• Tidak ada hasil yang ditemukan

Miskonsepsi yang terjadi pada pembelajaran matematika materi bangun datar segi empat pada kelas IV Sekolah Dasar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Miskonsepsi yang terjadi pada pembelajaran matematika materi bangun datar segi empat pada kelas IV Sekolah Dasar"

Copied!
128
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. MISKONSEPSI YANG TERJADI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN DATAR SEGIEMPAT PADA KELAS IV SEKOLAH DASAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh : Fitri Febriyani NIM : 111134171. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015.

(2) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. MISKONSEPSI YANG TERJADI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN DATAR SEGIEMPAT PADA KELAS IV SEKOLAH DASAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh : Fitri Febriyani NIM : 111134171. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 i.

(3) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ii.

(4) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. iii.

(5) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ABSTRAK. Fitri Febriyani. Miskonsepsi Yang Terjadi Pada Pembelajaran Matematika Materi Bangun Datar Segi Empat Pada Kelas IV Sekolah Dasar. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis miskonsepsi apa saja yang terdapat pada geometri terutama pada bangun datar segi empat dan penyebab terjadinya miskonsepsi pada geometri bangun datar segi empat siswa kelas IV SD Negeri Adisucipto 2 2014/ 2015. Metode yang digunakan adalah tes tertulis dan wawancara. Tes tertulis diberikan pada 27 siswa, kemudian dilanjutkan tes wawancara terhadap 6 subjek (S8, S1, S2, S19, S11, S27) yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu. Data hasil tes tertulis dan wawancara dibandingkan dengan triangulasi teknik guna menentukan data yang valid terkait miskonsepsi yang terjadi pada siswa IV beserta faktor penyebabnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 6 subjek terpilih mengalami miskonsepsi dalam menyelesaikan soal materi bangun datar segi empat. Miskonsepsi yang terjadi pada 6 subjek tersebut yaitu miskonsepsi teoritik. Miskonsepsi teoritik yaitu kesalahan dalam memahami konsep dan menjelaskan ciri-ciri bangun datar segi empat. Adapun faktor penyebab miskonsepsi adalah minat siswa dalam mempelajari konsep rendah, kurangnya pemanfaatan media dari sekolah digunakan untuk memberikan contoh dan mendalami konsep, kurangnya minat siswa mencari tahu bagaimana konsep-konsep dasar bangun datar segi empat, siswa terbiasa memahami gambar berdasarkan apa yang ada dalam buku pada umumnya, dan siswa cenderung lupa pada materi yang baru dibahas. Kesimpulan penelitian ini mampu menjawab pertanyaan penelitian terkait letak miskonsepsi yang dialami siswa kelas IV beserta faktor penyebabnya. Kata kunci: Miskonsepsi, Teoritik, Pembelajaran Matematika. iv.

(6) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ABSTRACT Fitri Febriyani. Misconception That Happens on Mathematics Learning about Quadriteral Figure for 4th grade Elementary school. Essay. Yogyakarta: Elementary School Teaching Education Study Program, Teaching Faculty and Education Knowledge of Sanata Dharma University, Yogyakarta.. This research is a descriptive. The purpose of this research is to know the kind of misconception found on geometry especially on square-dimensional shape and what makes the misconception happened on square geometry for 4th grade of Elementary State School’s 2014/2015 students. The used methods are written and interview tests. Written test is given for 27 students, then continueds with interview test about 6 subjects (S8, S1, S2, S19, S11, S27) that elected by specific criteria. The written and interview test data has compared with triangulation techniques in order to determine the valid data relates the misconception happened on 4th grade students along the causing factors. The result of this research shows the 6 chosen subjects sustain the misconception on solving the problem of square material. Misconseption on that 7 subjects are theoritical misconseption. Theoritical misconception is an error on concept understanding and identify the square geometry. There factory mathematics misconception are student’s less-devotion on learning low-concept, less-using school media for giving example and concept-absorbing, student’s lessdevotion to find out the square basic concepts, student are get used to understand pictures on generally books, and student are tend to forget the newest material. Conclusion: this research could answer research question related by misconception situation experieneed by4th grade student along with the causal factor. Keywords: Misconception, Theoritic, Learning Mathematics. v.

(7) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. vi.

(8) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. vii.

(9) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN Motto :. Masa depanku ada ditangan ku... Aku yakin bisa Aku pasti bisa Aku harus bisa Persembahan : Skripsi ini kupersembahkan untuk : j. Allah swt yang senantiasa memberikan rahmat, hidayah, dan anugerahNya untukku.. j. Kedua orang tuaku yaitu bapak Ahmad Mirwan dan ibu Christina Suparti yang selalu memberikan dukungan dalam segala bentuk, semangat, motivasi, dan bimbingan agar aku dapat menjadi manusia yang lebih baik, menerima segala bentuk suka maupun duka ku, serta memberikan doa yang tak pernah putus.. j. Kepada. saudara,. sahabat. serta. mendukung dan semangat kepadaku.. viii. teman-temanku. yang. selalu.

(10) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan. kehadirat Allah SWT yang telah. melimpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi yang berjudul MISKONSEPSI YANG TERJADI PADA PEMBELAJARAN. MATEMATIKA. MATERI. BANGUN. DATAR. SEGIEMPAT PADA KELAS IV SEKOLAH DASAR ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dalam Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Penulis menyadari dan merasakan bahwa ada banyak dukungan, bantuan, dan bimbingan dari berbagai pihak selama penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1. Rohandi, Ph.D. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 2. Gregorius Ari Anugrahanta, S.J. S.S., BST., M.A.Ketua Program PGSD Universitas Sanata Dharma. 3. Christiyanti Aprinastuti, S.Si, M.Pd. Selaku wakaprodi sekaligus dosen pembimbing II yang telah bersedia memberikan bimbingan, petunjuk, dan arahan selama proses penelitian dan penulisan skripsi hingga selesai. 4. Dra. Haniek Sri Pratini. M.Pd. Selaku dosen pembimbing I yang telah bersedia memberikan bimbingan, petunjuk, dan arahan selama proses penelitian dan penulisan skripsi hingga selesai. 5. Andri Anugrahana, S.Pd., M.Pd. Selaku dosen III yang telah bersedia hadir untuk menguji, memberikan masukan maupun komentar kepada penulis. 6. Suyitno, S.Pd. Kepala SDN Adisucipto 2 Yogyakarta. yang telah. memberikan ijin tempat untuk melakukan penelitian. 7. Ika Sri Wulandari,S.Pd. Guru kelas IV yang telah bersedia memberikan bantuan dalam proses penelitian.. ix.

(11) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. x.

(12) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii ABSTRAK .......................................................................................................... v ABSTRACT ......................................................................................................... vi PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................................... vii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................ viii KATA PENGANTAR ........................................................................................ ix DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvi BAB 1.PENDAHULUAN.......................................................................................1 A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1 B. Rumusan Masalah...................................................................................... 4 C. Tujuan Penelitian....................................................................................... 4 D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 4 E. Definisi Operasional .................................................................................. 5 BAB II. LANDASAN TEORI................................................................................ 7 A. Kajian Pustaka ............................................................................................ 7 1. Konsep ................................................................................................ 7 xi.

(13) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Halaman 2. Konsepsi .............................................................................................. 8 3. Miskonsepsi ......................................................................................... 9 4. Pembelajaran Matematika .................................................................. 13 5. Segi Empat ........................................................................................ 14 B. Penelitian yang Relevan ......................................................................... 22 C. Kerangka Berpikir .................................................................................. 26 BAB III. METODE PENELITIAN......................................................................27 A. Jenis Penelitian....................................................................................... 27 B. Setting Penelitian.................................................................................... 27 C. Desain Penelitian .................................................................................... 30 D. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 31 E.Instrumen Penelitian .............................................................................. 32 F. Kredibilitas dan Transferabilitas ............................................................. 37 G. Teknik Analisis Data .............................................................................. 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..................................... 41 A. Deskripsi Hasil Survai Lokasi Penelitian ............................................... 41 B. Deskripsi Hasil Penentuan Subjek Penelitian ......................................... 42 C. Deskripsi Hasil Penelitian...................................................................... 43 BAB V PENUTUP................................................................................................ 72 A. Kesimpulan ............................................................................................ 72 B. Saran Penelitian ...................................................................................... 73 C. Keterbatasan Penelitian .......................................................................... 73 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 74 LAMPIRAN ...................................................................................................... 76 xii.

(14) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1 Kisi-Kisi Soal. .................................................................................... 33 Tabel 3.2 Soal Sebelum Dan Sesudah Revisi ..................................................... 34 Tabel 3.3 Kriteria Kecakapan Akademik ............................................................ 35 Tabel 3.4 Pedoman Wawancara Siswa ............................................................... 37 Tabel 4.1 Daftar Subjek Terwawancara.............................................................. 43 Tabel 4.2 Daftar Pelaksaan Wawancara ............................................................. 44 Tabel 4.3 Nilai Akhir Siswa ............................................................................... 44 Tabel 4.4 Triangulasi Teknik Hasil Tes Tertulis Dan Wawancara Subjek S8...... 49 Tabel 4.2 Triangulasi Teknik Hasil Tes Tertulis Dan Wawancara Subjek S1...... 52 Tabel 4.2 Triangulasi Teknik Hasil Tes Tertulis Dan Wawancara Subjek S2...... 56 Tabel 4.2 Triangulasi Teknik Hasil Tes Tertulis Dan Wawancara Subjek S19 .... 59 Tabel 4.2 Triangulasi Teknik Hasil Tes Tertulis Dan Wawancara Subjek S11 .... 63 Tabel 4.2 Triangulasi Teknik Hasil Tes Tertulis Dan Wawancara Subjek S27 .... 66. xiii.

