• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan pendekatan kuantitatif. kuantitatif adalah penelitian menggunakan data berupa angka-angka dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan pendekatan kuantitatif. kuantitatif adalah penelitian menggunakan data berupa angka-angka dan"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

60 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian

Pada penelitian ini digunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian menggunakan data berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.73 Penelitian ini berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.74

2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif, yaitu mencari hubungan atau pengaruh antara satu atau beberapa variabel dengan variabel lain.75

B. Variabel Penelitian

Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Secara

73 Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi. Cet – 2. (Bandung: Alfabeta, 2012) hlm.

11

74 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. (Bandung : Alfabeta,

2014) hlm. 8

75

(2)

teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau obyek, yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain. Kerlinger menyatakan bahwa variabel adalah konstruk atau sifat yang akan dipelajari.76 Berdasarkan penelitian di atas, maka dapat dirumuskan bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya.

Menurut hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain maka macam-macam variabel dalam penelitian dapat dibedakan menjadi : a. Variabel independen atau variabel predictor yaitu (variabel bebas)

merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).77 Dalam penelitian ini, yang digunakan sebagai variabel bebas (independen) adalah:

X1 : Sikap Disiplin X2 : Tanggungjawab X3 : Jujur

b. Variabel terikat (dependen) adalah variabel respon atau output. Variabel terikat menjadi perhatian utama (sebgai faktor yang berlaku dalam pengamatan) dan sekaligus menjadi sasaran dalam penelitian atau

76

Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi. Cet – 2. (Bandung: Alfabeta, 2012) hlm. 63

77

(3)

variabel yang dipengaruhi.78 Pada penelitian ini yang digunakan sebagai variabel terikat (dependen) adalah:

Y : Kepuasan Anggota Kopsyah BTM “Surya Dana ” Campudarat

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dan sampel dalam penelitian kuantitatif merupakan istilah yang sangat lazim dipakai. Populasi diartikan sebagai jumlah kumpulan unit yang akan diteliti karateristik atau cirinya. Namun jika populasinya terlalu luas atau banyak, maka hanya perlu mengambil sampel dari populasi yang telah didefinisikan. Populasi yaitu keseluruhan sasaran yang seharusnya diteliti dan pada populasi itu hasil penelitian diberlakukan.79

Populasi dalam penelitian ini adalah semua anggota Kopsyah BTM “Surya Dana” Campurdarat sebanyak 500 anggota. Populasi ditentukan berdasarkan hal-hal sebagai berikut:

1. Pada populasi ini terdapat peristiwa atau masalah yang akan diteliti. 2. Populasi itu dapat diidentifikasi ciri-cirinya.

3. Besar kecilnya populasi tergantung pada kemampuan peneliti untuk menelitinya, makin besar makin baik. Macamnya ada dua, yaitu: pertama: populasi terhingga yaitu jumlah populasi yang jumlah anggotanya terbatas dan dapat dihitung. Kedua, populasi tak terhingga

78 Puguh Suharso, Metode Penelitian Kuantitatif Untuk Bisnis: Pendekatan Filosofi

dan Praktis. (Jakarta Barat: PT. Indeks, 2009) hlm. 71

79 Moh. Kasiran, Metodologi Penelitian Kualitatif-Kuantitatif. (Malang:UIN Maliki

(4)

yaitu bila jumlah anggotanya tak terbatas dan tidak bisa dihitung secara pasti.80

Adapun sampel adalah bagian dari suatu subjek atau objek yang mewakili populasi. Pengambilan sampel harus sesuai dengan kualitas dan karakteristik suatu populasi. Pengambilan sampel yang tidak sesuai dengan kualitas dan karakteristik populasi akan menyebabkan suatu penelitian menjadi bias, tidak dapat dipercaya dan kesimpulannya bisa keliru.81 Adapun sampel yang diambil dalam penelitian ini berdasarkan rumus Slovin sebesar 83 anggota Kopsyah BTM “Surya Dana” Campurdarat.

D. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik sampling yaitu teknik yang digunakan untuk mengambil sampel agar terjamin representasinya terhadap populasi. Macam-macam teknik sampling telah disiapkan, agar prosedur pengambilan sampel benar dan representatif. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan probability sampling dengan teknik simple random sampling, dimana pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak sehingga setiap anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel.82 Sesuai dengan uraian di atas maka teknik yang digunakan untuk menentukan sampel menggunakan teori Slovin, dengan rumus sebagai berikut:

80

Ibid., hlm.258

81 Moh. Pabundu Tika, Metodologi Riset Bisnis. Cet-1. (Jakarta: PT Bumi Aksara,

2006) hlm. 33

(5)

n

=

n

=

n

=

n = 83 dimana: n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi

e = Presentasi kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih ditolerir sebesar 10%.83

Sampel di ambil sebagai wakil dari total populasi. Maka sampel yang didapatkan dari populasi anggota Kopsyah BTM “Surya Dana” Campurdarat Tulungagung 500 orang setelah dilakukan perhitungan dengan rumus Slovin didapatkan 83 orang sebagai sampel penelitian dengan tingkat kesalahan sebesar 10%.

E. Sumber Data dan Skala Pengukuran

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh orang yang berkepentingan atau yang memakai data tersebut. Data yang diperoleh memakai kuesioner merupakan contoh data primer.84 Data primer ini diperoleh secara langsung dari obyek

83 Puguh Suharso, Metode Penelitian Kuantitatif Untuk Bisnis: Pendekatan Filosofi

dan Praktis,,,...hlm. 61

(6)

anggota Kopsyah BTM “Surya Dana” Campurdarat yaitu melalui angket yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti.

Penyelesaian masalah penelitian dan untuk mempermudah analisis data, maka variabel yang digunakan harus terukur terlebih dahulu. Pengukuran variabel ini untuk mempermudah dalam membuat data kuantitatif.

Cara membuat urutan kuantitatif dari data kualitatif, peneliti menggunakan skala Likert yang berfungsi untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang/kelompok orang tentang fenomena sosial. Jawaban responden terhadap pertanyaan-pertanyaan pada penelitian ini dengan memberikan tanda ceklist () pada alternatif jawaban.85 Berikut ini adalah contoh pengukuran indikator dari variabel tersebut di atas:

1. Sangat Sejutu (SS) diberi skor 5 2. Setuju (S) diberi skor 4

3. Netral (N) diberi skor 3

4. Tidak Setuju (TS) diberi skor 2

5. Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1

F. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Perlu dijelaskan bahwa pengumpulan data dapat dikerjakan berdasarkan pengamatan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu:

85Ibid., hlm.62.

(7)

1. Teknik Penyebaran Angket

Memberikan daftar pertanyaan kepada para anggota Kopsyah BTM “Surya Dana” Campurdarat untuk mengetahui tanggapan maupun jawaban yang berkaitan dengan penelitian ini secara objektif, daftar pertanyaan ini disebut juga angket atau sering pula disebut dengan kuesioner. Angket atau kuesioner atau dalam bahasa Inggris disebut

questionnaire (daftar pertanyan). Metode angket merupakan serangkaian

atau daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis, kemudian dikirim untuk diisi oleh responden. Setelah diisi, angket dikirim kembali atau dikembalikan ke petugas atau peneliti. Bentuk umum sebuah angket terdiri dari bagian pendahuluan yang berisikan petunjuk pengisian angket, bagian identitas berisikan identitas responden seperti: nama, alamat, umur, pekerjaan, jenis kelamin, status pribadi dan sebagainya, kemudian daru memasuki bagian isi angket.86 Teknik ini memberikan tanggung jawab kepada responden untuk membaca dan menjawab pertanyaan.87

G. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur dan memperoleh data terhadap variabel penelitian yang dipermasalahkan.88 Alat yang digunakan untuk pengumpulan data yang dibutuhkan oleh peneliti,

86 Muhammad Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif. Ed-1. Cet-1

(Jakarta: Kencana, 2005) hlm. 123

87 Nur Indiantoro dan Bambang Supomo, Metodologi Penelitian Bisnis Untuk

Akuntasnsi dan Manajemen. (Yogyakarta: BPFE, 2002), hlm. 145

88

(8)

disini alat yang digunakan adalah angket. Angket digunakan untuk mendapatkan keterangan dari sampel atau sumber yang beraneka ragam yang lokasinya sering tersebar di daerah yang luas, nasional ada kalanya internasional. Peneliti rasanya tidak mungkin untuk bertemu muka secara pribadi dengan semua responden karena alasan biaya dan waktu.89

