• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTAMBAHAN PENDUDUK MISKIN DI KELURAHAN AIE PACAH KECAMATAN KOTO TANGAH KOTA PADANG ARTIKEL. Oleh : SRI WAHYUNI NPM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERTAMBAHAN PENDUDUK MISKIN DI KELURAHAN AIE PACAH KECAMATAN KOTO TANGAH KOTA PADANG ARTIKEL. Oleh : SRI WAHYUNI NPM"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PERTAMBAHAN PENDUDUK MISKIN DI KELURAHAN AIE PACAH

KECAMATAN KOTO TANGAH KOTA PADANG

ARTIKEL

Oleh :

SRI WAHYUNI

NPM. 09070235

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

2015

(2)
(3)

Added the Poor in Sub District of Koto Tangah Aie Pacah Desert City

Sri Wahyuni

1

, Dr. Maihasni, M.Si

2

, Erningsih, S.Sos, M.Pd

3

Program Studi Pendidikan Sosiologi

Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP)

PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

Development is primarily a change effort consciously planned and ongoing with the aim of better and worth, society is the subject and object of development, for the wider community involved in the development because the ultimate goal to be achieved is public welfare. Development can also be viewed as a guide thorough life, for the fulfillment of human needs of a society which was originally less effective and less efficient in their use of the well-being of the population lives become more effective and efficient in terms of its usefulness to exploit and use of sources of energy resources available in the environment. This is different in the Village Aie Pacah where increasing development even poor people is increasing. Therefore, this study aimed to describe the cause of the poor increased in villages Aie Pacah and describes efforts to address the problem of poverty in villages Aie Pacah. The theory used in this research is the theory proposed by Suparlan poverty. This study used a qualitative approach and descriptive. Informant selection techniques done with purposive sampling. Methods of data collection in this study using in-depth interviews. Then that becomes the unit of analysis is the household or poor families. Data analysis performed in this study using the interactive developed by Miles and Huberman. In the results of this study concluded that the cause of the poor population growth in Sub Aie Pacah are: First, the government program to overcome poverty target. Second, the mindset of the people who are still underdeveloped. In the third, the lack of Human Resources. Fourth, did not have the capital to start a business. The efforts made to overcome poverty in villages Aie Pacah are: First, the existence of poverty programs. Second, change the mindset of society. Third, the increase in Human Resources.

1

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat Angkatan 2009 2 Pembimbing I Dari Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat

(4)

PENDAHULUAN

Di Indonesia, kata pembangunan sudah menjadi kata kunci bagi segala hal. Secara umum, kata ini diartikan sebagai usaha untuk memajukan masyarakat dan warganya. Seringkali, kemajuan yang dimaksud adalah kemajuan material. Maka, pembangunan sering diartikan sebagai kemajuan yang dicapai oleh sebuah masyarakat di bidang ekonomi. Kemajuan suatu daerah dapat dilihat dari kehidupan masyarakat serta perkembangan pembangunan (Budiman, 2000:1).

Untuk mencapai suatu proses perubahan terencana dalam suatu pembangunan harus memenuhi beberapa tujuan dari sebuah pembangunan: 1) meningkatkan stock (saham) dan pemerataan kebutuhan pokok seperti pangan, kesehatan, pakaian, tempat tinggal dan perlindungan keamanan, 2) meningkatkan kualitas hidup yang tidak hanya dilihat dari adanya peningkatan pendapatan. Peningkatan standar hidup tersebut dapat dilakukan dengan peningkatan kualitas pendidikan, penyediaan lapangan pekerjaan, dan penanaman nilai kultural dan kemanusiaan. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan derajat atau harga diri pribadi dan bangsa di mata pribadi atau bangsa lainnya, 3) meningkatkan kemandirian agar tidak semakin tergantung dengan bangsa lain (Todaro dan Stephen, 2003: 28).

Pembangunan masyarakat mencakup banyak kegiatan yang beranekaragam yang semuanya itu dimaksudkan untuk meningkatkan taraf hidup dan kualitas hidup masyarakat. Perwujudannya dapat beraneka ragam seperti misalnya pelayanan-pelayanan penyuluhan, bantuan teknis, penyediaan-penyediaan seperti air, listrik, jalan, perumahan, sampai dengan proyek-proyek yang dimaksudkan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat (Slamet, 1993: 5).

