1
BLUEPRINT
PENGEMBANGAN
EKONOMI DAN KEUANGAN SYARIAH
Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah
Bank Indonesia
FESyar Regional Jawa
2
1
2
3
Urgensi Program Pengembangan EKSyar
• Tiga pilar pengembangan, strategi utama dan pendukung.
• Peta kolaborasi antar instansi.
Strategi & Program Pengembangan EKSyar
• Tantangan & peluang global maupun dometik.
• Key Success Factors negara lain dalam pengembangan EKSyar.
• Nilai-nilai ekonomi syariah.
• Prinsip dasar dan mekanisme ekonomi syariah.
3
Sumber: Laporan GIEI-Thompson Reuters 2014 s.d 2017, diolah
I
II
III
IV
Kuadran II
(Lower expenditure, Top Player)
Kuadran I
(Lower expenditure, Low Player)
Kuadran III
(Higher expenditure, Top Player)
Kuadran IV
(Higher expenditure, Low Player) Industry 2015 2021 Indonesia Expend. Rank Player Rank
Halal Food 1,17 1,91 0,16 1
-Islamic Finance 2,00 3,46 0,02 10 10 Halal Travel 0,15 0,24 0,01 5 -Halal Fashion 0,24 0,37 0,01 5 -Halal Media &
Recreational 0,19 0,26 0,01 6 -Halal Pharmacy &
Cosmetics 0,08 0,13 0,01 4 8
TOTAL (USD trillion) 3,84 6,38 0,22 -
-Total Expenditure for Muslim Market dan Ranking Indonesia
INDONESIA
Masuk Top 10 Expenditure di tiap industri, namun tidak
sebagai player.
2
1
3
Gini Index 90’s 00’s Sumber: World Bank (2016)
Ketimpangan pendapatan
1. Indonesia termasuk Negara Asia Timur dengan
peningkatan Gini indeks tertinggi dalam satu
dekade terakhir.
2. Pendapatan Top 20% mencakup lebih dari total
pendapatan 60% penduduk (World Bank,2015)
SEMAKIN LEBARNYA KESENJANGAN
KINERJA ZISWAF MENUTUP KESENJANGAN BELUM OPTIMAL
5 1 Peraturan Pemerintah (Kelembagaan BAZNAS) 1 Instruksi Presiden (Otimalisasi Pengumpulan Zakat) 6 Peraturan Baznas (Kelembagaan dan operasional BAZDA dan LAZ) 1 Peraturan pemerintah (tantang wakaf) 2 Peraturan Menteri Agama (tata cara perwakafan dan administrasi pendaftaran wakaf uang) 3 Peraturan BWI (Prosedur perubahan status wakaf, pergantian nazhir, dan Pengelolaan wakaf uang)Peraturan turunan UU No. 41 tahun 2004 tentang Wakaf
Peraturan turunan UU No. 23 tahun 2011 tentang Zakat
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 0 10.000 20.000 30.000 40.000 50.000 60.000 70.000 80.000
Pengumpulan zakat Potensi zakat Kebutuhan gap kemiskinan
Rp
miliar
Nazhir wakaf uang 135
Lembaga keuangan 18 13.3%
Non lembaga keuangan 117 86.7% Yang melaporkan pengumpulan wakaf uang 52 38.5% Jumlah Tanah Wakaf (ha) 435768
Sudah bersertifikat 287160 65.9% Belum bersertifikat 148608 34.1%
Sudah dalam proses AIW 73090 49.2%
Belum proses AIW 19403 13.1%
Tidak jelas 56115 37.8%
Sumber: Badan Wakaf Indonesia (2016)
Dicanangkan sebagai Program
Nasional.
Political will yang sangat kuat
dengan dukungan penuh
Pemerintah secara konsisten.
Pembentukkan badan khusus/komite
nasional untuk akselerasi dan
koordinasi lintas kementerian/otoritas.
Fokus memanfaatkan endowment
comparative & competitive
advantage suatu negara.