Tabel 3.1

Model instrumen penelitian

Variabel Indikator Instrumen

X1 (Disiplin) 1. Waktu

2. Komitmen dan loyal pada pekerjaan 3. Tidak mangkir

4. Ketaatan pada aturan (SOP)90 X2 (Tanggung Jawab) 1. Melakukan apa yang diucapkan

2. Komunikatif

3. Memiliki jiwa "melayani" dengan sepenuh hati

4. Menjadi pendengar yang baik 5. Berani meminta maaf

6. Peduli pada kondisi 7. Bersikap tegas91 X3 (Jujur) 1. Tidak berpura-pura

2. Tidak menipu 3. Amanah

4. Tidak mengambil hak milik orang lain

5. Tidak merugikan orang lain92 Y1 (Kepuasan Nasabah) 1. Menarik

2. Aman 3. Handal 4. Cepat 5. Empati93

89 Sugiyono, Metodologi Penelitian Kombinasi,,,...hlm.192

90 Mohammad Faisal Amir, Memahami Evaluasi Kinerja Karyawan: Konsep dan

Penilaian Kinerja di Perusahaan. (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2015) hlm. 146

91Jhttp://female.kompas.com/read/2013/01/08/09221550/8.Ciri.Pribadi.Bertanggung.J

awab. Diakses tanggal 14 Februari 2016

92

h http://eprints.ung.ac.id/5144/3/2012-1-86201-111410184-bab2-27082012035050.pdf Diakses pada tanggal 26 Februari 2016

(9)

H. Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Titik tolak dari penyusunan instrumen penelitian adalah variabel-variabel penlitian yang ditetapkan untuk diteliti. Dari variabel-variabel tersebut diberikan definisi operasionalnya, dan selanjutnya ditentukan indikator-indikator yang akan diukur. Dari indikator-indikator kemudian dijabarkan menjadi butir-butir pertanyaan atau pernyataan. Untuk memudahkan penyusunan instrumen, maka perlu digunakan “matrik pengembangan instrumen” atau “kisi-kisi instrumen”.

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen Penelitian

No Variabel Indikator Item Pernyataan No.

Item

1 Disiplin 1. Waktu 1. Petugas Kopsyah selalu datang di kantor dan pulang tepat waktu (jam buka dan tutup)

1 - 4 2. Komitmen

dan loyal pada pekerjaan

2. Petugas Kopsyah selalu berikap ramah dan sabar

merupakan bentuk

kecintaan mereka

terhadap pekerjaan 3. Tidak

mangkir

3. Setiap hari petugas Kopsyah siap melayani dengan ada di tempatnya masing-masing dan jika berhalangan hadir selalu memberitahu

4. Ketaatan pada aturan (SOP)

4. Prosedur pemberian

pembiayaan yang

diberikan kepada anggota

93 Mei Sadatul Chusnia “Pengaruh Layanan Elektronik Banking (E-Banking) Terhadap

Kepuasan Nasabah Di BNI Syariah Kantor Cabang Pembantu Tulungagung”. Skripsi Jurusan Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung tahun 2014, hlm 41. Diakses dari http://repo.iain-tulungagung.ac.id/149/1/HLMAMAN%20DEPAN%20MEI.pdf tanggal 16 Nopember 2015

(10)

peminjam atau penabung sesuai dengan aturan yang berlaku di Kopsyah BTM “Surya Dana” 2 Tanggung jawab 1. Melakukan apa yang diucapkan

1. Petugas Kopsyah bersedia untuk melakukan pembayaran pajak sepeda motor (her) dan juga penggantian plat nomor

5 - 11

2. Komunikatif 2. Informasi yang

disampaikan petugas

Kopsyah selalu dapat dimengerti oleh para anggota 3. Memiliki jiwa "melayani" dengan sepenuh hati 3. Pegawai Kopsyah BTM “Surya Dana” melayani dengan sepenuh hati dan segera menawarkan kepada anggota mengenai kebutuhannya di BT tersebut 4. Menjadi pendengar yang baik

4. Kesediaan pegawai untuk mendengarkan keluh kesah anggota mengenai usaha dan permasalahan yang dialaminya

5. Berani meminta maaf

5. Pegawai tidak segan meminta maaf kepada anggota jika terjadi kesalahan yang disengaja maupun tidak disengaja 6. Peduli pada

kondisi

6. Pegawai dapat memahami kondisi anggota jika ada klarifikasi dari anggota secara langsung jika anggota mengalami kesulitan 7. Bersikap tegas 7. Untuk mengamankan pembiayaan karyawan karyawati selalu mengingatkan anggota ketika jatuh tempo dan dalam penagihan

