• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV Static Seal (Segel Statis)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV Static Seal (Segel Statis)"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

sadar_wahjudi@yaoo.co.id

BAB IV

Static Seal (Segel Statis)

Tujuan Pelajaran

Mengidentifikasi, menyeleksi, dan memasang static seal ke dalam peralatan mekanis termasuk lipatan-lipatan yang dipilih.

Kriteria Penilaian

1. Mengidentifikasi dan menyebutkan aplikasi static seal yang tercantum. 2. Memasang sampel seal ke dalam peralatan mekanis.

3. Mengambil sampel seal yang terpasang pada mesin dan memeriksa kondisinya.

4. Mengidentifikasi dan menyebutkan aplikasi bahan-bahan yang menyambung.

5. Membuat dan memasang atau meletakkan bahan yang disambung pada berbagai macam permukaan untuk memeriksa tingkat kebocorannya pada tekanan yang dianjurkan

4.1 Gasket

Gasket termasuk static seal. Alat ini bentuknya elastis atau dapat dimasukkan diantara dua permukaan kaku dan statik (contohnya flange pipa logam atau ruang pembakaran mesin) untuk menghindar terjadinya kebocoran fluida (seperti minyak atau gas). Gambar 4.1 menggambarkan gasket dua lubang.

Gambar 4.1 Sebuah gasket logam-asbestos yang umum 4.1.1 Prinsip Sealing (Penyegelan)

(a)

(2)

sadar_wahjudi@yaoo.co.id

Gasket biasanya mempunyai permukaan yang datar. Alat ini harus dimasukkan diantara flange dengan kekuatan eksternal dan menyebabkan terjadinya penyegelan. Kekuatan yang terkompres dihasilkan melalui pemasangan baut di dalam flange, tetapi berbagai macam kepitan juga bisa dipakai.

(a) Gasket tipis yang memisahkan (b) Gasket tidak memisahkan

flange flange

Gambar 4.2 Prinsip sealing

Bahan gasket dengan beban yang terkompres harus memenuhi persyaratan-persyaratan berikut ini:

1. Permukaan flange yang tidak rata harus bercampur dengan bahan gasket.

2. Gasket harus dikompres sehingga ada tekanan residu untuk mendorong flange ke arah yang berlawanan.

Untuk memastikan gasket tetap mempunyai efek penyegelan saat bahannya masuk, tekanan residu yang terkompres seharusnya lebih besar daripada tekanan dalam. Tekanan awal dalam gasket tergantung dari tekanan operasi fluida.

Kemampuan toleransi sebuah gasket terhadap permukaan yang tidak rata tergantung dari sifat dan ketebalan bahannya dalam kaitannya dengan permukaan flange dan tekanan dalam. Bahan gasket yang halus bisa dipakai untuk menyegel permukaan yang kasar, tetapi hal tersebut bisa mendorong tekanan keluar. Permukaan flange yang lebih halus bisa menggunakan bahan gasket yang lebih tipis dan keras. Secara umum, gasket yang lebih tipis lebih disukai untuk penyegelan terhadap tekanan dalam yang tinggi. Meskipun permukaan yang halus adalah pilihan yang baik, namun pilihan ini sangat mahal dan lagipula permukaan yang kasar membantu daya cengkram, terutama untuk

(3)

sadar_wahjudi@yaoo.co.id

bahan gasket yang lebih keras. Penyegelan yang baik adalah apabila flange paralel dan cukup keras untuk bisa menahan distorsi.

Jarak antar baut flange harus cukup lebar agar distribusi beban gasket cukup merata. Gambar 4.3 menggambarkan pengaturan baut gasket yang jelek (a) dan yang baik (b).

(a) Distribusi tekanan yang tidak rata (b) Distribusi tekanan yang rata

Gambar 4.3 Pengaturan 4 baut pada sebuah gasket

Pada umumnya, flange dipakai untuk kontainer/pipa yang terpengaruh oleh tekanan fluida, sehingga harus mempertimbangkan faktor-faktor yang disebut diatas.

