Lampiran 1. Kuesioner
LEMBAR PENJELASAN KEPADA RESPONDEN
Saya bernama Rizki Noviyanti Harahap adalah mahasiswa di Program Studi S2
Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera
Utara. Untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan S2 Ilmu Kesehatan
Masyarakat yang sedang saya jalani, saya melakukan penelitian dengan judul
“
Pengaruh Metode Ceramah Dan Metode Diskusi Terhadap Pengetahuan Dan Sikap
Ibu Hamil Tentang Pencegahan Makrosomia Di Puskesmas Siabu Kabupaten
Mandailing Natai Tahun 2016”
Tujuan penelitian saya adalah untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh
Penyuluhan terhadap Pengetahuan dan Sikap ibu hamil tentang pencegahan
makrosomia dimana saya melakukan pengamatan langsung dengan menggunakan
kuesioner. Untuk itu dibutuhkan kerjasama yang baik antara peneliti, kepala
puskesmas, bidan desa dan ibu hamil. Identitas ibu hamil dan semua informasi yang
diberikan akan dirahasiakan dan hanya digunakan untuk keperluan penelitian ini.
LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini, bersedia dan tidak merasa keberatan
menjadi responden penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa PASCA SARJANA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA
UTARA atas nama : Rizki Noviyanti Harahap dengan judul penelitian : Pengaruh
metode ceramah dan metode diskusi terhadap pengetahuan dan sikap ibu hamil
tentang pencegahan makrosomia di puskesmas siabu kabupaten mandailing natal
tahun 2016.
Demikian persetujuan ini saya buat dengan sejujur-jujurnya tanpa ada paksaan
dari pihak manapun.
Siabu, Mei 2016
Responden
(
)
PENGARUH METODE CERAMAH DAN DISKUSI TERHADAP
PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG PENCEGAHAN
MAKROSOMIA
DI PUSKESMAS SIABU KECAMATAN SIABU
KABUPATEN MANDAILING NATAL
A.
DATA DEMOGRAFI
Karakteristik responden
No
Responden=…………
(diisi oleh peneliti)
Nama
:
Umur
:
Pendidikan
:
Pekerjaan
:
B.
KUESIONER PENGETAHUAN
Berilah tanda silang ( X ) pada salah satu jawaban yang anda anggap paling benar
1.
Berat badan normal bayi baru lahir adalah……….
a.
Kurang dari 2500 gram
b.
2500-4000 gram
c.
Lebih dari 4000 gram
2.
Bayi Makrosomia merupakan………….
a.
Bayi yang lahir dengan berat badan lebih dari 4000 gram
b.
Bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 4000 gram
c.
Bayi yang lahir dengan berat 4000 gram
3.
Salah satu penyebab bayi makrosomia (bayi besar) adalah…………..
a.
Pertambahan berat badan ibu yang berlebihan selama kehamilan
b.
Ibu yang hamil dengan penyakit jantung
c.
Ibu yang hamil dengan hipertensi (darah tinggi)
4.
Yang bukan penyebab terjadinya bayi makrosomia (bayi besar) adalah……
a.
Ibu yang hamil dengan penyakit diabetes milletus (kencing manis)
b.
Pertambahan berat badan ibu yang berlebihan selama kehamilan
c.
Ibu yang hamil dengan mual muntah yang berlebihan
5.
Salah satu karakteristik (ciri-
ciri) bayi makrosomia (bayi besar) adalah………..
a.
Badan montok dan bengkak
b.
Badan kurus
c.
Badan cacat
6.
Yang bukan komplikasi makrosomia (bayi besar) pada bayi a
dalah…………..
a.
Bayi lahir dengan gangguan pernapasan
b.
Bayi lahir dengan patah tulang pada leher atau bahu
c.
Bayi lahir kurus
b.
Ibu mengalami robekan pada perineum
c.
Ibu mengalami kejang
8.
Salah satu upaya yang dilakukan ibu untuk menjaga berat badannya selama hamil
adalah……….
a.
Menghindari cemilan manis
b.
Makan dalam porsi yang banyak
c.
Tidak melakukan apa-apa
9.
Yang bukan upaya untuk mencegah makrosomia (bayi besar) adalah……
a.
Olahraga secara teratur
b.
Menjaga berat badan selama hamil
c.
Sering ngemil selama kehamilan
10.
Hal-hal yang harus dilakukan ibu hamil untuk mendeteksi terjadinya makrosomia
(bayi besar) adalah……..
a.
Melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur
b.
Makan yang berlebihan
c.
Sering ngemil selama hamil
C.
PERNYATAAN SIKAP
Isilah data dibawah ini dengan memilih pada pernyataan ya atau tidak.
Berilah tanda cek list (√) pada kolom yang tersedia
NO
PERNYATAAN
SS
S
TS
STS
1.
Pemeriksaan kehamilan secara teratur
dapat mendeteksi terjadinya makrosomia
(bayi besar)
2.
Ibu tidak perlu melakukan
pemeriksanaan kehamilan untuk
mengetahui bayi makrosomia (bayi besar)
3.
Ibu hendaknya memilih operasi caesar
untuk mengurangi komplikasi jika
diketahui bayi makrosomia (bayi besar)
4.
5.
Ibu hendaknya menghindari cemilan
manis selama hamil untuk menjaga berat
badan selama kehamilan
6.
Ibu tidak perlu menjaga berat badan
selama hamil agar dapat mencegah bayi
makrosomia (bayi besar)
7.
Ibu hendaknya memeriksakan kadar gula
darahnya sewaktu hamil, meskipun
sebelumnya tidak ada riwayat diabetes
milletus
8.