(15) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Persegi Panjang ABCD ................................................................... 14 Gambar 2.2 Diagonal Persegi Panjang ............................................................... 15 Gambar 2.1 Sumbu Simetris Persegi Panjang ..................................................... 16 Gambar 2.2 Persegi ABCD ................................................................................ 16 Gambar 2.1 Sumbu Simetri Persegi.................................................................... 17 Gambar 2.2 Simetri Putar persegi....................................................................... 18 Gambar 2.3 Jajargenjang ABCD ........................................................................ 18 Gambar 2.4 Belah Ketupat ABCD ..................................................................... 19 Gambar 2.5 Layang-layang ABCD .................................................................... 20 Gambar 2.6 Trapesium ABCD ........................................................................... 21. xiv.

(16) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Verbatim ....................................................................................... 78 Lampiran 2. Soal Sebelum Revisi ...................................................................... 87 Lampiran 3. Soal Sesudah Revisi ...................................................................... 89 Lampiran 4. Alternatif Jawaban ........................................................................ 91 Lampiran 5. Rubrik Panduan Penskoran ............................................................ 92 Lampiran 6. Hasil Validasi ................................................................................ 93 Lampiran 7. Tabulasi Skor Uji Instrumen .......................................................... 94 Lampiran 8. Hasil Nilai Akhir Siswa ................................................................. 95 Lampiran 9. Hasil PekerjaanSiswa S8 ............................................................... 96 Lampiran 10. Hasil Pekerjaan Siswa S1 ............................................................ 97 Lampiran 11. Hasil Pekerjaan Siswa S2 ............................................................ 99 Lampiran 12. Hasil Pekerjaan Siswa S19 ........................................................ 101 Lampiran 13. Hasil Pekerjaan Siswa S11 ......................................................... 103 Lampiran 14. Hasil Pekerjaan Siswa S27 ........................................................ 104 Lampiran 15. Hasil Validasi Dosen Matematika 1 ........................................... 105 Lampiran 16. Hasil Validasi Dosen Matematika 2 ........................................... 106 Lampiran 17. Hasil Validasi Dosen Psikologi 1 .............................................. 107 Lampiran 18. Hasil Validasi Dosen Psikologi 2 .............................................. 108 Lampiran 19. Hasil Validasi Guru .................................................................... 109 Lampiran 20. Surat Keterangan Penelitian dari Sekolah Dasar ......................... 110 Lampiran 21. Surat Keterangan Penelitian dari Kaprodi ................................... 111 Lampiran 22. Biodata Penulis ............................................................................ 11. xv.

(17) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Matematika adalah salah satu materi wajib di sekolah-sekolah yang penting untuk dipahami karena sering dimanfaatkan dalam kehidupan seharihari. Konsep Matematika tidak lepas dari segala aspek kehidupan manusia. Matematika. membantu. manusia. dalam. memahami. dan. menguasai. permasalahan sosial,ekonomi dan alam. Menurut KTSP (2006: 147) menyatakan bahwa mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama, karena sekolah dasar merupakan awal anak memperoleh pendidikan secara formal. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif. Jadi dapat disimpulkan tujuan pemberian mata pelajaran Matematika pada sekolah dasar, agar siswa mendapat kempuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif sejak dini, sehingga siswa dapat mengembangkan kemapuan yang diperoleh pada tingkat yang lebih tinggi dan membiasakan diri untuk menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Tercapainya tujuan pembelajaran. 1.

(18) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 2. Matematika tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu guru, buku, metode pembelajaran, media, dan lain-lain. Guru merupakan salah satu faktor utama dalam tercapainya tujuan pembelajaran. Guru adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik. Guru dalam pandangan masyarakat adalah orang yang melaksanakan pendidikan di tempat-tempat tertentu, tidak mesti lembaga pendidikan formal, tetapi dapat juga di masjid, di surau/musala, di rumah, dsb menurut Djamarah (31: 2011). Guru dalam hal ini memiliki keterbatasan dalam penyampaian materi atau konsep, sehingga dapat menimbulkan kesalahan dalam pemahaman. Keterbatasan yang ditimbulkan guru sangat beragam, misalnya guru salah dalam menerangkan suatu konsep materi dalam pembelajaran. Menurut Berg (1991: 8) mengajar menyangkut transfer konsep, keterampilan, dan nilai dari guru ke siswa. Hal-hal yang penting untuk diajarkan sehari-hari adalah konsep. Seringkali siswa cenderung hanya menghafal definisi konsep tanpa memperhstikan hubungan antar konsep lainnya. Dalam KTSP pembelajaran matematika diberikan agar siswa dapat memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan tepat dalam memecahkan masalah. Hal ini hubungan konsep dan pemahaman konsep menjadi sangat penting untuk dipahami., sehingga pemahaman konsep sangat diperlukan sebagai dasar untuk mempelajari materi selanjutnya..

(19) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 3. Munculnya miskonsepsi dalam pembelajaran dapat mengakibatkan salahnya pemahaman siswa mengenai konsep tertentu. Hal ini akan berdampak pada pembelajaran selanjutnya. Jika seorang siswa mengalami kesalahan pemahaman saat menerima suatu konsep pembelajaran pertama kali, akan berdampak tidak hanya pada saat siswa itu belajar konsep tersebut. Konsep-konsep Matematika yang diberikan di Sekolah Dasar merupakan konsep dasar untuk membangun pemahaman siswa terhadap Matematika. Maka dari itu sekecil mungkin kesalahan pemahaman siswa terhadap suatu konsep Matematika sebaiknya ditiadakan. Diharapkan saat siswa belajar di jenjang SD benar-benar telah memahami apa yang telah dipelajari. Permasalahan tentang miskonsepsi ditemukan di SDN Adisucipto. Hasil tersebut didapatkan melalui observasi kelas dan konsultasi dengan seorang guru kelas III SD Negeri Adisucipto 2 pada hari Jum’at tanggal 16 Mei 2014. Beliau mengatakan bahwa masih ada beberapa siswa yang mengalami salah konsep dalam menangkap pelajaran Matematika materi tentang geometri terutama bangun datar segi empat. Biasanya siswa lebih fokus mempelajari bentuk-bentuk khusus segi empat tanpa mengetahui hubungan dengan bangun datar segi empat yang sering dilihat pada kehidupan sehari-hari. Siswa yang mengalami miskonsepsi seperti itu sangat berpengaruh terhadap keberlanjutan materi yang siswa dapatkan. Berdasarkan hal tersebut miskonsepsi merupakan kondisi yang harus ditangani karena menghambat pengetahuan siswa terhadap pelajaran terutama.

(20) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 4. pelajaran Matematika materi geometri terutama bangun segi empat. Terkadang guru tidak memberikan penguatan kepada siswa jika terjadi kesalahan dalam memahami penjelasan, sehingga terjadi keberlanjutan. Berdasarkan uraian diatas, faktor yang mempengaruhi terjadinya miskonsepsi pada siswa Sekolah Dasar pada pelajaran Matematika materi geometri terutama segi empat sangat menarik untuk diteliti. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan perbaikan pembelajaran Matematika materi geometri terutam segi empat selanjutnya, oleh karena itu peneliti tertarik melakukan penelitian yang berjudul “Miskonsepsi Yang Terjadi Pada Pembelajaran Matematika Materi Segi Empat KelasIV SD N Adisucipto 2” B. RUMUSAN MASALAH 1. Jenis Miskonsepsi apa saja yang terdapat pada geometri terutama pada bangun datar segi empat siswa kelas IV SD Negeri Adisucipto 2 tahun ajaran 2014/2015? 2. Apa saja penyebab terjadinya miskonsepsi pada geometri bangun datar segi empat siswa kelas IV SD Negeri Adisucipto 2 tahun ajaran 2014/2015? C. TUJUAN PENELITIAN Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui Jenis Miskonsepsi apa saja yang terdapat pada geometri terutama pada bangun datar segi empat siswa kelas IV SD Negeri Adisucipto 2 tahun ajaran 2014/2015?.

(21) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 5. 2. Mengetahui penyebab terjadinya miskonsepsi pada geometri bangun datar segi empat siswa kelas IV SD Negeri Adisucipto 2 tahun ajaran 2014/2015? D. MANFAAT PENELITIAN 1. Manfaat Praktis a. Bagi guru Bagi guru, penelitian ini dapat menjadi sumber pengetahuan atau wawasan mengenai miskonsepsi serta faktor yang mempengaruhi siswa terutama pada pelajaran Matematika bangun datar segi empat.. b. Bagi peneliti Menambah pengetahuan, wawasan, dan pengalaman tentang penelitian yang diteliti yang dapat ditularkan kepada guru Sekolah Dasar atau mahasiswa PGSD. 2. Manfaat Teoritis Dapat menambah pengetahuan bidang pendidikan dasar terutama pada miskonsepsi yang terjadi pada siswa SD terutama pada Matematika bangun datar segi empat.. E. DEFINISI OPERASIONAL 1. Miskonsepsi Miskonsepsi adalah kesalahan suatu konsep yang tidak dan secara keilmuan konsepsi tersebut memang salah..

