan baik dengan media.

Pertanyaan Strategi Komunikasi Pemasaran Pariwisata serta Faktor Pendukung, Faktor Penghambat dan Upaya dalam Mengatasi Hambatan P : Siapa saja yang sudah pernah menjadi peserta TMC Group?

I : foreign tourist, dan domestic tourist.

(17)

Universitas Sumatera Utara

Mutiara Medan, yang pernah memakai jasa kami juga. Jadi USM yang mengontak kita untuk kedatangan mereka. Satu rombogan Trengganu Malaysia University berjumlah 30 orang, sekalian kampusnya. Mereka pergi ke Wisata Mangrove juga karena mereka jurusan Perairan. Kalau rombongan dari Sirindhon College itu sekitar 28 orang.

Domestic torist ini yang paling banyak dan hampir disemua trip kita pasti

isinya ya turis domestik.. hehe..

P : Apakah kalian mendapatkan profit dari setiap perjalanan?

I : Ya, kita dapat profit. Profitnya berupa uang, gimana caranya kita personil pengurus inti ngga bayar dalam setiap perjalanan eksplor wisata, ngetrip -ngetrip gitu. Maka dari itu kita masing-masing juga pasang target, peserta di eksplor wisata kita minimal harus 30 orang, biar ga minus hitungannya. Karena anak-anak TMC Group ini kan udah kerjain teknis seperti nyari hotel atau penginapan, cek lokasi objek wisata yang mau didatangi, transportasi, nyari konsumsi, disana juga jadi tour guide nah wajar dong kalau kita minta free dalam satu perjalanan kita.

P : Jenis perjalanan seperti apa yang dilakukan oleh TMC Group? I : Wisata budaya, wisata industri, wisata bahari.

Wisata budaya ini ke semua objek wisata yang ada di Medan, ke Istana Maimun, Tjong A Fie, desa di Sergai, pilgrim tour seperti ke Taman Wisata Iman, Velangkanni, Vihara di Siantar.

Wisata industri itulah, rombongan mahasiswa, rombongan pelajar, yang mereka ngadain study tour dan perpisahan kelas.

Wisata bahari juga kita ngunjungin Kawasan Wisata Mangrove, trus juga ke Pantai di Pulau Pandang, Pulau Berhala, Air terjun Sipiso-piso, Air terjun Bidadari, Romace Beach, Air terjun Mursala, dan banyak lagi. Ini yang paling banyak memang diminati sama wisatawan yang ikut sama kita, karena memang karena sebagian besar yang ikut ngetrip sama kita itu Orang Medan, ya karena di Medan memang ga punya pantai yang menarik. Kita kan keluar Medan semua untuk trip bahari.

P : Bagaimana upaya anda sebagai pengurus TMC Group berkomunikasi secara interpersonal dengan calon peserta (pesannya seperti apa, menyampaikan bagaimana, medianya apa, bagaimana efeknya)?

(18)

Universitas Sumatera Utara

ngajak temenku sendiri karena ini kan bisnis, dan ketika temen-temenku minta di miringkan harga perjalanannya, aku suka ga enak nolaknya, padahal disinikan aku cari keuntungan, perlu budget juga. Sebenernya pernah dulu ngajak temen-temen, cuma dulu..

Komunikasi personalnya bisa melalui personal chatting di BBM, di Line, bisa juga kalau aku kebetulan jumpa langsung. Tapi memang lebih sering aku infokan dulu di BBM, kalau orang itu mau ketemu untuk bahas lebih detail, ya tinggal janjian.

Kami pakai bahasa persuasif dengan kata “yuk ikutan trip kami kesini….” Trus nanti aku jelaskan juga rincian apa saja yang mereka dapatkan dalam trip

tersebut. Kalau mereka bilang “mahal kalii” aku sebisa mungkin yakinin kalo itu ga mahal, kami jelasin harga transportasinya berapa, konsumsinya nanti disana makan berapa kali, disana nginap dimana, ya yakinin fasilitasnya lah, gitulah hehe.

Mereka yang dihubungi dengan cara ini juga banyak yang merespon positif, seperti “yaudah aku ikut ya bang” dan kalau misalnya untuk kawan-kawan

yang udah kerja, mereka juga bilang “kalau libur aku kabarin

P : Bagaimana upaya anda sebagai pengurus TMC Group berkomunikasi dengan calon peserta yang berkelompok antara 2 – 5 orang (kelompok kecil) (pesannya seperti apa, menyampaikannya bagaimana, media yang digunakan apa, bagaimana efeknya)?

I : Jujur, aku belum pernah promosiin kelompok-kelompok yang dua sampe tiga orangan, atau se geng, belum pernah juga bikin multiple chat di aplikasi

chatting manapun yang isinya beberapa orang. Ga pernah sama sekali. Karena

lebih ngutamain ngomong ke personal ya ketimbang ke kelompok gitu. Tapi yang pasti peserta kita juga banyak yang kelompok-kelompok gitu, karena salah satu dari mereka ngehubungin aku, atau aku yang ngehubungin duluan kalau ada trip, nah mungkin mereka infoin ke temen-temennya.

P : Bagaimana upaya anda sebagai pengurus TMC Group berkomunikasi dengan calon peserta yang berasal dari kelompok besar dan formal atau organisasi (pesannya seperti apa, menyampaikannya bagaimana, media yang digunakan apa, bagaimana efeknya)?

(19)

Universitas Sumatera Utara

organisasi kami belum pernah, tapi kirim surat elektronik atau email, dan bertelepon udah pernah ke institusi kampus, bahasa yang digunain juga dengan bahasa yang formal.

Ya karena yang sudah pernah adalah mereka yang istilahnya menghubungi duluan atau membutuhkan, ya efeknya sukses, mereka minta kami ngehandle perjalanan mereka.

P : Bagaimana upaya anda sebagai pengurus TMC Group berkomunikasi dengan publik luas sebagai calon peserta (pesannya seperti apa, menyampaikannya bagaimana, media yang digunakan apa, bagaimana efeknya)?

I : Kalau berhubungan dengan khalayak yang luas, otomatis kita juga pakai media sosial ya, media cetak, radio, siaran youtube juga kalau media sosial ini kan unik ya, artinya kita harus tahu dulu follower kita itu karakternya seperti apa, usianya juga, itu harus diteliti juga, karena kita posting tentang suatu tempat wisata dengan captionnya contohnya sedikit nyelipin humor, sedangkan yang follow kitapun yang sudah berumur, merekapun ga ngerti, kita terlihat ga profesional, padahal dengan penyampaian yang seperti itu yang disukai khalayak yang umurnya masih muda. Jadinya, kita harus analisis

followers. Followers kita itukan sebenarnya calon peserta kita, jadi sebisa

mungkin kita branding kita sendiri biar diingat orang dengan seperti yang kita

tonjolkan “oh, giniloh, TMC Group, mereka gini gini giniii” karena citra itu yang kita tonjolin.

