• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

38

LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum MAN Lasem Kabupaten Rembang 1. Tinjauan Historis

Keberadaan MAN Lasem tidak lepas dari perjalanan dan sejarah. Dahulu MAN Lasem berasal dari sekolah partikulir (swasta) dengan nama PGA Islam yang berdiri pada tanggal 2 Agustus 1962. Dengan melaksanakan aktivitas pendidikan yang masih ikut dengan gedung di SD Negri Ngemplak Lasem. Adapun tujuan didirikannya PGA Islam adalah untuk mendidik seorang muslim yang intelek serta bertaqwa dan sanggup memberikan bimbingan sebagai guru agama di dalam masyarakat.1

Tokoh-tokoh yang berperan di dalam melahirkan PGA Islam antara lain, Bapak. H. Abdul Djabar (almarhum), Bapak Dainuri, Bapak Hasyim Mahfudz dan H. Mahfudz Cholil dan partisipasi masyarakat kota Lasem di dalam mendukung berdirinya PGA di kota Lasem. Sebab pada saat itu belum ada PGA di kota tersebut.

Jumlah siswa pertama kali tercatat ada 57 siswa dan siswi dan secara bertahap kondisi ini terus bertambah dan berkembang. PGA Islam ini tidak hanya diminati oleh masyarakat di Kabupaten Rembang saja tetapi juga diminati oleh masyarakat lain di luar kota Rembang misalnya Kabupaten Blora, Tuban, Pati, Pekalongan, Tegal, Jepara, dan lain-lain. Dan masih banyak lagi kota yang lain.

PGA Islam ini dinegerikan menjadi PGAN dengan berjalan kurang lebih empat tahun melalui SK Mentri Agama No. 101 Th 1968 Tanggal 14 Mei 1968 Dengan melihat laju perkembangan PGA Islam 4 Th yang sangat pesat tersebut. Akhirnya pemerintah (melalui Depag)

1

Ibn Hajar dkk, Dokumen MAN Lasem, Mercusuar Pendidikan Islam di Kabupaten

(2)

meningkatkan status dari PGAN 4 Th menjadi PGAN 6 Th melalui SK baru Menteri Agama No. 242 Th 1970 Tanggal 30 September 1970.2

Status PGAN 6 Th kemudian dipecah menjadi 2 yakni kelas 1 s/d 3 menjadi MTs N Lasem sedang kelas 4 s/d 6 menjadi PGAN Lasem.

Oleh karena adanya tuntutan situasi dan perkembangan keputusan pendidikan oleh pemerintah, PGAN Lasem dialih fungsikan menjadi MAN Lasem, melalui KMA No. 64 Th 1990 Tanggal 25 April 1990. 2. Letak Geografis

MAN Lasem Kabupaten Rembang terletak pada daerah yang strategis yakni pada :

- Sebelah selatan SD Negri Ngemplak Lasem - Sebelah utara SMU Negri 01 Lasem

- Sebelah barat jalan raya Surabaya – Semarang yang berhadapan dengan SDN Selatan 01 dan SMU PGRI Lasem.

Karena terletak di tempat yang strategis maka mudah untuk dijangkau. Dalam hal ini sangat mendukung dalam proses belajar mengajar dan juga berada di lingkungan gedung pendidikan yang lain, misalnya dekat dengan MTs N Lasem, MANU Lasem, SMU Muhammadiyah Lasem, kantor Kecamatan dan Balai Desa, dan lain-lain. 3. Keadaan Siswa, Guru dan Karyawan

Keadaan siswa di MAN Lasem pada bulan Januari tahun ajaran 2005/2006 seluruhnya berjumlah 913 yang terbagi dalam 21 kelas, dengan perincian sebagai berikut :

a. Kelas X sebanyak 7 kelas b. Kelas XI sebanyak 7 kelas c. Kelas III sebanyak 7 kelas3

Dari data siswa sebanyak 913 tersebut terdiri dari 353 siswa dan 560 siswi untuk data detailnya dapat dilihat pada tabel berikut :

2

Ibid.., hlm. 4. 3

Dra. Lilik Mahmudah, Wakamad Bidang Sarana dan Prasarana, Wawancara 10 Maret 2006,, Jam 09.30 Wib.