Saat ini Provinsi Sumatera Barat mengalami perkembangan pembangunan dari tahun ke tahun. Kota Padang sebagai ibu Kota Provinsi mengalami pembangunan yang cukup cepat. Hal ini juga ditemukan di Kelurahan Aie Pacah. Berdasarkan

pemetaan daerah Kota Padang Aie Pacah merupakan salah satu kawasan zona aman dari Stunami karena memiliki dataran yang cukup tinggi. Pada gempa tanggal 30 September 2009 yang berkekuatan 7,9 SR mengakibatkan gedung-gedung dan pemukiman penduduk di Kota Padang mengalami kerusakan yang cukup parah, saat itu Aie Pacah menjadi kawasan yang dianggap aman, pembangunan di Kelurahan Aie Pacah menjadi semakin meningkat baik dari bangunan publik maupun pemukiman penduduk. Banyak bangunan yang telah berdiri di Kelurahan Aie Pacah seperti kantor BPKP, kantor Walikota, kantor Kesbangpol dan masih banyak lagi bangunan-bangunan lainnya yang berdiri di Kelurahan Aie Pacah.

Pada umumnya, dulu masyarakat Aie Pacah bekerja sebagai petani. Tetapi dengan pembangunan yang semakin meningkat mengakibatkan lahan pertanian jadi semakin berkurang. Luas lahan pertanian yang dijadikan lahan pembangunan seluas 221 ha. Seiring pesatnya pembangunan fisik, terdapat pembangunan untuk pengetasan kemiskinan tetapi belum terlaksana atau tercapai dengan baik. Hal ini terlihat dari tingkat penduduk miskin di kota Padang pada tabel 1 berikut ini :

Tabel 1.

Jumlah Penduduk Miskin Per KK (Kota Padang)

No. Kecamatan Jumlah KK

1. Padang Barat 1.991 (5,945 %) 2. Padang Timur 2.949 (8,80 %) 3. Padang Utara 1.475 (4,40 %) 4. Padang Selatan 3.038 (9,07 %) 5. Koto Tangah 6.935 (20,70 %) 6. Nanggalo 1.689 (5,04 %) 7. Kuranji 5.190 (15,49 %) 8. Pauh 2.568 (7,67 %) 9. Lubuak Kilangan 1.462 (4,36 %) 10. Lubuak Bagaluang 4.017 (11,99 %) 11. Bungus Teluk Kabung 2.191 (6,53 %) Jumlah 33.505 (100 %)

Sumber: Padang Dalam Angka 2012. Berdasarkan data di atas, bahwa Kecamatan Koto Tangah merupakan

(5)

Kecamatan yang memiliki persentase jumlah penduduk miskin paling tinggi dibandingkan dengan sepuluh Kecamatan lainnya. Kecamatan Koto Tangah memiliki 13 Kelurahan dan jumlah RT dapat dilihat pada tabel 2 di bawah ini :

Tabel 2.

Jumlah Penduduk Miskin Berdasarkan Kelurahan

No. Kelurahan Jumlah KK

1. Aie Pacah 548 (7,90 %) 2. Balai Gadang 1.055 (15,21 %) 3. Batang Kabuang 244 (5,51 %) 4. Batipuah Panjang 900 (12,98 %) 5. Bungo Pasang 337 (4,85 %) 6. Dadok Tunggul Hitam 392 (5,65 %) 7. Koto Panjang Ikua Koto 392 (5,65 %) 8. Koto Pulai 151 (2,17 %) 9. Lubuak Buayo 277 (3,100 %) 10. Lubuak Minturun 691 (9,97 %) 11. Padang Sarai 731 (10,54 %) 12. Parupuak Tabiang 675 (9,73 %) 13. Pasia Nan Tigo 346 (8,80 %)

Jumlah 6.935 (100 %)

Sumber: Bidang Litbang Kota Padang 2012. Berdasarkan data di atas, Kelurahan Aie Pacah merupakan salah satu Kelurahan yang memiliki persentase penduduk miskin yang cukup tinggi dibandingkan dengan 7 Kelurahan yang lainnya di tengah perkembangan pembangunan yang terus meningkat. Jika dibandingkan Kelurahan yang lainnya Kelurahan Aie Pacah merupakan Kelurahan yang tingkat pembangunannya paling pesat. Saat ini Kelurahan Aie Pacah merupakan pusat pembangunan baik dari pembangunan publik ataupun pemukiman masyarakat sehingga peneliti tertarik untuk memilih Kelurahan Aie Pacah sebagai lokasi penelitian yang dilakukan. Seperti yang telah dipahami, suatu pembangunan itu adalah untuk meningkatkan kualitas hidup bagi semua orang tapi pada kenyatannya masih belum tercapai, karena masih banyak masyarakat yang berstatus miskin pada masyarakat Aie Pacah dari tahun ke tahun yang semakin meningkat yang dapat di lihat dari tabel 3 di bawah ini:

Tabel 3.

