• Tidak ada hasil yang ditemukan

XML XML Tre Tr e e & & DTD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "XML XML Tre Tr e e & & DTD"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

Pemrograman XML

XML Tree & 

(2)

XML Tree

XML Tree

(3)

XML Tree

<person> <name> <first_name>Michael</first_name> <last_name>Heart</last_name> </name> <profession>computer scientist</profession> <profession>musicians</profession>

(4)

Parent and Children

9 Pada contoh sebelumnya tag <person>

merupakan parent, sedangkan tag <name> dan 

<profession>

adalah child.

9 Tapi tag <name> merupakan parent dari tag 

p

g

p

p

g

<first_name>

dan <last_name>

9 Tag child yang berada pada level yang sama

9 Tag child yang berada pada level yang sama

(5)

The Root Element

9 Setiap dokumen XML memiliki satu element yang 

tidak memiliki parent, inilah yang dinamakan root 

(6)

Attribut

9 Attribut merupakan informasi tambahan mengenai 

elemen dalam XML.

9 Setiap tag XML boleh memiliki lebih dari 1 atribut, 

untuk penulisan nilai dari attribut sebuah tag kira

untuk penulisan nilai dari attribut sebuah tag kira

harus menggunakan tanda ‘ atau “.

Contoh :

Contoh :

<person gender="male">

Michael Heart

(7)

Comments

9 Sama seperti HTML, di XML kita juga dapat

memberikan komentar.

Contoh :

<!

ini merupakan komentar

>

<!–- ini merupakan komentar -->

<person gender="male">

(8)

XML Definition

9 Dokumen XML dimulai (boleh juga tidak) dengan

deklarasi XML. 

Contoh :

<?xml version="1 0" encoding="ASCII"

<?xml version="1.0" encoding="ASCII"

standalone="yes"?>

<person gender="male">

<person gender="male">

Michael Heart

</person>

(9)

XML Naming Rules

Element XML harus mengikuti aturan sebagai berikut :

9 Dapat mengandung kata, angka, dan karakter

Dapat mengandung kata, angka, dan karakter 

lainnya.

9 Tidak boleh diawali dengan angka dan tanda baca

9 Tidak boleh diawali dengan angka dan tanda baca

9 Tidak boleh mengandung spasi

(10)

Well formed‐Document

Setiap dokumen XML harus memiliki bentuk yang benar (well 

formed). Ada beberapa aturan untuk membuat dokumen XML 

yang well formed :

yang well formed :

9 Setiap tag harus ada penutupnya

9 Setiap element boleh bersarang, akan tetapi tidak boleh 

saling overlap 

9 Hanya boleh memiliki 1 root element

(11)

Ciri‐ciri Tag XML

9 Extensible, penulis bisa mendefinisikan tag sendiri.

9 Tag XML selalu berpasangan.

9 Case sensitive.

9 Ekstensi file .xml

Ekstensi file .xml

9 Hanya boleh memiliki 1 tag root.

9 T XML h

di

k

t k

b

d t tid k

t k

9 Tag XML hanya digunakan untuk membawa data, tidak untuk 

(12)

Contoh XML

Benar :

<daftarmahasiswa> <nim>04523001</nim> <nama>Budi</nama> <nama>Budi</nama> </daftarmahasiswa>

(13)

Contoh XML

Salah :

<daftarmahasiswa> <nim>06523001 <nama>Banu</nim> <nama>Banu</nim> </nama> </daftarmahasiswa>/

(14)

Contoh XML

<daftar> <mahasiswa> <nim>04523356</nim>/ <nama>salhazan</nama> </mahasiswa> <mahasiswa> <nim>04523293</nim> <nama>ari wibowo</nama> </mahasiswa> <mahasiswa> < i >04523117</ i > <nim>04523117</nim>

(15)

Contoh XML

<daftar> <mahasiswa> <nim>04523356</Nim>/ <nama>salhazan</nama> </mahasiswA> <mahasiswa> <nim>04523293 <nama>ari wibowo</nim></nama> </mahasiswa>

(16)
(17)

DTD

(

f

)

(18)

Document Type Definition (DTD)

9 Bertujuan untuk mendefinisikan pembangunan blok

pada dokumen XML. 

