• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan pondok pesantren al-Hidayah Basmo dalam mengembangkan agama Islam : studi kasus di pondok pesantren al-Hidayath Basmol, Jakarta Barat 1983-2009

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan pondok pesantren al-Hidayah Basmo dalam mengembangkan agama Islam : studi kasus di pondok pesantren al-Hidayath Basmol, Jakarta Barat 1983-2009"

Copied!
91
0
0

Teks penuh

(1)

PERENAN PONDOK PESANTREN AL-HIDAYAH BASMON

DALAM MENGEMBANGKAN AGAMA ISLAM

(Studi Kasus di Pondok Pesantren Al-Hidayah Baseol, Jakarta

Barat 1983 - 2009)

Skripsi ini diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora untuk memenuhi

persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Humaniora (S. Hum)

Disusun olEh :

NURJANAH

103022027517

JURUSAN SEJARAH PERADÁBAN ISLAM

FAKULTAS ADAB DAN HEMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

(2)

ABSTRAKSI

Pesantren Al-Hidayah Basmol memiliki peranan yang penting dalam

masyarakat sekitar wilayah Basmol. Implementasi visi misi dan tujuan Pesantren

Al-Hidayah Basmol telah terbukti mencetak kader-kader Islam berakhlak mulia

dan menguasai secara baik IPTEK berlandaskan IMTAQ. Dalam penelitian

penulis, mayoritas masyarakat sekitar Basmol mendapatkan manfaat positif dari

Pesantren Al-Hidayah melalui bidang-bidang pendidikan, dakwah dan sosial

keagamaan. Mereka mempercayakan anak-anak mereka untuk menuntut

pendidikan di Pesantren Al-Hidayah Basmol, dan kehadiran Pesantren sangat

(3)

KATA PENGANTAR

Tiada kata yang patut penulis lafazkan selain puja dan puji serta syukur

kehadirat ALLAH SWT yang telah memberi berbagai macam nikmat, kesempatan

serta kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta

salam selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Yang telah

membawa perubahan bagi peradaban manusia. Perubahan dari zaman kegelapan

menjadi zaman yang terang benderang dengan adanya cahaya Islam.

Penulisan skripsi ini merupakan syarat yang harus dipenuhi oleh penulis

untuk dapat menyelesaikan program Sarjana dalam Jurusan Sejarah dan

Peradaban Islam Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dengan segala daya dan upaya penulis berusaha semaksimal mungkin untuk

menyusun sebuah karya skripsi yang terbaik. Namun, sudah menjadi kelaziman

bahwa “tak ada gading yang tak retak”, dan begitulah pada akhirnya skripsi ini

dihasilkan dengan segala kekurangannya. Penulis menyadari bahwa karya ini

masih jauh dari sisi idealnya. Oleh karenanya, penulis berharap akan muncul

kritik, saran, maupun komentar dari berbagai pihak untuk lebih menyempurnakan

segala kekurangan dari karya ini.

Terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak yang

telah memberi petunjuk serta motivasi dalam penulisan karya ini. Oleh karenanya

sudah pada tempatnyalah penulis menghaturkan rasa hormat yang

setinggi-tingginya serta ucapan terimakasih tak terhingga kepada :

(4)

2. Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islam, Drs. H.M. Ma’ruf Misbah,

M.A.

3. Sekretaris Jurusan Sejarah dan Peradaban Islam, Drs. Usep Abdul Matin,

S.Ag, M.A

4. Awalia Rahma, MA, selaku dosen pembimbing akademik yang telah

memberikan motivasi dan dukungan awal bagi terciptanya karya ini.

5. Prof. Dr. H. Budi sulistiona, MA, selaku pengujisekaligus memberikan

bimbingan pada penulis.

6. KH. Muhammad Hasyim Mas’ud (Alm) dan KH. Syarifuddin Abd. Ghoni

MA, KH. Alawi Moh. Zen (Pimpinan Pondok Pesantren Putra), KH.

Hisyam. Hasyim Al-Burhani (Pimpinan Pondok Pesantren Putri) selaku

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hidayah Basmol yang telah memberikan

penulis kesempatan untuk meneliti Pesantren Al-Hidayah Basmol, Jakarta

Barat. Dan Staf pengurus Pesantren Al-Hidayah Basmol.

7. Pemimpin dan seluruh staf pegawai Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora, Perpustakaan Umum

yang telah memberikan pelayanan dan kemudahan bagi penulis dalam

memperoleh data-data yang penulis butuhkan.

8. Kedua orang tua, Ayahanda H. Rojali dan Ibunda Hj. Patmah(Alm) yang

telah banyak berkorban untuk memberikan cinta dan kasih sayang yang

tulus ikhlas serta apapun yang terbaik bagi penulis.

9. Kakak-kakakku, Yuli, Rohimu, Royatih, Maswan, Mega, Pitoy serta

(5)

yang lucu-lucu selalu memberikan canda dan tawa, Sultan, Ocha, Sarah,

Rika, Alung dan Faris, dan kepada H. Saanih yang saya hormati. Serta

Willy Akhmadi dengan penuh kesabaran dan kasih sayang telah

memberikan motivasi penuh bagi penulis sehingga pada akhirnya penulis

mampu menyelesaikan skripsi ini. Tidak lupa pula kepada Kel. besar H.

Gidi dan H. Muhammad serta sahabatku Ocha, Naya, Ami, Alvi, Tiway,

dan Cruelest, yang telah memberikan motivasi penulis untuk melanjutkan

studi sehingga pada akhirnya penulis dapat melewati pendidikan di

kampus tercinta ini.

10.Seluruh kawan-kawan SPI angkatan 2003 Sulis, Rara, Achi, Nuril, Babay,

Biah dan seluruh kawan-kawan yang tidak mungkin penulis sebutkan satu

persatu, yang selama ini telah bersama menorehkan kenangan terindah

yang tak akan terlupakan oleh penulis.

11.Keluarga besar Pesantren Al-Hidayah Basmol yang saya hormati dan

pengurus Pesantren Al-Hidayah Basmol yang telah memberikan bantuan

data-data Pesantren Al-Hidayah Basmol, Muhammad Nur SPd.I. Dan

untuk alumni Pesantren Al-Hidayah Basmol, Bair dan Abd. Gofur penulis

ucapkan terimakasih sebesar-besarnya.

Semoga segala kebaikan-kebaikan yang telah mereka berikan dapat

bermanfaat, dan mendapat balasan limpahan pahala dari Allah SWT.

Amien.

Jakarta, 5 Maret 2009

(6)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

BAB l : PENDAHULUAN ... 1

A....L

atar Belakang Masalah ... 1

B....P

embatasan dan Perumusan Masalah ... 8

C....

Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 9

D....M

etode Penelitian ... 10

E....S

istematika Penulisan ... 11

BAB II : KEADAAN UMUM WILAYAH BASMOL JAKARTA BARAT ... 12

A...G

ambaran Umum Wilayah Basmol ... 12

B....K

(7)

C....K

eadaan Pendidikan Wilayah Basmol ... 14

D....P

erkembangan Agama Islam di Basmol ... 15

BAB III : SEJARAH BERDIRINYA PONDOK PESANTREN

AL-HIDAYAH ... 17

A....S

ejarah berdirinya Pondok Pesantren Al-Hidayah dan Perkembangannya ... 17

B....V

isi, Misi, dan Tujuan Berdirinya Pondok Pesantren Al-Hidayah ... 19

BAB IV : PERANAN PONDOK PESANTREN AL-HIDAYAH BASMOL

DALAM MENGEMBANGKAN AGAMA ISLAM ... 29

A....B

idang Pendidikan ... 32

B....B

idang Da’wah ... 41

C....B

idang Sosial Keagamaan ... 43

(8)

A....K

esimpulan ... 47

B....S

aran-Saran ... 49

DAFTAR PUSTAKA

………..

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan Negara yang mayoritas beragama Islam, memiliki

sistem pendidikan yang unik, panjang dan dinamis. Salah satu sistem pendidikan

yang unik dan menarik untuk dibicarakan ialah Pesantren. Pada zaman wali

songo, pondok Pesantren memainkan peranan sangat penting dalam penyebaran

Agama Islam di Pulau Jawa pada khususnya. Dan juga pada zaman penjajahan

Belanda, hampir semua peperangan melawan kolonial Belanda mendapat

dukungan sepenuhnya dari Pesantren. Oleh karena itu Pesantren juga ikut

berperan dalam proses kemerdekaan bangsa Indonesia.1 Secara tradisi, sebuah

institusi pendidikan Islam dapat disebut “Pesantren” kalau ia memiliki

elemen-elemen utama yang lazim dikenal didunia Pesantren. Elemen-elemen-elemen utama itu

antara lain memiliki pondok, masjid, santri dan kyai, elemen yang paling penting

ialah kyai, karena beliau yang menentukan masa depan suatu Pesantren. Dunia

Pesantren adalah wilayah yang selalu menarik untuk dikaji, baik dalam konteks

kelembagaan, prilaku santri, maupun kehidupan para tokohnya.