Strategi nasional yang menyeluruh
mencakup reformasi struktural pemerintah,
maupun paradigma masyarakat.
KUWAIT
ARAB SAUDI
UNI EMIRAT ARAB
BAHRAIN
MALAYSIA
KEY SUCCESS FACTORS PENGEMBANGAN EKSYAR DI NEGARA LAIN
Nilai-nilai Ekonomi Syariah
Sumber : Hasil diskusi MUI dan BI
1. Kepemilikan
2. Keadilan dalam
Usaha dan Konsumsi
3. Kebersamaan dalam
kebaikan dan kemaslahatan
4. Keseimbangan
dalam pertumbuhan
• Segala sesuatu adalah milik absolut Allah(QS Yunus: 55,66; QS Ibrahim: 2), manusia sebagai khalifah dipercaya untuk
mengelolanya (QS Al Baqarah:195; QS Ali Imran: 180). Manusia mendapatkan hak kepemilikan pribadi terhadap hasil usaha, tenaga dan pemikirannya, maupun yang didapatkan dari hasil pemindahan kepemilikan berdasarkan transaksi ekonomi maupun warisan. Islam menghormati hak kepemilikan dengan menjaga keseimbangan hak pribadi, kolektif dan negara.
• Manusia didorong untuk berusaha (QS Al Jumuah:10; QS Al Isra: 12; QS An Nahl: 14) memanfaatkan segala sumber daya yang
berlimpah yang telah diciptakan Allah untuk manusia(QS Al Baqarah: 29; QS Ibrahim: 34)
• Kepemilikan pribadi tidak diperbolehkan untuk menjadi akumulasi kekayaan yang berlebihan(QS Al Humazah: 1-3), namun karena manusia mempunyai kecenderungan (inherent) cinta terhadap harta(QS Ali Imron: 14; QS Al Fajr: 20; QS Asy Syura: 27; QS Al-Fajr-20),maka penumpukkan harta harus dikendalikan dengan mendorong sedekah dan perniagaan (QS An Nisa: 29). • Sementara tujuan individual atas hasil usaha ekonomi dibatasi agar tidak berlebihan, tujuan sosial diupayakan maksimal dengan
menafkahkan sebagian hartanya untuk kepentingan bersama(QS Al Hadid: 7; QS An Nur: 33; QS Al Baqarah: 267-268).
• Kegiatan ekonomi tersebut dijalankan berdasarkan kerjasama dengan tolong menolong dalam kebaikan
(QS Al Maidah: 2) dan berkeadilan (QS Shaad: 24).
• Kompetisi tetap didorong namun tetap berdasarkan kerjasama (co-operative competition)
berlomba-lomba dalam kebaikan(QS Al Baqarah: 148; QS Al Maidah: 48).
• Dalam rangka mewujudkan tujuan keberadaannya di dunia yaitu untuk memberikan manfaat
sebanyak-banyaknya kepada kemanusiaan sebagai rahmatan lil ’alamin (QS Al Anbiya 107, QS Al Ankabut: 51),
pertumbuhan ekonomi menjadi penting. Pertumbuhan yang dimaksud tetap menjaga keseimbangan kesejahteraan spiritual dan kelestarian alam(QS Al Baqarah: 11,12).
9
PRINSIP DASAR EKONOMI SYARIAH
Sumber : Hasil diskusi MUI dan BI
Pelarangan judi Pelarangan riba Fungsi instrumen zakat
Fungsi instrumen infaq, sedekah dan wakaf Prinsip transaksi
muamalat
10
PRINSIP PRINSIP TRANSASKSI
Sumber : Hasil diskusi MUI dan BI
Prinsip Dasar Transaksi Muamalat
Transparan
, tidak mengandung
ketidakjelasan dalam transaksi.
Transaksi
tidak untuk hal yang
membahayakan keselamatan
,
contoh: petasan, senjata (bukan
milik negara).
