• Tidak ada hasil yang ditemukan

Potensi Ekstrak Sansevieria Folium Sebagai Penurun Gas CO Dalam Asap Rokok. Potential Sansevieria Folium Extract As Lowering Gas CO in Cigarette Smoke

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Potensi Ekstrak Sansevieria Folium Sebagai Penurun Gas CO Dalam Asap Rokok. Potential Sansevieria Folium Extract As Lowering Gas CO in Cigarette Smoke"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Potensi Ekstrak Sansevieria Folium Sebagai Penurun Gas CO Dalam Asap Rokok

Potential Sansevieria Folium Extract As Lowering Gas CO in Cigarette Smoke

Anang Dwi Prasetiyo, Pembimbing : Rizal Pratama Nugroho

ABSTRAK

Salah satu penyebab polusi yaitu adanya CO dalam asap rokok. Penelitian ini bertujuan mengetahui potensi Sansevieria folium menurunkan CO dalam asap rokok. Pengujiannya dilakukan dengan gas analyzer. asap masuk melalui inlet menuju CO Analyzer. Konsentrasi CO diukur dengan mengukur banyaknya sinar IR diserap sampel gas. Hasil uji rata-rata kadar gas CO pada filter dengan ekstrak yaitu 630.4 ppm dan filter tanpa ekstrak yaitu 681.9 ppm. hasil tersebut disimpulkan adanya penurunan kadar CO yaitu 51.5 ppm.

Kata Kunci : karbon monoksida, Sansevieria folium.

ABSTRACT

One of the causes of pollution that the CO in cigarette smoke. This study aims to determine the potential of Sansevieria Folium reduce CO in cigarette smoke. The test is conducted with a gas analyzer. smoke coming through the inlet to the CO Analyzer. CO concentrations measured by measuring the amount of light absorbed by the sample gas IR. Test results mean levels of CO gas in the extract filter with filter 630.4 ppm and 681.9 ppm without the extract. The results concluded that the decreased levels of CO 51.5 ppm. Keywords: carbon monoxide, Sansevieria folium.

PENDAHULUAN

Pencemaran udara kota-kota besar di Indonesia sangat memprihatinkan. Udara bersih sangat sulit didapatkan tidak hanya di luar ruangan (outdoor)tetapi juga di dalam ruangan (indoor). Salah satu yang disorot adalah masalah

rokok. Rokok telah diketahui dapat menyebabkan gangguan kesehatan, salah satu penyebabnya adanya gas karbon monoksida dalam asap rokok tersebut. Asap rokok juga mengandung banyak sekali unsur kimia dan salah satu yang terpenting adalah senyawa nikotin,

(2)

karbon monoksida dan ter yang bersifat karsinogen (Hoan Tjay, 2007)

Sansevieria memiliki

potensi menurunkan kadar CO dalam asap rokok. Senyawa aktif

pregnane glikosida dalam

Sansevieria berperan dalam

menyerap zat racun. Penelitian sebelumnya yang dilakuan oleh Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menunjukkan, daun

Sansevieria mampu menyerap 107

jenis unsur berbahaya. Riset lainnya yang dilakukan oleh Wolverton Enviromental Service menyebutkan bahwa sehelai daun sansevieria mampu menyerap formaldehid sebanyak 0,938 μg per jam (Pramono, 2008).

Pada saat ini belum ada penelitian tentang potensi

Sansevieria dalam menurunkan

kadar CO dalam asap rokok. Oleh karena perlu dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui potensi Sansevieria folium dalam menurunkan kadar CO dalam asap rokok. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai inovasi dalam mereduksi dampak negatif rokok dan memperkuat

dampak positif rokok dalam memperbaiki kualitas hidup.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini menggunakan metode analitik. Desain (rancangan) penelitian yang digunakan Eksperimen dengan one group pre and post design. Lokasi penelitian ini di UPT Materia Medica Batu JL. Lahor No. 87 Batu. Populasi dalam penelitian ini adalah lidah mertua yang ditumbuh di wilayah Materia Medica Batu. Sampel dalam penelitian ini adalah cuplikan daun lidah mertua yang diambil dari populasi di atas. Daun lidah mertua yang digunakan adalah jenis Sansevieria trisfasciata Prain. Kadar gas CO yang diukur adalah asap rokok arus utama (asap yang dihisap oleh perokok langsung yang melewati filter).

