• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kedai Kopi Pada Mahasiswa (Studi Etnografi Mengenai Kedai Kopi Menjadi Forum Interaksi Bagi Mahasiswa di Padang Bulan, Kecamatan Medan Selayang Kota Medan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kedai Kopi Pada Mahasiswa (Studi Etnografi Mengenai Kedai Kopi Menjadi Forum Interaksi Bagi Mahasiswa di Padang Bulan, Kecamatan Medan Selayang Kota Medan)"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

GAMBARAN UMUM KEDAI KOPI

2.1. Sejarah Kedai Kopi

Kedai kopi pertama di dunia yang tercatat diketahui muncul pada 1475. Kedai kopi ini bernama Kiva Han dan berada di Kota Konstantinopel (sekarang Istanbul) Turki. Kedai kopi ini diketahui menjadi coffee shop pertama yang buka dan melayani pengunjungnya dengan kopi khas Turki. Pada masa itu, kopi adalah unsur penting dalam kebudayaan Turki. Sangkin pentingnya bahkan ada hukum yang mengatakan jika seorang suami tidak memberikan pasokan kopi yang cukup untuk istrinya, maka istrinya berhak menceraikan sang suami. Kopi di Turki ini disajikan kuat, hitam dan tanpa filter. Orang-orang Turki gemar menikmati kopi

mereka dengan memasaknya dengan

seperti ini masih diterapkan di Turki hingga sekarang

(2)

mulai menjual kue-kue manis dan penganan yang lain, popularitasnya meledak. Keberadaan kopi terus menyebar, dengan kedai kopi pertama dibuka di daratan Britania pada tahun 1652. Meskipun popularitasnya terus bertambah di Eropa, ide membuka kedai kopi sampai di Inggris langsung dari Turki. Pedagang Inggris yang meniagakan barang-barang Turki (termasuk kopi) memiliki dua orang pelayan yang kemudian memisahkan diri, untuk masuk ke bisnis mereka sendiri. Kedai kopi “The Turk’s Head” akhirnya lahir.

Di kedai kopi Inggrislah kata “tips” pertama kali digunakan dalam artian gratifikasi. Sebuah toples dengan tulisan “Guna menjamin servis yang cepat” diletakkan di meja counter. Orang-orang memasukkan koin ke toples itu untuk dapat dilayani dengan cepat.

Orang Inggris menamakan kedai kopi mereka “penny university” (Universitas Duit) karena harga kopi yang memang mahal saat itu dan banyaknya bisnis kelas atas didirikan di sini. Pada kenyataannya, sebuah kedai kopi kecil yang dijalankan oleh Edward Lloyd pada tahun 1668 adalah contoh sejati, sampai sekarang bisnis tersebut masih berjalan sebagai perusahaan insuransi Lloyd’s of London. Dari Inggris, ide ini terus tersebar di Eropa. Italia di tahun 1654 dan

kemudian Paris di tahun 1672, sedangkan Jerman mendirikan kedai kopi pertama di tahun 1673.

(3)

Sampai saat itu, kedai kopi masih menyajikan kopi seduh tradisional. Kemudian muncullah espresso. Pada tahun 1946, Gaggia menciptakan mesin membuat espresso komersil yang jauh lebih mudah dan aman digunakan dibandingkan model-model awal. Kedai kopi Gaggia, di Italia, adalah lokasi pertama yang menggunakan mesin ini dan menawarkan espresso disamping kopi seduh tradisional. Era modern kedai kopi telah dimulai. Tentu saja, kedai kopi oldies tidak harus dibingungkan dengan kedai kopi yang muncul pada dekade baru-baru ini. Yang sebenarnya adalah restaurant yang melayani menu makanan berat, disamping kopi. Tim Horton merupakan contoh yang bagus untuk kedai kopi yang populer, yang selain menyajikan berbagai macam makanan berat, mereka terkenal di berbagai negara untuk kopi mereka yang nikmat. Tapi, ini tidak dapat diklasifikasikan sebagai kedai kopi karena mereka tidak menyediakan espresso atau minuman lain yang berbahan dasar espresso.

Kita tidak mungkin dapat melupakan apa yang paling terkenal dan memiliki jaringan sangat luas dibanding kedai kopi yang lain, Starbucks. Mereka membuka counter mereka yang pertama pada 1971 di Seattle dan kini telah membanjiri dunia di 8.000 lokasi. Bagaimanapun, baik kita lebih suka nongkrong di kedai kopi yang jaringannya tersebar luas seantero dunia atau kedai kopi lokal yang bersahaja; kita telah melangkah melewati sejarah panjang kopi setiap kali kita mengunjungi kedai kopi untuk secangkir latte.