Data Jumlah Penduduk Miskin Kelurahan Aie Pacah

No. Tahun Jumlah Penduduk Miskin (KK) 1. 2008 43 2. 2009 55 3. 2010 64 4. 2011 73 5. 2012 87

Sumber: Kantor Lurah Air Pacah 2012. Berdasarkan tabel uraian di atas maka penulis tertarik untuk meneliti dan di tuliskan dalam skripsi dengan judul

“Pertambahan Penduduk Miskin di

Kelurahan Aie Pacah Kecamatan Koto Tangah)”.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, yang menjadi rumusan masalah adalah “Apa penyebab penduduk miskin bertambah di Kelurahan Aie Pacah”, dan apa upaya yang dilakukan untuk mengatasi kemiskinan di Kelurahan Aie Pacah”.

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan penyebab penduduk miskin bertambah di Kelurahan Aie Pacah. dan mendeskripsikan upaya untuk mengatasi masalah kemiskinan di Kelurahan Aie Pacah. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori kemiskinan yang dikemukakan oleh Parsudi Suparlan (1995:369), dinyatakan sebagai suatu keadaan kekurangan harta atau benda berharga yang di derita oleh seseorang atau sekelompok orang. Akibat dari kekurangan harta atau benda tersebut maka seseorang atau sekelompok orang itu merasa kurang mampu membiayai kebutuhan-kebutuhan hidupnya sebagaimana layaknya. Kekurang mampuan tersebut mungkin hanya pada tingkat kebutuhan-kebutuhan budaya (adat, upacara-upacara, moral dan etika), atau pada tingkat pemenuhan kebutuhan-kebutuhan sosial (pendidikan, berkomunikasi dan berinteraksi dengan sesama) atau pada tingkat pemenuhan kebutuhan-kebutuhan yang mendasar (makan-minum, berpakaian, bertempat tinggal atau rumah, kesehatan dan sebagainya).

(6)

Kemiskinan mempengaruhi hampir keseluruhan aspek-aspek kehidupan manusia. Kemiskinan merupakan masalah sosial yang sangat kompleks, karena itu perlu tinjauan menyeluruh dari berbagai sudut pandang. Sebagian sarjana menjelaskan masalah kemiskinan melalui analisis politik dan pendekatan struktural. Sarjana yang lain meninjaunya dari perspektif kebudayaan, yang melahirkan pendekatan kultural (Suparlan, 1995:307).

Budaya kemiskinan bersifat abstrak namun faktual, merupakan kristalisasi gaya hidup, sikap hidup dan filsafat hidup yang cenderung tampil sebagai budaya negatif yang menyuburkan kemalasan, ketergantungan, lemah kreatifitas dan ikhtiar, terhimpit dalam struktur meremehkan kualitas dan martabat dan mereka nyaman dalam status kemiskinan. Bangsa yang miskin dianalogikan sebagai bangsa kelas tiga yang memiliki citra buruk dan dianggap tidak pantas sederajat dengan bangsa-bangsa lain. Penduduk miskin merupakan realitas demografi sosial-ekonomis yang menjadi bagian dari kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara. Budaya kemiskinan merupakan faktor psiko-kultural yang terkonstruksi secara sosial. Budaya kemiskinan dengan karakteristiknya yang konsumtif, kontra produktif, enggan berubah dan merasa nyaman dalam kemiskinan bersama harus dicegah, dibatasi dan direformasi melalui perbaikan ekonomi, penyadaran kultural, penguatan struktur dan rehabilitasi moral Suparlan (1995:310).