Barang yang
tidak mengandung zat
haram
(babi, bangkai, minuman
memabukkan, dll).
Tindakan yg adil
, sesuai pada
tempatnya .
1. Kebebasan pertukaran; kebebasan agen ekonomi untuk
memilih tujuan dan rekan dagang sesuai prinsip syariah,
tidak ada paksaan dalam transaksi.
2. Pasar merupakan tempat pertukaran; infrastruktur pasar
dan sarana pertukaran yang lengkap dengan informasi
terkait kuantitas, kualitas dan harga diberikan secara
transparan.
Menghindari
ketidakjelasan/ambiguity
(gharar); minimasi asymmetric information.
3. Campur tangan dalam proses penawaran (supply) sebelum
berada di pasar
tidak diperbolehkan karena dapat
mengganggu kepentingan awal penjual maupun pembeli
(tengkulak dilarang).
4. Pasar bebas; tidak ada batasan area perdagangan (antar
daerah, antar negara) tanpa tarif/pajak atau pun price
control.
5. Kelengkapan kontrak transaksi; setiap kontrak harus
memuat hak dan kewajiban, pertukaran kepemilikan dan
aturan lainnya secara lengkap. Mentaati kontrak dan
menyampaikan kebenaran informasi merupakan suatu yang
sakral.
6. Kewenangan pihak otoritas dan penegak hukum ditegakkan
untuk menjaga kepatuhan atas aturan maupun kontrak.
Medina Market Rules:
11 Sumber : Hasil diskusi MUI dan BI
Tanah
Rumah,
Emas,
dsb.
PAJAK : PBB, PKBHARTA
P
R
O
D
U
K
S
I
G
Y
I
C
PoorUANG
PENDAPATAN
K
O
N
S
U
M
S
I
PASAR
PASAR
PASAR
PASAR
ZAKAT HARTAPAD
APBD/N
ZRIBA
JUD I Z Z1
3
4
6
2
RichISWaf
5
Nisab Zakat
CARA ISLAM MENGHIDUPKAN EKONOMI
Pelarangan judi (maysir) Riba menghambat investasi produktif Partisipasi sosial (ISWaf) untuk kepentingan publik Fungsi zakat dalam
distribusi pendapatan Fungsi zakat
mendorong harta mengalir produktif
Kegiatan ekonomi sesuai prinsip transaksi
12
KONSEP ALIRAN HARTA DALAM PEREKONOMIAN
KONSUMSI
INVESTASI
ZP
POOR
ZAKA
T
HAR
TA
ZH
PENGHASILAN
RIBA
JUDI
PEREKONOMIAN
KONSEP ALIRAN
HARTA
TERHADAP
PEREKONOMIAN
Program Pengembangan Ekonomi &
Keuangan Syariah
VISI DAN MISI PENGEMBANGAN EKONOMI DAN KEUANGAN SYARIAH
Akidah
Akhlak
Syariah
Fondasi
Berkembangnya ekonomi dan keuangan Indonesia yang adil,
bertumbuh sepadan, dan berkesinambungan sesuai dengan
nilai-nilai syariah.
Visi
Misi
1. Mendorong mengalirnya faktor produksi (harta, tenaga kerja, inovasi teknologi), untuk kegiatan produktif/investasi bagi bertumbuhnya perekonomian yang sepadan dengan produktivitas.
2. Mengintegrasikan sektor keuangan dan sektor riil secara langsung yang seimbang berdasarkan kerjasama yang mengutamakan bagi hasil.
3. Memberdayakan dana sosial syariah (ZISWAF) untuk meningkatkan keseimbangan dan pemerataan kesempatan usaha dan pendapatan.
4. Mengembangkan kebijakan untuk mendorong terkelolanya kesinambungan aktivitas ekonomi dan keuangan sesuai nilai-nilai syariah.
5. Meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap ekonomi dan keuangan syariah
2. Distribusi pendapatan yang inklusif.
3. Bertransaksi produktif dan berbagi hasil
4. Transaksi keuangan terkait erat sektor riil 1. Pengendalian harta individu
Guiding
Principles
Kepemilikan Allah secara absolut Berusaha denganberkeadilan Pertumbuhan yang seimbang
Nilai-nilai Ekonomi Syariah* 14
6. Bertransaksi atas dasar kerjasama dan keadilan.
Kerjasama dalam kebaikan 5. Partisipasi sosial untuk
KERANGKA PIKIR PENGEMBANGAN EKONOMI DAN KEUANGAN SYARIAH
STRATEGI UTAMA
STRATEGI PENDUKUNG
1. Pemberdayaan Ekonomi Syariah 2. Pendalaman Pasar Keuangan Syariah 3. Penguatan Riset, Asesmen dan Edukasi
Ekonomi dan Keuangan Syariah
1. Kebijakan EKSYAR Daerah 2. Kebijakan EKSYAR Internasional
3. Proker pendukung: SDI, Data & Informasi dan Koordinasi & Kerjasama
KONDISI YANG DIHARAPKAN
TANTANGANTANTANGAN PELUANG
PELUANG
Lingkungan Nasional
• Besarnya potensi ekonomi syariah global.
• Pesatnya pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah global.
• Beragamnya mazhab fiqih. • Sudah majunya tahap
program pengembangan EKSyar di negara lain.
• Berdirinya KNKS.
• Besarnya pasar halal domestik. • Besarnya potensi ZISWAF • Pembentukan KEKS
• Melebarnya kesenjangan. • Tingginya konsentrasi
usaha.
• Rendahnya literasi eksyar
1. Tingkat pemahaman Eksyar yang rendah 2. Kondisi ekonomi syariah
Share usaha syariah yang rendah. Top 10 Expenditure (GIEI) di tiap halal industry namun tidak sebagai top player.
3. Keuangan syariah yang masih didominasi
sektor perbankan dengan share perbankan syariah yg rendah (5.12%)
4. Tingkat dan pemanfaatan ZISWAF yang belum optimal. Dengan pengumpulan yang
masih rendah dan penyaluran ke sektor produktif yang belum optimal.
5. Belum ada strategi nasional Eksyar.
1. Tingkat pemahaman
• Tingkat literasi Eksyar yang tinggi
2. Kondisi ekonomi syariah
• Meningkatnya share usaha syariah thd perekonomian nasional (% share thd PDB)
• Top 10 player di tiap halal industry
3. Keuangan syariah
• Meningkatnya share keuangan syariah mencapai (% total keuangan).
• Meningkatnya share outstanding pasar uang syariah.
4. Optimalisasi pengumpulan dan
penyaluran dana ZISWAF
5. Kebijakan Eksyar sebagai bagian dari
kebijakan nasional dan internasional
KONDISI SAAT INI
Lingkungan Global
16 16
Kebijakan Eksyar Nasional
Kebijakan Eksyar Daerah Kebijakan Eksyar Internasional
Sumber Daya Insani
Data dan Informasi
Koordinasi dan Kerjasama
Halal Supply Chain Kelembagaan Infrastruktur Pendukung Instrumen Infrastruktur Regulasi Basis Investor Riset dan Asesmen Edukasi
Pert. Aset Usaha Syariah (%/Th)
Share Keu. Syariah (% Total Keu.)
