• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Gas Co

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Gas Co"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

ii

LAPORAN PRAKTIKUM

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGUKURAN GAS CO

PENGUKURAN GAS CO MENGGUNAKAN

MENGGUNAKAN

CO METER 

CO METER 

Dewi N Khoiriyah Dewi N Khoiriyah R0212011 R0212011

PROGRAM STUDI DIPLOMA 4 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PROGRAM STUDI DIPLOMA 4 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Surakarta Surakarta

2014 2014

(2)

PENGESAHAN PENGESAHAN

Laporan Praktikum dengan judul: Laporan Praktikum dengan judul:

Pengukuran Gas CO Menggunakan CO Meter Pengukuran Gas CO Menggunakan CO Meter

Dewi N Khoiriyah, NIM: R0212011, Tahun: 2014 Dewi N Khoiriyah, NIM: R0212011, Tahun: 2014

Telah disahkan pada: Telah disahkan pada:

Hari...T

Hari...Tanggal...anggal...2014...2014

Asisten, Praktikan,

Asisten, Praktikan,

Ervansyah Wahyu U., SST.

Ervansyah Wahyu U., SST. Dewi N KhoiriyahDewi N Khoiriyah NIM. R0212011 NIM. R0212011

(3)

iii iii

DAFTAR ISI DAFTAR ISI

HALAMAN

HALAMAN JUDUL JUDUL ... ... ii HALAMAN

HALAMAN PENGESAHAN PENGESAHAN ... ... iiii DAFTAR

DAFTAR ISI ISI ... ... iiiiii BAB

BAB I. I. PENDAHULUAN PENDAHULUAN ... ... 11 A.

A. Latar Latar Belakang Belakang ... ... 11 B.

B. Tujuan Tujuan ... ... 22 C.

C. Manfaat Manfaat ... ... 22 BAB

BAB II. II. Landasan Landasan Teori Teori ... ... 44 A.

A. Tinjauan Tinjauan Pustaka Pustaka ... ... 44 B.

B. Perundang-Undangan Perundang-Undangan ... ... 1010 BAB

BAB III. III. HASIL HASIL ... ... 1111 A.

A. Gambar Gambar Alat, Alat, Cara Cara Kerja, Kerja, dan dan Prosedur Prosedur Pengukuran ... Pengukuran ... 1111 B.

B. Hasil Hasil Pengukuran Pengukuran dan dan Perhitungan Perhitungan ... ... 1212 BAB

BAB IV. IV. PEMBAHASAN PEMBAHASAN ... ... 1313 BAB

BAB V. V. PENUTUP PENUTUP ... .... 1515 A.

A. Simpulan Simpulan ... ... 1515 B.

B. Saran Saran ... ... 1616 DAFTAR

DAFTAR PUSTAKA PUSTAKA ... ... 1717 LAMPIRAN

(4)

1 1 BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN A.

A. Latar BelakangLatar Belakang

Setiap proses produksi, peralatan atau mesin dan tempat kerja Setiap proses produksi, peralatan atau mesin dan tempat kerja yang digunakan untuk menghasilkan suatu pruduk, selalu mengandung yang digunakan untuk menghasilkan suatu pruduk, selalu mengandung  potensi

 potensi bahaya bahaya tertentu tertentu yang yang bila bila tidak tidak mendapat mendapat perhatian perhatian khusus khusus akanakan dapat menimbulkan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Gangguan dapat menimbulkan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Gangguan ini dapat berupa gangguan fisik, kimia maupun psikis terhadap tenaga ini dapat berupa gangguan fisik, kimia maupun psikis terhadap tenaga kerja. Potensi bahaya yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja dan kerja. Potensi bahaya yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja dan  penyakit

 penyakit akibat akibat kerja kerja dapat dapat berasal berasal dari dari berbagai berbagai kegiatan kegiatan atau atau aktivitasaktivitas dalam pelaksanaan operasi atau juga berasal dari luar proses kerja.

dalam pelaksanaan operasi atau juga berasal dari luar proses kerja. Sedangkan

Sedangkan dengan dengan banyak banyak industri-industri industri-industri yang yang berkembangberkembang  berdampak pada pencemaran

 berdampak pada pencemaran lingkungan, salah satlingkungan, salah satunya pencemaran udaraunya pencemaran udara oleh gas. Pencemaran udara dewasa yang semakin memprihatinkan. oleh gas. Pencemaran udara dewasa yang semakin memprihatinkan. Sumber pencemaran udara dapat berasal dari berbagai kegiatan antara lain Sumber pencemaran udara dapat berasal dari berbagai kegiatan antara lain industri, transportasi, perkantoran, dan perumahan. Pencemaran udara industri, transportasi, perkantoran, dan perumahan. Pencemaran udara sendiri dibagi dua, yaitu pencemaran udara primer dan pencemaran udara sendiri dibagi dua, yaitu pencemaran udara primer dan pencemaran udara sekunder. Pencemar udara primer (

sekunder. Pencemar udara primer ( Primary  Primary Air Air PollutionsPollutions), yaitu emisi), yaitu emisi unsur-unsur pencemar udara langsung ke atmosfer dari sumber-sumber unsur-unsur pencemar udara langsung ke atmosfer dari sumber-sumber diam maupun bergerak. Pencemar udara primer ini mempunyai waktu diam maupun bergerak. Pencemar udara primer ini mempunyai waktu  paruh

 paruh di di atmosfer atmosfer yang tyang tinggi inggi pula. pula. Misalnya Misalnya HCN, HCN, CO, CO, COCO22, , NONO22, , SOSO22,,

CFC, Cl

CFC, Cl22, NOx, SOx, HC, partikel debu, dan sebagainya., NOx, SOx, HC, partikel debu, dan sebagainya.

Pencemaran udara banyak disebabkan oleh gas-gas yang Pencemaran udara banyak disebabkan oleh gas-gas yang dihasilkan oleh proses kegiatan manusia maupun proses alam. Gas dihasilkan oleh proses kegiatan manusia maupun proses alam. Gas merupakan bentuk wujud zat yang tidak mempunyai bangun sendiri, merupakan bentuk wujud zat yang tidak mempunyai bangun sendiri, melainkan mengisi ruang tertutup pada suhu dan tekanan normal. melainkan mengisi ruang tertutup pada suhu dan tekanan normal. Sifat-sifat gas diantaranya: tidak terlihat pada konsentrasi rendah, tidak berbau sifat gas diantaranya: tidak terlihat pada konsentrasi rendah, tidak berbau dan tidak berwarna, serta mengisi seluruh ruangan (memiliki massa). dan tidak berwarna, serta mengisi seluruh ruangan (memiliki massa).

