• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUPATI BANYUMAS PROVINSI JAWA TENGAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BUPATI BANYUMAS PROVINSI JAWA TENGAH"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BUPATI BANYUMAS

PROVINSI JAWA TENGAH

KEPUTUSAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 660.1 / 1284 / 2014

TENTANG

STATUS KERUSAKAN LAHAN DAN/ATAU TANAH UNTUK PRODUKSI BIOMASSA DI KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI BANYUMAS,

Menimbang : a. bahwa meningkatnya kegiatan produksi biomassa yang memanfaatkan tanah dan sumber daya alam secara tidak terkendali dapat mengakibatkan kerusakan lahan dan/atau tanah sehingga menurunkan kualitas lahan dan/atau tanah yang pada akhirnya dapat mengancam kelangsungan kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya, maka diperlukan upaya untuk mendayagunakan dan mensinergikan pengendalian kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa di Kabupaten Banyumas;

b. bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 3 ayat (1) huruf c Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 19 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota, Pemerintah Kabupaten berkewajiban menyelenggarakan pelayanan informasi status kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, maka perlu menetapkan Keputusan Bupati tentang Status Kerusakan Lahan dan/atau Tanah untuk Produksi Biomassa di Kabupaten Banyumas;

Mengingat : 1. Undang–Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah–Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Djawa Tengah;

(2)

2. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059);

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5589);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal di Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1988 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3373);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 150 Tahun 2000 tentang Pengendalian Kerusakan Tanah Untuk Produksi Biomassa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 267, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4068);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4385);

(3)

8. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

10. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 7 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengukuran Kriteria Baku Kerusakan Tanah Untuk Produksi Biomassa;

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal;

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pencapaian Standar Pelayanan Minimal;

13. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 19 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota;

14. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 20 Tahun 2008 tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota;

15. Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 9 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang

Menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah Kabupaten Banyumas (Lembaran Daerah Kabupaten Banyumas Tahun 2008 Nomor 5 Seri E);

(4)

16. Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 23 Tahun 2009 tentang Pengendalian Lingkungan Hidup di Kabupaten Banyumas (Lembaran Daerah Kabupaten Banyumas Tahun 2008 Nomor 5 Seri E);

17. Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 27 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Banyumas (Lembaran Daerah Kabupaten Banyumas Tahun 2009 Nomor 3 Seri D) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 17 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 27 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Banyumas (Lembaran Daerah Kabupaten Banyumas Tahun 2011 Nomor 5 Seri D);

18. Peraturan Bupati Banyumas Nomor 45 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Banyumas (Berita Daerah Kabupaten Banyumas Tahun 2011 Nomor 45);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :

KESATU : Status kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa di Kabupaten Banyumas, yang meliputi Kecamatan Lumbir, Kecamatan Gumelar, Kecamatan Wangon, Kecamatan Ajibarang, Kecamatan Pekuncen, Kecamatan Cilongok, Kecamatan Karanglewas dan Kecamatan Kedungbanteng dengan Peta Status Kerusakan Lahan dan/atau Tanah sebagaimana tercantum dalam Lampiran I, Lampiran II, Lampiran III, Lampiran IV, Lampiran V dan Lampiran VI yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Bupati ini.

(5)

KEDUA : Status kerusakan lahan dan/atau tanah sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU dirinci menurut tingkat kerusakan dengan luas sebagai berikut :

KETIGA : Status kerusakan lahan dan/atau tanah sebagaimana dimaksud dalam diktum KEDUA dipergunakan sebagai salah satu dasar pelaksanaan pengendalian kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa di wilayah yang bersangkutan.

KEEMPAT : Keputusan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Purwokerto

pada tanggal 12 Nopember 2014 BUPATI BANYUMAS,

ttd

ACHMAD HUSEIN No Kecamatan

Luas per Tingkat Kerusakan (Ha)

Sedang Ringan Tidak Rusak 1. Lumbir - 6.283,274 - 2. Gumelar - 5.191,027 - 3. Wangon - 5.848,089 - 4. Ajibarang - 5.444,355 - 5. Pekuncen 2.705,773 2.403,644 6. Cilongok 3.472,454 3.373,075 7. Karanglewas 1.282,606 1.289,877 8. Kedungbanteng 1.718,869 1.364,346

(6)

LAMPIRAN I

KEPUTUSAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 660.1 / 1284 / 2014 TENTANG

STATUS KERUSAKAN LAHAN DAN/ ATAU TANAH UNTUK PRODUKSI BIOMASSA DI KABUPATEN BANYUMAS

STATUS KERUSAKAN LAHAN DAN/ATAU TANAH UNTUK PRODUKSI BIOMASSA DI KECAMATAN LUMBIR DAN KECAMATAN GUMELAR

BUPATI BANYUMAS,

ACHMAD HUSEIN

BUPATI BANYUMAS,

ttd

(7)

LAMPIRAN II

KEPUTUSAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 660.1 / 1284 / 2014 TENTANG

STATUS KERUSAKAN LAHAN DAN/ ATAU TANAH UNTUK PRODUKSI BIOMASSA DI KABUPATEN BANYUMAS

STATUS KERUSAKAN LAHAN DAN/ATAU TANAH UNTUK PRODUKSI BIOMASSA DI KECAMATAN WANGON DAN KECAMATAN AJIBARANG

BUPATI BANYUMAS,

ttd

(8)

LAMPIRAN III

KEPUTUSAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 660.1 / 1284 / 2014 TENTANG

STATUS KERUSAKAN LAHAN DAN/ ATAU TANAH UNTUK PRODUKSI BIOMASSA DI KABUPATEN BANYUMAS

STATUS KERUSAKAN LAHAN DAN/ATAU TANAH UNTUK PRODUKSI BIOMASSA DI KECAMATAN PEKUNCEN

BUPATI BANYUMAS,

ttd

(9)

LAMPIRAN IV

KEPUTUSAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 660.1 / 1284 / 2014 TENTANG

STATUS KERUSAKAN LAHAN DAN/ ATAU TANAH UNTUK PRODUKSI BIOMASSA DI KABUPATEN BANYUMAS

STATUS KERUSAKAN LAHAN DAN/ATAU TANAH UNTUK PRODUKSI BIOMASSA DI KECAMATAN CILONGOK

BUPATI BANYUMAS,

ttd

(10)

LAMPIRAN V

KEPUTUSAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 660.1 / 1284 / 2014 TENTANG

STATUS KERUSAKAN LAHAN DAN/ ATAU TANAH UNTUK PRODUKSI BIOMASSA DI KABUPATEN BANYUMAS

STATUS KERUSAKAN LAHAN DAN/ATAU TANAH UNTUK PRODUKSI BIOMASSA DI KECAMATAN KARANGLEWAS

BUPATI BANYUMAS,

ttd

(11)

LAMPIRAN VI

KEPUTUSAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 660.1 / 1284 / 2014 TENTANG

STATUS KERUSAKAN LAHAN DAN/ ATAU TANAH UNTUK PRODUKSI BIOMASSA DI KABUPATEN BANYUMAS

STATUS KERUSAKAN LAHAN DAN/ATAU TANAH UNTUK PRODUKSI BIOMASSA DI KECAMATAN KEDUNGBANTENG

BUPATI BANYUMAS,

ttd

Referensi

Dokumen terkait

bahwa sesuai ketentuan Pasal 5 ayat (3) dan Pasal 27 ayat (3) huruf b Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2016 tentang Sistem Penanggulangan Gawat

 Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang mempuyai tugas pokok melaksanakan urursan Pemerintahan Daerah bidang Cipta Karya dan Tata Ruang berdasarkan azas otonomi dan

Menurut UU No 8 Tahun 1999 pasal 1 tentang perlindungan konsumen, yang dimaksud dengan perlindungan konsumen adalah “segala upaya yang menjamin adanya kepastian

Kuartet adalah sebuah ansamble yang tersusun dari empat instrumen atau suara 9. Kuartet gitar berarti sebuah ansamble yang tersusun dari empat gitar, setiap gitar

Pondasi tiang pancang (pile foundation) adalah bagian dari struktur yang digunakan untuk menerima dan mentransfer (menyalurkan) beban dari struktur atas ke tanah

bahwa berdasarkan ketentuan dalam Pasal 3 ayat (2) Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 30 Tahun 2009 tentang Tata Laksana Perijinan dan Pengawasan

Region pertama pada volume FAT 32 adalah reserved region yang berisi boot sector, sebuah struktur FSInfo yang berisi informasi untuk membantu menemukan free cluster, dan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa: Terdapat hubungan dengan arah