• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pedoman Internal Lansia Fix

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pedoman Internal Lansia Fix"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PEDOMAN INTERNAL PROGRAM LANSIA

PEDOMAN INTERNAL PROGRAM LANSIA

UPT PUSKESMAS JETIS

UPT PUSKESMAS JETIS

DINAS KESEHATAN KABUPATEN MOJOKERTO

DINAS KESEHATAN KABUPATEN MOJOKERTO

UPT PUSKESMAS JETIS

UPT PUSKESMAS JETIS

Jl. Raya Jetis No 28 Jetis

Jl. Raya Jetis No 28 Jetis

Kabupaten Mojokerto

Kabupaten Mojokerto

2017

2017

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kesehatan merupakan kebutuhan dasar manusia untuk dapat hidup layak dan prpoduktif. Sesuai dengan falsafah dsar negara pancasila terutama sila ke 5 yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonersia. Maka setiap warga negara berhak memperoleh hak yang sam di bidang kesehatan. Dalam undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan di tegaskan bahwa semua orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu dan terjangkau.

Pelaksanaan pembinaan kesehatan usila di puskesmas perlu di laksanakan dengan managemen yang baik dengan memperhatikan aspek perencanaaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi. Penilaian keberhasilan suatu program harus di mulai dari awal kegiatan dan meliputi masukan , proses dan luaran dengan melihat aspek teknis dan menegerial termasuk penyediaan sarana dan prasarana. Hasil pemantauan yang di lakukan merupakan bahan dasar untuk melakukan evaluasi keberhasilan kegiatan, telaah terhadap kendala dan hambatan yang terjadi termasuk juga faktor pendukung yang ada. Selanjutnya informasi yang diperoleh dapat digunakan untuk perencanaan lebih lanjut ataupun melakukan perbaikan-perbaikan bila diperlukan.

Pelayanan poli lansia yang da di puskesmas jetis harus mampu memberikan pelayanan pada lansia dengan baik, meningkatkan kesadaran para usilamembina sendiri kesehatannya dan meningkatkan peran serta keluarga dan masyarakat dalam mengatasi kesehatan usia lanjut. Oleh karena itu disusunlah buku panduan poli lansia yang menjadi acuan petugas poli lansia dalam memberikan pelayana kepada pasien lansia yang ada di UPT Puskesmas Jetis

B. TUJUAN PEDOMAN 1. TUJUAN UMUM

Tujuan disusunnya pedoman pemeriksaan poli lansia adalah sebagai panduan bagi petugas poli lansia da;am memeriksa padien lansia guna memberikan [elayanan kepada masyarakat UPT Puskesmas Jetis.

2. TUJUAN KHUSUS

1) Sebagai panduan bagi petugas poli lansia dalam mempersiapkan dan melaksanakan akreditasi puskesmas

2) Sebagai referensi bagi unit/instansi yang terkait dengan pelayanan poli lansia

3) Sebagai panduan dalam melaksanakan pelayanan poli lansia

C. VISI MISI DAN TATA NILAI PUSKESMAS JETIS VISI

Kemandirian Masyarakat Dalam Hidup Sehat MISI

- Memberikan pelayanan prima bidang kesehatan - Memberdayakan peran serta masyarakat

- Meningkatkan kerjasama lintas sektoral - Meningkatkan management puskesmas - Meningkatkan sumber daya manusia

(3)

TATA NILAI DAN BUDAYA KERJA UKM

C : Cepat dalam memberikan layanan sesuai dengan standart yang telah ditetapkan

E : Efisien dan efektif,mengoptimalkan sumber daya yang ada dalam memberikan pelayanan

R : Responsif,tanggap dan sigap dalam memberikan pelayanan

I : Inovatif, selalu mencari trobosan baru dalam memberikan pelayanan  A: Akuntable,melayani dengan penuh tanggung jawab

Sasaran dan pedoman ini adalah semua petugas poli lansia puskesmas

D. RUANG LINGKUP PELAYANAN

Ruang lingkup pedoman ini meliputi pelaksanaan pelayanan lansia UPT Puskesmas Jetis

E. BATASAN OPERASIONAL 1. Poli Lansia

Poli lansia adalah sarana kesehatan yang melayani pasien yang berusia 60 tahun keatas dengan atau tanpa resiko tinggi

2. Usia pra lansia

Seseorang yang telah berumur 45-59 tahun

F. LANDASAN HUKUM

(4)

BAB II

STANDART KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA

Pada dasarnya kegiatan poli lansia harus dilakukan oleh petugas yang memiliki kualifikasi pendidikan dan pengalaman yang memadai serta memperoleh /memiliki kewenangan untuk melaksanakan kegiatan di bidang yang menjadi tugsa dan tanggung jawab nya. Kualifikasi minimal poli lansia di puskesmas meliputi penanggung jawab laboratorium, petugas administrasi dan pelaksana.