Ibu tidak perlu mengetahui tentang bayi
makrosomia (bayi besar) karna tidak
berbahaya bagi ibu dan bayi
9.
Ibu sebaiknya mengatur pola makan
selama hamil untuk menjaga berat
badannya
10.
Ibu tidak perlu olahraga yang teratur
untuk mencegah makrosomia (bayi besar)
11.
Olahraga yang dilakukan ibu hamil harus
sesuai keadaan dan keinginan ibu hamil
agar dapat dinikmati sehingga dapat
dilakukan secara teratur
12.
13.
Ibu hamil perlu menyediakan berbagai
buah atau sayuran untuk dijadikan
sebagai makanan selingan
14.
Ibu hamil harus selalu menjaga berat
badannya agar tetap normal dengan
melakukan pengaturan makan sesuai
kebutuhan kalori
15.
ibu harus memeriksakan kehamilannya ke
petugas kesehatan minimal 4 kali selama
kehamilan.
Keterangan :
SS
: Sangat Setuju
S
: Setuju
TS
: Tidak Setuju
PRE PLANNING PENYULUHAN
PENCEGAHAN
MAKROSOMIA
Dengan Metode Ceramah
I.
Satuan Acara Pengajaran (SAP)
A.
Tujuan
1.
Tujuan Instruksional Umum
Setelah mendapatkan penjelasan/penyuluhan diharapkan ibu hamil
memahami dan mengerti tentang pencegahan
makrosomia
.
2.
Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mendapatkan penjelasan/penyuluhan diharapkan ibu hamil
memahami dan mengerti tentang pencegahan
makrosomia
.
Ibu hamil mengerti dan memahami pengertian
makrosomia
Ibu hamil mengerti dan memahami penyebab
makrosomia
Ibu hamil mengerti dan memahami akibat atau komplikasi dari
makrosomia
Ibu hamil mengerti dan memahami cara pencegahan
makrosomia
B.
Manfaat
Penyuluhan ini diharapkan dapat mencegah terjadinya bayi
makrosomia.
C.
Pokok Bahasan
Pencegahan
Makrosomia
D.
Sub Pokok bahasan
1.
Pengertian
makrosomia
2.
Penyebab
makrosomia
3.
Akibat atau komplikasi dari
makrosomia
4.
Pencegahan
makrosomia
E.
Sasaran
Ibu hamil trimester 2 dan trimester 3 yang ada diwilayah kerja Puskesmas
Siabu Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal.
F.
Metode
Ceramah
G.
Waktu Dan Tempat Penyuluhan
Hari / Tanggal
:
Pukul
:
Tempat
: Puskesmas Siabu
I.
Kegiatan penyuluhan
No.
Kegiatan Penyuluh
Kegiatan Peserta
Media
Waktu
1
Memperkenalkan diri dan menjelaskan
tujuan penuluhan
Kegiatan inti :
Menjelaskan pengertian
makrosomia
Menjelaskan penyebab
makrosomia
Menjelaskan akibat atau komplikasi
makrosomia
Menjelaskan pencegahan
makrosomia
Penutup :
Mengundang komentar dan pertanyaan
dari masyarakat
Melakukan
evaluasi
dengan
test
pertanyaan pada 2 orang peserta
Menyimpulkan
materi
penyuluhan
secara singkat
Salam penutup
Menjawab salam
Mendengar
dan
memperhatikan
Mendengarkan dan
memperhatikan
Mendengarkan dan
memperhatikan
Mendengarkan dan
memperhatikan
Mendengarkan dan
memperhatikan
Mendengarkan dan
memperhatikan
J.
Kriteria evaluasi
1.
Evaluasi struktur
Kesiapan peserta mengikuti penyuluhan
Media dan alat memadai
Tempat sesuai dengan kegiatan
2.
Evaluasi proses
Pelaksanaan preplening sesuai alokasi waktu
Peserta penyuluhan mengikuti kegiatan dengan efektif dan kooperatif
Peserta menanyakan hal-hal yang kurang jelas
Peserta menjawab pertanyaan yang diajukan
3.
Evaluasi hasil
Setelah mengikuti penyluhan selama 20 menit diharapkan peserta dapat:
Menyebutkan kembali pengertian
makrosomia
Menyebutkan kembali penyebab
makrosomia
Menyebutkan kembali akibat atau komplikasi dari
makrosomia
Menyebutkan kembali pencegahan
makrosomia
II.
Materi Penyuluhan dengan metode ceramah
Makrosomia
atau bayi besar adalah bila berat badan bayi melebihi dari 4000
gram. (Rayburn, 2001). Dalam dunia kedokteran
makrosomia
disebut
giant
baby.
B.
Penyebab
Kemunculan bayi-bayi seperti ini disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama,
orangtuanya memang besar. Kedua, faktor ibu hamil yang menderita
diabetes
milletus
. Ketiga, faktor ibu yang mengalami kelebihan berat badan pada saat
hamil dan terakhir faktor ibu yang mengalami kehamilan lewat waktu
(Rukiyah, 2010).
C.
Akibat atau komplikasi dari
makrosomia
1.
Komplikasi pada ibu
a)
Ibu mengakami robekan
perineum
b)
Persalinan dengan
operasi Caesar
c)
Kehilangan darah dalam jumlah banyak saat persalinan
d)
Ruptur uteri
dan
serviks
2.
Komplikasi pada bayi
a)
Bayi akan lahir dengan gangguan nafas dan kadang kala bayi lahir
dengan trauma tulang leher dan bahu.
b)
Distosia atau macet pada bahu di saat proses kehamilan.
c)
Hipoglikemia
atau kadar gula darah bayi menurun.
