• Tidak ada hasil yang ditemukan

I b M Pondok Pesantren Al Huda Wonogiri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "I b M Pondok Pesantren Al Huda Wonogiri"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

258 LPPM Univet Bantara Sukoharjo ISBN 978-602-99172-5-3

I

b

M Pondok Pesantren Al Huda Wonogiri

Iwan Ristanto

1

dan Ali Mursyid Wahyu Mulyono

2

1

Program studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Univet Bantara Sukoharjo; dan 2 Program studi Produksi Ternak Fakultas Pertanian Univet Bantara Sukoharjo, Jl. Letjend. Sudjono Humardani

No. 1 Sukoharjo – 57521

ABSTRAK: Kurikulum Pondok Pesantren Al Huda Wonogiri merupakan perpaduan antara

kurikulum KTSP Depdiknas dengan kurikulum kepesantrenan yang juga di dalamnya terdapat muatan lokal, salah satunya yang menjadi unggulan adalah Life Skill (ketrampilan); Peternakan dan Kriya Kayu. Pondok Pesantren Al Huda Wonogiri masih belum memiliki tempat tidur (dipan), sehingga para santri masih tidur di atas lantai dengan menggunakan kasur busa yang berjajar, hal tersebut membuat ruang asrama menjadi semakin sempit dan ruang gerak juga menjadi terbatas. Pelatihan guru/ustadz dan santri Pondok Pesantren Al Huda Wonogiri membuat tempat tidurnya sendiri (secara mandiri), dengan dukungan potensi yang dimiliki yakni, Pondok Pesantren Al Huda Wonogiri memiliki kurikulum ekstra Kriya kayu yang didukung dengan peralatan mesin kriya kayu sudah memadai. Pemahaman santri terhadap dasar-dasar sambungan kayu pada dipan susun adalah sebesar 39% mengenal sambungan, sedangkan yang tidak mengenal sebesar 61%. Setelah dilakukan pelatihan dasar-dasar sambungan dipan sesuai dengan prototipe dipan susun ditemukan kesulitan santri untuk memahami sebesar 67% sedangkan yang bisa memahami sebesar 33%, ini menggambarkan bahwa santri sulit untuk membuat dipan sesuai dengan prototipe. Dari penilaian dari guru praktek terhadap nilai praktek pembuatan /rancang bangun dipan susun yang telah dilakukan penyesuaian disain diketahui terdapat peningkatan nilai dari proses pembuatan 77,5 nilai praktikum 81,87 hingga menjadi produk jadi 86,25 berupa dipan susun. Rata-rata nilai keseluruhan santri adalah sebesar 81,87 (Baik)

Kata-kata kunci: pondok pesantren Al Huda, kriya kayu, dipan susun PENDAHULUAN

Analisis situasi

Besarnya antusiasme masyarakat Wonogiri dan sekitarnya terhadap model pendidikan islami telah mendorong Yayasan Pendidikan Islam Terpadu (YPIT) Al Huda Wonogiri, mendirikan Pondok Pesantren Al Huda Wonogiri sejak tahun 2004 dengan Akte pendirian No.7 tanggal 07 Agustus 2004.

Pondok Pesantren Al Huda Wonogiri merupakan pondok pesantren modern yang dipadu dengan pendidikan konvensional yakni Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMP IT) Al Huda Wonogiri yang berada di dalam lingkungan pemukiman yang cukup padat tepatnya beralamat di jalan raya Wonogiri – Bulusulur KM 3 Wonogiri. Sampai saat ini Pondok Pesantren Al Huda Wonogiri mengalami perkembangan yang sangat pesat, terbukti setiap tahun selalu mengalami peningkatan jumlah santri yakni pada tahun 2006 berjumlah 56 santri, tahun 2007 sebanyak 128 santri, tahun 2008 sebanyak 136 santri, dan pada tahun 2009 memiliki santri sebanyak 156 santri dan tahun 2010 sebanyak 176 santri atau rata-rata mengalami peningkatan 45-86% tiap tahun (Bank Data Ponpes, 2009).

Kurikulum Pondok Pesantren Al Huda Wonogiri merupakan perpaduan antara kurikulum KTSP Depdiknas dengan kurikulum kepesantrenan yang juga di dalamnya terdapat muatan lokal, salah satunya yang menjadi unggulan adalah Life Skill (ketrampilan); Peternakan dan Kriya Kayu. selain didukung oleh sarana dan prasarana peternakan sapi yang telah dimiliki, yang merupakan bantuan bergulir dari pemerintah sebanyak 50 ekor sapi peranakan (breeding) pada tahun 2007 dan sampai saat ini telah berkembang menjadi 70 ekor sapi (Anonim, 2008).

(2)

259

LPPM Univet Bantara Sukoharjo ISBN 978-602-99172-5-3

Selain itu peralatan juga telah memiliki adalah berupa laboratorum bengkel ketrampilan kriya kayu yang memadai, baik SDM pengajar maupun pengelola. Pondok Pesantren Al Huda Wonogiri juga bermitra dengan kalangan pengrajin kayu dan mebelair disekitar pondok. Bentuk komitmen yang dijalin diantaranya adalah membantu pengajar/guru pembimbing dalam mengajarkan pembuatan produk keterampilan sederhana yang mudah dan praktis bagi santri.