Media sosial yang selalu kita gunain itu instagram ya, sejak 2015. Disini kita menggunakan bahasa yang ringan, ada selipin humor juga. Agak nyeleneh juga bisa. Followers diinstagram kami itu rata-rata anak muda, diusia 16 sampai 30an. Dan kita nganggap mereka itu kawula muda. Efek setelah publikasi di instagram ya memang lebih banyak yang tertarik seperti nanya.

“bang itu ngetripnya gimana yaa, berapa yaa, ikutlaaah”

Facebook lebih menggunakan bahasa yang sedikit formal, dibanding instagram. Misalnya open trip tanggal segini segini segini, tujuan kesini kesini ya udah begitu aja, biasa ajaa. website dan facebook ini kita gunain bahasa penyampaian yang formal, karena segala usia pengikut kita juga ada, dari yang kawula muda, sampai yang tua, 30 atas. Dewasa bener gitulah, hehehe. Mamak mamak bapak bapak pakai facebook. Jadi kami cari aman, pakai bahasa yang bisa dimengerti dan diterima semua orang.

Di twitter kita masih ngetweet juga, walaupun kita sekarang cuma gunain

open link, misalnya “ada open trip tanggal sekian, dimana.. selengkapnya

(20)

Universitas Sumatera Utara

juga sekalian promosi website kita juga, hehe. Twitter juga penggunanya semenjak setahun ini sepi, mungkin pada lari ke instagram, dulunya kalau kita posting ada aja yang ngeretweet, kalau sekarang syukur satu aja ada.

P : Mengapa TMC Group harus menggunakan media sosial instagram sebagai berbicaralah melalui foto. Caption dengan menggunakan kata-kata menarik juga kita gunakan. Isinya juga selain info ngetrip, flyer ngetrip juga kita juga posting pengetahuan pariwisata, budaya, umur juga. Kayak contohnya pembuatan e-ktp. Kita juga pengen yang follow kita ga jenuh dan kita pengen lebih dekat dan berguna sama mereka. Jokes juga.

P : Berapa jumlah pengikut/followers dari media sosial TMC Group?

I : Kalau @pariwisatasumut.net itu 53.000 sekian followers, @travelingmedan sekitar 7000 followers, kalau @PariwisataMedan sekitar 15.000, @pariwisatamedan itu akun yang kita buat juga yang isinya juga sama saja, dengan @Pariwisatasumut.net. Gunanya ya melebarkan pasar saja. Jadi kalau orang mencari dengan key word “Pariwisata Medan” ya yang muncul kita jugaa..

P : Berapa rata-rata yang like/comment di instagram milik TMC Group? I : Yang ngelike seribu lebih juga dapet sekali foto, komen juga pastilah.. P : Berapa orang yang meregram/me-repost foto TMC Group di instagram? I : banyak laaah.. kasih tagar #pariwisatasumut.net, #travelingmedan, juga

(21)

Universitas Sumatera Utara

P : Mengapa TMC Group harus menggunakan media sosial twitter sebagai media pemasaran?

I : Twitter juga sebenernya adalah cikal bakal kita dulu awalnya, tahun 2012 itu kawula muda juga banyak gunain twitter. Jadi kenapa kita gunakan, karena makenya juga gampang-gampang asik, karakternya cuma dikasih 160 jumlahnya, jadi kita harus pande-pande manfaatin itu. Makanya kita selalu sertain link, jadi mereka bisa langsung kita arahkan ke website kita. Jadi pengunjung website juga lebih banyak viewersnya.

P : Berapa jumlah pengikut dari twitter TMC Group?

I : Pengikut twitter @Pariwisatasumut.net itu sekitar 14.000, @travelingmedan sekitar 5.000-6.000 followers. Sekarang sudah mulai ga gencar. Tahun 2012 dulu kita malah harus minimal 20 kali ngetweet sehari. Isinya info pariwisata, pengetahuan tentang pariwisata, sampe pengetahuan umum..

P : Mengapa TMC Group membuat website?

I : Karena kita pengen lebih terlihat punya imej professional, jadi kesannya lebih resmi, kemudian di sosial media kan sifatnya lini masa, makanya kita gunain website biar langsung disitu lengkap dan detil.

P : Berapa jumlah viewers dari website TMC Group setiap harinya?

I : Jumlah viewers sehari mencapai 7000 lebih, namun kalau udah high season itu bisa nyampe 10.000 bahkan lebih. Kalau musim liburan. Di website itu ada datanya tersedia, informasi yang dibutuhkan, paling dicari key word nya ini, facebook. Kita sekarang memang lagi pengen naikin traffic di facebook. P : Siapa sasaran peserta dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan TMC

Group?

I : Yang kami sasar sebenarnya tujuan kami adalah kawula muda, karena TMC

Group pengurusnya juga anak muda. Kita juga pernah beberpa kali bawa

(22)

Universitas Sumatera Utara

p : Apakah TMC Group melakukan personal selling dalam memasarkan produknya yaitu eksplor wisata, Social Tourism Care, dll?

I : Ini seperti mulut ke mulut, ya. Kalau kita sih sudah memantapkan tiap-tiap divisi, jadi setiap divisi itukan harus tahu gimana memasarkan produk. Mau ga mau dan harus tau dan bisa. Kita tetep pakai metode dari mulut ke mulut dengan persuasif, cuma aku pribadi sih ngga menggunain itu ya, tapi aku mengajarkan ke anggotaku gimana sih trik nya, gitu. Aku selalu tekanin ke mereka untuk ngelakuin strategi ini.

P : Mengapa anda juga tidak turun langsung dalam menggunakan strategi ini? I : Disamping aku adalah CEO di komunitas ini yang tugasnya mengontrol, aku

juga memberikan proses kepada pengurus lain untuk melakukan strategi ini. Jika aku saya terus yang lain kan juga harus punya pengalaman disini. Dan juga sebenarnya aku juga ngurus publisitas sih, lebih ke media-media gitu. P : Apakah TMC Group melakukan direct ads dalam memasarkan produknya

yaitu eksplor wisata, Social Tourism Care, dll?

I : Sejauh ini belum pernah. Kita mau press budget, jadi selagi kita bisa ngembangin di media sosial kita, di website kita kenapa harus beriklan. Intinya pendanaan. Malah kita berharap orang beriklan di website kita, di PariwisataSUMUT.Net.

P : Adakah iklan di websiteTMC Group?

I : Sejauh ini belum ada, karena kita baru buka pemasangan iklan dibulan ini, kita sounding juga dan mulai pasarin di instagram untuk pemasangan iklan di

websiteTMC Group paling engga dua kali sebulan, juga hubungin via telepon

langsung PR hotel yang kita kenal apakah berniat memasang ikan di website kita. apa salahnya dapat pemasukan juga dari sini. Kita lagi taha penyusunan

company profil, price list iklan, seperti itulah. PariwisataSUMUT.Net itukan

juga bisa dibilang di instagram itu ya, untuk akun sejenis tentang kepariwisataan di Sumut kayaknya lebih megang dari semua akun lain khususnya di Medan. ya kenapa kita harus memanfaatkan iklan.