(3)

Tabel 1

Data siswa MAN Lasem Tahun Ajaran 2005/2006 Bulan Maret 20064

No. Kelas L P Jumlah

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. X-1 X-2 X-3 X-4 X-5 X-6 X-7 X1 IA-1 X1 IA-2 X1 IA-3 X1 I5-1 X1 I5-2 X1 I5-3 X1 I5-4 III IPA-1 III IPA-2 III IPS-1 III IPS-2 III IPS-3 III IPS-4 III IPS-5 19 19 21 22 18 18 19 17 16 18 15 16 16 14 11 12 18 15 16 16 17 24 24 21 22 24 25 23 24 25 22 34 31 32 31 25 23 29 30 31 30 30 43 43 42 44 42 43 42 41 41 40 49 47 48 45 36 35 47 45 47 46 47 Jumlah 353 560 413

MAN Lasem Kabupaten Rembang mempunyai guru sebanyak 54. dimana ada yang berstatus guru tetap dan guru tidak tetap. Adapun perinciannya adalah disajikan dalam tabel berikut ini.

4

(4)

Tabel 2

Daftar Guru MAN Lasem 5

No. Nama Jabatan NIP

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36 37. 38. 39. Drs. Mashuri M.H. Dra. Siti Safaah Drs. Taufiqurrohman Drs. Mu’arifin A. Sjaichu, BA. Dra. Mahmudah, BA Dra. Rusmiyati Dra. Wadhiroh

Drs. THS Setyo Budi Adi Dra. Lilik Mahmudah Bekti Kurniawai, S.Pd. Drs. Shidiq

Sari Mukti, S.Pd. Abdul Chofid, S.Ag. Siti Masrungah, S.Pd. Nizaroh Harjati Sri Utami Ihsan Drs. Basuki Darsono Zulaikhah Swie Watie Umi Zulaifah, S.Pd. Masrur Slamet, S.Pd. Nur Sa’idah, S.Pd. Meylina Arisnaini, S.Pd. Khoirussaadah, S.Pd Ma,rufah, S. Pd.

Yadhi Nur Amin, S. Pd. Mulyono, S.Pd.

Nur Haqiqi, S. Ag. Sumardi, S.Pd. Sholeh, S.Pd.

Miftahul Ikhwan, S. Ag. Tri Susila, S.Pd.

Eni Purwanti Siti Nur Sikah

Dra. Siti Nurun Nasihah Rini Noeraini, S.E. Dra. Siti Hasyimah.

Kepala MAN Lasem Guru Pembina Guru Pembina Guru Pembina Guru Pembina Guru Pembina Guru Pembina Guru Pembina Guru Dewasa TKI Guru Dewasa TKI Guru Dewasa TKI Guru Dewasa TKI Guru Dewasa Guru Dewasa Guru Dewasa Peg. Ur. Tu. Peg. Ur. Tu. Ka. Ur. Tu. Guru Madya TKI Peg. Ur. Tu. Peg. Ur. Tu. Guru Madya Guru Madya Guru Madya Guru Madya Guru Madya Guru Madya Guru Madya Guru Madya Guru Madya Guru Madya Guru Madya Guru Madya Guru Madya Guru Madya Pegawai Urusan TU Guru Honorer Guru Honorer Guru Honorer 150186163 150228144 150263175 150241590 150204213 150217657 150261350 150254699 150263034 150268034 150275022 132140145 150234994 150183651 150289309 150191467 150198923 150191422 150316107 150222276 150224793 150329771 150357974 150358355 150358356 150 358357 150 360 261 150 360 257 150 361 832 150 361 841 150 361 955 150 361 965 150 361 959 150 248 812 150 245 721 150 249 392 - - - 5

(5)

No. Nama Jabatan NIP 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54.

