• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Leptospirosis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Leptospirosis"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Makalah Leptospirosis

Makalah Leptospirosis

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

A.

A.

Latar Belakang Masalah

Latar Belakang Masalah

Lept

Leptospospiroirosis sis adaladalah ah penypenyakit akit infinfekseksi i akut akut yang yang dapadapat t menymenyeranerang g manumanusia sia maumaupunpun hewan yang disebabkan kuman leptospira pathogen dan digolongkan sebagai zoonosis yaitu hewan yang disebabkan kuman leptospira pathogen dan digolongkan sebagai zoonosis yaitu  penyakit hewan yang bisa menjangkiti manusia.

 penyakit hewan yang bisa menjangkiti manusia. Gej

Gejala ala kliklinis nis lepleptostospirpirosiosis s mirmirip ip dengdengan an penypenyakiakit t infinfekseksi i lailainnynnya a sepseperterti i infinflueluenzanza,, men

meningingitiitis, s, hephepatiatitistis, , demdemam am dendengue gue demdemam am berberdardarah ah dan dan demdemam am virvirus us lailainnynnya. a. ehiehinggangga seringkali tidak terdiagnosis .

seringkali tidak terdiagnosis .

Leptospira berbentuk spiral yang menyerang hewan dan manusia dan dapat hidup di air  Leptospira berbentuk spiral yang menyerang hewan dan manusia dan dapat hidup di air  taw

tawar ar selselama lebih ama lebih kurkurang ang ! ! bulbulan. an. "e"etaptapi i daldalam am air laut, selokaair laut, selokan n dan dan air kemih yang air kemih yang tidtidak ak  dien#erkan akan #epat mati. Leptospira bisa terdapat pada hewan piaraan maupun hewan liar. dien#erkan akan #epat mati. Leptospira bisa terdapat pada hewan piaraan maupun hewan liar. Leptospirosis dapat berjangkit pada laki$laki maupun wanita semua umur tetapi kebanyakan Leptospirosis dapat berjangkit pada laki$laki maupun wanita semua umur tetapi kebanyakan mengenai laki$laki dewasa muda %&'( kasus umumnya berusia antara !'$)* tahun diantaranya mengenai laki$laki dewasa muda %&'( kasus umumnya berusia antara !'$)* tahun diantaranya +'( laki$laki.

+'( laki$laki.

Angka kematian akibat penyakit yang disebabkan bakteri lepstopira tergolong #ukup Angka kematian akibat penyakit yang disebabkan bakteri lepstopira tergolong #ukup ti

tinggi nggi bahbahkan kan untuntuk uk pendpenderierita ta yanyang g berberusiusia a leblebih ih dardari i &' &' tahtahun un malmalah ah kemkematiatiannyannya a bisbisaa men#apai &-( %Masniari poengan

men#apai &-( %Masniari poengan, peneliti dari Balai , peneliti dari Balai Besar enelitian /eBesar enelitian /eteriner, Bogor 0''1teriner, Bogor 0''1 2i Amerika erikat ter#atat sebanyak &'$!&' kasus leptospirosis setiap tahun sebagian 2i Amerika erikat ter#atat sebanyak &'$!&' kasus leptospirosis setiap tahun sebagian  besar atau sekitar &'( terjadi di 3awai.

(2)

alah satu daerah di 4ndonesia merupakan daerah endemik Leptospirosis yaitu di Guilan rovinsi di utara di 4ran. 5arena diagnosa Leptospirosis berdasarkan gejala klinis sangat sulit karena kurangnya karakteristik pathogonomi#, dukungan laboratorium diperlukan. Angka kejadian penyakit leptospirosis di rovinsi Guilan 4ran 6tara #ukup tinggi terutama pada daerah 7asht. ada daerah tersebut terdapat 0)) kasus Leptospirosis dari keseluruhan kasus yang  berjumlah 1-*.

5ami sebagai #alon tenaga kesehatan yang nantinya akan bekerja di 7umah akit dan di Balai 5esehatan lain harus tahu bagaimana #ara mengatasi dan mengobati ma#am$ma#am  penyakit khususnya penyakit leptospirosis, oleh karena itu 5ami membahas penyakit ini agar 

5ami mengetahui se#ara lebih lanjut dan memperoleh informasi yang juga bermanfaat bagi orang lain yang memba#a makalah ini.

B. 7umusan Masalah

Beberapa hal yang menjadi pokok permasalahan dalam pembahasan makalah ini adalah8 !. Bagaimana ejarah Leptopirosis itu9

0. Apa 2efinisi leptospirosis9

). Bagaimana :tiologi leptospirosis9

;. Bagaimana <ara penularan leptospirosis9 &. Bagaimana Manisfestasi klinik leptospirosis9 -. Bagaimana Masa 4nkubasi leptospirosis9 1. Apa 5omplikasi lepthospirosis9

+. Bagaimana en#egahan leptospirosis9 *. Bagaimana engobatan leptospirosis9

<. "ujuan enulisan

esuai dengan masalah yang dirumuskan diatas maksud dan tujuan inipun dirumuskan guna memperoleh suatu deskripsi tentang8

!. Apa itu penyakit leptospirosis dan bagaimana #ara mengatasi, mengobati dan men#egah tertularnya penyakit leptospirosis

0. Berfungsi sebagai literatur$literatur bagi pelajar yang ingin memperdalam wawasan tentang masalah kesehatan 5hususnya tentang penyakit leptospirosis

(3)

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. ejarah Leptospirosis

2ikenal pertama kali sebagai penyakit o##upational %penyakit yang diperoleh akibat  pekerjaan pada beberapa pekerja pada tahun !++). ada tahun !++- =eil mengungkapkan manifestasi klinis yang terjadi pada ; penderita yang mengalami penyakit kuning yang berat, disertai demam, perdarahan dan gangguan ginjal. edangkan 4nada mengidentifikasikan penyakit ini di jepang pada tahun !*!-. %4nada 7, 4do >, et al8 :tiology, mode of infe#tion and spe#ifi# therapy of =eil?s disease. @ :p Med !*!- 0)8 )11$;'0.

enyakit ini dapat menyerang semua usia, tetapi sebagian besar berusia antara !'$)* tahun. ebagian besar kasus terjadi pada laki$laki usia pertengahan, mungkin usia ini adalah faktor resiko tinggi tertular penyakit o##upational ini.