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa teori ini tepat digunakan untuk menganalisis penduduk miskin di tengah keberadaan pembangunan. Teori kemiskinan ini digunakan sebagai pedoman dalam mengkaji penelitian yang dilakukan. Teori kemiskinan yang dikemukakan oleh Suparlan ini dianggap sebagai teori yang bisa untuk menjelaskan tentang permasalahan yang di angkat oleh peneliti. Artinya teori ini mempunyai kaitan dengan penelitian yang dilakukan dan teori ini dapat membantu peneliti didalam menjelaskan penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Salah satu studi relevan dalam penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Ihsa

Muharma (2011) dengan judul Marginalisasi Rumah Tangga Miskin (RTM) Dalam Program Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM-MP) Studi pada Nagari Tanjung Sani Kabupaten Agam.

METODELOGI PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati, tipe penelitian deskriptif yang menggambarkan berbagai kondisi dan sesuatu hal seperti apa adanya. Jumlah informan dalam penelitian ini adalah 13 orang.

Jenis data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Teknis analisis dalam penelitian ini menggunakan teknis model Miles dan Huberman yang terdiri dari :

a. Pengumpulan Data

Merupakan proses mencari data di lapangan dengan membuat catatan lapangan sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti. Dalam tahap pertama ini penulis terjun kelapangan dengan melakukan wawancara mendalam kepada masyarakat Kelurahan Aie Pacah tentang pertambahan penduduk miskin di Kelurahan Aie Pacah. b. Reduksi Data

Data yang diperoleh dari lokasi penelitian atau data lapangan dituangkan dalam uraian atau laporan yang lengkap dan terperinci. Selanjutnya laporan lapangan oleh peneliti akan direduksi, dipilih hal-hal yang pokok, di fokuskan pada hal-hal yang penting. Reduksi data ini dilakukan terus menerus dalam proses penelitian berlangsung.

c. Penyajian Data

Penyajian data yang telah dikelompokkan berdasarkan fokus penelitian, selanjutnya data disajikan dalam bentuk uraian menurut fokus penelitian yang diperoleh dari beberapa informan penelitian yang telah terkelompok berdasarkan

(7)

kebutuhan penelitian, kemudian data tersebut dianalisis.

d. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi Prosedur yang dilakukan adalah mengecek penulisan dan melakukan tinjauan kembali pada catatan lapangan mengenai pertambahan penduduk miskin di Kelurahan Aie Pacah. Maksudnya adalah informasi pokok yang disimpulkan melalui catatan lapangan ditinjau kembali untuk menarik kesimpulan akhir. Penarikan kesimpulan akhir diambil dari hasil data yang telah terorganisir menjadi suatu kesatuan yang utuh yang nantinya akan ditulis dalam bentuk laporan akhir (Sugiyono, 2011:338-345).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penyebab Penduduk Miskin di Kelurahan Aie Pacah

a. Program Pemerintah Tidak Tepat Sasaran

Ada beberapa upaya yang dilakukan untuk pengetasan kemiskinan di kelurahan Aie Pacah salah satunya dijalankannya program pemerintah yang ditujukan untuk pengetasan kemiskinan seperti adanya dana bergulir PNPM, BLT dan RASKIN namun belum terlaksana dengan baik atau program tersebut tidak tepat sasaran. Aturan mengenai pinjaman dana bergulir untuk Kelurahan Aie Pacah memang ditentukan selama 3 (tiga) kali periode peminjaman, berdasarkan wawancara yang penulis lakukan dengan Unit Pengelola Keuangan (UPK) DV untuk Kelurahan Aie Pacah dijelaskan, aturan peminjaman dana BLM oleh masyarakat untuk periode 2010-2012 ditetapkan 3 (tiga) periode peminjaman apabila pembayarannya lancar.

Hal tersebut disepakati antar pengurus dan masyarakat penerima bantuan pada tahap awal pelaksanaan PNPM-MP di Aie Pacah yaitu pada tahun 2009, dengan pertimbangan agar perkembangan usaha bisa lebih nampak serta ditetapkan 3 (tiga) kali agar terjadi perguliran pinjaman bagi RTS lain yang belum mendapatkan. Namun sangat disayangkan apa yang dimaksud dengan pihak pelaksana PNPM-MP

mengenai peningkatan kesejahteraan masyarakat miskin, belum terlaksana sesuai dengan aturan dan ketentuan yang dijelaskan dalam Petunjuk Operasional kegiatan PNPM-MP yaitu keperpihakan kepada masyarakat miskin. Hal ini terlihat pada masyarakat yang benar-benar membutuhkan justru belum merasakan manfaat dari pelaksanaan program secara langsung, karena mereka hanya mendapatkan kesempatan meminjam dalam 1 (satu) kali periode saja, dengan jumlah yang relatif sedikit hal demikian terjadi karena mengalami penunggakan dalam pembayararan cicilan yang menyebabkan mereka tidak diakomodir lagi oleh pihak pelaksana program kedepannya.