Dra. Zubaidah D. Ulfah Ahmad Khaeron, S. Ag. Budi Astuti, S.Pd. Diyah Ernawati, S.Pd. Moh. Rojai’, S.Pd. Khusnul Khotimah, S.Pd. Joko Adib Sulistyo, S.Pd. Imam Nasruddin, S.Pd. Harun Ismi Wiharti, S.Pd. Yuliati, S.Pd.

Ulfatun Niklmah, S.Pd. Nur Inayah, S.Pd. Sa’diyah, S.Pd.

Suyanto Pranoto, S.Pd. Nur Khasanah, S. Sos.I

Guru Honorer Guru Honorer Guru Honorer Guru Honorer Guru Honorer Guru Honorer Guru Honorer Guru Honorer Guru Honorer Guru Honorer Guru Honorer Guru Honorer Guru Honorer Guru Honorer Guru Honorer - - - - - - - - - - - - - - -

Adapun disamping keberadaan siswa dan tenaga pengajar MAN Lasem juga mempunyai karyawan yang ikut andil besar dalam menyelesaikan tugas administratif sekolah dan memperlancar proses belajar-mengajar.

Jumlah karyawan tata usaha MAN Lasem berjumlah 20 orang, yang terdiri dari 14 orang berstatus karyawan negeri dan 6 orang karyawan honorer.

4. Struktur Organisasi Sekolah

Organisasi sekolah merupakan pembagian tugas, terutama mengenai penempatan personal baik itu dengan jalur komando ataupun koordinasi, hubungan kerjasama dan fungsi orang-orang yang ada didalamnya harus ditetapkan diatur dan disusun. Adapun struktur organisasi di MAN Lasem adalah sebagai berikut :6

6

Dikutip dari bagan struktur organisasi MAN Lasem, 11 Maret 2005 (Papan Struktur organisasi).

(6)
(7)

5. Kurikulum Pendidikan di MAN Lasem

Kegiatan belajar mengajar di MAN Lasem dimulai pukul 07.00 WIB berakhir pada pukul 13.30 WIB. Setiap hari di MAN Lasem melaksanakan kegiatan pelajaran kecuali pada hari jum’at, 6 jam pelajaran.

Sesuai dengan buku petunjuk pelaksanaan kurikulum bahwa untuk pelajaran komputer, untuk (kelas X, X1), pendidikan bahasa inggris dan arab untuk (kelas X, XI, III), ini dilaksanakan pada waktu pagi hari dan pelajaran otomatis harus kelas (X, XI), pelajaran rias dan menjahit untuk kelas (X, XI) dan ini dilaksanakan sesuai pada jam tambahan, yakni pada siang sampai sore hari jam 2 sampai sore yang diajar oleh guru-guru yang berkompeten dari Balai Latihan Kerja (BLK) dari Dinas Ketenagakerjaan Kota Rembang. Disamping itu MAN Lasem juga mengajarkan pelajaran agama Islam. Seperti pelajaran al-Qur’an dan Hadits, Aqidah Akhlak, Fikih dan sejarah kebudayaan Islam yang diajarkan pada kelas (X, XI, dan III).

Untuk menambah pengetahuan dan ketrampilan siswa sebagai sarana untuk pengayaan dari dalam proses pembinaan dan pembelajaran yang terpadu bagi peserta didik, maka dilaksanakan kegiatan yang bersifat ekstrakulikuler.

Tabel 3

Kegiatan ekstra dan intra

No. Jenis kegiatan Diikuti oleh kelas

1. Baca tulis al-Qur'an X, X1

2. Kepramukaan X, X1

3. Seni baca al-Qur'an X, X1

4. Madding X, X1

5. Kopsis X1

6. PMR X, X1

7. Patroli keamanan sekolah X1

(8)

9. Drum band X, X1

10. Mengetik X1

6. Sarana dan Prasarana Penunjang

Fasilitas atau sarana dan prasarana bagi lembaga pendidikan adalah merupakan hal yang sangat penting karena lancar dan tidaknya proses belajar mengajar sangat ditentukan oleh sarana dan prasarana dan fasilitas yang dipilih.

