• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perencanaan Persediaan dengan Menggunakan Distribution Resource Planning (DRP) pada PT Florindo Makmur

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perencanaan Persediaan dengan Menggunakan Distribution Resource Planning (DRP) pada PT Florindo Makmur"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

PT. Florindo Makmur merupakan perusahaan manufaktur yang mengolah singkong menjadi tepung tapioka.Perusahaan ini berlokasi di Jl. Besar Desa Pergulaan Dusun V, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara.Pabrik ini merupakan pengembangan dari yang sudah ada sebelumnya. PT. Florindo Makmur berawal dari pendirian PT.Bumi Waras pada bulan November 1996 yang merupakan anak cabang PT. Sungai Budi.Banyaknya problema pasang surut perusahaan dan tantangan sosial serta lingkungan sekitar, maka perusahaan tersebut diakuisisi oleh PT. Alam Sari pada bulan Februari 2005. PT. Alam Sari sebagai kepemilikan baru ternyata tidak mampu menanggulangi masalah perusahaan sehingga kembali diakuisisi oleh PT. Florindo Makmur. PT. Florindo Makmur mengakuisisi pada bulan Oktober tahun 2008 dan bertahan sampai saat ini.

(2)

tahun 2014 mengalami peningkatan kembali menjadi sekitar 150 ton/hari hingga sekarang ini.

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

PT. Florindo Makmur bergerak di bidang produksi tepung tapioka. PT. Florindo Makmur melakukan sistem produksi yang bersifat make to stock

dimana persediaan ditentukan berdasarkan peramalan potensi permintaan pelanggan terhadap produk jadi.

Bahan baku singkong yang diperoleh pihak pabrik berasal dari perkebunan singkong di daerah Serdang Bedagai, Deli Serdang, Tapanuli Selatan, Simalungun, dan Padang Sidempuan.

2.3. Sistem Distribusi Perusahaan

Sistem distribusi perusahaan mulai dari vendor sampai ke tangan konsumen dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Bagian-bagian dari sistem distribusi adalah sebagai berikut:

1. Supplier adalah pemasok bahan baku singkongyang merupakan bahan utama dalam pembuatan tepung tapioka. Supplier singkongberasal dari perkebunan singkong di daerah Serdang Bedagai, Deli Serdang, Tapanuli Selatan, Simalungun, dan Sidimpuan.

(3)

3. Distribution Centre, merupakan pusat distribusi yang dibangun di masing-masing kota konsumen. Tujuan dibangunnya distribution centre dikarenakan tingginya permintaan dari konsumen di kota tersebut dan untuk memudahkan pelayanan dari konsumen-konsumen tersebut. Tetapi, perusahaan mengalami kendala setelah dibangunnya DC tersebut. Perusahaan sering mengalami kemacetan atau bottleneck sehingga produk terlambat sampai di tangan konsumen.

4. Konsumen, konsumen ini merupakan pengecer sekaligus pemakai dari produk yang diproduksi oleh PT. Florindo Makmur.

2.4. Proses Produksi

Proses produksi merupakan suatu kegiatan organisasi melakukan proses transformasi dari masukan (input) menjadi keluaran (output). Masukan berupa sumber daya yang diperlukan misalnya material, modal, peralatan, sedangkan keluaran berupa barang jadi, barang setengah jadi atau jasa. Melalui proses transformasi tersebut input yang diolah akan menjadi output yang memiliki nilai tambah baik secara fungsional maupun ekonomis.

Tahapan proses pembuatan tepung tapioka akan dijelaskan sebagai berikut: 1. Singkong segar yang merupakan bahan baku diangkut menggunakan truk

(4)

2. Singkong yang telah ditumpuk di gudang bahan baku kemudian diangkut dengan belt conveyor menuju ke rangkaian mesin root peeler dan root washer. Singkong diangkut ke mesin root peeler untuk dibuang kotoran yang terdapat pada singkong seperti akar, tanah, kulit serta benda-benda yang berukuran kecil sehingga menghasilkan singkong yang telah terkupas kulitnya. Singkong yang telah terkelupas kulitnya kemudian dilakukan pencucian menggunakan mesin root washer di dalam bak pencucian. Air yang digunakan berasal dari sistem pengolahan air perusahaan, setelah digunakan air sisa akan menjadi limbah cair dan dialirkan ke mesin screw press dan diolah dengan sistem IPAL.

3. Singkong yang telah dicuci diangkut dengan belt conveyor menuju ke tempat pemarutan/ pencincangan. Singkong diparut dengan mesin root rashper yang cara kerjanya mirip dengan sistem mixer untuk menghasilkan bagian singkong yang lebih kecil dan pada akhirnya menjadi berbentuk bubur singkong. Proses pemarutan dibantu dengan menggunakan air.

4. Bubur singkong kemudian diangkut dengan saluran pipa menuju ke mesin

extractor. Bubur singkong dibantu dengan menggunakan air dilakukan proses

(5)

5. Air kandungan pati kemudian diangkut dengan saluran pipa menuju ke mesin

separator untuk membuat air kandungan pati menjadi stratch milk yaitu berupa air tepung yang lebih kental.

6. Stratch milk kemudian diangkut dengan saluran pipa menuju ke mesin center view. Dalam mesin center view terjadi proses vacum filter atau penyaringan hampa di mana tepung berada dalam kondisi 40 % kering dan air dari starch milk akan keluar dan dibuang ke pengolahan limbah.

7. Stratch milk kemudian diangkut dengan saluran pipa menuju ke rangkaian mesin drying/ oven. Proses yang terjadi di dalam mesin drying cyclone adalah untuk mengeringkan tepung secara utuh. Hasilnya adalah berupa tepung kering dan uap air yang telah terpisahkan.

8. Tepung keringkemudian diangkut dengan saluran pipa menuju ke rangkaian mesin cooling cyclone untuk mendinginkan tepung.

9. Tepung kemudian dialirkan ke dalam mesin rotary sifter dan dilakukan proses pengayakan untuk menghasilkan tepung yang bertekstur halus. Sebelum produk tepung dikemas, perusahaan terlebih dahulu melakukan pengujian kualitas terhadap produk tepung dilaboratorium. Parameter pengujian kualitas berupa nilai % kadar air, warna dan nilai digital, nilai pH, serta nilai SO2.

(6)

Referensi

Dokumen terkait

Kinerja tahun 2015 sebagai tahun kedua dari implementasi Rencana Strategis Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Sulawesi Selatan, tahun

Dibutuhkan sebuah sistem pengendali untuk mengatur gerakan sudut pitch dan roll pada quadcopter, sehingga dapat bergerak dengan stabil dan mampu mengatasi gangguan dari

The statistical analysis concluded that Customer Orientation influences Economic Effectiveness, which means every visitor visits the museum due to his/her curiosity

Sutarjo Adisusilo, JR.. peneliti akan dapat memperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitiannya. Penelitian tersebut dilakukan sebelum terjun ke lapangan, ketika

Komponen sistem aplikasi yang dipaparkan pada bagian berikut merupakan standar yang digunakan dalam pembuatan program aplikasi pelestarian arsitektur tradisional berbasis teknologi

Pendidikan anak usia dini merupakan upaya pembinaan yang ditujukan kapada anak sejak ia lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan

Berdasarkan pembahasan di atas, dapat dikatakan sampai kapan orang dapat bertahan hidup di bawah kesederhanaan atau tidak mencukupi, kita harus mengubah nasib

Pengaruh perlakuan terhadap daya cerna protein kasar limbah udang yang direndam dengan air abu sekam 10 % selama 48 jam dan dilanjutkan dengan pengukusan untuk