• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN PARANOID ANDROID HYBRID ICE CREAM SANDWICH TABLET PC PADA SMARTPHONE SAMSUNG GALAXY WONDER BERBASIS ANDROID

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN PARANOID ANDROID HYBRID ICE CREAM SANDWICH TABLET PC PADA SMARTPHONE SAMSUNG GALAXY WONDER BERBASIS ANDROID"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Majalah Ilmiah STTR Cepu ISSN 1693 - 7066

SimetriS Nomor : 12, Tahun 8, Januari - April 2010 44

PERANCANGAN PARANOID ANDROID HYBRID ICE CREAM

SANDWICH TABLET PC PADA SMARTPHONE SAMSUNG

GALAXY WONDER BERBASIS ANDROID

Joko Handoyo1)

1) Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro STTR Cepu

Jl. Kampus Ronggolawe Blok B No. 1. Mentul Cepu

Abstrak

Android adalah sistem operasi untuk telepon seluler yang berbasis Linux. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri yang dapat digunakan oleh bermacam perangkat bergerak. Android memiliki berbagai keunggulan sebagai software yang memakai basis kode komputer yang bisa didistribusikan secara terbuka (open source) sehingga pengguna bisa membuat custom rom dan menambahkan baru di dalamnya. Smartphone merupakan suatu alat komunikasi yang paling banyak digunakan pada saat ini untuk mengakses informasi. Sedangkan informasi merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan kita sehari-hari. Sebagai contoh, user ingin melakukan custom rom serta menambahkan fitur pada smartphone. Untuk menyelesaikan masalah tersebut, maka diperlukan suatu custom rom yang sesuai, yang dapat mengatasi dan membantu permasalahan yang ada. Penulis ingin menciptakan custom rom dan menambahkan fitur untuk smartphone bersistem operasi android untuk menambah kinerja pada smartphone Samsung Galaxy Wonder

Kata kunci : Android, Source, Samsung

1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

Kata android mengingatkan sebuah nama yang mirip dengan nama planet asteroid, planet berbatu ini memiliki ukuran 1 km lebih. Sebenarnya bukan ingin membahas nama planet, akan tetapi membahas aplikasi operasi sistem yang dikembangkan untuk telepon selular yang berbasis linux oleh sebuah perusahaan Android.Inc menyediakan aplikasi open source buat menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk berbagai perangkat bergerak. Pada Juli 2000, Google bekerjasama dengan Android.Inc, perusahaan yang berada di Palo Alto, California Amerika Serikat. Para pendiri Android.Inc bekerja pada Google diantaranya Andy Rubi, Rich Miner, Nick Sears, dan Crish White. Saat itu banyak yang menganggap fungsi Android.Inc hanyalah sebagai perangkat lunak pada telepon selular. Pada Juli 2005, Google Mengakusisi Android.Inc. sejak saat itu muncul rumor bahwa Google hendak memasuki telepon seluler (Safaat, 2012).

Perusahaan Google, tim yang dipimpin Rubin bertugas mengembangkan program perangkat seluler yang didukung oleh kernel linux. Hal ini menunjukkan indikasi bahwa Google sedang bersiap menghadapi persaingan dalam pasar telepon seluler. Tak lama kemudian perusahaan ini di beli oleh perusahaan raksasa Google. Untuk mengembangkan android, maka di bentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan pernati keras, piranti lunak

dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia. Pada saat perilisan perdana android, 5 Nopember 2007, android bersama Open Handset Alliance menyatakan mendukung pengembangan standar terbuka pada perangkat seluler. Dilain pihak, Google merilis kode-kode android dibawah lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak dan standar terbuka perangkat seluler (Safaat, 2012).

1.2. Rumusan Masalah

Masalah yang ditangani dalam penelitian ini adalah merancang paranoid android hybrid ice cream sandwich tablet pc pada Samsung Galaxy Wonder berbasis android dan penambahan fitur untuk menambah kinerja serta membuat tampilan menjadi tablet pc pada smartphone Galaxy Wonder serta merubah resolusi layar.

1.3. Batasan Masalah

Agar permasalahan yang diteliti tidak meluas, maka penulis membatasi ruang lingkup dengan 3 permasalahan :

a. Repository source code manifest system, vendor, device config, dan kernel android. b. Memporting resolusi layar HD (High

Definition) untuk diterapkan pada layar WVGA (Wide Video Graphic Aray). c. Instalasi pada device (perangkat)

(2)

SimetriS Nomor : 12, Tahun 8, Januari - April 2010 45

1.4. Tujuan

Adapun tujuan penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Menerapkan rom tablet pc dan menambah fitur untuk menambah performance pada smartphone Samsung Galaxy Wonder. b. Menambahkan kemampuan smartphone

Samsung Galaxy Wonder dengan melakukan perbaikan wifi, bluetooth, usb, audio, display, reboot, rooted, network, 3G, touchscreen, serta overclock prosesor device (perangkat) android

c. Merubah tampilan smartphone Samsung Galaxy Wonder menjadi tampilan tablet pc.