P : Pernah tidak ada persaingan dengan komunitas lain?

(23)

Universitas Sumatera Utara

P : Apakah TMC Group melakukan sales promotion dalam memasarkan produknya yaitu eksplor wisata, Social Tourism Care, dll?

I : Kadang kita kasih juga penuruan harga atau bahkan gratis kepada peserta yang membawa banyak temannya. Kalau dia bawa 20 orang temannya, ya ga ada salahnya kan kita kasih dia free.

P : Apa keuntungan yang diperoleh setelah menggunakan strategi personal selling?

I : Kita tanpa sengaja dibantu dari segi pemasarannya sama peserta. Beban agak dikurangi. Itu sih..

P : Apa hambatan yang terjadi ketika menggunakan strategi personal selling? I : Hmm.. apa ya. Kayaknya kalau hambatan ngga ada deh, cuma emang susah

nemuin orang yang mau juga ikut masarin ini demi dapet free ikut ngetrip. Hehe..

P : Apakah TMC Group melakukan publicity dalam memasarkan produknya yaitu eksplor wisata, Social Tourism Care, dll?

I : Iyaa.. seperti ke radio. Radio RRI Pro 1, La Fame Radio sama Koran. Radio Most FM tidak diterima karena seminggu sekali harus melakukan siaran,

TMC Group melihat kurangnya kesiapan dari anggota untuk dapat menjadi

perwakilan dalam bersiaran disitu. La Fame disana kita dialog interaktif seputar pariwisata di Sumut juga. Mereka yang meminta kita untuk siaran di radio mereka. Mereka tau dari instagram, katanya.

Dan ada juga majalah Gatra, tahun 2013. Mereka ngewawancara, mereka mewawancarai kami TMC Group sebagai penggiat pariwisata lokal. Yang ditanya seputar pariwisataSUMUT.Net, yang diliput saya.

Tribun medan juga pernah meliput tentang kegiatan kita, seperti kegiatan

Social Tourism Care membawa kawan-kawan di panti asuhan ke Kawasan

Wisata Mangrove, dan juga kegiatan ngopdar yang dibuat oleh TMC Group yang dihadirin oleh komunitas-komunitas yang ada di medan, jadi mereka meminta kita untuk diwawancarai oleh mereka agar dimuat di koran dan koran onlinenya.

Selain itu media partner kita adalah media online, seperti taukotembung.com, cumamedan.com, fokusmedan.com

P : Apa faktor pendukung dengan adanya strategi publicity?

(24)

Universitas Sumatera Utara

TMC Group semakin dikenal luas di masyarakat. Selain itu juga, dengan udah

pernah terlibat di peliputan dan juga diundang siaran, otomatis aku berharap media bisa jadi partner yang menguntungkan buat TMC Group kedepan. P : Apa faktor penghambat dalam penggunaan strategi publicity?

I : Aku rasa penghambat penggunaan strategi ini mungkin agak susah juga ya cari media yang bener-bener mau ngeliput kita dengan gratisan. Ya namanya semuanya ngejar keuntungan. Jadi lebih baik mereka ngiklan daripada buat berita cuma-cuma. Menurutku yah.

P : Apa upaya untuk mengatasi hambatan tersebut?

I : Ya kita mencoba gencar dan aktif untuk menjalin kerja sama dengan awak media. Karena kalau secara personal, secara emosional kita bagus, maka gampang kita minta tolong dengan mereka.

P : Apakah TMC Group melakukan sponsorship marketing dalam memasarkan produknya yaitu eksplor wisata, Social Tourism Care dll?

I : Ngga pernah. Karena juga kita butuh sebenarnya orang yang memberi sponsor kepada kita, hahaha. Ya, kita belum sampai mencapai tahap pemasaran itu, dan saya rasakan juga tidak relevan. Kami anak muda yang lagi gencar buat usaha, tapi jadi sponsor orang.

P : Apakah TMC Group melakukan point-of-purchase communication dalam memasarkan produknya yaitu eksplor wisata?

I : Dulu sekitar tahun 2013 pernah kita cetak dan nempel flyer sekali, kita buat di USU, atas inisiatif wakil ketua. E-flyer kita buat di media sosial paling. Isinya juga tentang publikasi open trip kita. Tapi sekarang udah ga pernah, salah satunya juga kita mau hemat pendanaan.

P : Bagaimana membuat orang loyal untuk terus ikut dengan kegiatan TMC

Group?

(25)

Universitas Sumatera Utara

Pertanyaan Tentang Pengembangan Parwisata

P : Bagaimana usaha TMC Group untuk menggalakkan ekonomi masyarakat DTW?

I : Yang pertama adalah pemberdayaan masyarakat lokal. Artinya, tidak serta-merta kita secara penuh mengelola perjalanan itu. Jadi kita manfaatkan juga masyarakat dalam konsumsi, seperti masak, kita minta jasa warga lokal, juga penyediaan transportasi ditempat itu. Kita ajak jadi guide juga, kita usahakan mereka ditempat itu. Secara ga langsung mereka belajar juga, jadi kalau kedepannya ada wisatawan yang datang mereka udah siap, udah lebih terampil menghadapi turis yang datang.

P : Bagaimana usaha TMC Group untuk memelihara kepribadian bangsa dan kelestarian fungsi dan lingkungan hidup?

I : Sebelum ngetrip itu kita selalu tekankan pertama-tama adalah berdoa. Kita tekankan bahwa ada semacam responsibility atau tanggungjawab terhadap pariwisata, baik itu sosial. Artinya bertanggungjawab itu seperti ini, kita harus bisa menyesuaikan diri, artinya jika kita masuk ke lingkungan ini, kita jangan terlalu keras nunjukin iniloh, budaya kita. Kita harus bisa beradaptasi dan menyatu sama mereka. Yang kedua adalah menjaga kebersihan di DTW. P : Bagaimana usaha TMC Group untuk memupuk rasa cinta tanah air dan

bangsa kepada peserta yang ikut trip?

(26)

Universitas Sumatera Utara

INFORMAN II

Tanggal Wawancara : 15 Juli 2016 Pukul : 16.00 – 18.00 WIB

Tempat : Jalan Sumbawa No. 1, Kota Pematangsiantar

Karakteristik Informan

Nama Informan : Yowanda Rahmazam

TTL : Pematangsiantar, 28 Mei 1994 Jabatan : Wakil Ketua TMC Group jalan sama-sama. Sepemikiran dalam hal pencinta alam, penggiat wisata dan menjaga alam, intinya pariwisata lah.

P : Ceritakan awal bergabungnya anda di TMC Group!

