Wisata Alam Di Semarang
Goa Kreo
Goa Kreo adalah sebuah goa yang dipercaya sebagai petilasan Sunan Kalijaga saat mencari kayu Jati untuk membangun Masjid Agung Demak. Menurut cerita legenda, Sunan Kalijaga bertemu sekawanan kera yang kemudian disuruh menjaga kayu jati. Kata "Kreo" berasal dari Mangreho yang berarti peliharalah atau jagalah. Kata inilah yang kemudian menjadikan goa ini disebut Goa Kreo dan sejak saat itu kawanan kera yang menghuni kawasan ini menjadi penunggu.
Selain menikmati pemandangan alam yang indah dan udara yang sejuk serta bercanda dengan kera penunggu kawasan ini, pengunjung juga bisa menikmati pemandangan waduk Jatibarang, bermain ski air, atau memancing. Objek wisata ini kurang lebih 8 km dari Tugumuda dan setiap 3 Syawal diadakan Sesaji Rewanda.
Tinjomoyo
Obyek wisata ini terletak di Kelurahan Sukorejo di bagian selatan Kota Semarang kurang lebih 7 km Tugumuda. Tinjomoyo merupakan hutan wisata yang dapat dimanfaatkan sebagai area combat game, camping ground, outing activity, bird watching, juga terdapat flying fox. Tempat ini sangat ideal karena merupakan perpaduan hutan, bukit, dan sungai sehingga para penggemar combat game dapat menikmati petualangan alam medan tempur, dengan standar keamanan yang tinggi untuk keselamatan pemainnya. Area ini dibuka untuk umum dan dapat dijangkau dengan kendaraan umum maupun pribadi.
Taman Wisata Margasatwa Semarang
Taman Margasatwa Wonosari Mangkang merupakan relokasi dari kebun binatang Tinjomoyo. Sebagian besar satwa yang sebelumnya berada di Tinjomoyo, telah dipindahkan di tempat ini. Tempat rekreasi ini berada di pintu masuk Kota Semarang, tepatnya di lalan Raya Semarang Kendal KM 17. Untuk menuju lokasi ini sarana transportasi mudah karena berada di pinggir jalan raya.
Pantai Marina
Terletak di Jalan Yos Sudarso, sebelah utara Kota Semarang. Deburan ombaknya yang tenang tetapi berirama membuat hati merasa nyaman dan tenang selama berada di pinggir pantai, sambil memandangi keindahan pantai yang memesona. Kawasan Pantai Marina dilengkapi dengan Kolam renang, arena bermain anakanak, gazebo, lapangan voli pantai, serta rekreasi air yaitu ski air dan speed boat. kawasan ini juga dilengkapi dengan jogging track, sehingga sangat cocok untuk berolah raga. kawasan ini dibuka mulai pukul 05.00 WIB.
Kampoeng Wisata Taman Lele
Obyek wisata ini dulu dikenal dengan Taman Lele. Di tempat ini terdapat danau buatan yang dikelilingi gazebo, sepeda air, kolam renang untuk anak, permainan anak, dan beberapa satwa piaraan, seperti ular phyton, buaya, dan berbagai jenis burung. Tempat ini cocok untuk persinggahan bagi mereka yang berkunjung ke Semarang melalui jalan darat atau jalur pantura (SemarangJakarta) mengingat lokasinya yang persis berada di jalur tersebut. Di tempat ini juga dilengkapi hotel dengan fasilitas AC, TV dengan harga terjangkau. Terletak di tepi Jalan Raya Tugu kurang lebih 10 km dari Tugumuda ke arah barat. tarif taman lele : hari biasa Rp. 4.000, har libur/ besar : Rp. 5.000, sepekan lebaran Rp. 6.500
Puri Maerokoco
Sebuah obyek wisata yang berada di Jalan Yos Sudarso kurang lebih 5 km dari Tugumuda, merupakan satu komplek dengan PRPP. Sebagai taman mini Jawa Tengah yang merangkum semua rumah adat – biasa disebut anjungan dari 35 kabupaten dan kota yang ada di Jawa Tengah. Di dalam rumahrumah tersebut digelar hasilhasil industri dan kerajinan yang diproduksi oleh masingmasing daerah. Selain menampilkan rumahrumah adat, obyek wisata ini dilengkapi dengan fasilitas rekreasi air seperti, sepeda air, perahu, juga kereta bagi pengunjung. Lokasinya mudah dijangkau dengan kendaraan umum maupun kendaraan pribadi.
Kawasan Simpang Lima
Pusat perhatian setiap tamu yang mengunjungi Semarang adalah kawasan Simpang Lima. Tempat ini merupakan alunalun modern yang berada di tengahtengah persimpangan Jalan Pandanaran di sebelah barat, Jalan Ahmad Yani di sebelah timur, Jalan Gajah Mada di sebelah utara dan Jalan Pahlawan di sebelah selatan, sementara di sebelah timur laut ada Jalan KH. Ahmad Dahlan.
Berkembangnya fungsi Simpang Lima menjadi alunalun modern merupakan saran Presiden Soekarno yang menghendaki pengadaan alunalun baru di Semarang sebagai ganti dari Kanjengan yaitu alunalun lama yang kini telah berubah fungsi menjadi pasar tradisonal bernama Pasar Johar.
Tugumuda
Sebuah tugu terbuat dari batu hitam berbentuk lilin tegak di tengah persimpangan Jalan Sutomo, Jalan Pandanaran, Jalan Imam Bonjol dan Jalan Soegiyopranoto. Tugu ini dibangun sebagai monumen untuk mengenang heroisme perjuangan warga Semarang bertempur melawan tentara penjajah Jepang dari tanggal 1419 Oktober 1945.
Peletakan batu pertama pembangunan Tugumuda dilakukan oleh Gubernur Jawa Tengah Budiyono dan diresmikan oleh Presiden RI pertama Soekarno pada tanggal 20 Mei 1953.
Tugu yang berbentuk lilin dengan kobaran api di atasnya memunculkan makna semangat yang tak kunjung padam bagi para pejuang yang mempertahankan kemerdekaan. Pada bagian kaki monumen terdapat relief yang menggambarkan kesengsaraan rakyat Indonesia di jaman penjajahan Jepang seperti relief pertempuran, relief penyerangan, relief korban dan relief kenangan.
Gardu Pandang Taman Tabanas Gombel
Gardu pandang di kawasan Semarang atas Gombel, Semarang – sekitar 8 km dari Tugumuda banyak dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara untuk melihat pemandangan Kota Semarang dari ketinggian 200 m di atas permukaan air laut. Sambil menikmati hidangan di restoran di sekitarnya, suasana malam hari kota sangat indah dilihat dari sini. Disebut Taman Tabanas karena bentuk tugunya yang menyerupai bentuk tabungan, sebagai gerakan gemar menabung.