Angka kejadian penyakit tergantung musim. 2i negara tropis sebagian besar kasus terjadi saat musim hujan, di negara barat terjadi saat akhir musim panas atau awal gugur karena tanah lembab dan bersifat alkalis.

Angka kejadian penyakit Leptospira sebenarnya sulit diketahui. enemuan kasus leptospirosis pada umumnya adalah underdiagnosed, unrreported dan underreported sejak   beberapa laporan menunjukkan gejala asimtomatis dan gejala ringan, self limited, salah

diagnosis dan nonfatal.

2i Amerika erikat %A sendiri ter#atat sebanyak &' sampai !&' kasus leptospirosis setiap tahun. ebagian besar atau sekitar &'( terjadi di 3awai. 2i 4ndonesia penyakit demam  banjir sudah sering dilaporkan di daerah @awa "engah seperti 5laten, 2emak atau Boyolali.

Beberapa tahun terakhir di daerah banjir seperti @akarta dan "angerang juga dilaporkan terjadinya penyakit ini. Bakteri leptospira juga banyak berkembangbiak di daerah pesisir pasang surut seperti 7iau, @ambi dan 5alimantan.

Angka kematian akibat leptospirosis tergolong tinggi, men#apai &$;'(. 4nfeksi ringan  jarang terjadi fatal dan diperkirakan *'( termasuk dalam kategori ini. Anak balita, orang lanjut

usia dan penderita Cimmuno#ompromisedD mempunyai resiko tinggi terjadinya kematian.

enderita berusia di atas &' tahun, risiko kematian lebih besar, bisa men#apai &- (. ada  penderita yang sudah mengalami kerusakan hati yang ditandai selaput mata berwarna kuning,

(4)

aparan terhadap pekerja diperkirakan terjadi pada )'$&'( kasus. 5elompok yang  berisiko utama adalah para pekerja pertanian, peternakan, penjual hewan, bidang agrikultur, rumah jagal, tukang ledeng, buruh tambang batubara, militer, tukang susu, dan tukang jahit. 7isiko ini berlaku juga bagi yang mempunyai hobi melakukan aktivitas di danau atau sungai, seperti berenang atau rafting.

enelitian menunjukkan pada penjahit prevalensi antibodi leptospira lebih tinggi dibandingkan kontrol. 2iduga kelompok ini terkontaminasi terhadap hewan tikus. "ukang susu dapat terkena karena terkena pada wajah saat memerah susu. enelitian seroprevalensi pada  pekerja menunjukan antibodi positif pada rentang +$0*(.

B. 2efinisi Leptospirosis

Leptospirosis adalah suatu zoonosis yang disebabkan suatu mikroorganisme yaitu leptospira tanpa memandang bentuk serotipenya. enyakit ini juga dikenal dengan nama seperti mud fever, slim fever, swamp fever, autumnal fever, infe#toius jaundi#e, field fever, #ane #utler  fever.

Leptospirosis merupakan penyakit hewan yang disebabkan oleh beberapa bakteri dari golongan leptospira yang berbentuk spiral ke#il disebut spiro#haeta. Bakteri ini dengan flagellanya dapat menembus kulit atau mukosa manusia normal. Leptospira ini dapat hidup di air  tawar selama lebih kurang ! bulan. istem klasifikasi tradisional didasarkan atas patogenitas yang membedakan antara spesies patogen yaitu Leptospira interrogans dan spesies nonpatogen yang hidup bebas, yaitu Leptospira biflea. Leptospira berbentuk ulir yang rapat, tipis dengan  panjang &$!& mm. Leptospira dapat hidup berminggu$minggu di dalam air, khususnya pada p3  basa. %Brooks, 0''&

<. :tiologi Leptospirosis

Leptospirosis disebabkan bakteri pathogen %dapat menyebabkan penyakit berbentuk spiral termasuk genus Leptospira, famili leptospira#eae dan ordo spiro#haetales. piroseta berbentuk   bergulung$gulung tipis, motil, obligat, dan berkembang pelan se#ara anaerob. Genus Leptospira

terdiri dari 0 spesies yaitu L interrogans yang merupakan bakteri patogen dan L biflea adalah saprofitik.

Berdasarkan temuan 2EA pada beberapa penelitian terakhir, 1 spesies patogen yang tampak pada lebih 0&' varian serologi %serovars telah berhasil diidentifikasi. Leptospira dapat menginfeksi sekurangnya !-' spesies mamalia diantaranya adalah tikus, babi, anjing, ku#ing, rakun, lembu, dan mamalia lainnya. 3ewan peliharaan yang paling berisiko mengidap bakteri ini adalah kambing dan sapi.

(5)

etiap hewan berisiko terjangkit bakteri leptospira yang berbeda$beda. 3ewan yang paling  banyak mengandung bakteri ini %resevoir adalah hewan pengerat dan tikus. 3ewan tersebut  paling sering ditemukan di seluruh belahan dunia.