Pondok Pesantren Al Huda Wonogiri masih belum memiliki tempat tidur (dipan), sehingga para santri masih tidur di atas lantai dengan menggunakan kasur busa yang berjajar, hal tersebut membuat ruang asrama menjadi semakin sempit dan ruang gerak juga menjadi terbatas. Selain itu kesehatan para santri juga sering terganggu diantaranya hampir setiap hari terdapat antara 2-3 santri yang mengalami gangguan kesehatan, dengan keluhan yang berbeda-beda.

Permasalahan mitra

Berdasarkan gambaran aktifitas kegiatan dan permasalahan serta potensi yang dimiliki oleh Pondok Pesantren Al Huda Wonogiri dapat dirumuskan dua permasalahan utama diantaranya:

1. Permasalahan dalam lingkungan pondok yakni; Pondok Pesantren Al Huda Wonogiri memiliki asrama tetapi belum memiliki tempat tidur (dipan), sehingga Siswa / santri Pondok Pesantren Al Huda Wonogiri sering mengalami gangguan kesehatan.

2. Permalahan luar lingkungan pondok yakni; keberadaan peternakan sapi sejumlah 120 ekor sapi dengan jumlah kandang yang kurang memadai mengganggu lingkungan sekitar pondok yang merupakan lingkungan pemukiman penduduk.

Solusi yang ditawarkan

Solusi yang ditawarkan untuk menjawab permasalahan yang dihadapi oleh pondok pesantren dan lingkungan pondok pesantren dalam hal ini masyarakat sekitar pemukiman pondok pesantren adalah dengan menggunakan potensi yang telah dimiliki oleh Pondok Pesantren Al Huda Wonogiri, yakni :

1. Untuk mengatasi permasalahan gangguan kesehatan yang dihadapi para santri karena tidak memiliki tempat tidur/ dipan maka dapat dilakukan upaya melatih guru dan santri Pondok Pesantren Al Huda Wonogiri membuat tempat tidurnya sendiri (secara mandiri), dengan dukungan potensi yang dimiliki yakni, Pondok Pesantren Al Huda Wonogiri memiliki kurikulum ekstra Kriya kayu yang didukung dengan peralatan mesin kriya kayu sudah memadai.

2. Untuk mengatasi permasalahan bagi masyarakat di sekitar lingkungan pondok pesantren dan mengganggu suasana belajar para santri maupun lingkungan masayarakat disekitar pondok pesantren, maka perlu dilakukan upaya evalusai keberadaan peternakan di dalam lokasi Pondok Pesantren Al Huda Wonogiri dengan cara melakukan pengurangan jumlah sapi yang berada di lingkungan pondok disesuaikan dengan kapasitas kandang atau memindahkan sebagian atau keseluruhan sapi ke lokasi lahan yang juga milik pondok pesantren yang lebih luas dan memiliki jarak yang cukup dari lingkungan permukiman. Untuk lebih jelas menggambarkan solusi permasalahan prioritas yang ditawarkan sesuai dengan metode pendekatan yang disepakati dengan mitra disajikan pada gambar skema bagan alir sebagaimana tampak dalam gambar 1.

(3)

260 LPPM Univet Bantara Sukoharjo ISBN 978-602-99172-5-3 Gambar 1. Kerangka pemecahan masalah

METODE PELAKSANAAN

1. Kerangka pelaksanaan kegiatan

Pada pelaksanaan kegiatan ini dilakukan di bengkel Pondok Pesantren Al Huda Wonogiri yang telah memiliki peralatan Kriya kayu yang sudah memadai yang merupakan bantuan materi pembelajaran, alat dan prasarana dari pemerintah pusat, Departemen Pendidikan Nasional.

2. Penjelasan

Tempat tidur (dipan) bersusun ini adalah tempat tidur yang dibuat dengan menggunakan bahan kayu dan konstruksi sederhana yang sangat praktis serta mudah dikerjakan dan dicat atau dipolitur (Ristanto, 2011)

3. Bahan

Bahan-bahan yang akan dipergunakan pada kegiatan rancang bangun dipan bersusun pada Pondok Pesantren Al Huda Wonogiri adalah menggunakan kayu-kayu potongan pendek sehingga lebih murah, jenis dan kualitas kayu disesuaikan dengan biaya yang dimiliki dengan ukuran sebagai berikut :

a. Kayu dengan ukuran 900 x 137 x 18 mm sebanyak 8 buah yang digunakan sebagai kaki dipan susun

b. Kayu ukuran 2000 x 137 x 18 mm sebanyak 4 buah yang digunakan untuk papan membujur dipan susun

c. Multipleks 1000 x 137 x 18 mm sebanyak 4 buah yang digunakan untuk papan melintang dipan susun

d. Kayu ukuran 825 x 327 x 18 mm sebanyak 4 buah yang digunakan untuk papan ujung

