• Tidak ada hasil yang ditemukan

THAHARAH, RITUAL, DAN SPIRITUALNYA ABDUR RAHMAN MUMTAZ BAHRUL MISKI ANISYAH DWI OKTAVIA RIFKIA AIS RAMADHANI VIANTI ANGGUN KOMALA NANDYA WANTIKE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "THAHARAH, RITUAL, DAN SPIRITUALNYA ABDUR RAHMAN MUMTAZ BAHRUL MISKI ANISYAH DWI OKTAVIA RIFKIA AIS RAMADHANI VIANTI ANGGUN KOMALA NANDYA WANTIKE"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

K E L O M P O K I

ABDUR RAHMAN

MUMTAZ BAHRUL MISKI

ANISYAH DWI OKTAVIA

RIFKIA AIS RAMADHANI

VIANTI ANGGUN KOMALA

NANDYA WANTIKE

THAHARAH, RITUAL, DAN

SPIRITUALNYA

(2)

Kata thaharah berasal dari bahasa Arab

ُ راَهَطلَا

yang secara bahasa artinya kebersihan atau bersuci.

Sedangkan menurut istilah, thaharah adalah menyucikan badan,pakaian, dan tempat dari hadas dan najis dengan cara yang telah ditetapkan oleh syariat Islam.

Menurut Imam Ibnu Rusyd, thaharah itu terbagi menjadi dua, yaitu :

1. Thaharah dari hadats, yaitu membersihkan diri dari hadats kecil (sesuatu yang diminta -bersucinya dengan- wudhu) dan dari hadats besar (sesuatu yang diminta bersucinya dengan mandi). 2. Thaharah dari khubts atau najis, yaitu membersihkan diri, pakaian, dan tempat ibadah dari sesuatu yang najis dengan air.

(3)

PENGERTIAN NAJIS

Najis menurut bahasa adalah apa saja yang kotor . Sedangkan menurut syara’ berarti kotoran yang mengakibatkan shalat/ ibadah tidak sah, seperti darah dan kencing.

Cara membersihkan najis

- Istinja’ dan Istijmar

- Menggosok dan menyiram

NAJIS, HADAS, ALAT DAN CARA MEMBERSIHKAN / MENSUCIKANNYA

(4)

Hadas secara etimologi ialah seseorang yang

tengah berhadas, sedangkan secara terminologi

ialah sesuatu yang mengkotori anggota tubuh

yang bisa mencegah sahnya shalat. Seperti orang

yang junub, haid, nifas dan lain-lain.

(5)

Cara bersuci dari hadas

Berdasarkan jenis-jenis hadas yang telah diketahui , ada

yang disebut hadas kecil dan ada yang disebut sebagai

hadas besar. Perbedaan jenis hadas ini juga berlaku bagi

perbedaan cara menyucikannya.

Cara bersuci dari hadas kecil

- Wudhu

- Tayammum

Cara bersuci dari hadas besar

- Mandi

(6)

ALAT-ALAT UNTUK BERSUCI

Pembagian Air yang digunakan untuk bersuci :

Air Mutlak

Air musta’mal

Air Mutanajis

Air Musyammas

1. Air

,

Dasar penggunaan air untuk bersuci dari najis adalah pernyataan Rasulullah berikut ini:

ُ ءاَمْلَا

َُل

ُ ه س ِجَن ي

ُ ء ْيَش

َُلِا

اَم

َُبِلَغ

َُع

ىَل

ُِهِمْعَط

ُْوَا

ُِهِن ْوَل

ُِر ْوَا

ُِه ِِْي

Artinya:

“Air itu tidaklah menyebabkan najisnya sesuatu, kecuali jika berubah rasanya, warnanya atau baunya.”(HR. Ibn Majjah dan Baihaqi)

(7)

7 Macam-macam air yang boleh dan sah untuk bersuci

: A.AIR HUJAN

B. AIR LAUT C. AIR SALJU

2.

Debu yang suci

Ketika seseorang ingin bersuci (dalam artian bersuci dari hadas),

dan dia tidak menemukan air untuk itu, maka di berikan

kemudahan untuk masalah itu. Yaitu dengan bersuci dengan

debu, yang disebut dengan istilah bertayammum.

3.

Benda-benda yang dapat menyerap kotoran

,

seperti batu, tisu, kayu dan semacamnya. Dalam hal ini,

dikhususkan untuk menghilangkan najis, seperti untuk beristinja’.