2i Amerika yang paling utama adalah anjing, ternak, tikus, hewan buas dan ku#ing. Beberapa serovar dikaitkan dengan beberapa hewan, misalnya L pomona dan L interrogans terdapat pada lembu dan babi, L grippotyphosa pada lembu, domba, kambing, dan tikus, L  ballum dan L i#terohaemorrhagiae sering dikaitkan dengan tikus dan L #ani#ola dikaitkan dengan

anjing. Beberapa serotipe yang penting lainnya adalah autumnalis, hebdomidis, dan australis.

2. atofisiologis Leptospirosis

Manusia bisa terinfeksi jika terjadi kontak pada kulit atau selaput lendir yang lukaFerosi dengan air, lumpur dan sebagainya yang telah ter#emar oleh air kemih binatang yang terinfeksi leptospira. Leptospira yang masuk melalui kulit maupun selaput lendir yang lukaFerosi akan menyebar ke organ$organ dan jaringan tubuh melalui darah. istem imun tubuh akan merespon sehingga jumlah laptospira akan berkurang, ke#uali pada ginjal yaitu tubulus, dimana akan terbentuk koloni$koloni pada dinding lumen yang mengeluarkan endotoksin dan kemudian dapat masuk ke dalam kemih.

:. <ara enularan Leptospirosis

Leptospira bisa keluar lewat urineFair seni hewan yang jatuh ke tanah. 4ni bisa berpotensi menginfeksi selama -  ;+ jam. ada urine yang mempunyai p3 netral atau basa, tidak  terkontaminasi dengan deterjen dan suhu di atas 00 derajat <, leptospira dapat hidup sampai  berminggu$minggu. 5ita dapat terinfeksi bila terjadi kontak dengan air, tanah dan lumpur yang

terkena urine binatang tersebut.

Leptospira akan masuk ke kulit atau selaput lendir lewat luka atau le#et pada kulit. Bakteri masuk kedalam tubuh manusia melalui selaput lendir  %mukosa mata, hidung, kulit yang le#et atau makanan yang terkontaminasi oleh urin hewan terinfeksi leptospirosa. Masa inkubasi dari  bakteri ini adalah selama ;  !* hari. Air yang menggenang atau mengalir lambat akan

memudahkan infeksi.

H. Manifestasi 5linik Leptospirosis

4nfeksi leptospirosis mempunyai manifestasi yang sangat bervariasi dan kadang asimtomatis %tanpa gejala, sehingga sering terjadi misdiagnosis. 3ampir !&$;'( penderita yang terpapar infeksi tidak mengalami gejala tetapi menunjukkan serologi positif.

(6)

Masa inkubasi biasanya terjadi sekitar 1$!0 hari dengan rentang 0$0' hari. ekitar *'(  penderita dengan manifestasi ikterus %penyakit kuning ringan sekitar &$!'( dengan ikterus  berat yang sering dikenal dengan penyakit =eil.

erjalanan penyakit leptospira terdiri dari 0 fase yang berbeda, yaitu fase septisemia dan fase imun. 2alam periode peralihan dari 0 fase tersebut selama !$) hari kondisi penderita menunjukkan beberapa perbaikkan.

Manifestasi klinis terdiri dari 0 fase yaitu fase awal dan fase ke$0. Hase awal tahap ini dikenal sebagai fase septi#emi# atau fase leptospiremi# karena organisme bakteri dapat diisolasi dari kultur darah, #airan serebrospinal dan sebagian besar jaringan tubuh. elama fase awal yang terjadi sekitar ;$1 hari, penderita mengalami gejala nonspesifik seperti flu dengan beberapa variasinya.

5arakteristik manifestasi klinis yang terjadi adalah demam, menggigil kedinginan, lemah dan nyeri terutama tulang rusuk, punggung dan perut. Gejala lain adalah sakit tenggorokan,  batuk, nyeri dada, muntah darah, ruam, sakit kepala regio frontal, fotofobia, gangguan mental,

dan gejala lain dari meningitis.

Hase ke$0 sering disebut fase imun atau leptospirurik karena sirkulasi antibodi dapat di deteksi dengan isolasi kuman dari urin dan mungkin tidak dapat didapatkan lagi pada darah atau #airan serebrospinalis.

Hase ini terjadi karena akibat respon pertahanan tubuh terhadap infeksi dan terjadi pada '$ )' hari atau lebih. Gangguan dapat timbul tergantung manifestasi pada organ tubuh yang timbul seperti gangguan pada selaput otak, hati, mata atau ginjal.

Gejala non spesifik seperti demam dan nyeri otot mungkin sedikit lebih ringan dibandingkan fase awal dan ) hari sampai beberapa minggu terakhir. Beberapa penderita sekitar  11( mengalami nyeri kepala terus menerus yang tidak respon dengan pemberian analgesik.

Gejala ini sering dikaitkan dengan gejala awal meningitis. 2elirium %tidak waras, kegilaan  juga didapatkan pada tanda awal meningitis, ada fase yang lebih berat didapatkan gangguan

mental berkepanjangan termasuk depresi, ke#emasan, psikosis dan dementia.

Gangguan anikterik dapat dijumpai meningitis aseptik adalah sindrom manifestasi klinis yang paling penting didapatkan pada fase anikterik imun. Gejala meningeal terjadi pada &'(  penderita. alsi saraf kranial, ensefalitis, dan perubahan kesadaran jarang didapatkan.

Meningitis bisa terjadi apada beberapa hari awal, tapi biasanya terjadi pada minggu  pertama dan kedua. 5ematian jarang terjadi pada kasus anikterik. Gangguan ikterik 8 leptospirosis dapat diisolasi dari darah selama 0;$;+ jam setelah timbul ikterik. Eyeri perut

(7)

dengan diare dan konstipasi terjadi sekitar )'(, hepatosplenomegali, mual, muntah dan anoreksia.