Perkataan “pondok” diambil dari bahasa arab yaitu fanduk yang berarti

penginapan bagi orang yang bepergian. Sedangkan perkataan Pesantren” berasal

dari kata santri, yang berawal pe dan akhiran an yang berarti tempat tinggal para

1

(10)

santri. Kyai merupakan cikal bakal dan elemen yang paling pokok dari sebuah

Pesantren. 2 Dalam arti yang paling umum, pondok Pesantren di bedakan dengan

pusat ibadah Islam, Masjid, yang dapat di artikan sebagai lembaga pengajaran dan

pelajaran keislaman yang bertujuan untuk mendalami ilmu pengetahuan agama

Islam dan mengamalkannya sebagai pedoman hidup keseharian dengan

menekankan pentingnya moral dalam bermasyarakat.3 Biasanya santri berarti

siswa yang mempunyai dedikasi penuh di lembaga Pesantren. Kata santri

mempunyai arti luas dan arti sempit . Dalam arti sempit, santri berarti murid yang

belajar dalam institusi agama yang disebut pondok atau Pesantren, sedangkan

dalam arti luas istilah santri merujuk pada anggota masyarakat jawa yang

memegang teguh ajaran-ajaran islam seperti shalat.4 Sesuai namanya, pondok

berarti tempat menginap dan Pesantren berarti tempat para santri mengaji agama

islam, jadi pondok Pesantren adalah tempat para santri mengaji agama Islam dan

sekaligus di asramakan di tempat itu.5

Pesantren atau pondok adalah lembaga yang mewujudkan perkembangan

sistem pendidikan nasional dari segi historis, Pesantren tidak hanya mengandung

makna keislaman tetapi juga keaslian (indigenous) Indonesia. Sebab lembaga

yang serupa sudah terdapat pada masa kekuasaan Hindu-Budha, sedangkan Islam

2

Karel A. streenbrink. Pesantren Madarasah Sekolah. (Jakarta. Pusataka LP3ES, 1994). hal.22 Zamahsyari Dhofier, Tradisi Pesantren. (Jakarta: LP3ES, 1983)

3Manfred Ziemek,Pesantren Dalam Pembaharuan,(Jakarta:P3M,1986) H.99

4

Abdurrahman Mas’ud, Intelektual Pesantren, (Yogyakarta : LKIS, ), hal.2.

5

(11)

meneruskan dan mengislamkannya.6 Perkembangan suatu Pesantren bergantung

pada kemampuan pribadi kyainya yang memimpin, meneruskan, dan

mewarisinya. Jika pewaris menguasai sepenuhnya dengan baik Pengetahuan

keagamaan, wibawa, keterampilan mengajar, dan kekayaan lainnya yang

diperlukan maka unsur Pesantren akan lama bertahan. Sebaliknya, Pesantren akan

menjadi mundur dan mungkin hilang, jika keturunan kyai yang mewarisinya tidak

memenuhi persyaratan. Jadi, seorang figur Pesantren memang sangat

menentukan.7 Semula, Pesantren lebih dikenal sebagai lembaga pendidikan

Islam, lembaga ini dipergunakan untuk dakwah dan tempat untuk mempelajari

agama islam. Selain pusat penyebaran agama islam tetapi juga mengusahakan

tenaga bagi penyiaran dan pengembangan agama.8

Sejak akhir abad ke-20 keadaan Pesantren yang semula bukan merupakan

pendidikan formal ini pada akhirnya berbenah diri.Para pengelola Pesantren

menyesuaikan lembaga pendidikan formal dengan manajemen pengelolaan

modern sesuai dengan perkembangan zaman. Pendidikan yang diberikan tidak

hanya ilmu agama Islam semata, tetapi ditambah dengan pelajaran Bahasa Inggris

dan Bahasa Arab.9 Hal ini menandakan bahwa Pesantren dan orang-orang yang

ada di dalamnya bersifat terbuka, tidak hanya memikirkan hal-hal yang bersifat

ukhrowi tetapi juga bersifat duniawi dan yang lebih penting lagi mereka

6

M. Dawan Raharjo, Pergulatan Dunia Pesantren, (Jakarta L3M, !(P3M), hal 3

7Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia ( Jakarta, Raja Grafindo Persada,

1995 ) Cet. 1 Hal. 138

8M. Dawan Rahardjo, Pesantren dan Pembaharuan ( Jakarta, LP3ES, 1974 ) Hal. 61

9

(12)

menanggapi terhadap perkembangan dunia luar. Hal itu tercermin dari

penyesuaian yang mereka lakukan dalam menghadapi zaman yang semakin maju

ini.10

Secara historis, Pesantren juga telah membuktikan dirinya sebagai suatu

lembaga pendidikan Islam yang mapan. Perubahan-perubahan sosial, politik,

ekonomi, kebudayaan, dan lain-lain. Sejauh ini tidak begitu banyak berpengaruh

terhadap kelanjutan eksistensi Pesantren, sejak berdirinya Pesantren pada masa

penjajahan dan zaman kemerdekaan sekarang ini membuktikan keagamaan yang

tangguh.11 Fakta lain menunjukkan bahwa Pesantren bukan berakar dari tradisi

Islam karena tidak ditemukannnya lembaga Pesantren di Negara-negara Islam

lainnya, sementara lembaga yang serupa dengan Pesantren banyak ditemukan

dalam masyarakat Hindu-Budha, seperti di India, Myanmar, dan Thailand.12

Salah satu bentuk pendidikan Islam tertua di Indonesia adalah Pesantren

yang tersebar di berbagai pelosok, yang tentunya telah berhasil melahirkan banyak

pemimpin di negeri ini, baik pemimpin yang duduk dalam pemerintahan maupun

tidak dalam pemerintahan.13 Saat sekarang pengertian yang paling populer dari

Pesantren adalah suatu lembaga pendidikan Islam Indonesia yang bertujuan untuk

medalami pengetahuan agama Islam. Dan mengamalkannya sebagai pedoman

10

DRS. Sidi Gazalba, Pesantren sebagai Wadah Komunikasi ( Jakarta, PT. Rineka Cipta, 1995 ) Cet. 2 Hal 3

11

Prof. DR. Azyumardi Azra, MA, Esei-Esei Intelektual Muslim & Pendidikan Islam

(Jakarta, Logos, 1998) Cet. 1 Hal 104

12

Ensiklopedi Islam, (Jakarta : PT. ICHTIAR BARU VAN HOEVE, (1997), Jilid 4, hal 100-101.

13

(13)

hidup keseharian dengan menekankan pentingnya moral dalam hidup

bermasyarakat.14

Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam tertua yang telah

berfungsi sebagai salah satu benteng pertahanan umat Islam, pusat da’wah dan

pusat pengembangan masyarakat muslim di Indonesia. Untuk menjadi suatu

pondok Pesantren yang besar, setiap pondok Pesantren tidak akan lahir begitu

saja, melainkan tumbuh sedikit demi sedikit melalui kurun waktu yang cukup

lama. Maka dari itu, peranan pondok Pesantren nampaknya memegang kunci bagi

jawaban atas pasang surutnya pondok Pesantren. Demikian pula dengan

perkembangan yang dialami oleh pondok Pesantren Al-Hidayah yang

perkembangannya semakin maju dengan pesat. Di pondok Pesantren Al-Hidayah,

telah terlihat nuansa islami dan semangat belajar bagi masyarakat karena setiap

saat para santri mengkaji berbagai ilmu agama sehingga masyarakat pun

terangsang untuk mengkaji ilmu tersebut.

Sejak awal berdirinya sampai sekarang, dengan kesederhanaan yang

dimilikinya, pondok Pesantren Al-Hidayah terus berkembang tidak pernah

berhenti. Pondok Pesantren Al-Hidayah terus berusaha untuk mengembangkan

dirinya baik pada bidang pendidikan maupun dalam bidang kemasyarakatan,

meskipun masih tetap mempertahankan sistem pendidikan tradisional yang

dikenal dengan system salaf atau tradisional, tetapi pondok Pesantren Al-Hidayah

juga tidak menutup diri untuk menerima system pendidikan modern dengan tujuan

14

Haidar Putra Daulat, Historistas dan Eksistens, Pesantren sekolah dan Madrasah

(14)

untuk meningkatkan pengetahuan para santri sehingga terbentuk suatu

keseimbangan antara ilmu duniawi dan ukhrowi.

Dengan sistem pendidikan yang telah diterapkan yaitu sistem pendidikan

salaf, dan sistem pendidikan modern pondok Pesantren Al-Hidayah telah banyak

mencetak para santri untuk selalu berbakti pada agama, nusa dan bangsa. Pondok

Pesantren Al-Hidayah didirikan oleh Alm. KH. Mas’ud Abdul Ghani, dan

diteruskan oleh Alm. KH. M. Hasyim Mas’ud dan sekarang Pesantren tersebut

dikelola oleh KH Alawi. Moh. Zen. MA dan KH. A. Sayifuddin Abdul Ghoni MA

dan beberapa pengurus lainnya.

Peranan pondok Pesantren Al-Hidayah sangat berpengaruh sekali dalam

masyarakat sekitar khususnya daerah Basmol. Banyak warga sekitar yang

memondokkan putra-putrinya dengan tujuan menjadikan anaknya menjadi anak

yang berbudi pekerti baik. Pesantren Al-Hidayah didirikan karena banyak warga

sekitar Basmol yang ingin agar anaknya mempelajari kitab salafiah (kitab kuning)

dan memperdalam ilmu-ilmu Agama.15 Sebelum Pesantren ini terbentuk pada

tahun 1983 hanyalah sebuah beberapa bangunan yang berbentuk gubuk, dan

karena keterbatasannya Pesantren Al-Hidayah belum membangun tempat tinggal

untuk santri putri bermukim. Tetapi karena penduduk Basmol menerima

kehadiran Pesantren dengan baik maka diizinkan kepada para santri putri untuk

bertempat tinggal dipermukiman penduduk untuk sementara waktu. Telah terbukti

bahwa keberadaan Pesantren Al-Hidayah sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat

sekitar. Ini adalah suatu bukti bahwa masyarakat sngat mendukung sepenuhnya

15

(15)

proses berdirinya Pesantren Al-Hidayah di Basmol dengan harapan agar putra dan

putri mereka dapat dididik di Pesantren tersebut.16 Didalam kota metropolitan ini

ternyata di daerah Basmol terdapat Pesantren yang mempunyai peranan yang

sangat penting dalam Agama Islam. Untuk itu penulis memilih judul “Peranan

Al-Hidayah Basmol Dalam Mengembangkan Agama Islam(Studi Kasus Di Pondok

Pesantren Al-Hidayah Basmol Jakarta Barat 1983-2007).