D.
Pencegahan
Pencegahana dapat dilakukan ibu hamil agar tidak terjadi
makrosomia
adalah :
1.
Pencegahan dilakukan dengan melakukan penimbangan berat badan ibu secara
teratur, dan periksakan kehamilan secar teratur.Ibu hamil memeriksakan
kehamilannya ke petugas kesehatan minimal 4 kali selama kehamilan.
Kehamilan trimester pertana satu kali kunjungan, trimester kedua satu kali
kunjungan, dan trimester ketiga dua kali kunjungan.
2.
Ibu hamil harus selalu menjaga berat badannya agar tetap normal, ibu hamil
sebaiknya melakukan pengaturan makan sesuai kebutuhan kalori. Ngemil
boleh saja dilakukan, tap hindari cemilan manis.
Menurut Proverawati (2009) Prinsip makan yang baik selama kehamilan
dengan melakukan cara dan diet makan yang sehat diantaranya:
a)
Selalu sarapan, ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi makanan yang
kaya nutrisi saat sarapan. Menghindari sarapan akan menimbulkan keinginan untuk
makan lebih banyak pada waktu makan berikutnya tiba. Selain itu, melewatkan
sarapan juga menyebabkan keluhan berupa kepala pening, mual, dan lain-lain.
b)
Susun daftar makanan
c)
Pilih makanan berserat serta rendah kandungan lemak dan gula
Pada ibu hamil konsumsi gula yang berlebihan cenderung menimbulkan
perasaan mudah lapar. Sediakan berbagai buah atau sayuran untuk dijadikan
sebagai makanan selingan. Konsumsi ikan, unggas, daging tanpa lemak,
keju, susu krim, brokoli, wortel, dan labu.
d)
Usahakan untuk mengolah makanan
Hal ini bisa dilakukan dengan cara dibakar, dipanggang, atau dikukus.
e)
Jadikan buah sebagai cemilan
Ini sangat bermanfaat karena buah kaya akan vitamin yang sangat
bermanfaat bagi perkembangan janin dan juga ibu sendiri.
f)
Perbanyak minum air putih, minimal 8 gelas per hari
Pada waktu hamil seringkali
dehidrasi
disalah artikan dan dianggap sebagai
rasa lapar. Perlu diingat apabila sudah memenuhi kebutuhan gizi seperti
biasanya tetapi masih merasa lapar berarti yang dibutuhkan adalah minum
yang sebanyak-banyaknya.
g)
Jangan percaya mitos orang hamil perlu makan 2 kali lipat dari biasanya.
Masih banyak yang menganggap bahwa seseorang yang sedang hamil harus
banyak makan. Sebenarnya, pandangan itu tidak benar. Jangan ragu untuk
mengatakan tidak, saat diminta untuk menghabiskan makanan dalam jumlah
yang banyak. Katakan secara halus bahwa anda sudah kenyang.
h)
Makanlah makanan dengan nutrisi tertinggi dengan kandungan kalori
terendah yaitu kalori dikurangi sebanyak 500-1000 dibawah kebutuhan
normal.
i)
Kurangi asupan hidrat arang
j)
Konsumsi makanan yang cukup meineral dan vitamin, serta tinggi serat
sehingga membuat kenyang.
3.
Lakukan olahraga ringan
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam latihan fisik adalah latihan fisik
disesuaikan dengan keadaan individu, pilih latihan fisik yang dapat dinikmati
sehingga dapat dilakukan secara teratur, latihan fisik tidak harus berupa latihan
yang terlalu giat supaya dapat dilakukan dengan efektif, hindari melakukan
latihan fisik di lingkungan yang hangat dan waktu yang paling tepat untuk
melakukan latihan fisik ialah setelah makan, saat glukosa darah mulai meningkat
PRE PLANNING PENYULUHAN
PENCEGAHAN
MAKROSOMIA
Dengan Metode Diskusi
E.
Tujuan
3.
Tujuan Instruksional Umum
Setelah mendapatkan penjelasan/penyuluhan diharapkan ibu hamil
memahami dan mengerti tentang pencegahan
makrosomia
.
4.
Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mendapatkan penjelasan/penyuluhan diharapkan ibu hamil
memahami dan mengerti tentang pencegahan
makrosomia
.
Ibu hamil mengerti dan memahami pengertian
makrosomia
Ibu hamil mengerti dan memahami penyebab
makrosomia
Ibu hamil mengerti dan memahami akibat atau komplikasi dari
makrosomia
Ibu hamil mengerti dan memahami cara pencegahan
makrosomia
F.
Manfaat
Penyuluhan ini diharapkan dapat mencegah terjadinya bayi
makrosomia.
G.
Pokok Bahasan
Pencegahan
Makrosomia
H.
Sub Pokok bahasan
1.
Pengertian
makrosomia
2.
Penyebab
makrosomia
3.
Akibat atau komplikasi dari
makrosomia
4.
Pencegahan
makrosomia
I.
Sasaran
Ibu hamil trimester 2 dan trimester 3 yang ada diwilayah kerja Puskesmas
Siabu Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal.
J.
Metode
Diskusi
K.
Waktu Dan Tempat Penyuluhan
Hari / Tanggal
:
Pukul
:
Tempat
: Puskesmas Siabu
M.
Kegiatan penyuluhan
No.
