• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laprak Sistem Saraf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laprak Sistem Saraf"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM SARAF SISTEM SARAF Laporan Praktikum Laporan Praktikum

Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Struktur Perkembangan Hewan 1 Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Struktur Perkembangan Hewan 1

Yang dibina oleh Sofia Ery Raha

Yang dibina oleh Sofia Ery Rahayu S.Pd, M. Siyu S.Pd, M. Si

Disusun oleh : Disusun oleh :

Kelompok 3 Offering H 2017 Kelompok 3 Offering H 2017

Dianvita

Dianvita Nur Nur Fadhilah Fadhilah NIM: NIM: 170342615575170342615575 M.

M. Herbert Herbert Hidayat Hidayat NIM:170342615576NIM:170342615576 Raden

Raden Roro Roro Ranty Ranty Kusumaningayu Kusumaningayu NIM: NIM: 170342615590170342615590 Wulan

Wulan Dwi Dwi Saputri Saputri NIM: NIM: 170342615531170342615531

UNIVERSITAS NEGERI MALANG UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIK

FAKULTAS MATEMATIKA DAN A DAN PENGETAHUPENGETAHUAN ALAMAN ALAM JURUSAN BIOLOGI JURUSAN BIOLOGI PRODI BIOLOGI PRODI BIOLOGI April 2018 April 2018

(2)

A. Judul : Sistem Saraf B. Tujuan :

Tujuan dari praktikum ini yaitu:

1. Mempelajari struktur dan sel-sel yang menyusun serebrum. 2. Mempelajari struktur dan sel-sel yang menyusun serebellum. C. Dasar Teori

Sistem saraf manusia tersusun dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Sedangkan sistem saraf tepi terdiri atas sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom. Pada tingkat yang paling sederhana, organisasi sistem saraf hanya tersusun atas sebuah neuron dengan dendrit dan akson. Meskipun masih sangat sederhana, dengan susunan sistem saraf yang demikian ternyata hewan mampu menanggapi berbagai perubahan di lingkungannya. Neuron tersusun dalam sirkuit yang terdiri dari dua atau atau lebih jenis fungsional. Sirkuit neuron yang paling sederhana hanya melibatkan sinapsis antara dua jenis neuron, neuron sensoris dan neuron motoris. Tiap neuron sensoris mengirimkan sinyal dari reseptor sensoris ke neuron motoris, yang selanjutnya mengirimkan sinyal ke efektor. Hasilnya adalah suatu respons otomatis yang sederhana disebut refleks (Isnaeni, 2006).

Sistem saraf mempunyai tiga fungsi yang saling tumpang-tindih: input sensoris, integrasi, dan output motoris. Input adalah penghantaran atau kondisi sinyal dari reseptor sensoris, misalnya sel-sel pendeteksi cahaya mata, kepusat integrasi. Integrasi adalah proses penerjemahan informasi yang berasal dari stimulasi reseptor sensoris oleh lingkungan, kemudian dihubungkan dengan respon tubuh yang sesuai. Sebagian besar integrasi dilakukan dalam sistem saraf pusat (SSP) atau centralnervoussystem, CNS), yaitu otak dan sumsum tulang belakang (pada vertebrata). Output motoris adalah penghantaran sinyal dari pusat integrasi, yaitu SSP, ke sel-sel efektor (effectorcells), sel-sel otot atau kelenjar yang mengaktualisasikan respons tubuh terhadap stimulasi tersebut. Sinyal tersebut dihantarkan oleh saraf (nerve), berkas mirip tali

(3)

yang berasal dari penjuluran neuron yang terbungkus dengan ketat dalam  jaringan ikat (Campbell, 2004: 237).

Sistem saraf terdiri atas 2 bagian besar yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi, sistem syaraf pusat terdiri dari otak (enchepalon) dan sumsum tulang belakang (medula spinalis).

1. Sistem Saraf Pusat

Susunan ini terdiri atas otak, sumsum tuang belakang, dan urat-urat saraf atau saraf cabang yang tumbuh dari otak dan sumsum tulang belakang, yang disebut urat saraf perifer (urat saraf tepi). Jaringan saraf membentuk salah satu dari empat kelompok jaringan utama pada tubuh (Pearce, 2011: 334). a. Otak

Otak (enchepalon) bertanggung jawab antara lain dalam aktivitas sadar manusia (Waluyo, 2016: 13). Otak merupakan organ tubuh yang sangat  penting yang memiliki fungsi antara lain untuk mengontrol dan

mengkoordinasi semua aktivitas normal tubuh serta berperan dalam  penyimpanan memori. Jaringan otak memiliki sel utama yakni sel saraf (neuron) yang berfungsi untuk menyampaikan sinyal dari satu sel ke sel lainnya serta sel sel glia yang berfungsi untuk melindungi, mendukung, merawat, serta mempertahankan homeostasis cairan di sekeliling neuron (Djuwita, 2012: 125).

Menurut Campbell (2004), Otak terdiri dari 3 bagian, yaitu:  Otak depan ( Prosencephalon)

Otak depan berkembang menjadi telencephalon dan diencephalon. Telencephalon berkembang menjadi otak besar (Cerebrum). Diencephalon  berkembang menjadi thalamus dan hipotamus.

 Otak besar (Cerebrum)

Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan semua aktivitas mental, yaitu yang berkaitan dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan. Otak besar merupakan sumber dari semua kegiatan/gerakan sadar atau sesuai dengan kehendak, walaupun ada juga  beberapa gerakan refleks otak. Pada bagian korteks otak besar yang berwarna

(4)

sebelah belakang area motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar atau merespon rangsangan. Selain itu terdapat area asosiasi yang menghubungkan area motor dan sensorik. Area ini berperan dalam proses belajar, menyimpan ingatan, membuat kesimpulan, dan belajar berbagai bahasa. Di sekitar kedua area tersebut dalah bagian yang mengatur kegiatan psikologi yang lebih tinggi. Misalnya bagian depan merupakan pusat proses berfikir (yaitu mengingat, analisis, berbicara, kreativitas) dan emosi. Pusat penglihatan terdapat di bagian belakang (Campbell, 2004: 245).

 Thalamus terdiri dari sejumlah pusat syaraf dan berfungsi sebagai “tempat  penerimaan untuk sementara” sensor data dan sinyal-sinyal motorik, contohnya untuk pengiriman data dari mata dan telinga menuju bagian yang tepat dalam korteks (Campbell, 2004: 244).

 Hypothalamus berfungsi untuk mengatur nafsu makan dan mengatur kepentingan biologis lainnya.

 b. Otak tengah ( Mesencephalon)

Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Di depan otak tengah terdapat talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja kelenjar-kelenjar endokrin. Bagian atas (dorsal) otak tengah merupakan lobus optikus yang mengatur refleks mata seperti penyempitan pupil mata, dan juga merupakan pusat pendengaran. Otak tengah tidak berkembang dan tetap menjadi otak tengah (Campbell, 2004: 243).

c. Otak belakang ( Rhombencephalon)

Otak belakang berkembang menjadi metencephalon dan mielencephalon. Metencephalon berkembang menjadicerebellum dan pons varolli. Sedangkan mielencephalon berkembang menjadi medulla oblongata (Campbell, 2004: 243).

d. Otak kecil (serebelum)

Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang merugikan atau berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan (Campbell, 2004: 244).

(5)

Sumsum sambung berfungsi menghantar impuls yang datang dari medula spinalis menuju ke otak.Sumsum sambung juga memengaruhi jembatan, refleks fisiologi seperti detak jantung, tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan (Campbell, 2004: 242).

· Jembatan varol ( pons varoli)

Jembatan varol berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan, juga menghubungkan otak besar dan sumsum tulang belakang (Campbell, 2004: 242).

 b. Sumsum Tulang Belakang (Medula Spinalis)

Sumsum tulang belakang (medula spinalis) bertanggung jawab antara lain dalam aktivitas dalam gerak refleks. Refleks merupakan respon otomatis dari sebagian tubuh terhadap suatu stimulus. Stimulus atau r angsangan merupakan  pola perubahan lingkungan luar atau dalam yang mampu menimbulkan impuls. Stimulus dapat berupa mekanik, kimia, suhu, cahaya dan elektrik. Gerak refleks berjalan tanpa memerlukan kontrol dari otak sehingga sangat cepat dan otomatis. Contoh gerak refleks misalnya berkedip, bersin, atau  batuk. (Waluyo, 2016: 12).

Gerak refleks merupakan gerak yang menempuh jalur paling sederhana yang dijumpai pada hewan yang memiliki sistem saraf. Jalur saraf ini dibentuk oleh sekuen neuron sensor, interneuron, dan neuron motor, yang mengalirkan impuls saraf untuk tipe refleks tertentu. Gerak refleks yang  paling sederana henya memerlukan dua tipe sel saraf yaitu neuron sensor dan

neuron motor. Pada gerak refleks, impuls melalui jalan pendek atau jalan  pintas, yaitu dimulai dari reseptor penerima rangsang, kemudian diteruskan oleh saraf sensori ke pusat saraf, diterima oleh saraf penghubung (asosiasi) tanpa diolah didalam otak langsung dikirim tanggapan kesaraf motor untuk disampaikan ke efektor, yaitu otot atau kelenjar (Waluyo, 2016: 12).

Gerakan ada yang dilakukan secara sengaja maupun tidak sengaja yang melibatkan jaringan otot dan sendi. Jaringan otot dibutuhkan untuk menggerakkan setiap anggota tubuh dari manusia yang akan bergerak ketika menerima impuls saraf ke organ tertentu dalam tubuh manusia sedangkan

(6)

sendi berperan untuk menghubungkan antara satu ruas tulang dengan bagian lainnya (Ariano, 2013 : 138).

Menurut Suntoro (1990: 25) secara struktural terdapat beberapa bagian- bagian dari sistem saraf yang pertama adalah neuron, neuron adalah satuan anatomia fungsional terdiri dari badan sel (perikaryon), dendrit dan akson. Di dalam badan sel mengandung nukleus dan sitoplasma. Sedang dalam sitoplasma terdapat unsur-unsur retikulum endoplasmic, mitokondria, aparatus golgi, neurofilamen, dan benda NISSL. Dendrit merupakan  prossesus panjang banyak dan berfungsi untuk menerima rangsang dari luar. Secara struktural dendrit mirip dengan perikaryon, tetapi tidak mengandung aparatus golgi. Axon merupakan prossesus tunggal, fungsinya adalah menghantarkan implus saraf. Pada bagian permulaan axon terdapat suatu daerah berbentuk piramid disebut “hil lock”. Bagian distal biasanya  bercabang dan membentuk percabangan terminal. Di dalam sistem saraf pusat

axon memberikan cabang-cabang yang arahnya tegak lurus dengan arah utama mereka dan cabang ini disebut colateral.

D. Alat dan Bahan Alat:

- Mikroskop

- Kamera Handphone Bahan

- Preparat penampang melintang saraf perifer

E. Prosedur Kerja

1. Histologi Cerebellum

Melakukan pengamatan preparat dengan mikroskop pada perbesaran 10 x 10

Meletakkan preparat jaringan saraf diatas meja preparat

(7)

2. Histologi Cerebrum

Memfoto gambar pengamatan Melakukan pengamatan preparat dengan

mikroskop pada perbesaran 40 x 10

Mengamati bagian-bagian penyusun sistem saraf pada Cerebellum

Melakukan pengamatan preparat dengan mikroskop pada perbesaran 10 x 10

Memfoto gambar pengamatan Melakukan pengamatan preparat dengan

mikroskop pada perbesaran 40 x 10

Mengamati bagian-bagian penyusun sistem saraf pada Cerebrum

Meletakkan preparat jaringan saraf diatas meja preparat

(8)

F. Data dan Hasil Pengamatan

 No. Hasil Pengamatan Gambar Literature

1.

2.

 Nama Preparat:

Preparat penampang melintang cerebellum

Perbesaran: 10 x 10 Keterangan :

a. Lapisan sel purkinje  b. Lapisan molekular

c. Lapisan glanular \

 Nama Preparat:

Sumber: Histologi Dasar Janqueira (Mescher A.L. 2011) a b c a b

(9)

Preparat penampang melintang cerebrum Perbesaran: 10 x 10 Keterangan : a. Lapisan molekular  b. Lapisan granular

Sumber: Histologi Dasar Janqueira (Mescher A.L. 2011)

