• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rice : From Commodity to become Branded Consumer Product

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Rice : From Commodity to become Branded Consumer Product"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

Rice :

From Commodity to become

Branded Consumer Product

Prof Dr Ir Ujang Sumarwan, MSC

Guru Besar Ilmu Perilaku Konsumen

Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen-Fakultas Ekologi Manusia-IPB

Makalah disampaikan pada Seminar Nasional dengan Tema “Perilaku

Konsumen Beras: Implikasi Terhadap Kebijakan Beras Nasional” Selasa, 31

Mei 2016 Ruang Mawar, Balai Kartini Jl.Jenderal Gatot Subroto Kav.37 Jakarta

(2)

What is a Food Product?

• Food –a material eventually consumed by

humans to satisfy physiological and psychological

needs

• Food Product : a food designed for sale to the

public

• Product definition from producer (showing a

function of processing and marketing)

(3)

Product definition from the buyer

• Product – Those characteristics of a food arising

from materials or ingredients, processing,

formulation, design, storage life, sensory

qualities, packaging, and service.

• Product – a complex of tangible and intangible

attributes, including packaging, color, price,

manufacturer’s prestige, retailer’s prestige,

manufacturer’s, retailer’s services, which the

buyer may accept as offering satisfaction of wants

and needs.

(4)

CHARACTERISTICS OF A FOOD PRODUCT

PRODUCT PACKAGE SERVICE

Physical Aesthetic Consistency of quality

Chemical Composition Brand Consistency of safety

Nutritional Price Product availability Sensory Value for money Product replacement

Use and Convenience Ease of use Cooking information

Safety Protection of product Storage information

Storage life Ease of storage Physiological Information

(5)

COMMODITY, INDUSTRIAL, AND

CONSUMER PRODUCTS

• Commodities: Standardized agricultural

products that have had little or no processing

and are often raw materials for further

processing, such as rice, raw sugar, wheat, and

oils.

• Other characteristics: Unbranded, price

fluctuation, the market has no control

(6)

• Industrial Food Products: Partly processed raw

materials: Rice Flour. Differentiated from

other industrial products by their qualities,

and by brands.

• Branded consumer products: Differentiated

from competing products by brands,

(7)

kemasan beras images - Google Search.html

Peta_Wilayah_GI_Terdaftar_edit_27Februari201

(8)

Perilaku Konsumen (Sumarwan, 2011

)

Perilaku konsumen adalah semua kegiatan,

tindakan, serta proses psikologis yang mendorong

tindakan tersebut pada saat sebelum membeli,

ketika membeli, menggunakan, menghabiskan

produk dan jasa setelah melakukan hal-hal diatas

atau kegiatan mengevaluasi.

(9)
(10)

Riset PERHEPI dalam Perspektif

Disiplin Perilaku konsumen

• Beras adalah pangan pokok yang dikonsumsi

sebagian besar penduduk Indonesia.

• Riset tentang PERILAKU KONSUMEN BERAS

INDONESIA Kajian 13 Kota tahun 2016, yang

dilakukan oleh PERHEPI telah mengungkapkan

sebagian besar perilaku konsumen tersebut

• Riset PERHEPI tersebut akan dibedah dengan

model Keputusan Konsumen yang

(11)

PERBEDAAN

INDIVIDU

Kebutuhan dan

Motivasi

Kepribadian

Konsep Diri

Pengolahan

Informasi dan

Persepsi

Proses Belajar

Pengetahuan

Sikap

Agama

Strategi Pemasaran

Perusahaan

• Pemerintah

• Organisasi Nirlaba

• Partai Politik

FAKTOR

LINGKUNGAN

Budaya

Demografi, Sosial

dan Ekonomi

Keluarga dan

Rumah Tangga

Kelompok Acuan

Situasi Konsumen

Teknologi

PROSES KEPUTUSAN 1. Pengenalan Kebutuhan 2. Pencarian Informasi 3. Evaluasi Alternatif 4. Pembelian 5. Konsumsi 6. Evaluasi Pascakonsumsi

IMPLIKASI

Model Keputusan

Konsumen, hal 9-10

Sumarwan,

(12)

Model Keputusan Konsumen

• Riset PERHEPI berfokus kepada proses

keputusan konsumen terutama pada tahapan

pembelian. Riset tersebut juga

mengungkapkan tahap konsumsi walaupun

dengan informasi yang terbatas.