6veitis terjadi pada 0$!'( kasus dapat terjadi pada awal atau akhir penyakit, bahkan dilaporkan dapat terjadi sangat lambat sekitar ! tahun setelah gejala awal penyakit timbul. 4ridosiklitis and korioretinitis adalah komplikasi lambat yang akanan menetap selama setahun. Gejala pertama akan timbul saat ) minggu hingga ! bulan setelah paparan.

erdarahan subkonjuntiva adalah komplikasi pada mata yang sering terjadi pada *0(  penderita leptospirosis. Gejala renal seperti azotemia, pyuria, hematuria, proteinuria dan oliguria sering tampak pada &'( penderita. 5uman leptospira juga dapat timbul di ginjal. Manifestasi  paru terjadi pada 0'$1'( penderita. Adenopati, rash, and nyeri otot juga dapat timbul.

indroma klinis tidak khas pada berbagai serotipe, tetapi beberapa manifestasi sering tampak pada serotipe tertentu. Misalnya ikterus didapatkan pada +)( penderita dengan infeksi L i#terohaemorrhagiae and )'( pada L pomona. 7ash eritematous pretibial sering didaptkan pada infeksi L autumnalis. Gangguan gastrointestinal pada infeksi dengan L grippotyphosa. Asepti# meningitis seringkali terjadi pada infeksi L pomona atau L #ani#ola.

indrom =eil adalah bentuk leptospirosis berat dengan ditandai ikterus, disfungsi ginjal, nekrosis hati, disfungsi paru, dan diatesis perdarahan. 5ondisi ini terjadi pada akhir fase awal dan meningkat pada fase ke dua, tetapi keadaan bisa memburuk setiap waktu. 5riteria keadaan masuk dalam penyakit =eil tidak dapat didefinisikan dengan baik.

Manifestasi paru meliputi batuk, dispnu, nyeri dada, sputum darah, batuk darah, dan gagal napas. /askular dan disfungsi ginjal dikaitkan dengan timbulnya ikterus setelah ;$* hari setelah gejala awal penyakit. enderita dengan ikterus berat lebih mudah terjadi gagal ginjal, perdarahan dan kolap kardiovaskular.

3epatomegali didapatkan pada kuadran kanan atas. Iliguri atau anuri pada nekrosis tubular akut sering terjadi pada minggu ke dua sehingga terjadi hipovolemi dan menurunya  perfusi ginjal.

ering juga didapatkan gagal multi$organ, rhabdomyolysis, sindrom gagal napas, hemolisis, splenomegali, gagal jantung kongestif, mio#arditis, dan peri#arditis. indrom =eil mengakibatkan &$!'(. ebagian besar kasus berat sindrom dengan gangguan hepatorenal dan ikterus mengakibatkan mortalitas 0'$;'(. Angka mortalitas juga akan meningkat pada usia lanjut usia.

Leptospirosis dapat terjadi makular atau rash makulopapular, nyeri perut mirip apendisitis akut, pembesaran kelenjar limfoid mirip infeksi mononu#leosis. @uga dapat menimbulkan manifestasi asepti# meningitis, en#ephalitis, atau Cfever of unknown originD. Leptospirosis dapat

(8)

di#urigai bila didapatkan penderita dengan flulike disease dengan asepti# meningitis atau disproporsi mialgia berat.

emeriksaan fisik yang didapatkan pada penderita berbeda tergantung berat ringannya  penyakit dan waktu dari onset timbulnya gejala. "ampilan klinis se#ara umum dengan gejala  pada beberapa spektrum mulai dari yang ringan hingga pada keadaan toksis.

ada fase awal pemeriksaan fisik yang sering didapatkan adalah demam seringkali tinggi sekitar ;'o < disertai takikardi. ubkonjuntival suffusion, injeksi faring, splenomegali, hepatomegali, ikterus ringan, mild jaundi#e, kelemahan otot, limfadenopati dan manifestasi kulit  berbentuk makular, makulopapular, eritematus, urti#ari, atau CrashD perdarahan juga didapatkan  pada fase awal penyakit.

ada fase kedua manifestasi klinis yang ditemukan sesuai organ yang terganggu. Gejala umum yang didaptkan adalah adenopathy, rash, demam, perdarahan, tanda hipovolemia atau syok kardiogenik. ada pemeriksaan fungsi hati didapatkan ikterus, hepatomegali, tanda koagulopati. Gangguan paru didapatkan batuk, batuk darah, dispneu, dan distres pernapasan.

Manifestasi neurologi didapatkan palsi saraf kranial, penurunan kesadaran, delirium atau gangguan mental berkepanjangan seperti depresi, ke#emasan, iritabel, psikosis, dan demensia.

emeriksaan mata terdapat perdarahan sub#onjuntiva, uveitis, tanda iridosiklitis atau korioretinitis. Gangguan hematologi yang ditemukan adalah perdarahan, petekie, purpura, ekimosis dan splenomegali. 5elainan jantung dijumpai tanda dari kongestif gagal jantung atau  perikarditis.

G. Masa 4nkubasi

Masa inkubasi %dari terinfeksi sampai mun#ulnya penyakit leptospirosis biasanya  berlangsung antara 0 hari sampai sekitar ; minggu. Eamun, rata$rata masa inkubasi adalah !' hari setelah terinfeksi. enyakit ini bisa berlangsung selama ) hari sampai ) minggu, atau bahkan lebih lama lagi. @ika tidak diobati, maka penyembuhan penyakit ini akan memakan waktu  berbulan$bulan, bahkan bisa saja berakibat fatal %kematian pada yang mengalami kerusakan

ginjal.

3. 5omplikasi leptospirosis

$ ada hati 8 kekuningan yang terjadi pada hari ke ; dan ke -$ ada Ginjal 8 Gagal ginjal yang dapat menyebabkan kematian.