D. AIR MATA AIR E. AIR SUNGAI F AIR EMBUN

(8)

Secara wujud najisnya, najis dibagi kedalam dua macam, yaitu

najis

‘ainiyah

dan najis

hukmiyah.

a.

Najis

‘Ainiyah

adalah semua najis yang berwujud atau dapat

dilihat melalui mata atau mempunyai sifat yang nyata, seperti

warna atau baunya. Contohnya adalah seperti kotoran, kencing

dan darah.

b.

Najis

Hukmiyah

adalah semua najis yang telah kering dan

bekasnya sudah tidak ada lagi serta sudah hilang antara warna dan

baunya. Contohnya adalah kencing yang mengenai baju yang

kemudian kering sedang bekasnya tidak nampak.

(9)

Sedangkan secara timbangan berat ringannya, najis dibagi

kedalam

tiga

golongan,

yaitu

najis

mughallazah,

mukhaffafah,

dan

mutawassithah.

a.Najis

Mughallazah

adalah najis yang tergolong berat.

Najis ini disebut sebagai najis yang berat karena cara

menyucikannya tidak semudah najis-najis yang lain. yang

termasuk kedalam najis ini adalah anjing dan babi.

Adapun cara untuk menyucikan najis ini adalah dengan

disamak. Cara penyamakannya dalah dengan membasuh

najis tersebut dengan air sebanyak tujuh kali dan salah satu

air itu dicampur dengan lumpur, baik najis itu bersifat

‘ainiyah

maupun

hukmiyah,

baik berada pada tubuh,

pakaian maupun tempat shalat.

(10)

b. Najis Mukhaffafah adalah najis yang ringan. Kencing bayi laki-laki yang belum makan apapun selain susu dan umurnya belum sampai dua tahun.

Adapun cara untuk menyucikan najis ini adalah dengan diperciki air sampai merata, baik najis itu bersifat ‘ainiyah maupun hukmiyah, baik berada pada tubuh, pakaian maupun tempat shalat.

c. Najis Mutawassithah adalah najis yang sedang atau pertengahan antara kedua najis sebelumnya. Yaitu najis selain anjing dan babi atau najis selain kencing bayi laki-laki yang belum makan apapun selain susu. Yaitu seperti kencing manusia, tahi, binatang dan darah. Adapun cara untuk menyucikannya adalah dengan megalirinya air sehingga dapat menghilagkan bekasnya dan hilang pula sifat-sifatnya, seperti warna, rasa maupun baunya, baik najis itu bersifat

‘ainiyah maupun hukmiyah, baik berada pada tubuh, pakaian maupun tempat shalat.

(11)

Najis Yang Harus Disucikan Babi Kencing manusia Kotoran manusia Darah Haid Darah nifas

Air liur dan keringat

anjing Kencing dan kotoran binatang Madzi Wadi Daging bangkai Darah binatang Bagian tubuh ternak yang dipotong saat masih hidup B E N T U K -B E N T U K N A J I S

(12)

·

Hadas kecil

Hadas kecil ialah bila seseorang dalam

keadaan bernajis disebabkan buang hajat selama

belum beristinjak, maka ia tetap dalam keadaan

berhadas kecil.

·

Hadas besar

Hadas besar ialah seseorang dalam keadaan

bernajis yang mewajibkan ia mandi sesudah berhadas

besar itu, baru dinamakan ia suci dari hadas besar.

(13)

.1. Karena bersenggama (bersetubuh suami istri) biar keluar mani atau tidak, maka wajib mandi.

Firman Allah swt. Dalam surat Al-Maidah ayat 6:

ا ْو رَهَطُاَفُاًب ن جُْم تْن كُ ْنِا َو

Artinya:

“Jika kamu junub (bersutubuh) maka hendaklah kamu mandi.”

2. Keluar mani baik karena bersutubuh atau tidak seperti bermimpi dan sebagainya, maka wajib mandi.

3. Sebab buang kotoran (haid). Sabda Rasululloh saw. Dari ‘Aisyah r.a. berkata: telah bersabda Rasululloh saw. Kepada Fatimah binti Hubaisyi,

“Bila datang haidh maka tinggalkanlah shalat (sembahyang) dan bila telah habis maka mandilah Anda.” HR.Bukhari

4. Karena nifas (darah yang keluar sesudah melahirkan), bila darah nifas itu telah berhenti, maka diwajibkan mandi.

(14)

ISTINJA, ISTIJMAR, WUDHU, MANDI, TAYAMUM, MENYAPU DUA SEPATU

Pengertian Istinja

Perkataan istinja` menurut bahasa ada dua perbuatan yang dilakukan untuk menghilangkan najis, yaitu tahi. Adapun menurut istilah syara istinja adalah perbuatan yang dilakukan untuk menghilangakan najis dengan menggunakan benda seperti air atau batu. Jadi, istinja` berarti`menggunakan batu atau air.

Pengertian Istijmar

Istijmar

رامجتسا

adalah menghilangkan

sisa buang air dengan menggunakan batu atau benda-benda yang semisalnya.

Syarat - syarat dalam istinja dan istijmar

1. Hilang rasanya 2. Hilang baunya 3. Hilang warnanya

(15)

Pengertian Wudhu

Menurut bahasa, Wudhu artinya Bersih dan Indah. sedangkan

menurut istilah (syariah islam) artinya menggunakan air pada

anggota badan tertentu dengan cara tertentu yang dimulai dengan

niat guna menghilangkan hadast kecil. Wudhu merupakan salah

satu syarat sahnya sholat (orang yang akan sholat, diwajibkan

berwudhu lebih dulu, tanpa wudhu shalatnya tidak sah).

(16)

Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam- telah mengabarkan

kepada kita bahwa beliau akan mengenali ummatnya di

Padang Mahsyar dengan adanya cahaya pada anggota

tubuh mereka, karena pengaruh wudhu’ mereka ketika

di dunia.

ُ غ لْبَت

ُ ةَيْل ِحْلا

ُْنِم

ُِنِمْؤ مْلا

َُح

ُ ُْي

ُ غ لْبَي

ُ ءو ض َوْلا

“Perhiasan (cahaya) seorang mukmin akan mencapai tempat

yang dicapai oleh wudhu’nya”.

[Muslim dalam

Ath-Thoharoh

, bab:

Tablugh Hilyah haits Yablugh

Al-Wudhu'

(585)]

(17)
(18)

Pengertian Mandi

Mandi adalah meratakan air ke seluruh tubuh dengan

tujuan untuk menghilangkan hadats besar.

Manusia perlu mandi untuk menghilangkan

bau

,

debu

,

dan sel-sel

kulit

yang sudah mati. Mandi bermanfaat

untuk memelihara

kesehatan

, menjaga

kebersihan

,

serta mempertahankan penampilan agar tetap rapi.

Setelah mandi, manusia biasanya merasa segar, bersih,

dan santai.

(19)

Mandi Wajib / Mandi Junub :

1. Mandi yang dilakukan setelah bersetubuh (melakukan hubungan

suami istri)

2. Setelah Haid/Menstruasi (Wanita)

3. Setelah Melahirkan/Nifas (Wanita)

4. Meninggal Dunia

Mandi Sunat/Sunah :

1. Mandi untuk Shalat jum'at 2. Mandi untuk Shalat hari raya

3. Sadar dari kehilangan kesadaran akibat pingsan, gila, dbb

4. Muallaf (baru memeluk/masuk agama islam) 5. Setelah memendikan mayit/mayat/jenazah 6. Saat hendak Ihram

7. Ketika akan Sa'i

(20)

Pengertian Tayamum

Tayamum adalah pengganti wudhu atau mandi wajib yang tadinya

seharusnya menggunakan air bersih digantikan dengan

menggunakan tanah atau debu yang bersih. Tayamum yang telah

dilakukan bisa batal apabila ada air dengan alasan tidak ada air atau

bisa menggunakan air dengan alasan tidak dapat menggunakan air

tetapi tetap melakukan tayamum serta sebab musabab lain seperti

yang membatalkan wudhu dengan air.

(21)

Sebab / Alasan Melakukan Tayamum :

- Dalam perjalanan jauh

- Jumlah air tidak mencukupi karena jumlahnya sedikit kurang dari 2 kullah - Telah berusaha mencari air tapi tidak ditemukan

- Air yang ada suhu atau kondisinya mengundang kemudharatan - Air yang ada hanya untuk minum

- Air berada di tempat yang jauh yang dapat membuat telat shalat - Pada sumber air yang ada memiliki bahaya

- Sakit dan tidak boleh terkena air.