4.1.2 Bahan Gasket

Gasket pada umumnya terbuat dari bahan yang bukan logam seperti gabus dan karet, serat tanaman dan sayuran, karet, plastik dan kertas. Gasket juga dibuat dari bahan grafit yang fleksibel. Gasket logam dipakai untuk tekanan dan temperatur tinggi. Penyegelan terjadi melalui aliran dingin dimana gasket yang ada diantara flange harus ditekan dengan tekanan yang cukup tinggi. Gasket logam yang kokoh bisa dipakai pada tekanan sampai 100 MPa dan temperatur 7500C.

Bahan gasket umumnya harus lembut, dapat dibentuk, cukup elastis dan fleksibel. Bahannya juga harus mempunyai daya tahan yang cukup kuat. Kehalusannya memungkinkan gasket mentolerir kerusakan yang terjadi pada permukaannya, dan kelenturan diperlukan agar bahannya dapat mengetahui adanya perubahan bentuk saat terjadinya fluktuasi beban dan baut flange menjadi longgar.

(4)

sadar_wahjudi@yaoo.co.id

Kertas adalah bahan yang murah dan bisa diperkuat apabila ditambah filter seperti lilin. Kertas biasanya paling sering dipakai di industri otomotif untuk air penyegel, minyak, dan bahan bakar. Bahan ini dapat dipakai pada temperatur sampai dengan 1200C (2300F) dan 800 kPa (120 psi).

2. Cork (Gabus)

Baik untuk beban ringan dimana permukaan flange tidak rata. Bahan ini mempunyai daya tahan yang baik terhadap minyak dan bahan pelarut, tetapi terpengaruh oleh air. Bisa dipakai sampai 500C (1250F) dan 350 kPa (50 psi). 3. Rubber Bonded Cork (Gabus yang dilapisi karet)

Sifat gabus dapat disempurnakan apabila dilapisi dengan elastomer sepert neoprene atau nitrile. Ini menghasilkan bahan dengan kekuatan dan fleksibilitas yang lebih tinggi dan lebih tahan terhadap gangguan luar. Bahan ini bisa dianggap sebagai bahan yang baik untuk beban rendah dan sedang tetapi sebaiknya tidak dipakai dengan alkalin atau zat asam. Bisa dipakai pada -300C sampai 1500C (-220F sampai 3000F) dan sampai 350 kPa (50 psi). 4. Karet

Bahan ini merupakan salah satu bahan gasket yang paling serbaguna terutama kalau dikuatkan. Salah satu sifat umum dari elastometer adalah kemampuannya kembali ke bentuk yang semula setelah berubah bentuk. Misalnya, gasket apabila perlu bisa dibentuk. Meskipun ada banyak macam karet, semua mempunyai banyak sifat yang serupa, termasuk kemampuannya mengkompres dan sensitivitasnya terhadap temperatur yang ekstrim. Temperatur yang terlalu tinggi dan terlalu rendah dapat mempengaruhi bentuk karet. Karet biasanya tersedia dalam jenis-jenis:

1. Karet alam - Mempunyai sifat mekanis yang sangat baik tetapi daya tahan kimianya terbatas. Sinar matahari dan lapisan ozon akan menyebabkannya menjadi rusak.

2. Buna-S - pengganti yang baik untuk karet alam yang mempunyai daya tahan yang lebih terhadap air dan panas.

3. Buna-N - Kuat dan tahan terhadap goresan dan panas. Bahan ini baik digunakan untuk minyak mineral dan beberapa hidrokarbon tetapi larut pada bahan lain dan tidak dapat dipakai dengan asam organik.

4. Neoprene - Mempunyai sifat mekanis yang serupa dengan karet alam tetapi lebih tahan terhadap lapisan ozon. Dapat digunakan dengan

(5)

sadar_wahjudi@yaoo.co.id

minyak dan hidrokarbon yang tidak beraroma dan dapat dibuat sehingga tahan api.