$ ada @antung 8 Berdebar tidak teratur, jantung membengkak dan gagal jantung yang dapat menyebabkan kematian mendadak 

$ ada paru paru 8 Batuk darah, nyeri dada, sesak napas. erdarahan karena adanya kerusakan  pembuluh darah dari saluran pernapasan, saluran pen#ernaan, ginjal, saluran genitalia, dan mata %

(9)

$ ada kehamilan 8 5eguguran, prematur, bayi lahir #a#at dan lahir mati

4.

en#egahan Leptospirosis

• Membiasakan diri dengan perilaku hidup bersih dan sehat %3B

• Menyimpan makanan dan minuman dengan baik agar terhindar dari tikus • Men#u#i tangan, dengan sabun sebelum makan

• Men#u#i tangan, kaki serta bagian tubuh lainnya dengan sabun setelah bekerja di sawahF kebunF sampahF tanahF selokan dan tempat$tempat yang ter#emar lainnya

• Melindungi pekerja yang beresiko tinggi terhadap Leptospirosis % petugas kebersihan, petani,  petugas pemotong hewan dan lain lain  dengan menggunakan sepatu bot dan sarung tangan. • Menjaga kebersihan lingkungan

• Menyediakan dan menutup rapat tempat sampah

• Membersihkan tempat tempat air dan kolam kolam renang. • Menghindari adanya tikus didalam rumah atau gedung. • Menghindari pen#emaran oleh tikus.

• Melakukan desinfeksi terhadap tempat tempat tertentu yang ter#emar oleh tikus. • Meningkatkan penangkapan tikus .

@.

engobatan Leptospirosis

engobatan kasus leptospirosis masih diperdebatkan. ebagian ahli mengatakan bahwa  pengobatan leptospirosis hanya berguna pada kasus kasus dini %early stageatau fase awal sedangkan pada fase ke dua atau fase imunitas %late phase yang paling penting adalah  perawatan.

"ujuan pengobatan dengan antibiotik adalah8 !. memper#epat pulih ke keadaan normal

0. mempersingkat lamanya demam ). mempersingkat lamanya perawatan

;. men#egah komplikasi seperti gagal ginjal %leptospiruria &. menurunkan angka kematian

Ibat pilihan adalah Benzyl eni#illin. elain itu dapat digunakan "etra#y#line, treptomi#yn, :rythromy#in, 2oy#y#line, Ampi#illin atau moi#illin.

engobatan dengan Benzyl eni#illin -$+ M6 iv dosis terbagi selama &$1 hari. Atau ro#ain eni#illin ;$& M6Fhari kemudian dosis diturunkan menjadi setengahnya setelah demam hilang, biasanya lama pengobatan &$- hari.

@ika pasien alergi peni#illin digunakan "etra#y#line dengan dosis awal &'' mg, kemudian 0&' mg 4/F4M perjam selama 0; jam, kemudian 0&'$&''mg F-jam peroral selama - hari. Atau :rythromi#yn dengan dosis 0&' mgF -jam selama & hari. "etra#y#line dan :rythromy#in kurang

(10)

efektif dibandingkan dengan eni#illin. <eftriaone dosis ! g. iv. selama 1 hari hasilnya tidak   jauh berbeda dengan pengobatan menggunakan peni#illin.

Iytetra#y#line digunakan dengan dosis !.& g. peroral, dilanjutkan dengan '. g. tiap - jam selama & hari tetapi #ara ini menurut beberapa penelitian tidak dapat men#egah terjadinya komplikasi hati dan ginjal.engobatan dengan eni#illin dilaporkan bisa menyebabkan komplikasi berupa reaksi @aris#h$3erheimer. 5omplikasi ini biasanya timbul dalam beberapa waktu sampai dengan ) jam setelah pemberian peni#illin intravena berupa demam, malaise dan nyeri kepala pada kasus berat dapat timbul gangguan pernafasan.

BAB III

PEMBAHASAN

A. Asuhan 5eperawatan asien Leptospirosis

engkajian

!. 4dentitis

 Eama, umur, jenis kelamin, agama, pekerjaan, status, alamat, M7, diagnosa. 0. 5eluhan utama

2emam yang mendadak, timbul gejala demam yang disertai sakit kepala dan nyeri tekan, mata merah, keluahan gastrointestinal. 2emam disertai mual, muntah, diare, batuk, sakit dada,  penurunan kesadaran dan injeksi konjun#tiva. 2emam ini berlangsung !$) hari.

). 7iwayat keperawatan

a. 7iwayat penyakit sebelumnya

Belum pernah menderita serius sehingga perlu opname hanya batuk, pilek dan panas biasa.  b. 7iwayat penyakit sekarang

Mata kuning sejak ! minggu yang lalu,  bisa berjalan, ken#ing warna seperti teh, BAB lan#ar, warna kuning, mual dan muntah, panas dan seluruh badan bintik$bintik merah %biduran.

#. 7iwayat penyakit keluarga

"idak ada riwayat keluarga yang menderita penyakit seperti yang diderita 5. ;. emeriksaan fisik 

5eadaan umum, penurunan kesadaran, lemah, aktvivitas menurun 7eview of sistem 8

istem pernafasan

:pitaksis, penumonitis hemoragik di paru, batuk, sakit dada

istem #ardiovaskuler 

erdarahan, anemia, demam, bradikardia.

istem persyrafan

enuruanan kesadaran, sakit kepala terutama dibagian frontal, mata merah, injeksi konjun#tiva.

istem perkemihan

Iligoria, perdarahan adernal.

istem pen#ernaan

3epatomegali, splenomegali, melena

istem muskoloskletal

(11)

&. 2iagnosa keperawatan

!. eningkatan suhu tubuh sehubungan dengan proses infeksi dari perjalanan penyakitnya %leptospirosis.