PERMASALAHAN

PRIORITAS

Masyarakat di dalam pondok pesantren (Santri dan Pengajar) : Terdiri 176 santri dan pengajar Para santri sudah tinggal di asrama

tetapi belum memiliki tempat tidur/dipan sendiri (masih tidur dilantai dengan alas

Masyarakat di sekitar pondok pesantren (Petani/peternak) :

Terdiri 15 KK

Masyarakat menerima/merasa terganggu dengan polusi udara yang ditimbukan oleh bau kotoran sapi yang dimiliki oleh pondok pesantren

Melatih pengajar dan santri pondok pesantren membuat dipan/tempat tidur

sendiri dan bisa dikembangkan

Solusi yang ditawarkan IbM Pondok Pesantren

Melakukan evaluasi keberadaan kandang di dalam lingkungan pesantren

PONDOK PESANTREN AL HUDA WONOGIRI

Sebagai inti plasma kegiatan memiliki potensi sebagai berikut: Sekolah dan Pesantren yang terpadu

Laboratorium Kriya kayu yang memadai Peternakan 120 ekor sapi

Meningkatan fasilitas asrama berupa tempat tidur atau dipan susun bagi para

santri, sehingga mengurangi resiko kesehatan para santri

Mengembangkan pengelolaan peternakan dilokasi lahan pesantren yang lebih luas dan memiliki jarak yang cukup jauh dari lingkungan permukiman

(4)

261

LPPM Univet Bantara Sukoharjo ISBN 978-602-99172-5-3

e. Kayu ukuran 1875 x 812 x 12 mm sebanyak 2 buah yang digunakan untuk dasar kasur dipan susun

f. Kayu ukuran 2000 x 18 x 18 mm sebanyak 6 buah yang digunakan untuk bilah – bilah penguat dipan susun

g. Kayu ukuran 1200 x 43 x 43 mm sebanyak 1 buah untuk balok – balok sudut dipan susun

h. Kayu ukuran 1000 x 31 x 31 mm sebanyak 3 buah yang digunakan sebagai tangga dipan susun.

i. Karet busa ukuran 1875 x 812 x 100 mm berjumlah 1 buah untuk kasur

j. Selanjutnya lem, cat dan sekrup no. 10-50 mm, sekrup no. 31 mm, dan sekrup no. 8-43 mm.

4. Alat – alat

Alat – alat yang digunakan untuk membuat dipan susun antara lain adalah : a. Penyiku f. Kikir parut

b. Gergaji potong g. Obeng

c. Gergaji belah h. Ampelas (kertas penghalus) d. Pahat i Baji – baji kayu

e. Bor j. Palu 5. Langkah-langkah mengerjakan

Langkah-langkah untuk membuat dipan bersusun tersebut adalah :

a. Potonglah siku semua ujung kayu sesuai ketentuan ukuran yang diinginkan

b. Alat perusut kayu diatur ukuran pada jarak 18mm dan diberi ukuran lubang alur untuk sambungan bagian atas dan bagian bawah dipan susun.

c. Pada tiap kaki dibuat busur lengkung dengan pertolongan kardus yang telah digunting setengah lingkaran.

d. Kayu dipotong lengkung sesuai dengan garis pertolongan yang dibuat dengan kardus kemudian digergaji bentang (belah) dan kemudian alur 12 mm dipotong dengan gergaji punggun (potong)

e. Balok-balok sudut disambung paa bagian dalam papan melintang di lem dan di sekrup no. 10-50 mm. papan melintang tersebut dipasang menonjol 12 mm pada salah satu tepinya.

f. Bilah-bilah kayu diikat dengan penguat pada sisi dalam papan membujur dan melintang dengan lem dan skrup 31 mm.

g. Papan melintang disambung pada papan membujur dengan lem dan skrup 31mm, sehingga kedua rangka kayu dipan susun tersebut dapat diselesaikan

h. Pada semua papan ujung digambar busur lengkung dengan perlotongan kardus setengah lingkaran dan penyiku

i. Papan ujung dipotong menurut garis gambar dengan menggunakan gergaji belah dan gergaji potong

j. Potongan gergaji tersebut dihaluskan dengan kertas ampelas

k. Potongan kayu yang sudah digergaji dihaluskan dengan kertas ampelas l. Kaki-kaki dihubungkan pada kerangka dengan lem dan skrup 31 mm

m. Kayu rangka dilubangi dengan bor diameter 25 mm dan berjarak 20 cm satu sama lain pada papan dasar kasur

n. Bagian bagian tersebut dipotong untuk tangga sesuai dengan ukuran dan tempat-tempat sambungan ditentukan terlebih dahulu

o. Semua posisi sambungan pen dan lubang digambar terlebih dahulu dengan pahat p. Lubang sangbungan sibuat sampai kedalaman 25 mm dengan menggunakan pahat q. Bagian-bagian sambungan pen dipotong dengan menggunakan gergaji belah r. Buat bentuk lengkung pada ujung-ujung tangga dengan kikir parut

s. Sambungan bagian-bagian tangga dihubungkan satu sama lain dengan lem, kemudian dijepit dengan pertolongan balok-balok dan baji-baji kayu. tangga diusahakan lurus bidang