Adapun fasilitas yang dimiliki MAN Lasem adalah sebagai berikut :

a. Tanah

Tanah yang ditempati MAN Lasem adalah milik sendiri dengan sertifikat dan hak pakai No. 317.

- Luas tanah seluruhnya : 11.480 M2. - Luas bangunan : 42.83 M2.

- Luas halaman/taman : 7.143 M2.7 b. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang dicantumkan di bawah ini adalah sesuai fungsi dari PBM di MAN Lasem.

Tabel 4 Sarana dan prasarana

No. Fasilitas Jumlah Keterangan

1. Ruang kelas siswa 21 ruang Masih difungsikan 2. Ruang guru 2 ruang Masih difungsikan 3. Ruang kepala sekolah 1 ruang Masih difungsikan 4. Ruang tata usaha 1 ruang Masih difungsikan

5. Aula 1 ruang Masih difungsikan

6. Ruang wakamad 1 ruang Masih difungsikan

7

Ibn Hajar, dkk, MAN Lasem, Mercusuar Pendidikan Islam di Kabupaten Rembang, Badan Penerbita MAN Lasem, 1998, hlm. 10.

(9)

No. Fasilitas Jumlah Keterangan 7. Ruang BK 1 ruang Masih difungsikan

8. Ruang UKS 1 ruang Masih difungsikan 9. Gudang barang 1 ruang Masih difungsikan 10. Ruang komputer 1 ruang Masih difungsikan 11. Ruang seat 1 ruang Masih difungsikan 12. Kantin 3 ruang Masih difungsikan 13. Tempat parkir 4 ruang Masih difungsikan 14. Perpustakaan 1 ruang Masih difungsikan 15 Koperasi siswa 1 ruang Masih difungsikan 16. Mushalla 1 ruang Masih difungsikan 17. Tempat wudhu 3 ruang Masih difungsikan 18. Kamar mandi dan WC 6 ruang Masih difungsikan 19. Ruang piket 1 ruang Masih difungsikan 20. Ruang drum band 1 ruang Masih difungsikan 21. Ruang olahraga / ganti 1 ruang Masih difungsikan 22. Ruang musik 1 ruang Masih difungsikan 23. Laboratorium IPA 1 ruang Masih difungsikan 24. Lapangan bola volley 2 ruang Masih difungsikan 25. Lapangan bulutangkis 1 ruang Masih difungsikan 26. Lapangan tens 2 ruang Masih difungsikan 27. Lapangan basket 1 ruang Masih difungsikan 28. Komputer 25 set Masih difungsikan 29. Mesin jahit 26 buah Masih difungsikan 30. Mesin ketik untuk ekastra 25 buah Masih difungsikan

Pada MAN Lasem Kabupaten Rembang di dalam pelaksanaan proses belajar mengajar sudah menggunakan kurikulum Berbasis Kompetensi, Kompetensi (KBK) disini merupakan pengetahuan ketrampilan dan nilai-nilai dasar yang dapat direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak.

(10)

Kebiasaan berfikir dan bertindak secara konsisten dan terus menerus sehingga memungkinkan individu menjadi kompeten dalam artian memiliki pengetahuan, ketrampilan dan nilai-nilai dasar untuk melakukan sesuatu.

B. Program Pendidikan Kecakapan Hidup (Vocational Skills) di MAN Lasem Kabupaten Rembang

Di dalam pelaksanaan program pendidikan kecakapan hidup (vocational skill) di MAN Lasem diarahkan agar siswa dapat menguasai pelajaran melalui pelatihan ketrampilan misalnya pada pelajaran komputer, pelatihan menjahit, merias dan otomotif yang sudah diterapkan dengan program kompetensi yang ada di sekolah tersebut.

Pendidikan kecakapan hidup (vocational skills) dimaksudkan sebagai bekal siswa SMU atau MA untuk mengantisipasi memasuki dunia kerja apabila mereka tidak dapat melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.