(5)

Gas-2 2

gas beracun dapat mengganggu kesehatan kita apabila masuk ke dalam gas beracun dapat mengganggu kesehatan kita apabila masuk ke dalam tubuh, jalan masuk ke tubuh yaitu melalui

tubuh, jalan masuk ke tubuh yaitu melalui inhalasi ( inhalasi ( masuk melaluimasuk melalui mulut/tertelan),

mulut/tertelan), digestidigesti (diserap darah terus dibawa ke seluruh tubuh),(diserap darah terus dibawa ke seluruh tubuh), absorbsi

absorbsi (penyerapan) (penyerapan) dandan injeksi ( injeksi ( suntikan melalui pembuluh darah).suntikan melalui pembuluh darah). Salah satu

Salah satu jenis gas adalah jenis gas adalah karbon mokarbon monoksida (CO). noksida (CO). Gas karbonGas karbon monoksida (CO) merupakan gas yang ditimbulkan oleh proses monoksida (CO) merupakan gas yang ditimbulkan oleh proses  pembakaran

 pembakaran yang yang tidak tidak sempurna.Gas sempurna.Gas ini ini mempunyai mempunyai sifat sifat tidak tidak berbauberbau dan sering disebut sebagai gas yang mematikan. Karena dalam waktu yang dan sering disebut sebagai gas yang mematikan. Karena dalam waktu yang singkat apabila gas tersebut masuk ke dalam tubuh seseorang maka akan singkat apabila gas tersebut masuk ke dalam tubuh seseorang maka akan mengganggu sistem pengangkutan oksigen kedalam darah oleh karena mengganggu sistem pengangkutan oksigen kedalam darah oleh karena hemoglobin yang lebih mudah berikatan dengan senyawa CO daripada hemoglobin yang lebih mudah berikatan dengan senyawa CO daripada ..

Sehingga tubuh kekurangan suplay oksigen yang dalam kadar yang Sehingga tubuh kekurangan suplay oksigen yang dalam kadar yang  berlebih akan dapat menimbulkan kematian.

 berlebih akan dapat menimbulkan kematian.

B.

B. TujuanTujuan 1.

1. Untuk mengetahui Nilai Ambang Batas (NAB) dari gas CO sesuaiUntuk mengetahui Nilai Ambang Batas (NAB) dari gas CO sesuai dengan yang telah ditentukan pada peraturan yang ada.

dengan yang telah ditentukan pada peraturan yang ada. 2.

2. Untuk menganalisa dampak negatif dari kadar gas CO yang melebihiUntuk menganalisa dampak negatif dari kadar gas CO yang melebihi  Nilai Ambang Batas (NAB) terhadap kesehatan.

 Nilai Ambang Batas (NAB) terhadap kesehatan. 3.

3. Untuk mengetahui alat dan cara kerja pengukuran gas di tempat kerja.Untuk mengetahui alat dan cara kerja pengukuran gas di tempat kerja. 4.

4. Untuk menganalisa cara-cara pengendalian yang tepat terhadap gasUntuk menganalisa cara-cara pengendalian yang tepat terhadap gas  berbahaya di tempat kerja.

 berbahaya di tempat kerja.

C.

C. ManfaatManfaat 1.

1. Bagi PraktikanBagi Praktikan a.

a. Dapat mengetahui Dapat mengetahui Nilai Ambang Nilai Ambang Batas dari gBatas dari gas CO as CO sesuai dengansesuai dengan yang telah ditentukan pada peraturan yang ada.

yang telah ditentukan pada peraturan yang ada.  b.

 b. Dapat menganalisa dampak negatif dari kadar gas CO yang melebihiDapat menganalisa dampak negatif dari kadar gas CO yang melebihi  Nilai Ambang Batas (NAB) terhadap kesehatan.

 Nilai Ambang Batas (NAB) terhadap kesehatan. c.

c. Dapat mengetahui alat dan cara kerja pengukuran gas di tempatDapat mengetahui alat dan cara kerja pengukuran gas di tempat kerja.

(6)

d.

d. Dapat menganalisa cara-cara pengendalian yang tepat terhadap gasDapat menganalisa cara-cara pengendalian yang tepat terhadap gas  berbahaya di tempat kerja.

 berbahaya di tempat kerja. 2.

2. Bagi Program Studi Diploma 4 Keselamatan dan Kesehatan KerjaBagi Program Studi Diploma 4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja a.

a. Dapat menambah referensi perpustakaan Program Studi Diploma 4Dapat menambah referensi perpustakaan Program Studi Diploma 4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja.  b.

 b. Dapat menciptakan mahasiswa yang terampil dan mampu mengaturDapat menciptakan mahasiswa yang terampil dan mampu mengatur kadar gas yang baik di tempat kerja.

kadar gas yang baik di tempat kerja. c.

c. Dapat menjadi sarana bagi Diploma 4 Keselamatan dan KesehatanDapat menjadi sarana bagi Diploma 4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja untuk mewujudkan suasana kampus yang nyaman dan Kerja untuk mewujudkan suasana kampus yang nyaman dan kondusif.

(7)

4 4 BAB II BAB II LANDASAN TEORI LANDASAN TEORI A.

A. Tinjauan PustakaTinjauan Pustaka

Karbon monoksida, rumus kimia CO, adalah gas yang tak Karbon monoksida, rumus kimia CO, adalah gas yang tak  berwarna, tak berbau,

 berwarna, tak berbau, dan tak berasdan tak berasa. Ia tea. Ia terdiri dari rdiri dari satu atom karbon satu atom karbon yangyang secara kovalen berikatan dengan satu atom oksigen. Dalam ikatan ini, secara kovalen berikatan dengan satu atom oksigen. Dalam ikatan ini, terdapat dua ikatan kovalen dan satu ikatan kovalen koordinasi antara atom terdapat dua ikatan kovalen dan satu ikatan kovalen koordinasi antara atom karbon dan oksigen.

karbon dan oksigen.

Karbon monoksida dihasilkan dari pembakaran tak sempurna dari Karbon monoksida dihasilkan dari pembakaran tak sempurna dari senyawa karbon, sering terjadi pada mesin pembakaran dalam. Karbon senyawa karbon, sering terjadi pada mesin pembakaran dalam. Karbon monoksida terbentuk apabila terdapat kekurangan oksigen dalam proses monoksida terbentuk apabila terdapat kekurangan oksigen dalam proses  pembakaran. Karbon dioksida

 pembakaran. Karbon dioksida mudah terbakar mudah terbakar dan menghasilkan dan menghasilkan lidah apilidah api  berwarna biru, menghasilkan karbon

 berwarna biru, menghasilkan karbon dioksida. Walaupun ia bersidioksida. Walaupun ia bersifat racun,fat racun, CO memainkan peran yang penting dalam teknologi modern, yakni CO memainkan peran yang penting dalam teknologi modern, yakni merupakan prekursor banyak senyawa karbon.

merupakan prekursor banyak senyawa karbon.

Karbon monoksida merupakan senyawa yang sangat penting, Karbon monoksida merupakan senyawa yang sangat penting, sehingga banyak metode yang telah dikembangkan untuk produksinya.1 sehingga banyak metode yang telah dikembangkan untuk produksinya.1 Gas produser dibentuk dari pembakaran karbon di oksigen pada Gas produser dibentuk dari pembakaran karbon di oksigen pada temperatur tinggi ketika terdapat karbon yang berlebih. Dalam sebuah temperatur tinggi ketika terdapat karbon yang berlebih. Dalam sebuah oven, udara dialirkan melalui kokas. CO2 yang pertama kali dihasilkan oven, udara dialirkan melalui kokas. CO2 yang pertama kali dihasilkan akan mengalami kesetimbangan dengan karbon panas, menghasilkan CO. akan mengalami kesetimbangan dengan karbon panas, menghasilkan CO. Reaksi O2 dengan karbon membentuk CO disebut sebagai kesetimbangan Reaksi O2 dengan karbon membentuk CO disebut sebagai kesetimbangan Boudouard.

Boudouard.

Karbon monoksida diproduksi di alam dari : Karbon monoksida diproduksi di alam dari : 1.