(5)

262 LPPM Univet Bantara Sukoharjo ISBN 978-602-99172-5-3

t. Semua permukaan kayu dipan susun dihaluskan dengan kertas ampelas dan untuk pemberian dua warna cat pada ujungnya diberi perekat pada garis-garis batasnya

u. Dipan atas ditempatkan pada dipan bawah tepat pada sambungan lubang alur dengan papan ujungya sehingga seperti dua dipan tersusun menjadi satu.

v. Dipan susun diikat dengan tangga pada tempatnya dengan menggunakan lem dan disekrup dengan ukuran 43 mm

w. Kasur yang telah disiapkan ditempatkan pada dipan atas dan dipan bawah. x. Selesai

HASIL DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan kegiatan

Ketua pengusul adalah salah satu pengurus Yayasan Pendidikan Islam Terpadu (YPIT) yang menaungi salah satu lembaganya adalah Pondok Pesantren Islam Terpadu Al Huda Wonogiri, ketua pengusul juga menjadi pengajar bidang studi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di sekolah pesantren Al Huda Wonogiri. Intensitas pengusul berada di pondok pesantren Al Huda hampir setiap hari atau minimal 2-3 kali seminggu.

Hasil penilaian kegiatan

Pretest teori diperlukan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa peserta terhadap materi non praktek/penguasaan materi ketrampilan sebagai dasar-dasar sambungan pada dipan susun sebelum ke tahapan praktek. Hasil ulangan teori yang dilaksanakan 1 kali tertera dalam tabel 1.

Tabel 1. Hasil ulangan teori yang dilaksanakan 1 kali

No Nama Nilai Uji Teori 1 Agus Supriyadi 65 2 Ahmad Arif Budianto 70 3 Hendro Bagus W 70 4 Idris Syauqi F 65 5 Imam Dwi Wicaksono 60 6 Irfan Difa‟ M 60 7 Irfan Yazid W A 60 8 Jundi Abrori 65

Penilaian dari guru praktek terhadap nilai praktek pembuatan /rancang bangun dipan susun yang telah dilakukan penyesuaian disain tertera dalam tabel 2.

Tabel 2. Nilai praktek rancang bangun dipan dengan penyesuaian disain

No Nama Nilai Proses Nilai Praktek Nilai Produk Jadi 1 Agus Supriyadi 75 80 85 2 Ahmad Arif Budianto 75 80 85 3 Hendro Bagus W 80 85 90 4 Idris Syauqi F 80 85 90 5 Imam Dwi Wicaksono 80 85 90

6 Irfan Difa‟ M 75 80 85

7 Irfan Yazid W A 75 80 85

8 Jundi Abrori 80 80 80

Analisis hasil kegiatan

Dari hasil pre test yang dilakukan sebelum pelaksanaan pelatihan dasar-dasar sambungan pada pembuatan dipan susun sesuai prototipe untuk mengukur sejauh mana siswa

(6)

263

LPPM Univet Bantara Sukoharjo ISBN 978-602-99172-5-3

dapat memahami macam-macam sambungan serta pengenalan santri terhadap sambungan pada dipan susun, dengan hasil sebagaimana tampak dalam gambar 1.

Gambar 1. Grafik tingkat pemahaman santri terhadap dasar-dasar sambungan kayu

Dari grafik pada gambar 1 dapat diketahui bahwa tingkat pemahaman santri terhadap dasar-dasar sambungan kayu pada dipan susun adalah sebesar 39% mengenal sambungan, sedangkan yang tidak mengenal sebesar 61%.

Setelah dilakukan pelatihan dasar-dasar sambungan dipan sesuai dengan prototipe dipan susun ditemukan kesulitan santri untuk memahami sebesar 67% sedangkan yang bisa memahami sebesar 33%, ini menggambarkan bahwa santri sulit untuk membuat dipan sesuai dengan prototipe.

Gambar 2. Grafik tanggapan siswa setelah pengenalan dasar-dasar sambungan pada dipan

susun sesuai prototipe.

Dari uraikan penilaian dari guru praktek terhadap nilai praktek pembuatan /rancang bangun dipan susun yang telah dilakukan penyesuaian disain diketahui terdapat peningkatan nilai dari proses pembuatan, nilai praktikum hingga menjadi produk jadi berupa dipan susun dengan nila rata-rata nilai 81,87 atau baik (gambar 3).

0% 20% 40% 60% 80%

mengetahui tidak mengetahui

Pemahaman santri terhadap sambungan-sambungan pada dipan

0% 20% 40% 60% 80% sulit mudah

Pemahaman santri setelah dilatih sambungan dipan sesuai prototipe

(7)

264 LPPM Univet Bantara Sukoharjo ISBN 978-602-99172-5-3 Gambar 3. Grafik nilai siswa terhadap nilai proses, nilai praktek dan hasil produk jadi

Hasil kegiatan proses, praktikum dan hasil jadi pada pembuatan dipan susun dapat diketahui :

1. Persiapan kegiatan yang lebih lama, mengingat kegiatan harus disesuaikan dengan agenda sekolah dan pondok pesantren. Diantaranya terdapat agenda Ujian Nasional dan Ujian Kenaikan Kelas serta Penerimaan Santri Baru.