Percobaan Alat

Vacuum evaporatory (han shin), corong buchner (pyrex), kertas saring (whatman No.1) dan gelas ukur (herma), gunting, timbangan bahan, oven.

(3)

Bahan

Daun lidah mertua (Sansevieria

trifasciata Prain.), kloroform (grade

AR), metanol (grade AR), filter rokok, dan aquades

Prosedur

1. Pembuatan Ekstrak

Lidah mertua yang sudah kering, dipotong kecil-kecil. Ditimbang sebanyak 500gram lalu dimaserasi dengan 1000mL pelarut kloroform selama 24 jam pada suhu ruang dengan sesekali dilakukan pengocokan (defatting : untuk menghilangkan lemak dan minyak). Disaring dengan corong bucher. Hasil filtrasi diremaserasi dengan 1000mL pelarut campuran metanol-air (7,5 : 2,5) selama 3 x 24 jam pada suhu ruang dengan sesekali dilakukan pengocokan. Disaring dengan corong bucher kemudian di vacum evaporator pada 78ᴼC selama 1 jam.

2. Pengambilan cuplikan

Asap rokok dari rokok dengan filter dengan ekstrak daun lidah mertua (perlakuan) dan tanpa ekstrak daun lidah mertua (kontrol positif) yang dihisap oleh sukarelawan lalu dihembuskan lagi

ke dalam botol. Diulang hingga 10 kali hisapan.

3.Penentuan kadar gas karbon monoksida dalam asap rokok

Asap rokok yang ditampung dalam botol kemudian dibaca kadarnya dengan alat gas analyzer. Catat kadar yang muncul dan dihitung rata-rata dari 10 kali pembacaan kadar dalam botol.

Analisis Data

Menghitung nilai rata-rata dan standar deviasi dari kadar gas CO filter tanpa ekstrak dan filter yang mengandung ekstrak.

HASIL PENELITIAN

Hasil Pengukuran Kadar CO Filter Tanpa Ekstrak Sansevieria

rata-rata dari pengukuran kadar CO filter tanpa ekstrak adalah 681.9 ppm 660 668 676 684 692 700 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 replikasi

(4)

Hasil Pengukuran Kadar Gas CO Filter Dengan Ekstrak Sansevieria

rata-rata pengukuran kadar CO filter dengan ekstrak adalah 630.4 ppm sedangkan simpangan bakunya adalah 16.7332 ppm.

PEMBAHASAN

Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi ekstrak daun lidah mertua dalam menurunkan kadar gas karbon monoksida dalam asap rokok. Dalam daun lidah mertua terdapat senyawa aktif pregnane glikosida yang mampu menguraikan zat racun menjadi beberapa senyawa asam organik, asam amino dan gula yang tidak berbahaya bagi tubuh. (Pramono, 2008).

Di alam daun lidah mertua mampu menyerap dan menurunkan kadar karbon monooksida dengan melakukan proses proses Metabolic

Breakdown (penangkapan dan

pemecahan) dimana polutan diserap dan dihancurkan menjadi asam organik, gula dan beberapa senyawa asam amino yang disebut juga asimilasi karbon dari proses ini akan dihasilkan karbohidrat (glukosa) dan oksigen dengan bantuan cahaya matahari. (Poedjiadi, 2006).

Ekstraksi daun lidah mertua dilakukan dengan menggunakan metode ekstrasi remaserasi dengan pelarut kloroform kemudian dengan campuran pelarut air dan metanol (7,5 : 2,5). Pelarut kloroform berfungsi sebagai pengikat senyawa non polar dan lemak yang terkandung dalam daun lidah mertua. Sedangkan campuran pelarut metanol-air untuk mengikat senyawa aktifnya karena senyawa aktif pregnan glikosida bersifat agak polar sehingga dapat tersari maksimal dengan pelarut yang sifat kepolarannya sama, dan metanol dapat juga berfungsi sebagai mencegah adanya pertumbuhan mikroorganisme yang tumbuh saat proses perendaman (maserasi).