• Riset PERHEPI tersebut juga mengungkapkan

proses psikologis (internal diri) konsumen

(13)

Pembelian

1)

Berapa jumlah PEMBELIAN beras per

KELUARGA per tahun ? (kg/kel/tahun)

2)

Frekwensi pembelian : 2,7 kali per bulan

3)

Apakah berusaha / biasa MEMBELI beras

merek / jenis tertentu ? (%)

4)

Dimana yang paling sering melakukan

PEMBELIAN beras ? (%)

5)

Selain karena “kebiasaan”, apa faktor yang

diperhatikan dalam membeli beras ? (%)

(14)

Konsumsi:

• Rata-rata konsumsi per orang : 70,4

kg/kapita/tahun

• Apakah konsumsi hanya dihitung dari jumlah

beras yang dibeli atau termasuk konsumsi

lainnya?

(15)

Sumarwan, U. 2010. Perubahan Pola Konsumsi Pangan Beras, Jagung dan Terigu Konsumen Indonesia Periode 1999-2009 dan Implikasinya Bagi Pengembangan Bahan Bakar Ramah Lingkungan Berbasis Pangan. Pangan Vol 19 No 2 Juni 2010 hal 157-168

Sumarwan, U. 2010. Perubahan Pola Konsumsi Pangan Beras, Jagung dan Terigu Konsumen Indonesia Periode 1999-2009 dan Implikasinya Bagi Pengembangan Bahan Bakar Ramah Lingkungan Berbasis Pangan. Pangan Vol 19 No 2 Juni 2010 hal 157-168 Tabel 1 hal 160 2010 UJANG SUMARWAN PANGAN DAN BAHAN BAKAR RAMAH

(16)

Sumarwan, U. 2010. Perubahan Pola Konsumsi Pangan Beras, Jagung dan Terigu Konsumen Indonesia Periode 1999-2009 dan Implikasinya Bagi Pengembangan Bahan Bakar Ramah Lingkungan Berbasis Pangan. Pangan Vo1

9 No 2 Juni 2010 hal 157-168 Tabel 3 hal 161

(17)

B. Faktor Psikologis: Persepsi dan Sikap

• Berapa kenaikan HARGA BERAS yang akan

membuat responden MERUBAH KONSUMSI

NYA ? (rata2 %)

(18)

Pembelian Vs Konsumsi Beras

• Salah satu dimensi penting dari Perilaku konsumen

adalah konsumsi. Penelitian PERHEPI (2016) lebih fokus

kepada dimensi pembelian, dan sangat sedikit sekali

informasi yang digali dari perilaku konsumsi.

• Jumlah pembelian memang dapat menjadi indikator

dari jumlah konsumsi dengan akurat jika konsumen

mengkonsumsi beras berasal dari semua beras yang

dibelinya. Namun konsumen juga mengonsumsi beras

dalam beragam bentuk yang siap saji, sehingga jumlah

konsumsi dapat berbeda dengan jumlah yang dibeli

(19)

Faktor Psikologis

• Riset PERHEPI mengungkapkan tentang satu

dimensi penting dari perilaku konsumen yaitu

faktor psikologis yaitu persepsi tingkat

kepentingan makan nasi setiap hari?

• Hasil penelitian menarik karena ada 17% dari

responden kelompok pendapatan tinggi

menyatakan bahwa tidak penting makan nasi

setiap hari?, Hasil penelitian akanlebih menarik

jika responden ditanya mengapa mereka

(20)

Konsumsi Beras dan Gaya Hidup

• Apakah ini indikator perubahan gaya hidup?

• Apakah ini indikator kepedulian terhadap kesehatan?

Munculnya penyakit degeneratif?

• Dengan semakin meningkatnya kalangan

berpendapatan menengah dan tinggi, maka mereka

akan cenderung menguragi konsumsi beras? Sehingga

diperkirakan konsumsi beras akan menurun pada masa

datang?, namun apakah penurunan tersebut akan

cukup significant sehingga pada masa depan kita tidak

perlu mengkhawatirkan impor beras?

(21)

Sensitivitas Harga

• Dimensi psikologis kedua yang diungkapkan oleh

Riset PERHEPI adalah minat atau intention untuk

mengubah konsumsi karena perubahan harga

beras yang dibeli, yaitu mengurangi jumlah beras

yang dibeli atau mengganti dengan merek/jenis

lain?