1. Sumber-sumber alami yaitu : gunung berapi, kebakaran hutan,Sumber-sumber alami yaitu : gunung berapi, kebakaran hutan, sumber endogen berupa penghancuran hemoglobin dalam sumber endogen berupa penghancuran hemoglobin dalam  badan

 badan yang yang menghasilkan menghasilkan CO CO ± ± 0,4 0,4 ml ml per per jam, jam, yangyang menyebabkan darah akan mempunyai kadar normal

menyebabkan darah akan mempunyai kadar normal COHh 0,5-COHh 0,5--0,8%.

(8)

2.

2. Sumber CO terbesar dalam alam ini adalah yang berasal dariSumber CO terbesar dalam alam ini adalah yang berasal dari man made CO sebagai hasil proses tehnologi. Tiap tahun man made CO sebagai hasil proses tehnologi. Tiap tahun manusia menghasilkan kira-kira 250 juta ton man made CO manusia menghasilkan kira-kira 250 juta ton man made CO sebagai hasil pembakaran tidak sempurna dari bahan-bahan sebagai hasil pembakaran tidak sempurna dari bahan-bahan organik seperti : minyak bumi, kayu, gas alam maupun gas organik seperti : minyak bumi, kayu, gas alam maupun gas  buatan, bahan peledak, batu bara.

 buatan, bahan peledak, batu bara.

Efek toksik dari karbon monoksida disebabkan pengikatannya Efek toksik dari karbon monoksida disebabkan pengikatannya oleh hemoglobin, dengan membentuk kompleks carboxyhemoglobin. oleh hemoglobin, dengan membentuk kompleks carboxyhemoglobin. Dalam bentuk baru ini, hemoglobin tidak dapat lagi melakukan fungsinya Dalam bentuk baru ini, hemoglobin tidak dapat lagi melakukan fungsinya untuk transportasi oksigen kejaringan-jaringan tubuh. (Hemoglobin dapat untuk transportasi oksigen kejaringan-jaringan tubuh. (Hemoglobin dapat mengikat molekul CO sama banyak seperti pada pengikatan oksigen. mengikat molekul CO sama banyak seperti pada pengikatan oksigen. Kedua gas ini diikat pada gugus yang sama dalam molekul hemoglobin, Kedua gas ini diikat pada gugus yang sama dalam molekul hemoglobin,  bereaksi

 bereaksi dengan dengan besi besi dalam dalam gugus gugus porphyria).porphyria). Dengan cara yang sama, selain pada hemoglobin, CO juga dapat bereaksi Dengan cara yang sama, selain pada hemoglobin, CO juga dapat bereaksi dengan myoglobin, cytochrome oxidase serta eytochrome P-450. dengan myoglobin, cytochrome oxidase serta eytochrome P-450. Meskipun kecepatan pengikatan CO oleh hemoglobin adalah 1/10 x Meskipun kecepatan pengikatan CO oleh hemoglobin adalah 1/10 x kecepatan oksigen, kecepatan dissosiasinya adalah 1/2100 x kecepatan kecepatan oksigen, kecepatan dissosiasinya adalah 1/2100 x kecepatan oksigen. Oleh karena itu afinitet hemoglobin terhadap CO lebih besar dari oksigen. Oleh karena itu afinitet hemoglobin terhadap CO lebih besar dari  pada

 pada terhadap terhadap oksigen, oksigen, yaitu yaitu 1/10 1/10 x x 2100 2100 = = 210 210 x x afinitet afinitet terhadapterhadap oksigen. Bila seorang menghirup gas CO ini, maka dengan cepat CO ini oksigen. Bila seorang menghirup gas CO ini, maka dengan cepat CO ini  pindah

 pindah dari dari plasma plasma ke ke sel-sel sel-sel darah darah merah merah untuk untuk bergabung bergabung dengandengan hemoglobin. Pembentukan COHb yang cepat dan terus menerus ini, hemoglobin. Pembentukan COHb yang cepat dan terus menerus ini, menyebabkan Pco plasma tetap rendah, sehingga CO dari alveolus selalu menyebabkan Pco plasma tetap rendah, sehingga CO dari alveolus selalu mengalir dengan cepat kedalam darah di paru-paru. mengalir dengan cepat kedalam darah di paru-paru. Seperti halnya dengan Hb02, CO Hb ini selalu berada dalam keadaaan Seperti halnya dengan Hb02, CO Hb ini selalu berada dalam keadaaan

dissosiasi sebagai berikut :

dissosiasi sebagai berikut :

HbCO + O2 HbO2 + CO

HbCO + O2 HbO2 + CO

Jika expose dengan CO ini terhenti maka COHb akan diuraikan menjadi Jika expose dengan CO ini terhenti maka COHb akan diuraikan menjadi Hb02 dan CO kembali dan selanjutnya CO ini akan larut dalam plasma Hb02 dan CO kembali dan selanjutnya CO ini akan larut dalam plasma dan dikeluarkan melalui paru-paru. Reaksi toksik yang timbul setelah dan dikeluarkan melalui paru-paru. Reaksi toksik yang timbul setelah menghirup CO pada dasarnya disebabkan oleh hypoxia jaringan karena menghirup CO pada dasarnya disebabkan oleh hypoxia jaringan karena

(9)

6 6

darah tak cukup mengandung 02. Hal ini pertama kali dibuktikan oleh darah tak cukup mengandung 02. Hal ini pertama kali dibuktikan oleh Haldane pada tahun 1895. Jika seekor tikus diberikan 02 dengan tekanan Haldane pada tahun 1895. Jika seekor tikus diberikan 02 dengan tekanan dua atmosfir, maka darah akan mengandung cukup banyak 02 yang larut dua atmosfir, maka darah akan mengandung cukup banyak 02 yang larut dalam plasma untuk memenuhi kebutuhan metabolisme sel-sel jaringan. dalam plasma untuk memenuhi kebutuhan metabolisme sel-sel jaringan. Dalam keadaan ini seluruh hemoglobin dapat berada dalam bentuk COHb Dalam keadaan ini seluruh hemoglobin dapat berada dalam bentuk COHb tanpa tikus-tikus ini menunjukkan gejala-gejala intoksikasi. Oleh Haldane tanpa tikus-tikus ini menunjukkan gejala-gejala intoksikasi. Oleh Haldane hal ini disimpulkan bahwa CO sendiri sebenarnya tidak toksik untuk hal ini disimpulkan bahwa CO sendiri sebenarnya tidak toksik untuk sel-sel jaringan.

sel jaringan.

CO tidak dapat dikeluarkan dari dalam tubuh kecuali jika ada CO tidak dapat dikeluarkan dari dalam tubuh kecuali jika ada  pemafasan

 pemafasan aktif. aktif. Waktu Waktu rata-rata rata-rata yang yang diperlukan diperlukan oleh oleh seorang seorang yangyang  beristirahat

 beristirahat untuk untuk mengeluarkan mengeluarkan CO CO sampai sampai kadarnya kadarnya menjadi menjadi ½½ konsentrasi semula (half life), adalah 250 menit. Jika sebagai ganti udara konsentrasi semula (half life), adalah 250 menit. Jika sebagai ganti udara dipakai oksigen maka keseimbangan HbO2 + CO HbCO + O2 akan dipakai oksigen maka keseimbangan HbO2 + CO HbCO + O2 akan  bergeser

 bergeser kekiri, kekiri, sehingga sehingga waktu waktu yang yang diperlukan diperlukan untuk untuk membuat membuat kadarkadar COHb menjadi dari semula hanya berlangsung 40 menit. Jika pada 02 ini COHb menjadi dari semula hanya berlangsung 40 menit. Jika pada 02 ini ditambah CO2 5%, waktu yang dibutuhkan akan berkurang lagi menjadi ditambah CO2 5%, waktu yang dibutuhkan akan berkurang lagi menjadi 13,7 menit. Pemberian CO2 5% ini akan menyebabkan terjadinya 13,7 menit. Pemberian CO2 5% ini akan menyebabkan terjadinya hyperventilasi serta penurunan pH darah yang akan mempercepat hyperventilasi serta penurunan pH darah yang akan mempercepat  pembuangan CO

 pembuangan CO ini. ini. Pemberian Pemberian 02 02 dengan dengan tekanan tekanan 2 2 atmosfir atmosfir akan akan lebihlebih mempercepat lagi eliminasi COHb menjadi hanya 7,6 menit.

mempercepat lagi eliminasi COHb menjadi hanya 7,6 menit.