2. Landasan Teori

2.1 Arsitektur Sistem Operasi Android

Google mengibaratkan Android sebagai sebuah tumpukan software. Setiap lapisan dari tumpukan ini menghimpun beberapa program yang mendukung fungsi-fungsi spesifik dari sistem operasi. Berikut ini susunan dari lapisan-lapisan tersebut jika di lihat dari lapisan-lapisan dasar hingga lapisan teratas

(Safaat, 2012).

a. Linux Kernel

Tumpukan paling bawah pada arsitektur Android ini adalah kernel. Google menggunakan kernel Linux versi 2.6 untuk membangun sistem Android, yang mencakup memory management, security setting, power management, dan beberapa driver hardware. Kernel berperan sebagai abstraction layer antara hardware dan keseluruhan software. Sebagai contoh, HTC GI dilengkapi dengan kamera. Kernel Android terdapat driver kamera yang memungkinkan pengguna mengirimkan perintah kepada hardware kamera. Android dibangun di atas kernel Linux 2.6. Namun secara keseluruhan android bukanlah linux, karena dalam android tidak terdapat paket standar yang dimiliki oleh linux lainnya. Linux merupakan sistem operasi terbuka yang handal dalam manajemen memori dan proses. Oleh karenanya pada android hanya terdapat beberapa servis yang diperlukan seperti keamanan, manajemen memori, manajemen proses, jaringan dan driver. Kernel linux menyediakan driver layar, kamera, keypad, WiFi, Flash Memory, audio, dan IPC (Interprocess Communication) untuk mengatur aplikasi dan lubang keamanan.

b. Android Run Time

Lapisan setelah Kernel Linux adalah Android Runtime. Android Runtime ini berisi Core Libraries dan Dalvik Virtual Machine. Core Libraries mencakup serangkaian inti library Java, artinya Android menyertakan satu set library library dasar yang menyediakan sebagian besar fungsi-fungsi yang ada pada library-library dasar bahasa pemrograman Java.

Dalvik adalah Java Virtual Machine yang memberi kekuatan pada sistem Android. Dalvik VM ini di optimalkan untuk telepon seluler. Setiap aplikasi yang berjalan pada Android berjalan pada prosesnya sendiri, dengan instance dari Dalvik Virtual Machine. Dalvik telah dibuat sehingga sebuah piranti yang memakainya dapat menjalankan multi Virtual Machine dengan efisien. Dalvik VM dapat mengeksekusi file dengan format Dalvik Executable (.dex) yang telah dioptimasi untuk menggunakan minimal memory footprint. Virtual Machine ini register-based, dan menjalankan class-class yang dicompile menggunakan compiler Java yang kemudian ditransformasi menjadi format .dex menggunakan “dx” tool yang telah disertakan. Dalvik Virtual Machine (VM) menggunakan kernel Linux untuk menjalankan fungsi-fungsi seperti threading dan low-level memory management.

c. Libraries

Bertempat di level yang sama dengan Android Runtime adalah Libraries. Android menyertakan satu set library-library dalam bahasa C/C++ yang digunakan oleh berbagai komponen yang ada pada sistem Android. Kemampuan ini dapat diakses oleh programmer melewati Android application framework. Sebagai contoh Android mendukung pemutaran format audio, video, dan gambar. Berikut ini beberapa core library tersebut :

• Sistem C library, diturunkan dari implementasi standard C system library (libc) milik BSD, dioptimasi untuk piranti embedded berbasis Linux.

Media Libraries, berdasarkan PacketVideo’s OpenCORE; library-library ini mendukun playback dan recording dari berbadai format audio and video populer, meliputi MPEG4, H.264, MP3, AAC, AMR, JPG, and

• PNG.

Surface Manager, mengatur akses pada display dan lapisan composites 2D and 3D graphic dari berbagai aplikasi.

LibWebCore, web browser engine modern yang mensupport Android browser maupun embeddable web view.

• SGL, the underlying 2D graphics engine.

• 3D libraries, implementasi berdasarkan OpenGL ES 1.0 APIs; library ini menggunakan hardware 3D acceleration dan highly optimized 3D software rasterizer

FreeType, bitmap dan vector font rendering

• SQLit, relational database engine yang powerful dan ringan tersedia untuk semua aplikasi.