• Hasil penelitian menunjukkan semua kelompok

pendapatan akan melakukan perubahan jumlah

yang dibeli dan mengganti jenis/merek?

(22)

Loyalitas Jenis dan Merek Beras

• Mengapa semua kelompok pendapatan tinggi juga

sangat sensitif terhadap harga? Padahal mereka

mampu membelinya?, apakah ini menunjukkan tidak

ada loyalitas terhadap jenis beras dan merek beras?

• Jika tidak ada loyalitas terhadap jenis beras dan merek,

maka ini akan membawa konsekuensi penting terhadap

persaingan dengan beras impor?

• Konsumen akan mudah beralih kepada beras dengan

harga yang lebih murah, konsumen tidak sensitif

(23)

Atribut Beras

• Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden

dari kelompok pendapatan rendah menengah

dan tinggi mempertimbangkan atribut bentuk

beras, warna beras, rasa beras, dan jenis atau

merek?

• Riset ini seharusnya membedakan atribut jenis

beras (varietas) dengan merek, karena dua hal ini

dapat memiliki arti yang berbeda?, namun bagi

responden...sangat mungkin jenis beras dan

(24)

Jenis Beras Vs Merek Beras

Ramos (IR64)

Muncul I

Pandan Wangi

Cianjur Kepala

(25)

Riset PERHEPI: Jenis Beras

di Berbagai Daerah

• Padang : IR42, Sokan, AnakDaro, Beras Solok

Jambi : IR64, Ciherang, Cisadane, Muncul,

Basmati

• Solo : IR64, Ciherang, C4, Pandanwangi, Menthik

• Jember: IR64, Ciherang, Cibogo, MekongA

Malang : Mentari, Pandanwangi, Bintang Timur,

Cempaka

(26)

Definisi Merek

• Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun

2001 Tentang Merek “Merek adalah tanda yang berupa gambar,

nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau

kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda

dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa.

Merek Jasa adalah Merek yang digunakan pada jasa yang

diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara

bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan

jasa-jasa sejenis lainnya. Merek Kolektif adalah Merek yang

digunakan pada barang dan atau jasa dengan karakteristik yang

sama yang diperdagangkan oleh beberapa orang atau badan

hukum secara bersama-sama untuk membedakan dengan barang

dan/atau jasa sejenis lainnya.” Karena merek sangat penting bagi

konsumen maupun produsen maka produsen harus memberikan

merek yang baik bagi produk produk yang dijualnya.

(27)

Merek Indikasi Geografis

Namun menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15

Tahun 2001 Tentang Merek, Pasal 56 ayat 1 menyebutkan konsep

Indikasi Geografis sebagai salah satu bentuk merek yang

dilindungi undang-undang. Indikasi Geografis adalah suatu tanda

yang menjelaskan daerah asal suatu produk. Produk tersebut

diberi tanda geografis karena produk tersebut dihasilkan dari

suatu lingkungan wilayah atau daerah yang memiliki faktor alam

dan faktor manusia yang khas sehingga dapat memproduksi

produk dengan kualitas tertentu yang tidak dapat dihasilkan oleh

wilayah geografis lainnya. Indikasi Geografis sangat tepat

diterapkan kepada produk produk komoditas pertanian.

(28)

Jenis Beras dalam Perdagangan

• Hasil Penelitian Yudy Prakasa Yudha, Ujang Sumarwan dan

Sri Bawono (2010) Mekanisme Perdagangan Beras

Premium Di Pasar Induk Beras Cipinang Jakarta

menunjukkan bahwa :

• Jenis beras yang di jual di Pasar Induk Cipinang sangat

beragam antara lain, beras Cianjur, Cianjur Slip, Setra

Ramos, IR 42, IR 64, Muncul, Ketan Putih dan ketan hitam

dengan jumlah penjualan terbanyak adalah jenis varietas IR

64. Dari rata-rata jumlah peredaran beras di Pasar Induk

Beras Cipinang seperempatnya merupakan beras premium.

Beras premium adalah beras dengan tingkat kualitas mutu

I dan II yang terdiri dari bermacam varietas dengan

(29)

Merek Beras dalam Perdagangan

• Dalam aktifitas perdagangan di Pasar Induk Beras

Cipinang sebagian besar dilakukan tanpa melakukan

kegiatan promosi dan advertising, ini dikarenakan

kebanyakan merek yang beredar di Pasar Induk Beras

Cipinang bukan merupakan merek yang dikuasai atau

dimiliki oleh satu pedagang yang ada di Pasar Induk

Beras Cipinang, dengan kata lain mereka tidak dapat

mengklaim pada suatu merek tertentu karena merk

yang mereka jual tidak mempunyai hak patent, namun

ada beberapa pedagang besar di Pasar Induk Beras

Cipinang telah mempunyai merek tersendiri yang telah

mereka patentkan.