0.  Eyeri %otot berhubungan dengan proses perjalanan penaykitnya.

). <emas F takut berhubungan dengan perubahan kesehatan %penyakit leptospirosisi. ;. 5urangnya pengetahuan tentang penyakit berhubungan dengan kurangnya informasi.

&. 7esiko tinggi kurangnya kerusakan integritas kulit berhubungan dengan penyakitnya defisit imunologik 

eren#anaan

!. eningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses infeksi dari perjalanan penyakitnya %leptospirosis.

"ujuan 8 uhu tubuh turun sampai batas normal 5riteria hasil 8

$ uhu tubuh dalam batas normal )-  )1' < $ 5lien bebas demam

$ Mukosa mulut basah, mata tidak #ekung, istirahat #ukup 4ntervensi 8

$ Bina hubungan baik dengan klien dan keluarga

$ Berikan kompres dingin dan ajarkan #ara untuk memakai es atau handuk pada tubuh, khususnya  pada aksila atau lipatan paha

$ eningkatan kalori dan beri banyak minuman %#airan $ Anjurkan memakai baju tipis yang menyerap keringat $ Ibservasi tanda$tanda vital terutama suhu dan denyut nadi

$ 5olaborasi dengan tim medis dalam pemberian obat$obatan terutama anti piretik, antibiotika 7asional 8

$ 2engan hubungan yang baik dapat meningkatkan kerjasama dengan klien sehingga pengobatan dan perawatan mudah dilaksanakan.

$ emberian kompres dingin merangsang penurunan suhu tubuh. $ Air merupakan pangatur suhu tubuh.

$ Baju yang tipis akan mudah untuk menyerap keringat yang keluar 

$ Ibservasi tanda$tanda vital merupakan deteksi dini untuk mengetahui komplikasi yang terjadi sehingga #epat mengambil tindakan

$ obat$obatan terutama antibiotik akan membunuh kuman almonella typhi sehingga memper#epat proses penyembuhan sedangkan antipiretik untuk menurunkan suhu tubuh.

0. <emas F takut berhubungan dengan perubahan kesehatan %penyakit leptospirosis. "ujuan 8 7asa #emas klien akan berkurang F hilang

5riteria hasil 8

INTERVENSI RASIONAL

(12)

terhadap penyakit yang dideritanya.

 b. Berikan informasi tentang prognosis se#ara akurat.

#. Beri kesempatan pada klien untuk  mengekspresikan rasa marah, takut, konfrontasi. Beri informasi dengan emosi wajar dan ekspresi yang sesuai.

d. @elaskan pengobatan, tujuan dan efek  samping. Bantu klien mempersiapkan diri dalam pengobatan.

e. <atat koping yang tidak efektif seperti kurang interaksi sosial, ketidak berdayaan dll. f. Anjurkan untuk mengembangkan interaksi

dengan support system.

g. Berikan lingkungan yang tenang dan nyaman.

h. ertahankan kontak dengan klien, bi#ara dan sentuhlah dengan wajar.

akan memberikan dasar untuk penyuluhan dan menghindari adanya duplikasi.

b. emberian informasi dapat membantu klien dalam memahami proses penyakitnya.

#. 2apat menurunkan ke#emasan klien.

d. Membantu klien dalam memahami kebutuhan untuk   pengobatan dan efek sampingnya.

e. Mengetahui dan menggali pola koping klien serta mengatasinyaFmemberikan solusi dalam upaya meningkatkan kekuatan dalam mengatasi ke#emasan. f. Agar klien memperoleh dukungan dari orang yang

terdekatFkeluarga.

g. Memberikan kesempatan pada klien untuk   berpikirFmerenungFistirahat.

h. 5lien mendapatkan keper#ayaan diri dan keyakinan  bahwa dia benar$benar ditolong.

). Eyeri %akut berhubungan dengan proses penyakit %penekananFkerusakan jaringan syaraf, infiltrasi sistem suplay syaraf, syaraf, inflamasi, ditandai dengan klien mngatakan nyeri, klien sulit tidur, tidak mampu memusatkan perhatian, ekspresi nyeri, kelemahan.

"ujuan 8

$ 5lien mampu mengontrol rasa nyeri melalui aktivitas $ Melaporkan nyeri yang dialaminya

$ Mengikuti program pengobatan

$ Mendemontrasikan tehnik relaksasi dan pengalihan rasa nyeri melalui aktivitas yang mungkin

INTERVENSI RASIONAL

a. "entukan riwayat nyeri, lokasi, durasi dan intensitas  b. :valuasi therapi8 pembedahan, radiasi, khemotherapi,

 biotherapi, ajarkan klien dan keluarga tentang #ara menghadapinya

#. Berikan pengalihan seperti reposisi dan aktivitas menyenangkan seperti mendengarkan musik atau nonton "/ %distraksi

d. Menganjurkan tehnik penanganan stress %tehnik  relaksasi, visualisasi, bimbingan, gembira, dan  berikan sentuhan therapeutik.

. e.:valuasi nyeri, berikan pengobatan bila perlu.

a. Memberikan informasi yang diperlukan untuk  meren#anakan asuhan.

 b.6ntuk mengetahui terapi yang dilakukan sesuai atau tidak, atau malah menyebabkan komplikasi.

#. 6ntuk meningkatkan kenyamanan dengan mengalihkan perhatian klien dari rasa nyeri.

d. Meningkatkan kontrol diri atas efek samping dengan menurunkan stress dan ansietas.

e. 6ntuk mengetahui efektifitas penanganan nyeri, tingkat nyeri dan sampai sejauhmana klien mampu menahannya serta untuk mengetahui kebutuhan

(13)

f. 2iskusikan penanganan nyeri dengan dokter dan juga dengan klien

g. Berikan analgetik sesuai indikasi seperti morfin, methadone, narkotik dll

klien akan obat$obatan anti nyeri.

f. Agar terapi yang diberikan tepat sasaran. g. 6ntuk mengatasi nyeri.