I : Jadi pada awalnya, aku gabung di TMC Group karena aku lagi buka twitter.. ga berapa lama, aku lihat tweet yang di retweet kawanku, yaitu tweet @pariwisatasumut.net. nah, aku juga jadi stalk akun itu kan, setelah ngestalk, aku juga mikir, keren juga ni komunitas. Berapa lama kemudian, aku ngubungin cp nya, yaitu Bang Antonius, abis itu juga ada ngumpul-ngumpul komunitas aku ikut. Ya gitu awalnya.. aktif-aktif ngumpul.

P : Bagaimana langkah anda sebagai pengurus dari TMC Group dalam menjalankan misi komunitas? (menjadi wadah bagi insan yang peduli dan tertarik akan industri pariwisata dan mengembangkan pariwisata Sumatera Utara baik melalui kegiatan offline maupun online.)

I : Sebenarnya yang sudah saya lakukan untuk misi komunitasku ini sebenernya ya mengajak orang untuk ikut partisipasi di kegiatan-kegiatan yang diadain sama TMC Group. Nah kenapa aku bilang begitu, karena orang yang aku bawa, dia juga nanti akan ngerasain peduli alam, peduli budaya Sumatera Utara ini.

(27)

Universitas Sumatera Utara

P : Apa jabatan dan tugas anda saat ini? jabarkan dengan spesifik!

I : Wakil ketua sekaligus tour leader. Kalau ngetrip gitu, aku yang ngebuat rute perjalanan, terus yang ngasih tanda pada peta dan jalan, terus aku juga nentuin lamanya perjalanan kami di objek wisata.

Pertanyaan Strategi Komunikasi Pemasaran Pariwisata serta Faktor Pendukung, Faktor Penghambat dan Upaya Mengatasi Hambatan

P : Siapa saja yang menjadi peserta dari TMC Group?

I : kalau yang turis domestik pernah, turis asing juga pernah. Kalau yang luar negeri kita pernah handle rombongan mahasiswa dari Malaysia dan Thailand. Kalau domestik sebenernya hampir disemua kegiatan eksplor wisata, mahasiswa, pelajar ya kebanyakan memang orang lokal dan tinggal di Medan. kebanyakan memang domestic tourist.

P : dari mana wisatawan asing (foreign tourist) mengetahui TMC Group?

I : mereka tahu kami dari media internet yaitu website. Mereka cari tempat destinasi dan website kami yang muncul di halaman pertama dalam pencarian

“traveling di Medan”.

P : Apa saja jenis perjalanan yang sering dilakukan oleh TMC Group?

I : wisata budaya, seperti tour ke Istana Maimun, wisata komersil ngajak kawan-kawan ke Pekan Raya Sumatera Utara, ini agenda insidental, wisata industri juga pernah di wisata cagar alam juga kita pernah bawa rombongan pelajar ke wisata kawasan Mangrove, untuk edukasi mangrove, menanam mangrove untuk keseimbangan ekosistem disana.

P : mengapa TMC Group melakukan trip dengan jenis wisata budaya?

I : hehehe.. karena pariwisata ga luput dari budaya, budaya juga ga luput dari pariwisata. Yang pertama, kita kan mengunjungi tempat-tempat yang berbeda dari tempat dimana kita tinggal, yaitu tata cara hidup, kebudayaan, ya itu juga sebagai wujud cinta kita terhadap berbagai budaya di Sumut ini, dan itu salah satu termasuk dalam wonderful Indonesia.

P : mengapa TMC Group melakukan trip dengan jenis wisata komersil?

I : wisata komersil yang pernah kami lakukan yaitu ngunjungin PRSU. Di PRSU kan, menampilkan banyak budaya-budaya yang ada di Sumatera Utara. Kami juga mengajak teman-teman yang kami ajak untuk membeli beberapa kerajinan tangan ataupun makanan khas daerah yang dijual, karena kami juga berupaya untuk mendukung industri kreatif, biar mereka kedepannya ada dana untuk membuat kegiatan PRSU lebih baik lagi.

P : mengapa TMC Group melakukan trip dengan jenis wisata industri?

(28)

Universitas Sumatera Utara

supaya mereka tahu spot-spot yang baik, biar mereka juga ga sendiri-sendiri. Mereka kan gatau, mau kemana, mereka juga ribet mempersiapkan segala sesuatunya semuanya, jadi disini kita yang memfasilitasi dengan apa yang mereka suka, mereka mau kemana, seperti apa konsepnya, pantai, gunung, tempat budaya, kami bisa kasih pandangan.

P : Bagaimana upaya anda sebagai pengurus TMC Group berkomunikasi secara interpersonal dengan calon peserta (pesannya seperti apa, menyampaikan bagaimana, medianya apa, bagaimana efeknya)?

I : Kalau ngomong langsung mengajak ke teman-teman, itu kalau kita ngomong aja tanpa ada pembuktian, itu kosong. Jadi sebelum kita ngomong langsung ketemen-temen, kita harus sebelumnya eksplor ketempat itu, jadi baru kita tunjukin ke temen-temen. “ini ada tempat bagus, baru loh”. Disitu yang membuat teman-temanku tertarik, karena kita udah pernah kesana. Kayak misalnya ke Pulau-pulau, yang mereka tahu kan, kalau kita jelaskan pakai

bahasa marketing kan seperti “temen-temen, Pulau ini tempatnya cantik, viewnya indah, lautnya biru.. tempat ngecampnya bagus, makanannya enak-enak” gitu kan jadi ngebuat temen-temen tertarik, dan juga karena kita temennya, ya dia juga jadi percaya karena dia tahu siapa kita. Nyampeinnya ya juga secara langsung, kalau ketemu. aku ga pernah lewat chat, kecuali kalau ada trip yang kurang orang. Dengan efeknya, mereka mau biasanya, siapa sih yang ga mau diajak jalan-jalan? kendalanya kalau mereka ngga mau biasanya sih soal dana.

P : Siapa orang yang menjadi target anda untuk mempublikasikan kegiatan TMC

Group dengan cara komunikasi interpersonal?

I : Aku lebih suka ngajak teman dekat. Karena kalau ngajak keluarga, pasti nanti mereka mikirnya kita yang bandari.. hehe.. kalau temen kan kalo kita ajak pasti ngertilah, kita bayar masing-masing.

P : Mengapa anda tidak melakukan komunikasi interpersonal untuk mengajak orang menjadi peserta dalam setiap kegiatan?

I : Karena aku ingin memulainya dengan orang terdekat dulu, lah. Kalau orang lain kan bisa setelah itu. Hehe.. orang yang kita kenal kayak teman ini juga kita suka bilang untuk ajak kawan-kawannya yang lain, biar ramai. Gitu.. P : Bagaimana upaya anda sebagai pengurus TMC Group berkomunikasi

dengan calon peserta yang berkelompok antara 2 – 5 orang (kelompok kecil) (pesannya seperti apa, menyampaikannya bagaimana, media yang digunakan apa, bagaimana efeknya)?