Proses belajar mengajar pendidikan kecakapan hidup (vocational

skills) di MAN Lasem bekerjasama dengan berbagai dinas pendidikan dan

ketenagakerjaan yang terkait, misalnya bekerja sama dengan BLK (Balai Latihan Kerja) kerajinan, kesenian, PPKT (Pusat Pendidikan Pelatihan Terpadu), LLK (Lembaga Latihan Kerja), LPK (Lembaga Pelatihan Kerja) karena tidak mungkin PBM pelatihan ketrampilan diajarkan oleh guru yang tidak sesuai dengan bidang studi kejuruannya.

Pada penentuan paket pelatihan, pelajaran (vocational skills) di MAN Lasem, dilakukan oleh siswa sendiri sesuai dengan bakat, niat dan potensi yang dimiliki serta bidang kerja yang tersedia di masyarakat atau di dunia kerja. Peran guru pelatihan dan ketrampilan lebih bersifat konselor antara pilihan siswa dengan pilihan yang tersedia di sekolah dan lingkungan.

Potensi pengembangan kecakapan vocational pada dasarnya terletak pada dukungan untuk berlangsungnya proses pembelajaran dan peluang daya serap lulusan (kebutuhan pelajar). Faktor dukungan majemuk (community

college),8 yaitu pada MAN Lasem itu sendiri. Sedangkan untuk daya serap

8

Anwar, Pendidikan Kecakapan Hidup, Konsep dan Aplikasi, (Bandung : CV. Alfa Beta, 2004), hlm. 41.

(11)

lulusan cukup terbukti terutama untuk kejuruan tertentu seperti BLK (Balai Latihan Kerja) kerajinan, kesenian, PPKT (Pusat Pendidikan Pelatihan Terpadu), LLK (Lembaga Latihan Kerja), LPK (Lembaga Pelatihan Kerja). a. Tujuan dan target pelaksanaan pendidikan kecakapan hidup (vocational

skills)

Jenis kejuruan yang dilaksanakan di MAN Lasem Kabupaten Rembang berkisar pada kejuruan, komputer, ketrampilan otomotif, montir sepeda motor, menjahit serta tata rias kecantikan kulit dan rambut. Dengan demikian profil kecakapan vocational yang dipilih siswa MAN Lasem pada dasarnya berangkat dari kebutuhan yang tercakup dalam salah satu spektrum dan wilayah pekerjaan yang ada di masyarakat, khususnya di kalangan dunia usaha dan industri.

Esensi dari pendidikan vocational skills adalah untuk dapat meningkatkan frekuensi pendidikan dalam nilai yang nyata, baik yang bersifat presentatif maupun progresif. Lebih lanjut tujuan pendidikan

vocational yang juga merupakan target dari pelaksanaan pendidikan vocational skills di MAN Lasem yakni :

1) Untuk memberikan bekal dasar dan latihan-latihan yang dilakukan secara benar mengenai nilai-nilai kehidupan sehari-hari yang dapat menampilkan masa depan yang syarat dengan kompetensi.

2) Memfasilitasi siswa untuk dapat memecahkan permasalahan kehidupan riil yang dihadapi sehari-hari, seperti kemiskinan, pengangguran dan kriminalitas.

3) Memberikan wawasan yang luas tentang pengembangan karir.

4) Memberikan pendidikan kemandirian dan ketrampilan pada siswa untuk mengantisipasi memasuki dunia kerja apabila mereka tidak dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.9

Dan agar bekal ketrampilan yang sudah diberikan dapat bermanfaat dan berguna bagi dirinya dalam kehidupan bermasyarakat, maka perlu adanya sebuah bukti yang dapat menunjukkan bahwa

9

(12)

mereka benar-benar telah mempunyai ketrampilan dari MAN Lasem yaitu dengan membuat surat pernyataan atau bisa berbentuk sertifikat, karena profesionalisasi seseorang dapat dibuktikan dengan adanya ijazah atau sertifikat.