Kegiatan Penyuluh
Kegiatan Peserta
Media
Waktu
1
Memperkenalkan diri dan menjelaskan
tujuan penyuluhan
Kegiatan inti :
Membahas pengertian
makrosomia
Membahas penyebab
makrosomia
Membahas akibat atau komplikasi
makrosomia
Membahas pencegahan
makrosomia
Istirahat
Mengulang
kembali
dan
mendiskusikan tentang pencegahan
makrosomia
Penutup :
Mengundang komentar dan pertanyaan
dari masyarakat
Melakukan
evaluasi
dengan
test
pertanyaan pada peserta
Menyimpulkan
materi
penyuluhan
secara singkat
Salam penutup
Menjawab salam
Mendengar
dan
memperhatikan
Mendengarkan,
memperhatikan
dan Aktif bertanya
dan
mengikuti
jalannya diskusi
Mendengarkan,
memperhatikan
dan Aktif bertanya
dan
mengikuti
jalannya diskusi
Aktif bertanya dan
mengikuti jalannya
diskusi
N.
Kriteria evaluasi
1.
Evaluasi struktur
Kesiapan peserta mengikuti penyuluhan
Media dan alat memadai
Tempat sesuai dengan kegiatan
2.
Evaluasi proses
Pelaksanaan preplening sesuai alokasi waktu
Peserta penyuluhan mengikuti kegiatan dengan efektif dan kooperatif
Peserta menanyakan hal-hal yang kurang jelas
Peserta menjawab pertanyaan yang diajukan
3.
Evaluasi hasil
Setelah mengikuti penyluhan selama 20 menit diharapkan peserta dapat:
Menyebutkan kembali penyebab
makrosomia
Menyebutkan kembali akibat atau komplikasi dari
makrosomia
Menyebutkan kembali pencegahan
makrosomia
III.
Materi Penyuluhan Dengan Metode Diskusi
A.
Pengertian
Makrosomia
atau bayi besar adalah bila berat badan bayi melebihi dari 4000
gram. (Rayburn, 2001). Dalam dunia kedokteran
makrosomia
disebut
giant
baby.
B.
Penyebab
Kemunculan bayi-bayi seperti ini disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama,
orangtuanya memang besar. Kedua, faktor ibu hamil yang menderita
diabetes
milletus
. Ketiga, faktor ibu yang mengalami kelebihan berat badan pada saat
hamil dan terakhir faktor ibu yang mengalami kehamilan lewat waktu
(Rukiyah, 2010).
C.
Akibat atau komplikasi dari
makrosomia
1.
Komplikasi pada ibu
e)
Ibu mengakami robekan
perineum
f)
Persalinan dengan
operasi Caesar
g)
Kehilangan darah dalam jumlah banyak saat persalinan
h)
Ruptur uteri
dan
serviks
2.
Komplikasi pada bayi
d)
Bayi akan lahir dengan gangguan nafas dan kadang kala bayi lahir
dengan trauma tulang leher dan bahu.
e)
Distosia atau macet pada bahu di saat proses kehamilan.
f)
Hipoglikemia
atau kadar gula darah bayi menurun.
D.
Pencegahan
Pencegahana dapat dilakukan ibu hamil agar tidak terjadi
makrosomia
adalah :
1.
Pencegahan dilakukan dengan melakukan penimbangan berat badan ibu secara
teratur, dan periksakan kehamilan secar teratur.Ibu hamil memeriksakan
kehamilannya ke petugas kesehatan minimal 4 kali selama kehamilan.
Kehamilan trimester pertana satu kali kunjungan, trimester kedua satu kali
kunjungan, dan trimester ketiga dua kali kunjungan.
2.
Ibu hamil harus selalu menjaga berat badannya agar tetap normal, ibu hamil
sebaiknya melakukan pengaturan makan sesuai kebutuhan kalori. Ngemil
boleh saja dilakukan, tap hindari cemilan manis.
k)
Selalu sarapan, ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi makanan yang
kaya nutrisi saat sarapan. Menghindari sarapan akan menimbulkan keinginan untuk
makan lebih banyak pada waktu makan berikutnya tiba. Selain itu, melewatkan
sarapan juga menyebabkan keluhan berupa kepala pening, mual, dan lain-lain.
l)
Susun daftar makanan
Ini dilakukan dengan tujuan agar tidak mengonsumsi makanan secara
berlebihan dan mengatur asupan kalori harian.
m)
Pilih makanan berserat serta rendah kandungan lemak dan gula
Pada ibu hamil konsumsi gula yang berlebihan cenderung menimbulkan
perasaan mudah lapar. Sediakan berbagai buah atau sayuran untuk dijadikan
sebagai makanan selingan. Konsumsi ikan, unggas, daging tanpa lemak,
keju, susu krim, brokoli, wortel, dan labu.
n)
Usahakan untuk mengolah makanan
Hal ini bisa dilakukan dengan cara dibakar, dipanggang, atau dikukus.
o)
Jadikan buah sebagai cemilan
Ini sangat bermanfaat karena buah kaya akan vitamin yang sangat
bermanfaat bagi perkembangan janin dan juga ibu sendiri.
p)
Perbanyak minum air putih, minimal 8 gelas per hari
Pada waktu hamil seringkali
dehidrasi
disalah artikan dan dianggap sebagai
rasa lapar. Perlu diingat apabila sudah memenuhi kebutuhan gizi seperti
biasanya tetapi masih merasa lapar berarti yang dibutuhkan adalah minum
yang sebanyak-banyaknya.
q)
Jangan percaya mitos orang hamil perlu makan 2 kali lipat dari biasanya.