G. Analisis dan Pembahasan

Pada pengamatan preparat serebrum dengan perbesaran 10 x 10 terdapat lapisan molecular dan lapisan granular. Ada beberapa bagian yang tidak nampak yaitu sulkus, girus, korteks dan subsatansi putih dikarenakan faktor mikroskop. Otak besar (serebrum) tersusun atas dua  belahan, yaitu kiri dan kanan. Dibagian tepi luar atau korteks terdapat substansi grisea, lalu semakin kedalam dibatasi dengan substansi alba, dan dibagian paling dalam tedapat nukleus yang merupakan substansi grisea. Lapisan yang menyusun otak besar yang berlekuk-lekuk membentuk struktur sulkus dan girus. Lapisan ini jika ditinjau secara mikroslopis akan terlihat bahwa tersusun atas enam lapisan, yaitu lamina molekularis (pleksiformis). Sel penyusunnya kecil dan relatip sedikit, sedangkan unsur serabut lebih menyolok membentuk anyaman (pleksus). Kemudian lamina granularis externa yang terdapat sel saraf kecil dan  banyak. Lalu lamina piramidalis externa dengan jumlah sel sedikit dan  berbentuk piramid kecil ada pula lamina granularis interna yang memiliki sel saraf kecil banyak. Lamina piramidalis interna dengan sel saraf  berbentuk piramid lebih besar. Di daerah korteks yang disebut area motorika sel saraf khusus berbentuk piramid besar, dikenal sebagai sel Betz. Juga ada lamina multiformis dengan sel saraf berbentuk aneka ragam. Disela antara neuronum terisi oleh neuroglia. Didalam korteks serebrum terdapat substansi putih atau substansi alba. Di substansi alba sereblum terdapat banyak serat-serat yang menghubungkan berbagai

(10)

daerah dikorteks dan menghubungkan ke nukleus dibawahnya (Lesson dkk, 1999).

Pada pengamatan preparat serebellum dengan perbesaran 10 x 10 dan 10 x 40 terdapat lapisan granular, lapisan sel purkinje, dan lapisan molekular. Lapisan granular adalah lapisan terdalam dan tersusun atas sel-sel kecil dengan dendrit naik ke atas lapisan molekuler .Lapisan ini terdiri atas sel granul yang tersusun rapat yang tersusun atas neuron serebellum. Akson sel granul sebagian besar yang terdapat di stratum molekuler, kemudian berjalan di sepanjang folia sebagai serabut parallel dan membentuk sinapsis tegak lurus dengan dendrit sel purkinje. Sel granul merupakan satu-satunya neuron di korteks serebellum yang  bersifat eksitatorik terhadap sel targetnya. Lapisan purkinje adalah

lapisan tengah yang terdapat banyak sel purkinje, yaitu neuron. Tersusun satu lapis, dendritnya becabang dan memasuki lapisan molekular dan akson menembus substansia alba. Lapisan ini merupakan lapisan tipis yang terdiri atas sel yang tersusun secara horisontal. Akson sel purkinje Lapisan molekuler adalah lapisan terluar dan tersusun atas sel saraf kecil, sel saraf tak bermielin, sel stela, dan dendrit. Di lapisan ini terdapat sel  basket dan bagian luar sel stela. Sel basket terletak berdekatan dengan sel  pulkinje dan serabutnya mengelilingi sel purkinje (Lesson dkk, 1999).

H. Diskusi

1. Pada preparat serebrum yang saudara amati mengapa sukar bahkan tak ada pembagian korteks menjadi 10 bagian?

Pada preparat serebrum diamati sukar bahkan tak ada pembagian korteks menjadi 10 bagian karena preparat hanya memperlihatkan sebagian dari bagian serebrum, sehingga ada beberapa bagian yang tidak dapat dilihat.

2. Bagaimana ukuran sel pyramidal serebrum dibagian korteks?

Sel pyramidal terdapat di bagian neokorteks, korteks serebrum yang secara evolusi berada pada posisi akhir . Semua daerahnya mengalami perkembangan menjadi struktur berlapis

(11)

enam dan merupakan perwujudan khas, sehingga disebut

 juga sebagai korteks homogenetik atau

isokorteks. Pembagian neokorteks dalam enam lapisan dinamakan lamina I sampai lamina VI. Pada lamina III atau lapisan piramidal terdapat sel piramidal yang berukuran sedang, beberapa sel saraf stelatum, sel keranjang dan sel fusiform. Sel piramidal menjulurkan dendrit apikal yang berakhir di lamina I dan aksonnya berproyeksi  pada inti-inti subkortikal atau kortikal hemisferium sisi lain (serabut

komisural) atau hemisferium sisi yang sama (serabut asosiasi). 3. Sel pyramidal serebellum terletak di lapisan apa?