Sesuai dengan pernyataan Ibu Lilik Mahmudah selaku Wakamad MAN Lasem yang mengatakan bahwa ada legalitas kekuatan dari pendidikan vocational skills yang berupa sertifikat yang diberikan pada saat kelulusan.10

Jadi tujuan dan target pelaksanaan kejuruan dimaksudkan untuk memberikan ketrampilan tertentu pada siswa yang dapat disesuaikan dengan potensi daerah, bakat dan pikiran hidup yang terlihat dengan bidang studi tertentu di MAN Lasem. Program ini bersifat intra maupun ekstra kurikuler sehingga siswa diberi keleluasaan untuk dapat memilih sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya.

b. Materi pelaksanaan pendidikan kecakapan hidup (vocational skills) Di dalam PBM pendidikan Vocasional di MAN Lasem, pada siswa kelas X dan XI dilaksanakan pada waktu pagi dan sore hari sesuai jadwal pelajaran yang ada di kurikulum sekolah.

Adapun mater-materi yang diajarkan dalam pendidikan

vocational skills meliputi :

1. Materi pelajaran komputer pada siswa X,X1 seputar tentang world, Exell dan Corel. Mengenai cara penyampaian guru pada pelajaran ini dengan media LCD. Mengenai ruang belajar di lokasi khusus laboratorium komputer. Pelajaran komputer ini bersifat intra kurikuler. Jadi semua siswa kelas X,X1 wajib untuk mengikuti pelajaran ini karena penilaian dari evaluasi hasil belajar dimasukkan dalam buku Raport.

10

Wawancara dengan Ibu Lilik Mahmudah, Wawkamad MAN Lasem, Tanggal 11 Maret 2006.

(13)

2. Materi belajar otomotif materi yang diberikan adalah servis Tune

Up sepeda motor, bongkar pasang mesin dan lain-lain

3. Tata rias, materi pelajaran tata rias yang diberikan adalah ketrampilan memotong rambut, cream bat dan keriting, rias wajah dan lain-lain.

4. Kursus menjahit, kursus menjahit dilaksanakan dengan media 40 mesin jahit di ruang. Ketrampilan materi pelajarannya seputar tentang cara menjahit baju, celana panjang, gamis kerah dan lain-lain.11

Setiap PBM pendidikan kejuruan dididik oleh enam guru yang dibagi 2 guru otomotif dan 2 guru menjahit, 1 guru untuk tata rias. BLK Kabupaten Rembang yang bekerjasama dengan pihak sekolah di dalam PBM pendidikan ketrampilan untuk kelas X,X1.

c. Metode pelaksanaan pendidikan kecakapan hidup (vocational skills) Metode dari pelaksanaan vocational skills dalam belajar komputer salah satunya dengan metode ceramah, latihan dan metode demonstrasi. Metode disini adalah salah satu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.12 Di dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan oleh guru dan pada penggunaannya bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pelajaran berakhir.

Metode ceramah yang ditetapkan disini adalah metode yang bersifat pengenalan langsung dengan lisan tentang pengetahuan dasar mengenai belajar komputer, meliputi cara dan nama perangkat dari seluruh elemen komputer dan mengenai program-program dasar komputer, meliputi Exel Corel dan lain-lain.13

Metode latihan pada pelaksanaan belajar komputer untuk kelas X,X1 disini pada intinya adalah untuk menambah kesiagaan-kesiagaan

11

Observasi di MAN Lasem , 23 Februari 2006. 12

Saeful Bahri Jamarah dan Ahwan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta : PT. Asdi Maha Satya, 2002), cet. II, hlm. 53.

13

(14)

pada siswa yang bersifat positif atau baik. Pada seputar PBM berlangsung untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan serta ketrampilan kecakapan untuk dapat mengoperasikan dasar belajar komputer.