Pondok Pesantren Al-Hidayah terus mengembangkannya dengan menjadi

Pesantren yang mampu mendidik dan membina santri-santrinya dalam

pengembangan Agama Islam, baik pada bidang sosial dan kemasyarakatan

ataupun pendidikan tradisional atau modern dengan tujuan meningkatkan

pengetahuan para santri dalam pelajaran Agama dan umum.

Walaupun belum sebesar pondok-pondok Pesantren terkenal di Indonesia

seperti pondok Pesantren Gontor, pondok Pesantren Tebu Ireng, dan

pondok-pondok Pesantren terkenal lainnya, pondok-pondok Pesantren ini juga telah terkenal dan

berpengaruh besar bagi masyarakat Basmol khususnya masyarakat di sekitar

pondok Pesantren.Karena belum adanya pembahasan tentang Pondok Pesantren

Al-Hidayah yang terletak di Basmol, maka penulis menganggap perlu untuk

memperkenalkan Pondok Pesantren Al-Hidayah ini kepada masyarakat luas atau

kepada para pembaca, sebagai pondok Pesantren yang memiliki peranan penting

dalam mengembangkan Agama Islam.

Meskipun didaerah sekitar Basmol ada sebuah Pesantren lain, tetapi

Pesantren Al-Hidayah lebih familiar dipandangan masyarakat luas khususnya

16

(16)

daerah Basmol sehingga banyak masyarakat sekitar ataupun dari luar lebih

memilih putra dan putrinya untuk menuntut ilmu di Pesantren Al-Hidayah. Hal

tersebut di karenakan begitu terkenalnya pendiri Pesantren Al-Hidayah yaitu KH.

Mas’ud, karena namanya yang begitu kharismatik dikalangan masyarakat. Itu

terbukti dengan adanya suatu jalan yang diberi nama Jl.KH.Mas’ud. Selain itu

penulis merasa perlu untuk melakukan suatu kajian khusus tentang sejarah berdiri

Pondok Pesantren Al-Hidayah. Di samping itu, sebagai suatu lembaga pendidikan

dan da’wah Islam, Pondok Pesantren Al-Hidayah mempunyai peranan yang

sangat besar bagi kemajuan ajaran agama Islam, khususnya pada masyarakat

sekitar pondok Pesantren.

Dan alasan penulis memilih PesantrenAl-Hidayah Basmol karena

pesantren tersebut memiliki tempat yang sederhana tetapi membuat orang tua

ingin memondokkan putra dan putrinya di Pesantren tersebut karena

kesederhanaannya tersebut Pesantren Al-Hidayah Basmol diminati. Dan itu juga

di karenakan setiap perlombaan yang diadakan baik perlombaan Nasional ataupun

perlombaan tingkat kecamatan atau kelurahan, selalu Pesantren Al-Hidayah

Basmol yang mendapatkan juara pertama.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas merasa

perlu untuk memberikan batasan kajian dan merumuskan terlebih dahulu masalah

yang akan dibahas oleh penulis agar arah tujuan dan sasaran yang hendak

(17)

hanya difokuskan pada sejarah berdiri dan berkembangnya Pondok Pesantren

Al-Hidayah.

Penulis menyadari bahwa untuk melakukan penelitian tentang Pondok

Pesantren Al-Hidayah, tidak akan dibahas secara keseluruhan, untuk itu penulis

membatasi pembahasannya pada :

1. Bagaimana peranan Pondok Pesantren Al-Hidayah dalam

mengembangkan Agama Islam dalam bidang pendidikan, Da’wah dan

bidang sosial keagamaan.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Untuk dapat melengkapi wacana pengetahuan kita mengenai sejarah dan

perkembangan lembaga pendidikan Islam.

2. Untuk mengetahui bagaimana sejarah berdirinya Pondok Pesantren

Al-Hidayah.dan mengetahui apa yang melatarbelakanginya.

3. Untuk mengetahui siapa pendiri Pondok Pesantren Al-Hidayah,

bagaimana riwayat hidupnya.

4. untuk memberikan informasi lengkap mengenai sejarah penyelenggaraan

pendidikan di Pesantren Al-Hidayah khususnya bagi kalangan sendiri

(intern) dan umumnya kalangan luar (ekstern).

Adapun penggunaan dalam pembahasan skripsi ini adalah untuk

melengkapi tugas-tugas dan persyaratan dalam mencapai gelar sarjana di Fakultas

Adab dan humoniora, Jurusan Sejarah dan Peradaban Islam UIN Syarif

(18)

akhirnya menjadi dokumentasi bagi Pondok Pesantren Al-Hidayah di Jakarta

Barat.

D. Metode Penelitian

Setelah penulis menetapkan, dan menentukan objek pembahasan yaitu

tentang Pondok Pesantren Al-Hidayah adalah lembaga pendidikan yang tentunya

dalam mendirikan lembaga tersebut memiliki latar belakang atau sejarah

tersendiri. Dengan demikian penulis akan melakukan penelitian mengenai sejarah

berdirinya, tokoh-tokoh pendiri Pondok Pesantren Al-Hidayah dan perkembangan

Pondok Pesantren Al-Hidayah. Maka upaya merekontruksi masa lampau dari

objek penelitian itu di tempuh melalui metode historis.

Dalam mencari dan mengumpulkan data tersebut, langkah pertama penulis

menggunakan metode Library Research (studi kepustakaan) yaitu mencari dan

mengumpulkan data dari sumber-sumber tertulis, baik berupa buku, dan bahan

lain yang berupa informasi, seputar objek maupun informasi langsung mengenai

pondok Pesantren. Setelah itu penulis melakukan observasi yaitu dengan

mendatangi lokasi penelitian dan mengamati secara langsung pondok Pesantren

Al Hidayah, kemudian penuls melakukan wawancara.

Wawancara ini dilakukan guna melengkapi bahan dokumenter yang

penulis peroleh. Langkah kedua yaitu konsekuensi logis dalam metode sejarah

bahwa sumber tersebut di uji keasliannya atau kebenarannya melalui kritik ekstern

maupun intern, lalu kemudian data tersebut di analisis. Langkah ketiga,

fakta-fakta tersebut disintesiskan melalui eksplanasi sejarah. Langkah keempat,

(19)

memperhatikan aspek kronologis. Tekhnis penulisan yang penulis pakai salah

satunya adalah menggunakan buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Skripsi,

Tesis, dan Disertasi yang di terbitkan oleh Hamid Nasuhi, dkk. Jakarta,Ceqda

UIN Syarif Hidayatullah, 2007.

E. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dan mendapatkan gambaran terhadap skripsi ini,

maka penulis membagi beberapa bab dengan rincian sebagai berikut:

Bab I adalah pendahuluan yang membahas tentang latar belakang masalah,

pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode

penelitian serta sistematika penulisan.

Bab II membahas tentang keadaan umum wilayah Pesantren Al-Hidayah

dalam kondisi sosial, pendidikan, dan keadaan masyarakat.

Bab III dalam bab ini penulis akan menguraikan sejarah berdirinya pondok

Pesantren Hidayah yang meliputi tentang berdirinya pondok Pesantren

Al-Hidayah dan perkembangannya, visi, misi dan tujuan berdirinya pondok

Pesantren.

Bab IV membahas tentang kedudukan pondok Pesantren Al-Hidayah

dalam masyarakat, yang meliputi: kedudukan pondok Pesantren Al-Hidayah

dalam masyarakat terutama dalam bidang pendidikan, da’wah, dan sosial

keagamaan.

(20)

BAB II

KEADAAN UMUM WILAYAH BASMOL JAKARTA BARAT

A. Gambaran Umum Wilayah Basmol

Jakarta Barat adalah salah satu dari 5 Kotamadya di DKI Jakarta. Jakarta

Barat secara administratif terbagi menjadi 8 Kecamatan dan 56 Kelurahan. Jakarta

Barat berbatasan dengan Jakarta Utara di sebelah Utara, Jakarta Pusat di sebelah

Timur, Jakarta Selatan di sebelah Selatan dan Tangerang di sebelah Barat. Di

Jakarta Barat terdapat suatu daerah yang bernama Basmol yang letaknya di

Kembangan Utara. Secara geografis letaknya sangat strategis karena daerah

tersebut mudah untuk di lewati karena berbatasan dengan:

Sebelah Utara : Dengan Kelurahan Rawa Buaya dan Kelurahan Kedaung

Kali Angke, Kelurahan Cengkareng

Sebelah Timur : Dengan Kelurahan Kedoya Utara dan Kelurahan Kedoya

Selatan, Kecamatan Kembangan Kebon jeruk

Sebelah Selatan : Dengan Kelurahan Kembangan Selatan Kecamatan

Kembangan

Sebelah Barat : Dengan Kelurahan Kembangan Selatan dan Kelurahan

Rawa Buaya Kecamatan Cengkareng.