(30)

Merek dan Kemasan Beras

• Penjualan beras dengan satu merek tertentu

dapat dilakukan oleh beberapa pedagang dengan

kandungan kualitas yang berbeda. Beras yang di

beli dari supplier, tidak dijual kembali dengan

merek yang sama saat mereka peroleh, namun

biasanya dikemas kembali dengan merek yang

mereka inginkan sesuai dengan banyaknya

permintaan pasar. Kemasan beras dengan

berbagai merek dapat mereka peroleh pada

(31)

Harga, Merek dan Kualitas Beras

• Untuk menghadapi persaingan MEA, pendaftaran merek

Indikasi Geografis untuk beras menjadi sangat penting.

PERHEPI dapat menjadi pelopor untuk mendaftarkan

beragam beras dari berbagai daerah denga Indikasi

Geografis sehingga dilndungi Undang-undang.

• Apakah responden dapat membedakan kualitas beras?

Pertanyaan ini belum terjawab dari hasil riset? Ataukah

responden sudah beranggapan bahwa jenis beras yang

berharga mahal sudah menunjukkan kualitas beras?

• Kualitas beras menunjukkan atribut internal dari beras,

sedangkan merek dan harga menunjukkan karakteristik

ekternal dari beras?

(32)

Kualitas Beras

• Di Indonesia, mutu terdiri dari beberapa

syarat kualitas yang terbagi oleh tingkatan

mutu sebagaimana ditetapkan dalam INPRES

RI dan Standar Nasional Indonesia (SNI)

(33)

No. Komponen Mutu

Mutu

Mutu I Mutu II Mutu III Mutu IV Mutu V 1 Derajat Sosoh (%Min) 100 100 95 95 85

2 Kadar Air (%Max) 14 14 14 14 14

3 Beras Kepala (%Min) 100 95 84 78 60

4 Butir Utuh (%Min) 60 50 40 35 35

5 Butir Patah (%Max) 0 5 15 20 35

6 Butir Menir (%Max) 0 0 1 2 5

7 Butir Merah (%Max) 0 0 1 1 5

8 Butir Kuning/rusak (%Max) 0 0 1 1 5

9 Butir Mengapur (%Max) 0 0 1 1 5

10 Benda Asing (%Max) 0 0 0.02 0.02 0.2

(34)

Studi komprehensip perilaku

konsumen beras dapat dilakukan

lagi dengan menggunakan kerangka

berpikir sebagai berikut:

(35)

MODELLING FOOD CHOICE

PERSONAL FACTOR Level of Expectation

Priority- Familiarity Influence of other person

Individual Personality Appetites Mood & emotion Meaning attach to Food

SOCIO-ECONOMIC FACTORS Famili Income Food Cost Symbolic Meanings Social Status Security Society EDUCATINAL FACTORS Educational Status of Individual-Famili Nutrition Education BIOLOGICAL, PHYSIOLOGICAL & PSYCHOLOGICAL FACTOR

Age - Sex Physiological changes Psychological Influence

Biological Aspect

EXTRINSIC FACTOR

CULTURAL, RELIGIOUS & REGIONAL FACTORS

Cultural Origin Religious Background Belief & Tradition Cultur – Race

Geographical Region

INTRINSIC FACTORS Food Apperance Food Odor, Food Flavor,

FOOD PREFERENCE

(36)
(37)

Brief CV

Prof Dr Ir Ujang Sumarwan, MSc

Ujang Sumarwan is a professor in Consumer Behavior in the Department of Family and Consumer Sciences-College of Human Ecology and in the Graduate Program of Management and Business School of Business at Institut Pertanian Bogor (Bogor Agricultural University), Bogor Indonesia. He was Born on September 16, 1960. He earned Sarjana Degree in Socio Economic from Institut Pertanian Bogor in 1985. He earned master degree in the area of family economics in 1990 and doctoral degree in the area of consumer studies in 1993 from the College of Family and Consumer Sciences Iowa State University, Ames, Iowa. Since the beginning of his career as a faculty member and a researcher in Bogor Agricultural University, Ujang Sumarwan has done an intensive research in the areas of food consumption and food security in relation with the household social and economic welfare.