Masih banyak yang menganggap bahwa seseorang yang sedang hamil harus
banyak makan. Sebenarnya, pandangan itu tidak benar. Jangan ragu untuk
mengatakan tidak, saat diminta untuk menghabiskan makanan dalam jumlah
yang banyak. Katakan secara halus bahwa anda sudah kenyang.
r)
Makanlah makanan dengan nutrisi tertinggi dengan kandungan kalori
terendah yaitu kalori dikurangi sebanyak 500-1000 dibawah kebutuhan
normal.
s)
Kurangi asupan hidrat arang
t)
Konsumsi makanan yang cukup meineral dan vitamin, serta tinggi serat
sehingga membuat kenyang.
3.
Lakukan olahraga ringan
latihan fisik di lingkungan yang hangat dan waktu yang paling tepat untuk
melakukan latihan fisik ialah setelah makan, saat glukosa darah mulai meningkat
Lampiran : Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Pengetahuan
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 15 100.0
Excludeda 0 .0
Total 15 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.879 10
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
7.03 9.895 3.146 10
Sikap
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 15 100.0
Excludeda 0 .0
Total 15 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.955 15
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
s1 3.03 1.217 15
s2 2.50 1.106 15
s3 2.57 1.040 15
s4 3.37 .928 15
s5 2.33 .884 15
s6 3.23 1.040 15
s7 3.23 1.040 15
s8 2.37 1.129 15
s9 2.63 .999 15
s10 3.30 1.022 15
s11 3.23 1.040 15
s12 3.23 1.040 15
s13 3.23 1.040 15
s14 2.57 1.135 15
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
s1 55.37 265.482 .863 .975
s2 55.90 270.576 .808 .975
s3 55.83 275.592 .711 .976
s4 55.03 278.378 .710 .976
s5 56.07 281.375 .643 .977
s6 55.17 269.247 .905 .974
s7 55.17 273.385 .778 .976
s8 56.03 270.102 .804 .975
s9 55.77 276.116 .726 .976
s10 55.10 270.783 .874 .975
s11 55.17 269.247 .905 .974
s12 55.17 269.247 .905 .974
s13 55.17 273.385 .778 .976
s14 55.83 267.454 .875 .975
s15 55.57 273.357 .858 .975
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
Lampiran : Hasil Statistik Metode Ceramah
Karakteristik Responden
Frequency Table
Umur
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 20-25 4 26.6 26.7 26.7
26-30 9 60.0 60.0 86.7
31-35 2 13.3 13.3 100.0
Total 15 100.0 100.0
Pendidikan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid SMP 4 26.7 26.7 26.7
SMA 11 73.3 73.3 100.0
Total 15 100.0 100.0
Pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid IRT 6 40.0 40.0 40.0
Wiraswasta 9 60.0 60.0 100.0
Total 15 100.0 100.0
PENGETAHUAN PRE
Frequencies
p1pre
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Salah 11 73.3 73.3 73.3
Benar 4 26.7 26.7 100.0
Total 15 100.0 100.0
p2pre
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Salah 13 86.7 86.7 86.7
Benar 2 13.3 13.3 100.0
p3pre
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Salah 9 60 60 60
Benar 6 40 40 100.0
Total 15 100.0 100.0
p4pre
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Salah 7 46.7 46.7 46.7
Benar 8 53.3 53.3 100.0
Total 15 100.0 100.0
p5pre
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Salah 10 66.7 66.7 66.7
Benar 5 33.3 33.3 100.0
Total 15 100.0 100.0
p6pre
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Salah 6 40 40 40
Benar 9 60 60 100.0
Total 15 100.0 100.0
p7pre
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Salah 8 53.3 53.3 53.3
Benar 7 46.7 46.7 100.0
Total 15 100.0 100.0
p8pre
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Salah 13 86.7 86.7 86.7
Benar 2 13.3 13.3 100.0
Total 15 100.0 100.0
p9pre
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Salah 11 73.3 73.3 73.3
Benar 4 26.7 26.7 100.0
p10pre
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Salah 8 53.3 53.3 53.3
Benar 7 46.7 46.7 100.0
Total 15 100.0 100.0
PENGETAHUAN POST
P1post
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Salah 1 93.3 93.3 93.3
Benar 14 6.7 6.7 100.0
Total 15 100.0 100.0
P2post
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Benar 15 100.0 100.0 100.0
p3post
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Salah 2 6.7 6.7 6.7
Benar 13 93.3 93.3 100.0
Total 15 100.0 100.0
p4post
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Salah 5 3.3 3.3 3.3
Benar 10 96.7 96.7 100.0
Total 15 100.0 100.0
p5post
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Salah 2 26.7 26.7 26.7
Benar 13 73.3 73.3 100.0
Total 15 100.0 100.0
p6post
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Salah 4 16.7 16.7 16.7
Benar 11 83.3 83.3 100.0
p7post
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Salah 6 6.7 6.7 6.7
Benar 9 93.3 93.3 100.0
Total 15 100.0 100.0
p8post
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Salah 6 3.3 3.3 3.3
Benar 9 96.7 96.7 100.0
Total 15 100.0 100.0
p9post
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Salah 7 13.3 13.3 13.3
Benar 8 86.7 86.7 100.0
Total 15 100.0 100.0
P10post
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Salah 5 13.3 13.3 13.3
Benar 10 86.7 86.7 100.0
SIKAP PRE
Frequencies
s1pre
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid STS 4 26.7 26.7 26.7