2. Pada awal kegiatan santri masih belum memahami dasar sambungan yang digunakan pada disain awal dipan susun yang diusulkan, kemudian dilakukan evaluasi model diperbaiki disesuaikan dengan kemampuan rancang bangun santri.

3. Partisipasi peserta sangat antusias mengingat yang akan dibuat adalah dipan susun yang nantinya dapat dimanfaatkan oleh para santri sebagai tempat tidur.

4. Dari hasil nilai evaluasi kegiatan diketahui terdapat peningkatan nila proses hingga menjadi produk jadi berupa dipan susun.

5. Masukan dari pihak pondok pesantren dan sekolah dari hasil evaluasi terhadap pemahaman santri terhadap sambungan yang akan digunakan maka diperlukan penyesuaian-penyesuaian disain agar mudah dalam pengerjaan pembuatan dipan susun

6. Hasil pengabdian kepada masyarakat kususnya bagi pondok pesantren dapat memberikan manfaat membuat disain prototipe yang disesuaikan kebutuhan dan kemudahan dalam membuat, sehingga bisa diperbanyak sesuai dengan kebutuhan jumlah santri yang dibiayai secara mandiri dari pihak Pondok Pesantren Al Huda Wonogiri.

Hasil kegiatan pelatihan kriya kayu dan peternakan.

Hasil kegiatan pelatihan kriya kayu dan peternakan selengkapnya tertera dalam tabel 3.

Tabel 3. Hasil kegiatan pelatihan kriya kayu dan peternakan

No Fase Kondisi Progress

1 Perijinan dan Sosilasiasi Kegiatan IbM Pondok Pesantren

Kegiatan diterima dengan baik, perlu penyesuaian bentuk dipan susun yang akan diajarkan kepada santri dan ustadz.

100%

2 Penyesuaian jadwal kegiatan IbM Pondok Pesantren dengan kegiatan yang ada di Pesantren

Kegiatan pelatihan kriya kayu; pembuatan dipan susun bagi santri menyesuaikan jadwal belajar.

Kegiatan peternakan sapi dilakukan evaluasi terhadap keberadaannya di lingkungan pesantren dengan jarak yang terlalu dekat dan saat ini sudah dipindahkan ditempat lain yang juga lahan milik pesantren

100% 65 70 75 80 85 90 95 1 2 3 4 5 6 7 8

(8)

265

LPPM Univet Bantara Sukoharjo ISBN 978-602-99172-5-3

3 Pembuatan

model/prototipe dipan susun yang akan diajarkan

Pembuatan model dibuat sesuai dengan usulan IbM Pondok Pesantren memiliki kekurangan:

membutuhkan kayu yang lebih lebar jika serat kayu lurus mudah pecah

memerlukan pemingulan yang membutuhkan waktu lebih lama dalam pembuatan

memerlukan waktu dalam pengeleman memerlukan baut lebih banyak : 40 bj

100%

4 Penyepakatan model/prototipe dipan susun yang akan diajarkan

Setelah dilakukan evaluasi desain model/prototipe penyepakatan model dibuat sesuai dengan kebutuhan dan santri Pondok Pesantren

100%

5 Penjadwalan rencana kegiatan

Evaluasi kegiatan yang telah dilakukan berjalan dengan menyesuaikan kondisi dan kegiatan kepesantrenan Perencanaan kegiatan yang akan dilakukan disesuaikan dengan jadwal belajar para santri yakni; hari sabtu tiap pekan

100%

7 Penyiapan material kriya kayu dan pelatihan kriya kayu

Pembelian bahan-bahan yang akan da persiapan peralatan digunakan untuk pelaksanaan pelatihan kriya kayu

100% 8 Pelaksanaan

pembuatan dipan susun

Pelaksanaan pembuatan / rancang bangun dengan disain

yang telah disesuaikan dengan kebutuhan santri. 100% 9 Evaluasi pelaksanaan Evaluasi atau post test terhadap hasil pembuatan dipan

susun/ model yang telah disesuaikan sehingga siap untuk diperbanyak oleh Pondok Pesantren secara mandiri. Dengan desain tersebut memiliki kelebihan :

mudah dalam pengerjaan

memerlukan kayu yang lebih sedikit dengan dimensi yang lebih kecil sehingga dapat menekan biaya jika dibuat secara masal

tidak membutuhkan lem terlalu banyak dalam penyetelan

memerlukan baut yang lebih sedikit dari pada desain pertama, yakni 20 bj

100%

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

1. Pelaksanaan kegiatan peternakan dengan melakukan evaluasi terhadap kondisi peternakan di dalam lingkungan pesantren, dan berhasil mendorong pihak pengelola untuk memindahkan peternakan di lokasi lahan milik Pondok Pesantren yang lain

2. Pelaksanaan kegiatan pelatihan kriya kayu secara umum santri kesulitan dengan sambungan-sambungan dengan model desain prototipe setelah dilakukan perbaikan desain dan evaluasi kelebihan maupun kekurangannya santri lebih mudah memahami.