;. emenuhan nutrisi %kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake kurang ditandai dengan klien mengatakan intake tidak adekuat, hilangnya rasa ke#ap, kehilangan selera, nausea dan vomitng, berat badan turun sampai 0'( atau lebih dibawah ideal, penurunan massa otot dan lemak subkutan,

"ujuan 8

$ 5lien menunjukkan berat badan yang stabil, hasil lab normal dan tidak ada tanda malnutrisi $ Menyatakan pengertiannya terhadap perlunya intake yang adekuat

$ Berpartisipasi dalam penatalaksanaan diet yang berhubungan dengan penyakitnya

INTERVENSI RASIONAL

a. Monitor intake makanan setiap hari, apakah klien makan sesuai dengan kebutuhannya.  b. "imbang dan ukur berat badan, ukuran tri#eps

serta amati penurunan berat badan.

#. 5aji pu#at, penyembuhan luka yang lambat dan  pembesaran kelenjar parotis.

d. Anjurkan klien untuk mengkonsumsi makanan tinggi kalori dengan intake #airan yang adekuat. Anjurkan pula makanan ke#il untuk klien. e. 5ontrol faktor lingkungan seperti bau busuk atau

 bising. 3indarkan makanan yang terlalu manis,  berlemak dan pedas.

f. <iptakan suasana makan yang menyenangkan misalnya makan bersama teman atau keluarga. g. Anjurkan tehnik relaksasi, visualisasi, latihan

moderate sebelum makan.

h. Anjurkan komunikasi terbuka tentang problem anoreksia yang dialami klien.

i. 5olaboratif, Amati studi laboraturium seperti total limposit, serum transferin dan albumin  j. Berikan pengobatan sesuai indikasi henotiazine,

antidopaminergi#, #orti#osteroids, vitamin khususnya A, 2, : dan B-, anta#ida

a. Memberikan informasi tentang status gizi klien.  b. Memberikan informasi tentang penambahan dan

 penurunan berat badan klien.

#. Menunjukkan keadaan gizi klien sangat buruk. d. 5alori merupakan sumber energi.

e. Men#egah mual muntah, distensi berlebihan, dispepsia yang menyebabkan penurunan nafsu makan serta mengurangi stimulus berbahaya yang dapat meningkatkan ansietas.

f. Agar klien merasa seperti berada dirumah sendiri. g. 6ntuk menimbulkan perasaan ingin makan F

membangkitkan selera makan.

h. Agar dapat diatasi se#ara bersama$sama %dengan ahli gizi, perawat dan klien.

i. 6ntuk mengetahuiFmenegakkan terjadinya gangguan nutrisi sebagi akibat perjalanan penyakit,  pengobatan dan perawatan terhadap klien.

 j. Membantu menghilangkan gejala penyakit, efek  samping dan meningkatkan status kesehatan klien. k. Mempermudah intake makanan dan minuman dengan

(14)

k. asang pipa nasogastrik untuk memberikan makanan se#ara enteral, imbangi dengan infus.

&. 5urangnya pengetahuan tentang penyakit, prognosis dan pengobatan berhubungan dengan kurangnya informasi, misinterpretasi, keterbatasan kognitif ditandai dengan sering bertanya, menyatakan masalahnya, pernyataan miskonsepsi, tidak akurat dalam mengikiuti intruksiFpen#egahan komplikasi.

"ujuan 8

$ 5lien dapat mengatakan se#ara akurat tentang diagnosis dan pengobatan pada ting$katan siap. $ Mengikuti prosedur dengan baik dan menjelaskan tentang alasan mengikuti prosedur tersebut. $ Mempunyai inisiatif dalam perubahan gaya hidup dan berpartisipasi dalam pengo$ batan. $ Bekerjasama dengan pemberi informasi.

INTERVENSI RASIONAL

a. 7eview pengertian klien dan keluarga tentang diagnosa, pengobatan dan akibatnya.

 b. "entukan persepsi klien tentang kanker dan  pengobatannya, #eritakan pada klien tentang  pengalaman klien lain yang menderita kanker. #. Beri informasi yang akurat dan faktual. @awab

 pertanyaan se#ara spesifik, hindarkan informasi yang tidak diperlukan.

d. Berikan bimbingan kepada klienFkeluarga sebelum mengikuti prosedur pengobatan, therapy yang lama, komplikasi. @ujurlah pada klien.

e. Anjurkan klien untuk memberikan umpan balik  verbal dan mengkoreksi miskonsepsi tentang  penyakitnya.

f. 7eview klien Fkeluarga tentang pentingnya status nutrisi yang optimal.

g. Anjurkan klien untuk mengkaji membran mukosa mulutnya se#ara rutin, perhatikan adanya eritema, ul#erasi.

h. Anjurkan klien memelihara kebersihan kulit dan rambut.

a. Menghindari adanya duplikasi dan pengulangan terhadap pengetahuan klien.

 b. Memungkinkan dilakukan pembenaran terhadap kesalahan persepsi dan konsepsi serta kesalahan  pengertian.

#. Membantu klien dalam memahami proses penyakit. d. Membantu klien dan keluarga dalam membuat

keputusan pengobatan.

Mengetahui sampai sejauhmana pemahaman klien dan keluarga mengenai penyakit klien.

f. Meningkatkan pengetahuan klien dan keluarga mengenai nutrisi yang adekuat.

g. Mengkaji perkembangan proses$proses  penyembuhan dan tanda$tanda infeksi serta masalah dengan kesehatan mulut yang dapat mempengaruhi intake makanan dan minuman.