Library-library tersebut bukanlah aplikasi yang berjalan sendiri, namun hanya dapat digunakan oleh program yang berada di level

(3)

SimetriS Nomor : 12, Tahun 8, Januari - April 2010 46 atasnya. Sejak versi Android 1.5, pengembang

dapat membuat dan menggunakan pustaka sendiri menggunakan Native Development Toolkit (NDK).

d. Applications Framework

Lapisan selanjutnya adalah application framework, yang mencakup program untuk mengatur fungsi-fungsi dasar smartphone. Application Framework merupakan serangkaian tool dasar seperti alokasi resource smartphone, aplikasi telepon, pergantian antar – proses atau program, dan pelacakan lokasi fisik telepon. Para pengembang aplikasi memiliki aplikasi penuh kepada tool-tool dasar tersebut, dan memanfaatkannya untuk menciptakan aplikasi yang lebih kompleks. Programmer mendapatkan akses penuh untuk memanfaatkan API-API (Android Protocol Interface) yang juga digunakan core applications. Arsitektur aplikasi didesain untuk menyederhanakan pemakaian kembali komponen-komponen, setiap aplikasi dapat menunjukkan kemampuannya dan aplikasi lain dapat memakai kemampuan tersebut. Mekanisme yang sama memungkinkan pengguna mengganti komponen-komponen yang dikehendaki. Di dalam semua aplikasi terdapat servis dan sistem yang meliputi :

• Satu set Views yang dapat digunakan untuk membangun aplikasi meliputi lists, grids, text boxes, buttons, dan embeddable web browser.

Content Providers yang memungkinkan aplikasi untuk mengakses data dari aplikasi lain (misalnya Contacts), atau untuk membagi data yang dimilikinya

Resource Manager, menyediakan akses ke non-code resources misalnya localized strings, graphics, dan layout files.

Notification Manager yang memungkinkan semua aplikasi untuk menampilkan custom alerts pada the status bar.

Activity Manager yang memanage life cycle of dari aplikasi dan menyediakan common navigation backstack.

e. Applications

Di lapisan teratas bercokol aplikasi itu sendiri. Di lapisan inilah anda menemukan fungsi-fungsi dasar smartphone seperti menelepon dan mengirim pesan singkat, menjalankan web browser, mengakses daftar kontak, dan lain-lain.

Gambar 1. Arsitektur Sistem Operasi Android

2.2 Android (Sistem Operasi)

Android adalah sistem operasi yang berbasis Linux untuk telepon seluler seperti telepon pintar dan komputer tablet. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak. Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc., pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia.

Pada saat perilisan perdana Android, 5 November 2007, Android bersama Open Handset Alliance menyatakan mendukung pengembangan standar terbuka pada perangkat seluler. Di lain pihak, Google merilis kode-kode Android di bawah lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak dan standar terbuka perangkat seluler (Harry, 2012).

Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android. Pertama yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Services (GMS) dan kedua adalah yang benar– benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD). Pada Juli 2005, Google bekerjasama dengan Android Inc., perusahaan yang berada di Palo Alto, California Amerika Serikat. Para pendiri Android Inc. bekerja pada Google, di antaranya Andy Rubin, Rich Miner, Nick Sears, dan Chris White. Saat itu banyak yang menganggap fungsi Android Inc. hanyalah sebagai perangkat lunak pada telepon seluler. Sejak saat itu muncul rumor bahwa Google hendak memasuki pasar telepon seluler. Di perusahaan Google, tim yang dipimpin Rubin bertugas mengembangkan program perangkat seluler yang didukung oleh kernel Linux. Hal ini menunjukkan indikasi bahwa Google sedang bersiap menghadapi persaingan dalam pasar telepon seluler (Safaat, 2012).

(4)

SimetriS Nomor : 12, Tahun 8, Januari - April 2010 47 Sekitar September 2007 sebuah studi

melaporkan bahwa Google mengajukan hak paten aplikasi telepon seluler (akhirnya Google mengenalkan Nexus One, salah satu jenis telepon pintar GSM yang menggunakan Android pada sistem operasinya. Telepon seluler ini diproduksi oleh HTC Corporation dan tersedia di pasaran pada 5 Januari 2010).