(4)

sajiannya: kopi robusta Sumatra dipadu dengan roti bakar diolesi srikaya dan telur ayam kampung setengah matang. Semuanya menjadi satu ciri khas dan keunikan salah satu kedai kopi tertua di Medan ini. (http://kopibrik.com/kedai-kopi-apek-legenda-kedai-kopi-medan-sejak-1922).

Kedai kopi di Indonesia sebelumnya identik dengan kedai kecil sederhana, dengan menu khas kopi tubruk dengan sajian pendamping roti. Kedai kopi di Indonesia juga memiliki kekhasan yaitu menjadi tempat kaum lelaki atau bapak-bapak untuk minum-minum, berkumpul, berbincang, dan bersenda gurau. Kedai kecil sederhana ini menghadirkan beragam cerita dibaliknya. Tidak hanya tentang meminum kopi dan melepas lelah tapi juga tentang interaksi dan berbagi informasi. Tidak heran jika selalu saja kedai kopi memiliki pengunjung yang setia.

Siang yang terik dan malam yang dingin tidak menjadi alasan untuk kedai kopi ini sepi. Karena didalam kedai akan terasa hangat. Hangat kedai kopi tersebut tergambar dari hangat kopi yang disajikan serta obrolan yang berjalan. Senda gurau, perkataan tajam yang tidak jarang menuding dengan sangat kritis menjadi pemandangan yang biasa. Kedai kopi selalu menjadi wadah untuk semua ekspresi, semua bentuk gaya hidup dan semua bentuk topik pembicaraan. Semua dapat dibahas dalam satu meja, walaupun hadir konflik - konflik kecil didalam perbincangannya.

(5)

disadari bahwa ini hanya obrolan kedai kopi, obrolan yang pada dasarnya selingan sebagai ekspresi rasa kecewa, senang dan lain sebagainya.

Masyarakat yang menjadikan kedai kopi tradisional ini umumnya adalah masyarakat - masyarakat kebanyakan di Indonesia rata - rata lelaki paruh baya dan anak muda melengkapi bangku-bangku yang ada di kedai kopi . Dari supir angkot, tukang becak , buruh bangunan, hingga PNS serta tokoh masyarakat dan profesi yang lainnya membuat kedai kopi tidak akan mati di makan usia. Kegiatan yang mereka lakukan di kedai kopi tersebut biasanya menghabiskan waktu dengan minum kopi, berbincang-bincang, bermain kartu dan kumpul-kumpul. Hal menarik disini, wanita/ibu-ibu jarang terlibat dalam kumpul-kumpul di sini, dan kedai kopi memang identik dengan tempat “hang out”nya para bapak-bapak dan kaum lelaki.

Padang bulan dengan kompleksitas masyarakat yang tinggal tidak dapat dipisahkan dengan tumbuh kembangnya kedai kopi disetiap sudut daerahnya. Terdapat puluhan kedai kopi disekitar perumahan yang didirikan, baik itu dipinggir jalan, didepan gang, disudut sempit, dipinggir lapangan, dipinggir sungai dan lain sebagainya.

Keberadaan kedai kopi di padang bulan ini sesuai dengan kebutuhan masyarakatnya terkhusus kaum lelaki. Kaum lelaki di daerah ini membutuhkan tempat nongkrong, tempat meluapkan masalah dan berbagi dengan yang lainnya. Bahkan tidak jarang kedai kopi menjadi pengikat komunikasi antara dua tetangga yang jarang saling bertegur sapa.

(6)

dengan majemuknya etnis di Padang Bulan justru membuat harmonis dalam kedai kopi, dimana obrolan yang terjadi melewati batasan etnis sehingga terlihat kondisi yang setara dan tidak ada etnis dominan. Semua duduk bersama semua berbicara dengan topik yang sama meski dengan sudut pandang yang berbeda yang justru memperlihatkan dinamika dari obrolan di kedai kopi.

Kedai Kopi Apek didirikan oleh orangtua Apek, Thia A Kee dan Khi Lang Kiao dan bertahan hingga hampir seabad, telah membuat kedai kopi ini menjadi salah satu ikon kota Medan. Kedai kopi ini berlokasi di kawasan Kesawan, kawasan inti kota Medan yang pernah dijuluki sebagai kota Paris Van Sumatra.Orang - orang yang datang ke sini bukan hanya penikmat kopi sejati yang ingin menikmati cita rasa kopi Sumatra Utara, dari Sidikalang dan Lintongnihuta. Tapi, juga untuk menikmati sebuah atmosfer kota tua. Kedai kopi ini menjadi tempat alternatif selain Tip Top untuk bernostalgia tentang Medan tempo dulu. Kalau dibilang kedai kopi paling tua di Medan, mungkin saja. Karena, kedai kopi ini sudah berdiri sejak tahun 1922, sejak jaman kakek saya,” jelas Suyanti, putri Apek generasi ketiga penerus usaha kedai kopi kopi itu.