TS 7 46.7 46.7 73.4
S 3 20.0 20.0 93.4
SS 1 6.7 6.7 100.0
Total 15 100.0 100.0
s2pre
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TS 5 33.3 33.3 33.3
S 8 53.3 53.3 88.8
SS 2 13.3 13.3 100.0
Total 15 100.0 100.0
s3pre
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid STS 6 40.0 40.0 40.0
TS 5 33.3 33.3 73.3
S 4 26.7 26.7 100.0
Total 15 100.0 100.0
s4pre
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TS 6 40.0 40.0 40.0
S 8 53.3 53.3 93.3
SS 1 6.7 6.7 100.0
Total 15 100.0 100.0
s5pre
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid STS 3 20.0 20.0 20.0
TS 8 53.3 53.3 73.3
S 4 26.7 26.7 100.0
s6pre
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TS 6 40.0 40.0 40.0
S 7 46.7 46.7 86.7
SS 2 13.3 13.3 100.0
Total 15 100.0 100.0
s7pre
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid STS 5 33.3 33.3 33.3
TS 8 53.3 53.3 58.6
S 2 13.3 13.3 100.0
Total 15 100.0 100.0
s8pre
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid STS 1 6.7 6.7 6.7
TS 5 33.3 33.3 40.0
S 9 60.0 60.0 100.0
Total 15 100.0 100.0
s9pre
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TS 7 46.7 46.7 46.7
S 7 46.7 46.7 93.4
SS 1 6.7 6.7 100.0
Total 15 100.0 100.0
s10pre
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid STS 1 6.7 6.7 6.7
TS 5 33.3 33.3 40.0
S 9 60.0 60.0 100.0
s11pre
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TS 7 46.7 46.7 46.7
S 5 33.3 33.3 80.0
SS 3 20.0 20.0 100.0
Total 15 100.0 100.0
s12pre
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TS 9 60.0 60.0 60.0
S 4 26.7 26.7 86.7
SS 1 6.7 6.7 100.0
Total 15 100.0 100.0
s13pre
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid STS 2 13.3 13.3 13.3
TS 5 33.3 33.3 46.6
S 6 40.0 40.0 86.6
SS 2 13.3 13.3 100.0
Total 15 100.0 100.0
s14pre
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TS 8 53.3 53.3 53.3
S 7 46.7 46.7 100.0
Total 15 100.0 100.0
s15pre
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid STS 1 6.7 6.7 6.7
TS 5 33.3 13.3 20.0
S 7 46.7 60.0 80.0
SS 2 13.3 23.3 100.0
SIKAP POST
Frequencies
s1post
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid S 14 93.3 93.3 93.3
SS 1 6.7 6.7 100.0
Total 15 100.0 100.0
s2post
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid STS 1 6.7 6.7 6.7
TS 10 66.7 66.7 73.4
S 4 26.7 26.7 100.0
Total 15 100.0 100.0
s3post
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TS 4 26.7 26.7 26.7
S 8 53.3 53.3 80.0
SS 3 20.0 20.0 100.0
Total 15 100.0 100.0
s4post
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid STS 6 40.0 40.0 40.0
TS 9 60.0 60.0 100.0
Total 15 100.0 100.0
s5post
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TS 3 20.0 20.0 20.0
S 5 33.3 33.3 53.3
SS 7 46.7 46.7 100.0
s6post
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid STS 3 20.0 20.0 20.0
TS 8 53.3 53.3 73.3
S 4 26.7 26.7 100.0
Total 15 100.0 100.0
s7post
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TS 2 13.3 13.3 13.3
S 11 73.3 73.3 86.6
SS 2 13.3 13.3 100.0
Total 15 100.0 100.0
s8post
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid STS 3 20.0 20.0 20.0
TS 10 66.7 66.7 86.7
S 2 13.3 13.3 100.0
Total 15 100.0 100.0
s9post
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TS 2 13.3 13.3 13.3
S 12 80.0 80.0 93.3
SS 1 6.7 6.7 100.0
Total 15 100.0 100.0
s10post
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid STS 4 26.7 26.7 26.7
TS 10 66.7 66.7 93.4
S 1 6.7 6.7 100.0
Total 15 100.0 100.0
s11post
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid S 6 40.0 40.0 40.0
SS 9 60.0 60.0 100.0
s12post
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid S 7 46.7 46.7 46.7
SS 8 53.3 53.3 100.0
Total 15 100.0 100.0
s13post
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid S 9 60.0 60.0 60.0
SS 6 40.0 40.0 100.0
Total 15 100.0 100.0
s14post
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TS 1 6.7 6.7 6.7
S 9 60.0 60.0 66.7
SS 5 33.3 33.3 100.0
Total 15 100.0 100.0
s15post
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TS 4 26.7 26.7 26.7
S 5 33.3 33.3 60.0
SS 6 40.0 40.0 100.0
UJI NORMALITAS DATA
Descriptives
Statistic Std. Error
Ppre Mean 5.45 .202
95% Confidence Interval for Mean
Interquartile Range 1
Skewness -.491 .427
Kurtosis .056 .833
Ppost Mean 8.10 .162
95% Confidence Interval for Mean
Interquartile Range 2
Skewness -.525 .427
Kurtosis -.736 .833
Spre Mean 50.75 .717
Interquartile Range 7
Skewness -.054 .427
Kurtosis -1.028 .833
spost Mean 52.70 .481
95% Confidence Interval for Mean
Interquartile Range 4
Skewness -.478 .427
Kurtosis -.488 .833
Pselisih Mean 3.60 .274
95% Confidence Interval for Mean
Interquartile Range 2
Skewness .024 .427
Kurtosis .473 .833
Sselisih Mean 14.20 .804
95% Confidence Interval for Mean
Interquartile Range 7
Kurtosis -.775 .833
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
ppre .192 15 .006 .892 15 .005
ppost .245 15 .000 .829 15 .000
spre .113 15 .200* .964 15 .382
Spost .119 15 .200* .937 15 .094
Pselisih .189 15 .008 .951 15 .178
Sselisih .141 15 .134 .951 15 .179
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