(22) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 6. 2. Bangun segi empat Segi empat adalah bangun datar yang memiliki empat sisi dan empat s udut . 3. Konsepsi Konsep yang dimiliki siswa didapat dari pengalaman dan pemikiran sendiri. 4. Konsep Konsep adalah suatu ciri-ciri yang sudah ada dalam setiap pemikiran. 5. Pembelajaran Matematika Pembelajaran Matematika adalah suatu proses yang diselenggarakan oleh guru untuk membelajarkan siswa guna memperoleh ilmu pengetahuan dan keterampilan Matematika..

(23) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Konsep a. Pengertian Konsep Konsep adalah benda-benda, kejadian-kejadian, situasi-situasi, atau ciri-ciri khas dan yang terwakili dalam setiap budaya oleh suatu tanda atau simbol (Berg, 1991:8). Menurut Mertodihardjo dan Mulyono (1980:9) Konsep adalah suatu abstraksi (hanya dalam ingatan dan pikiran) dari fakta dan persepsi ( The sum of person’s ideas about something). Berdasarkan pengertian konsep diatas, dapat disimpulkan bahwa konsep adalah suatu ciri-ciri yang sudah ada dalam setiap pemikiran. b. Jenis-jenis Konsep 1) Konsep digolongkan menjadi 3 menurut Salirawati(2010: 13) , yaitu: a) Konsep klasifikasional, mencakup bentuk konsep yang didasarkan atas klasifikasi fakta-fakta ke dalam bagan-bagan yang terorganisir. Misalnya mengklasifikasikan konsep segitiga atau konsep trigonometri.. 7.

(24) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 8. b) Konsep korelasional, mencakup kejadian-kejadian khusus yang saling berhubungan, atau observasiobservasi yang terdiri atas dugaan-dugaan terutama berbentuk formulasi prinsip-prinsip umum. Misal konsep luas persegi panjang sebagai hasil kali dari panjang dan lebar. c) Konsep teoretik, mencakup bentuk konsep yang mempermudah kita dalam mempelajari fakta-fakta a ta u. kejadian-kejadian. terorganisir.. Misalnya. dalam konsep. sistem titik,. yang. bilangan,. himpunan. 2. Konsepsi Konsepsi merupakan tafsiran perorangan atau indivisu terhadap suatu konsep (Berg, 1991: 8). Setiap siswa sebelum memasuki dunia sekolah ternyata sudah mempunyai konsepsi atau teori mengenai konsep-konsep suatu pembelajaran, yang mereka dapat melalui pengalaman dan pengetahuan konsepsi. Konsepsi siswa disini dapat dikatakan benar namun juga dapat dikatakan salah. Apabila konsepsi siswa sama dengan konsepsi para ahli, maka konsepsi siswa tersebut dapat dikatakan benar. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa konsepsi adalah konsep yang dimiliki siswa didapat dari pengalaman dan pemikiran sendiri..

(25) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 9. 3. Miskonsepsi Menurut Suparno (2005: 2) Konsep awal yang tidak sesuai dengan ilmiah itu biasanya disebut miskonsepsi atau salah konsep. Salah konsep terhadap konsep-konsep fisika terjadi bila konsepsi seseorang berbeda dengan konsepsi para fisikawan yang secara teoritis obyektif dianggap benar dan baku, dan secara keilmuan konsepsi tersebut memang salah (Budi, 1992: 115). Berg (1991: 10) menyatakan bahwa miskonsepsi apabila konsep siswa bertentangan dengan konsep para ahli maka hal itu disebut dengan miskonsepsi namun jika konsep siswa tersebut hasil dari persederhanaan konsep para ahli maka siswa tidak dapat dikatakan miskonsepsi. Berdasarkan pengertian miskonsepsi diatas, dapat disimpulkan bahwa miskonsepsi adalah kesalahan suatu konsep yang tidak dan secara keilmuan konsepsi tersebut memang salah. Suparno (2005: 29) menyatakan penyebab miskonsepsi dapat diringkas dalam lima kelompok, yaitu: siswa, guru, buku teks, konteks, dan metode mengajar. Penyebab yang berasal dari siswa dapat terdiri dari berbagai hal, seperti prakonsepsi awal, kemampuan, tahap perkembangan, minat, cara berpikir, dan teman lain. Penyebab kesalahan dari guru dapat berupa ketidakmampuan guru, kurangnya penguasaan bahan, cara mengajar yang tidak tepat atau sikap guru dalam berelasi dengan siswa yang kurang baik. Penyebab miskonsepsi dari buku teks biasanya terdapat pada penjelasan atau uraian yang.

(26) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 10. salah dalam buku tersebut. Sedangkan metode mengajar yang hanya menekankan kebenaran satu segi sering memunculkan salah pengertian pada siswa. Penyebab salah konsepsi penting bagi guru (dosen), karena usaha perbaikan tanpa mengetahui sumber kesalahannya hasilnya dapat kurang memuaskan. Penyebabnya adalah guru (dosen), proses belajar mengajar, siswa (mahasiswa), dan buku pegangan (buku ajar) Budi(1992: 115). Berdasarkan pengertian penyebab miskonsepsi diatas, dapat disimpulkan bahwa penyebab miskonsepsi dapat terjadi oleh guru, metode dalam mengajar, buku pegangan dan pengalaman siswa di lingkungan. a. Kiat-Kiat Mengatasi Miskonsepsi Menurut Suparno (2005: 55)Secara garis besar langkah yang digunakan untuk membantu mengatasi miskonsepsi terdapat 3 cara yaitu: 1) Mencari atau mengungkapkan miskonsepsi yang dilakukan siswa Secara umum kiat yang tepat dalam membantu siswa mengatasi miskonsepsi adalah mencari bentuk kesalahan yang dimiliki oleh siswa dengan cara guru harus mengetahui pemikiran siswa tersebut. Untuk mengetahui cara berpikir siswa, cara menangkap serta gagasan siswa kita dapat.

(27) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 11. mengetahui. letak. miskonsepsi. siswa. dan. kita. dapat. membantunya. 2) Mencari penyebab miskonsepsi yang dialami siswa Untuk menemukan penyebab miskonsepsi yang dialami siswa, guru dapat melakukan wawancara secara langsung terhadap siswa tersebut. Guru juga bisa memberikan sebuah pertanyaan tertulis yang diberikan kepada siswa. 3) Mencari perlakuan yang sesuai untuk siswa. Para pendidik dalam pembenahan miskonsepsi pada siswa haruslah mencari dan memilih metode atau strategi yang lebih cocok dengan situasi siswa yang mereka hadapi. b. Mendeteksi Miskonsepsi Menurut Suparno (2005: 121) cara mendeteksi miskonsepsi yang dialami oleh siswa dapat dilakukan dengan 5 cara yaitu: 1) Peta konsep Peta. konsep. dapat. digunakan. untuk. mendeteksi. miskonsepsi pada siswa. Untuk dapat mengetahui adanya miskonsepsi pada siswa dalam peta konsepnya perlu juga diimbangi dengan wawancara. Dalam wawancara tersebut nantinya siswa diminta untuk menjelaskan gagasannya. Melalui ungkapan siswa berkaitan dengan gagasan pada peta konsep tersebut nantinya akan terdetiksi miskonsepsi yang dialami oleh siswa..

(28) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 12. 2) Tes multiple choice dengan reasoning terbuka Tes pilihan ganda merupakan pertanyaan terbuka dimana siswa harus menjawab dan menulis mengapa ia mempunyai jawaban seperti itu. 3) Tes essai tertulis Guru mempersiapkan suatu tes esay yang memuat beberapa kosep. Dari tes tersebut nantinya dapat diketahui miskonsepsi yang terjadi pada siswa melalui jawabanjawaban yang mereka tulis. 4) Wawancara diagnosis Dalam hal ini guru dapat bertanya secara bebas mengenai hal-hal yang ingin diketahui. Sedangkan siswa dapat menjawab sebebas-bebasnya. Dari jawaban itulah nantinya akan terdeteksi miskonsepsi yang dialami siswa. 5) Diskusi dalam kelas Dalam kelas siswa diminta untuk mengungkapkan gagasan mereka tentang konsep yang sudah diajarkan atau henadak diajarkan. Melalui diskusi ini dapat dideteksi juga apakah gagasan mereka tepat atau tidak. Yang perlu diperhatika oleh guru dalam hal ini adalah membantu agar setiap siswa berani untuk mengungkapkan pikiran mereka tentang persoalan yang sedang dibahas..

(29) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 13. Salah konsepsi dapat dideteksi menurut Budi ( 1992: 127) antara lain dengan: 1. Hakikat atau makna suatu konsep difahami dengan baik dan dinyatakan dengan jelas. 2. Berdasarkan pemahaman yang benar tersebut dicari kemungkinankemungkinan salah konsepsi yang dapat terjadi. 3. Berdasarkan kemungkinan salah konsepsi yang terjadi, disusun soal (dapat berbentuk uraian bebas, isian singkat, maupun pilihan berganda) yang memungkinkan kesalahan dapat dideteksi. 4. Setelah tes dilaksanakan (dapat secara lisan atau tertulis), hasil dianalisis untuk mengetahui secara tepat kesalahan-kesalahan yang sungguh terjadi.. 4. Pembelajaran Matematika Menurut Susanto (2012: 187) suatu proses belajar mengajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreativitas berpikir siswa yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa, serta meningkatkan kemampuan. mengkonstruksi. pengetahuan. baru. sebagai. upaya. meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi Matematika. Menurut Suyitno (2004: 2) pembelajaran Matematika terdiri dua kata yaitu pembelajaran dan Matematika. Pembelajaran adalah upaya menciptakan iklim dan pelayan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan peserta didik yang beragam agar terjadi interaksi.

(30) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 14. optimal antara guru dengan peserta didik serta antara guru dengan peserta didik serta antara peserta didik dengan peserta didik. Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Matematika adalah suatu proses yang diselenggarakan oleh guru untuk membelajarkan siswa guna memperoleh ilmu pengetahuan dan keterampilan Matematika. Suatu proses pembelajaran yang dimaksud adalah suatu kegiatan yang dilakukan guru untuk menciptakan situasi agar siswa belajar dengan menggunakan model pembelajaran. Menurut Senar, dkk(199: 2008) Bangun segi empat adalah bangun datar dua dimensi yang memiliki empat sisi dan empat sudut. Jacobs (1974: 291) menyatakanA quadriteral is the union of four line segments yhat join four coplanar points, no three of which are collinear: each segment intersects exactly two others, one at each endpoint. Segi empat adalah bangun datar yang dibentuk dari empat buah titik, setiap tiga titik tidak boleh segaris yang dihubungkan. 1. Persegi panjang a. Pengertian D. C. A. B. Gambar 2.1 Persegi Panjang ABCD.

(31) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 15. Menurut Jacobs (1974: 310) A rectangle is an equiangular quadriteral.Persegi panjang adalah bangun segi empat yang mempunyai dua pasang sisi yang berhadapan sejajar. b. Sifat-sifatnya D. C. A. B. Gambar 2.2 Diagonal Persegi Panjang (i). Sisi-sisinya yang berhadapan sama panjang yaitu AB =CD, AD =BC;. (ii). Tiap-tiap sudutnya sama besar yaitu <A=<B=<C=<D=. (iii). Kedua diagonal sama panjang, yaitu AC = BD. (iv). Kedua diagonal saling berpotongan membagi dua sama panjang, AO = OC dan BO = OC. (v). Memiliki dua sumbu simetri. Gambar 2.3 Sumbu Simetri Persegi Panjang.

(32) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 16. 2. Persegi a. Pengertian A square is a quadriteral that is both equilateral and equiangular. Persegi adalah segi empat yang mempunyai dua pasang sisi sejajar dan sama panjang (Jacobs, 1974:311) D. C. A. B Gambar 2.4 Persegi ABCD. b. Sifat-sifatnya (i). Keempat sisinya sama panjang, yaitu AB = BC = CD = AD. (ii) (iii). Keempat sudutnya masing-masing sebesar 900 . Setiap sudut dibagi dua sama besar oleh. diagonalnya sehingga diagonalnya membentuk sumbu simetris . < DAC = < CAB < ABD = < DBC (iv). Kedua diagonalnya sama panjang, AC = BD.

(33) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 17. (v). Kedua diagonalnya saling berpotongan tegak lurus membagi dua sama panjang, yaitu AC tegak lurus BD. (vi). Memiliki 4 sumbu simetris, yaitu. Gambar 2.5 Sumbu Simetri Persegi.

(34) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 18. (vii). Memiliki empat simetri putar, yaitu: C. B. D. A. B. A. B. D. C. D. A. Cc. Gambar 2.6 Simetri Putar Persegi 3. Jajargenjang a. Pengertian Menurut Jacobs (1974: 296) A parallelogram is a quadriteral in which both pairs of opposite side are parallel.Jajargenjang adalah bangun datar segi empat yang mempunyau dua pasang sisi yang berhadapan sejajar.. Gambar 2.7 Jajargenjang ABCD.

(35) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 19. b. Sifat-sifatnya (i). Sisi-sisi yang berhadapan pada setiap jajargenjang sama panjang dan sejajar, AB = BC; AD = BC. (ii). Sudut-sudut yang berhadapan pada setiap jajargenjang sama benar; < A = < C ; < B = < D. (iii). Pada setiap jajargenjang kedua diagonalnya saling membagi dua sama panjang.. 4. Belah ketupat a. Pengertian A rhombus is an equilateral quadriteral. Belah ketupat adalah bangun datar segi empat yang mempunyai dua pasang sisi yang sejajar dan sama panjang menurut Jacobs (1974: 306).. Gambar 2.8 Belah Ketupat ABCD b. Sifat-sifatnya (i). Semua sisinya sama panjang, yaitu AB = BC =CD = DA. (ii). Sudut-sudut yang berhadapan sama besar, yaitu: < A = < C da n < B = < D.

(36) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 20. (iii). Kedua diagonal merupakan sumbu simetris. 5. Layang-layang a. Pengertian. A kite is a quadriteral that has two fairs of equal consecutive. sides. with. no. side. common. to. both. pairs.Layang-layang adalah bangun datar segi empat yang memiliki sepasang-sepasang sisi yang berdekatan sama panjang (Jacobs, 1974: 306). Gambar 2.9 Layang-layang ABCD b. Sifat-sifatnya. (i). Masing-masing sepasang sisinya sama panjang, AB =AD dan BC = CD. (ii). Terdapat sepasang sudut sama besar; < ABC = < ADC. (iii). Salah satu diagonalnya merupakan sumbu simetris. (iv). Salah satu diagonalnya membagi dua tegak lurus sama panjang.

(37) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 21. 6. Trapesium a. Pengertian Menurut Jacobs (1974: 316) Anisosceles trapezois is a trapezoid whose legs are equal.Trapesium adalah bangun datar segi empat yang mempunyai dua sisi yang sejajar.. Gambar 2.10 Trapesium ABCD b. Sifat-sifatnya (i). Memiliki dua sisi sejajar yaitu AB // CD. (ii). Jumlah sudut yang berdekatan di antara dua garis sejajar adalah < ABC + < BCD = < BAD + < ADC =. B. HASIL PENELITIAN RELEVAN Penelitian pertama dilakukan oleh Ozerem, Aysen (2010) dengan judul Misconception in Geometry and sugeested for seventh grade student. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kinerja siswa dalam pembelajaran geometri untuk menunjukkan kesulitan konseptual yang mereka. hadapi. saat. belajar.. Penelitian. ini. mencoba. untuk.

(38) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 22. mengindentifikasi miskonsepsi yang muncul selama proses pembelajaran geometri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan wawancara. Metode deksriptif digunakan untuk memperjelas masalah yang sedang diteliti dari pengalaman yang dilakukan oleh peneliti, sedangkan. wawancara. siswa. dilakukan. dengan. tujuan. untuk. mengembangkan masalah yang ditemukan oleh penelitian yaitu untuk mengetahui letak miskonsepsi yang dialami oleh siswa. hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa siswa kelas VII memiliki sejumlah kesalahpahaman atau miskonsepsi dan kurangnya pengetahuan yang berkaitan dengan materi geometri. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, maka penelitian dapat mendukung penelitian yang akan dilakukan peneliti. Atas dasar itu, peneliti akan mengembangkan penelitiannya, penelitian ini khususnya hanya berfokus pada Mata pelajaran Matematika materi segi empat dan pada siswa Sekolah Dasar. Persamaan pada penelitian ini adalah pada metode yang digunakan, sedangkan perbedaannya terletak pada subjekdan mata pelajaran yang digunakan. Penelitian yang kedua dilakukan oleh Tyas, (2013) yang berjudul “Tingkat Miskonsepsi Pada aspek Bilangan Di Kalangan Siswa Baru SMP N 2 Wonosobo Tahun Ajaran 2013/2014”. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) tingkat miskonsepsi pada aspek bilangan cacah mencapai 53,33 %, (2) tingkat miskonsepsi pada aspek bilangan bulat 20%, (3) tingkat miskonsepsi pada aspek pecahan sebenarnya mencapai 60%, (4) tingkat.

(39) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 23. miskonsepsi pada aspek suatu bilangan bulat yang lebih besar, lebih kecil atau sama dengan bilangan bulat lainnya mencapai 53,33%, (5) tingkat miskonsepsi pada aspek penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat mencapai 56, 67%, (6) tingkat miskonsepsi pada aspek FPB dan KPK mencapai 6,67%, (7) tingkat miskonsepsi pada aspek pecahan sebagai bagian dari keseluruhan mencapai 53,33%, (8) tingkat miskonsepsi pada aspek pecahan senilai mencapai 10%, (9) tingkat miskonsepsi pada aspek pecahan dalam pecahan masalah mencapai 3,33%, (10) tingkat miskonsepsi pada aspek pecahan sebagai rasio mencapai 3, 70%, (11) tingkat miskonsepsi pada aspek akar pangkat tiga mencapai 3,70%. Kesalahan dalam membandingkan bilangan, menggunkan sifat dan pemberian definisi merupakan faktor-faktor penyebab miskonsepsi. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, maka penelitian dapat mendukung penelitian yang akan dilakukan peneliti. Atas dasar itu, peneliti akan mengembangkan penelitiannya, penelitian ini khususnya hanya berfokus pada Mata pelajaran Matematika materi segi empat dan pada siswa Sekolah Dasar. Persamaan pada penelitian ini adalah pada metodedan mata pelajaran yang digunakan, sedangkan perbedaannya terletak pada subjek yang digunakan dan materi yang dibahas. Penelitian yang ketiga dilakukan oleh Ika Lailatul Rohma yang berjudul “Miskonsepsi Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Materi Bangun Datar Segi Empat Kelas VII SMP N 34 Semarang Tahun Ajaran 2012/2014”. Hasil yang diperoleh dari penelitian terkait miskonsepsi siswa.