His research results have been published in the national and International journal, also have been presented to the decision makers as important recommendations for formulating and implementing the family welfare program. After the year 2000 until now, Dr Ujang Sumarwan spend most of his time working with his master and doctoral student to do the research as part of the students’ theses and dissertation in the areas of consumer studies such as consumption and buying behavior, consumer credit, credit card and plastic card usage, brand equity and consumer loyalty, consumer satisfaction, consumer attitudes and perceptions, and consumer decision making. In 2003, In 2003, Dr Ujang Sumarwan published his first text book title ‘Consumer

Behavior: Theory and Applications. The book was published by the national publisher and distributed

nationally in Indonesia. The book is one of the reference books in Indonesia used as a teaching material in many universities. Many graduate students who are doing research in the consumer studies cite Dr Sumarwan’s book for their literature review.

(38)

He and his colleagues also published other text books: Pemasaran Strategik: Strategi untuk Pertumbuhan Perusahaan dalam Penciptaan Nilai bagi Pemegang Saham (Strategic Marketing: Strategy for Corporate Growth in Creating Shareholder Value) published by Inti Prima in 2009. Pemasaran Strategik: Persfektif Value-Based Marketing dan Pengukuran Kinerja (Strategic Marketing: Value-Based Marketing and Performance Measurement Perspectives published by IPB Press in 2010. Riset Pemasaran dan Konsumen Seri 1: Panduan Riset dan Kajian Kepuasan, Perilaku Pembelian, Gaya Hidup, Loyalitas dan Persepsi Resiko (Marketing and Consumer Research Part 1: Research Method and and Buying Behavior, Lifestyles, Loyalty and Risk Persception) published by IPB Press in 2011. Riset Pemasaran dan Konsumen Seri 2: Pengolahan dan Analisis Data serta Kajian Budaya dan Risiko Kredit, Marketing Destination Brands, Brands Equity dan Motivasi:Model Keputusan Konsumen, Sikap Konsumen dan Produk Hijau, Pemasaran Hubungan, Consumer Awareness dan Sertifikasi Ekolabel, dan Model Pengembangan Kota Gas (Marketing and Consumer Research Part 2: Data Processing and Analyses, and Culture and Credit Risk, Marketing Destination Brands, Brand Equity and Motivation, Consumer Decision Model, Consumer Attitudes and Green Product, Relationship Marketing, Consumer Awareness and Ecolabel Sertification, and Model of Gas City published by IPB Press in 2012.

(39)

Riset Pemasaran dan Konsumen Seri 3: Anova, Ancova, Regresi dan Structural Equation Modeling serta Kajian: Posisi Produk, Ekuitas Merek, Konsep Diri, Loyalitas Toko, Sikap dan Preferensi, Strategi Harga, dan Keluhan Pelanggan (Marketing and Consumer Research Part 3: Anova, Ancova, Regression and Structural Equation Modelling, and Product Positioning, Brand Equity, Self Concept, Store Loyalty, Attitudes and Preferences, Pricing Strategy, and Consumer Complaints) published by IPB Press 2013. Metode Riset Bisnis dan Konsumen (Business and Consumer Research Method) published by IPB Press in 2014. Pemasaran Strategik: Perspektif Perilaku Konsumen dan Marketing Plan (Strategic Marketing: Consumer Behavior and Marketing Plan Perspectives) published by IPB Press in 2015. He was Deputy Director for Academic and Student Affairs 2000-2005, 2008-2013, and Deputy Director for Resources and Planning 2006-2008 in the Graduate Program of Management and Business, Graduate School, and Head of Department of Family and Consumer Sciences College of Human Ecology 2013-2017 Bogor Agricultural University. He has served as member of IPB Board of Trustee 2008-2013, and member of IPB Senate 2008-2008-2013, and member of College Senate since 2005. He teaches consumer behavior, in the Department of Family and Consumer Sciences, and Strategic Marketing, Marketing Research, and Business Research Method in the Graduate Program of Management and Business Bogor Agricultural University. He is appointed to be the Chair of Panelist in Developing Index of Consumer Empowerment in 2015 by the Minister of Trade Republic of Indonesia

(40)

Biodata

Ujang Sumarwan, lahir di Jakarta 16 September 1960 dari pasangan Almarhum Muhammad