Hubungan Metode Ceramah dengan Pengetahauan
NPar Tests
Wilcoxon Signed Ranks Test
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
ppost – ppre Negative Ranks 0a .00 .00
Positive Ranks 14b 7.00 435.00
Ties 1c
Total 15
a. ppost < ppre b. ppost > ppre c. ppost = ppre
Test Statisticsb
Ppost ppre
Z -4.742a
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
Hubungan Metode Ceramah dengan Sikap
T-Test
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 spre 50.75 15 2.731 .717
spost 52.70 15 1.755 .481
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 spre & spost 15 .143 .452
Paired Samples Test
Paired Differences
T Df
Sig. (2-tailed) Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1 Spre
Lampiran : Hasil Statistik Metode Diskusi
Karakteristik Responden
Frequencies
Umur
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
20-25 5 33.3 33.3 33.3
26-30 8 53.3 53.3 53.3
31-35 1 6.7 6.7 6.7
36-40 1 6.7 6.76 100.0
Total 15 100.0 100.0
Pendidikan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid SMP 2 13.3 13.3 13.3
SMA 13 86.7 86.7 100.0
Total 15 100.0 100.0
Pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid IRT 3 20.0 63.3 63.3
Wiraswasta 12 80.0 30.0 100.0
Total 15 100.0 100.0
PENGETAHUAN PRE
Frequencies
p1pre
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Salah 9 60 60 60
Benar 6 40 40 100.0
Total 15 100.0 100.0
p2pre
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Salah 11 73.3 73.3 73.3
Benar 4 26.7 26.7 100.0
p3pre
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Salah 9 60 60 60
Benar 6 40 40 100.0
Total 15 100.0 100.0
p4pre
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Salah 8 53.3 53.3 53.3
Benar 7 46.7 46.7 100.0
Total 15 100.0 100.0
p5pre
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Salah 10 66.7 66.7 66.7
Benar 5 33.3 33.3 100.0
Total 15 100.0 100.0
p6pre
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Salah 8 53.3 53.3 53.3
Benar 7 46.7 46.7 100.0
Total 15 100.0 100.0
p7pre
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Salah 9 60 60 60
Benar 6 40 40 100.0
Total 15 100.0 100.0
p8pre
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Salah 12 80 80 80
Benar 3 20 20 100.0
Total 15 100.0 100.0
p9pre
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Salah 11 73.3 73.3 73.3
Benar 4 26.7 26.7 100.0
p10pre
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Salah 9 60 60 60
Benar 6 40 40 100.0
Total 15 100.0 100.0
PENGETAHUAN POST
p1post
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Benar 15 100.0 100.0 100.0
P2post
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Benar 15 100.0 100.0 100.0
p3post
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Salah 3 20 20 20
Benar 12 80 80 100.0
Total 15 100.0 100.0
p4post
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Salah 4 26.7 26.7 26.7
Benar 11 73.3 73.3 100.0
Total 15 100.0 100.0
p5post
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Salah 1 6.7 6.7 6.7
Benar 14 93.3 93.3 100.0
Total 15 100.0 100.0
P6post
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Salah 4 26.7 26.7 26.7
Benar 11 73.3 73.3 100.0
p7post
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Salah 5 3.33 3.33 3.33
Benar 10 66.7 66.7 100.0
Total 15 100.0 100.0
p8post
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Salah 5 3.33 3.33 3.33
Benar 10 66.7 66.7 100.0
Total 15 100.0 100.0
P9post
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Benar 15 100.0 100.0 100.0
p10post
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Salah 3 20 20 20
Benar 12 80 80 100.0
SIKAP PRE
Frequencies
s1pre
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid STS 2 13.3 13.3 13.3
TS 6 40.0 40.0 53.3
S 7 46.7 46.7 100.0
Total 15 100.0 100.0
s2pre
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TS 6 40.0 40.0 40.0
S 7 46.7 46.7 86.7
SS 2 13.3 13.3 100.0
Total 15 100.0 100.0
s3pre
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid STS 5 33.3 33.3 33.3
TS 5 33.3 33.3 66.6
S 5 33.3 33.3 100.0
Total 15 100.0 100.0
s4pre
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TS 2 13.3 13.3 13.3
S 7 46.7 46.7 60.0
SS 6 40 40 100.0
Total 15 100.0 100.0
s5pre
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TS 5 33.3 33.3 33.3
S 6 40.0 40.0 73.3
SS 4 26.7 26.7 100.0
s6pre
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TS 6 40.0 40.0 40.0
S 8 53.3 53.3 93.3
SS 1 6.7 6.7 100.0
Total 15 100.0 100.0
s7pre
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TS 7 46.7 46.7 46.7
S 5 33.3 33.3 80.0
SS 3 20.0 20.0 100.0
Total 15 100.0 100.0
s8pre
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid STS 2 13.3 13.3 13.3
TS 7 46.7 46.7 60.0
S 6 40.0 40.0 100.0
Total 15 100.0 100.0
s9pre
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TS 7 46.7 46.7 46.7
S 5 33.3 33.3 80.0
SS 3 20.0 20.0 100.0
Total 15 100.0 100.0
s10pre
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TS 8 53.3 53.3 53.3
S 5 33.3 33.3 86.6
SS 2 13.3 13.3 100.0
s11pre
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid STS 1 6.7 6.7 6.7
TS 6 40.0 40.0 46.7
S 6 40.0 40.0 86.7
SS 2 6.7 6.7 100.0