3. Peserta pelatihan yakni santri Pondok Pesantren Al Huda merasa sangat puas dengan program yang baru pada pelatihan ini, karena dengan adanya pelatihan tersebut mendorong pengelola Pondok Pesantren menyediakan dipan susun sesuai desain/ model yang sudah diperbaiki, dengan sejumlah santri yang ada.

Saran

Dengan adanya pelaksanaan kegiatan ini pihak Pondok Pesantren Al Huda Wonogiri berharap adanya komunikasi yang akan selalu terjalin dan berkelanjutan dengan lembaga-lembaga Pendidikan Tinggi dimasa-masa yang akan.

(9)

266 LPPM Univet Bantara Sukoharjo ISBN 978-602-99172-5-3 DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2008. Laporan Kegiatan Program Keahlian/Ketrampilan Kriya Kayu. Ponpes Al Huda Wonogiri : Wonogiri

Anonim. 2009. Bank Data Pondok Pesantren Al Huda Wonogiri. Ponpes Al Huda: Wonogiri Ristanto, Iwan. 2009. Idea. www.iwanristanto.wordpress.dom

(10)

vii

Halaman Judul i

Kata Pengantar iii

Sambutan Ketua Panitia iv

Sambutan Rektor Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo v

Daftar Isi vii

Keynote Speaker

Sistem Penjaminan Mutu Penelitian di Perguruan Tinggi

Ali Mursyid Wahyu Mulyono, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Univet Bantara Sukoharjo

xiii

Penelitian Bidang Pertanian dan Teknik

1. Penggantian Sebagian Jagung Menggunakan Onggok dan Onggok- terfermentasi terhadap Kecernaan Protein Ransum Ayam Petelur

Ali Mursyid Wahyu Mulyono, Ahimsa Kandi Sariri, dan Engkus Ainul

Yakin ... 1 – 6

2. Peningkatan Nutrien Silase Pennisetum Purpureum dengan Penambahan Berbagai Konsentrasi Asam Formiat

Ahimsa Kandi Sariri, Ariana Soegiarti, dan Sugiyanto ... 7 – 12

3. Ipoviola (Ubi Jalar Ungu) sebagai Susu Prebiotik : Kajian Penambahan Jenis Susu terhadap Sifat Kimia-Organoleptiknya

A. Intan Niken Tari, Catur Budi H, Sri Hartati, dan Suparjono ... 13 – 22

4. Penentuan Pemakaian Dosis Gula Jawa dan Tepung Ketan dalam Pembuatan Dodol dari Kulit Pisang terhadap Selera Konsumen

Catur Rini S, Agustinus Supriyono, Veronika Unun Pratiwi, dan Sari

Handayani ... 23 – 29

5. Kajian Dosis Pupuk NPK dan Macam Media Tanam terhadap Pertumbuhan dan Hasil Sambiloto (Andrographis Paniculata Ness ).

Sudarmi dan A. Intan Niken Tari ... 30 – 37

6. Antropometri, Volume dan Massa Segmen Tubuh Laki-Laki Etnik Jawa

Suprapto dan Ainur Komariah ... 38 – 45

Penelitian Bidang Humaniora

7. Kosakata Politik pada Pemilukada Kabupaten Sukoharjo Tahun 2010 dalam Surat Kabar Harian Solo Pos Edisi Juni dan Juli 2010 (Kajian Semantik Bahasa Indonesia)

Dewi Kusumaningsih, Suparmin, Wiwik Darmini, Sri Wahono Saptomo,

(11)

viii

Endang Dwi Hastuti, Nunun Tri Widarwati, Giyatmi, dan Ratih

Wijayava... 57 – 66

9. Bentuk Nama Dagang Berbahasa Inggris di Indonesia

Giyatmi ... 67 – 75

10. Representasi Ideologi dalam Teks Lagu “Andai Aku Jadi Gayus”: Sebuah Analisa Wacana tentang Ketidakberdayaan Masyarakat Kecil terhadap Hukum

Agustinus Supriyono, Veronika Unun Pratiwi, dan Sari Handayani ... 76 – 82

11. Konsep Domestication dalam Penerjemahan Buku Language, Context And Text: Aspects Of Language In A Social-Semiotic Perspective Karya M.A.K Halliday dan Ruqaiya Hasan

Ratih Wijayava, Endang Dwi Hastuti, Giyatmi, dan Sihindun Arumi ... 83 – 91

12. Analisis Ketepatan Makna terhadap Perubahan Struktur Kalimat Aktif pada Bahasa Sumber menjadi Struktur Kalimat Pasif pada Bahasa Sasaran dalam Terjemahan Novel Harry Potter And The Order Of The Phoenix oleh Listiana Srisanti