(29)

Universitas Sumatera Utara

sejauh ini bagus-bagus aja tanggapannya, paling kalo ga mau ikut juga karena waktu yang gak pas.

P : Siapa orang yang menjadi target anda untuk mempublikasikan kegiatan TMC

Group dengan cara komunikasi kelompok?

I : Lebih ke teman sih, trus juga grup-grup perusahaan. Kalau teman sih yaa.. karena kita tahu siapa mereka, mereka gimana..

P : Bagaimana upaya anda sebagai pengurus TMC Group berkomunikasi dengan calon peserta yang berasal dari kelompok besar dan formal atau organisasi (pesannya seperti apa, menyampaikannya bagaimana, media yang digunakan apa, bagaimana efeknya)?

I : Aku pernah sih kemarin audiensi ke sekolah SMA 7 Medan yang waktu itu mau ngetrip untuk perpisahan mereka dan rombongan mahasiswa. Audiensi itu presentasi menjelaskan tentang paket tour, ga langsung di acc, mereka minta kami ngejelasin dulu, mereka mau gabung atau tidaknya dengan kita, ya itu tergantung bagus ngga nya presentasi kita. Presentasinya dengan orang Malaysia itu di Hotel Madani Medan. Kami presentasi profil tentang Kawasan Wisata Mangrove, profil objek wisata yang ingin mereka tuju. Penyampaiannya ya kita paparkan secara formal. Efeknya sih, sejauh ini ketika kita presentasi setelah itu langsung di terima sehari kemudian melalui email.

P : Bagaimana upaya anda sebagai pengurus TMC Group berkomunikasi dengan publik luas sebagai calon peserta (pesannya seperti apa, menyampaikannya bagaimana, media yang digunakan apa, bagaimana efeknya)?

I : Untuk lebih menyeluruh, meluas, kita juga menggunakan media. Mau itu media surat kabar, media radio, media sosial dan media online. Kalau media surat kabar, misalnya kita mau buat kegiatan, yaa.. mereka meliput kita, media yang pernah meliput kita sih Tribun Medan. Oiaa, di youtube juga kita pakai. P : Mengapa TMC Group bersedia untuk mempublikasikan kegiatan melalui

media surat kabar Tribun Medan?

I : Karena menurutku Tribun Medan itu cakupan pembacanya luas, karena harganya murah hanya seribu, semua orang bias beli dan juga dia mengena disegala kalangan, kalangan atas, menengah, kalangan bawah, dan juga karena ga semua orang juga ngegunain media sosial, internet itu sih..

P : Media sosial apa saja yang digunakan oleh TMC Group? I : Twitter, facebook, line, instagram, website juga.

P : apa saja media online yang digunakan oleh TMC Group?

I : online kami yaa, menggunakan youtube. Kalau misalnya di youtube

(30)

Universitas Sumatera Utara

Kami udah buat sekitar 20 video perjalanan ngetrip, budaya Batak, dan banyak lah.

P : Diantara semua media yang digunakan untuk komunikasi publik, yang manakah media yang paling berpengaruh untuk menyampaikan informasi dan publikasi?

I : Media sosialsih menurut saya.. karena langsung berkenaan dengan masyarakat yang membacanya. Respon mereka juga bisa kita lihat dengan langsung. Mereka komen, like, ngerepost balik. Mau yang negatif atau positif, semua nampak. Gitu juga kalau sepi respon, kita juga bisa tau.. ternyata yang kita posting gak menarik hati followers.

P : Apakah TMC Group mendapatkan profit dari setiap kegiatan eksplor wisata yang dijalankan?

I : Kalau masalah profit, kita ada beberapa kegiatan yang pakai profit, ada juga kegiatan sosial yang tidak menggunakan profit. Kalau misalnya kami jalan, contohnya Medan City Tour, ya kita juga ga ngegunain profit. Untuk yang profit, salah satunya ya eksplor wisata lain selain itu ya kita berupaya sebisa mungkin kita ngga bayar dalam perjalanan itu. Nah, kalau dana berlebih juga kita gunain untuk dana tak terduga, siapa tahu dalam perjalanan ada hal yang ga kita inginkan. Kalau ngga ada, ya kita bagi-bagi aja, sedikit sih paling, dan itu jarang.

P : Mengapa TMC Group memang tidak menetapkan jumlah keuntungan untuk ditargetkan?

I : yaa kalau kita memang menargetkan profit, nanti jadi lain tujuan kita, ga jadi ngejaga alam lagi. Jadi ya keuntungan yang didapat hanya sebatas kami free ikut aja, kami ga mau orientasi kami juga jadi uang.

P : Siapa sasaran peserta TMC Group? mengapa?

I : Semuanya sih, anak-anak, orang tua, mahasiswa. Karena untuk berwisata itu ga kenal umur. Cuma kami lebih menargetkan sasaran kami kepada mahasiswa-mahasiswa yang waktunya masih panjang, dan juga karena trip -trip yang kami tawarkan kan memang anak muda kali, seperti naik gunung, trip ke air terjun.. gitu. Pokoknya umur-umur 17 tahun keatas ya, karena kalau 17 tahun kebawah itu susah diatur, kalau berada di spot yang membahayakan. Contohnya berenang di di ombak yang besar, payah larang-larangnya. Contoh ya. Kalau 17 tahun keatas gampang mengarahkannya, dibilang sekali langsung nurut.

P : Apakah TMC Group melakukan personal selling dalam memasarkan produknya yaitu eksplor wisata, Social Tourism Care, dll?

(31)

Universitas Sumatera Utara

P : Apa faktor pendukung strategi pemasaran personal selling?

I : Faktor pendukung strategi seperti ini sebenarnya adalah keleluasaan kita ngelihat lawan bicara kita. Pendekatan pribadi ini ngebuat kita tau seperti apa keinginan dari calon peserta kita. Pendekatan pribadi juga ngebuat orang akan nyaman sama kita dan membuat kita seperti teman curhatnya. Yaa.. kalau faktor pendukung itu seperti kita lebih memahami customer kita.

P : Apa faktor penghambat strategi pemasaran personal selling?

I : Penghambat dari strategi ini sebenarnya kita harus punya waktu, menyisihkan waktu satu jam, dua jam untuk meluangkan waktu sama orang itu untuk prospek. Kita harus jelasin secara runut, kalau orang itu agak kurang ngerti, ya kita pahamin lagi.. gitu.. kadang capek.

P : Apa upaya dalam menghadapi hambatan dalam strategi ini?

I : Ya upayanya sih kita harus sadar bahwa kita itu memang mebutuhkan mereka, aku juga pribadi harus ngatur manajemen waktuku, kapan mau berjumpa sama dia. Gitu sih.

P : Apakah TMC Group Group melakukan direct ads dalam memasarkan produknya yaitu eksplor wisata, Social Tourism Care, dll?

I : Kami ngga pernah ngelakuin ini. Kalaupun ke media cetak, ke radio itu kami selalu gratis.