9 Dengan DTD, setiap dokumen XML dapat membawa

informasi tentang format yang dibangun pada

informasi tentang format yang dibangun pada

dokumen tersebut .

9 Digunakan untuk memvalidasi dokumen XML

9 Digunakan untuk memvalidasi dokumen XML, 

Sebuah dokumen XML tidak hanya memiliki bentuk

yang benar (well formed) akan tetapi juga harus

(19)

Document Type Definition (DTD)

9 Dokumen XML yang valid selalu mengikut sertakan

DTD. DTD berisi daftar element,atribut dan entiti

yang digunakan didalam sebuah dokumen XML.

9 Agar bisa dikatakan valid, semua yang ada didalam

Agar bisa dikatakan valid, semua yang ada didalam

dokumen XML harus dideklarasikan didalam DTD. 

Jika sebuah dokumen XML telah mengikut sertakan

g

DTD maka dokumen XML tersebut bisa dikatakan

(20)

Document Type Definition (DTD)

9 DTD tidak harus ditambahkan kedalam dokumen

XML, namun konsekuensinya Dokumen XML tanpa

DTD tidak dapat diperiksa validitasnya.

9 Dengan DTD, setiap dokumen XML dapat membawa

engan T , setiap dokumen XM dapat membawa

informasi tentang format yang dibangun pada

dokumen tersebut.

9 Dengan DTD, Aplikasi yang dibuat dapat melakukan

verifikasi apakah boleh menerima data dari luar atau

verifikasi apakah boleh menerima data dari luar atau

(21)

Well‐formed XML

<daftarmahasiswa>

<nim>04523001</nim>

<nama>Budi Anduk</nama>

<jurusan>Teknik Informatika</jurusan>

</daftarmahasiswa>

(22)

Contoh DTD

<?xml version=“1.0”?>

<!DOCTYPE daftarmahasiswa [

<!ELEMENT daftarmahasiswa (nim nama jurusan)> <!ELEMENT daftarmahasiswa (nim,nama,jurusan)> <!ELEMENT nim (#PCDATA)>

<!ELEMENT nama (#PCDATA)>

<!ELEMENT jurusan (#PCDATA)> ]>

<daftarmahasiswa>

<nim>04523001</nim> <nim>04523001</nim>

(23)

Document Type Definition (DTD)

Untuk mendeklarasikan DTD, bisa menggunakan 2 cara :

9 Internal DTD (menjadi satu dengan dokumen XML)

<?xml version=“1.0” standalone=“yes”?> <!DOCTYPE daftar [

<!ELEMENT daftar (#PCDATA)> <!ELEMENT daftar (#PCDATA)> ]>

(24)

Internal DTD

<?xml version=“1.0”?>

<!DOCTYPE daftarmahasiswa [

<!ELEMENT daftarmahasiswa (nim nama jurusan)> <!ELEMENT daftarmahasiswa (nim,nama,jurusan)> <!ELEMENT nim (#PCDATA)>

<!ELEMENT nama (#PCDATA)>

<!ELEMENT jurusan (#PCDATA)> ]>

<daftarmahasiswa>

<nim>04523001</nim> <nim>04523001</nim>

(25)

Eksternal DTD

<?xml version=“1.0”?>

<!DOCTYPE daftarmahasiswa SYSTEM “mahasiswa.dtd”>

<daftarmahasiswa>

<nim>04523001</nim>

<nama>Budi Anduk</nama>

<jurusan>Teknik Informatika</jurusan> </daftarmahasiswa>

(26)

Document Type Definition (DTD)

Pada contoh sebelumnya elemen berisi (#PCDATA) yang berarti

bahwa isi dari elemen hanya teks biasa. Jika diinginkan elemen

berisi teks dan elemen lain maka kita bisa menggunakan ANY

berisi teks dan elemen lain maka kita bisa menggunakan ANY, 

adapun jika hanya elemen saja maka isikan dengan nama

elemen.

elemen.

(27)

Element Definition

Setiap element yang digunakan didalam dokumen XML harus

dideklarasikan didalam Dokumen DTD

(28)

Tipe Data

Setiap element pada dokumen XML harus memiliki tipe data

#PCDATA Œ tipe data yang bisa di parser

Cth : 

<!ELEMENT phone_number (#PCDATA)>

p

_

CDATA Œ tipe data yang tidak bisa diparser. Biasanya

digunakan pada atribut list

(29)

The Number of Children

Setiap element dalam dokumen XML yang telah dideklarasikan

pada DTD  bisa ditampilkan sesuai dengan yang kita inginkan.