Nunun Tri Widarwati, Endang Dwi Hastuti, dan Arin Ariyanti ... 92 – 102

Penelitian Ilmu Sosial dan Ilmu Pendidikan

13. Analisis Discrepancy Antara Tingkat Harapan dan Kepuasan Pasien di Puskesmas Bendosari Kabupaten Sukoharajo

Nuryani Tri Rahayu, Joko Suryono, dan Betty Gama ... 103 – 111

14. Tingkat Kepuasan Pelayanan Wisata Kuliner Galabo (Studi di Gladag Langen Bogan Solo)

Henny Sri Kusumati dan Iwan Ristanto ... 112 – 119

15. Pengembangan Model Segmenting, Targeting dalam Membidik Pasar yang Jitu bagi Pasar Produk Unggulan UKM Kabupaten Sukoharjo

Joko Suryono, Purwani Indri Astuti, dan Hariyanto ... 120 – 132

16. Analisis Minat Siswa Kelas XII SMA Melanjutkan Studi ke Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo Tahun 2010 (Studi Penelitian SMA di Sukoharjo)

Agus Sudargono, Muh Husyain Rifai, dan Mulyono ... 133 – 139

17. Pemanfatan Layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Ditinjau dari Persepsi Siswa terhadap Konselor

Awik Hidayati, Ismail, dan Joned Sudarmaji ... 140 – 145

18. Pengembangan Tes Diagnostik dalam Program Komputer

Suwarto dan Afif Afghohani ... 146 – 155

19. Penerapan Lesson Study Di Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo

(12)

ix

Pranichayudha Rohsulina dan Muh. Husyain Rifai ... 164 – 167

21. Kajian Potensi Ekowisata Karst Kabupaten Gunungkidul Tahun 2011

Muh Husyain Rifai, Agus Sudargono, dan Mulyono ... 168 – 172

22. Korelasi Status Ekonomi, Motivasi Belajar, dan Prestasi Belajar pada Mahasiswa Semester 6 Program Studi Bahasa Inggris Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo

Dipa Nugraha Suyitno, Veronika Unun Pratiwi, dan Sari Handayani ... 173 – 178

Pengabdian Kepada Masyarakat

23. Pengabdian Masyarakat Pelatihan Pembuatan Tepung Mokaf guna

Meningkatkan Pendapatan Keluarga pada Posdaya di Kecamatan Polokarto

Sri Hartati ... 179 – 185

24. Modifikasi Kerupuk Rambak menjadi Snak Rambak Aneka Rasa

Catur Budi Handayani, A. Intan Niken Tari, dan Sri Hartati ... 186 – 190

25. Pelatihan Pengolahan Aneka Masakan dari Bahan Jamur Tiram Segar

Nugraheni Retnaningsih, Catur Rini Sulistyaningsih, Sudarmi, dan Yos

Wahyu Harinta ... 191 – 194

26. Ibm Kelompok Tani Ternak Desa Selorejo Wonogiri Pemanfaatan Pekarangan untuk Usaha Budidaya Cacing Tanah melalui Sentuhan Ipteks Sederhana

Engkus Ainul Yakin, Ali Mursyid Wahyu Mulyono, Ahimsa Kandi Sariri,

dan Wisnu Tri Husodo ... 195 – 200

27. Pengabdian Masyarakat Kelompok Warga Riskan Penderita Kanker dengan Pengobatan Herbal Daun Sirsak (Annona Muricata) di Desa Makamhaji Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo

Yos Wahyu Harinta dan Isyana Tri Astuti... 201 – 208

28. Diklat Jurnalistik dan Motivasi Mengelola Majalah Sekolah Mediasi pada OSIS SMA Negeri 1 Tawangsari Sukoharjo

Betty Gama, Nuryani Tri Rahayu, Joko Suryono, dan Hariyanto ... 209 – 214

29. Pelatihan Broadcasting bagi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Univet Bantara Sukoharjo

Sihindun Arumi dan Purwani Indri Astuti ... 215 – 221

30. English Conversation bagi Pedagang Souvenir

Yoto Widodo dan Endang Dwi Hastuti ... 222 – 227

31. Pelatihan Pembuatan Proposal Penelitian Tindakan Tindakan Kelas (PTK) bagi Guru-Guru SDN Karangtalun I dan SDN Karangasem 2 Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen

(13)

x

Kecamatan Tawangsari Kabupaten Sukoharjo

Yuliani Sri Widaningsih, Muslikh, Muhadi, dan Ira Pramudha Wardhani 232 – 236

33. Pelatihan Penulisan Proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bagi Guru-Guru Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Wonogiri

MH. Sri Rahayu, Cucu Siti Sukonsih, Toni Harsan, Sri Wahyuni, dan Devi Sri Giyanto ...