Perubahan patologik yang terjadi pada intoksikasi akut CO Perubahan patologik yang terjadi pada intoksikasi akut CO disebabkan oleh hypoxia. Oleh karena itu, beratnya kelainan ditentukan disebabkan oleh hypoxia. Oleh karena itu, beratnya kelainan ditentukan oleh lama serta derajat hypoxia ini. Yang terkena terutama ialah jaringan oleh lama serta derajat hypoxia ini. Yang terkena terutama ialah jaringan yaang paling peka terhadap pengurangan 02, seperti : susunan saraf pusat, yaang paling peka terhadap pengurangan 02, seperti : susunan saraf pusat,  jantung

 jantung dan dan sebagainya. sebagainya. Finck(1966) Finck(1966) mempelajari mempelajari perubahan-perubahanperubahan-perubahan  patologik

 patologik pada pada 351 351 kasus kasus kematian kematian yang yang disebabkan disebabkan intoksikasi intoksikasi CO.CO. Didapatkan tiga kelainan patologik, yaitu :

Didapatkan tiga kelainan patologik, yaitu : 1.

1. Edema/kongesti pada : paru-paru (66 %), Edema/kongesti pada : paru-paru (66 %), otak (25%), jantungotak (25%), jantung ( 2% ), viscera(7%).

( 2% ), viscera(7%). 2.

2. Petechiae pada : otak (10%), jantung (33%).Petechiae pada : otak (10%), jantung (33%). 3.

(10)

Pada kasus-kasus fatal yang akut, ditemukan kongesti serta Pada kasus-kasus fatal yang akut, ditemukan kongesti serta hemorrhagi pada semua organ. Sedang pada kasus-kasus fatal subakut, lesi hemorrhagi pada semua organ. Sedang pada kasus-kasus fatal subakut, lesi yang ditimbulkan sebanding dengan lamanya pingsan yang timbul akibat yang ditimbulkan sebanding dengan lamanya pingsan yang timbul akibat hypoxia. Bokonjic (1963) mengemukakan pada kasus-kasus intoksikasi hypoxia. Bokonjic (1963) mengemukakan pada kasus-kasus intoksikasi CO, batas maksimum lamanya pingsan agar tidak meninggalkan cacat CO, batas maksimum lamanya pingsan agar tidak meninggalkan cacat neurologik adalah 21 jam untuk penderita dibawah umur 48 tahun dan 11 neurologik adalah 21 jam untuk penderita dibawah umur 48 tahun dan 11  jam

 jam untuk untuk penderita penderita diatas diatas umur umur 48 48 tahun. tahun. Bila Bila pingsan pingsan berlangsung berlangsung (i)(i) lebih dari 15 jam pada penderita umur diatas 48 tahun atau (ii) lebih dari lebih dari 15 jam pada penderita umur diatas 48 tahun atau (ii) lebih dari 64 jam pada penderita umur dibawah 48 tahun, maka akan terjadi 64 jam pada penderita umur dibawah 48 tahun, maka akan terjadi kerusakan-rusakan permanen dan irreversible pada susunan saraf pusat dan kerusakan-rusakan permanen dan irreversible pada susunan saraf pusat dan fungsi mental tidak akan kembali sempuma lagi. Pemeriksaan Histologis fungsi mental tidak akan kembali sempuma lagi. Pemeriksaan Histologis memperlihatkan demyelinisasi yang luas pada substansia alba dan nekrosis memperlihatkan demyelinisasi yang luas pada substansia alba dan nekrosis  bilateral di globus pallidus.

 bilateral di globus pallidus.

WH Schulte (16) menyelidiki efek intoksikasi CO pada susunan WH Schulte (16) menyelidiki efek intoksikasi CO pada susunan saraf pusat terhadap 49 orang sehat, berumur antara 25 th ¬ 49 th, yang saraf pusat terhadap 49 orang sehat, berumur antara 25 th ¬ 49 th, yang diexpose dengan 100 ppm CO. Kesimpulan yang didapat adalah CO dapat diexpose dengan 100 ppm CO. Kesimpulan yang didapat adalah CO dapat menyebabkan gangguan fungsi pada pusat-pusat luhur disusunan saraf menyebabkan gangguan fungsi pada pusat-pusat luhur disusunan saraf  pusat,

 pusat, terutama terutama pada pada daerah-daerah daerah-daerah diotak diotak yang yang mengontrol mengontrol kemampuankemampuan cognitive dan psikomotor. Gangguan ini dapat terjadi pada kadar COHb cognitive dan psikomotor. Gangguan ini dapat terjadi pada kadar COHb kurang dari 5%.

kurang dari 5%.

Jantung merupakan organ kedua yang peka terhadap hypoxia. Jantung merupakan organ kedua yang peka terhadap hypoxia. Sebagian kasus menunjukkan tanda-tanda klinis terkenanya myocardium, Sebagian kasus menunjukkan tanda-tanda klinis terkenanya myocardium, tetapi sebagian yang lain tidakmemperlihatkan gejala-gejala ini. Kelainan tetapi sebagian yang lain tidakmemperlihatkan gejala-gejala ini. Kelainan  pada

 pada EKG EKG ditemukan ditemukan pada pada sebagian sebagian besar besar (hampir (hampir semua) semua) kasus.kasus. Lain-lain. Dapat timbul eritema, edema dan blister/bulla pada kulit. P02 Lain-lain. Dapat timbul eritema, edema dan blister/bulla pada kulit. P02 merendah, terjadi asidosis metabolik Hematokrit meninggi. merendah, terjadi asidosis metabolik Hematokrit meninggi. Intoksikasi kronik.

Intoksikasi kronik.

Yang dimaksud disini ialah intoksikasi yang terjadi setelah Yang dimaksud disini ialah intoksikasi yang terjadi setelah expose berulang-ulang dengan CO yang berkadar rendah atau sedang. expose berulang-ulang dengan CO yang berkadar rendah atau sedang. Perubahan-perubahan patofisiologi yang terjadi : Perubahan-perubahan patofisiologi yang terjadi : Pembuluh darah. CO mempunyai efek merusak dinding arteri sehingga Pembuluh darah. CO mempunyai efek merusak dinding arteri sehingga

(11)

8 8

menyebabkan permeabilitas terhadap macam-macam komponen plasma menyebabkan permeabilitas terhadap macam-macam komponen plasma meningkat. Pemberian cholesterol pada saat ini akan menyebabkan meningkat. Pemberian cholesterol pada saat ini akan menyebabkan  penimbunan

 penimbunan lemak lemak pada pada pembuluh pembuluh darah. darah. Astrup Astrup (2) (2) menemukan menemukan kadarkadar COHb yang tinggi pada perokok-perokok berat, terutama pada perokok COHb yang tinggi pada perokok-perokok berat, terutama pada perokok

yang menderita arteriosclerosis perifer.

yang menderita arteriosclerosis perifer.