Luas wilayahnya 364,675 Ha dan terbagi menjadi 5 lingkungan, 10

Rukun Warga dan 110 Rukun Tetangga dengan jumlah penduduk 23.966 jiwa

dengan jumlah laki-laki 12307 jiwa dan perempuan 11659 jiwa.17Nama Basmol

(21)

berasal dari kata basmalah yang artinya dengan menyebut nama Allah yang Maha

Pengasih lagi Maha Penyayang. Karena Pesantren Al-Hidayah berada di Basmol

maka banyak masyarakat sekitar wilayah Basmol menamakan Pesantren

Al-Hidayah Basmol karena nama jalan tersebut sangat familiar di telinga masyarakat

luas. Selain dari wilayah sekitar Basmol yang mengayom pendidikan di Pesantren

Bamol tetapi banyak juga dari luar provinsi Jakarta seperti lombok, Palembang,

Pontianak dan masih banyak lagi.

B. Keadaan Masyarakat Islam di Daerah Basmol

Keadaan masyarakat Islam khususnya di Jl. Raya Basmol Rt.008 dan

Rw.06 Kembangan Utara, Jakarta Barat memiliki 608 jumlah warga dengan

jumlah kepala keluarga 178 kepala keluarga, masyarakat pribumi 51 kepala

keluarga pendatang 127 kepala keluarga. Dengan rata-rata 298 jiwa laki-laki dan

310 jiwa perempuan. Kondisi rata-rata ekonomi penduduk daerah Basmol ialah

rata-rata menengah ke atas berkisar 40%, menengah ke bawah berkisar 10% dan

rata-rata ekonomi menengah hampir 50%. Itu dapat dilihat dari pekerjaan mereka

yang kebanyakan wiraswasta karena di sekitar daerah tersebut terdapat pasar

tradisional yang biasa disebut oleh masyarakat sekitar ialah pasar Kemiri. Banyak

juga yang menjadi guru dan pegawai negeri, dan karyawan serta masih banyak

lagi pekerjaan masyarakat Basmol. Di daerah Basmol, Jakarta Barat terdapat 8

orang janda dan 4 anak yatim yang umurnya berkisar 1-15 tahun.18

18

(22)

Budaya atau adat istiadat yang ada di daerah Basmol banyak di warnai

oleh unsur-unsur agama, karena masyarakat Basmol sangat berpegang teguh

terhadap agama, kebudayaan yang berhubungan dengan roh/nenek moyang

ataupun persembahan terhadap hal ghaib sudah jarang kelihatan dan memang

hampir tidak ada. Tradisi yang sekarang masih bertahan adalah qosidahan dan

ziarah ke makam wali, marawis, dan masih banyak lagi.

Mayoritas masyarakat wilayah Basmol memeluk agama Islam, itu

dibuktikan dari hasil wawancara dengan Bapak Edi ketua RT wilayah Basmol,

Jakarta Barat karena hanya dua kepala keluarga saja yang beragama Kristen dan

merekapun adalah orang pendatang yang bersuku China dan Batak. Dengan

jumlah agama Islam 98,87 dan agama Kristen 1,13%.19

Masyarakat Basmol mengenal apa yang disebut guru Agama dengan

beberapa tingkatan seperti guru ngaji, guru kitab, guru tarekat, dan guru agama.

Para guru tersebut telah menunaikan ibadah haji ke Makkah, karena status haji

atau pernah menunaikan ibadah haji, sudah dianggap mempunyai ilmu

pengetahuan Agama yang tinggi dan sangat dihormati. Oleh karena itu tidak

mengherankan jika seorang kyai bergelar haji, minimal predikat tersebut di dalam

status sosialnya lebih tinggi.

C. Keadaan Pendidikan Wilayah Basmol

Pendidikan yang ada di Basmol dari tingkat TK/Diniyah, SD/Ibtidaiyah,

SMP/Tsanawiyah, SMA/’SMEA/SMK/Aliyah. Selama dari tahun 1983 sampai

19

(23)

sekarang, rata-rata murid yang mendalami ilmu pendidikan di sekolah mengalami

proses naik turun pada tahun 2005 jumlah santri 230 orang. Santri putra 125 orang

dan santri putri 105 orang. Dan pada tahun 2007-2009 jumlah santri 242 orang.

Santri putra 131 da santri putri 111 orang. Bila digabungkan dengan santri yang

tidak bermukim berjumlah 600 orang dari berbagai daerah. Dan dengan adanya

program wajib belajar 9 tahun yang telah terealisasikan dengan baik sangat

membantu dan saat sekarang sudah mulai terlihat hasilnya.20

Di daerah Kembangan Utara khususnya daerah Basmol terdapat sejumlah

sarana pendidikan yaitu: 3 kelompok bermain, 9 TK, 15 SD, 2 Madrasah, 5 SLTP,

1 SMU dan 1 Pesantren. Pendidikan terakhir masyarakat daerah Basmol Jakarta

Barat rata-rata pendidikannya SD, SLTP, dan SMU. Di samping itu beberapa

orang melanjutkan pendidikannya sampai tingkat D3, S1, bahkan S2.21

D. Perkembangan Agama Islam di Basmol

Para guru ngaji di wilayah Basmol mengajar anak-anak berusia 7-12 tahun

dalam membaca Al-Qur’an dan tata cara sembahyang. Sedangkan guru kitab

mengajarkan Islam klasik kepada santri. Guru ngaji ini mendapat panggilan

kehormatan yaitu Kyai/ulama. Pengajian kitab biasanya diajarkan di Pesantren

yang hanya diikuti oleh orang dewasa. Berdasarkan pembagian kelas di atas kaum

ulama merupakan golongan yang berpengaruh dan mempunyai status sosial lebih

tinggi karena pengetahuan Agama mereka. Golonngan ini biasanya memberikan

20 Data profil Podok Al-Hidayah Basmol Jakarta Barat, tahun 2007-2009

21

(24)

dan mendorong perubahan di dalam masyarakat. Peranan pemimpin Pesantren

yang disebut ulama sangat besar pegaruhnya sebagai pemimpin agama Islam.

Pesantren berperan sangat besar dalam menyebarluaskan nilai-nilai Islam dalam

kehidupan masyarakat. Perkembangan Islam tidak hanya dilihat dari lembaga

formal saja tetapi lembaga informal seperti majlis ta’lim, pengajian-pengajian

(25)

BAB III

SEJARAH BERDIRINYA'PONDOK PESANTREN AL-HIDAYAH

A.Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Al-Hidayah dan Perkembangannya

Pesantren adalah sekolah tradisional Islam berasrama di Indonesia.

Institusi pengajaran ini memfokuskan pada ajaran agama dengan menggunakan

metode pengajaran tradisional dan mempunyai aturan-aturan, administrasi dan

kurikulum pengajaran yang khas. Pesantren biasanya dipimpin oleh seorang guru

agama atau ulama yang sekaligus sebagai pengajar para santri.22

Sebelum terbentuk pada tahun 1983, Pesantren ini sebuah bangunan yang

berbentuk gubuk, dan karena keterbatasannya Pesantren Al-Hidayah belum

membangun tempat tinggal untuk santri putri yang bermukim. Tetapi karena

penduduk Basmol menerima kehadiran Pesantren dengan baik maka diizinkan

kepada para santri putri untuk bertempat tinggal di pemukiman penduduk untuk

sementara waktu. Ini adalah suatu bukti bahwa masyarakat sangat mendukung

sepenuhnya proses berdirinya Pesantren Al-Hidayah di Basmol dengan harapan

agar putra dan putri mereka dapat dididik di Pesantren tersebut.23

Pondok Pesantren Al-Hidayah Basmol didirikan pada tahun 1983, diawali

oleh keinginan para pelajar baik dari Ibtidaiyah (SD), maupun dari tingkat

Tsanawiyah (SLTP) banyak di antara mereka ingin memperdalam Ilmu-ilmu

22 Untuk tinjauan lebih lengkap lihat, Karel A.Steenbrink, Pesantren. Madrasah dan

Sekolah:Pendidikan Islam dalam Kurun Modern, (Jakarta: LP3S,1986) h. 43.

23

(26)

agama dengan kitab Salafiah (kitab kuning). Maka untuk kesinambungan

pendidikan tersebut dalam rangka mengisi pembangunan dalam bidang

pendidikan mental spiritual, Kyai Mas'ud memberikan kesempatan kepada mereka

untuk ditampung dalam suatu asrama guna melayani aspirasi mereka. Diantara

hasil musyawarah diputuskan untuk menyediakan asrama bagi siswa yang

tinggalnya jauh dari sekolah atau madrasah. Hasil musyawarah ini dilaporkan

kepada ketua yayasan Al-Hidayah yakni KH Mas'ud dan KH Muhtar juga kepada

pengurus Yayasan.

Dengan seizin Allah SWT hasil musyawarah ini mendapat dukungan dari

masyarakat sekitarnya, sehingga selang beberapa bulan berdirilah tempat

penginapan untuk putra saja, yaitu pada tahun 1988 - 1989. Pada tahun berikutnya

mulai dibangun asrama putri yang sebelumnya santri putri tinggal di perumahan

penduduk.

Dengan wakaf tanah yang diberikan Alm KH Mas'ud, maka dilanjutkan

pembangunan meskipun dengan bantuan uang sekedarnya, maka terdapatlah

bangunan sederhana untuk santri putri. Tepat awal tahun ajaran 1989 - 1990 santri

putri sudah dapat mengikuti Ta'lim pendidikan di asrama.

Dalam kondisi yang sederhana sedikit demi sedikit Pesantren Al-Hidayah

mulai mengadakan berbagai pengembangan sarana dan fasilitas pendidikan yang

diperlukan oleh para santri. Diantaranya penambahan ruang kamar santri secara

permanen dua lantai. Pondok Pesantren Al-Hidayah terus mengembangkannya

dengan menjadi Pesantren yang mampu mendidik dan membina santri-santrinya

(27)

ataupun pendidikan tradisional atau modern dengan tujuan meningkatkan

pengetahuan para santri dalam pelajaran Agama dan umum.