3 Jujur 1. Tidak berpura-pura

1. Petugas Kopsyah selalu berkata apa adanya sehingga anggota percaya terhadap lembaga

(11)

ingin melakukan penipuan baik menipu diri sendiri maupun orang lain agar keberlangsungan hidup lembaga tetap terjamin

12 -16 3. Amanah 3. Dapat mengemban

kepercayaan dari orang lain terutama dalam menjaga barang jaminan yang disimpan

4. Tidak mengambil hak milik orang lain

4. Ketika penjualan barang jaminan maka sisa uang yang melebihi nilai pinjaman maka akan dikembalikan kepada anggota peminjam

5. Tidak merugikan orang lain

5. Ketelitian petugas Kopsyah dalam mencatat transaksi tidak diragukan lagi sehingga semuanya jelas dan tidak merasa dirugikan 4 Kepuasan 1. Menarik 1. Sebagai anggota merasa

puas dengan ruangan

yang nyaman dan

penampilam pegawai

mengenakan pakaian

yang rapi

17 -21

2. Handal 2. Sebagai anggota merasa puas dengan kedisipilinan jam buka dan tutup di Kopsyah BTM “surya dana” dan mengenali saya sebagai anggota 3. Aman 3. Petugas Kopsyah BTM

“Surya Dana” menjamin kerahasiaan identitas anggota sehingga saya merasa puas

4. Cepat 4. Persyaratan yang

diberikan untuk

permohonan dan

pencairan pembiayaan

terhadap anggota

tergolong cepat dan tidak berbelit-belit di sehingga

(12)

saya merasa puas

5. Empati 5. Petugas Kopsyah BTM

“Surya Dana” dapat

menanggapi keluhan

anggota dengan baik dan memberikan solusi yang tepat sehingga sebagai anggota puas

I. Analisis Data

Kata analysis berasal dari bahasa Greek, terdiri dari kata “ana” dan “lysis”. Ana artinya atas (above), lysis artinya memecahkan atau menghancurkan.94

Kerlinger adalah tokoh penelitian kuantitatif, dia mendefinisikan analisis data sebagai berikut “analysis means the categorizing, ordering,

manipulating and summarizing of data to obtain answer to research questions”. Dari definisi analisis data Kerlinger di atas ternyata bahwa analisi

data mencakup banyak kegiatan, yaitu mengkategori data, mengatur data, memanipulasi data, menjumlahkan data, mentabulasi data yang diarahkan untuk memperoleh jawaban dari problem penelitian.95 Dalam penelitian kuantitatif, tujuan utama dari analisis data ialah untuk meringkaskan data dalam bentuk yang mudah dipahami dan mudah ditafsirkan, sehingga hubungan antara problem penelitian dapat dipelajari dan di test.

Jadi menganalisis data dalam penelitian kuantitatif berarti proses mensistematiskan apa yang sedang diteliti dan mengatur hasil wawancara seperti apa yang dilakukan dan dipahami dan agar supaya bisa menyajikan

94 Moh. Kasiran, Metodologi Penelitian Kualitatif-Kuantitatif. (Malang:UIN Maliki

Press,2010), hlm.353.

(13)

apa yang didapatkan pada orang lain. Tujuan analisis data dalam penelitian kuantitatif adalah mencari makna di balik data, melalui pengakuan subyek pelakunya. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Analisis validitas yaitu analisis untuk mengukur valid atau tidaknya suatu data. Suatu pengukur dikatakan valid, jika alat itu mengukur apa yang harus di ukur alat itu. Validitas dapat diukur dengan cara bila korelasi (corrected item total) setiap faktor positif dan besarnya 0,3 keatas maka faktor tersebut merupakan construct yang kuat.96 Sedangkan reliabilitas adalah suatu alat pengukur dalam mengukur suatu gejala pada waktu yang berlainan senantiasa menunjukkan hasil yang sama.97 Dan reliabel yang dapat menghasilkan ukuran yang konsisten, walaupun digunakan untuk mengukur berkali-kali.98