(7)

kopi seluas 4×5 meter itu pun masih terawat baik, termasuk jam dinding tua yang masih tetap berputar.

Tiap bangun pagi, yang pertama dipastikan bapak, jam dinding itu. Apakah masih berputar atau tidak,” ujar Suyanti. Jam dinding klasik manual tanpa baterai itu memang masih berputar seiring tetap hidupnya Kedai Kopi Apek. Jam itu sudah dipajang di sana sejak kedai kopi itu dibuka pertama kali. Cita rasa kopi yang disajikan pun masih sama seperti sedia kala. Kopi robusta diseduh dengan air mendidih ke cangkir tanah liat yang tampaknya sudah sangat tua. “Dari dulu takaran kopi dan rasanya tetap sama,” jelas Suyanti tanpa menjelaskan lebih detail. “Yang penting rasanya tetap dijaga. Mungkin karena itulah orang tetap betah datang kemari,” sambungnya.

Selain kopi, Kedai Kopi juga menyediakan teh. Yang membedakannya lagi ialah, roti bakar keju dan selai buatan sendiri. Roti ini menjadi sarapan wajib bagi para pengunjung yang tak ingin makanan berat, seperti mie goreng, kwetiaw dan makanan sejenisnya yang dijual tak jauh dari lokasi Kedai Kopi Apek. Kedai Apek menjadi sebuah saksi bisu tentang Medan. Seperti dikisahkan Suyanti, yang mendapatkan cerita dari sang ayah, sejak masa pemerintah Belanda, Kedai Apek telah menjadi tempat di mana warga kota bersosialisasi.

(8)
(9)

2.2. Gambaran Umum Kedai Kopi di Ngumban Surbakti

2.2.1. Jam Kerja dan Pelayanan

Jam kerja kedai kopi di Jalan Ngumban Surbakti rata - rata buka 24 jam. Jam kerja yang diberlakukan penjualnya pada saat – saat tertentu dari jam 12 siang sampai 7 malam dan selanjutnya jam 7 sampai tutup . Salah satu hal yang bikin betah untuk nongkrong di kedai kopi adalah pengunjung yang dilayani dengan baik oleh pelayan atau pemilik kedai kopi. Mereka harus ramah, baik, sabar dan cekatan.

2.2.2. Menu

Untuk meracik kopi, mereka tidak menggunakan seorang barista atau ahli minuman, terkadang hanya kopi hitam yang diseduh dengan air panas dan gula, terkadang juga disajikan dengan susu. Banyak macam pilihan di kedai kopi tradisional seperti ini. Menu-menu pilihan lain seperti white coffee dalam sachet bahkan tidak terlalu diminati disini. Ada pula menu tambahan seperti teh manis panas/dingin dan teh tong9

Menu pendamping yang biasa ada untuk menemani minum kopi di sini biasanya adalah mie goreng/kuah ala kadarnya, roti bungkus, dan cemilan sederhana lainnya. Ada juga menu pilihan seperti telur bebek dadar, telur bebek mata sapi, telur bebek/ayam kampung setengah matang yang dapat menambah stamina ketika selesai berakifitas biasanya di pesan pelanggan yang bekerja terlalu lelah ataupun habis berolahraga . Walaupun menunya sederhana, tidak banyak

yang biasa disebut pembeli di kedai kopi ini , dan minuman berenergi .

9

(10)

diberi tambahan bumbu-bumbu yang modern seperti di café - cafe, tetap menjadikan kedai kopi ini menjadi tujuan favorit pelanggan tetap yang dapat dikatakan setiap hari berkunjung di kedai kopi ini.

2.2.3. Desain Kemasan Saji

Dalam menyajikan kopinya, biasanya mereka menggunakan gelas kecil dan piring kecil untuk alasnya, dan terkadang juga menggunakan tutup gelas dari bahan stainless atau melamin. Kemasan yang sederhana tidak menjadi halangan buat para pembeli untuk berkecimpung di dalam kedai kopi ini. Yang terpenting bagi pembeli adalah bersih dan higienis cara penyajiannya itu saja cukup untuk tetap berlama – lama duduk di dalam kedai kopi ini .