Pada 9 Desember 2008, diumumkan anggota baru yang bergabung dalam program kerja Android ARM Holdings, Atheros Communications, diproduksi oleh Asustek Computer Inc, Garmin Ltd, Softbank, Sony Ericsson, Toshiba Corp, dan Vodafone Group Plc. Seiring pembentukan Open Handset Alliance, OHA mengumumkan produk perdana mereka, Android, perangkat bergerak (mobile) yang merupakan modifikasi kernel Linux 2.6. Sejak Android dirilis telah dilakukan berbagai pembaruan berupa perbaikan bug dan penambahan fitur baru.

Gambar 2. Logo Android

3. Metode Penelitian 3.1 Bahan Penelitian

Bahan penelitian yang digunakan dalam proses penelitian ini adalah kebutuhan suatu custom rom dengan cara mengumpulkan data atau source code dari website resmi android open source project (AOSP).

3.2. Perangkat Keras (Hardware)

a. Kabel data smartphone original Samsung Galaxy Wonder

b. RAM (Random Access Memory) 512 MB c. Internal memori 8 GB

d. Smartphone Samsung Galaxy Wonder GT-I8150

e. SD Card Transcend class 10 16 GB f. Processor dual core 1,4 GHz ARMv7

3.3. Perangkat Lunak (Software)

1. Perangkat Lunak (Software) Pada Komputer : a. Linux Ubuntu 12.04 LTS 64 bit (x64) b. Microsoft Windows 7 Ultimate Service

Pack 1 32 bit (x86) c. Odin Multi Downloader d. SDK Android e. Winrar f. Notepad ++ g. Git-core h. Prebuilt GCC i. Linaro j. Sun java 6 JDK k. Python

2. Perangkat Lunak (Software) Pada Smartphone : a. Rom Official Samsung Galaxy Wonder

Gingerbread 2.3.6 Value b. Pack XXLM6 (Romania) c. ClockWorkMod (CWM)

3.4 Jalannya Penelitian

Tahap ini ditentukan konfigurasi yang dibutuhkan dalam custom rom dan metode yang digunakan dalam mengambil keputusan.

Gambar 3. Build Android Dari Source Code

(5)

SimetriS Nomor : 12, Tahun 8, Januari - April 2010 48

4.2 Implementasi dan Pengujian 4.2.1 Installasi dan Konfigurasi

Installasi sistem :

Gambar 5. Update Cache Linux Ubuntu

Gambar 6. Proses Instal Libs Linux Ubuntu

Gambar 7. Instal Java Development Kit

Gambar 8. Instal Git

Gambar 7. Menu Device Build

Gambar 8. Flashing Dengan Odin Downloader

Gambar 9. Recovery Mode

(6)

SimetriS Nomor : 12, Tahun 8, Januari - April 2010 49

5. Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah dilakukan sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

a. Memporting resolusi layar Tablet PC (HD) ke Samsung Galaxy Wonder dengan resolusi layar yang lebih kecil. b. Peningkatan kinerja dan optimasi pada

perangkat sehingga lebih maksimal menggunakan perangkat Android. c. Peningkatan clock speed (overclock) pada

prosesor yang terintegrasi, sehingga akses aplikasi perangkat lebih cepat.

d. Root access pada perangkat untuk memudahkan install aplikasi tanpa menggunakan Google Market Android. e. Dapat menggunakan semua fitur tablet pc

pada smartphone Samsung Galaxy Wonder tanpa harus membeli perangkat tablet pc.

Daftar Pustaka

Gokussjx, Guide Build Paranoid Android From Source,

(http://forum.xdadevelopers.com/showt hread.php?t=1863547, Diakses Jam 04:34 WIB tanggal 27 Oktober 2012) Harry, Y., 2012, Membuat Aplikasi Dengan

Menggunakan SDK Android dan Java Eclipse, Penerbit Informatika, Bandung Safaat, 2012, Pemrograman Aplikasi Mobile

Smartphone Berbasis Android Penerbit Informatika, Bandung

Wikipedia, Android (Sistem Operasi), (http://id.-wikipedia.org/wiki/Android, Diakses Jam 18.00 WIB tanggal 25 Oktober 2012)

Gambar

Gambar 1. Arsitektur Sistem Operasi Android
Gambar 3. Build Android Dari Source Code

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan kelebihan dari sistem operasi Android, maka dalam skripsi ini akan dibuat aplikasi untuk perusahaan Be One Realty pada PC tablet berbasis Android agar memberi

Selain itu aplikasi android juga dapat terus dikembangkan sesuai dengan yang diinginkan karena android merupakan sebuah sistem operasi yang berbasis linux yang

Perkembangan Smartphone Android yang merupakan sebuah sistem operasi berbasis linux yang dikembangkan oleh google, inc pada dasarnya didesain untuk piranti bergerak