P : mengapa TMC Group tidak pernah melakukan direct ads?

I : ya karena memasukan iklan di media itu memakan uang yang besar. Mahal. Dan juga kita belum terlalu membutuhkan iklan, karena kita masih bisa memanfaatkan media sosial dan website kita untuk publikasi. Kalau bisa gratis, kenapa harus mengeluarkan dana lagi.

P : Apakah TMC Group melakukan sales promotions dalam memasarkan produknya yaitu eksplor wisata, Social Tourism Care, dll?

I : Kalau sales promotions ini kami selalu memberikan bonus dikelipatan dua puluh. Jadi kalau misalnya ada peserta yang bawa orang sampai 20 orang, ya tour dia gratis.

P : Mengapa sales promotions yang digunakan seperti itu?

I : Untuk menguntungkan kita juga, otomatis TMC Group juga tidak ada kendala pada peserta, karena sudah ada. Dan juga dapat menjadikan peserta yang memang punya niat tersebut jadi mitra kita kedepan, kalau ada kegiatan lagi.

P : Apa faktor pendukung strategi pemasaran sales promotions?

I : Keuntungannya ya.. kita ga perlu capek ekstra dalam mempromosikan kegiatan kita lagi, karena udah ada yang ngebantu kita untuk pemenuhan kuota trip.

(32)

Universitas Sumatera Utara

P : Apa faktor penghambat strategi pemasaran sales promotions? I : Sejauh ini.. hmm.. ga ada sih hambatan kalau pakai metode ini.

P : Apakah TMC Group melakukan publicity dalam memasarkan produknya yaitu eksplor wisata, Social Tourism Care, dll?

I : Itu tadi.. di Koran kita pernah, di radio, di youtube juga kita juga punya beberapa video dokumenter, angka viewersnya ratusan adalah viewersnya, dan juga youtube kita ini juga kita share ke facebook.

Kalau koran, ya karena biasanya orang yang bekerja di kantor, akan sangat mudah menjumpai koran dikantornya setiap hari, dan ditambah lagi jika dia ga menggunakan media sosial. Dan juga orang butuh koran juga ada yang misalnya karena butuh pekerjaan dan nyari pekerjaan, ya sekalian lihat artikel tentang kami. Surat kabar ini hampir dibaca semua kalangan.

kalau RRI Pro 1 itu kita ngisi talk show, mereka ngewawancarain kami tantang objek wisata di Sumatera Utara. Yang pergi kesana saya, Bang Antonius, Ida, siapa lagi yaa.. oh, Fadlan. Dan juga ada programnya waktu siaran itu menanyakan kepada pemirsa dirumah, apakah ada pertanyaan yang mau disampaikan. Banyak juga yang menelepon pada saat dialog interaktif tersebut untuk bertanya seputar pariwisata kepada kami, anak muda lah. Disini keuntungan dari kami untuk tahu adanya respon pedengar RRI Pro 1 yang mendengarkan dialog interaktif kami.

Kalau saya pribadi kan saya anak pariwisata, wakil himpunan mahasiswa jurusanlah, jadi sebagai pengurus, kami wajib kontribusi di mading kampus, ya saya isi kadang yang berhubungan dengan kampus, saya isi dan nempelin juga kadang kegiatan TMC Group.

P : Apa faktor pendukung strategi pemasaran publicity?

I : Strategi ini penuh tantangan, kita menjadi kenal orang-orang baru, yaitu kawan-kawan media. Strategi ini mudah, karena kami melakukannya dengan senang hati. Yaa mungkin karena passion kali ya, hehe.

P : Apakah ada respon dari masyarakat setelah TMC Group melakukan siaran di radio RRI? Respon seperti apakah itu?

I : Ada yang menelepon kami, ya walaupun ga banyak. Jadi setelah kami siaran itu memang ada yang menghubungi kami, nanya-nanya soal open trip, begitu. P : Apakah ada respon dari lingkungan masyarakat kampus setelah TMC Group

menempel sejumlah flyer mengenai kegiatan TMC Group?

I : Mading berpengaruh, adik-adik junior saya jadi suka bertanya pada saya mengenai kegiatan tersebut. Hehe..

P : Apa faktor penghambat strategi pemasaran publicity?

(33)

Universitas Sumatera Utara

P : Apakah TMC Group melakukan sponsorship marketing dalam memasarkan produknya yaitu eksplor wisata, Social Tourism Care dll?

I : Kalau sponsor gak pernah. Kami merasa tidak perlu untuk menjadi

sponsorship untuk acara dan kegiatan orang. Cara marketing lain kan masih

banyak. Kalau sponsorship itu kan memerlukan feedback yang harus kita kasih ke mereka sebagai pihak sponsor. Misalnya nih, TMC Group jadi sponsor acara orang kakak.. mungkin keuntungan yang kami dapet itu nama kami naik karena jadi sponsor, apalagi kalau orang kakak juga main di media. Tapi kalau yang orang kakak butuhkan sama kami kan, pasti dana, nah disitu kami merasa belum perlu. Toh kami juga kalau mempromosikan ke media, kami juga bisa dapatkan tidak dengan cara lain.

P : Apakah TMC Group melakukan point-of-purchase communication dalam memasarkan produknya yaitu eksplor wisata?

I : Biasanya kalo ada acara atau event kami pajang di lokasi objek wisata yang kami kunjungin. Misalnya kan, di Serdang Bedagai, kami ngadain kegiatan penanaman mangrove, terus spanduk kita pasang, dan kita tinggal disana, sebagai kenang-kenangan bahwa kita pernah kesana. Istilahnya macak.

Kami ngga pernah pajang spanduk di jalan raya, ditempat umum di kota Medan, karena menurut saya TMC Group lebih kena jika menggunakan media sosial. Umbul-umbul, pajang spanduk besar itu, udah macam partai. Hahaha.. kembali lagi juga kepada sasaran kami, sasaran kami adalah usia-usia mahasiswa dan kami rasa memang ga efektif untuk memajang spanduk atau apapun di tengah-tengah orang banyak di kota.

P : Mengapa TMC Group menggunakan media sosial instagram untuk pemasaran dan publikasi?

I : Kalau instagram itu karena sekarang adalah media sosial nomor satu menurut saya. Semua orang sekarang punya instagram.

P : Berapa jumlah pengikut TMC Group dari media sosial instagram?

I : Untuk di akun @pariwisatasumut.net, itu followersnya sekitar 54.000 orang. P : Berapa jumlah rata-rata yang menglike/komentar pada instagram TMC

Group?

I : Banyaklah, mencapai ribuan juga sih ini (sambil mengecek akun @pariwisatasumutnet)

P : Berapa orang yang meregram/repost foto dari akun instagram TMC Group? I : Ada.. bahkan ada juga yang mencuri gambar kami

P : Mengapa TMC Group menggunakan media sosial facebook?

(34)

Universitas Sumatera Utara

P : Manakah yang lebih berpengaruh terhadap publikasi dan pemasaran, instagram atau facebook?