Untuk menghitung reabilitas dilakukan dengan menggunakan koefisien Croanbach Alpha. Instrument untuk mengukur masing-masing variabel dikatakan reliable jika memiliki Croanbach Alpha lebih besar dari 0,60.99 Uji rebilitas menunjukkan hasil pengukuran yang dapat dipercaya. Dalam bukunya, Sujianto mengemukakan bahwa reliabilitas instrumen adalah hasil pengukuran yang dapat dipercaya. Reliabilitas instrumen diperlukan untuk mendapatkan data sesuai dengan tujuan

96 Agus Eko Sujianto, Aplikasi Statistik dengan SPSS 16.0. (Jakarta: PT. Prestasi

Pustaka, 2009) hlm. 96

97 Nasution, Metode Research. (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009) hlm.76 98

C. Trihendradi, Langkah Mudah Menguasai SPSS 21. Ed-1. (Yogyakarta: ANDI, 2013) hlm. 195

99 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. (Semarang:

(14)

pengukuran. Untuk mencapai hal tersebut, dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan metode Alpha Cronbach’s diukur berdasarkan skala Alpha Cronbach 0 sampai 1.

Dan ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Triton (2006) seperti yang dikutip oleh sujianto jika skala itu dikelompokkan ke dalam lima kelas dengan reng yang sama, maka ukuran kemantapan alpha dapat di interprestasikan sebagai berikut:100

(a) Nilai alpha cronbach 0,00 s.d. 0,20, berarti kurang reliabel (b) Nilai alpha cronbach 0,21 s.d. 0,40, berarti agak reliabel (c) Nilai alpha cronbach 0,42 s.d. 0,60, berarti cukup reliabel (d) Nilai alpha cronbach 0,61 s.d. 0,80, berarti reliabel

(e) Nilai alpha cronbach 0,81 s.d. 1,00, berarti sangat reliabel

2. Uji Normalitas Data dengan Kolmogorov –Smirnov

Kolmogorov –Smirnov adalah uji statistik yang dilakukan untuk mengetahui distribusi suatu data untuk data yang minimal bertipe ordinal. Sedangkan Chi Square untuk data dengan skala nominal. Jika probabilitas atau Asymp. Sig. (2-tailed) lebih besar dari level of

significant (ɑ) maka data distribusi normal. Sedangkan Santoso (2006),

jika nilai Sig. Atau nilai probabilitas > 0,05 distribusi adalah normal.101

100 Agus Eko Sujianto, Aplikasi Statistik,,,...hal. 97 101 Ibid., hlm.78

(15)

3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolinearitas

Pengujian terhadap multikolinieritas dilakukan untuk mengetahui apakah antar variabel bebas itu saling berkolerasi. Jika hal ini terjadi maka sangat sulit untuk menentukan variabel bebas mana yang mempengaruhi variabel terikat. Di antara variabel independen terdapat kolerasi mendekati +1 atau -1 maka diartikan persamaan regresi tidak akurat digunakan dalam persamaan. Untuk mendeteksi adanya multikolinieritas, Nugroho menyatakan jika variance

inflation factor (VIF) tidak lebih dari 10 maka model terbebas dari

multikolinieritas.

b. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas pada umumnya sering terjadi pada model-model yang menggunakan data cross sevtion daripada time series. Namun bukan berarti model-model yang menggunakan data time series bebas dari heteroskedastisitas. Sedangkan untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat dari pola

gambar Scatterplot model tersebut. Tidak terdapat

heteroskedastisitas jika:

(1) Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola

(2) Titik-titik datamenyebar di atas dan di bawah atau disekitar angka 0

(16)

(3) Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau dibawah saja.102

4. Uji Regresi Linier Sederhana dan Regresi Linier Berganda

Uji regresi memiliki fungsi untuk memprediksi atau meramalkan besarnya nilai variabel y bila nilai variabel x ditambah beberapa kali..103 Regresi linier berganda digunakan untuk memprediksi hubungan di antara lebih dari dua variabel.104

Adapun model persamaan regresi linier berganda dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 Keterangan:

Y = Variabel Dependen (Kepuasan Anggota)

a = Konstanta

b1-b2- b3 = Koefisien Regresi

X1 = Variabel Independen (Disiplin Karyawan)

X2 = Variabel Independen (Tanggungjawab Karyawan)

X3 = Variabel Independen (Jujur)105

5. Uji Hipotesis

102

Ibid., hlm. 79

103 Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis Data

Sekunder. Ed. Revisi. Cet-2. (Jakarta: Rajawali Pers, 2011) hlm. 181

104 Ibid., hlm 182 105

Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Pengantar Statistik. (Jakarta: Bumi Aksara, 2008) hlm. 241