Hal tersebut menunjukkan bahwa secara operasional program PNPM-MP khususnya peminjaman dana bergulir belum terealisasi secara baik, seperti apa yang dirumuskan dalam tujuan pelaksanaan program, karena masih ditemukannya ketimpangan dan kesenjangan dalam pemerataan kesejahteraan keluarga miskin. Begitu juga dengan bantuan lainnya seperti adanya pembagian RASKIN terkadang juga tidak sesuai dengan yang seharusnya, masyarakat yang lebih berhak untuk mendapatkan bantuan justru terkadang yang mendapatkan masyarakat yang tergolong mampu sehingga terdapatnya program pemerintah untuk mengatasi kemiskinan tidak tepat sasaran.

b. Pola Pikir Masyarakat

Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti dapatkan dari hasil wawancara dengan informan didapat bahwa masih adanya pola pikir masyarakat yang masih belum berkembang dan ini terlihat dari pola pikir masyarakat yang hanya memikirkan bagaimana caranya kebutuhan hari ini bisa terpenuhi tanpa memikirkan untuk kedepannya bagaimana bisa lebih baik. Dan hal ini juga terlihat pada gaya hidup masyarakat yang suka menghabiskan waktu luang terbuang sia-sia dengan kegiatan bermalas-malasan dan tidak bisa mengelola waktu yang kosong dengan kegiatan yang bermanfaat.

(8)

c. Kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM)

Sumber daya manusia merupakan suatu potensi yang dimiliki oleh manusia yang berupa skiil atau keahlian yang bisa digunakan untuk mengelola Sumber Daya Alam (SDA) yang ada dengan sebaik-baiknya. Kurangnya SDM juga merupakan salah satu penyebab masyarakat miskin. Tidak ada atau kurangnya SDM akan membuat suatu masyarakat sulit untuk mengelola SDA yang ada. Begitu juga dalam mendapatkan pekerjaan yang lebih baik juga diminta skill atau keahlian yang dimiliki. Apalagi saat sekarang, jika tidak mempunyai keahliaan dan pendidikan yang mendukung akan susah dalam mencari pekerjaan yang lebih baik.

Upaya Untuk Mengatasi Kemiskinan Usaha untuk mengatasi kemiskinan merupakan suatu cara atau usaha yang dilakukan Pemerintah untuk mengatasi atau mengurangi kemiskinan. Banyak Program yang dilakukan dalam mengatasi kemiskinan termasuk di Kelurahan Aie Pacah. Adanya bantuan-bantuan yang diberikan kepada masyarakat seperti adanya Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) berupa pinjaman dana bergulir, adanya BLT, Pembagian Raskin dan bantuan lainnya dalam mengatasi kemiskinan. Walaupun dengan adanya bantuan kemiskinan belum bisa untuk membuat masyarakat terlepas dari kemiskinan namun bantuan yang ada setidaknya bisa sedikit membantu masyarakat yang memang terbantu dengan adanya bantuan-bantuan yang telah diberikan kepada masyarakat.

Program kemiskinan yang dilakukan Pemerintah merupakan salah satu upaya yang ditujukan untuk mengurangi angka kemiskinan. Adanya bantuan-bantuan kemiskinan yang diberikan kepadamasyarakatmerupakan salah satu upaya dalam mengurangi kemiskinan. Beberapa upaya yang dilakukan dalam mengatasi kemiskinan di Kelurahan Aie Pacah yaitu sebagai berikut :

a. Adanya Program Pengentasan Kemiskinan

Adanya bantuan-bantuan yang diberikan kepada masyarakat seperti adanya Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) berupa pinjaman dana bergulir, adanya BLT, Pembagian Raskin dan bantuan lainnya dalam mengatasi kemiskinan. Walaupun dengan adanya bantuan kemiskinan belum bisa untuk membuat masyarakat terlepas dari kemiskinan namun bantuan yang ada setidaknya bisa sedikit membantu masyarakat yang memang terbantu dengan adanya bantuan-bantuan yang telah diberikan kepada masyarakat. b. Pola Pikir Masyarakat yang Perlu di

Rubah

Pola pikir merupakan cara berpikir seseorang dan bagaimana cara sesorang tersebut bisa mengembangkan pola pikir yang dimiliki ke arah yang lebih maju. Begitu juga dengan pola pikir suatu masyarakat. Pola pikir suatu masyarakat memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap maju dan berkembangnya suatu masyarakat itu sendiri. Karena yang menjadi dorongan utama suatu masyarakat itu berkembang adalah pola pikir dan keinginan dari masyarakat untuk lebih maju.