5. Butyl - Meskipun sifat mekanisnya tidak sebaik karet alam, namun bahan ini tahan terhadap sebagian besar zat kimia dan sering dipakai untuk membuat gasket. Bahan ini tidak dianjurkan untuk fluida bahan bakar tetapi baik digunakan pada temperatur tinggi dan rendah.

6. Viton - Karet yang dilapisi fluor ini baik digunakan pada sebagian besar bahan kimia kecuali ester dan ketone. Daya tahannya baik terhadap ozon dan temperatur tinggi.

7. Karet silikon - Bahan ini tahan terhadap air dan sinar matahari dan dapat dipakai pada temperatur tinggi maupun rendah. Tidak cocok apabila digunakan dengan hidrokarbon atau pada tekanan tinggi.

5. Compressed Asbestos Fibre (CAF)

Dulu bahan ini merupakan bahan gasket yang paling umum dipakai, sebelum orang mengetahui akan bahayanya asbestos, karena bahan ini tahan terhadap termperatur tinggi dan zat kimia. Bahannya terbuat dari serat asbestos yang diikat dengan elastometer dan mempunyai sifat mekanis yang baik. Bahan ini dapat dipakai pada banyak aplikasi kecuali aplikasi yang mengandung zat asam mineral yang kuat.

6. Plastik

Dalam beberapa tahun terakhir ini banyak dikembangkan bahan-bahan sintetis, terutama sejak diketahui bahayanya asbestos. Salah satu yang sering dipakai untuk bahan gasket adalah PTFE (polytetrafluoreothylene atau Teflon). PTFE hampir tidak mempunyai sifat kimia dan dapat dipakai pada berbagai macam temperatur dari -190C (-310F) sampai 249oC sampai (480F). Kekurangan PTFE adalah alirannya yang dingin dan oleh sebab itu bahan ini paling sering digunakan dalam bentuk amplop yang masuk ke dalam gasket yang dipotong dari bahan lain seperti CAF atau logam.

7. Compressed Asbestos Fibre (CAF)

Dulu bahan ini merupakan bahan gasket yang paling umum dipakai, sebelum orang mengetahui akan bahayanya asbestos, karena bahan ini tahan terhadap termperatur tinggi dan zat kimia. Bahannya terbuat dari serat asbestos yang diikat dengan elastometer dan mempunyai sifat mekanis yang baik. Bahan ini dapat dipakai pada banyak aplikasi kecuali aplikasi yang mengandung zat asam mineral yang kuat.

(6)

sadar_wahjudi@yaoo.co.id 8. Plastik

Dalam beberapa tahun terakhir ini banyak dikembangkan bahan-bahan sintetis, terutama sejak diketahui bahayanya asbestos. Salah satu yang sering dipakai untuk bahan gasket adalah PTFE (polytetrafluoreothylene atau Teflon). PTFE hampir tidak mempunyai sifat kimia dan dapat dipakai pada berbagai macam temperatur dari -1900C (-3100F) sampai 249oC sampai (4800F). Kekurangan PTFE adalah alirannya yang dingin dan oleh sebab itu bahan ini paling sering digunakan dalam bentuk amplop yang masuk ke dalam gasket yang dipotong dari bahan lain seperti CAF atau logam.

Gambar 4.4 Konfigurasi umum gasket amplop PTFE

Berbagai macam serat sintetis, seperti aramind, sekarang dipakai dalam bentuk karet sintetis campuran, seperti karet dan nitrile, dan dipakai untuk menggantikan bahan gasket CAF yang tradisional.

9. Logam

Apabila kondisinya tidak memungkinkan untuk memakai gasket non-metalik seperti yang telah disebut diatas, maka dapat digunakan berbagai macam gasket logam dan semi-metalik.

Gasket logam yang terbuat dari bahan-bahan seperti timah, aluminium, tembaga, kuningan, monel, nikel, dan besi campuran dipakai apabila temperatur dan tekanan menjadi ekstrim. Bebannya biasanya terkonsentrasi pada suatu daerah tertentu untuk meningkatkan tekanan seatingnya dan bukan sebagai flat ring.

(7)

sadar_wahjudi@yaoo.co.id

Gasket semi-metalik terdapat dalam berbagai bentuk, dan yang paling umum adalah metal clad dan spiral wound.

Gasket metal clad dibuat dari bahan yang halus, seperti CAF atau millboard, dan terbungkus logam yang terbuat dari kuningan, aluminium, tembaga, monel atau besi stainless steel. Bahan ini dapat dibentuk dan paling sering dipakai sebagai gasket head silinder, dan dalam industri pengolahan sebagai pemanas dan tabung tekanan.

Gambar 4.6 Gasket semi-clad

Gasket spiral wound merupakan gasket semi-metalik yang paling serba-guna dan tingkat pemulihannya cepat. Bahan ini terdiri dari lembaran logam berbentuk huruf V yang digulung dalam spiral dengan isi (filler) yang non-metalik seperti dapat dilihat dalam gambar 4.7.

Lembaran logam biasanya terbuat dari stainless steel, tetapi bisa juga terbuat dari monel, nikel atau titanium dan filler bisa terbuat dari asbestos, PTFE atau grafit. Retaining ring (gelang sumbat gelindingan) baik yang eksternal maupun yang internal, biasanya dipakai untuk mendukung bagian spiral wound dan sebagai tempat untuk mengikat flange agar gasket mendapatkan kompresi yang cukup.

Gambar 4.7 Gasket spiral wound

Gasket spiral wound dapat bekerja pada temperatur antara - 250C dan 1000C (-420F sampai 1830F) dan tekanan dari vakum sampai 35 000 kPa (5000 psi). Alat ini sangat serba guna, dan apabila dicampur dengan bahan yang sesuai, dapat dipakai dengan sebagian besar jenis fluida.

(8)

sadar_wahjudi@yaoo.co.id

4.1.3 Pemasangan Sambungan Gasket

Pemasangan gasket dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah berikut ini:

1. Bersihkan permukaan flange dari permukaan yang kasar (burr).

2. Masukkan baut ke dalam satu flange agar diketahui letak gasket dan periksa bagian dalamnya sudah rata.

3. Harus hati-hati agar saat flange diputar ke spesifikasi yang diinginkan, gasket tidak masuk ke dalam dan menyebabkan turbulensi dalam aliran fluida.

4. Pastikan flange yang pertama datar dan paralel dengan gasket flange. 5. Flange yang mempunyai empat baut harus dikencangkan secara diagonal

seperti dapat dilihat pada gambar 4.8a. Diagram 4.8b menggambarkan flange yang mempunyai baut yang banyak.

0

Gambar 4.8 Prosedur untuk mengencangkan baut pada gasket

Baut pada awalnya tidak sepenuhnya dikencangkan. Tetapi pada langkah terakhir anda harus memastikan semua baut terpasang baik dan seragam. Baut yang akan dipakai untuk temperatur tinggi harus dikencangkan ulang setelah 24 jam dan diulang kembali seminggu kemudian.

4.1.4 Melepaskan Gasket

1. Sebelum memulai pastikan sambungannya sudah dipisahkan dan katupnya tertutup. Kuras zat cair sisa dari sambungan ini dan buang sisa-sisa gas.

2. Untuk pipa flange, renggangkan dan ambil semua baut apabila bentuk gasket full-faced. Untuk gasket jenis ring, renggangkan semua baut tetapi ambil secukupnya saja.

(9)

sadar_wahjudi@yaoo.co.id

3. Dianjurkan untuk mencabut semua baut pada peralatan flange.

4. Apabila perlu, renggangkan flange dengan menggunakan flange spreader. Apabila menggunakan wedge (pasak) maka harus hati-hati agar tidak merusak flange.