Share outstanding pasar
uang syariah (% PDB) Indeks Literasi InternasionalInisiasi
Pemberdayaan
Ekonomi
Syariah
Penguatan Riset, Asesmen & Edukasi Pendalaman Pasar Keuangan Syariah Peningkatan Aset Usaha Syariah Pembiayaan Keuangan Syariah Tk. KedalamanPasar Keuangan Tk. Literasi Int’l Standing Berkembangnya ekonomi
dan keuangan Indonesia yang adil,
bertumbuh sepadan, dan berkesinambungan sesuai dengan nilai-nilai syariah
Target
Capaian
Indikator
Utama
Strategi
Utama
Program
Kerja
Utama
Strategi
Dasar
17
17
INDIKATOR KEUANGAN SYARIAH
17
No
Keterangan
TW IV 2016 TW I 2017
Sumber
1 Saham syariah
1)3,170.07
3,323.62
BEI
2 Surat berharga syariah
2)424.98
493.10
Kemenkeu
3 Pembiayaan syariah
3)297.79
302.82
OJK
4
Asuransi dan penjaminan
4)20.25
21.81
OJK
Total Aset-Keuangan Syariah
3,912.99
4,141.35
Share Keuangan Syariah (%)
Total Aset-Keuangan Syariah
*)Total Aset-Keuangan Domestik
*) tidak termasuk aset tanah wakaf
No
Keterangan
TW IV 2016 TW I 2017
Sumber
Total Aset-Keuangan Domestik
24,411.17 24,929.76
NFABS – BI
^Share Keuangan Syariah
16,03% 16,61%
dalam Rp Trilliun
dalam Rp Trilliun
TW IV 2016 TW I 2017
^National Financial Accounts and Balance Sheet, mencakup:
Instrumen : monetary gold & SDR, currency & deposits, loans, equity, debt securities, keuangan insurance & pensions, financial derivatives, dan other account receivables; Sektor : bank sentral, Pemerintah, korporasi, perbankan, IKNB dan rumah tangga.
Merupakan share instrumen keuangan
berbasis syariah terhadap total aset-keuangan
yang dimiliki seluruh sektor domestik.
1) Kapitalisasi ISSI
2) Sukuk: Pemerintah dan korporasi
4) Total utang asuransi syariah dan penjaminan syariah
3) Pembiayaan: perbankan syariah, perusahaan pembiayaan syariah, modal ventura syariah, gadai syariah,
PILAR 1 : Penguatan Halal
Supply Chain
Strategi 1
Strategi 2
Penguatan Sektor Pertanian yang
Terintegrasi (Integrated Farming)
Pengolahan (Food dan Fashion)
Penguatan Sektor Industri
Identifikasi dan Pengembangan model industri pengolahan bagi
UMK (pesantren) dan UMB Peningkatan Awareness
Pengusaha Besar/menengah Role model pengusaha
besar/menengah
Dukungan penguatan regulasi, standarisasi, dan proses pengawasan thd produk halal
1.1.1 1.1.2 1.1.3 1.1.4 1.2.1 1.2.2 1.2.3 1.2.4
Pengembangan Model Bisnis Linkage Usaha dari hulu ke hilir
(tmk pesantren)
1.1.5
Strategi 3
Penguatan Sektor Energi
Terbarukan (Renewable Energy)
1.3.1
1.3.2
1.3.3
1.3.4
Identifikasi dan Pengembangan model Integrated Farming bagi
UMK (pesantren) dan UMB
Dukungan penguatan dan penyediaan outlet dan akses
pasar (DN dan LN)
Peningkatan Awareness Pengusaha Besar/menengah
Role model pengusaha besar/menengah Pengembangan Model Bisnis Linkage Usaha dari hulu ke hilir
(tmk pesantren)
Dukungan penguatan regulasi, standarisasi, dan proses pengawasan thd produk halal
Dukungan penguatan dan penyediaan outlet dan akses
pasar (DN dan LN) 1.2.5 1.2.6 1.3.5 1.1.6 1.3.6