I : Instagram.. karena instagram lagi booming sekarang.

P : Mengapa harus menggunakan media sosial twitter sebagai media publikasi dan juga pemasaran?

I : Kita memang pertama kali awalnya menggunakan twitter sebagai media informasi kita. kalau twitter itu kita pakai, karena twitter ini kita bisa lebih sering aktif, postingan pendek, simpel, dan juga bisa menyambungkan link ke

website kita. Intinya kita harus punya semua media sosial.

P : Mengapa TMC Group membuat website sebagai media publikasi dan juga pemasaran?

I : Alasannya, karena untuk meyakinkan semua orang kalau kita itu komunitas serius, kita resmi dan bukan abal-abal. Kalau pakai blog gratis, bisa jadi kelihatan kurang meyakinkan. Nah, disini kita udah pakai website, udah disitu kita tulislah tulisan, foto, dan segala macam. Jadi intinya yaa biar terlihat lebih resmi lah, kita menggunakan website.

P : Berapa jumlah viewers dari websiteTMC Group? I : Ada sekitar 7000 viewers perhari kak..

P : Bagaimana membuat orang loyal untuk terus ikut dengan kegiatan TMC

Group?

I : Kalo cara ini, itu lebih ke personil pengurus inti sendiri sih. Gimana dari kitanya bersikap kepada peserta, bersikap supel, asik, dan memperlakukan peserta juga bukan sebatas peserta bahkan, tapi juga seperti keluarga, seperti teman dekat. Bisa jadi kemungkinan kalo kayak gini orang ini bisa jadi ikut. “ih, enak ya ngetrip sama orang ini, udah kayak saudara, next trip ikut lagi

lah sama orang ini.”

P : Apakah personil pengurus inti dari TMC Group menjaga penampilan masing-masing untuk kenyamanan peserta?

I : Itu harus. Karena kita harus memperhatikan hospitalitynya peserta. Jadi ketika first impressionnya ke peserta itu bagus, itu justru trik, lagian kita juga bukan kelompok pencinta alam, yang urak-urakan, dan ga mengedepankan penampilan. Beda sama kami, kalo kami kan penggiat pariwisata, penampilan itu yang utama, first impression. Ya masa sih, peserta seneng sama yang cuek, yang urak-urakan, yang ga supel. Kita juga mengedepankan keramah-tamahan.

P : Siapa saja yang terlibat dalam usaha meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan TMC Group?

(35)

Universitas Sumatera Utara

hanya mengurusi tugas intern, diluar dari situ kita semua punya tugas yang sama, mengeksplorasi, mengajak orang untuk melestarikan.

Pertanyaan Tentang Pengembangan Pariwisata di Sumatera Utara

P : Bagaimana usaha TMC Group untuk menggalakkan ekonomi masyarakat Daerah Tujuan Wisata?

I : Untuk beberapa trip perjalanan kita, kita masih tetap memakai masyarakat bekerjasama dengan kita, misalnya, kita ngetrip ke suatu destinasi wisata, ya ga semuanya urusan itu kita gitu yang ngurusin. Kita tetep meminta jasa masyarakat setempat untuk masak, tetep kita pakai jasa masyarakat agar ga Cuma destinasinya aja yang terkenal, tapi juga.. ee.. kemakmuran masyarakat disekitar itu juga dapat meningkat darisegi ekonomi. Kita upayakan untuk masyarakat setempat. Biar ga cuma kami, atau agen travel lain, yang mengelola tempat wisata, tapi juga masyarakat harus mengelola juga.

P : Bagaimana usaha TMC Group untuk memelihara kepribadian bangsa dan kelestarian fungsi dan lingkungan hidup?

I : kalo untuk masyarakat, misalnya nih, mereka sudah mulai memakai destinasi wisata ini sudah disalahgunakan sama mereka. Misalnya, mereka melakukan MCK di destinasi wisata, seperti danau. Selain untuk MCK juga untuk mencuci. Jadi secara ngga langsung merusak kelestarian alam. Upaya kami jugangelakuin audiensi dan sosialisasi dengan masyarakat yang melakukan itu, kami himbau mereka untuk tidak melakukan itu, Karena hal tersebut bakal merusak ekosistem yang ada, dan juga mengurangi keindahan tempat wisata juga. Kita sebagai manusia dan alam itu harus hidup berdampingan, kita akan mendapatkan dampak atas kerusakan mereka.

Dan juga selain permasalahan MCK juga, kita pernah melakukan sosialisasi ke masyarakat yang tinggal disekitar pantai, agar tidak mengambil terumbu karang. Pantai berhala. Memang sudah ada undang-undang mengenai hal itu, tapi kan pada realitanya juga masih ada yang belum memahami hukum. Jadi ya kita lebih ngasih tahu lagi.

P : Bagaimana usaha TMC Group untuk memupuk rasa cinta tanah air dan bangsa kepada peserta yang ikut trip?

(36)

Universitas Sumatera Utara

INFORMAN III

Tanggal Wawancara : 24 – 25 Juli 2016 Pukul : 23.20 – 00.30 WIB

Tempat : Pasar 7 Padang Bulan, Medan

Karakteristik Informan

Nama Informan : Ida Roselly Girsang

TTL : Desa Nagara, 8 Januari 1995 Jabatan : Budgeting dan Accounting Pekerjaan : Karyawati Swasta ini. sebelum gabung juga udah tahu, gimana sih tim ini. dicari tahu dulu. P : Ceritakan awal bergabungnya anda di TMC Group!

I : Pertama sih dari.. ikut trip sama mereka, dari teman juga. Ikut trip pertama ke Pulau Berhala.. pertama ke Pulau Berhala. Aku pergi sama mereka, kan umum tuh, dibuka. Udah aku ngikut, gitu. Liat infonya dari temen sih, dari apa namanya.. yang di broadcast message sama kawan di BBM.

Pertama sih, kan.. pertama ikut trip sama mereka tuh, habis itukan sering ada perkumpulan-perkumpulan, buat acara-acara ngumpul, apa gitu.. sering ikut juga. Sebelumnya kan ada temen yang jadi pengurus TMC Group.. jadi pas ngumpul diajak tuh, diajak.. mungkin orang itu ngeliat akunya sih.. istilahnya.. kalo dikita sekarang dibilang bocor.. istilahnya kayak mana ya hahaha banyak ngomong, gitulah. Baru diajak lagi, ngetrip diajak, mereka ngajaknya bilang mau ngga ikut kesana, ikut kesini gitu, istilahnya jadi kayak pemandunya juga.. yaudah dari situ ngikut.. untuk selanjutnya ada perekrutan anggota baru, aku ditawarin tuh, aku mau ngga.. disitu baru.

P : Bagaimana langkah anda sebagai pengurus TMC Group dalam menjalankan misi komunitas anda?