Ginjal GFR bertambah sampai ± 50%. Ini mungkin disebabkan oleh Ginjal GFR bertambah sampai ± 50%. Ini mungkin disebabkan oleh  bertambahnya

 bertambahnya permeabilitas permeabilitas vaskuler.vaskuler. Darah.- Akibat hypoxia yang kronik, terjadi aklimatisasi. Eritrosit Darah.- Akibat hypoxia yang kronik, terjadi aklimatisasi. Eritrosit  bertambah jumlahnya (polisitemia).

 bertambah jumlahnya (polisitemia).

Afinitet CO terhadap myoglobin lebih besar daripada terhadap Afinitet CO terhadap myoglobin lebih besar daripada terhadap hemoglobin. Ini dapat mengganggu fungsi transport 02 dari myoglobin, hemoglobin. Ini dapat mengganggu fungsi transport 02 dari myoglobin, serta dapat memperberat ischemia myocardium.

serta dapat memperberat ischemia myocardium.

Gejala-gejala yang timbul adalah gejala-gejala yang disebabkan Gejala-gejala yang timbul adalah gejala-gejala yang disebabkan oleh hypoxia. Gejala-gejala ini sebanding dengan kadar COHb dalam oleh hypoxia. Gejala-gejala ini sebanding dengan kadar COHb dalam darah.

darah.

Beratnya gejala ditentukan pula oleh kebutuhan jaringan akan 02. Beratnya gejala ditentukan pula oleh kebutuhan jaringan akan 02.  Nadi

 Nadi baru baru terpengaruh terpengaruh jika jika kadar kadar COHb COHb telah telah mencapai mencapai 50%. 50%. Gejala- Gejala-gejala lain yang tidak khas adalah kelainan pada kulit, banyak berkeringat, gejala lain yang tidak khas adalah kelainan pada kulit, banyak berkeringat,  pembesaran

 pembesaran hepar, hepar, tendens tendens bleeding bleeding suhu suhu badan badan meningkat, meningkat, lekositosis,lekositosis, serta albuminuria dan glycosuria.8

serta albuminuria dan glycosuria.8

Diagnostik ditegakkan dengan :(i) ditemukannya kadar COHb Diagnostik ditegakkan dengan :(i) ditemukannya kadar COHb yang meninggi dalam darah. Carboxyhemoglobin berwarna merah terang yang meninggi dalam darah. Carboxyhemoglobin berwarna merah terang (bright red) yang akan terlihat pada kuku-kuku jari, mukosa, dan kulit, (ii) (bright red) yang akan terlihat pada kuku-kuku jari, mukosa, dan kulit, (ii) ditemukannya tanda-tanda klinis seperti yang tersebut diatas.

ditemukannya tanda-tanda klinis seperti yang tersebut diatas.

Prinsip pada pengobatan intoksikasi CO ialah mengembalikan Prinsip pada pengobatan intoksikasi CO ialah mengembalikan keadaan agar supply 02 untuk sel-sel jaringan kembali menjadi normal dan keadaan agar supply 02 untuk sel-sel jaringan kembali menjadi normal dan cukup, seperti semula. Tindakan yang dilakukan adalah sebagai berikut : cukup, seperti semula. Tindakan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1.

1. Yang penting adalah memindahkan penderita kedalam ruanganYang penting adalah memindahkan penderita kedalam ruangan dengan udara segar.

dengan udara segar. 2.

2. Jika terjadi penghentian pernafasan, maka dilakukanJika terjadi penghentian pernafasan, maka dilakukan  pernafasan buatan secepatnya.

(12)

3.

3. Tindakan berikut adalah pemberian oksigen, yang dilakukanTindakan berikut adalah pemberian oksigen, yang dilakukan dengan alat-alat yang dapat mencegah terhisapnya kembali CO dengan alat-alat yang dapat mencegah terhisapnya kembali CO kedalam badan. Pemberian ini dapat dilakukan dengan dua kedalam badan. Pemberian ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :

cara yaitu :

Oksigen diberikan bersama-sama dengan 5 7% CO2 . Oksigen diberikan bersama-sama dengan 5 7% CO2 . Dengan kombinasi ini kadar COHb dapat diturunkan lebih Dengan kombinasi ini kadar COHb dapat diturunkan lebih cepat. Dalam konsentrasi ini CO2 tidak menimbulkan efek cepat. Dalam konsentrasi ini CO2 tidak menimbulkan efek yang membahayakan

yang membahayakan

Pada intoksikasi CO berat. Yang disertai dengan Pada intoksikasi CO berat. Yang disertai dengan hilangnya kesadaran, pengobatan terbaik adalah hilangnya kesadaran, pengobatan terbaik adalah denganpemberian oksigen yang bertekanan dua atmosfir. denganpemberian oksigen yang bertekanan dua atmosfir. Penggunaan oksigen bertekanan tinggi ini dengan cepat. akan Penggunaan oksigen bertekanan tinggi ini dengan cepat. akan mengganti CO dalam molekul Hb. Selain itu oksigen ini akan mengganti CO dalam molekul Hb. Selain itu oksigen ini akan larut dalam plasma dalam jumlah banyak dan dapat dengan larut dalam plasma dalam jumlah banyak dan dapat dengan segera memberikan efeknya pada sel-sel jaringan. Oksigen ini segera memberikan efeknya pada sel-sel jaringan. Oksigen ini akan menyebabkan keseimbangan reaksi : HbO2 + CO HbCO akan menyebabkan keseimbangan reaksi : HbO2 + CO HbCO + O2 bergeser kekiri. CO akan terlepas dan larut kedalam + O2 bergeser kekiri. CO akan terlepas dan larut kedalam  plasma

 plasma dan dan selanjutnya selanjutnya dikeluarkan dikeluarkan melalui melalui pernafasan.pernafasan. Dengan memperpendek keadaan hypoxia, kita akan dapat Dengan memperpendek keadaan hypoxia, kita akan dapat membatasi semaximal mungkin kerusakan jaringan. membatasi semaximal mungkin kerusakan jaringan. Penambahan tekanan oksigen lebih dari dua atmosfir akan Penambahan tekanan oksigen lebih dari dua atmosfir akan menimbulkan risiko mempercepat terjadinya intoksikasi menimbulkan risiko mempercepat terjadinya intoksikasi oksigen. Untuk pemberian hyperbaric oxygen therapy dipakai oksigen. Untuk pemberian hyperbaric oxygen therapy dipakai cara yang dilakukan oleh Ogawa yaitu : diberikan tiga kali; cara yang dilakukan oleh Ogawa yaitu : diberikan tiga kali; tiap kali diberikan oksigen murni dengan tekanan dua atmosfir tiap kali diberikan oksigen murni dengan tekanan dua atmosfir selama kira-kira satu jam, satu kali sehari. Pengobatan dengan selama kira-kira satu jam, satu kali sehari. Pengobatan dengan hyperbaric oxygenation ini, yang mulai dikembangkan oleh hyperbaric oxygenation ini, yang mulai dikembangkan oleh Smith Sharp, pada tahun 1960, kini merupakan therapy of Smith Sharp, pada tahun 1960, kini merupakan therapy of choice untuk pengobatan intoksikasi CO berat. Cara ini dapat choice untuk pengobatan intoksikasi CO berat. Cara ini dapat menghilangkan CO dari darah dan jaringan dengan cepat tanpa menghilangkan CO dari darah dan jaringan dengan cepat tanpa tergantung pada mekanisme transport hemoglobin.