237 – 240

34. Peningkatan Profesionalitas Guru dan Kualitas Proses Pembelajaran di SMP Negeri 2 Sukoharjo melalui Penerapan Kegiatan Lesson Study

Dewi Susilowati, Utami Murwaningsih, Suwarno, dan Erika Laras A ... 241 – 246

35. Peningkatan Profesionalitas Guru dan Kualitas Proses Pembelajaran di SMA Veteran 1 Sukoharjo melalui Penerapan Kegiatan Lesson Study

Afif Afghohani, Utami Murwaningsih, Andhika Ayu Wulandari,

dan Januar Budi A ... 247 – 252

36. Pelatihan Penulisan Surat Resmi Berbahasa Indonesia di Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Sukoharjo

Wiwik Darmini, Dewi Kusumaningsih, Titik Sudiatmi, Suparmin, dan

Bambang Trianto ... 253 – 257

37. Ibm Pondok Pesantren Al Huda Wonogiri

Iwan Ristanto dan Ali Mursyid Wahyu Mulyono ... 258 – 266

38. Pengolahan Nilai Mahasiswa dan Pelaporan Keuangan dengan Microsoft Ecxel

Darsini dan Ainur Komariah ... 267 – 271

39. Ibm Sistem Administrasi Desa Berbasis Komputer

Hariyanto dan Nuryani Tri Rahayu ... 272 – 277

40. Penerapan Alat Pengering Sablon Plastik guna Meningkatkan Efisiensi Produksi Sablon Plastik ”Yudha”

Mathilda Sri Lestari dan Rahmatul Ahya ... 278 – 283

Kegiatan ilmiah mahasiswa

41. Aplikasi Pemipil Jagung Model Belt pada Kelompok Tani Ngudi Raharjo Dusun Kasian, Desa Kerja Lor, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri

Nanang Unggul Prasetyo, Eka Andika, Ahmad Sugiharto, dan Ainur

Komariah ... 284 – 288

42. Briket Arang Limbah Industri Tepung Aren sebagai Bahan Bakar Alternatif

Arwan Dwi Wardoyo dan Ainur Komariah ... 289 – 294

43. Penerbitan dan Pemasaran Buku ”24 Jam Menguasai Aksara Jawa”

(14)

xi

Diana Mustika Sari dan Dadang Setiyawan ... 300 – 305

45. Memanfaatkan Singkong menjadi Tepung Mocaf untuk Pemberdayaan Masyarakat Sumberejo

Sri Sunarsi, Marcellius Sugeng A, Sri Wahyuni, dan Widiarti

(15)

B AN G U N N U S A N T A R A U N IV E R S IT AS V ET ERA N S U K O H A R J O

Proceeding

SEMINAR HASIL PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA

Sukoharjo, 7 Desember 2011

Tema: Sistem Penjaminan Mutu Penelitian di Perguruan Tinggi

Team Review:

Dr. Ir. Ali Mursyid Wahyu Mulyono, M.P

Purwani Indri Astuti, S.S., M.Hum

Suprapto, S.T., M.Eng

Utami Murwaningsih, S.Pd., M.Pd

Ir. A. Intan Niken Tari, M.P

Editor:

Ratih Wijayava, S.Pd., M.Hum.

Ainur Komariah, S.T.

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA

S U K O H A R J O

2011

Gambar

Gambar 1. Kerangka pemecahan masalah   METODE PELAKSANAAN  1.  Kerangka pelaksanaan kegiatan
Tabel 2. Nilai praktek rancang bangun dipan dengan penyesuaian disain   No  Nama  Nilai Proses  Nilai Praktek  Nilai Produk
Gambar 2. Grafik tanggapan siswa setelah pengenalan dasar-dasar sambungan pada dipan  susun sesuai prototipe
Gambar 3. Grafik nilai siswa terhadap nilai proses, nilai praktek dan hasil produk jadi  Hasil  kegiatan  proses,  praktikum  dan  hasil  jadi  pada  pembuatan  dipan  susun  dapat  diketahui :

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menjelaskan dan menganalisis dampak dari strategi yang dilakukan oleh Pondok Pesantren Tahfidh terhadap keberhasilan menghafal Alquran santri di pondok pesantren tahfidh

Hubungan antara konsep diri dengan depresi pada santri yang menjadi pengurus pondok pesantren (Studi di pondok pesantren putrid Al-Lathifiyyah I Tambakberas Jombang),

Dalam Pelaksanaan Taḥfīẓ Al-Qur’ān di Pondok Pesantren Nur Huda Senting, metode yang dipakai adalah metode tilawah/ talaqqi, yaitu menyimakkan hafalan santri

Adapun hasil penelitian upaya pengembangan sikap sosial santri di Pondok Pesantren Al-Ishlahiyah Malang menunjukkan bahwa, 1 upaya pengembangan sikap sosial berupa program dan

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan antara penyesuaian diri dengan kemandirian santri pondok pesantren Al-Huda Wajak dengan nilai pearson correlation sebesar

Pada hari minggu pagi, salah satu kegiatan para santri dan santriwati adalah gotong royong (ro’an) membersihkan seluruhlingkungan Pondok Pesantren Darul

Pada kenyataannya pondok pesantren dengan fungsinya sebagai lembaga pendidikan Islam juga berfungsi sebagai tempat penyiaran agama Islam di mana para santri (santriwati/

Faktor Penghambat dalam pendidikan Akhlak Melalui Manajemen Qolbu Faktor penghambat yang dihadapi asatidz dalam mengatasi akhlak santri pondok pesantren wali songo antara lain: