60 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian
Pada penelitian ini digunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian menggunakan data berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.73 Penelitian ini berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.74
2. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif, yaitu mencari hubungan atau pengaruh antara satu atau beberapa variabel dengan variabel lain.75
B. Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Secara
73 Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi. Cet – 2. (Bandung: Alfabeta, 2012) hlm.
11
74 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. (Bandung : Alfabeta,
2014) hlm. 8
75
teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau obyek, yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain. Kerlinger menyatakan bahwa variabel adalah konstruk atau sifat yang akan dipelajari.76 Berdasarkan penelitian di atas, maka dapat dirumuskan bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya.
Menurut hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain maka macam-macam variabel dalam penelitian dapat dibedakan menjadi : a. Variabel independen atau variabel predictor yaitu (variabel bebas)
merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).77 Dalam penelitian ini, yang digunakan sebagai variabel bebas (independen) adalah:
X1 : Sikap Disiplin X2 : Tanggungjawab X3 : Jujur
b. Variabel terikat (dependen) adalah variabel respon atau output. Variabel terikat menjadi perhatian utama (sebgai faktor yang berlaku dalam pengamatan) dan sekaligus menjadi sasaran dalam penelitian atau
76
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi. Cet – 2. (Bandung: Alfabeta, 2012) hlm. 63
77
variabel yang dipengaruhi.78 Pada penelitian ini yang digunakan sebagai variabel terikat (dependen) adalah:
Y : Kepuasan Anggota Kopsyah BTM “Surya Dana ” Campudarat
C. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dan sampel dalam penelitian kuantitatif merupakan istilah yang sangat lazim dipakai. Populasi diartikan sebagai jumlah kumpulan unit yang akan diteliti karateristik atau cirinya. Namun jika populasinya terlalu luas atau banyak, maka hanya perlu mengambil sampel dari populasi yang telah didefinisikan. Populasi yaitu keseluruhan sasaran yang seharusnya diteliti dan pada populasi itu hasil penelitian diberlakukan.79
Populasi dalam penelitian ini adalah semua anggota Kopsyah BTM “Surya Dana” Campurdarat sebanyak 500 anggota. Populasi ditentukan berdasarkan hal-hal sebagai berikut:
1. Pada populasi ini terdapat peristiwa atau masalah yang akan diteliti. 2. Populasi itu dapat diidentifikasi ciri-cirinya.
3. Besar kecilnya populasi tergantung pada kemampuan peneliti untuk menelitinya, makin besar makin baik. Macamnya ada dua, yaitu: pertama: populasi terhingga yaitu jumlah populasi yang jumlah anggotanya terbatas dan dapat dihitung. Kedua, populasi tak terhingga
78 Puguh Suharso, Metode Penelitian Kuantitatif Untuk Bisnis: Pendekatan Filosofi
dan Praktis. (Jakarta Barat: PT. Indeks, 2009) hlm. 71
79 Moh. Kasiran, Metodologi Penelitian Kualitatif-Kuantitatif. (Malang:UIN Maliki
yaitu bila jumlah anggotanya tak terbatas dan tidak bisa dihitung secara pasti.80
Adapun sampel adalah bagian dari suatu subjek atau objek yang mewakili populasi. Pengambilan sampel harus sesuai dengan kualitas dan karakteristik suatu populasi. Pengambilan sampel yang tidak sesuai dengan kualitas dan karakteristik populasi akan menyebabkan suatu penelitian menjadi bias, tidak dapat dipercaya dan kesimpulannya bisa keliru.81 Adapun sampel yang diambil dalam penelitian ini berdasarkan rumus Slovin sebesar 83 anggota Kopsyah BTM “Surya Dana” Campurdarat.
D. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik sampling yaitu teknik yang digunakan untuk mengambil sampel agar terjamin representasinya terhadap populasi. Macam-macam teknik sampling telah disiapkan, agar prosedur pengambilan sampel benar dan representatif. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan probability sampling dengan teknik simple random sampling, dimana pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak sehingga setiap anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel.82 Sesuai dengan uraian di atas maka teknik yang digunakan untuk menentukan sampel menggunakan teori Slovin, dengan rumus sebagai berikut:
80
Ibid., hlm.258
81 Moh. Pabundu Tika, Metodologi Riset Bisnis. Cet-1. (Jakarta: PT Bumi Aksara,
2006) hlm. 33
n
=
n=
n=
n = 83 dimana: n = Ukuran sampel N = Ukuran populasie = Presentasi kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih ditolerir sebesar 10%.83
Sampel di ambil sebagai wakil dari total populasi. Maka sampel yang didapatkan dari populasi anggota Kopsyah BTM “Surya Dana” Campurdarat Tulungagung 500 orang setelah dilakukan perhitungan dengan rumus Slovin didapatkan 83 orang sebagai sampel penelitian dengan tingkat kesalahan sebesar 10%.
E. Sumber Data dan Skala Pengukuran
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh orang yang berkepentingan atau yang memakai data tersebut. Data yang diperoleh memakai kuesioner merupakan contoh data primer.84 Data primer ini diperoleh secara langsung dari obyek
83 Puguh Suharso, Metode Penelitian Kuantitatif Untuk Bisnis: Pendekatan Filosofi
dan Praktis,,,...hlm. 61
anggota Kopsyah BTM “Surya Dana” Campurdarat yaitu melalui angket yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti.
Penyelesaian masalah penelitian dan untuk mempermudah analisis data, maka variabel yang digunakan harus terukur terlebih dahulu. Pengukuran variabel ini untuk mempermudah dalam membuat data kuantitatif.
Cara membuat urutan kuantitatif dari data kualitatif, peneliti menggunakan skala Likert yang berfungsi untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang/kelompok orang tentang fenomena sosial. Jawaban responden terhadap pertanyaan-pertanyaan pada penelitian ini dengan memberikan tanda ceklist (√) pada alternatif jawaban.85 Berikut ini adalah contoh pengukuran indikator dari variabel tersebut di atas:
1. Sangat Sejutu (SS) diberi skor 5 2. Setuju (S) diberi skor 4
3. Netral (N) diberi skor 3
4. Tidak Setuju (TS) diberi skor 2
5. Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1
F. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Perlu dijelaskan bahwa pengumpulan data dapat dikerjakan berdasarkan pengamatan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu:
85Ibid., hlm.62.
1. Teknik Penyebaran Angket
Memberikan daftar pertanyaan kepada para anggota Kopsyah BTM “Surya Dana” Campurdarat untuk mengetahui tanggapan maupun jawaban yang berkaitan dengan penelitian ini secara objektif, daftar pertanyaan ini disebut juga angket atau sering pula disebut dengan kuesioner. Angket atau kuesioner atau dalam bahasa Inggris disebut
questionnaire (daftar pertanyan). Metode angket merupakan serangkaian
atau daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis, kemudian dikirim untuk diisi oleh responden. Setelah diisi, angket dikirim kembali atau dikembalikan ke petugas atau peneliti. Bentuk umum sebuah angket terdiri dari bagian pendahuluan yang berisikan petunjuk pengisian angket, bagian identitas berisikan identitas responden seperti: nama, alamat, umur, pekerjaan, jenis kelamin, status pribadi dan sebagainya, kemudian daru memasuki bagian isi angket.86 Teknik ini memberikan tanggung jawab kepada responden untuk membaca dan menjawab pertanyaan.87
G. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur dan memperoleh data terhadap variabel penelitian yang dipermasalahkan.88 Alat yang digunakan untuk pengumpulan data yang dibutuhkan oleh peneliti,
86 Muhammad Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif. Ed-1. Cet-1
(Jakarta: Kencana, 2005) hlm. 123
87 Nur Indiantoro dan Bambang Supomo, Metodologi Penelitian Bisnis Untuk
Akuntasnsi dan Manajemen. (Yogyakarta: BPFE, 2002), hlm. 145
88
disini alat yang digunakan adalah angket. Angket digunakan untuk mendapatkan keterangan dari sampel atau sumber yang beraneka ragam yang lokasinya sering tersebar di daerah yang luas, nasional ada kalanya internasional. Peneliti rasanya tidak mungkin untuk bertemu muka secara pribadi dengan semua responden karena alasan biaya dan waktu.89
Tabel 3.1
Model instrumen penelitian
Variabel Indikator Instrumen
X1 (Disiplin) 1. Waktu
2. Komitmen dan loyal pada pekerjaan 3. Tidak mangkir
4. Ketaatan pada aturan (SOP)90 X2 (Tanggung Jawab) 1. Melakukan apa yang diucapkan
2. Komunikatif
3. Memiliki jiwa "melayani" dengan sepenuh hati
4. Menjadi pendengar yang baik 5. Berani meminta maaf
6. Peduli pada kondisi 7. Bersikap tegas91 X3 (Jujur) 1. Tidak berpura-pura
2. Tidak menipu 3. Amanah
4. Tidak mengambil hak milik orang lain
5. Tidak merugikan orang lain92 Y1 (Kepuasan Nasabah) 1. Menarik
2. Aman 3. Handal 4. Cepat 5. Empati93
89 Sugiyono, Metodologi Penelitian Kombinasi,,,...hlm.192
90 Mohammad Faisal Amir, Memahami Evaluasi Kinerja Karyawan: Konsep dan
Penilaian Kinerja di Perusahaan. (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2015) hlm. 146
91Jhttp://female.kompas.com/read/2013/01/08/09221550/8.Ciri.Pribadi.Bertanggung.J
awab. Diakses tanggal 14 Februari 2016
92
h http://eprints.ung.ac.id/5144/3/2012-1-86201-111410184-bab2-27082012035050.pdf Diakses pada tanggal 26 Februari 2016
H. Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Titik tolak dari penyusunan instrumen penelitian adalah variabel-variabel penlitian yang ditetapkan untuk diteliti. Dari variabel-variabel tersebut diberikan definisi operasionalnya, dan selanjutnya ditentukan indikator-indikator yang akan diukur. Dari indikator-indikator kemudian dijabarkan menjadi butir-butir pertanyaan atau pernyataan. Untuk memudahkan penyusunan instrumen, maka perlu digunakan “matrik pengembangan instrumen” atau “kisi-kisi instrumen”.
Tabel 3.2
Kisi-kisi Instrumen Penelitian
No Variabel Indikator Item Pernyataan No.
Item
1 Disiplin 1. Waktu 1. Petugas Kopsyah selalu datang di kantor dan pulang tepat waktu (jam buka dan tutup)
1 - 4 2. Komitmen
dan loyal pada pekerjaan
2. Petugas Kopsyah selalu berikap ramah dan sabar
merupakan bentuk
kecintaan mereka
terhadap pekerjaan 3. Tidak
mangkir
3. Setiap hari petugas Kopsyah siap melayani dengan ada di tempatnya masing-masing dan jika berhalangan hadir selalu memberitahu
4. Ketaatan pada aturan (SOP)
4. Prosedur pemberian
pembiayaan yang
diberikan kepada anggota
93 Mei Sadatul Chusnia “Pengaruh Layanan Elektronik Banking (E-Banking) Terhadap
Kepuasan Nasabah Di BNI Syariah Kantor Cabang Pembantu Tulungagung”. Skripsi Jurusan Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung tahun 2014, hlm 41. Diakses dari http://repo.iain-tulungagung.ac.id/149/1/HLMAMAN%20DEPAN%20MEI.pdf tanggal 16 Nopember 2015
peminjam atau penabung sesuai dengan aturan yang berlaku di Kopsyah BTM “Surya Dana” 2 Tanggung jawab 1. Melakukan apa yang diucapkan
1. Petugas Kopsyah bersedia untuk melakukan pembayaran pajak sepeda motor (her) dan juga penggantian plat nomor
5 - 11
2. Komunikatif 2. Informasi yang
disampaikan petugas
Kopsyah selalu dapat dimengerti oleh para anggota 3. Memiliki jiwa "melayani" dengan sepenuh hati 3. Pegawai Kopsyah BTM “Surya Dana” melayani dengan sepenuh hati dan segera menawarkan kepada anggota mengenai kebutuhannya di BT tersebut 4. Menjadi pendengar yang baik
4. Kesediaan pegawai untuk mendengarkan keluh kesah anggota mengenai usaha dan permasalahan yang dialaminya
5. Berani meminta maaf
5. Pegawai tidak segan meminta maaf kepada anggota jika terjadi kesalahan yang disengaja maupun tidak disengaja 6. Peduli pada
kondisi
6. Pegawai dapat memahami kondisi anggota jika ada klarifikasi dari anggota secara langsung jika anggota mengalami kesulitan 7. Bersikap tegas 7. Untuk mengamankan pembiayaan karyawan karyawati selalu mengingatkan anggota ketika jatuh tempo dan dalam penagihan
3 Jujur 1. Tidak berpura-pura
1. Petugas Kopsyah selalu berkata apa adanya sehingga anggota percaya terhadap lembaga
ingin melakukan penipuan baik menipu diri sendiri maupun orang lain agar keberlangsungan hidup lembaga tetap terjamin
12 -16 3. Amanah 3. Dapat mengemban
kepercayaan dari orang lain terutama dalam menjaga barang jaminan yang disimpan
4. Tidak mengambil hak milik orang lain
4. Ketika penjualan barang jaminan maka sisa uang yang melebihi nilai pinjaman maka akan dikembalikan kepada anggota peminjam
5. Tidak merugikan orang lain
5. Ketelitian petugas Kopsyah dalam mencatat transaksi tidak diragukan lagi sehingga semuanya jelas dan tidak merasa dirugikan 4 Kepuasan 1. Menarik 1. Sebagai anggota merasa
puas dengan ruangan
yang nyaman dan
penampilam pegawai
mengenakan pakaian
yang rapi
17 -21
2. Handal 2. Sebagai anggota merasa puas dengan kedisipilinan jam buka dan tutup di Kopsyah BTM “surya dana” dan mengenali saya sebagai anggota 3. Aman 3. Petugas Kopsyah BTM
“Surya Dana” menjamin kerahasiaan identitas anggota sehingga saya merasa puas
4. Cepat 4. Persyaratan yang
diberikan untuk
permohonan dan
pencairan pembiayaan
terhadap anggota
tergolong cepat dan tidak berbelit-belit di sehingga
saya merasa puas
5. Empati 5. Petugas Kopsyah BTM
“Surya Dana” dapat
menanggapi keluhan
anggota dengan baik dan memberikan solusi yang tepat sehingga sebagai anggota puas
I. Analisis Data
Kata analysis berasal dari bahasa Greek, terdiri dari kata “ana” dan “lysis”. Ana artinya atas (above), lysis artinya memecahkan atau menghancurkan.94
Kerlinger adalah tokoh penelitian kuantitatif, dia mendefinisikan analisis data sebagai berikut “analysis means the categorizing, ordering,
manipulating and summarizing of data to obtain answer to research questions”. Dari definisi analisis data Kerlinger di atas ternyata bahwa analisi
data mencakup banyak kegiatan, yaitu mengkategori data, mengatur data, memanipulasi data, menjumlahkan data, mentabulasi data yang diarahkan untuk memperoleh jawaban dari problem penelitian.95 Dalam penelitian kuantitatif, tujuan utama dari analisis data ialah untuk meringkaskan data dalam bentuk yang mudah dipahami dan mudah ditafsirkan, sehingga hubungan antara problem penelitian dapat dipelajari dan di test.