Masih banyaknya angka penduduk miskin di Aie Pacah salah satu penyebabnya adanya pola pikir masyarakat yang masih belum berkembang. Pola pikir yang seperti itu menimbulkan rasa malas sehingga yang ada masyarakat masih tetap miskin karena tidak adanya keinginan dari dalam diri untuk berubah. Jadi pola pikir juga perlu untuk dirubah jika suatu masyarakat ingin maju. Karena untuk maju harus diawali dengan pola pikir yang maju pula.

d. Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM)

Sumber daya manusia merupakan suatu potensi yang dimiliki oleh manusia yang berupa skiil atau keahlian yang bisa digunakan untuk mengelola Sumber Daya Alam (SDA) yang ada dengan sebaik-baiknya. Kurangnya SDM juga merupakan

(9)

salah satu penyebab masyarakat miskin. Tidak ada atau kurangnya SDM akan membuat suatu masyarakat sulit untuk mengelola SDA yang ada. Begitu juga dalam mendapatkan pekerjaan yang lebih baik juga diminta skill atau keahlian yang dimiliki. Apalagi saat sekarang, jika tidak mempunyai keahliaan dan pendidikan yang mendukung akan susah dalam mencari pekerjaan yang lebih baik.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Penelitian ini berupaya untuk mendeskripsikan penyebab pertambahan penduduk miskin di kelurahan Aie Pacah, serta juga berupaya untuk mendeskripsikan upaya untuk mengatasi masalah kemiskinan di kelurahan Aie Pacah.

Adanya progam pengetasan kemiskinan di kelurahan Aie Pacah memberikan pandangan positif terhadap pelaksanaan program karena merasa terbantu dengan adanya peminjaman dana secara bergulir ini, karena dapat membantu mereka dalam hal penambahan modal untuk pengembangan usaha dan juga mendorong peningkatan pendapatan dalam keluarga. Namun pelaksanaan PNPM-MP baru dipandang positif atau baik dalam hal penambahan modal dan pengembangan usaha saja, bukan dalam hal penanggulangan kemiskinan seperti yang diharapkan sekalipun pinjaman tersebut memang

diperuntukkan untuk

pembuatan/pengembangan usaha, namun belum diprioritaskan untuk KK miskin yang benar-benar membutuhkan sebagai sasaran utama pelaksanaan PNPM-MP, sehingga menimbulkan kesenjangan dalam upaya menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat miskin.

Khusus untuk peminjaman dana secara bergulir (BLM) di Kelurahan Aie Pacah belum bisa dikatakan efektif. Hal ini dikarenakan program pinjaman bergulir yang dilaksanakan belum tepat sasaran meskipun telah tepat tujuan. Ketidaktepatan sasaran ini disebabkan karena masih ditemukan di lapangan pemanfaat bantuan PNPM-MP terutama dalam aspek ekonomi bukan dari mereka yang benar-benar

membutuhkan serta bukan mereka yang dikategorikan keluarga miskin. Melainkan peminjaman lebih didasarkan atas dasar kepercayaan pengurus kepada masyarakat yang dianggap dapat mengembalikan pinjaman agar dana BLM bisa terus digulirkan.

Jadi pelaksanaan program belum diperuntukkan untuk masyarakat yang benar-benar membutuhkan walaupun diinformasikan telah terjadi penurunan angka kemiskinan secara statistik namun belum berimplikasi kepada mereka yang benar-benar membutuhkan.

Selain itu untuk mendapatkan hasil yang lebih mendalam mengenai pelaksanaan PNPM-MP ini, penelitian juga ditujukan untuk mengetahui mengenai upaya yang dilakukan oleh PNPM-MP di Kelurahan Aie Pacah dalam hal ini adalah dengan mengajak para masyarakat miskin melakukan kerjasama dengan lembaga keuangan lain yang lebih besar, serta dengan mengundang mereka ke acara pelatihan-pelatihan yang berhubungan dengan peningkatan ekonomi keluarga.