(11)
(12)

2.2.4. Harga

Harga minuman dan makanan yang ada di kedai kopi ini dapat dikatakan sangat terjangkau. Mulai harga Rp. 1.000,- sampai harga Rp. 9.000,- . Dengan harga sangat terjangkau ini siapa saja bisa duduk dan menikmati kenyamanan yang ada dikedai kopi ini. Dengan hanya membawa uang Rp.10.000,- saja, sudah bisa makan dan minum. Inilah kelebihan yang dimiliki kedai kopi ini, dengan semboyan “boleh murah asal tidak murah - murahan“ tetap prioritas utama yang disajikan oleh penjual agar kedai kopi yang dikelolanya tetap ramai oleh pengunjung dan ini lah salah satu strategi penjual untuk mempertahankan kedai kopi ini terus beroperasi sampai saat ini.

Tabel Harga Menu di Kedai Kopi

Menu Harga

Teh Manis Panas Rp.3.000,-

Teh Manis Dingin Rp.4.000,-

Kopi Hitam Panas/Susu Rp.3.000,- / Rp.7.000,-

Minuman Sachet + Susu Rp.4.000,- / Rp.8.000,- Panas/Dingin

Indomie Kuah/Goreng Rp.8.000,-

TST ( Teh Susu Telur ) Rp.9.000,-

Telur Setengah Matang ( Ayam Rp.6.000,- Kampung)

(13)

2.3. Fasilitas

Pada umumnya fasilitas kedai kopi tradisional di Indonesia sangat sederhana, hanya terdiri bangku dan meja yang terbuat dari papan ala kadarnya, dengan atap terpal atau asbes, dan sekelilingnya ditutup dengan kain bekas spanduk atau spanduk bekas promosi produk tertentu yang terkadang tidak ada hubungannya dengan produk kopi, dan dilengkapi dengan pencahayaan ala kadarnya/remang-remang.

Di kedai kopi ini seperti terlihat gambar dibawah ini merupakan keadaan kedai kopi yang ada di jalan ngumban surbakti. Dengan fasilitas televisi 40 inchi, wifi, meja dan kursi plastik. Penjual juga memberikan fasilitas tambahan seperti dam batu, papan catur dan kamar mandi seadanya. Tanpa memandang kelas sosial di kalangan masyarakat padang bulan, kedai kopi ini tetap menjadi tujuan favorit buat pelanggan tetapnya walaupun dengan fasilitas seadanya.

(14)

Foto 3. Fasilitas yang ada di Kedai Kopi

2.4. Pembeli Kedai Kopi

(15)

berbeda profesi, agama, etnis dan lain sebagainya. Tapi tetap saja tidak menjadi halangan karena fungsi kedai kopi merupakan ruang publik yang siapa saja bisa duduk, minum kopi , ngobrol dan menikmati suasana yang ada di kedai kopi. Dari sekian banyak pengunjung kedai kopi, nama - nama yang akan disebutkan merupakan pelanggan tetap yang bisa menjadi informan dalam memberikan informasi .

1. Surya Sembiring 10. Ichan

2. Sempurna Sembiring 11. Sakti

3. Ardi Ginting 12. Mark

4. Ivo Sembiring 13. Yoga Pinem

5. Soni Bangun 14. Niko Zebua

6. Pipin Colia 15. Yoses Sembiring

7. Pilus Colia 16. Imka Singarimbun

8. Mario Sinaga 17. Riki Tarigan

(16)

Gambar

Tabel Harga Menu di Kedai Kopi

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pengertian tersebut, pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses atau upaya sadar untuk menjadikan manusia ke arah yang lebih baik. Dalam suatu

Metode diartikan sebagai suatu cara atau prosedur yang dipakai untuk mencapai tujuan tertentu, dalam kaitannya dengan pembelajaran, metode didefinisikan sebagai

Jumlah optimal order yang harus di pesan kepada backup supplier adalah 0.748 dari permintaan bahan baku original sebesar 18 unit, jadi jumlah optimal order yang harus dipesan 13

SYAHRUL YASI N LI MPO, SH.. M.Si,

Berdasarkan hasil penelitian mengenai hubungan konsumsi susu dengan usia menarche pada anak usia 12-15 tahun, didapatkan nilai p pada uji Chi square 0,961 ( p >0,05) yang

c) Hasil analisis kestabilan lereng redisain section G-G’ memberikan nilai FK sebesar 1,31 dan PK sebesar 0%. Hal ini menunjukkan lereng ini sudah dalam kondisi stabil. d) Secara

Penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif sangat mementingkan proses daripada produk, dan bermaksud mencari makna dengan menganalisis data secara

pemenuhan dana harus dilakukan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Penulis tertarik ingin menguji variabel yang mempengaruhi struktur modal,. dimana proksi yang digunakan