(37)

Universitas Sumatera Utara

estimasi perjalanan dengan benar, tahu mengatur arus keuangan, begitu. Kalau aku ga benar dalam ngelakuin hal ini, ya bisa-bisa hancur komunitas ini dari segi keuangan. Itu sih kak, kalau udah selesai yang kita kerjakan, baru kita bantu pekerjaan orang yang belum siap.

P : Apa jabatan dan tugas anda saat ini? jabarkan dengan spesifik!

I : Kalo akusih sebenernya budgeting sama accounting. Budgeting.. jadi kalo kami setiap ada trip yang ngebuat budgetingnya, aku gitu. Bukan berarti kalo

aku budgeting aku cuma fokus sama urusan budgetnya aja, aku juga ikut

bagian promosi.. bagian peralatan juga.. istilahnya sih kami merangkap, cuma jangan lupa sama tugasnya juga.. gitu sih.

P : Siapa saja yang pernah menjadi peserta dari TMC Group? I : turis domestik dan turis asing.

Kalau turis domestik, itu kan artinya turis lokal.. nah, disetiap kegiatan kami ini hampir semua yang ikut itu ya orang medan, orang lokal.. kayak kegiatan ngetrip gitu, trus Social Tourism Care juga. Mulai anak sekolahan, kuliahan, udah kerja. Gitulah kak.. kalau turis asing kami juga pernah layanin, mereka pakai jasa kami untuk ecotour ke Kawasan Mangrove. Itu kami bawa rombongan mahasiswa dari Thailand dan Malaysia.. sama dosen-dosen mereka juga. Selain dari rombongan Thailand sama Malaysia itu juga belum ada lagi sih yang trip sama kami.

P : Apa saja jenis wisata yang sering dilakukan oleh TMC Group?

I : Jenis wisatanya itu wisata budaya, wisata industri pastinya, sama wisata cagar alam.

Kalau wisata industri sama cagar alam ini ya itu.. bawa rombongan orang Thailand sama orang Malaysia itu ngunjungin Kawasan Wisata Mangrove di Sergai, disana juga ada kegiatan nanam mangrove juga selain liburan. Jadi rangkap sebenarnya kak. Kalau wisata budaya.. ke taman iman Sitinjo di Dairi lah, kak.

P : Objek wisata yang seperti apa yang menjadi destinasi tujuan TMC Group? I : Yang pernah kami jalanin ini, wisata alam, wisata budaya juga.

Wisata alam itu seperti mendaki gunung-gunung di Sumatera Utara, Gunung Sibayak, Sibuaten juga. Selain itu juga kayak ke Sipiso-piso, Gajabobok, Gajabobok itu bukit dan tempat berkemah juga, kayak Sipiso-piso. Terus ke Daerah Bukit Lawang, Langkat. Baru.. daerah Toba, pastilah. Pulau-pulau juga, kayak Pulau Berhala, Salahnamu dan Pulau Pandang. Air Soda di Tanah Karo dan juga Air Terjun Bidadari.

(38)

Universitas Sumatera Utara

Pertanyaan Tentang Strategi Pemasaran Pariwisata serta Faktor Pendukung, Faktor Penghambat dan Upaya Mengatasi Hambatan.

P : Bagaimana upaya anda sebagai pengurus TMC Group berkomunikasi secara interpersonal dengan calon peserta (pesannya seperti apa, menyampaikan bagaimana, medianya apa, bagaimana efeknya)?

I : Kalau aku mengartikan maksud kakak ini, cara aku ngajak orang untuk ikutan gabung trip sama kami ya sebenarnya macam-macam.. ya aku juga lihat-lihat dulu orang yang mau aku ajak cakap ini karakternya kayak mana.. istilahnya kan, biar gak sia-sia kita bercakap. Pendekatan yang aku lakuin juga pendekatan pribadi, kayak nawar-nawarin gitu ngechat ke kawanku, aku BBM yang memang udah pernah kian bilang samaku dia mau ikut ngetrip.. atau kalau kebetulan jumpa, barulah aku tawarin.. aku nawarin emang sama temen yang pernah bilang kalau ada ngetrip itu infokan.. soalnya kalau kita infokan ke kawan-kawan yang ga suka kan percuma.. nanti dia ga suka.. istilahnya kan itu tadi, sia-sia. Kalau respon ya positif lah, kalau apa paling ada yang bilang

aku nengok jadwalku dulu lah ya kak”, atau kalau kira-kira orang itu ga suka

orangtu bilang “mahal kali kaaak” gitu paling.

P : Bagaimana upaya anda sebagai pengurus TMC Group berkomunikasi dengan calon peserta yang berkelompok antara 2 – 5 orang (kelompok kecil) (pesannya seperti apa, menyampaikannya bagaimana, media yang digunakan apa, bagaimana efeknya)?

I : Kalau kelompok.. hmm.. pernah sih kawan satu kerjaanku nanya-nanya gitu kan, karena aku emang lagi persiapan kemaren untuk Social Tourism Care.

Trus orangtu nanya, “Ida mau ngapain” trus aku jelasinlah, aku tuh anggota komunitas wisata, nah, ada kegiatan jalan-jalannya, kegiatan wisatanya juga. Jadi waktu itu aku jelasin sama mereka kira-kira empat orangan gitu, sekalian tawarin mereka mau ikut apa engga. Nyampaikannya langsung lah kak, ngomong langsung gitu. Kalau respon orang itu sebenernya tertarik, cuma orang itu ada agenda lain dihari itu juga dan juga orang itu bilang kalau aku ngetrip ajak-ajak hehe.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini untuk menghasilkan model dasar dalam rangka peningkatan kinerja guru matematika SMK di Kota Semarang yaitu (a) mengetahui pengaruh yang terbesar

Secara lebih luas kecintaan Umar bin Abdul Aziz terlihat dari kegiatanXkegiatan dan kebijakan yang dilakukan yaitu beliau telah mengarahkan cendikawan Islam supaya

Berdasarkan Pasal 48 UUHC Tahun 1997, perlindungan hukum hak cipta diberikan bukan saja terhadap ciptaan dan hak-hak yang berkaitan dengan hak cipta dari warga negara

Waktu mengering pada masing-masing formula sediaan masker gel ekstrak bekatul padi beras merah memiliki rentang waktu yang sama, hal tersebut disebabkan karena kadar

Tujuan khusus penelitian adalah dapat diketahui partisipasi ibu menyusui pada Kelompok Pendukung ASI di wilayah kerja Puskesmas Kasihan II Bantul; dapat diketahui keber-

NO NAMA PERWAKILAN ALAMAT TELP. 85.Embassy of

Sedangakan manfaaat dari penelitian ini sendiri : manfaat praktis, penelitian ini diharapkan akan memeperoleh pemahaman yang jelas berkenaan pemberlakuan Peraturan Daerah

IOD is one of the interannual climate variability in the Indian Ocean, associated with the negative (positive) SST (Sea Surface Temperature) anomaly in the eastern