Salim dan Hj. N. Ratnasih. Ia memperoleh gelar Sarjana Sosial Ekonomi Pertanian dengan konsentrasi Agribisnis dari Institut Pertanian Bogor pada tahun 1985 dan gelar Master of Science bidang Household Economics pada tahun 1990 dan gelar Doktor bidang Perilaku Konsumen pada tahun 1993 dari Iowa State University, Ames Iowa Amerika Serikat. Ia diangkat menjadi Guru Besar Ilmu Perilaku Konsumen pada 1 Mei 2005. Sejak tahun 1994 mengembangkan penelitian dalam bidang perilaku konsumsi pangan dan perilaku pembelian dan penggunan berbagai produk dan jasa, serta berbagai penelitian lain yang berkaitan dengan perilaku konsumen. Pada tahun 2003 menerbitkan buku teks yang berjudul Perilaku

Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Buku tersebut telah dicetak ulang

yang kedua pada tahun 2004, dan cetak ulang ketiga serta edisi revisi kedua pada tahun 2011. Ia adalah Sekretaris Tim Penyunting Buku Pemikiran Guru Besar Institut Pertanian Bogor: Persfektif Ilmu-ilmu Pertanian dalam Pembangunan yang diterbitkan pada tahun 2008 oleh Dewan Guru Besar IPB dengan Penebar Swadaya dan IPB Press. Buku tersebut berisi kumpulan pemikiran yang ditulis oleh 104 Guru Besar IPB. Ia adalah salah seorang penulis dari buku Pemasaran Strategik: Strategi untuk Pertumbuhan Perusahaan dalam Penciptaan Nilai bagi Pemegang Saham yang diterbitkan Inti Prima tahun 2009. Ia juga salah satu penulis dari buku Pemasaran Strategik: Persfektif Value-Based Marketing dan Pengukuran Kinerja yang diterbitkan IPB Press tahun 2010, kemudian dicetak ulang yang kedua pada tahun 2011.

(41)

Ia juga adalah salah seorang penulis dari Buku Seri 1 Riset Pemasaran dan Konsumen:

Panduan Riset dan Kajian Kepuasan, Perilaku Pembelian, Gaya Hidup, Loyalitas dan

Persepsi Resiko. Ia adalah salah seorang penulis dari Buku Seri 2 Riset Pemasaran dan

Konsumen Seri 2: Pengolahan dan Analisis Data serta Kajian Budaya dan Risiko Kredit,

Marketing Destination Brands, Brands Equity dan Motivasi, Model Keputusan

Konsumen, Sikap Konsumen dan Produk Hijau, Pemasaran Hubungan, Consumer

Awareness dan Sertifikasi Ekolabel, dan Model Pengembangan Kota Gas. Ia adalah

salah seorang dari penulis Buku Seri 3 Riset Pemasaran dan Konsumen: Anova, Ancova,

Regresi dan Structural Equation Modeling serta Kajian: Posisi Produk, Ekuitas Merek,

Konsep Diri, Loyalitas Toko, Sikap dan Preferensi, Strategi Harga, dan Keluhan

Pelanggan yang diterbitkan IPB Press tahun 2013. Ia adalah Editor dan sekaligus salah

seorang penulis dari buku Metode Riset Bisnis dan Konsumen tahun 2014. Ia adalah

Kepala Bagian Ekonomi Konsumen dan Perilaku Konsumen periode 2005-2013,

Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia IPB. Saat ini Ia

adalah salah seorang Staf Pengajar bidang Perilaku Konsumen dan Pemasaran. Ia

pernah menjabat sebagai Asisten Direktur Akademik dan Kemahasiswaan Program

Studi Magister Manajemen Agribisnis IPB 1 Agustus 2001- Desember 2005, Kemudian

menjadi Asisten Direktur Sumberdaya dan Perencanaan Program Pascasarjana

Manajemen dan Bisnis IPB, Desember 2005 – Juli 2008, kemudian menja Asisten

Direktur Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Program Pascasarjana Manajemen dan

Bisnis IPB Agustus 2008-10 February 2014. Saat ini ia menjabat Ketua Departemen

Ilmu Keluarga dan Konsumen Fakultas Ekologi Manusia IPB 24 Oktober 2013- 2017

(42)

• Ia juga anggota Senat Akademik IPB (2008-2013) dan anggota Senat

Akademik Fakultas Ekologi Manusia IPB (2005- sampai sekarang) serta

anggota Majelis Wali Amanat IPB Periode 2008- April 2012. Ia mengajar

mata kuliah Perilaku Konsumen di Program Sarjana, Magister dan Doktor di

Institut Pertanian Bogor, dan di Program Magister Manajemen Universitas

Sumatra Utara. Ia juga mengajar mata kuliah Manajemen Pemasaran,

Metode Riset Bisnis, Riset Pasar, dan Metode Penelitian Konsumen di IPB.