(17)

a. Pengujian secara parsial atau individu (Uji t / t-test)

Uji t pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model analisis mempunyai pengaruh secara parsial (individu) terhadap variabel dependennya. Untuk mengetahui keterandalan serta kemaknaan dari nilai koefisien regresi, sehingga dapat diketahui apakah pengaruh variabel Disiplin Karyawan (X1), Tanggungjawab (X2) dan Jujur (X3) terhadap Kepuasan anggota (Y), signifikan atau tidak. Kriteria pengujian yang digunakan yaitu : (1) Ho diterima jika t hitung < t tabel, yaitu variabel independen tidak

berpengaruh terhadap variabel dependen.

(2) Ho ditolak jika t hitung > t tabel atau t hitung < -t tabel, yaitu variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.

Pengujian juga dilakukan melalui pengamatan nilai signifikansi t pada tingkat α yang digunakan (penelitian ini menggunakan tingkat α 10%). Analisis didasarkan pada perbandingan antara nilai signifikansi t dengan nilai signifikansi 0,10, dimana syaratnya sebagai berikut:

(1) Jika probabilitas (signifikansi t) > 0,10, maka Ho diterima yang berarti variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

(2) Jika probabilitas (signifikansi t) < 0,10, maka Ho ditolak yang berarti variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.

(18)

c. Pengujian secara simultan atau individu (Uji F / F-test)

F-tes digunakan untuk menguji pengaruh secara bersama-sama antara Disiplin Karyawan, Tanggungjawab, dan Jujur terhadap Kepuasan anggota Kopsyah BTM “Surya Dana” Campurdarat. (1) Ho diterima jika F hitung < F tabel, yaitu variabel independen secara

simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

(2) Ho ditolak jika F hitung > F tabel atau F hitung < -F tabel, yaitu variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen.

Pengujian juga dilakukan melalui pengamatan nilai signifikansi F pada tingkat α yang digunakan (penelitian ini menggunakan tingkat α 10%). Analisis didasarkan pada perbandingan antara nilai signifikansi F dengan nilai signifikansi 0,10, dimana syaratnya sebagai berikut:

(1) Jika probabilitas (signifikansi F) > 0,10, maka Ho diterima yang berarti variabel independen tidak berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen.

(2) Jika probabilitas (signifikansi F) < 0,10, maka Ho ditolak yang berarti variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen.

(19)

6. Analisis Koefisien Determinasi (R2)

Analisis ini untuk mengetahui seberapa besar sumbangan atau kontribusi variabel independen (Disiplin Karyawan, Tanggungjawab, dan Jujur) terhadap variabel dependen (Kepuasan anggota). Rumus: R2 = r2 x100 %, dimana R2 = Koefisien Determinasi dan r = Koefisien Korelasi.106

106 Ibid., hal. 242

Referensi

Dokumen terkait

Anggota dewan direksi independen suatu perusahaan seharunya memiliki penge-tahuan dan atau informasi, yang memungkinkan perusahaan untuk memiliki tingkat leverage

Jika daya dukung dari perkerasan kaku (rigid pavement), dibangun di atas subgradasi berkekuatan medium (medium strength subgrade), telah diukur secara teknis dan ditetapkan sebagai

tugasnya, maka Partai kelas buruh, Buruh, Tani, Nelayan, Umat Beragama atau yang sedang kordinir dari (GKPM) Gerakan Komunis Papua Merdeka harus mempunyai dasar- dasar

Salah satu model pembelajaran yang dapat membantu representasi visual matematis siswa yaitu Search, Solve, Create and Share (SSCS), model pembelajaran

Responden yang memiliki riwayat kontak serumah dengan penderita kusta berisiko 3,30 kali lebih besar untuk menderita kusta dibandingkan dengan responden yang tidak memiliki

berhubungan dengan pihak luar terkait dengan sistem manajemen mutu Pada komunikasi internal manajemen puncak harus menjamin bahwa proses komunikasi yang tepat ditetapkan

laut. Mereka akan mengayun kamu sekuat-kuatnya supaya engkau jatuh di laut dan mati. Dengan demikian, kedua kakakmu akan mengambil aku sebagai suaminya. Untuk itu, sebelum

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan regersi linier berganda yang berguna untuk mengetahui pengaruh variabel independen yang terdiri dari kepemilikan