Saran

Keberadaan PNPM-MP, khususnya program pinjaman dana bergulir dalam upaya penaggulangan kemiskinan sudah dapat dikatakan berjalan dengan baik dilihat dari wawancara yang didapat dari beberapa informan yang pernah melakukan peminjaman terhadap pinjaman dana bergulir, meskipun belum dapat dikatakan efektif dalam menanggulangi kemiskinan karena masih ditemukan ketidaktepatan dalam pengelolaannya. Adapun saran dari penulis :

Dalam pelaksanaan program terutama dalam aspek ekonomi yaitu peminjaman dana secara bergulir, hendaknya benar-benar diperuntukkan bagi masyarakat yang benar-benar membutuhkan serta yang memang dikategorikan sebagai keluarga miskin sesuai dengan indikator yang telah dirumuskan, agar dapat memenuhi kebutuhan hidup para masyarakat yang benar-benar miskin, dan dapat membantu mereka agar bisa terlepas dari kemiskinan.

(10)

Hendaknya bagi para pengurus program dalam memberikan bantuan jangan hanya dalam bentuk dana saja, melainkan masyarakat perlu didampingi dan diberikan keterampilan untuk dapat mengakomodir dana yang diberikan melalui pembentukan usaha secara nyata agar tujuan dari fungsi pemberdayaan benar-benar bisa berjalan dengan baik.

Perlu memberi pemahaman yang baik pada masyarakat miskin agar mau diberdayakan dan berusaha untuk mau lepas dari kemiskinan. Seperti memberi semangat untuk mau berusaha dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki. Selain itu masyarakat juga harus diingatkan bahwa bantuan yang diberikan kepada mereka sebagai stimulus untuk bisa lebih kreatif dan inovatif bukan pemberian cuma-cuma dari pemerintah.

Perlu memberikan sosialisasi yang lebih mendalam mengenai ketentuan pelaksanaan program agar masyarakat tidak mengganggap program PNPM-MP semata-mata hanya program untuk pengembangan usaha sehingga dalam realisasinya bukan masyarakat miskin yang berpendapatan rendah yang menjadi prioritas program.

Bagi pihak terkait agar dapat memonitoring setiap perkembangan usaha peserta agar dapat meminimalisir terjadinya penyalahgunaan pinjaman.

DAFTAR PUSTAKA

Budiman, Arief. 2000. Teori Pembangunan Dunia Ke Tiga. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Putra, Ihsan Muharma .2011. “Marginalisasi Rumah Tangga Miskin (RTM) Dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (pnpm-mp) studi Pada Nagari Tanjung Sani Kabupaten Agam”. Padang : Tesis Universitas Andalas.

Slamet. 1993. Pembangunan

Masyarakat Berwawasan Partisipasi. Surakarta: Sebelas Maret University Press.

Sugiyono. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Suparlan, Parsudi. 1995. Kemiskinan Di

Perkotaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Todaro, Michel dan Stephen C. Smith. 2003. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ke Tiga Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Referensi

Dokumen terkait

Ikan kembung lelaki di Laut Jawa mempunyai dua kali musim pemijahan yaitu pada musim barat dari bulan Oktober sampai Februari dan pada musim timur dari bulan Juni

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Zhao, Zhang & Xu (2016) yang menemukan bahwa seseorang yang memiliki skor tinggi pada Dark

Data yang akan digali adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan suksesi oleh Muawiyah dan pemerintahan pada masa Mu’awiyah..

Ketua : Mengkoordinasikan tugas dalam rangka melaksanakan proses akreditasi pada bagian penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat puskesmas Sekretaris : Mengarsipkan

Dalam peristilahan ‘terumbu karang’, “karang” yang dimaksud adalah koral, sekelompok hewan dari ordo Scleractinia yang menghasilkan kapur sebagai

Kemungkinan perang demikian - seperti halnya di Libia - akan menjadi suatu perang udara (Bld.:luchtoorlog), karena AS setelah kampanye yang sangat berat di Irak mengetahui bahwa

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Penggugat dan saksi-saksi Penggugat tersebut, Majelis Hakim menemukan fakta-fakta bahwa antara Penggugat dan Tergugat

Dialog Dan Kerukunan Antar Agama, (Surabaya: Bina Ilmu, 1997), h.. Untuk mengetahui tentang penafsiran seorang tokoh, tentang ayat-ayat Alquran maka langkah yang pertama