(13)

10 10 4.

4. Selain ini hendaknya juga dilakukan usaha yang bersifatSelain ini hendaknya juga dilakukan usaha yang bersifat supportif yaitu : Penderita diusahakan agar selalu

supportif yaitu : Penderita diusahakan agar selalu panas denganpanas dengan menggunakan selimut dan sebagainya. Agar sama sekali tidak menggunakan selimut dan sebagainya. Agar sama sekali tidak melakukan gerakan/aktifitas fisik, supaya ke butuhan oksigen melakukan gerakan/aktifitas fisik, supaya ke butuhan oksigen oleh jaringan jadi seminimal mungkin.

oleh jaringan jadi seminimal mungkin. 5.

5. Transfusi darah juga dapat membantu. Tetapi cara ini sekarangTransfusi darah juga dapat membantu. Tetapi cara ini sekarang  banyak

 banyak disanggah disanggah oleh oleh karena karena darah darah baru baru ini, ini, yang yang relatifrelatif sedikit, dalam waktu singkat akan dipenuhi oleh CO yang sedikit, dalam waktu singkat akan dipenuhi oleh CO yang  berada di jaringan-jaringan.

 berada di jaringan-jaringan. 6.

6. Tindakan tambahan lain yang pernah dianjurkan adalah :Tindakan tambahan lain yang pernah dianjurkan adalah : hypothermi yaitu dengan mendinginkan seluruh badan, maka hypothermi yaitu dengan mendinginkan seluruh badan, maka kebutuhan sel-sel jaringan akan oksigen menurun, sehingga kebutuhan sel-sel jaringan akan oksigen menurun, sehingga sequellae neurologis yang timbul dapat dikurangi seminimal sequellae neurologis yang timbul dapat dikurangi seminimal mungkin.

mungkin. 7.

7. Juga dapat digunakan succinic acid, untuk menstimulirJuga dapat digunakan succinic acid, untuk menstimulir  pernafasan.

 pernafasan.

B.

B. Perundang-undanganPerundang-undangan 1.

1. Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. Pasal 3 ayat1 (g)

Pasal 3 ayat1 (g) ”Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar”Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan luasnya suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara, dan getaran.

angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara, dan getaran.”” 2.

2. SE Menaker No. SE-02/MEN/1978 tentang NAB Bahan Kimia diSE Menaker No. SE-02/MEN/1978 tentang NAB Bahan Kimia di Tempat Kerja.

Tempat Kerja. 3.

3. SE Menaker No. SE-01/MEN/1997 tentang NAB Faktor Kimia diSE Menaker No. SE-01/MEN/1997 tentang NAB Faktor Kimia di Udara Lingkungan Kerja.

Udara Lingkungan Kerja. 4.

4. Kepmenaker No. Kep-187/MEN/1999 tentang Pengendalian BahanKepmenaker No. Kep-187/MEN/1999 tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja.

Kimia Berbahaya di Tempat Kerja. 5.

5. Permenakertrans No. Permenakertrans No. 13/MEN/X/2011 13/MEN/X/2011 tentang tentang NAB Faktor NAB Faktor Fisika danFisika dan Kimia di Lingkungan Kerja

(14)

11 11 BAB III BAB III HASIL HASIL A.

A. Gambar Alat, Cara Kerja, dan Prosedur PengukuranGambar Alat, Cara Kerja, dan Prosedur Pengukuran 1.

1. Gambar AlatGambar Alat

2.

2. Cara KerjaCara Kerja a.

a. Instal Batu BateraiInstal Batu Baterai  b.

 b. Tekan Tombol PowerTekan Tombol Power c.

c. Seluruh instrumen aktif ditandai munculnya segmen digital padaSeluruh instrumen aktif ditandai munculnya segmen digital pada display.

display. d.

d. Pada display akan muncul angka yang menunjukkan kadar COPada display akan muncul angka yang menunjukkan kadar CO dan juga suhu pada waktu pengukuran.

dan juga suhu pada waktu pengukuran. e.

e. Tekan tombol Rec kemudian tunggu hingga waktu pengukuranTekan tombol Rec kemudian tunggu hingga waktu pengukuran selesai tekan Rec lalu diperoleh hasil kadar maksimal dan selesai tekan Rec lalu diperoleh hasil kadar maksimal dan minimal CO pada daerah

minimal CO pada daerah pengukuran.pengukuran. f.

f. Untuk mematikan tekan tombol power hingga berbunyi dan alatUntuk mematikan tekan tombol power hingga berbunyi dan alat akan

akan turn off turn off  dengan sendirinya. dengan sendirinya. 3.

3. Prosedur PengukuranProsedur Pengukuran a.

a. Tentukan area yang akan dilakukan pengukuran.Tentukan area yang akan dilakukan pengukuran.  b.

 b. Buatlah tabel hasil pengukuran.Buatlah tabel hasil pengukuran.

Gambar Keterangan Gambar Keterangan 1. 1. DisplayDisplay 2. 2. Sensor COSensor CO 3. 3. PowerPower 4.

4. Hold EscHold Esc 5.

5. SetSet 6.

6. AlarmAlarm 7.

(15)

12 12 c.

c. Pasang baterai pada alat.Pasang baterai pada alat. d.

d. Hidupkan alat dengan cara menekan tombol power pada alatHidupkan alat dengan cara menekan tombol power pada alat hingga berbunyi dan muncul angka pada display yang hingga berbunyi dan muncul angka pada display yang menunjukkan kadar gas CO dan juga suhu pada tempat menunjukkan kadar gas CO dan juga suhu pada tempat  pengukuran.

 pengukuran. e.

e. Setelah muncul angka, catat suhu pada tempat pengukuran,Setelah muncul angka, catat suhu pada tempat pengukuran, kemudian tekan tombol Rec tunggu sampai waktu pengukuran kemudian tekan tombol Rec tunggu sampai waktu pengukuran selesai kemudian tekan tombol Rec lagi.

selesai kemudian tekan tombol Rec lagi. f.

f. Setelah itu diperoleh hasil kadar gas CO baik maksimal maupunSetelah itu diperoleh hasil kadar gas CO baik maksimal maupun minimal pada tempat pengukuran.

minimal pada tempat pengukuran. g.

g. Catat hasil yang diperoleh pada tabel hasil pengukuran.Catat hasil yang diperoleh pada tabel hasil pengukuran. h.

h. Matikan alat dengan cara menekan tombol power hingga berbunyiMatikan alat dengan cara menekan tombol power hingga berbunyi dan alat akan

dan alat akan turn off turn off  dengan sendirinya. dengan sendirinya.

B.

B. Hasil Hasil PengukuranPengukuran

Kegiatan praktikum dilaksanakan pada : Kegiatan praktikum dilaksanakan pada : Hari

Hari : : KamisKamis Tanggal

Tanggal : : 17 17 April April 20142014 Tempat

Tempat : : HalteHalte Waktu

Waktu : : 09.40 09.40 WIBWIB Diperoleh hasil sebagai berikut : Diperoleh hasil sebagai berikut :

 No.