Dengan sistem pendidikan yang telah diterapkan yaitu sistem pendidikan

salaf dan sistem pendidikan modern, pondok Pesantren Al-Hidayah telah banyak

mencetak para santri untuk selalu berbakti pada Agama, Nusa dan Bangsa.

Pondok Pesantren Al-Hidayah didirikan oleh Alm. KH. Mas'ud Abdul Ghani, dan

diteruskan oleh Alm. KH. M. Hasyim Mas'ud dan sekarang Pesantren tersebut

dikelola oleh KH Alawi. Moh. Zen. MA dan KH. A. Syarifuddin Abdul Ghoni

MA, KH. Hisyam Al-Burhani, dan beberapa pengurus lainnya. Pesantren ini di

dirikan di lokasi yang berdekatan dengan keramaian pasar Kemiri yang sering

diidentikan dengan kriminalitas.

Walaupun belum sebesar pondok-pondok Pesantren terkenal di Indonesia

seperti pondok Pesantren Gontor, pondok Pesantren Tebu Ireng, dan

pondok-pondok Pesantren terkenal lainnya, pondok-pondok Pesantren ini juga telah terkenal dan

berpengaruh besar bagi masyarakat Basmol khususnya masyarakat di sekitar

pondok Pesantren.

B. Visi, Misi dan Tujuan Berdirinya Pondok Pesantren Al-Hidayah

Pada umumnya sebuah lembaga pendidikan yang bercorak religius,

khususnya Pesantren mempunyai tujuan yang ingin dicapainya untuk

menyelamatkan serta membahagiakan manusia baik dunia maupun akhirat.

Demikian juga pondok Pesantren Al-Hidayah yang mengharapkan agar tujuan dan

(28)

baik, berpengetahuan luas serta berjiwa ikhlas. visi, misi dan tujuan berdirinya

Pesantren Al-Hidayah adalah sebagai berikut:

1. Visi

Terciptanya penguasaan keilmuan (IPTEK) yang dilandasi oleh iman dan

taqwa (IMTAQ) yang handal serta berbudi pekerti luhur (ahlakul karimah)

yang diharapkan dapat berkiprah secara maksimal khususnya, di tengah

kehidupan masyarakat Islam dimasa yang akan datang agar terwujudnya

Islam yang penuh rahmat di tengah kehidupan manusia.

2. Misi

a. Membina kader-kader muslim dalam menyiapkan individu yang

unggul dan berkwalitas dalam IMTAQ dan IPTEK.

b. Mempersiapkan sarana dan prasarana pendidikan yang cukup

memadai untuk mendukung pembinaan kader-kader yang positif,

mandiri di masyarakat dalam IMTAQ dan IPTEK, agar dapat

mewujudkan masyarakat khoirul ummah.

3. Tujuan

a. Menyebarluaskan Ilmu

Tujuan kyai mendirikan Pesantren adalah untuk menyebarluaskan

Agama Islam dan juga ilmu pengetahuan yang telah mereka miliki melalui

pendidikan dan pengajaran di Pesantren Al-Hidayah. Ini adalah suatu bukti

bahwa seseorang yang telah memiliki ilmu, memberikan pengajaran

(29)

b. Mencetak generasi penerus

Setiap kyai pada umumnya mengharapkan agar para santrinya mampu

mewarisi ilmu yang dimilikinya untuk bekal di masa depan. Dan melanjutkan

risalahnya sebagai mubaligh-mubaligh atau penyampai ilmu pada masyarakat

luas seperti halnya para Nabi yang terdahulu. Alm. KH. Mas’ud juga sangat

mengharapkan santri-santrinya agar memilki pribadi-pribadi yang mampu

melanjutkan dirinya.

c. Membentuk pribadi-pribadi shaleh

Pribadi yang shaleh senantiasa menjadi harapan pondok Pesantren

Al-Hidayah sebagai hasil dari didikan para pengajar sehingga munculah

pribadi-pribadi yang shaleh yang mampu menuntun dirinya sendiri untuk masyarakat

luas.

d. Menyebarluaskan syiar agama Islam

Pondok Pesantren disamping sebagai tempat para santri mencari ilmu,

pondok Pesantren berfungsi juga sebagai tempat untuk syiar agama, dimana

masyarakat sekitar banyak yang belum mengerti mengenai pentingnya agama

Islam dan itu juga seperti halnya yang dilakukan para Nabi dan Wali songo

dalam menyebarkan agama Islam melalui dakwah.

e. Menanamkan semangat kemandirian

Pondok Pesantren merupakan tempat para santri mencari ilmu baik

formal maupun nonfomal. Di samping itu para santri harus tinggal di pondok

Pesantren dan meninggalkan kampung halamannya, oleh karena itu pondok

(30)

mandiri tanpa banyak menggantungkan diri kepada orang lain tetapi

sebaliknya harus dapat membantu masyarakat yang membutuhkan Di

samping itu pula setiap santri dituntut untuk hidup sederhana sehingga

mereka tidak terlalu berlebihan dan tidak terjadi kecemburuan sosial yang

akan mengakibatkan tindakan-tindakan negatif. Semua tujuan pondok

pesantren Al-Hidayah diharapkan agar santri-santri menjadi anak yang

berguna bagi Nusa dan Bangsa sesuai dengan visi, misi dan moto pondok

Pesatren Al-Hidayah Basmol.

4. Motto Kepesantrenan

Motto pondok Pesantren Al-Hidayah Basmol adalah mengacu kepada

4M lA, yaitu Mu'min, Muttaqin, Muslim, Muhsin dan Alim.

a) Mu'min : mendidik santri dengan tauhid untuk beriman dan berikrar

pada rukun-rukun yang ditetapkan Allah.SWT

b) Muttaqin : mendidik santri menjadi manusia yang takut, cinta dan

hormat kepada Al1ah.SWT.

c) Muslim : mendidik santri menjadi santri yang teguh dalam keislaman,

sumarah dan sadrah kepada qadar dan iradah Allah SWT

d) Muhsin : mendidik santri yang senantiasa berbuat kebaikan/kebajikan,

akhlakul karimah serta memiliki ketangguhan dan keberanian untuk

membela kebenaran.

e) Alim : mendidik santri dengan pengetahuan ilmu agama dan umum

(31)

Dengan upaya ini diharapkan para santri bisa memiliki wawasan

yang luas, tangguh, cerdas dan teliti dalam menghadapi berbagai

permasalahan yang ada. Santri pondok Pesantren secara keseluruhan

berjumlah 250 santri pada tahun 2005, jumlah ini belum termasuk siswa

ghoiru mukimin (tidak nyantri). Hal ini disebabkan adanya keterbukaan

bagi sekolah untuk menerima siswa yang tidak mukim, atau yang pulang

pergi. Karena tidak harus bermukim di Pesantren tersebut tetapi dapat

mengkaji ilmu sesuai dengan pelajaran santri yang bermukim di pondok

Pesantren Al-Hidayah Basmol. Hanya lebih banyak pelajaran mengaji

untuk santri yang bermukim di pondok karena setiap ada waktu luang

diwajibkan mengaji untuk beribadah.

Dari jumlah santri yang ada, daerah asal mereka masih terbatas

daerah-daerah tetangga yang berdekatan dengan pondok Pesantren

diantaranya: Jakarta, Tangerang, Bekasi bahkan ada beberapa santri yang

berasal dari luar kota seperti Cirebon, Surabaya, Jawa Timur.

Jumlah santri keseluruhan berjumlah 600 orang, terdiri dari para

santri yang bermukim dan yang pulang pergi atau tidak bermukim di

pondok Pesantren A1-Hidayah Basmol Jakarta Barat tahun 2009. Santri

putra dan putri yang bermukim berjumlah 242 orang, santri putra berjumlah

131 orang dan santri putri berjumlah 111 orang, dan yang tidak bermukim

(32)

JADWAL KESEHARIAN SANTRI

Sholat shubuh berjamaah di Mushollah

Dzikir dan Tadarrus Qur’an

Ta’lim kitab kuning

Mandi dan sarapan pagi.

Berangkat ke sekolah

Belajar di sekolah

Solat Dhuhur, Makan Siang

Ta’lim (1 Mts), belajar kembali (MA)

(33)

JADWAL KEGIATAN MINGGUAN

No Hari Jenis Kegiatan

1 Malam Jum’at

• Membaca yasin ,tahlilan dipimpin oleh

kyai langsung

• Membaca wasiat dan berjanzi

• Latihan pidato

2 Minggu pagi Ro’an (kerja bakti membersihkan pondok

secara keseluruhan)

• Olahraga, (Senam Santri dll.)

3

Selasa, Kamis Sore

dan Minggu Siang

• Tahsin Tilawah al-Qur’an

• Belajar Qiro’at di Masjid

JADWAL KEGIATAN BULANAN

- Setiap minggu pertama diadakan pengajian bulanan wali santri yang

dipimpin langsung oleh Kyai.

- mengadakan perlombaan yang akan dilaksanakan oleh tiap-tiap

(34)

a. Manajemen Pendidikan Pesantren

Manajemen pendidikan di Pondok Pesantren al-Hidayah Basmol

berprinsip pada kaidah "memelihara yang lama, yang baik dan mengambil

yang baru yang lebih baik". Berdasarkan kaidah tersebut, Pesantren

Al-Hidayah Basmol, seperti juga Pesantren lainnya tetap memelihara sistem

manajemen pendidikan pondok Pesantren tradisional dengan tetap

memelihara sistem pengajian sorogan (tutorial), bandongan, pendalaman

kitab-kitab klasik seniorisasi dan lain sebagainya. Upaya modernisasi

Pesantren dalam sistem pendidikan nampak dengan adanya sistem

pendidikan formal, sistem komputerisasi, pelatihan komputer, dan lain-lain.