Syarat Sah Tayamum :

- Telah masuk waktu salat

- Memakai tanah berdebu yang bersih dari najis dan kotoran - Memenuhi alasan atau sebab melakukan tayamum

- Sudah berupaya / berusaha mencari air namun tidak ketemu - Tidak haid maupun nifas bagi wanita / perempuan

(22)
(23)

Pengertian Menyapu dua sepatu

Menyapu dua sepatu (mashul khuffain) termasuk

juga salah satu keringanan dalam islam, ia di bolehkan

bagi orang yang menetap di kampung dan bagi yang

dalam perjalanan musafir.

Orang yang sedang dalam perjalanan (musaffir) yang

kakinya memakai dua sepatu, kalau hendak berwudhu

maka ia boleh menyapu sepatunya dengan air,artinya

sepatunya tidak perlu di lepas.

(24)

Syarat Syarat Menyapu Dua Sepatu

Syarat syarat menyapu Dua sepatu ada empat perkara:

- Bahwa sepatu itu di pakai sesudah sempurna di cuci

bersih.

- Sepatu itu menutup anggota kaki yang wajib di

basuh,yaitu menutupi tumit dan ke dua mata kaki.

- Sepatu itu dibawa berjalan lama.

- Jangan ada di dalam dua sepatu itu najis atau

kotoran.

(25)

DIMENSI RITUAL DAN SPIRITUAL IBADAH

THAHARAH

Dimensi Ritual Thaharah

Dimensi ritual thaharah adalah tata cara pelaksanaannya, termasuk di dalamnya alat dan cara membersihkan atau mensucikannya.

Dimensi Spiritual Thaharah

Yang membedakan antara berwudhu dan bersih-bersih diri ialah niat. Setelah berniat baru kita memulai seluruh rangkaian rukun dan sunah wudhu. Niat sangat penting artinya dalam Islam. Tidak ada ibadah tanpa niat, sekalipun yang dilakukan adalah ibadah khusus.

Dengan demikian, thaharah yang benar adalah bersinerginya antara kesucian lahir dengan batin. Jika hanya mengarah kepada kesucian lahir, maka bukan disebut thaharah (kesucian) tapi nadzofah (kebersihan). Konsekuensinya, niat wudhu itu harus juga diiringi dengan niat mengkongkritkanntya dalam perbuatan yang mewujudkan perilaku positif.

(26)

Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam- bersabda,

ُْنَع

يِبَأ

َُة َرْيَر ه

ُ نَأ

َُلو س َر

ُِ للّا

ى لَص

ُ للّا

ُِهْيَلَع

َُم لَس َو

َُلاَق

َُلَأ

ُ كُّل دَأ

ُْم

ىَلَع

اَم

و حْمَي

ُ للّا

ُِهِب

اَياَطَخْلا

ُ عَف ْرَي َو

ُِهِب

َُج َر دلا

ُِتا

او لاَق

ىَلَب

اَي

َُلو س َر

ُِ للّا

َُلاَق

ُ غاَبْسِإ

ُِءو ض وْلا

ىَلَع

ُِه ِراَكَمْلا

ُ ة َرْثَك َو

َُط خْلا

ا

ىَلِإ

ُِد ِجاَسَمْلا

ُ راَظِتْنا َو

ُ صلا

ُِة َلَ

َُدْعَب

ُِة َلَ صلا

ُْم كِلَذَف

ُ طاَب ِ رلا

“Maukah kalian aku tunjukkan tentang sesuatu (amalan) yang dengannya Allah menghapuskan dosa-dosa, dan mengangkat derajat-derajat?” Mereka berkata, “Mau, wahai Rasulullah!!” Beliau bersabda, “(Amalan itu) adalah menyempurnakan wudhu’ di waktu yang tak menyenangkan, banyaknya langkah menuju masjid, dan menunggu sholat setelah menunaikan sholat. Itulah pos penjagaan”. [HR. Muslim (586)]

Fadhilah Wudhu

Wudhu adalah amalan ringan, tapi pengaruhnya ajaib dan luar biasa. Selain menghapuskan dosa kecil, wudhu’ juga mengangkat derajat dan kedudukan seseorang dalam surga.

(27)

ُ ملْاُ ب ِِ ي َوَُنْيِبا َوَتلاُ ب ِِ يَُاللهَُنِا

َُنْي ِرِهَطَت

Artinya:

“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan

menyucikan diri.” (QS. Al-Baqarah: 222)

ُ ِرْيَغِبَُة َلََصلاُِاللهُ لَبْق ي َل

ُ هَط

ُ ر ْو

Artinya:

“Allah tidak akan menerima shalat yang tidak dengan bersuci.”

(HR. Muslim)

DALIL-DALIL TENTANG THAHARAH

(28)

ETIKA SOSIAL DAN AKTUALISASI IBADAH

THAHARAH DALAM KEHIDUPAN

SEHARI-HARI

ETIKA BUANG AIR

-Masuk ke kamar mandi dengan mendahulukan kaki kiri, membaca doa jangan bicara (ngobrol) dikamar mandi, dan keluar dari kamar mandi denganmendhlukan kaki kanan dan membaca doa.

- Jangan buang air (besar dan kecil) ditempat orang sering lewat atau berteduh karena membahayakandan takut binatang yang tersakiti.

- Jangan menghadap atau

membelakangi kiblat pada saat buang air, kecuali dilakukan dalam bangunan (ruang khusus).

- Dan lainnya.

- Jagalah diri selalu dalam keadaan

wudhu atau senantiasa memperbaharui wudhu.

- Jangan tidur sebelum berwudhu. - Awali dengan Basmallah ketika berwudhu.

- Bersiwaklah setiap kali berwudhu. - Mulailah berwudhu dengan bagian kanan.

- Dan lainnya.

(29)

ETIKA SOSIAL DAN AKTUALISASI IBADAH

THAHARAH DALAM KEHIDUPAN

SEHARI-HARI

ETIKA MANDI

- Jangan masuk ke masjid dalam keadaan junub kecuali setelah mandi, untuk wanita jangan masuk majid dalam keadaan haid atau nifas kecuali setelah mandi. - Jangan membiarkan aurat terbuka.

- Membasuhi seluruh badan dan menggosok-gosoknya.

- Basuh kepala lebih dahulu (bersamaan dengan niat), kemudian badan sebelah kanan setelah itu bagian kiri masing-masing 3 kali basuhan.

(30)

ETIKA SOSIAL DAN AKTUALISASI IBADAH

THAHARAH DALAM KEHIDUPAN

SEHARI-HARI

Islam menyatakan bahwa bersuci melahirkan banyak sifat, sikap,

nilai serta pesan yang akan berdampak kepada perilaku seseorang.

Banyak hadits-hadits yang menerangkan keutamaan thaharah, yang

apabila dilakukan dapat membersihkan dosa dan kesalahan

manusia. Oleh karenanya, apabila tahaharah atau bersuci selalu

diamalkan

sebagaimana

sunnahnya,

maka

akan

mampu

(31)

TERIMA KASIH

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan tujuan penelitian hasil penelitian Tindakan Kelas (PTK) dari kesimpulan diatas maka untuk solusi pembelajaran IPA kelas IV yang mengalami kendala

Pengembangan Media Pembelajaran Mobile Learning Berbasis Android Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X APHP SMKN 1 Kuningan Pada Kompetensi Menganalisis Kerusakan

pertumbuhan ekonomi pada tingkat Kabupaten di Propinsi Riau. 1.3

Kemudian selain faktor kekuatan otot lengan dan koordinasi mata-tangan sebenarnya masih banyak faktor yang mempengaruhi dalam keberhasilan melakukkan passing bawah

Sebelum mereka mengikuti pembelajaran matematika disekolah, mereka sudah banyak berpengalaman dengan kejadian yang dialami (rugi laba dalam jual beli, bangun ruang dan

Aborsi tidak aman (unsafe abortion) adalah penghentian kehamilan yang dilakukan oleh orang yang tidak terlatih/kompeten dan menggunakan sarana yang tidak memadai,

Kazanın ortak bir buhar kollektörünün bağlı olduğu sistemlerde aşağıdaki sistemlerde hareket edilmelidir.Kazan çıkışında ne tip vana düzeni olursa olsun

Asuransi Videi dimana belum adanya aplikasi khusus yang digunakan dalam pengolahan data klaim nasabah dan pembayaran premi asuransi sehingga mengakibatkan proses