 No. WaktuWaktu TempatTempat Pengukuran Pengukuran

Suhu

Suhu Kadar Kadar COCO

Max

Max Min Min Max Max MinMin

1.

(16)

13 13 BAB IV BAB IV PEMBAHASAN PEMBAHASAN A.

A. Perbandingan dengan NAB (Nilai Ambang Batas)Perbandingan dengan NAB (Nilai Ambang Batas)

Kadar NAB normal gas karbon monoksida yang diperbolehkan Kadar NAB normal gas karbon monoksida yang diperbolehkan sesuai isi atau NAB menurut Permenakertrans No. Per.13/MEN/X/2011 sesuai isi atau NAB menurut Permenakertrans No. Per.13/MEN/X/2011 tentang NAB Faktor Fisik dan Faktor Kimia adalah 29 mg/m

tentang NAB Faktor Fisik dan Faktor Kimia adalah 29 mg/m33. Sedangkan. Sedangkan dalam pengukuran yang telah saya laksanakan di Halte diperoleh kadar CO dalam pengukuran yang telah saya laksanakan di Halte diperoleh kadar CO sebesar 3

sebesar 3 –  –  12 ppm atau setara dengan 3 12 ppm atau setara dengan 3 –  –  13 mg/m 13 mg/m33. Sehingga kadar CO di. Sehingga kadar CO di Halte

Halte tersebut masih dalam ambang btersebut masih dalam ambang batas aman atau di bawah atas aman atau di bawah NAB.NAB.

Gas karbon monoksida ini merupakan salah satu gas yang Gas karbon monoksida ini merupakan salah satu gas yang  berbahaya.

 berbahaya. Gas Gas ini ini tidak tidak berwarna, berwarna, tidak tidak berbau, berbau, tidak tidak berasa, berasa, beracun beracun dandan  berbahaya. Berat 96,5% dari berat air dan tidak lar

 berbahaya. Berat 96,5% dari berat air dan tidak larut dalam air. Menyebabkanut dalam air. Menyebabkan kematian karena tidak memiliki tanda-tanda bahaya.

kematian karena tidak memiliki tanda-tanda bahaya.

B.

B. Gejala KeracunanGejala Keracunan 1.

1. 100 100 ppm ppm : dapat : dapat menyebabkan menyebabkan pusing, pusing, sakit sakit kepala, kepala, kelelahan.kelelahan. 250

250 ppm ppm : : kehilangan kehilangan kesadaran.kesadaran. 1000

1000 ppm ppm : kematian : kematian cepat.cepat. 2.

2. Pada penderita jantung dapat beresiko tinggi keracunan CO dapatPada penderita jantung dapat beresiko tinggi keracunan CO dapat meyebabkan jantung tidak dapat beradaptasi cepat saat kekurangan O meyebabkan jantung tidak dapat beradaptasi cepat saat kekurangan O22..

3.

3. Reaksi CO dengan Hb dalam darah dapat menyebabkan afinitas COReaksi CO dengan Hb dalam darah dapat menyebabkan afinitas CO terhadap Hb 200 kali lebih besar dari O

terhadap Hb 200 kali lebih besar dari O22  dan pengaruh CO ditentukan  dan pengaruh CO ditentukan

oleh konsentrasi COHb. oleh konsentrasi COHb. 4.

4. Menghirup udara mengandung CO rendah (5-6 ppm) termasuk 7 ppmMenghirup udara mengandung CO rendah (5-6 ppm) termasuk 7 ppm dalam jangka waktu lama dengan gejala:

dalam jangka waktu lama dengan gejala: a.

a. Sakit kepala, pening, Sakit kepala, pening, berkunang-kunang.berkunang-kunang.  b.

 b. Lemah dan ngilu persendian.Lemah dan ngilu persendian. c.

c. Mual dan muntah-muntah.Mual dan muntah-muntah. d.

(17)

14 14 C.

C. Patofisiologis (Cara Masuk ke Tubuh)Patofisiologis (Cara Masuk ke Tubuh)

Karbon monoksida (CO) adalah gas tidak berbau, tidak berwarna, Karbon monoksida (CO) adalah gas tidak berbau, tidak berwarna, tidak berasa dan tidak mengiritasi, mudah terbakar dan sangat beracuin. Gas tidak berasa dan tidak mengiritasi, mudah terbakar dan sangat beracuin. Gas Karbon monoksida merupakan bahan yang umum ditemui di industri. Gas Karbon monoksida merupakan bahan yang umum ditemui di industri. Gas ini merupakan hasil pembakaran tidak sempurna dari kendaraan bermotor, ini merupakan hasil pembakaran tidak sempurna dari kendaraan bermotor, alat pemanas, peralatan yang menggunakan bahan api berasaskan karbon alat pemanas, peralatan yang menggunakan bahan api berasaskan karbon dan nyala api (seperti tungku kayu), asap dari kereta api, pembakaran gas, dan nyala api (seperti tungku kayu), asap dari kereta api, pembakaran gas, asap tembakau. Namun sumber yang paling umum berupa residu asap tembakau. Namun sumber yang paling umum berupa residu  pembakaran

 pembakaran mesin. mesin. Banyak Banyak pembakaran pembakaran yang yang menggunakan menggunakan bahan bahan bakarbakar seperti alat pemanas dengan menggunakan minyak tanah, gas, kayu dan seperti alat pemanas dengan menggunakan minyak tanah, gas, kayu dan arang yaitu kompor, pemanas air, alat pembuangan hasil pembakaran dan arang yaitu kompor, pemanas air, alat pembuangan hasil pembakaran dan lain-lain yang dapat menghasilkan karbon monoksida. Pembuangan asap lain-lain yang dapat menghasilkan karbon monoksida. Pembuangan asap mobil mengandung 9% karbon monoksida. Pada daerah yang macet tingkat mobil mengandung 9% karbon monoksida. Pada daerah yang macet tingkat  bahayanya cukup tinggi terhadap kasus

 bahayanya cukup tinggi terhadap kasus keracunan. Karbon monoksida tidakkeracunan. Karbon monoksida tidak mengiritasi tetapi sangat berbahaya (beracun) maka gas CO dijuluki sebagai mengiritasi tetapi sangat berbahaya (beracun) maka gas CO dijuluki sebagai

“silent killer” (pembunuh diam

(18)

15 15 BAB V BAB V PENUTUP PENUTUP A. A. SimpulanSimpulan 1.

1. Karbon monoksida adalah salah satu gas yang berbahaya yang mana gasKarbon monoksida adalah salah satu gas yang berbahaya yang mana gas ini tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, beracun dan berbahaya ini tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, beracun dan berbahaya hasil dari pembakaran yang tidak sempurna.

hasil dari pembakaran yang tidak sempurna. 2.

2. Cara mengukur kadar CO suatu tempat/ruangan adalah menggunakan COCara mengukur kadar CO suatu tempat/ruangan adalah menggunakan CO Meter, caranya sebagai berikut:

Meter, caranya sebagai berikut: a.

a. Mempersiapkan alat, cek kondisi baterai, dan kondisi alat dalamMempersiapkan alat, cek kondisi baterai, dan kondisi alat dalam keadaan baik.

keadaan baik.  b.

 b. Menyalakan alat dengan menekan tombol “Power”Menyalakan alat dengan menekan tombol “Power” c.

c. Menunggu sampai lima menit pada ruangan atau tempat tertentu.Menunggu sampai lima menit pada ruangan atau tempat tertentu. d.

d. Menekan hold untuk melihat hasil Menekan hold untuk melihat hasil pengukuran.pengukuran. e.

e. Mencatat hasil pengukuran.Mencatat hasil pengukuran. 3.