Dan mengambil yang baru lebih baik dengan artian bahwa Pesantren

Al-Hidayah Basmol Jakarta Barat tidak menutup kemungkinan untuk menerima

manajemen pendidikan Pesantren dari pihak luar agar dapat lebih baik lagi.

Pendidikan Pondok Pesantren Al-Hidayah Basmol misalkan berdakwah,

majlis ta'lim.

b. Struktur Kepengurusan

Ada dua kepengurusan di pondok Pesantren Al-Hidayah Basmol,

lapis pertama adalah dewan pengasuh (Yayasan) dan lapis kedua adalah

(35)

Dewan pengasuh pondok Pesantren Al-Hidayah Basmol adalah

pemegang otoritas tertinggi yang membuat segala macam kebijaksanaan

kepemimpinan. Dewan pengasuh tersebut terdiri atas :

1. Penasehat : K.H. Muhammad Hasyim Mas’ud

K.H. A.Syarifuddin Abd Ghoni MA

2. Ketua Pondok : K.H. Alawi Moh. Zen MA

3. Wakil Ketua : H. Ahmad Zawawi Mas’ud

4. Bendahara : K.H. Abd.Rahman

5. Sekretaris : H. Niswan Thoyyib S.Ag

6. Sie Pendidikan : H. Sufyan Mas’ud BA

7. Sie Humas : H. Muadz Jaelani

(36)

c. Sarana dan Prasarana

Untuk mencapai tujuan pendidikan yang dicita-citakan, Pondok

Pesantren Al-Hidayah Basmol menyediakan sarana berupa :

1. Gedung berlantai dua untuk asrama putri dan dua dua untuk asrama putra

terpisah dilengkapi dengan fasilitas ruang kamar santri, ruang kantor

pengurus, Aula majlis dan musholla yang dapat menampung sekitar 300

orang, Dan rencananya akan dibangun satu gedung tambahan untuk putra

dalam waktu dekat.

2. Gedung berlantai dua untuk ruang belajar Madrasah Tsanawiyah dan

Aliyah

3. Pasilitas laboratorium komputer

4. Sarana perpustakaan.

(37)

BAB IV

PERANAN PONDOK PESANTREN AL-HIDAYAH BASMOL DALAM

MENGEMBANGKAN AGAMA ISLAM

Peranan pondok Pesantren ialah bagaimana suatu pondok Pesantren

tersebut memerankan sesuatu yang sangat berarti di masyarakat. "Peranan"

berasal dari kata "Peran" yang artinya sesuatu yang menjadi bagian atau

memegang pimpinan yang terutama (terjadi sesuatu hal atau peristiwa).1

Sedangkan peranan menurut istilah, Levinson, sebagaimana dikutip oleh

Soejono Soekamto, berpendapat:

"Peranan adalah suatu konsep perihal apa yang dapat dilakukan oleh individu atau kelompok dalam masvarakat sebagai perikelakuan individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat. Selanjutnya dikatakan peranan meliputi norma-norma yang dikembangkan sebagai posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat. Peranan dalam arti ini merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing seseorang dalam kehidupan kemasyarakatan".2

Pesantren merupakan suatu lembaga pendidikan yang tumbuh dan

berkembang ditengah-tengah masyarakat, sekaligus memperpadukan tiga

unsur pendidikan yang amat penting, yaitu ibadah untuk menanamkam iman,

tabligh untuk menyebarkan ilmu dan amal untuk mewujudkan kegiatan

kemasyarakatan dalam kehidupan sehari-hari.3

Untuk menjadi suatu pondok Pesantren yang besar dan maju, tidak

bisa begitu saja menjadi Pesantren yang besar dan terkenal, melainkan

tumbuh sedikit demi sedikit melalui kurun waktu yang lama. Berkembangnya

1

W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1987), h. 735

2

Soejono Soekamto, Sosiologi: Suatu Pengantar, (Jakarta: Rajawali Press, 1982), h. 238

3

(38)

suatu pondok Pesantren tidak selamanya berjalan dengan lancar dan maju

dengan pesat melainkan mengalami pasang surut. Dalam hal ini sosok kyai

sangat berperan atas pasang surutnya perkembangan dan kemajuan yang ada

pada suatu pondok Pesantren. Demikian pula dengan perkembangan yang

dialami oleh pondok Pesantren Al-Hidayah Basmol, nampak

perkembangannya ketika diasuh oleh KH. Mas'ud yang merupakan pendiri

Pesantren Al-Hidayah Basmol yang berperan sangat penting dalam kemajuan

Pesantren Al-Hidayah Basmol. Beliau sangat dihormati karena

kepribadiannya yang baik dan selalu menjadi contoh yang baik untuk

generasi penerus yang memimpin pondok Pesantren Al-Hidayah

Basmol.Dalam sistem Pesantren, terdapat 5 unsur yang saling terkait satu

dengan yang lainnya, yaitu:

a.Kyai

Ialah sosok yang memberi landasan tentang sistem Pesantren yang

dijalani agar sesuai dengan tujuan didirikannya Pesantren. KH. Mas'ud

termasuk sosok Kyai yang mengatur sistem pendidikan Pesantren

Al-Hidayah yaitu sistem pendidikan Pesantren salafi atau tradisional yang

mempertahankan pengajaran kitab-kitab kuning sebagai inti dari pelajaran

Pesantren. Tetapi tidak menutup kemungkinan untuk menerima pendidikan

yang bersifat umum misalkan pelajaran-pelajaran yang ada di sekolah atau

(39)

b.Santri

Ialah para murid yang belajar pengetahuan keislaman dari kyai dan

santri tersebut ada dua macam yaitu santri mukim, santri yang menetap atau

tinggal di pondok Pesantren sedangkan santri kalong ialah santri yang tidak

menetap atau tinggal di pondok Pesantren biasanya pulang pergi.

c.Pondok

Sebuah asrama yang disediakan oleh pengurus Pondok Pesantren

untuk melakukan kegiatan kepesantrenan di pondok dan sebagai pusat dari

seluruh kegiatan para santri beraktifitas.

d.Masjid

Tempat yang di gunakan untuk mendidik santri beribadah misalkan

praktek shalat lima waktu, khutbah, shalat jum’at dan pengajaran kitab-kitab

kuning.

e.Pengajaran kitab-kitab kuning

Pelajaran yang diberikan oleh kyai untuk memperdalam ilmu.4

Dalam hal ini peran seorang kyai memang sangatlah dibutuhkan

karena maju mundur atau berkembangnya suatu pondok Pesantren itu

tergantung dari sosok kyai yang ada dan seorang kyai memanglah orang

yang utama dalam memimpin suatu pondok Pesantren.

Implementasi peran Pesantren dalam bidang ibadah tercemin dalam

kegiatan dakwah, sedangkan bidang amal, terimplementasi dalam bidang

4

(40)

sosial. Karena itu peran Pesantren akan dibahas lebih lanjut dalam tiga

pembagian peran yaitu pendidikan, dakwah dan sosial keagamaan.

Peranan Pesantren sebagai sebuah lembaga pendidikan yakni

menampung anak didik (santri) dari berbagai lapisan masyarakat muslim,

tanpa membeda-bedakan tingkat sosial ekonomi orang tua.

Pesantren Al-Hidayah Basmol merupakan bagian dari masyarakat.

Maka sudah sewajarnya jika Pesantren mengambil peran ditengah

masyarakat sesuai dengan batas kemampuan yang dimiliki. Peran tersebut

dijalankannya sebagai bentuk pengabdiannya kepada masyarakat sekitar.

Sebagai Pesantren yang berusaha mencerdaskan kehidupan bangsa, peran

utama yang dijalankannya adalah peran dalam bidang pendidikan yang

bercorak agama Islam.

Dalam hal ini peranan pondok Pesantren Al-Hidayah merupakan

sebagai basis pertahanan untuk dapat menguatkan norma-norma Agama dan

sekaligus sebagai tempat yang dapat menelorkan kader-kader yang memang

bisa di andalkan untuk mengembangkan Agama Islam di Basmol dan daerah

sekitar.

A. Bidang Pendidikan

Pesantren Al-Hidayah menerapkan sistem pendidikan integral,

yaitu sistem pendidikan yang menyatukan seluruh aktifitas yang

berhubungan dengan proses pendidikan termasuk di dalamnya proses

belajar mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran

(41)

mampu menjawab tuntutan zaman dengan mengembangkan program

bahasa Arab, bahasa Inggris, tahfidzul Qur'an dan kemampuan berdakwah

santri. Pondok Pesantren Al-Hidayah ialah satu sarana pendidikan yang

mengarahkan anak didiknya kepada kesempurnaan, karena di sana dikaji

ilmu-ilmu Agama dan umum.

Apabila dilihat dari tujuan pondok Pesantren Al-Hidayah dapat

dilihat dengan jelas dimana pendirian Pesantren itu memang untuk dapat

mencerdaskan kehidupan bangsa sekaligus mencetak generasi penerus

yang pintar dalam bidang pendidikan baik pendidikan umum maupun

agama pada khususnya. Dengan pendirian pondok Pesantren dan madrasah

itu sendiri secara tidak langsung Pesantren Al-Hidayah telah memainkan

peranannya dalam bidang pendidikan dan juga menunjukkan kiprahnya

dalam bidang tersebut dan lambat laun pondok Pesantren tersebut

mengembangkan pendidikan dari Pesantren yang bersifat tradisional

hingga menjadi Pesantren modern yang terorganisir dan sistematis dengan

didirikannya madrasah atau sekolah. Pesantren modern yang di dalamnya

terdapat pengkajian yang lebih dalam lagi dibandingkan tradisional

misalkan: komputer, Bahasa Inggris dan pelajaran umum lainnya.