?  p element BOLEH TIDAK muncul atau MAX 1 kali

*  p element BOLEH TIDAK muncul atau BOLEH LEBIH 1 kali

+  p element HARUS muncul dan BOLEH LEBIH 1 kali

(30)

Contoh DTD

<?xml version=“1.0” standalone=“yes”?> <!DOCTYPE daftarmahasiswa [

<!ELEMENT daftarmahasiswa (nim nama jurusan)> <!ELEMENT daftarmahasiswa (nim,nama,jurusan)> <!ELEMENT nim (#PCDATA)>

<!ELEMENT nama (#PCDATA)>

<!ELEMENT jurusan (#PCDATA)> ]>

<daftarmahasiswa>

<nim>04523001</nim> <nim>04523001</nim>

(31)

Contoh DTD

<?xml version=“1.0” standalone=“yes”?> <!DOCTYPE daftarmahasiswa [

<!ELEMENT daftarmahasiswa (nim nama jurusan)> <!ELEMENT daftarmahasiswa (nim,nama,jurusan)> <!ELEMENT nim (#PCDATA)>

<!ELEMENT nama (#PCDATA)>

<!ELEMENT jurusan (#PCDATA)> ]>

(32)

<?xml version=“1.0” standalone=“yes”?> <?xml version 1.0 standalone yes ?> <!DOCTYPE daftarmahasiswa [

<!ELEMENT daftarmahasiswa (mahasiswa)> <!ELEMENT mahasiswa (nama alamat+ telp?)> <!ELEMENT mahasiswa (nama,alamat+,telp?)> <!ELEMENT nama (#PCDATA)>

<!ELEMENT alamat (#PCDATA)> <!ELEMENT telp (#PCDATA)> ]> <daftarmahasiswa> <mahasiswa> <nama>Budi Anduk</nama> </mahasiswa> <mahasiswa> <nama>Sabria</nama> <alamat>Jakal km 15</alamat> <alamat>Jakal km 15</alamat>

(33)

<?xml version=“1.0” standalone=“yes”?> <?xml version 1.0 standalone yes ?> <!DOCTYPE daftarmahasiswa [

<!ELEMENT daftarmahasiswa (mahasiswa+)> <!ELEMENT mahasiswa (nama alamat+ telp*)> <!ELEMENT mahasiswa (nama,alamat+,telp*)> <!ELEMENT nama (#PCDATA)>

<!ELEMENT alamat (#PCDATA)> <!ELEMENT telp (#PCDATA)> ]> <daftarmahasiswa> <mahasiswa> <nama>Budi Anduk</nama> <alamat>Jakal km 10</alamat> </mahasiswa> <mahasiswa>

(34)

See you next time

See you next time

Any Question?

See you next time..

Referensi

Dokumen terkait

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, akhirnya penyusun dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

Dari sisi penilaian epidemiologi di seluruh dunia, GBD 2015 memberikan hasil pengukuran terbaru yang bersifat luas dan rutin mengenai beban skabies dalam hubungannya

Pendekatan lain adalah dengan menggunakan rumus De L’Hospital (akan dibahas lebih lanjut pada BAB TURUNAN), pendekatan ini tidak dapat dibahas dalam bab ini

Sj_ = besar arus jenuh untuk kelompok jalur atau

(Studi Di Panti Asuhan Kristen Tanah Putih Semarang)” dibuat pada tahun 2012, penelitian yang dilakukan oleh penulis tersebut lebih meneliti pada bagaimana kepemilikan

Sayangnya penelitian mengenai Indeks ISR pada bank-bank syariah belum banyak dilakukan (Fitria dan Hartanti, 2010) oleh karena itu, mengingat industri perbankan syariah di

Hasil penelitian penambahan susu skim dan karagenan pada yogurt sari jagung menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata (P&lt;0,05) terhadap mutu organoleptik dari segi

Pemecahan masalah pembelajaran permainan sepak bola di Sekolah Dasar Negeri Penusupan 04 Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal melalui teknik menggiring bola