Identifikasi dan Pengembangan model renewable energy (air,
angin, bio fuel, dll) Peningkatan Awareness Pengusaha Besar/menengah
Role model pengusaha besar/menengah Pengembangan Model Bisnis
Linkage Usaha input sektor pertanian ke sektor energi Dukungan penguatan regulasi (tmk mendukung regulasi green
finance)
Dukungan pengembangan infrastruktur pendukung
pembangkit listrik dan pengolahan biofuel
Strategi 4
Pengembangan Sektor Wisata
Halal (Halal Tourism)
1.4.1 1.4.2 1.4.3 1.4.4 1.4.5 1.4.6
Identifikasi dan pemetaan wilayah sektor halal Tourism
Peningkatan Awareness Pengusaha
Role model pengusaha besar/menengah Pengembangan Model Bisnis Linkage Usaha (antara sektor tourism dan sektor pendukung)
Dukungan penguatan regulasi, standarisasi, dan proses pengawasan thd produk halal
tourism (hotel, food, dll) Dukungan penguatan kampanye
Pilar 1 : Penguatan Kelembagaan & Infrastruktur Pendukung
Strategi 5
Strategi 6
Penguatan Kelembagaan
Penguatan Dukungan Pemenuhan
Kebutuhan Infsratruktur Pendukung
Dukungan dalam Pendirian Kawasan Ekonomi Khusus Syariah Penguatan Kelembagaan Sektor
Sosial (tmk Pendirian IIFSB)
1.5.1 1.5.2 1.5.3 1.5.4 1.6.1 1.6.2 1.6.3 1.6.4 1.5.5
Penguatan asosiasi pengusaha
Penguatan Sumber Pembiayaan dari sektor sosial dan komersial Kerjasama dan kolaborasi antar
instansi/PT/
LKB-LKNB/asosiasi/pihak terkait lainnya Penguatan market code of conduct
Dukungan Pendirian Bank Infrastruktur (WIIB) Pendirian centre of excellence : Pusat/Laboratorium Pengembangan
model Bisnis Syariah
Penguatan BMT
Pembentukan holding pesantren
Dukungan penguatan kelembagaan sektor sosial
1.5.6 1.5.7
Dukungan penguatan kerangka pengawasan (pasar)
1.5.8
Keuangan
Komersial Syariah*
Keuangan
Sosial Islam**
Penguatan Basis Investor*Kerjasama dengan OJK, Kementerian Keuangan, asosiasi, Industri, Lembaga Internasional dan instansi terkait. **Kerjasama dengan BAZNAS, LAZ, BWI, Kemenag, Kemenkeu dan instansi terkait lainnya
Penguatan Regulasi Penguatan Infrastruktur Pengembangan Instrumen Keuangan Sosial Penguatan Infrastruktur Dana Sosial Penguatan Basis Muzzaki/donatur
Pasar Uang
Syariah
Operasi Moneter SyariahPasar Valas
Syariah
Pasar
Sukuk
Wakaf
Fisik/Aset
Dana Sosial lain: Zakat
Infaq, Shodaqoh, dll
Dukungan bagi regulasi
Sektor Ril
Link dan berbasis
- Instrumen moneter - Instrumen pasar uang - Instrumen pasar forex - Instrumen pasar sukuk - Instrumen social fund
- Islamic market ethic - Islamic benchmark rate - Settlement system - Kontrak Repo - Treasury certification - Kustodian - Investor domestik - Bank -,Non Bank - Individual - Pemerintah - Quasy Pemerintah - Regulasi di pasar sekunder - Regulasi di pasar perdana
- Sukuk wakaf (BUMN) - Sukuk wakaf
korporasi - Sukuk tabarru (lembaga sosial Islam)
- Sistem informasi dan monitoring zakat - Sistem informasi dan monitoring wakaf - Penguatan sosialisasi - Kerjasama kelembagaan (Baznas, BWI, dll) - Kerangka aturan sektor zakat - Kerangka aturan sektor wakaf Pengembangan Instrumen