(15)

-. 7esiko tinggi kurangnya volume #airan berhubungan dengan output yang tidak normal %vomiting, diare, hipermetabolik, kurangnya intake

"ujuan 8

5lien menunjukkan keseimbangan #airan dengan tanda vital normal, membran mukosa normal, turgor kulit bagus, #apilarry ferill normal, urine output normal.

INTERVENSI RASIONAL

a. Monitor intake dan output termasuk keluaran yang tidak normal seperti emesis, diare, drainase luka. 3itung keseimbangan selama 0; jam.

 b. "imbang berat badan jika diperlukan.

#. Monitor vital signs. :valuasi pulse peripheral, #apilarry refil.

d. 5aji turgor kulit dan keadaan membran mukosa. <atat keadaan kehausan pada klien.

e. Anjurkan intake #airan samapi )''' ml per hari sesuai kebutuhan individu.

f . Ibservasi kemungkinan perdarahan seperti  perlukaan pada membran mukosa, luka bedah,

adanya ekimosis dan pethekie.

g. 3indarkan trauma dan tekanan yang berlebihan  pada luka bedah.

h. 5olaboratif 

i. Berikan #airan 4/ bila diperlukan.

 j. Berikan therapy antiemetik.

k. Monitor hasil laboratorium 8 3b, elektrolit, albumin

a. emasukan oral yang tidak adekuat dapat menyebabkan hipovolemia.

 b. 2engan memonitor berat badan dapat diketahui  bila ada ketidakseimbangan #airan.

#. "anda$tanda hipovolemia segera diketahui dengan adanya takikardi, hipotensi dan suhu tubuh yang meningkat berhubungan dengan dehidrasi.

d. 2engan mengetahui tanda$tanda dehidrasi dapat men#egah terjadinya hipovolemia

e. Memenuhi kebutuhan #airan yang kurang. f. egera diketahui adanya perubahan keseimbangan

volume #airan.

g. Men#egah terjadinya perdarahan. h. 5olaborasi 8

i. Memenuhi kebutuhan #airan yang kurang.

j. Men#egahFmenghilangkan mual muntah.

k. Mengetahui perubahan yang terjadi.

1. 7esiko tinggi kerusakan integritas kulit berhubungan dengan efek kerja penyakitnya defi#it imunologik, penurunan intake nutrisi dan anemia.

"ujuan 8

$ 5lien dapat mengidentifikasi intervensi yang berhubungan dengan kondisi spesifik  $ Berpartisipasi dalam pen#egahan komplikasi dan per#epatan penyembuhan

(16)

a. Monitor perkembangan kerusakan integritas kulit untuk melihat adanya efek kerusakan kulit,  b. Anjurkan klien untuk tidak menggaruk bagian

yang gatal.

#. 6bah posisi klien se#ara teratur.

d. Berikan advise pada klien untuk menghindari  pemakaian #ream kulit, minyak, bedak tanpa

rekomendasi dokter.

a. Memberikan informasi untuk peren#anaan asuhan dan mengembangkan identifikasi awal terhadap  perubahan integritas kulit.

 b. Menghindari perlukaan yang dapat menimbulkan infeksi.

#. Menghindari penekanan yang terus menerus pada suatu daerah tertentu.

d. Men#egah trauma berlanjut pada kulit dan produk  yang kontra indikatif 

elaksanaan

elaksanaan keperawatan merupakan kegiatan yang dilakukan sesuai dengan ren#ana yang telah ditetapkan. elama pelaksanaan kegiatan dapat bersifat mandiri dan kolaboratif. elama melaksanakan kegiatan perlu diawasi dan dimonitor kemajuan kesehatan klien

:valuasi

"ahap evaluasi dalam proses keperawatan menyangkut pengumpulan data subyektif dan obyektif yang akan menunjukkan apakah tujuan pelayanan keperawatan sudah di#apai atau  belum. Bila perlu langkah evaluasi ini merupakan langkah awal dari identifikasi dan analisa

masalah selanjutnya

BAB IV

PENUTUP

A. impulan

Leptospirosis adalah penyakit infeksi akut yang dapat menyerang manusia maupun hewan yang disebabkan kuman leptospira pathogen dan digolongkan sebagi zoonosis yaitu penyakit hewan yang bisa menjangkiti manusia.

3ewan yang paling banyak mengandung bakteri leptospira ini %resevoir adalah hewan  pengerat dan tikus

(17)

enyakit leptospirosis mungkin banyak terdapat di 4ndonesia terutama di musim penghujan. enularan dari hewan ke manusia dapat terjadi se#ara langsung ataupun tidak langsung, sedangkan penularan dari manusia ke manusia sangat jarang.

engobatan dengan antibiotik merupakan pilihan terbaik pada fase awal ataupun fase lanjut %fase imunitas.

elain pengobatan antibiotik, perawatan pasien tidak kalah pentingnya untuk menurunkan angka kematian.

Angka kematian pada pasien leptospirosis menjadi tinggi terutama pada usia lanjut, pasien dengan ikterus yang parah, gagal ginjal akut, gagal pernafasan akut.

B. aran

ada orang berisiko tinggi terutama yang bepergian ke daerah berawa$rawa dianjurkan untuk

menggunakan profilaksis dengan doy#y#line.

Masyarakat terutama di daerah persawahan, atau pada saat banjir mungkin ada baiknya diberi

doy#y#line untuk pen#egahan.

ara klinisi diharapkan memberikan perhatian pada leptospirosis ini terutama di daerah$daerah yang sering mengalami banjir.

enerangan tentang penyakit leptospirosis sehingga masyarakat dapat segera menghubungi sarana

Referensi

Dokumen terkait