Residu hasil penyaringan pada ekstraksi maserasi dengan kloroform, dimaserasi lagi dengan

605 613 621 629 637 645 653 661 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 replikasi

(5)

pelarut campuran metanol dan air dilakukan selama 3 x 24 jam dengan sesekali dilakukan pengocokan. Setelah proses maserasi, disaring dengan corong Buchner kemudian dilakukan proses evaporasi pada suhu 78ᴼC menggunakan vaccum rotary evaporator yang bertujuan untuk memisahkan ekstrak dengan metanol.

Pada saat proses evaporasi, metanol akan menguap dan didinginkan di kondensor kemudian mengalir menuju wadah yang disediakan. Proses evaporasi berakhir ketika sudah tidak ada lagi peristiwa kondensasi pada kondensator.

Pada uji potensi penurunan kadar gas karbon monoksida dalam asap rokok didapatkan hasil rata rata nilai kadar gas karbon monoksida pada perlakuan yaitu 630.4 ppm. Sedangkan kadar gas karbon monoksida untuk kontrol yaitu 681.9 ppm.

Dari hasil perhitungan didapatkan penurunan kadar karbon monoksida yaitu 51.5 ppm per setiap batang rokok dengan berat 1gram. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun lidah mertua memiliki potensi menurunkan kadar gas karbon monoksida dalam asap rokok.

KESIMPULAN

Ekstrak daun lidah mertua memiliki potensi menurunkan kadar gas karbon monoksida dalam asap rokok yaitu 51.5 ppm per setiap batang rokok. Disarankan dilakukan penelitian lanjutan dengan menggunakan isolasi senyawa

pregnane glikosida. Sebaiknya pada

penelitian berikutnya dilakukan pengujian polutan lainya dalam asap rokok.

UCAPAN TERIMA KASIH

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada Bapak Imam Bukhori, ST., M.Sc. dan Jejet H, S.Sos. serta teman-teman atas bantuan dan sarannya.

DAFTAR RUJUKAN

Hoan Tjay. 2007. Obat-Obat

Penting. Jakarta : PT Elex

Media Komputindo

Nazir, Mohammad. 1998.

Metodologi Penelitian.

(6)

Poedjiadi. 2006. Dasar – Dasar

Biokimia. Jakarta : UI-press

Pramono. 2008. Pesona Sansevieria. Penerbit : Agromedia Pustaka.

Sudjana. 1989. Metode Statistika. Bandung : Transito

Referensi

Dokumen terkait

Untuk membuktikan pemberian ekstrak daun sambiloto sebagai antioksidan dapat menurunkan kadar MDA plasma darah tikus putih strain wistar yang dipapar asap rokok secara

Potensi Ekstrak Etanol Daun Sirih Merah (Piper crocatum) Sebagai Antioksidan Terhadap Mencit Balb/C Yang Terpapar Asap Rokok (Uji In Vivo).. Farida Juliantina Rachmawaty,

Sensor MQ-7 mendeteksi gas karbon monoksida yang tekandung di dalam asap rokok, maka di hasilkan nilai tegangan akan diolah oleh mikrokontroller pada arduino uno dengan

Polusi udara yang dihasilkan langsung oleh manusia adalah kandungan asap yang beruba gas CO ( Carbon monoksida ) yang terdapat pada rokok yang manusia isap

Pemberian ekstrak kayu secang mampu menurunkan kadar ROS pada eritrosit mencit jantan pasca paparan asap rokok konvensional, namun secara statistik belum

Pemberian ekstrak jahe merah menurunkan kadar MDA serum setelah diberikan paparan asap rokok (K4) jika dibandingkan dengan kelompok yang diberikan jahe merah

Dari beberapa penelitian yang berorientasi pada penurunan emisi gas buang terutama gas karbon monoksida (CO) antara lain: Dengan Alat penurun emisi gas buang dapat menurunkan

Pada Penelitian ini, saya membuat pengembangan dari alat pereduksi asap rokok menggunakan lucutan korona plasma sebelumnya dengan berfokus pada kadar gas CO yang