Sel pyramidal serebellum terletak di lapisan korteks serebral. I. Kesimpulan

1. Struktur dan sel-sel yang menyusun serebrum terdiri dari korteks yang mempunyai ketebalan satu koma lima sampai empat mm, secara makroskopik dataran luar menunjukkan bangunan yang disebut Sulkus (lekukan) dan girus ( peninggian). Korteks disusun oleh 6 lapisan, berturut-turut dari luar ke dalam :

a. Lamina molekularis (pleksiformis) : sel penyusunnya kecil dan relatip sedikit, sedangkan unsur serabut lebih menyolok membentuk anyaman (pleksus)

 b. Lamina granularis externa : ukuran sel saraf kecil dan banyak c. Lamina piramidalis externa : jumlah sel jarang, berbentuk

 piramid kecil

d. Lamina granularis interna : sel saraf kecil banyak

e. Lamina piramidalis interna : sel saraf berbentuk piramid lebih  besar. Di daerah korteks yang disebut area motorika sel saraf

khusus berbentuk piramid besar, dikenal sebagai sel Betz. f. Lamina multiformis : Sel saraf berbentuk aneka ragam. Disela

antara neuronum terisi oleh neuroglia.

2. Mempelajari struktur dan sel-sel yang menyusun serebellum terdiri dari tiga lapisan, dari luar ke dalam dijumpai :

(12)

a. Stratum molekulare (plexiformis), yang terdiri dari sel saraf sedikit dan kecil, dan serabut saraf yang neurofibra non-myelinata banyak serta beranyaman.

 b. Stratum neuronarum piriformium yang terdiri dari sel saraf  berbentuk serupa botol atau buah kambu air, berderet, dikenal

sebagai sel Purkinje .

c. Stratum granulosum yang terdiri dari sel saraf banyak, kecil dan padat.

J. Tugas/ Evaluasi

Mengapa lamina alba dan grisea berbeda warna?

Lamina alba berwarna putih karena mengandung akson bermielin, sedangkan grisea berwarna gelap karena mengandung badan sel.

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Ariano dan Harjoko. 2013. Sistem Pendeteksian Marker pada Analisis Gait Menggunakan Pengolahan Citra Digital.  Jurnal IJEIS . Vol 3 (2): 137-146.

Campbell, Neil A., et al . 2004. Biologi Edisi Kedelapan Jilid  3. Jakarta: Erlangga.

Djuwita, Ita. 2012. Pertumbuhan dan Sekresi Protein Hasil Kultur Primer Sel-Sel Serebrum Anak Tikus. Jurnal Veteriner . Vol 13 (2): 125-135.

Harus, Haerani. 2011. Fungsi Organ Tubuh Dari Sisi Medis dan

Al-Qur’an. Jurnal Inspirasi.Vol 4 (14): 1-12.

Lesson, Rolland, dkk.alih bahasa dr.Jon Tambayon.1999. Buku ajar  Histologi.Jakarta:EGC penerbit buku kedokteran.

Mescher A,L. 2011.  Histologi Dasar Junqueira Teks dan Atlas. Penerbit Buku Kedokteran .

Pearce, Evelyn C. 2011. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum.

Tim Dosen Struktur Perkembangan Hewan 1. 2014. Petunjuk Praktikum Struktur Perkembangan Hewan 1: Bagian Histologi. Malang: Universitas Negeri Malang.

Suntoro, Susilo, Handari. 1990. Struktur Hewan. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada Press.

Waluyo, joko. 2016. Penuntun Praktikum Anatomi Fisiologi. Jember: Universitas Jember Press.

Referensi

Dokumen terkait

Sistem saraf manusia terbagi menjadi dua yaitu sistem saraf pusat yang terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang serta sistem saraf tepi yang terdiri dari saraf somatic dan

Sistem saraf terdiri dari sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang), sistem saraf perifer (neuron sensorik dan neuron motorik), dan sistem saraf otonom (yang

Bertugas menghantarkan rangsang dari organ penerima rangsang ( reseptor ) kepada sistem saraf pusat ( otak dan sumsum tulang belakang ). Kumpulan badan sel saraf

Jembatan Varol merupakan serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan, serta menghubungkan otak besar dengan sumsum tulang belakang. Jembatan Varol

Pada percobaan kedua setelah bagian otak katak dirusak sehingga hanya mempunyai sumsum tulang belakang sebagai pusat saraf, Kemudian tungkai belakang dijepit

 Neuron Ajustor, neuron yang menghubungkan neuron sensorik dengan neuron motorik pada pusat susunan saraf (otak atau sumsum tulang belakang) Skema dalam Otak .. Bentuk

sistem saraf pusat : otak depan, otak tengah, otak belakang 2.sistem saraf tepi :  12 pasang saraf otak Nervi cranialis  31 pasang saraf medullaspinalis /saraf sumsum tulang

Sumsum tulang belakang mempunyai dua fungsi penting yaitu untuk mengatur impuls dari dan ke otak dan sebagai pusat reflek, dengan adanya sumsum tulang belakang pasangan syaraf spinal