5. Setelah gasket telah diambil, bersihkan sambungannya dari sisa-sisa kotoran.

6. Periksa sambungan untuk goresan, karatan, erosi atau kerusakan apa pun.

4.2 O-Ring

O-ring, lihat gambar 4.9a, adalah salah satu alat yang paling baik untuk penyegelan dan dapat bekerja sebagai dynamic seal. O-ring masuk ke dalam kategori ‘squeeze packing’ dan cara kerjanya berdasarkan deformasi salah satu bagian O-ring dalam kondisi sudah terpasang, lihat gambar 4.9c. Alat ini murah, dapat menyegel pada kedua arah dan biasanya dipakai untuk reciprocating dan oscillating (osilasi), tetapi juga dipakai untuk gerakan rotasi yang pelan. Pada aplikasi yang statis, alat ini dipakai untuk menyegel flange dan cover plate. Untuk aplikasi dinamis alat ini biasanya dipakai pada silinder hidrolis dan pneumatik; tetapi penggunaannya terbatas pada alat dengan stroke (langkah) yang kecil dan kecepatan rendah. O-ring hanya membutuhkan tempat yang kecil dan hampir tidak pernah perlu perawatan, lihat gambar 4.9b.

(10)

sadar_wahjudi@yaoo.co.id

Gambar 4.9 O-Ring

a) Dipakai oleh diameter cross-section (d) dan diameter dalam (D) b) Sedikit terkompres setelah pemasangan

c) Terdorong akibat tekanan (p) menghasilkan efek penyegelan

O-ring yang biasa dipakai terbuat dari bahan elastometer dengan kekerasan sekitar 70 shove A. Bahan O-ring dipilih karena sesuai dengan kondisi kerja yang diperlukan, seperti awet, tahan panas dan tahan kerusakan sampai batas tertentu.

Seperti dapat dilihat pada gambar 4.10b, O-ring pada awalnya terkompres akibat diameter cincin (d) dan dalamnya lekukan (seperti dalam shaft). Saat diberi tekanan, O-ring semakin terdorong ( gambar 4.10c) ke dinding lekukan. Karena pengaruh tekanan fluida

bahan O-ring bereaksi, yang disebut ‘self-energizing’, yang artinya tekanan segel naik akibat bertambah besarnya tekanan dalam. Tekanan penyegelan selalu lebih besar dibandingkan dengan tekanan fluida.

(11)

sadar_wahjudi@yaoo.co.id

Gambar 4.10

(a) O-ring yang terdorong ke daerah (b) Anti-extrusion back-up

kosong ring

Apabila tekanan fluida internal terlalu tinggi, O-ring bisa terdorong ke daerah yang kosong (gambar 4.10a). Hal ini dapat dihindari dengan memasang back-up ring (r) seperti dapat dilihat pada gambar 4.10b.

1. Untuk aplikasi dynamic sealing, back-up ring harus digunakan kalau: 2. tempat keluar atau jarak antara shaft dan gland lebih besar dari 0.05 mm. 3. pemasangan dilakukan secara bolak-balik, dan

4. tekanan fluida yang disegel lebih besar dari 50 bar.

Back-up ring dipasang di belakang O-ring seperti dapat dilihat pada Diagram 9b. Agar tidak salah memasang O-ring, maka dua back-up ring dipasang, pada masing-masing sisi, terutama apabila tekanannya hanya satu arah. Back-up ring juga dipakai untuk penyegelan statis dimana jalan keluarnya lebih besar 0.1 mm. Back-up ring biasanya terbuat dari bahan sintetis dan disediakan oleh manufaktur sebagai perlengkapan standar.

4.2.1 Pemasangan O-Rings

(12)

sadar_wahjudi@yaoo.co.id

Permukaan shaft, housing dan lekukan harus terbuat dari bahan berkualitas baik. Untuk O-ring standar, lekukan harus 135% - 150% lebih besar dari penampang lintang O-ring. Batas toleransi dapat dilihat pada Diagram 10. Shaft-end dan housing hose-edge harus diputar paling sedikit 15 seperti dalam Diagram 10. Jangan memaksa sebuah O-ring melewati sisi yang tajam. Sebaiknya diperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Periksa ukuran O-ring sesuai dengan dimensi lekukan. Diameter O-ring ditetapkan dalam standar. Harus diberi jarak antara sisi lekukan dan O-ring agar bisa merenggang.