Metode demonstrasi disini di dalam menjadikan bahan pelajaran komputer mempergunakan tentang bagaimana membuat dan mengoperasikan komputer, misalnya pada materi tentang Exell pada kelas X1 guru mendemonstrasikan dengan mempertunjukkan bagaimana membuat Exell pada kolom dan format yang baik dan benar dengan penjelasan melalui microphone dan satu komputer. Untuk guru pengajar yang dipararelkan pada komputer siswa yang dijelaskan melalui LCD di depan komputer.14

Pada pelajaran otomotif, metode pembelajaran yang pertama kali yaitu ceramah yang dilakukan selama pertemuan untuk dasar pengenalan mengenai dasar ilmu perbengkelan dan sebagai dasar dalam ilmu terapan (praktis), karena bukan pelajaran menyeluruh dan terperinci seperti di SMK bidang otomotif.15

Kemudian waktu pelatihan pembelajaran berlangsung, menggunakan metode latihan untuk memproses kecakapan motoris, misalnya pengenalan bagaimana menggunakan alat-alat dan mesin pada kendaraan roda dua dan latihan seputar praktek tentang pembuktian cara kerja mesin pada sepeda motor dan lain-lain.

Metode demonstrasi pada pelajaran otomotif digunakan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai hal-hal seputar proses penggunaan dan pekerjaan alat-alat perbengkelan dan mengetahui serta melihat kebenaran mengenai sistem kerja di dalam mesin, dan lain-lain.

Pelaksanaan penjelasan pada pelajaran menjahit menggunakan pengenalan pelajaran dengan metode ceramah. Mengenai materi dasar

14

Observasi, tanggal 15 Maret 2006. 15

(15)

tentang mengukur busana, membuat pola dasar baju dan celana serta macam-macam pola busana yang diajarkan pada pertemuan.

Kemudian di dalam pelaksanaan praktek menjahit, menggunakan metode latihan dan demonstrasi. Pada metode latihan, siswa diberikan kecakapan yang bersifat motoris seperti bagaimana membuat baju dengan mengukur, memotong dan menjahitnya.16

Pada pengajaran tata rias di dalam PBM, menggunakan metode ceramah, latihan dan demonstrasi. Pada metode ceramah seputar tentang teori memotong rambut, keriting, rias wajah dan sanggul. Kemudian pada metode praktek pelaksanaannya menggunakan metode latihan dan demonstrasi. Metode latihan pada puteri tata rias digunakan untuk memberi ketrampilan dasar tentang tata rias dan bagaimana menggunakan alat-alat rias dan bahan-bahan yang digunakan untuk merias dengan benar.

Metode demonstrasi pada praktek rias ini guru lebih dominan untuk mempertunjukkan bagaimana cara kerja dari alat tata rias dan bahan yang digunakan, supaya siswa dapat mengerti dan tentang ketrampilan motoris ini serta menggunakan alat sebagai media untuk eksperimen.17

16

Lilik Mahmudah, guru bidang pelajaran menjahit, wawancara 9 Maret 2006, Jam 14.00 WIB.

17

Fatonah, guru bidang tata rias dari BLK kota Rembang, wawancara 6 Maret 2006. Jam 15.00 WIB.

Gambar

Tabel 4  Sarana dan prasarana

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan single coating FeCrBMnSi tidak disarankan untuk aplikasi di temperature tinggi tanpa bonding coat ataupun mixing coat dengan NiAl dikarenakan fracture toughness

Segala puji dan syukur kehadirat Alloh SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Perbedaan

Dari peserta yang telah mendaftar sebanyak 10 (Sepuluh) penyedia pada tahapan pemberian penjelasan Lelang, dan tidak ada penyedia yang menyampaikan pertanyaan

No urut PIB (PIBSEQNO) File: IMP Gambaran Tipe: Diskrit Format: character Width: 3 NOOFHS (NOOFHS) File: IMP Gambaran Tipe: Kontinyu Format: numeric Desimal: 0 Range: 0-999 16..

Saudara dianjurkan untuk membawa berkas dokumen asli dan menyerahkan salinannya (foto kopi) yang berkenaan dengan data isian sebagaimana yang telah saudara sampaikan pada

Sehubungan dengan telah berakhirnya masa sanggah tanggal 31 Juli 2017 terhadap pengumuman pemenang seleksi Sederhana Pascakualifikasi Biaya Terendah untuk paket pekerjaan

[r]

Tuliskan jenis luaran yang akan dihasilkan dari masing-masing solusi tersebut baik dalam segi produksi maupun manajemen usaha untuk mitra ekonomi produktif/mengarah ke ekonomi