Pesantren Al-Hidayah yang telah dirintis oleh KH. Mas'ud pada

awalnya dan dilanjutkan oleh anak beliau sudah banyak mencetak para

generasi penerus yang dapat mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu

(42)

alumni yang menjadi kyai dan juga guru-guru pengajar di berbagai tempat

pendidikan.

Sistem pendidikan di Pesantren Al-Hidayah menganut sistem

pendidikan salaf. Sedangkan yang menjadi kajian utama adalah Nahwu

dan Sharaf. Dijadikannya materi nahwu dan sharaf sebagai kajian utama

dimaksudkan untuk memberi pengetahuan secara mendalam kepada para

santri tentang metode mengkaji kitab. Keberhasilan Pesantren

Al-Hidayah•Basmol yang utama ialah pembentukan pribadi mereka yang

berilmu tinggi dan berahlak baik, serta mampu memposisikan diri dalam

dakwah di masyarakat. Banyak prestasi yang mereka dapatkan ditingkat

daerah ataupun Nasional. 5 Kelulusan UAN sangat mempengaruhi

kwalitas Pesantren Al-Hidayah Basmol karena prestasi kelulusan menjadi

nilai tambah santri meneruskan ke jenjang lebih tinggi.

Yang membuat orang tua mereka memondokkan putra putri mereka

di Pesantren Al-Hidayah Basmol karena Pesantren tersebut dapat

memberikan pelajaran kitab dengan baik serta diajarkan Al-Qur'an dan

tafsir hadits menjadi Pesantren modern yang terorganisir dan sistematis

dengan di dirikannya madrasah atau sekolah. Pesantren modern yang di

dalamnya terdapat pengkajian yang lebih dalam lagi di bandingkan

pendidikan tradisional misalkan: komputer, Bahasa Inggris dan pelajaran

umum lainnya.

Banyak para santri yang dengan mudahnya berbahasa Arab dan

(43)

bahasa Arab dan Inggris agar kelak para alumni Pesantren Al-Hidayah

Basmol dapat menggunakan ilmu yang mereka dapatkan dengan baik di

kalangan masyarakat.

Para santri-santri Al-Hidayah Basmol tidak hanya belajar

pendidikan Agama dan umum saja tetapi Pesantren tersebut memberikan

pelajaran untuk hidup sederhana tidak berlebih-lebihan dan hidup mandiri.

Dengan adanya pendidikan yang baik dan peranan Pesantren dalam

masyarakat khususnya masyarakat sekitar membuat masyarakat menerima

dengan baik keberadaan Pesantren di lingkungan tempat tinggal mereka.

Sosialisasi yang baik dengan masyarakat membuat Pesantren tersebut

menjadi salah satu bagian dari masyarakat sekitar.

Kontribusi yang diberikan Pesantren Al-Hidayah Basmol sangat

menarik perhatian banyak orang untuk mempercayakan anak didiknya di

sekolahkan di tempat tersebut.

Kegiatan pondok Pesantren Al-Hidayah ini, bisa diklasifikasikan

dalam :

1. Pendidikan Formal

Pendidikan yang diselenggarakan pondok Pesantren Al-Hidayah

adalah Madrasah Al-Hidayah, yang mengacu pada kurikulum Departemen

Agama (DEPAG) dan DEPDIKNAS. Pendidikan sekolah sedikit demi

sedikit sudah mencapai perubahan yang berarti dengan banyaknya

kurikulum yang tidak hanya kurikulum agama tetapi ditunjang dengan

(44)

santri dalam menghadapi tantangan perubahan zaman tidak minder karena

sudah ada bekal dan tanpa meninggalkan pengetahuan agama. Pendidikan

formal yang ada meliputi Madrasah Ibtidaiyah (Hidayatul Istiqomah),

Madrasah Tsanawiyah (AlHidayah Basmol) dan Madrasah Aliyah

(Al-Hidayah Basmol).

Semua jenjang pendidikan tersebut memadukan kurikulum

Depdiknas dan Departemen Agama ditambah dengan kurikulum

kurikulum Pesantren. Sebagai penunjang di lembaga pendidikan tersebut,

madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah dan Aliyah menyediakan beberapa

laboratorium yang meliputi laboratorium komputer dan laboratorium IPA.

Pendidikan formal yang diselenggarakan pondok Pesantren ini tidak saja

diikuti oleh para santri yang menetap di pondok tetapi juga masyarakat

yang ada di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.

Tabel daftar tingkat pendidikan dalam yayasan Al-Hidayah

Basmol, Jakarta Barat, tahun 2008-2009

Nama Sekolah Jumlah Siswi Putri Jumlah Siswa Putra

MI Hidayah Istiqomah Basmol

233 orang 233 orang

MTs Al-Hidayah Basmol

111 orang 131 orang

MA Al-HIdayah Basmol

(45)

2. Pendidikan Informal

a. Pendidikan Kepesantrenan

Kegiatan pendidikan kepesantrenan di pondok Al-Hidayah

meliputi: Madrasah Diniyah, Taman Pendidikan Al-Quran

(TPA/TPQ), kajian kitab kuning dengan metode sorogan dan

bandongan. Sejak tahun berdirinya tahun 1983, sesuai dengan ciri

Pesantren salafiyah, pondok Pesantren terkenal dengan spesifikasi

pengajaran pada pengkajian kitab salafi (kitab kuning). Kitab-kitab

yang diajarkan pun beragam mulai dari kitab yang berbentuk matan

sampai syarah (penjelasan) serta kitab-kitab besar berjilid (tafsir dan

sejenisnya).

Sedangkan metode yang dipakai adalah memakai metode

sorogan, dan bandongan. Jenis fan Kitab-kitab yang diajarkan

disesuaikan dengan tingkatan pendidikan santri ( klasikal ). Materi

kajian kitab yang diwajibkan meliputi : Fiqih, Ushul Fiqih, Tauhid,

Nahwu, Sharaf, Balaghoh, Akhlak/Tasawuf, Tafsir Al-Quran, Hadits,

Mustholah Hadits, Bahasa Arab, Tajwid, Qowaidul Fiqhiyah, Ilmu

Tafsir, Tarikh Islam, Mantiq dan Imla.6

Kegiatan tasawuf diselenggarakan di Pesantren, tujuannya

tidak untuk menjadi seorang sufi, karena sifatnya hanya pengenalan

dengan metode tadabbur alam, diharapkan santri dapat menghayati,

meresapi dan memahami hikmah di balik peristiwa-peristiwa alam.

6

(46)

Dalam kegiatan ini diselingi dengan pembacaan syair munfarija,

kumpulan syair Islam dan hadits berbahasa Arab.

Kegiatan kepesantrenan yang diadakan pada bulan

Ramadhan disebut dengan Pesantren kilat. Kegiatan ini dikhususkan

untuk mengkaji berbagai kitab kuning dan biasanya khatam dalam

waktu sebulan kurang, biasanya sampai tanggal 25 Ramadhan. Jenis

fan Kitab-kitab yang diajarkan disesuaikan dengan tingkatan

pendidikan santri ( klasikal ). Jenis dapat dilihat pada tabel berikut.

(47)
(48)

Matn al-Bina wa al-

Asas

Al-Kaylani

Akhlaq

Akhlaq lil banin

Akhlaq lil banat

Tarikh Tarikh Tasri’

Balagoh Jauhar al-Maknun

Untuk memberikan kegiatan positif terhadap para santri maka

pihak Pesantren Al-Hidayah Basmol memberikan pelajaran tambahan

untuk membuat santri tersebut lebih mandiri dan mendalami akan

pendidikan yang diberikan Pesantren. Kegiatan ekstrakurikuler ialah

kegiatan tambahan di luar jam sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler yang

diselenggarakan di pondok Pesantren Al-Hidayah meliputi: komputer,

keputrian, olah raga, Pramuka, latihan qira'ah, pencak silat, marawis, dan

sebagainya. Pesantren AlHidayah Basmol selain takhosus pada pengajian

kitab kuning tersebut demi menunjang kreatifitas santri diberikan pula

bekal ekstra bagi santri dengan mengadakan kegiatan ekstrakurikuler

seperti pengembangan bahasa Arab dan Inggris secara aktif serta kegiatan

lain seperti pencak silat, seni baca Al-Qur'an dan marawis untuk

mendukung kecakapan dalam komunikasi dan belajar pondok Pesantren

(49)

yang diharapkan santri dapat menjadi bekal di masa depan dan dapat

berinteraksi dengan masyarakat.

Untuk mendukung kecakapan dalam berkomunikasi dan belajar

pondok Pesantren ini juga memberikan kursus-kursus seperti bahasa

Inggris dan bahasa Arab yang diharapkan santri dapat menjadi bekal di

masa depan berinteraksi dengan masyarakat.

Kegiatan inilah yang selalu dikembangkan oleh pondok Pesantren

Al-Hidayah, karena dengan kegiatan itu dapat menjadi bekal santri di

kampung halaman, dan pondok Pesantren bangga kalau dapat mencetak

para generasi muda yang benar-benar berguna bagi Nusa, Bangsa dan

Agama dan juga dapat menjadi panutan masyarakat. Sesuai dengan visi,

misi, dan tujuan Pesantren A1-Hidayah Basmol yang membuat para santri

memiliki ahlak yang baik. Banyak cara yang dilakukan pengurus

Pesantren Al-Hidayah agar santri tersebut terlatih dan memiliki ahlakul

karimah yaitu diadakannya tata tertib santri.