2. Bersihkan lekukan dan permukaan dimana akan dipasang O-ring, dan harus bersih dari ujung yang tajam dan permukaan yang kasar.

3. Ikuti petunjuk manufaktur.

4. Pastikan O-ring terpasang dengan benar di lekukan. 5. Hati-hati O-ring tidak terlipat saat dipasang

4.3 Sealant (Penyegel)

Sealant, juga disebut ‘liquid gaskets’, dapat juga dipakai sebagai alternatif untuk gasket dan O-ring untuk beberapa aplikasi. Alat ini relatif murah dan tahan terhadap berbagai macam reaksi kimia.

Prinsip Penyegel

Bahan penyegel terbuat dari zat cair dengan sifat merekat yang tinggi dan mengisi bagian-bagian yang kosong diantara dua permukaan (gambar 4.12).

Gambar 4.12 Sealant yang menutupi bagian-bagian yang tidak rata

Sealant biasanya tidak sepenuhnya memisahkan dua permukaan, karena ada juga bagian-bagian logam yang bersentuhan. Keuntungannya adalah kemungkinan lepas kecil. Lipatan yang dibentuk dengan sealant biasanya tidak perlu dirubah lagi.

Dengan sealant maka permukaan yang kasar dapat disambung, tidak seperti gasket yang memerlukan permukaan yang halus. Sifat-sifat bahan sealant seperti tingkat perekatan memastikan bagian-bagian yang kosong menjadi terisi.

(13)

sadar_wahjudi@yaoo.co.id 4.3.1 Bahan

Pada umumnya, bahan sealant terbuat dari tiga jenis, tergantung dari sifat kekerasannya.

1. Non-hardening / Tidak keras

Sifat merekatnya terbatas dan tetap lembut. 2. Hardening flexible / Keras dan fleksibel

Menggunakan perekat tetapi tetap fleksibel. Jenis-jenis yang paling umum polyurethane, silicone, neoprene dll.

3. Hardening rigid / Keras dan kaku

Bahannya kaku. Biasanya terdiri dari polyester dan bahan pengeras lainnya. Sealant yang paling umum digunakan adalah jenis yang keras dan fleksibel. 4.3.2 Instruksi Penggunaan

Sealant biasanya mempunyai petunjuk cara penggunaan yang disediakan oleh manufaktur. Perhatikan hal-hal yang berikut ini untuk pemasangan yang baik:

1. Bagian-bagian yang akan disambung harus bersih.

2. Lapisan sealant harus mempunyai ketebalan yang sama dan ditempel pada kedua permukaan. Untuk alat lain kecuali pipe thread, harus diperiksa bahwa permukaannya rapat dan tidak ada kotoran yang masuk. 3. Berikan cukup waktu agar sealant kering sebelum memasang beban. 4. Periksa kalau ada tanggal kadaluarsa. Jangan menggunakan sealant

yang sudah terlalu lama. 4.4 Radial Lip Shaft Seal

Radial lip seal yang terdapat pada rotating shaft (lihat gambar 4.13), terutama dipakai dengan minyak dan alat pelumas lainnya. Alat ini juga menjaga tidak masuknya kotoran dan benda asing lain. Radial lip seal juga dikenal sebagai ‘oil seal’ atau ‘shaft seal’.

(14)

sadar_wahjudi@yaoo.co.id

Gambar 4.13 Radial (rotary) shaft seal

Alat ini efektif untuk menyegel alat pelumas dengan tekanan rendah yang tidak melebihi 35 kPa. Alat ini bisa dipasang dengan mudah dan dipakai pada berbagai macam jenis alat. Selain itu jangkauan temperaturnya luas dan dapat mentolerir dynamic shaft run-out, dan perubahan kecepatan shaft.

4.4.1 Operasi

Penyimpanan fluida tergantung dari besarnya tekanan antara radial lip dan shaft (gambar 4.14). Pada sebagian besar lip seal, peningkatan tekanan fluida juga meningkatkan tekanan lip contact. Gambar 4.14 menunjukkan daerah jangkauan lip seal yang normal. Pada seal yang dirancang dan dipasang dengan baik, lip dipasang pada

kaca film yang tipis. Tekanan minyak di bagian ujung menghambat masuknya minyak ke sisi kanan, sehingga terjadi efek penyumbatan.

(15)

sadar_wahjudi@yaoo.co.id

Gambar 4.14 Prinsip penyegelan dari radial lip seal

Karena lapisan oli (film) mempengaruhi efek penyegelan, ketebalannya harus dikontrol oleh tekanan mekanis elemen penyegel dari permukaan shaft. Apabila lapisan oli (film) terlalu tebal maka fluida akan bocor. Apabila terlalu tipis, maka bagian lip menjadi aus dan daya geseknya meningkat, menyebabkan stick-slip terombang-ambing dan fluidanya bocor. Cara kerja seal tergantung dari adanya minyak yang bersih dan ketebalan yang tepat.

Faktor-faktor lain yang mempengaruhi penyegelan adalah: tekanan dan temperatur. Pada umumnya, seperti halnya radial lip seal standar, semakin meningkatnya tekanan maka tekanan lip contact juga meningkat sehingga kaca film menjadi semakin tipis. Semakin meningkatnya temperatur, yang mungkin terjadi karena kecepatan shaft yang tinggi, sifat merekatnya menurun dan ketebalan lapisan oli (film) juga menurun. Semakin tipis lapisan oli (film), daya geseknya antara lip dan permukaan shaft meningkat yang akhirnya merusak seal.

Semakin lama bahan elastomerik untuk penyegel menjadi semakin keras. Per garter (garter spring), lihat gambar 4.14, membantu sealing lip mencapai tekanan yang diinginkan pada permukaan shaft (shaft surface).

(16)

sadar_wahjudi@yaoo.co.id

Shaft surface finish juga mempengaruhi cara kerja segel. Shaft tersebut biasanya sudah dikeraskan dan dihaluskan. Lihatlah katalog manufaktur untuk mendapatkan petunjuk-petunjuk.

Juga sangat penting bahwa batas toleransi pada diameter shaft sudah benar. Shaft yang terlalu besar menyebabkan seal lip menanggung tekanan yang terlalu besar. Shaft yang terlalu kecil menghasilkan tekanan yang terlalu kecil pula. Tekanan yang terlalu besar pada lip menyebabkan kerusakan dini, sehingga terjadi kebocoran.

4.4.2 Jenis-jenis Radial Lip Seal

Radial lip seal tersedia dalam berbagai jenis dan bentuk. Bentuk yang standar termasuk:

1. single lip unloaded 2. single lip spring loaded 3. double lip spring loaded.

Bentuk yang paling umum dapat dilihat dalam gambar 4.15

Gambar 4.15 Berbagai jenis radial lip seal

Single lip unloaded seal biasanya dipakai untuk pelumas/gemuk atau fluida perekat yang cukup murah. Single lip spring loaded (gambar 4.15a, b, c, d, dan f, g, h, i) dimaksudkan untuk penyegelan yang umum dan dalam penyimpanan pelumas/gemuk. Double lip spring loaded seal (gambar 4.15 e dan j) lebih cocok

(17)

sadar_wahjudi@yaoo.co.id

untuk dipakai kalau debu dan kotoran lain harus dikeluarkan dari dalam cekungan penyegel.

Radial lip seal yang standar tersedia dalam bentuk rubber covered outside diameter (OD) / OD yang dilapisi karet atau metal outer case (gambar 4.15). Gambar 4.16 memperlihatkan ciri-ciri umumnya.

Seri BA, BA SL

DIN 3760, membentuk A dan AS

OD yang dilapisi karet

Sanggup mengatasi permukaan yang kasar dan pemuaian thermal dan tidak akan berkarat

Diperlukan untuk housing yang terpisah dan penyegel gas atau alat dengan kekentalan yang rendah.

Seri B1, B2 (dulunya DIN 3760 membentuk B dan C)

Metal Outer Case

Lebih disukai untuk aplikasi yang lebih besar. Bisa lebih banyak mengatasi kesalahan pemasangan. Penyegelan lebih sulit untuk housing yang memiliki permukaan kasar dan mudah memuai, dibandingkan dengan bentuk BA dan BA SL.

Seri B1, SL, B2 SL Mempunyai tambahan dust

lip untuk melindunginya dari debu dan karat.

Apabila diperlukan, jarak antara penyegel dan dust lip dapat diisi dengan gemuk pada saat pemasangan.

(18)

sadar_wahjudi@yaoo.co.id

Tergantung dari kondisi kerjanya, bagian lip seal yang bentuknya fleksibel bisa dibuat dari berbagai macam bahan. Bahan yang paling umum dipakai adalah nitril yang cocok dengan sebagian besar alat pelumas dan dapat dipakai pada temperatur antara - 30 sampai + 130C (penyegel silicon dapat dipakai sampai temperatur 180C). Bahan lain yang dipalai untuk radial lip seal adalah: polyaerylate, polyurethane, PTFE dan silicon.

Tabung seal biasanya terbuat dari baja karbon. Kuningan dan stainless steel (baja anti karat) juga dipakai. Per garter biasanya terbuat dari baja karbon tetapi bisa juga terbuat dari stainless steel atas permintaan khusus. Penyegel yang diameter luarnya dibungkus oleh karet, lihat hambar 4.15 , biasanya dipakai kalau housing lebih kasar dari biasanya, atau housing non-logam.

4.4.3 Pemasangan Radial Lip seal

Gambar 4.17 Pemasangan radial lip seal

Gambar 4.17 menggambarkan pemasangan seal antara shaft dan housing, dan batas toleransi dimensi segel. Salah satu penyebab kerusakan yang paling umum adalah saat sedang diangkat atau dipasang; dan oleh sebab itu maka pemasangan harus dilakukan dengan hati-hati. Ada baiknya anda mengikuti langkah-langkah berikut ini pada saat pemasangan:

1. Periksa permukaan shaft. Harus bebas dari takik dan goresan. 2. Muka penyegel harus menghadap ke arah pelumas.

(19)

sadar_wahjudi@yaoo.co.id

4. Segel harus didorong ke dalam housing dengan menggunakan alat khusus (gambar 4.18).

Gambar

Gambar 4.1 Sebuah gasket logam-asbestos yang umum  4.1.1 Prinsip Sealing (Penyegelan)
Gambar 4.2 Prinsip sealing
Gambar 4.3 Pengaturan 4 baut pada sebuah gasket
Gambar 4.5 Bagian-bagian gasket logam
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kejadian DRPs (Drug Related Problems) dapat dibagi menjadi delapan kejadian yaitu : indikasi tidak diobati, tidak tepat obat, dosis sub- therapeutic, kegagalan untuk

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 19-20 Agustus 2013, dengan menggunakan metode wawancara, observasi dan kuesioner terhadap 10

Sikap kerja yang alamiah yaitu sikap dalam proses kerja yang sesuai dengan anatomi tubuh, sehingga tidak terjadi pergeseran atau penekanan pada bagian tubuh

Hal ini berarti besarnya kontribusi pesan dan endorser pada iklan televisi dalam mempengaruhi keputusan pembelian minuman You C 1000 Vitamin di wilayah Surabaya Selatan secara

Pada kesempatan yang berbahagia ini pula kami selaku Pengurus Pemuda Peduli Dhuafa Gresik mengucapkan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan oleh

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta di bagian perawatan Lantai VA, Lantai VC, Lantai IVA, Lantai IVC dan Emergency dilakukan pada bulan

 Memahami karya Yesus Kristus yang mewartakan Kerajaan Allah dan penerusannya oleh Gereja, sehingga dapat mengembangkan hidup bersama dan bergereja sesuai