Total 15 100.0 100.0
s12pre
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TS 1 6.7 6.7 6.7
S 9 6.00 60.0 66.7
SS 5 33.3 33.3 100.0
Total 15 100.0 100.0
s13pre
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TS 5 33.3 33.3 33.3
S 5 33.3 33.3 66.6
SS 5 33.3 33.3 100.0
Total 15 100.0 100.0
s14pre
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TS 2 13.3 13.3 13.3
S 5 33.3 33.3 46.6
SS 8 53.3 53.3 100.0
Total 15 100.0 100.0
s15pre
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid S 8 53.3 53.3 53.3
SS 7 46.7 46.7 100.0
SIKAP POST
Frequencies
s1post
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid S 13 86.7 86.7 86.7
SS 2 13.3 13.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
s2post
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TS 10 66.7 66.7 66.7
STS 5 33.3 33.3 100.0
Total 15 100.0 100.0
s3post
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid S 6 40.0 40.0 40.0
SS 9 60.0 60.0 100.0
Total 15 100.0 100.0
s4post
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TS 6 40.0 40.0 40.0
S 9 60.0 60.0 100.0
Total 15 100.0 100.0
s5post
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid S 8 53.3 53.3 53.3
SS 7 46.7 46.7 100.0
Total 15 100.0 100.0
s6post
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid STS 1 6.7 6.7 6.7
TS 14 93.3 93.3 100.0
s7post
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TS 2 13.3 13.3 13.3
S 10 66.7 66.7 80.0
SS 3 20.0 20.0 100.0
Total 15 100.0 100.0
S
s8post
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid STS 5 33.3 33.3 33.3
TS 10 66.7 66.7 100.0
Total 15 100.0 100.0
s9post
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid S 6 40.0 40.0 40.0
SS 9 60.0 60.0 100.0
Total 15 100.0 100.0
s10post
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid STS 4 26.7 26.7 26.7
TS 8 53.3 53.3 80.0
S 3 20.0 20.0 100.0
Total 15 100.0 100.0
s11post
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid S 6 40.0 40.0 40.0
SS 9 60.0 60.0 100.0
Total 15 100.0 100.0
s12post
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid S 5 33.3 33.3 33.3
SS 10 66.7 66.7 100.0
s13post
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TS 2 13.3 13.3 13.3
S 8 53.3 53.3 66.6
SS 5 33.3 33.3 100.0
Total 15 100.0 100.0
s14post
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid S 11 73.3 73.3 73.3
SS 4 26.7 26.7 100.0
Total 15 100.0 100.0
s15post
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TS 5 33.3 33.3 33.3
STS 10 66.7 66.7 100.0
UJI NORMALITAS DATA
Descriptives
Statistic Std. Error
ppre Mean 5.85 .203
95% Confidence Interval for Mean
Interquartile Range 1
Skewness .235 .427
Kurtosis -.641 .833
ppost Mean 10.55 .103
95% Confidence Interval for Mean
Interquartile Range 1
Skewness -1.042 .427
Kurtosis .176 .833
Spre Mean 46.67 .732
95% Confidence Interval for Mean
Skewness .303 .427
Kurtosis .881 .833
spost Mean 56.0 .576
95% Confidence Interval for Mean
Interquartile Range 5
Skewness -.006 .427
Kurtosis -.367 .833
Pselisih Mean 4.33 .227
95% Confidence Interval for Mean
Interquartile Range 2
Skewness -.228 .427
Kurtosis -1.021 .833
Sselisih Mean 9.63 .861
95% Confidence Interval for Mean
Interquartile Range 6
Skewness .384 .427
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
ppre .261 15 .000 .883 15 .003
ppost .395 15 .000 .669 15 .000
spre .167 15 .032 .937 15 .066
spost .127 15 .200* .971 15 .099
Pselisih .204 15 .003 .903 15 .010
Sselisih .102 15 .200* .967 15 .457
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
Hubungan Metode Diskusi dengan Pengetahuan
NPar Tests
Wilcoxon Signed Ranks Test
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
ppost – ppre Negative Ranks 0a .00 .00
Positive Ranks 15b 7.50 465.00
Ties 0c
Total 15
a. ppost < ppre b. ppost > ppre c. ppost = ppre
Test Statisticsb
ppost – ppre
Z -4.814a
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
Hubungan Metode Diskusi dengan Sikap
T-Test
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 spre 46.67 15 2.967 .732
spost 56.0 15 1.943 .576
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 spre & spost 15 .150 .429
Paired Samples Test
Paired Differences
t Df
Sig. (2-tailed) Mean Std. Deviation
Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1 Spre
spost -9.633 4.716 .861 -11.394 -7.872 -11.188 29 .000
Lampiran : Hasil Uji Beda
Uji Normalitas Data
NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Pselisih Sselisih
N 30 30
Normal Parametersa Mean 3.97 11.92
Std. Deviation 1.414 5.077
Most Extreme Differences Absolute .170 .108
Positive .170 .099
Negative -.151 -.108
Kolmogorov-Smirnov Z 1.314 .839
Asymp. Sig. (2-tailed) .063 .482
a. Test distribution is Normal.
Pengaruh Metode Ceramah Dan Metode Diskusi terhadap Pengetahuan
T-Test
Group Statistics
kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Pselisih Metode Ceramah 15 3.58 1.488 .274
Metode Diskusi 15 4.33 1.231 .227
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df Interval of the
Difference Lower Upper
Pselisih Equal variances
assumed .287 .594 2.064 58 .044 .733 .355 .022 1.445
Equal variances