3. Kadar CO pada Kantin Pak Wepe adalah 5 ppm. Dibandingkan denganKadar CO pada Kantin Pak Wepe adalah 5 ppm. Dibandingkan dengan Permenakertrans No. Per. 13/MEN/X/2011 tentang NAB Faktor Fisik Permenakertrans No. Per. 13/MEN/X/2011 tentang NAB Faktor Fisik dan Faktor Kimia, bahwa kadar CO di Kantin Pak Wepe masih aman dan Faktor Kimia, bahwa kadar CO di Kantin Pak Wepe masih aman untuk paparan yang normal atau berada di bawah NAB yang telah untuk paparan yang normal atau berada di bawah NAB yang telah ditetapkan Permenakertrans tersebut.

ditetapkan Permenakertrans tersebut. 4.

4. Cara pengendalian terhadap keracunan gas CO adalah sebagai berikut:Cara pengendalian terhadap keracunan gas CO adalah sebagai berikut: a.

a. PencegahanPencegahan

1)

1) Sumber Bergerak.Sumber Bergerak.

a)

a) Merawat mesin kendaraan bermotor agar tetap baik.Merawat mesin kendaraan bermotor agar tetap baik.

 b)

 b) Melakukan pengujian emisi dan KIR kendaraan secaraMelakukan pengujian emisi dan KIR kendaraan secara

 berkala.

 berkala.

c)

c) Memasang filter pada knalpot.Memasang filter pada knalpot.

2)

2) Sumber Tidak BergerakSumber Tidak Bergerak

a)

(19)

16 16  b)

 b) Merawat mesin industri agar tetap baik dan lakukanMerawat mesin industri agar tetap baik dan lakukan

 pengujian secara berkala.

 pengujian secara berkala.

c)

c) Menggunakan bahan bakar minyak atau batu bara denganMenggunakan bahan bakar minyak atau batu bara dengan

kadar CO rendah.

kadar CO rendah.

3)

3) ManusiaManusia

Apabila kadar CO dalam udara ambien telah melebihi

Apabila kadar CO dalam udara ambien telah melebihi

 baku

 baku mutu mutu (10000 (10000 µg/Nmµg/Nm33  udara dengan rata-rata waaktu  udara dengan rata-rata waaktu

 pengukuran

 pengukuran 24 24 jam) jam) maka maka untuk untuk mencegah mencegah dampak dampak kesehatankesehatan

dilakukan upaya-upaya:

dilakukan upaya-upaya:

a)

a) Menggunakan APD seperti masker gas.Menggunakan APD seperti masker gas.

 b)

 b) Menutup/menghindari Menutup/menghindari tempat-tempat tempat-tempat yang yang didugadiduga

mengandung CO seperti sumur tua, goa, dll.

mengandung CO seperti sumur tua, goa, dll.

 b.

 b. PenanggulanganPenanggulangan

1)

1) Mengatur pertukaran udara di dalam Mengatur pertukaran udara di dalam ruang seperti menggunakanruang seperti menggunakan

exhaust-fan.

exhaust-fan.

2)

2) Bila terjadi korban keracunan maka lakukan:Bila terjadi korban keracunan maka lakukan:

a)

a) Berikan pengobatan atau pernafasan buatan.Berikan pengobatan atau pernafasan buatan.

 b)

 b) Kirim segera ke rumah sakit atau puskesmas terdekat.Kirim segera ke rumah sakit atau puskesmas terdekat.

B.

B. SaranSaran 1.

1. Mahasiswa hendaknya melakukan praktikum dengan teliti, cermat danMahasiswa hendaknya melakukan praktikum dengan teliti, cermat dan serius.

serius. 2.

2. Untuk mengurangi pemaparan yang melebihi ambang batas sebaiknyaUntuk mengurangi pemaparan yang melebihi ambang batas sebaiknya digunakan alat pelindung diri.

digunakan alat pelindung diri. 3.

3. Sebaiknya alat-alat yang digunakan untuk pengukuran harus dalamSebaiknya alat-alat yang digunakan untuk pengukuran harus dalam kondisi baik.

kondisi baik. 4.

4. Sebaiknya perlu dilakukan pemeriksaan dan perawatan terhadap mesin-Sebaiknya perlu dilakukan pemeriksaan dan perawatan terhadap mesin-mesin

(20)

17 17

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA

http://phicumbritz.blogspot.com/2010/12/makalah-intoksikasi-co.html (24

http://phicumbritz.blogspot.com/2010/12/makalah-intoksikasi-co.html (24 AprilApril 2014 )

2014 )

Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 13 MEN/X/2011 tentang

Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 13 MEN/X/2011 tentang  Nilai  Nilai AmbangAmbang  Batas Faktor Fisika dan Kimia di Ling

 Batas Faktor Fisika dan Kimia di Lingkungan Kerjakungan Kerja

Purba, Prasianto. 2012.

Purba, Prasianto. 2012.  Makalah  Makalah Kesehatan Kesehatan Lingkungan Lingkungan tentang tentang PencemaranPencemaran Udara Akibat Partikel 

Udara Akibat Partikel .. http://prasianto.blogspot.com/2012/12/Makalah-

http://prasianto.blogspot.com/2012/12/Makalah-Kesehatan-Lingkungan-tentang-Pencemaran-Udara.html

Kesehatan-Lingkungan-tentang-Pencemaran-Udara.html(16 April 2014).(16 April 2014).

Tim Penyusun, 2014.

Tim Penyusun, 2014.  Buku Pedoman Praktikum  Buku Pedoman Praktikum Semester IV.Semester IV. Surakarta: ProgramSurakarta: Program D.4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja UNS.

D.4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja UNS.

Suma’mur,

Suma’mur, 2009.2009. Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja.  Jakarta : PT. Sagung Jakarta : PT. Sagung Seto.

Gambar

Gambar  KeteranganGambar Keterangan 1. 1. DisplayDisplay 2. 2. Sensor COSensor CO 3. 3

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, dalam tugas akhir ini akan dirancang dan dibangun sebuah sistem monitoring konsentrasi gas karbon monoksida (CO) yang berfungsi untuk mengetahui

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan gas karbon monoksida (CO) pada produk kompor penghasil listrik dengan teknologi Internet of Things (KOLISS-IoT)

Untuk mendeteksi karbon monoksida digunakan sebuah sensor yaitu MQ- 7 yang dapat dikalibrasikan langsung, MQ-7 ini mempunyai sensitivitas yang tinggi dan tahan lama seperti

kadar karbon monoksida yang di deteksi oleh sensor MQ-7 kemudian arduino..

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat rancang bangun alat pengukur konsentrasi gas Karbon Monoksida (CO) menggunakan sensor gas MQ-135 berbasis Mikrokontroler

Pengukuran faktor emisi karbon monoksida (CO) dan karbon dioksida (CO 2 ) pada asap mainstream rokok non filter ditentukan dari pengukuran konsentrasi gas

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui di titik dan pada variasi jarak berapakah kadar konsentrasi gas karbon monoksida (CO) tertingi di ruas Jalan Gajah Mada Pontianak,

i Rancang Bangun Life Saver: Proteksi Terhadap Bahaya Gas Karbon Monoksida CO Di Dalam Mobil Siti Eliza Syahara Ramadhanti Program Studi Teknik Elektro Institut Teknologi