(40) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 24. kelas VII SMP 34 Semarang, maka dapat diambil kesimpulan bahwa deskripsi miskonsepsi klasifikasional yaitu siswa mengalami miskonsepsi dalam mengidentifikasikan jenis dan sifat terkait dengan konsep bangun datar segi empat. Miskonsepsi korelasional yaitu siswa mengalami miskonsepsi dalam menentukan hubungan suatu konsep dengan konsep yang lainnya, hubungn antara rumus dengan proses penyelesaiannya.Miskonsepsi teoretik siswa mengalami miskonsepsi dalam menjelaskan fakta-fakta terkait bangun datar segi empat. Faktor penyebab miskonsepsi yang terjadi pada siswa disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya minat siswa untuk mempelajari konsep sangat rendah, siswa terbiasa memahami gambar berdasarkan apa yang ada dalam buku pada umumnya, siswa terbiasa mencotek teman yang salah, pelajaran matematika di sekolah lebih menekankan pada soal yang berkaitan dengan hitung menghitung. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, maka penelitian dapat mendukung penelitian yang akan dilakukan peneliti. Atas dasar itu, peneliti akan mengembangkan penelitiannya, penelitian ini khususnya hanya berfokus pada Mata pelajaran Matematika materi segi empat dan pada siswa Sekolah Dasar. Persamaan pada penelitian ini adalah pada metode dan mata pelajaran yang digunakan, sedangkan perbedaannya terletak pada subjek yang digunakan dan materi yang dibahas..

(41) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 25. Penelitian yang keempatdilakukan oleh Noly Pramu Iriyanti, Sri Mulyani dan Sri Retno Dwi Ariani yang berjudul Identifikasi Miskonsepsi Pada Materi Pokok Wujud Zat Siswa Kelas VII SMP N Bawang Tahun Ajaran 2009/2010. Hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat miskonsepsi pada materi pokok wujud zat siswa kelas VII SMP N 1 Bawang Tahun Ajaran 2009/2010. Miskonsepsi yang paling banyak terjadi pada materi pokok wujud zat siswa kelas VII SMP N 1 Bawang Tahun Ajaran 2009/2010 adalah konsep kalor sebagai suatu energi dan pengaruh kalor dalam perubahan suhu suatu zat, yaitu sebesar 51,2%. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, maka penelitian dapat mendukung penelitian yang akan dilakukan peneliti. Atas dasar itu, peneliti akan mengembangkan penelitiannya, penelitian ini khususnya hanya berfokus pada Mata pelajaran Matematika materi segi empat dan pada siswa Sekolah Dasar. Persamaan pada penelitian ini adalah pada metode yang digunakan, sedangkan perbedaannya terletak pada subjek dan mata pelajaran yang digunakan. Dari beberapa penelitian diatas mendukung penelitian yang akan dilakukan. tentang“Miskonsepsi. Yang. Terjadi. Pada. Pembelajaran. Matematika Materi Segi Empat Kelas IV SD N Adisucipto 2”. Atas dasar itu, peneliti akan mengembangkan penelitiannya, penelitian ini khususnya hanya berfokus pada Mata pelajaran Matematika materi segi empat dan pada siswa Sekolah Dasar..

(42) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 26. C. KERANGKA PIKIR Matematika merupakan pembelajaran yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.Matematika adalah ilmu eksak yang berisi prosedur dan prinsip yang jelas tentang angka-angka dan bilangan yang digunakan untuk memecahkan masalah. Miskonsepsi dapat dialami oleh siapa saja dalam pembelajaran Matematika. Miskonsepsi dapat disebabkan oleh siswa, guru, buku teks, konteks, dan metode mengajar. Penyebab yang berasal dari siswa dapat terdiri dari berbagai hal, seperti prakonsepsi awal, kemampuan, tahap perkembangan, minat, cara berpikir, dan teman lain. Penyebab kesalahan dari guru dapat berupa ketidakmampuan guru, kurangnya penguasaan bahan, cara mengajar yang tidak tepat atau sikap guru dalam berelasi dengan siswa yang kurang baik. Penyebab miskonsepsi dari buku teks biasanya terdapat pada penjelasan atau uraian yang salah dalam buku tersebut. Sedangkan metode mengajar yang hanya menekankan kebenarn satu segi sering memunculkan salah pengertian pada siswa. Berdasarkan penjelasan diatas maka dibutuhkan solusi untuk mengatasi penyebab terjadinya miskonsepsi pada siswa di dalam pembelajaran Matematika khususnya pada materi bangun datar segi empat. Solusi yang digunakan untuk menemukan miskonsepsi pada siswa dapat menggunakan tes essai, untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman konsep dasar pada siswa. dari hasil tes essai yang susah dilakukan, dipilihlah siswa yang memiliki tingkat pemahamn bagus dan.

(43) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 27. rendah. Untuk mengetahui lebih lanjut tingkat kesalahan konsep siswa maka dilakukan wawancara kepada siswa yang memperoleh nilai terendah untuk melihat lebih jelas letak kesalahan konsep pada siswa..

(44) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab miskonsepsi siswa kelas IV SD N Adisucipto 2. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Moleong (2006: 6) Penelitian kaulitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk katakata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. B. SETTING PENELITIAN 1. Tempat dan Waktu Penelitian a. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SD N Adisucipto 2 yang beralamat di Jalan Lanut Adisucipto, Depok, Sleman, Yogyakarta. SDN Adisucipto 2 yang berada di dekat jalan raya serta terletak di komplek TNI AU Adisucipto Yogyakarta. SD tersebut memiliki siswa sekitar 250 siswa dengan tingkat kecerdasan yang beragam setiap siswa. Alasan peneliti memilih tempat ini sebagai lokasi penelitian karena berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan. 28.

(45) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 29. peneliti, terdapat miskonsepsi sehingga peneliti ingin melakukan penelitian di sekolah ini. b. Waktu Penelitian Pada tanggal 16 Mei 2014 dilakukan observasi sebelum dilakukan penelitian di SD N Adisucipto 2 untuk mengetahui masalah apa saja yang terdapat di SD N Adisucipto 2 dengan Kepala Sekolah serta wali kelas. Tanggal 16 September 2014 peneliti kemudian menyusun proposal untuk permohonan ijin penelitan di SDN Adisucipto 2 agar dapat melakukan penelitian. Peneliti. mengumpulkan. data-data. yang. akan. digunakan,. pengambilan data dilaksanakan dari hari Jum’at tanggal 12 Desember 2014 pada pukul 08.00-10.00 WIB, hari Sabtu tanggal 13 Desember 2014 pada pukul 08.00-10.00 WIB dan pada hari senin, tanggal 15 Desember 2014 pukul 08.00-10.00 WIB. Pengolahan data yang sudah diperoleh kemudian di oleh pada tanggal 20 Desember 2014 hingga 5 Januari 2015. Data yangsudah diperoleh dapat dijadikan laporan dalam penelitian yang sudah dilakukan dan sebagai bukti bahwa sudah dilakukan penelitian. 2. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Adisucipto 2 sejumlah 27 siswa yang diberikan soal tes essai, sedangkan siswa yang diwawancarai yaitu siswa dengan kriteria cukup, sedang pada saat test tertulis dan analisis jawaban tes essai. Tingkat kecerdasan siswa kelas.

(46) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 30. IV ini beragam yaitu dari kategori bawah, sedang, dan tinggi. Tingkat ekonomi orang tua siswa kelas IV beragam, dari ekonomi menengah dan bawah. 3. Objek Penelitian Objek. penelitian. ini. adalah. miskonsepsi. pada. pelajaran. Matematika tentang materi segi empat. C. DESAIN Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Langkah-langkah yang dilakukan pada penelitian ini sebagai berikut: 1.. Menyusun kerangka penelitian. Hal ini dilakukan untuk mengetahui dasar pemikiran peneliti, alur pemikiran peneliti, alasan peneliti melakukan penelitian dan desain penelitian yang digunakan untuk pengambilan data.. 2.. Menyusun fokus penelitian yang digali dari narasumber. Hal ini dilakukan supaya peneliti memiliki pedoman wawancara saat pengambilan data.. 3.. Melakukan pengambilan data. Penentuan subjek penelitian diambil dengan prosedur pengambilan data, peneliti melakukan wawancara dan pemberian tes dengan subjek penelitian secara berkelanjutan.. 4.. Melakukan pencatatan terhadap hasil yang diperoleh dari pengambilan data.. 5.. Setelah melakukan pencatatan, peneliti mengolah semua data hasil wawancara dan hasil tes dari subjek penelitian. Hal ini dilakukan agar.

(47) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 31. mempermudah peneliti dan pihak lain memeriksa ketepatan langkahlangkah yang telah diambil dan memungkinkan data tersusun rapi, sistematis dan lengkap. 6.. Melakukan analisis data yang telah diperoleh.. D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik tes dan wawancara: 1. Tes tertulis Pengukuran pemahaman materi ini menggunakan tes tertulis. Purwanto (2009: 6) memberikan pengertian tentang tes hasil belajar sebagai tes penguasaan siswa karena tes tersebut bertujuan mengukur penguasaan siswa terhadap materi yang diajrkan oleh guru atau dipelajari oleh siswa. Tes tertulis yang diberikan kepada siswa tersebut bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pamahaman siswa akan materi yang telah diajarkan oleh guru. Tes tertulis ini berupa soal-soal tes essai. 2. Metode wawancara Wawancara digunakan untuk menanyakan dan mengetahui hal-hal yang tidak dapat/ kurang jelas diamati pada saat observasi. Menurut Arifin (2011 : 233) wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui percakapan dan tanya-jawab, baik langsung maupun tidak langsung dengan responden untuk mencapai tujuan tertentu..

(48) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 32. E. INSTRUMEN PENELITIAN Dalam penelitian ini peneliti menggunakan instrumen tes dan pedoman wawancara. 1. Instrumen tes tertulis Instrumen tes merupakan alat bantu pertama yang digunakan untuk memperoleh data miskonsepsi siswa secara tertulis. Instrumen sebelumnya diujicobakan terlebih dahulu kepada 2 validator ahli yang memiliki Latar Pendidikan Matematika. Sekolah. Dasar.. Validasi. dilakukan. untuk. mengetahui kelayakan instrumen tersebut menurut para ahli dalam bidangnya. Berdasarkan validasi yang dilakukan oleh 2 validator ahli terhadap istrumen, dapat disimpulkan bahwa soal tes tersebut layak digunakan dengan revisi sesuai yang telah disarankan oleh validator. Revisi tersebut diantaranya adalah: a. Belum terdapat alternatif jawaban dan tabel penskoran b. Susunan. kalimat. memperhatikan. kaidah. bahasa. indonesia yang benar c. Perintah yang digunakan belum jelas Setelah hasil validasi oleh ahli sudah dirasa sesuai untuk dijadikan penelitian dan dilakukan revisi maka, instrumen diuji coba di SD N Kledokan pada tanggal 3 Desember 2014 pukul 08.00-09.00..

(49) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 33. Hasil dari tes uji coba yang sudah dilakukan terdapat siswa yang mengalami miskonsepsi, tidak memahami konsep, dan tidak memahami perintah soal. Peneliti kemudian melakukan revisi untuk soal yang akan digunakan pada penelitian. Soal yang telah direvisi kemudian digunakan untuk penelitian pada tanggal 15 Desember 2014.Peneliti menyusun beberapa soal dengan kriteria dan materi yang akan diteliti. Berikut kisi-kisi tes tertulis bentuk uraian (essay). Tabel 3.1 kisi-kisi soal Standar Kompetensi. Kompete nsi Dasar. 4.1 Mengide ntifikasi berbagai bangun 4. datar Memahami sederhan unsur dan a sifat-sifat menurut bangun sifat atau datar unsurnya sederhana .. Geometri dan Pengukura n. Kelas/ semest er. III/2. Materi Pokok. Bangun Datar. Indikator soal. No. Soal. 4.1.1 Menyebutkan nama dan bangun persegi atau belah ketupat. 1. 4.1.2 Menyebutkan nama bangun Trapesium. 2. 4.1.3 Menyebutkan nama sifat bangun Layanglayang. 3. 4.1.4 Menyebutkan nama bangun Persegi Panajng. 4. 4.1.5 Menyebutkan nama sifatbangun jajargenjang. 5.

(50) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 34. Berikut ini adalah soal yang sebelum revisi dan sesudah revisi: Tabel 3.2 Soal sebelum dan sesudah revisi No. Sebelum revisi. 1. Sebutkan nama bangun datar disamping ini!Jelaskan alasanmu!. Sesudah revisi Aku bangun datar yang memiliki 4 sudut siku-siku. Semua sisiku juga sama panjang. Aku adalah…. 2.. Aku mempunyi 4 buah rusuk yang dua diantaranya saling sejajar namun tidak sama panjang. Aku hanya memiliki 1 Sebutkan nama bangun datar disamping simetri lipat dan 1 simetri putar. Bentuk ku seperti atap rumah. Aku ini!Jelaskan alasanmu! adalah.... 4.. Aku mempunyai 4 sudut siku-siku. Aku juga mempuyai 2 pasang sisi berhadapan sama panjang. Sebutkan nama Bentukku seperti pintu. Aku bangun datar disamping ini!Jelaskan adalah…. alasanmu!. Tahap selanjutnya, sebelum instrumen tes ini digunakan dalam penelitian yang akan dilakukan di SDN Adisucipto 2, instrumen tes akan diuji kelayakannya pada sekolah yang kriterianya sama dengan SDN Adisucipto 2. Uji soal yang dilakukan pada tanggal 08 Desember 2014. Hasil menunjukan bahwa setiap siswa masih mengalami miskonsepsi dalam menyelesaikan soal. Setelah dihitung validasi pada.

(51) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 35. uji soal tersebut ada beberapa soal yang tidak valid. Peneliti melakukan beberapa revisi pada soal yang tidak valid. Kemudian peneliti memilahmilah soal yang dianggap mampu mendeteksi miskonsepsi yang terjadi pada siswa menjadi instrumen tes berdasarjan uji coba. Pedoman penilaian tes tertulis adalah: (1) Menggunakan sistem bobot dalam memberikan nilai terhadap jawaban siswa untuk setiap nomor. Bobot nilai menggunakan skala 1-4, (2) Menggunakan rubrik penilaian sebagai pedoman penilaian (terdapat dalam lampiran pada halaman 12). Setelah diperoleh skor total untuk masing-masing siswa pada setiap soalnya, kemudian dihitung persentase jawaban benar yang dilakukan oleh setiap siswa dengan cara: Jumlah skor total yang diperoleh siswa Jumlah skor maksimal. x 100. Untuk mengetahui kriteria penguasaan aspek-aspek yang harus dimiliki oleh seorang kelulusan sekolah dasar digunakan kriteria kecakapan akademik berikut. Tabel 3. 3 Kriteria Kecakapan Akademik Persentase Ketuntasan. Kriteria. X ≥ 80. Sangat Tinggi. X ≥ 60-80. Tinggi. X ≥ 40-60. Cukup. X ≥ 20-40. Rendah. X ≥ 20. Sangat Rendah. Sumber: (Putro, 2009: 242) Keterangan: X merupakan nilai siswa..

(52) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 36. 2. Pedoman Wawancara Pedoman wawancara merupakan alat bantu kedua untuk menanyakan dan mengetahui hal-hal yang tidak dapat/ kurang jelas. Pedoman wawancara ini divalidasi oleh 2 dosen ahli terlebih dahulu sebelum digunakan sebagai instrumen penelitian. Validator memberikan penilaian melalui lembar validasi yang telah disusun oleh peneliti. Berdasarkan validasi yang dilakukan oleh 2 validator ahli terhadap. instrumen,. dapat. disimpulkan. bahwa. pedoman. wawancara tersebut layak digunakan dengan revisi sesuai yang telah disarankan oleh validator. Revisi tersebut diantaranya adalah: a.. Penulisan kalimat yang belum tepat.. b.. Pertanyaan yang digunakan masih belum jelas.. c.. Bahasa yang terlalu tinggi untuk dipahami anak usia sekolah dasar.. Saran tersebut selanjutnya digunakan untuk memperbaiki pedoman wawancara. Hasil dari perbaikan pedoman wawancara dapat digunakan untuk alat bantu dalam penelitian. Wawancara ini ditujukan kepada dua orang guru yaitu wali kelas siswa saat kelas III dan wali kelas yang sekarang yaitu kelas IV di SD N Adisucipto 2. Instrumen.

(53) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 37. wawancara ini membantu peneliti untuk lebih mengetahui salah satu konsep atau miskonsepsi pada siswa. Tabel 3.4 Pedoman wawancara siswa Respond en. Siswa. Kisi-Kisi Pertanyaan 1. Mengetahui persiapan yang dilakukan siswa dalam pembelajaran di kelas. 2. Mengetahui strategi siswa dalam menjawab pertanyaan dari guru yang membantu dalam memahamai materi. 3. Mengetahui tingkat pemahaman siswa dalam suatu konsep Matematika. 4. Mengetahui apakah siswa paham terhadap materi bangun ruang datar segi empat yang disampaikan oleh guru. 5. Mengetahui bagaimana cara siswa mengerjakan soal-soal Matematika. 6. Mengetahui sumber belajar yang digunakan oleh siswa. 7. Mengetahui gaya belajar siswa dirumah dan disekolah. 8. Mengetahui langkah apa saja yang dilakukan oleh siswa untuk tetap dapat memelihara focus dalam belajar Matematika. 9. Mengetahui alasab siswa dalam mengerjakan soal.. F. KREDIBILITAS DAN TRANSFERABILITAS 1. Kredibilitas Kredibilitas. dalam. penelitian. kualitatif. berfungsi. untuk. meyakinkan pembaca bahwa penelitian telah dilakukan dengan benar. Ada lima teknik yang dapat digunakan untuk mengecek kredibilitas diantaranya (a) memperpanjang pengamatan terus menerus dan triangulasi, (b) wawancara teman sejawat atau peer debrifieng, (c) analisis kasus negatif, (d) kecukupan referensial, (e) pengecekan anggota. (Rulam, 262: 2014). Dalam penelitian ini menggunakan triangulasi data..

(54) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 38. Menurut (Ghoni dan Almanshur, 2012: 322) Triangulasi data adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Peneliti menggunakan triangulasi metode, untuk mengetahui kredibilitas dalam triangulasi metode dilakukan dengan dua cara. Pertama mengecek hasil tes tertulis, kemudian peneliti melakukan wawancara yang mendalam dengan responden yang sama. Dari data yang diperoleh dengan pengumpulan teknik yang berbeda hasilnya akan dibandingkan dan dapat ditarik kesimpulan data yang lebih kuat validasinya. 2. Transferabilitas Penelitian ini menggunakan tahap-tahap yang obyektif dan terbuka karena peneliti berharap penelitian ini dapat bermanfaat untuk menjadi sumber bacaan pada penelitian selanjutnya dan pada dunia pendidikan. G. TEKNIK ANALISIS DATA Setelah dilakukan penelitian kemudian data yang sudah diperoleh kemudian dianalisis data secara tertulis. Analisis tersebut dilakukan berdasarkan tes tertulis dan wawancara. Jawaban yang diperoleh dari tes tertulis kemudian dianalisis sesuai dengan indikator yang telah ditentukan. Analisis jawaban tersebut berupa alasan-alasan menyelesaikan soal, dengan begitu dapat diketahui miskonsepsi yang dilakukan siswa. Pada analisis wawancara, terlebih dahulu hasil dari wawancara dituangkan kedalam bentuk tulisan agar mempermudah dalam menganalisis. Dari hasil tes tertulis dan hasi wawancara, selanjutnya dibandingkan hasilnya.

(55) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 39. untuk mendapatkan data yang sesuai. Pada saat menganalisis, peneliti juga memperhatikan keadaan yang ditemukan di lapangan berdasarkan observasi yang dilakukan. Proses analisis data dalam penelitian ini meliputi: 1. Reduksi data Reduksi. data. bertujuan. untuk. memilih. dan. menyederhanakan data agar tidak terjadi penumpukkan data a ta u. informasi. berdasarkan. yang. kriteria. sama. siswa. Pengelomokkan apakah. memahami. dilakukan konsep,. miskonsepsi atau tidak mengetahui tentang konsep. Setelah direduksi, data akan memberikan gambaran yang lebih jelas terkait siswa mana yang mengalami miskonsepsi, tidak memahami konsep dan memahami konsep. Kegiatan reduksi data ini dapat memudahkan peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya. 2. Penyajian data Data yang sudah direduksi, selanjutnya diklasifikasikan dan disajikan. Data yang disajikan berupa data hasil tes, dan wawancara mengenai miskonsepsi pada materi bangun datar segi empat siswa kelas IV SD N Adisucipto 2. Melalui penyajian data ini, data akan lebih terorganisir dan akan tersusun membentuk pola hubungan, sehingga data tersebut memudahkan untuk dipahami..

(56) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 40. 3. Penarikan kesimpulan/verifikasi Berdasarkan data yang telah dikumpulkan serta disajikan, langkah. selanjutnya. adalah. menarik. kesimpulan. da n. memverifikasinya, sampai menemukan kesimpulan akhir. Kesimpulan ini diharapkan dapat menjawab pertanyaan penelitian yang sudah dirumuskan sejak awal dan menjadi temuan baru yang belum pernah ada sebelumnya. Dari reduksi, klasifikasi dan kategori akan diperoleh data yang valid, sehingga data valid tersebut dapat ditarik kesimpulan tentang miskonsepsi yang dilakukan siswa SDN Adisucipto 2 Yogyakarta kelas IV beserta faktor-faktor yang menyebabkannya..

(57) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. DESKRIPSI HASIL SURVAI LOKASI PENELITIAN SDN Adisucipto 2. Sekolah ini beralamatkan di Lanud Adisucipto, Maguwoharjo, Depok, Sleman. Tepatnya di komplek TNI Angkatan Udara Yogyakarta. SDN Adisucipto 2 didirikan pada tahun 1976, berdiri di atas tanah seluas 3600 m2 dan masih beroprasi sampai sekarang.Sekolah ini berada di lingkungan komplek Lanud Adisucipto yang memiliki penjagaan ketat ketika akan memasuki kompkel tersebut. Sekitar sekolah terdapat 3 SMP dan SMA serta terdapat pula sebuah SD yang bernama SD N Adisucipto 1. Sekolah tersebut berdiri diatas tanah seluas 3600m2sehingga sekolah tersebut memiliki halaman cukup luas yang sering digunakan untuk kegiatan sekolah. SD N Adisucipto 2 ini memiliki 7 ruang kelas namun hanya 6 yang dipakai sedangkan 1 ruangan digunakan untuk kegiatan ekstrakurikular tari. Tata ruang tiap kelas yang satu dengan yang lain sama yaitu meja dan kursi ditata secara vertical, namun pada tiap-tiap ruang kelas kurang tertata dengan rapi banyak tumpukan buku-buku dibelakang kelas dan terdapat pintu yang berguna sebagai penghubung antar kelas. Pendidikan formal yang ada di SDN Adisucipto 2 seperti pada sekolah umumnya terdapat 6 tingkatan yaitu kelas I sampai VI. Setiap kelas rata-rata berisi 25-35 siswa. SDN Adisucipto 2 sangat menjaga baik. 41.

(58) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 42. hubungan antar guru dan siswa sehingga tercipta rasa nyaman dalam proses belajar mengajar.. B. DESKRIPSI HASIL PENENTUAN SUBJEK PENELITIAN Proses penentuan subjek penelitian ini sesuai dengan materi yang telah ditentukan, materi segi empat dalam Kurikulum KTSP terdapat di kelas 3 Semester 2. Penelitian dilakukan pada semester ganjil, sehingga siswa yang menjadi objek penelitian berada di kelas IV. Sekolah Dasar yang peneliti gunakan untuk melakukan penelitian di SD N Adisucipto 2, karena terdapat masalah yang sesuai untuk dilakukan penelitian mengenai miskonsepsi. Berdasarkan konsultasi yang dilakukan pada tanggal 11 Desember 2014 dengan wali kelas IV SDN Adisucipto 2, peneliti memperoleh 27 siswa dari kelas IV. Siswa tersebut diberi tes tertulis yang tujuannya untuk mengetahui subjek mana yang mengalami miskonsepsi dari masingmasing soal. Dari hasil tes tertulis tersebut peneliti memperoleh 6 subjek untuk diwawancarai. Subjek yang akan diwawancarai ini termasuk dalam kategori kecakapan akademik cukup dan rendah, karena selain dilihat dari akademik yang ada dilihat juga dari analisis jawaban tes tertulis. Adapun subjek yang akan di wawancarai sebagai berikut:.

(59) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 43. Tabel 4.1 Daftar Subjek Terwawancara No. Jenis kelamin. Inisial. 1. P. S8. 2. P. S1. 3. L. S2. 4. L. S19. 5. L. S11. 6. P. S27. C. DESKRIPSI HASIL PENELITIAN 1. Pelaksanaan Penelitin Penelitian dilakukan pada tanggal 12 Desember 2014 sampai 15 Desember 2014 di SDN Adisucipto 2. Soal yang diujikan berjumlah 5 soal essai dengan waktu 60 Menit. Siswa yang mengikuti tes berjumlah 27 siswa. tujuan dilakukan tes essai untuk mengetahui tingkat pemahaman konsep siswa pada bangun datar segi empat. Selanjutnya dilakukan wawancara terhadap subjek yang telah dipilih. Wawancara dilaksanakan pada jam setelah istirahat dan jam setelah pulang sekolah agar tidak mengganggu konsentrasi siswa saaat pelajaran. Pelaksaan wawancara secara rinci disajikan pada tabel berikut..

(60) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 44. Tabel 4.2 Daftar Pelaksaan Wawancara No. Hari/Tanggal. Inisial. Waktu. Lokasi. 1.. Sabtu, 13 Desember 2014. S8. 09.00-09.15 WIB. Ruang Kelas. 2.. Sabtu, 13 Desember 2014. S1. 09.20-09.35 WIB. Ruang Kelas. 3.. Sabtu, 13 Desember 2014. S2. 09.40-09.55 WIB. Ruang Kelas. 4.. Senin, 15 Desember 2014. S19. 09.20-09.35 WIB. Ruang Tamu. 5.. Senin, 15 Desember 2014. S11. 09.40-09.55 WIB. Ruang Tamu. 6.. Senin, 15 Desember 2014. S27. 10.00-10.15 WIB. Ruang Tamu. 2. Data Hasil Uji instrumen Instrumen tes tertulis sebelum diujicobakan dilakukan uji empiris di SDN Kledokan pada tanggal 8 Desember 2014 kemudian melakukan uji instrumen di SD N Adisucipto 2 pada tanggal 12 Desember 2014. Uji instrumen tes tertulis dilakukan di kelas IV dengan jumlah 27 siswa. Berikut nilai akhir serta kecakapan akedemik siswa menurut Putro (2009: 242) sebagai berikut. Tabel 4.3Nilai Akhir Siswa No. Responden. Skor yang Diperoleh Siswa. Nilai Akhir Siswa. Kriteria kecakapan Akademik. 1. S1. 9. 64,7. Tinggi. 2. S2. 11. 82,35. Tinggi. 3. S3. 14. 64,7. Tinggi. 4. S4. 11. 64,7. Tinggi. 5. S5. 11. 76,47. Tinggi.

(61) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 45. 6. S6. 13. 70,58. Tinggi. 7. S7. 12. 58,82. Cukup. 8. S8. 10. 88,23. Tinggi. 9. S9. 15. 58,82. Cukup. 10. S10. 10. 58,82. Cukup. 11. S11. 10. 52,94. Cukup. 12. S12. 9. 64,7. Tinggi. 13. S13. 11. 70,58. Tinggi. 14. S14. 12. 64,7. Tinggi. 15. S15. 11. 64,7. Tinggi. 16. S16. 11. 64,7. Tinggi. 17. S17. 11. 52,94. Cukup. 18. S18. 9. 52,94. Cukup. 19. S19. 9. 52,94. Cukup. 20. S20. 9. 64,7. Tinggi. 21. S21. 11. 70,58. Tinggi. 22. S22. 12. 52,94. Cukup. 23. S23. 9. 52,94. Cukup. 24. S24. 9. 41,17. Rendah. 25. S25. 7. 29,41. Sangat Rendah. 26. S26. 5. 70,58. Tinggi. 27. S27. 12. 52,94. Cukup. Berdasarkan tabel di atas, penguasaan indikator-indikator soal tes tertulis (essay) kecakapan akademik siswa kelas VI SDN Adisucipto 2 dengan jumlah 27 siswa menurut Putro (2009: 242) sebagai berikut. a) Sangat Tinggi. : 0 siswa (0%).