Wakaf
Uang
Pengembangan
Keuangan Islam
Kesejahteraan Ekonomi
dan Sosial
- Repo syariah - SIMA dan SIKA - TD valas syariah - NCD syariah - Hedging syariah- Mini MRA syariah - iCOC
- BI-SSSS repo syariah - PSAK waad
- Index sektor riil
- e-learning syariah - Sosialisasi dan edukasi - ISEF
- Festival Ekonomi dan keuangan syariah
- PBI repo syariah - PBI hedging syariah - PBI PLJPS
- PBI sertifikasi treasuri
- Model Sukuk linked wakaf
- Panduan penerbitan Sukuk korporasi untuk lembaga sosial Islami
- Sistem informasi zakat BI (integrasi perbankan
dan lembacga zakat nasional)
- Sosialisasi zakat di ISEF - Festival syariah
(termasuk dana sosial) di KPW DN)
-Zakat core principle - Awqf core priciples
PILAR 2 PENGEMBANGAN KEUANGAN ISLAM (KOMERSIAL DAN SOSIAL)
Pilar 2 : Pengembangan Instrumen dan Penguatan Infrastruktur
Strategi 1
Strategi 2
Strategi 3
Peningkatan Instrumen dan Jenis Transaksi Keuangan Syariah
Peningkatan Optimalisasi Dana Publik di Financial Market
Penguatan Dukungan Pengembangan Pasar Keuangan
Syariah Global
Pengembangan Instrumen ps keu syariah domestik
Peningkatan jumlah potential issuer surat
berharga syariah Pengembangan mekanisme transaksi Pengembangan instrumen sosial syariah Peningkatan investor confidence Kelengkapan infrastruktur pasar keuangan syariah
Peningkatan partisipasi pemerintah dan swasta dalam pasar sukuk global
Partisipasi PD di pasar sukuk global Penguatan dukungan pengaturan pasar sukuk di
fora keu syariah global Peningkatan transaksi dan
volumeps keuangan syariah
Internasionalisasi instrumen dan pengaturan pasar keu
syariah indonesia Penggunaan sukuk global
sebagai instrumen pasar keuangan domestik
Kerjasama lembaga keu. konvensional dan syariah untuk
menghimpun dana publik
Integrasi pasar keuangan syariah domestik dan global
Peningkatan penggunaan Layanan Keuangan Digital
2.3.1 2.3.2 2.3.3 2.3.4 2.3.5 2.1.1 2.2.2 2.2.3 2.1.2 2.1.3 2.1.4 2.1.5 2.1.6 2.1.7 2.2.1 2.2.5
Pengembangan Instrumen keu syariah Indonesia di pasar global
Manajemen likuiditas BI dengan Islamic securities
2.2.4 21 Kelengkapan Infrastruktur Psr Keu. Syariah Penyediaan Pricing Benchmark yg kompetitif 2.1.8 2.1.9
Pilar 2 : Penguatan Regulasi dan Basis Investor
Strategi 4
Strategi 5
Strategi 6
Penguatan Kerangka Pengaturan Pasar Keuangan Syariah, Maps
dan Manajemen Likuiditas
Penguatan Kerangka
Pengawasan (Moneter, Maps, dan Keuangan Syariah)
Penguatan Tata Kelola Dana Sosial Syariah
Pengaturan Instrumen & mekanisme transaksi pasar
keuangan syariah Pengaturan manajemen likuiditas (moneter syariah)
&Maps
Pengaturan governance, market ethic and conduct
Pengembangan kerangka pengawasan makroprudensial syariah Pengembangan kerangka pengawasan Moneter syariah Kerjasama Penguatan Kelembagaan Otoritas Wakaf Pembentukan International
Working Group on ZCP dan
WCP
Wakaf Core Principles, Technical Notes, Guidance
Notes
Zakat Core Principles, Technical Notes, Guidance
Notes