Jumlah tenaga administrasi dan tenaga pelaksana disesuaikan dengan kebutuhan dan standar yang berlaku.

Tabel 01.

Kualifikasi tenag lansia di UPT puskesmas Jetis No Kualifikasi Pendidikan Jumlah 1 Penanggung jawab Dokter umum 1 2 Penanggung jawab

program

D3 bidan 1

3 Pelaksana poli lansia D3 bidan

S1 keperawatan D3 perawat 2 3 2 B. DISTRIBUSI KETENAGAAN

Setiap tenaga pelaksana poli lansia harus mempunyai uraian tugas dan prosedur yang jelas. Adapun uraian tugas tenaga poli lansia adalah sebagai berikut:

1. Melaksanakan pelayanan poli lansia sesuai dengan SOP, tata kerja dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh kepala puskesmas

2. Meningkatkan mutu pelayanan di puskesmas dengan melaksanakan upaya pelayanan poli lansia dengan penug tanggung jawab sesuai keahlian/standart profesi dan kewenangannya.

3. Membuat pencatatan dan pelaporan serta visualisasi yang perlu secara baik, lengkap serta dapat di pertanggung jawabkan kepada kepala puskesmas

4. Melkaukan evaluasi hasil kinerja kegiatan beserta kepala puskesmas

C. JADWAL KEGIATAN

Setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh poli lansia hendaknya di buat  jadwal agar kegiatan dapat berjalan dengan baik dan jika ada kendala

dapat segera dilaporkan kepada penanggung jawab poli lansia. Berikut adalah jadwal kegiatan yang diselenggarakan di poli lansia UPT Puskesmas Jetis.

Tabel 02.

Jadwal kegiatan pelayanan lansia UPT Puskesmas Jetis Hari Waktu Kagiatan

Senin-kamis 08.00-11.00 Pelayanan lansia

Jum’at 08.00-10.00 Pelayanan lansia

(5)

BAB III

STANDAR FASILITAS

A. DENAH RUANG

Poli lansia harus mempunyai tata ruang yang sesuai standart dengan alur pelayanan dan memperoleh sinar matahari/ cahaya dalam jumlah yang cukup. Poli lansia yang ada di UPT Puskesmas Jetis mempunyai kriteria sebagai berikut:

1. Luas ruang 4x4 m2

2. Penerangan cukup untuk melakukan pemeriksaan 3. Terdapat 1 meja

4. Lantai terbuat dari keramik, mudah dibersihkan 5. Stu tempat tidur untuk memeriksa pasien

6. Dua almari untuk tempat arsip laporan bulanan

Berikut adalah denah ruang poli lansia UPT Puskesmas Jetis

B. STANDAR FASILITAS

Poli lansia UPT Puskesmas Jetis harus memiliki fasilitas yang bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat. Adapun alat yang ada di puskesmas jetis:

1. Tensi meter 2 unit

2. Tensi meter raksa 1 unit 3. Timbang badan digital 1 unit 4. Timbang badan 1 unit

5. Pengukur tinggi badan 1 unit 6. Krek 1 unit

7. Pen light 1 unit

8. Termometer digital 1 unit

TEMPAT TIDUR

MEJA

(6)

BAB IV

TATA LAKSANA PELAYANAN 1. LINGKUP KEGIATAN PELAYANAN POLI LANSIA

Kegiatan dalam pelayanan poli lansia mencakup: 1) Kegiatan dalam gedung

Yaitu memberikan peayanan poli lansia kepada pasien yang ada di UPT Puskesmas Jetis yang meliputi:

a. Penerimaan pasien baru

b. Pemeriksaan pasien meliputi timbang badan, ukur tinggi badan, tensi darah

c. Anamnesa keluhan pasien dan pemberian terapi d. Pencatatan dan pelaporan

e. Melakukan rujukan apabila diperlukan 2) Kegiatan luar gedung

Selain kegiatan dalam gedung pelayanan lansia UPT Puskesmas Jetis  juga perlu melakukan pengembangan pelayanan kesehatan kepada

masyarakat yaitu: a. Posyandu lansia b. Kunjungan rumah

2. METODE KEGIATAN PELAYANAN POLI LANSIA

Dalam upaya mencapai tujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat diperlukan peran semua pihak. Tidak terkecuali dengan pelayanan poli lansia. Tujuannya adalah agar kegiatan pelayanan poli lansia berjalan dengan baik, sehingga dapat meningkatkan mutu hidup masyarakat di bidang kesehatan

