• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS HUBUNGAN KEAKTIFAN MENGIKUTI KEGIATAN PENGAJIAN RUTIN DENGAN AKHLAK REMAJA DI DESA PAMUTIH KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV ANALISIS HUBUNGAN KEAKTIFAN MENGIKUTI KEGIATAN PENGAJIAN RUTIN DENGAN AKHLAK REMAJA DI DESA PAMUTIH KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

53 BAB IV

ANALISIS HUBUNGAN KEAKTIFAN MENGIKUTI KEGIATAN PENGAJIAN RUTIN DENGAN AKHLAK REMAJA DI DESA PAMUTIH

KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG

Untuk mengetahui hubungan keaktifan mengaktifkankegiatan pengajian rutin dengan akhlak remaja kegiatan di Desa Pamutih Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang, peneliti menggunakan analisis statistik atau analisis kuantitatif dengan menggunakan rumus product moment. Analisis data ini digunakan untuk menguji hipotesis bahwa kegiatan pengajian rutin berhubungan dengan akhlak remaja di Desa pamutih Kecamatan Ulujmi Kabupaten Pemalang.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk meganalisis data tersebut ada tiga tahap yaitu:

A. Analisis Pendahuluan

Dalam analisis pendahuluan ini, langkah-langkah yang ditempuh adalah memasukkan data hasil angket yang diperoleh ke dalam distribusi frekuensi mengenai hasil angket untuk variabel x ( kegiatan pengajian rutin ).

Adapun data sekor hasil angket tentang kegiatan pengajian rutin desa Pamutih ( variabel x ) adalah sebagai berikut:

(2)

66 66 67 68 68 68 68 68 69 69 69 69 71 71 71 72 72 73 74 74 Dari data diatas diketahui

∑x = 2001

Dengan mengurutkan hasil angket di atas maka dapat diketahui distribusi frekuensi pelaksanaan pengajian rutin di Desa Pamutih Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang.

Banyaknya data : 30

Data terbesar : 74

Data terkecil : 53

Rentang kelas : R= H – L R= 74-53 =21 Banyaknya Kelas Interval : K = 1 + 3,3 log n

K = 1 + 3,3 log 30

K = 1 + 3,3 . 1, 47

K = 1 + 4,85

K = 5, 85 dibulatkan menjadi 6

Panjang kelas : 21/ 6 = 3, 5 dibulatkan menjadi 4

Dari hasil data dapat dianalisis frekuensi Relatif yaitu dengan menggunakan rumus:

(3)

F Relatif = F Absolut X 100% N

Dari hasil analisis dengan rumus diatas diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel VI

Kualitas nilai pelaksanaan pengajian di Desa Pamutih Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang

No Interval Kelas Frekuensi (f) f Relatif Kategori

1. 74-77 2 6,7% Sangat Baik 2. 70-73 6 20% Baik 3. 65-69 14 46,6% Sedang 4. 61-64 4 13,3% Cukup 5. 57-60 2 6,7% Kurang 6. 53-56 2 6,7% Sangat Kurang Jumlah 30 100%

Untuk menentukan nilai rata dari variabel x dengan menggunakan rumus mean: MX = ∑x𝑛

= 200130

= 66,7 dibulatkan menjadi 67

Dari hasil angket pelaksanaan pengajian rutin di Desa Pamutih Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang menunjukkan bahwa nilai

(4)

rata-rata 66,7. Dengan demikian pelaksanaan pengajian rutin di Desa Pamutih Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang termasuk sedang karena masuk dalam interval 65- 69.

Selanjutnya untuk menganalisis variabel y ( akhlak remaja Desa Pamutih ) penulis mengambil data dari hasil angket sebagai berikut :

55 60 62 63 63 63 64 65 65 65

66 66 66 67 67 67 68 68 68 68

68 69 70 70 70 71 71 71 71 76

Dari data diatas diketahui

∑x = 2003

Dengan mengurutkan hasil angket di atas maka dapat diketahui distribusi frekuensi akhlak remaja di Desa Pamutih Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang. Banyaknya data : 30 Data terbesar : 76 Data terkecil : 55 Rentang kelas : R= H - L R= 76-55 =20 Banyaknya Kelas Interval : K = 1 + 3,3 log n

(5)

K = 1 + 3,3 . 1, 47

K = 1 + 4,85

K = 5, 85 dibulatkan menjadi 6

Panjang kelas : 21/ 6 = 3, 5 dibulatkan menjadi 4

Dari hasil data dapat dianalisis frekuensi Relatif yaitu dengan menggunakan rumus:

F Relatif = F Absolut X 100% N

Dari hasil analisis dengan rumus diatas diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel VII

Kualitas nilai akhlak remaja di Desa Pamutih Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang

No Interval Kelas Frekuensi (f) f Relatif Kategori

1. 75-78 1 3,3% Sangat Baik 2. 71-74 4 13,3% Baik 3. 67-70 12 40% Sedang 4. 63-66 10 33,3% Cukup 5. 59-62 2 6,7% Kurang 6. 55-58 1 3,3% Sangat Kurang Jumlah 30 100%

(6)

Untuk menentukan nilai rata dari variabel y dengan menggunakan rumus mean: MX = ∑x𝑛

= 200330

= 66,76 dibulatkan menjadi 67

Dari hasil angket akhlak remaja di Desa Pamutih Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang menunjukkan bahwa nilai rata-rata 66,76. Dengan demikian akhlak remaja di Desa Pamutih Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang termasuk sedang karena masuk dalam interval 67-70.

B. Analisis Uji Hipotesis

Setelah dilakukan analisis pendahuluan, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis uji hipotesis yaitu untuk menguji kebenaran. Hipotesis yang penulis ajukan dalam penelitian ini “ kegiatan pengajian rutin berhubungan dengan akhlak remaja”. Untuk menguji kebenaran uji hipotesis tersebut, maka penulis menggunakan korelasi product moment . Adapun tabel kerja variabel menghitung koefisien korelasi adalah sebagai berikut :

(7)

Tabel VIII

Koefisien Korelasi Antara Variabel X ( Kegiatan Pengajian Rutin) Dengan Variabel Y ( Akhlak Remaja)

No. Resp X Y X2 Y2 X.Y 1 66 65 4356 4225 4290 2 65 71 4225 5041 4615 3 72 71 5185 5041 5112 4 63 62 3969 3844 3906 5 73 71 5329 5041 5183 6 60 63 3600 3969 3780 7 65 68 4225 4624 4420 8 63 65 3969 4225 4095 9 74 68 5476 4624 5032 10 68 70 4624 4900 4760 11 71 67 5041 4489 4757 12 69 63 4761 3969 4347 13 68 64 4624 4096 4352 14 67 68 4489 4624 4556 15 68 69 4624 4761 4692 16 69 70 4761 4900 4830 17 53 63 2809 3969 3339 18 69 68 4761 4624 4692 19 68 66 4624 4356 4488 20 55 60 3025 3600 3300 21 63 55 3969 3025 3465 22 74 76 5476 5776 5624 23 69 68 4761 4624 4692

(8)

24 68 67 4624 4489 4556 25 71 67 5041 4489 4757 26 61 65 3721 4225 3965 27 72 71 5184 5041 5112 28 66 66 4356 4356 4356 29 71 70 5041 4900 4970 30 60 66 3600 4356 3960

Jumlah

∑x

= 2001

∑y =

2003

∑x

2

=

134250

∑y

2

=

134203

∑x. y =

134003

Dari tabel kerja korelasi di atas maka dapat diketahui :

∑x

= 2001

∑y

= 2003

∑x²

= 134.250

∑y²

= 134.203

∑xy

= 134.003 N = 30

Maka tahap berikutnya adalah memasukkan data-data tersebut kedalam rumus product moment.

𝒓

𝒙𝒚

=

𝑵.𝜮𝒙𝒚− ∑𝒙 ∑𝒚

𝑵.𝜮𝒙𝟐− ∑𝒙 𝟐 (𝐍.∑ 𝐲𝟐− (∑ 𝐲)²)

𝒓

𝒙𝒚

=

𝟑𝟎.𝟏𝟑𝟒𝟎𝟎𝟑−(𝟐𝟎𝟎𝟏) 𝟐𝟎𝟎𝟑

(9)

𝒓

𝒙𝒚

=

𝟒𝟎𝟐𝟎𝟎𝟗𝟎−𝟒𝟎𝟎𝟖𝟎𝟎𝟑 𝟒𝟎𝟐𝟕𝟓𝟎𝟎−𝟒𝟎𝟎𝟒𝟎𝟎𝟏 (𝟒𝟎𝟐𝟔𝟎𝟗𝟎−𝟒𝟎𝟏𝟐𝟎𝟎𝟗)

𝒓

𝒙𝒚

=

𝟏𝟐𝟎𝟖𝟕 𝟐𝟑𝟒𝟗𝟗 .𝟏𝟒𝟎𝟖𝟏

=

𝟏𝟐𝟎𝟖𝟕 𝟑𝟑𝟎𝟖𝟖𝟗𝟒𝟏𝟗

=

𝟏𝟖𝟏𝟗𝟎,𝟑𝟔𝟔𝟏𝟎𝟒𝟎𝟔𝟕𝟐𝟖𝟏𝟐𝟎𝟖𝟕

= 0,664

C. Analisis Lanjut

Setelah diketahui hasil perhitungan statistik dengan rumus product moment, maka langkah selanjutnya adalah mengkonsultasikan pada tabel interpretasi terhadap “ r” secara sederhana dilakukan dengan berpedoman pada patokan yang ditentukan sebagai berikut:

(10)

1. Interpretasi secara sederhana

Tabel IX

Patokan Interpretasi nilai “r” 1

nilai r Interpretasi 0,00- 0,20 0,21- 0,40 0,41- 0,70 0,71- 0,90 0,91-1,00

Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang sangat lemah, sehingga dianggap tidak ada korelasi

Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang lemah Antara variabel X danY terdapat korelasi yang cukup kuat Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang kuat Antara variabel X dan y terdapat korelasi yang sangat kuat

Dengan memperhatikan besarnya nilai rxy = 0,664 bertanda positif.

Bilangan 0,664 terletak pada interval 0,41 -0,70, menurut tabel patokan ; antara variabel x dan y terdapat korelasi positif yang cukup kuat. Jadi dengan interpretasi sederhana disimpulkan bahwa antara kegiatan pengajian rutin dan akhlak remaja desa pamutih terdapat korelasi positif yang cukup kuat. Semakin aktif mengikuti pengajian, akhlak remaja semakin baik.

Disamping itu, interpretasi dilakukan dengan mengkonsultasikan nilai product momment objek (rxy) dengan nilai r pada tabel (rt) untuk

(11)

mengetahui taraf signifikasi, maka dibawah ini akan disajikan “ r” product moment baik taraf signifikan 5% maupun 1%

2. Interpretasi lebih cermat a. Menentukan nilai rt

Banyaknya data = N = 30, maka Db = N – 2

Db = 30 – 2 = 28

Tingkat kesalahan korelasi dapat dilihat dengan tabel berikut : Tabel X

Nilai “r” product moment2

Db ( derajat bebas) Taraf signifikan

5% 1%

DB = N- 2 =30-2 = 28

0,361 0,463

Pada tingkat kesalahan 5% rt = 0,361 dan pada tingkat 1% rt = 0,463 a. Rumusan hipotesis

Untuk mengetahui signifikan atau tidak, maka koefisien korelasi hasil perhitungan (ro) perlu dibandingkan dengan r tabel jika dibuat sebuah hipotesis dimana :

2

Sugiyono, Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 455

(12)

Ha :Terdapat hubungan yang signifikan antara kegiatan pengajian rutin dengan akhlak remaja Desa Pamutih Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang.

Ho :Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kegiatan

pengajian rutin dengan akhlak remaja Desa Pamutih Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang.

b. Membandingkan dengan rt

Dari hasil perhitungan ( ro) = 0, 664 maka rxy= 0,664 pada

tingkat kesalahan 5% rt = 0,361, berarti ro> rt maka Ho ditolak Ha diterima. Artinya terdapat korelasi yang positif yang cukup kuat antara kegiatan pengajian rutin dengan akhlak remaja Desa Pamutih.

Sehingga hipotesis kerja yang diajukan pada bab sebelumnya (pendahuluan) yaitu kegiatan pengajian rutin berhubungan dengan akhlak remaja di Desa Pamutih dapat diterima karena setelah diadakan penelitian ada korelasi positif yang signifikan.

Gambar

Tabel VI
Tabel VII
Tabel VIII
Tabel IX

Referensi

Dokumen terkait

Perancangan ini bertujuan untuk menciptakan pusat informasi sepakbola yang belum ada di Surabaya sebagai sarana pengetahuan teori tentang sepakbola, memberikan informasi

Syukur Alhamdulillah ke hadrat Ilahi dengan limpah kurnia dan izinNya telah memberi azam dan keyakinan kepada saya untuk menyiapkan tugasan ilmiah ini bagi melengkapkan tesis

Sedangkan teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara purposive sampling (sample tujuan) artinya anggota sample yang dipilih secara khusus

Global warming atau disebut juga pemanasan global sering sekali terlupakan akibat teknologi yang menggunakan listrik secara berlebihan, gaya hidup yang menekan

Uji aktivitas inhibitor tirosinase dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya daya inhibisi senyawa bioaktif yang terdapat pada ekstrak kasar metanol, kloroform, dan n- heksana

Sistem ekonomi syari’ah dewasa ini semakin populer, hal ini dapat dilihat pada perkembangan dunia perbankan syari’ah pada saat ini semakin kompleks, dengan berbagai macam jenis

ditampilkan secara grafis berupa gambar, logo, nama, kata, huruf, angka, susunan warna, dalam bentuk 2 (dua) dimensi dan/atau 3 (tiga) dimensi, suara, hologram, atau kombinasi

perbuatan tawuran yang dilakukan dikalangan anak sekolah. Alumni yang datang kesekolah seringkali menceritakan tawuran yang pernah dialaminya sehingga menambah sulit untuk