Pendidikan yang pernah dijalani oleh pemimpin Pesantren

Al-Hidayah Basmol yang berperan dalam mengembangkan Agama Islam

ialah KH. Mas’ud ialah kyai yang belajar di Pesantren dan merupakan kyai

yang terkenal di daerah Basmol, Kyai Hasyim ialah kyai yang mengaji di

Makkah selama kurang lebih 9 tahun untuk menuntut ilmu di sana.KH.

Alawi. Moh. Zen, MA, mengaji di Darul Ullum, Makkah sampai 9 tahun.

Dan KH. Syarifudin. Abd. Ghani, MA menuntut ilmu di Jamiah Islamiyah,

(50)

B. Bidang Dakwah

Sudah menjadi tradisi pondok Pesantren ini setiap tahunnya

menyelenggarakan pengajian kilatan yang diadakan pada setiap bulan

ramadhan dan sebagainya. Disamping agenda tahunan tersebut ada

kegiatan bulanan yaitu bahtsul masail dan pengajian bulanan bagi wali

santri di minggu pertama. Selain itu semua, tentu saja ada aktivasi ritual

harian santri yang diatur oleh pondok Pesantren selama 24jam, mulai dari

bangun tidur sampai malam kembali mengistirahatkan badan.

Para santri melakukan berbagai kegiatan Agamis misalkan mengisi

berbagai macam pengajian dan majlis ta'lim Ada beberapa santri yang ikut

lomba dalam berdakwah salah satunya Abd. Gofur mengikuti lomba

dakwah di tingkat nasional dan mendapatkan juara 1, Ahsanul Bisri

mengikuti lomba dakwah tingkat DKI Jakarta dan Sofhikul kholqi

mengikuti lomba dakwah tingkat Jakarta Barat dan masih banyak lagi

santri yang berprestasi dalam bidang dakwah. Salah satu tema dakwah

yang mereka lombakan ialah "Peran Pondok Pesantren dalam

Penanggulangan Narkoba", serta "Kesatuan Persatuan Indonesia", dan

masih banyak lagi tema yang mereka dakwahkan.

Banyak prestasi yang mereka berikan membuat masyarakat sekitar

mempercayakan sepenuhnya anak-anak mereka untuk mengayom

pendidikan di Pesantren Al-Hidayah Basmol untuk menjalankan visi, misi,

(51)

Al-Hidayah Basmol ialah pendirian majlis ta'lim yang bermanfaat bagi

masyarakat sekitar Basmol pada khususnya karena salah satu tujuan majlis

ta'lim ialah menciptakan kerukunan dan menjalin silaturahmi antar

tetangga masyarakat sekitar, dan menambah ilmu keagamaan yang di

sampaikan oleh ustad. Kegiatan majlis ta'lim ialah membaca dan

menjelaskan pelajaran fikih, menyampaikan ceramah, membaca tahlilan,

shalawat, dan doa.

C. Bidang Sosial keagamaan

KH. Mas'ud dalam mengembangkan agama Islam di Basmol tidak

terlepas dari perbuatannya mengembangkan dalam bidang sosial

keagamaan. Beliau tidak segan-segan menolong masyarakat yang

membutuhkan pertolongan, baik diminta ataupun tidak. KH.Mas'ud tidak

segan-segan memberikan hartanya kepada orang yang membutuhkan

seperti fakir miskin, anak yatim maupun para janda. Beliau juga suka

bergotong royong bersama masyarakat dalam pembangunan masjid, yang

dipakai untuk kepentingan masyarakat.

Pesantren Al-Hidayah pada masa sekarang untuk mengembangkan

Pesantren dalam bidang sosial tidaklah sama dengan yang dilakukan oleh

pendiri. Namun visi, misi dan peranannya tetap sama yaitu ingin

(52)

membutuhkan. Untuk lebih jelasnya, kegiatan sosial yang dilakukan

pondok Pesantren Al-Hidayah meliputi :

1.Mengadakan penyembelihan hewan qurban.

Acara ini dilaksanakan pada hari raya qurban (Idhul Adha),

Pesantren memberikan daging qurban kepada yang berhak.

2.Menjadi badan Amil zakat Infak dan sodaqoh (Baziz).

3.Menyediakan beasiswa untuk siswa yang berprestasi.

Dalam hal ini, tidak hanya menyalurkan zakat pada hari Raya Idul

Fitri saja, tetapi menerima dan menyalurkan sagala macam sodaqoh

kepada orang yang berhak. Ini semua merupakan peranan pondok

Pesantren Al Hidayah dalam bidang keagamaan dan kemasyarakatan.

Kegiatan sosial yang dilakukan oleh pihak Pesantren dalam bidang

kemasyarakatan berupa bimbingan keagamaan seperti pembentukan

majlis-majlis ta'lim.

Peranan pondok Pesantren Al-Hidayah sangat berpengaruh sekali

dalam masyarakat sekitar khususnya daerah Basmol. Banyak warga sekitar

yang mengirimkan putra-putrinya dengan tujuan menjadikan anaknya

menjadi berbudi pekerti baik dan" mempelajari kitab salafiah (kitab

kuning), serta memperdalam ilmu-ilmu Agama.

Meskipun di daerah sekitar Basmol ada sebuah Pesantren lain,

tetapi Pesantren Al-Hidayah lebih familiar di pandangan masyarakat luas

khususnya daerah Basmol sehingga banyak masyarakat sekitar ataupun

(53)

Pesantren Al-Hidayah Hal tersebut di karenakan begitu terkenalnya pendiri

Pesantren Al-Hidayah yaitu KH. Mas'ud, karena namanya yang begitu

kharismatik di kalangan masyarakat. Itu terbukti dengan adanya suatu

jalan yang di beri nama Jl.KH.Mas'ud. Secara umum peran Pesantren

dalam bidang pendidikan, dakwah dan sosial keagamaan dikatakan

berhasil karena :

1. Banyak lulusan-lulusan Pesantren Al-Hidayah Basmol menjadi

guru Agama di sekolah-sekolah atau menjadi ustad.

2. Tingkat melek huruf masyarakat semakin tinggi.

3. Menurut beberapa orang yang tinggal di sekitar wilayah Basmol,

bahwa Pesantren Al-Hidayah telah memberikan kontribusi yang

cukup besar terhadap pendidikan untuk anak-anak mereka.

4. Tingkat kriminalitas rendah karena berdekatan dengan Pesantren.

5. Nama pendiri Pesantren Al-Hidayah dijadikan nama jalan yaitu jl.

KH.Mas'ud karena beliau sangat berperan dalam masyarakat

(54)

Namun demikian Pesantren ini masih perlu meningkatkan beberapa hal

diantaranya:

1. Pendidikan

a. Buku-buku dalam perpustakaan sekolah kurang lengkap, dan

fasilitas perpustakaan lebih ditingkatkan.

2. Dakwah

a. Tidak hanya berdakwah di lingkungan Basmol saja, tetapi harus

diperluas lagi ke beberapa daerah luar yang akan

mengharumkan nama Pesantren Al-Hidayah Basmol.

3. Sosial keagamaan

a. Sosial keagamaan yang dilakukan Pesantren Al-Hidayah

Basmol sangat berinteraksi dengan masyarakat sekitar Basmol

yang tidak mampu, dan sosialisasi pengurus yayasan

Al-Hidayah Basmol sangat baik terhadap masyarakat sekitar itu

dibuktikan dengan dibuatkannya masjid dengan bantuan dana

dari masyarakat dan pihak Pesantren. Tapi alangkah baiknya

bila Pesantren Al-Hidayah Basmol lebih memfokuskan untuk

anak-anak yang tidak mampu bersekolah yang dirujuk oleh RT

untuk dapat menuntut ilmu di Pesantren Al-Hidayah Basmol

Gambar

Tabel daftar tingkat pendidikan dalam yayasan Al-Hidayah
Tabel tersebut disusun berdasarkan klasifikasi tingkat pendidikan. Untuk

Referensi

Dokumen terkait

Kepribadian santri di pondok pesantren Al- Hidayah dinyatakan baik, hal itu berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan beberapa pengurus dan santri, serta didukung

Judul Skripsi : Hubungan Antara Kebiasaan Belajar Dengan Prestasi Belajar Santri Pada Mata Pelajaran Agama Islam Di Pondok Pesantren.. Yuni

Pada kenyataannya pondok pesantren dengan fungsinya sebagai lembaga pendidikan Islam juga berfungsi sebagai tempat penyiaran agama Islam dimana para

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan seberapa besar peranan pembelajaran Pendidikan Agama Islam di pondok pesantren Nihayatul Amal dalam upaya untuk menanamkan dan

Berbeda dengan pernyataan dari santri sekaligus pengurus yang berada di pondok pesantren Al-Mahrusiyah II terkait pemahaman santri tentang seks education, bahwasannya:..

Abstrak: Upaya Guru Pendidikan Agama Islam dalam Menanamkan Nilai-Nilai Pendidikan Multikultural Kepada Santri Mts. Pondok Pesantren Pancasila Bengkulu. Di sekolah

Untuk mengatasi permasalahan gangguan kesehatan yang dihadapi para santri karena tidak memiliki tempat tidur/ dipan maka dapat dilakukan upaya melatih guru dan santri Pondok

Fokus Penelitian dalam penelitian ini yaitu, 1 Bagaimana tujuan pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada santri lanjut usia di Pondok Pesantren Roudhotul Ulum Kencong Pare?. 2 Bagaimana