Untuk mencapai tujuan tersebut diperluka system atau metode yang paling tepat dalam kegiatan pelaynan lansia sekaligus yang saling menunjang dan melengkapi. Sistem atau metode standar pelayanan lansia adalah sebagai berikut:

1. Pasien mendaftar di loket pendaftaran 2. Pasien datang ke poli lansia

3. Pasien dilakukan pemeriksaan berat badan, tinggi badan, tensi darah dan terapi sesuai keluhan

4. Pasien mendapatkan pelayanan di poli lansia 5. Pasien mendapatkan KIE

6. Biala pasien tidak kunjung sembuh pasien dirujuk di rumah sakit 7. Pasien menerima resep untuk mengambil obat dari petugas 3. LANGKAH KEGIATAN

1. Persiapan

a. Membersihkan ruangan

b. Menyiapkan peralatan yang diperlukan 2. Pelaksanaan pelayanan

a. Memakai alat pelindung diri ( masker) b. Melayani pasien sesuai dengan SOP c. Mencatat hasil pemeriksaan

3. Pasca pelayanan

a. Pencatatan, pelaporan pada buku register b. Membersihkan dan merapika peralatan c. Membersihkan ruangan poli lansia

(7)

BAB V LOGISTIK

Pelaksanaan program LANSIA dibutuhkan dukungan logistik cukup dan direncanakan dalam pertemuan tingkat puskesmas atau minilokakarya lintas program sesuai dengan tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan.

 Adapun kebutuhan logistic:

1. Obat sesuai dengan keluhan pasien lansia 2. Pengukuran tinggi badan

3. Pengukuran berat badan 4. Pengukuran tensi darah 5. KMS

6. Lansia KIT 7. Meida KIE

(8)

BAB VI

KESELAMATAN PASIEN

Dalam perencanaan sampai denngan pelaksanaan kegiatan poli Lansia perlu diperhatikan keselamatan sasaran dengan melakukan identifikasi resiko terhadap dampak yang terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan pelayanan Poli Lansia. Upaya penegahan resiko terhdp sasaran harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan Poli Lansia

(9)

BAB VII

KESELAMATAN KERJA

Dalam perencanaan samapi dengan pelaksnaan kegiatan pelayanan Poli Lansia perlu diperhatikan keselamatan dan keamanan kerja dengan meakukan identifikasi resiko terhadap dampak yang terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan pelayanan Poli Lansia.

(10)

BAB VIII

PENGENDALIAN MUTU

Dilakukan pemantauan terhadap hasil kegiatan oleh Tim mutu puskesmas secara berkala agar hasil yang dilaporkan dapat dipertanggungjawabkan baik melalui pemantauan mutu internal maupun pemantauan mutu eksternal Program Promkes Sendiri

(11)

BAB IX PENUTUP

Semoga buku panduan terhadap program promkes dapat memberikan sedikit gambaran mengenai pelayanan yang dilakukan kurang lebihnya semoga dapat di perbaiki di tahun yang akan datang sehingga program promkes menjadi lebih baik

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Status Kesehatan TKBM Lansia terhadap Produktivitas Kerja Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 8 responden yang status kesehatannya tidak baik ada 5 orang (8,1%)

Faktor Sosial Budaya yang Mempengaruhi kunjungan Lansia ke Posyandu Lansia di Unit Pelayanan Primer Puskesmas

Posyandu lansia merupakan salah satu wadah kesehatan bagi lansia yang dengan memberdayakan masyarakat setempat guna meningkatkan kesadaran dalam menjaga kesehatan

Pelayanan kesehatan di tingkat masyarakat adalah Posyandu Lansia, pelayanan. kesehatan Lansia tingkat dasar adalah Puskesmas, dan pelayanan kesehatan

pelayanan kesejahteraan yang baik. Salah satu pelayanan yang terdapat di Indonesia yaitu pelayanan terhadap lansia, terutama untuk lansia yang mengalami berbagai

yang digunakan Hasil yang diharapkan Rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan lansia memberikan pengetahuan tentang pentingnya kesehatan lansia

Dari uraian pelaksanaan dan pencapaian kegiatan diatas, permasalahan pada program lansia Puskesmas ABCD 2016 adalah rendahnya kunjungan pelayanan kesehatan lansia

Faktor Yang Menghambat Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas paal X 1 Faktor Kesadaran Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, Puskesmas paal X masih memiliki hambatan yang berasal