(62) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 46. b) Tinggi. : 15 siswa (55,5%). c ) C ukup. : 10 siswa (37%). d) Rendah. : 1 siswa (3,7%). e) Sangat Rendah : 1 siswa (3,7%) Kecakapan akademik yang ada di kelas IV SDN Adisucipto 2 sangat beragam dari tinggi sampai sangat rendah. Berdasarkan kategori tersebut peneliti mengambil tujuh subjek dengan kategori tinggi, cukup dan rendah. Peneliti mengambil enam subjek tersebut dengan alasan subjek dapat mengkomunikasikan hasil tertulisnya dengan baik dan memungkinkan terjadinya miskonsepsi. Enam subjek yang terpilih adalah S8, S1, S2, S19, S11, dan S27.. 3. Analisis Data Penelitian Analisis data ini bertujuan untuk mendeskripsikan miskonsepsi yang dialami siswa dalam menyelesaikan soal bangun datar segi empat serta faktor-faktor penyebab miskonsepsi. Analisis data dilakukan terhadap 6 siswa yang terpilih. Pemilihan ini dilakukan berdasarkan skor yang diperoleh siswa miskonsepsi.. serta dari analisis soal yang banyak mengalami.

(63) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 47. a.. Analisis Data Subjek Nomor S8. 1) Menyebutkan nama sifat bangun Layang-layang a) Analisis hasil tes tertulis Berdasarkan hasil tes tertulis subjek S8 sebagai berikut.. Pada indikator menyebutkan nama bangun datar layanglayang soal no. 3 subjek S8 mengalami miskonsepsi. Letak miskonsepsi subjek S8 ketika menjawab bangun datar tersebut adalah bangun datar belah ketupat yang bentuknya seperti layang-layang, akan tetapi bentuknya sepeti ketupat dan memiliki 4 sudut..

(64) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 48. b) Analisis hasil wawancara Untuk memperkuat adanya miskonsepsi pada hasil tes tertulis S8 maka hasil tes tertulis tersebut dapat dibuktikan dengan hasil wawancara dengan S8. Berikut cuplikan hasil wawancara S8 pada soal no. 3: S8-02. :. “Belah ketupat”. P-02. :. “Yakin kalau ini belah ketupat?”. S8-03. :. “Iya..yakin”. P-03. :. (Menggambar bangun datar belah ketupat) “ini bangun apa?”. S8-04. :. “Layang-layang”. P-04. :. “Kamu yakin ini layang-layang?”. S8-05. :. “Iya..yakin”. P-05. :. “Kamu tau dri mana klu ini bangun layang-layang(disebut belah ketupat) dan Belah ketupat”. (disebut layang-layang). S8-06. :. “Dari bu. X.”. P-06. :. “Kenapa kamu sebut ini bangun belah ketupat?”. S8-07. :. “Karena memiliki simetri lipat dan simetri putar.”. Berdasarkan deskrpsi hasil wawancara subjek S8 diketahui mengalami kesalahan dalam teoritik karena subjek mengatakan bahwa bangun layang-layang adalah bangun belah ketupat, sedangkan belah ketupat adalah bangun layang-layang. Cuplikan.

(65) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 49. wawancara tersebut menunjukkan bahwa subjek S8 mengalami miskonsepsi jenis teoritik karena menggap bangun datar layanglayang merupakan bangun datar belah ketupat. Hasil dari kedua data tersebut kemudian dibandingkan untuk mengetahui letak kesalahan siswa dan jenis miskonsepsi yang dialami siswa. berikut adalah triangulasi data: Tabel 4.4 Triangulasi Teknik Hasil Data Tes Tertulis Dan Wawancara Subjek S8 Hasil tes tertulis. Hasil wawancara. Subjek S8 mengalami kesalahan dalam menyebutkan nama bangun datar layang-layang. Subjek S8 menganggap bahwa bangun datar layang-layang merupakan bangun datar belah ketupat, sedangkan belah ketupat adalah bangun datar layanglayang.. Subjek S8 mengalami kesalahan dalam menyebutkan nama bangun datar layang-layang. Subjek S8 menganggap bahwa bangun datar layang-layang merupakan bangun datar belah ketupat, sedangkan belah ketupat adalah bangun datar layanglayang.. Berdasarkan data hasil tes tertulis dan hasil wawancara yang dilakukan dengan subjek S8 mengalami miskonsepsi. Letak kesalahan subjek S8 adalah ketika menyebutkan nama bangun datar layang-layang. Subjek S8 beranggapan bangun datar layang-layang adalah bangun datar belah ketupat. Hasil wawancara juga menjelaskan bahwa subjek S8 menganggap bangun datar layanglayang merupakan bangun datar belah ketupat. Subjek S8 mengatakan bahwa bangun datar belah ketupat karena memiliki.

(66) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 50. simetri lipat dan simetri putar. Subjek S8 dalam soal no. 3 ini dapat dikatakan mengalami miskonsepsi teoritik karena salah dalam menyebutkan konsep-konsep dasar yang dimiliki oleh bangun datar layang-layang.. c) Faktor penyebab miskonsepsi Faktor penyebab terjadinya miskonsepsi pada subjek S8 dapat diketahui pada cuplikan wawancara berikut. P-05. : “Kamu tahu dari mana klu ini bangun layang-layang (disebut belah ketupat) dan Belah ketupat “(disebut layang-layang). S8-06. : “Dari bu. X”. Berdasarkan cuplikan wawancara di atas subjek S8 faktor penyebab miskonsepsi bisa disebabkan oleh guru ditunjukan pada cuplikan wawancara S8-06 tanpa ada sumber yang lain. b. Analisis Data Subjek Nomor S1 1) Menyebutkan nama bangun Trapesium a) Analisis hasil tertulis. Berdasarkan hasil tes tertulis subjek S1 sebagai berikut..

(67) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 51. Pada indikator menyebutkan nama bangun datar treapesium soal no. 2 subjek S1 mengalami miskonsepsi. Letak miskonsepsi subjek S1 adalah ketika menjawab bangun datar segitiga dan menggambar bangun datar segitiga.. b) Analisis hasil wawancara. Untuk memperkuat adanya miskonsepsi pada hasil tes tertulis S1 maka hasil tes tertulis tersebut dapat dibuktikan dengan hasil wawancara dengan S1. Berikut cuplikan hasil wawancara S8 pada soal no. 2: S1-22. :. “Kalau bu. Y juga sama. Membaca soal no. 2.”. P-23. :. “Apa jawaban mu?”. S1-23. :. “Segitiga.”. P-24. :. “Segitiga ya..menurutmu kamu yakin gak jawabannya segitiga?”. S1-24. :. “Yakin.”. P-25. :. “Yakin ya...menurutmu ini segitiga apa?”.

(68) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 52. S1-25. :. “Gak tau. P-26. :. “Kamu sering liat atap rumah kan?Itu seperti apa...”. S1-26. :. “Segitiga.”. P-27. :. “Menurutmu...segitiga ini sama gak sifat-sifatnya kaya soal disini?”. S1-27. :. “Ada yang sama ada yang tidak.”. P-28. :. “Coba sebutkan contoh yang sama yang mana?”. S1-28. :. “Sama sisinya.”. P-29. :. “Atap rumah itu sisinya sama atau tidak?”. S1-29. :. “Ada yang sama ada yang berbeda.”. Berdasarkan deskripsi hasil wawancara subjek S1 diketahui mengalami kesalahan dalam teoritik karena subjek mengatakan bahwa soal no.2 merupakan bangun segitiga. Cuplikan wawancara tersebut menunjukkan bahwa subjek S1 mengalami miskonsepsi teoritik karena menganggap bahwa bangun datar tersebut adalah segitiga karena sama sisinya. Jawaban subjek S1 tersebut dapat dilihat dari cuplikan wawancara P-27 sampai S1-09. Hasil dari kedua data tersebut kemudian dibandingkn untuk mengetahui letak kesalahan siswa dan jenis miskonsepsi yang dialami siswa. berikut adalah triangulasi data:.

Referensi

Dokumen terkait

terdapat pada sebagian scene yang terdapat dalam film Maya Raya Daya. Selain itu, peneliti juga berusaha memahamai kemudian mendeskripsikan. Diskriminasi Gender yang ada pada

Perpaduan Gaya Arsitektur Eropa dan Timur Tengah pada Bangunan Masjid Istiqlal. Jakarta

Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat dianalisa bahwa konflik penambang dengan pihak aparat merupakan bentuk Kekerasan langsung (direct violent) adalah suatu

Table Basic unit of storage; composed of rows View Logically represents subsets of data from.. one or

Pem bukt ian Kualifikasi dilakukan oleh Direkt ur Ut ama/ Pim pinan Perusahaan, at au Penerim a kuasa dari Direkt ur Ut am a/ Pim pinan Perusahaan yang nam anya

Kebangkitan realita Arab dari segi sebab turunnya wahyu dengan peran sebagai buku catatan interpretatif terhadap Al- Qur’an dan lokasi dimulainya dakwah di jazirah Arab sebagai

Now we would like to know whether you have provided/received help, in the form of money, goods or services to/from persons outside the household (other than biological parents,

Dalam konsideran menimbang , dapat dipahami bahwa hukum adat Dapek Salah seyogyanya merupakan hukum adat yang memang ada, lahir tumbuh dan berkembang dalam masyarakat Kota