Selain aktif mengajar, Ia juga aktif menjadi pembimbing disertasi dari

beberapa mahasiswa Program Doktor dan pembimbing tesis dari

mahasiswa Program Magister Institut Pertanian Bogor. Ia telah meluluskan

11 mahasiswa doktor, dan lebih dari 100 mahasiswa magister. ia juga

menjadi pembicara seminar dan fasilitator dan instruktur pelatihan di

berbagai forum. Keluarga : Ia menikah dengan Dra. Hj. Deni Purnawati

pada tanggal 25 Oktober 1987 dan dikarunia dua putra : Hada Syaairillah

lahir di Bogor 14 Desember 1989 dan Abdurroziq Naufal lahir di Bogor 13

Juni 1998. Saat ini ia tinggal di Desa Sukamaju Kecamatan Cibungbulang

Kabupaten Bogor (berlokasi sekitar 25 km arah Barat kota Bogor atau

sekitar 10 km arah Barat Kampus IPB Darmaga). Email :

sumarwan@mb.ipb.ac.id

blog :

www.ujangsumarwan.blog.mb.ipb.ac.id

(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)

Berikut 14 produk yang telah memperoleh sertifikat indikasi

geografis dari Ditjen Hak Kekayaan Intelektual.

Kopi Arabika Kintamani Bali (Bali),

mebel ukir Jepara (Jateng),

lada putih muntok (Bangka Belitung),

Kopi Arabika Gayo (Aceh), T

embakau HItam Sumedang (Jabar),

Tembakau Mole Sumedang (Jawa Barat),

Susu Kuda Sumbawa (NTB),

Kangkung Lombok (NTB),

Madu Sumbawa (NTB),

Beras Adan Krayan (Kaltim),

Kopi Arabika Flores Bajawa (NTT),

Vanille Kep. Alor (NTT),

Purwaceng Dieng (Jawa Tengah),

Carica Dieng(Jawa Tengah)

(52)

Komentar Terhadap Hasil Riset:

Perilaku Konsumen Beras: Implikasi Terhadap Kebijakan Beras

Nasional

Rice :

From Commodity to become

Branded Consumer Product

Prof Dr Ir Ujang Sumarwan, MSC

Guru Besar Ilmu Perilaku Konsumen

Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen-Fakultas Ekologi Manusia-IPB

Makalah disampaikan pada Seminar Nasional dengan Tema “Perilaku

Konsumen Beras: Implikasi Terhadap Kebijakan Beras Nasional” Selasa, 31

Mei 2016 Ruang Mawar, Balai Kartini Jl.Jenderal Gatot Subroto Kav.37 Jakarta

Selatan

Referensi

Dokumen terkait

Adapun faktor internal yang mempengaruhi penghimpunan turun adalah belum berpengalamannya LAZ maupun Badan Amil Zakat (BAZ) dalam penerapan manajemen internal pengelolaan

[r]

Setelah dilakukan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: 1) perilaku petani di Desa Uiasa mencapai skor rata-rata adalah 2,67 atau pencapaian skor maksimum sebesar 53,49.

Hasil analisis ini memberi implikasi pada kebijakan yang harus dilakukan oleh pemerintah daerah kota Surakarta untuk mengembangkan sektor pariwisata karena dengan memperhatikan

Faktor-faktor penyebab kesalahan tersebut diantaranya adalah kurangnya ketelitian siswa dalam menuliskan apa yang ditanyakan dan siswa belum mengetahui maksud dari hal

Bahwa oleh karena itu terdapat argumen kuat untuk mendukung sistem keuangan bebas bunga bagi abad ke-21 yang sejalan dengan ajaran Islam dan ajaran Kristen awal (James

dan ada pula yang merupakan rangkaian dari berbagai jenis bangun datar..

Berdasarkan kesimpulan yang didapatkan bahwa pelanggan Indihome pada wilayah kenten sako Palembang lebih tertarik terhadap kualitas produk dan kualitas layanan yang diberikan