Jadi menganalisis data dalam penelitian kuantitatif berarti proses mensistematiskan apa yang sedang diteliti dan mengatur hasil wawancara seperti apa yang dilakukan dan dipahami dan agar supaya bisa menyajikan
94 Moh. Kasiran, Metodologi Penelitian Kualitatif-Kuantitatif. (Malang:UIN Maliki
Press,2010), hlm.353.
apa yang didapatkan pada orang lain. Tujuan analisis data dalam penelitian kuantitatif adalah mencari makna di balik data, melalui pengakuan subyek pelakunya. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Analisis validitas yaitu analisis untuk mengukur valid atau tidaknya suatu data. Suatu pengukur dikatakan valid, jika alat itu mengukur apa yang harus di ukur alat itu. Validitas dapat diukur dengan cara bila korelasi (corrected item total) setiap faktor positif dan besarnya 0,3 keatas maka faktor tersebut merupakan construct yang kuat.96 Sedangkan reliabilitas adalah suatu alat pengukur dalam mengukur suatu gejala pada waktu yang berlainan senantiasa menunjukkan hasil yang sama.97 Dan reliabel yang dapat menghasilkan ukuran yang konsisten, walaupun digunakan untuk mengukur berkali-kali.98
Untuk menghitung reabilitas dilakukan dengan menggunakan koefisien Croanbach Alpha. Instrument untuk mengukur masing-masing variabel dikatakan reliable jika memiliki Croanbach Alpha lebih besar dari 0,60.99 Uji rebilitas menunjukkan hasil pengukuran yang dapat dipercaya. Dalam bukunya, Sujianto mengemukakan bahwa reliabilitas instrumen adalah hasil pengukuran yang dapat dipercaya. Reliabilitas instrumen diperlukan untuk mendapatkan data sesuai dengan tujuan
96 Agus Eko Sujianto, Aplikasi Statistik dengan SPSS 16.0. (Jakarta: PT. Prestasi
Pustaka, 2009) hlm. 96
97 Nasution, Metode Research. (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009) hlm.76 98
C. Trihendradi, Langkah Mudah Menguasai SPSS 21. Ed-1. (Yogyakarta: ANDI, 2013) hlm. 195
99 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. (Semarang:
pengukuran. Untuk mencapai hal tersebut, dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan metode Alpha Cronbach’s diukur berdasarkan skala Alpha Cronbach 0 sampai 1.
Dan ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Triton (2006) seperti yang dikutip oleh sujianto jika skala itu dikelompokkan ke dalam lima kelas dengan reng yang sama, maka ukuran kemantapan alpha dapat di interprestasikan sebagai berikut:100
(a) Nilai alpha cronbach 0,00 s.d. 0,20, berarti kurang reliabel (b) Nilai alpha cronbach 0,21 s.d. 0,40, berarti agak reliabel (c) Nilai alpha cronbach 0,42 s.d. 0,60, berarti cukup reliabel (d) Nilai alpha cronbach 0,61 s.d. 0,80, berarti reliabel
(e) Nilai alpha cronbach 0,81 s.d. 1,00, berarti sangat reliabel
2. Uji Normalitas Data dengan Kolmogorov –Smirnov
Kolmogorov –Smirnov adalah uji statistik yang dilakukan untuk mengetahui distribusi suatu data untuk data yang minimal bertipe ordinal. Sedangkan Chi Square untuk data dengan skala nominal. Jika probabilitas atau Asymp. Sig. (2-tailed) lebih besar dari level of
significant (ɑ) maka data distribusi normal. Sedangkan Santoso (2006),
jika nilai Sig. Atau nilai probabilitas > 0,05 distribusi adalah normal.101
100 Agus Eko Sujianto, Aplikasi Statistik,,,...hal. 97 101 Ibid., hlm.78
3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolinearitas
Pengujian terhadap multikolinieritas dilakukan untuk mengetahui apakah antar variabel bebas itu saling berkolerasi. Jika hal ini terjadi maka sangat sulit untuk menentukan variabel bebas mana yang mempengaruhi variabel terikat. Di antara variabel independen terdapat kolerasi mendekati +1 atau -1 maka diartikan persamaan regresi tidak akurat digunakan dalam persamaan. Untuk mendeteksi adanya multikolinieritas, Nugroho menyatakan jika variance
inflation factor (VIF) tidak lebih dari 10 maka model terbebas dari
multikolinieritas.
b. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas pada umumnya sering terjadi pada model-model yang menggunakan data cross sevtion daripada time series. Namun bukan berarti model-model yang menggunakan data time series bebas dari heteroskedastisitas. Sedangkan untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat dari pola
gambar Scatterplot model tersebut. Tidak terdapat
heteroskedastisitas jika:
(1) Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola
(2) Titik-titik datamenyebar di atas dan di bawah atau disekitar angka 0
(3) Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau dibawah saja.102
4. Uji Regresi Linier Sederhana dan Regresi Linier Berganda
Uji regresi memiliki fungsi untuk memprediksi atau meramalkan besarnya nilai variabel y bila nilai variabel x ditambah beberapa kali..103 Regresi linier berganda digunakan untuk memprediksi hubungan di antara lebih dari dua variabel.104
Adapun model persamaan regresi linier berganda dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 Keterangan:
Y = Variabel Dependen (Kepuasan Anggota)
a = Konstanta
b1-b2- b3 = Koefisien Regresi
X1 = Variabel Independen (Disiplin Karyawan)
X2 = Variabel Independen (Tanggungjawab Karyawan)
X3 = Variabel Independen (Jujur)105
5. Uji Hipotesis
102
Ibid., hlm. 79
103 Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis Data
Sekunder. Ed. Revisi. Cet-2. (Jakarta: Rajawali Pers, 2011) hlm. 181
104 Ibid., hlm 182 105
Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Pengantar Statistik. (Jakarta: Bumi Aksara, 2008) hlm. 241
a. Pengujian secara parsial atau individu (Uji t / t-test)
Uji t pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model analisis mempunyai pengaruh secara parsial (individu) terhadap variabel dependennya. Untuk mengetahui keterandalan serta kemaknaan dari nilai koefisien regresi, sehingga dapat diketahui apakah pengaruh variabel Disiplin Karyawan (X1), Tanggungjawab (X2) dan Jujur (X3) terhadap Kepuasan anggota (Y), signifikan atau tidak. Kriteria pengujian yang digunakan yaitu : (1) Ho diterima jika t hitung < t tabel, yaitu variabel independen tidak
berpengaruh terhadap variabel dependen.
(2) Ho ditolak jika t hitung > t tabel atau t hitung < -t tabel, yaitu variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.
Pengujian juga dilakukan melalui pengamatan nilai signifikansi t pada tingkat α yang digunakan (penelitian ini menggunakan tingkat α 10%). Analisis didasarkan pada perbandingan antara nilai signifikansi t dengan nilai signifikansi 0,10, dimana syaratnya sebagai berikut:
(1) Jika probabilitas (signifikansi t) > 0,10, maka Ho diterima yang berarti variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
(2) Jika probabilitas (signifikansi t) < 0,10, maka Ho ditolak yang berarti variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.
c. Pengujian secara simultan atau individu (Uji F / F-test)
F-tes digunakan untuk menguji pengaruh secara bersama-sama antara Disiplin Karyawan, Tanggungjawab, dan Jujur terhadap Kepuasan anggota Kopsyah BTM “Surya Dana” Campurdarat. (1) Ho diterima jika F hitung < F tabel, yaitu variabel independen secara
simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
(2) Ho ditolak jika F hitung > F tabel atau F hitung < -F tabel, yaitu variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen.
Pengujian juga dilakukan melalui pengamatan nilai signifikansi F pada tingkat α yang digunakan (penelitian ini menggunakan tingkat α 10%). Analisis didasarkan pada perbandingan antara nilai signifikansi F dengan nilai signifikansi 0,10, dimana syaratnya sebagai berikut:
(1) Jika probabilitas (signifikansi F) > 0,10, maka Ho diterima yang berarti variabel independen tidak berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen.
(2) Jika probabilitas (signifikansi F) < 0,10, maka Ho ditolak yang berarti variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen.
6. Analisis Koefisien Determinasi (R2)
Analisis ini untuk mengetahui seberapa besar sumbangan atau kontribusi variabel independen (Disiplin Karyawan, Tanggungjawab, dan Jujur) terhadap variabel dependen (Kepuasan anggota). Rumus: R2 = r2 x100 %, dimana R2 = Koefisien Determinasi dan r = Koefisien Korelasi.106
106 Ibid., hal. 242