Penguatan kerangka pengawasan pasar uang
syariah
Strategi 7
Penguatan Kerangka Pengaturan dan Pengawasan Sektor Sosial
Pengembangan pedoman pengelolaan dan pengawasan zakat dan
wakaf
Dukungan Penguatan kerangka UU sektor sosial
Pengembangan kerangka pengaturan dan pengawasan syariah global
2.4.1 2.4.2 2.4.3 2.5.1 2.5.2 2.5.3 2.5.4 2.6.1 2.6.2 2.6.3 2.6.4 2.7.1 2.7.2 22
• Sertifikasi: − Islamic finance − Islamic social finance − dealer syariah − auditor produk halal − dll
RISET &
ASESMEN
EDUKASI &
SOSIALISASI
NON FORMAL
FORMAL
Peningkatan Kompetensi Peningkatan
Awareness
UMUM
SD, SMP, SMA,AKADEMIK
UniversitasVOKASI
SMK, Politeknik, Praktik KerjaPROFESI
SertifikasiRiset & Asesmen Pemberdayaan Ekonomi Syariah
Riset & Asesmen Pendalaman Pasar Keuangan Syariah
Peningkatan Literasi EKSYAR
KHUSUS
23 • Standarisasi & pengembangan kurikulum. • Pengayaan program vokasi • Pengembangan bahan ajar, buku referensi, e-learning• TOT guru, pengajar
• Program
kewirausahaan
• Program magang
pada: − LAZ
− sekolah Islam & pesantren − industri halal • Sosialisasi: − Pemda − Forum daerah − Asosiasi/ kelompok masyarakat − Kelompok profesi • Gerakan sosialisasi massal • Buku referensi populer • Kerjasama riset: − PAU − Forum ahli − Lembaga riset internasional
Pilar 3 : Penguatan Riset, Asesmen dan Edukasi EKSYAR
Strategi 1
Strategi 2
Strategi 3
Penguatan Riset dan Asesmen
Eksyar Peningkatan Kompetensi Industri & Regulator Peningkatan Awareness
Kerangka Kurikulum (Pend. Dasar, Menengah,
Tinggi)
Pengembangan dan Implementasi Modul (buku
reference, buku text, bahan sertifikasi dll) Program vokasional di
Industri Keuangan Komersial & Sosial
Capacity Building (modul
teknis dan praktis)
Pembentukan & penguatan Forum Ahli Eksyar (PAU) Penyusunan dan Aktivasi
Forum Eksyar Daerah Penguatan Forum dengan komunitas (a.l IAEI, PKES,
MES, FOSSEI) Komunikasi dan Edukasi
(intensitas, outlet, dll)
Survey Lliterasi Eksyar
3.1.1 3.1.2 3.1.3 3.2.1 3.2.2 3.2.3 3.3.1 3.3.2 3.3.3 3.3.4 3.2.4 3.3.5 Penguatan Riset Pemberdayaan Ekonomi Syariah dan Pendalaman
Ps. Keu. Syariah untuk mendukung Asesmen
Diseminasi hasil riset melalui JIMF
Kerjasama Riset dengan instansi terkait
Termasuk dalam Dewan Pengarah KNKS
Area kerjasama:
Pilar 2
Pilar 1
Pilar 3
Area kerjasama:
Pilar 1 Pilar 2 Pilar 3
PKES
kerjasama dengan
Asosiasi Masyarakat
25Area kerjasama:
Pilar 2
Area kerjasama:
Pilar 2
Pilar 1
Pilar 3
BappenasArea kerjasama:
Pilar 2
Pilar 1
KemenkeuArea kerjasama:
Pilar 3
Pilar 1
KemenagArea kerjasama:
Pilar 2
Pilar 1
Pilar 3
MUI Kemenpar Kemendes BPN ESDM Pertanian KemendikbudICMI
Area kerjasama:
Pilar 2
Pilar 1
Pilar 3
RENCANA PETA KOLABORASI INSTITUSI PENGEMBANGAN EKSYAR DI INDONESIA
KNKS
Area kerjasama:
Pilar 2 Pilar 3
Area kerjasama:
Pilar 2
Pilar 1
Pilar 3
Area kerjasama:
Pilar 2
Pilar 1
Pilar 3
Kemenko PerekonomianArea kerjasama:
Pilar 2
Pilar 1
Kemenkop dan UMKMPilar 2
Area kerjasama:
Pilar 1
Pilar 1
Pilar 3
Pilar 3
Pilar 3
26