• Tidak ada hasil yang ditemukan

Buku 2 : RKPM. Isu Dietetik dan Kesehatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Buku 2 : RKPM. Isu Dietetik dan Kesehatan"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS GADJAH MADA

FAKULTAS KEDOKTERAN

PRODI GIZI KESEHATAN

Jl. Farmako Sekip Utara Yogyakarta

Buku 2 : RKPM

(Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan)

Modul Pembelajaran Pertemuan ke 11 dan 12

Isu Dietetik dan Kesehatan

Semester III/ 2 SKS/KUG 2239

Oleh

Mirza Hapsari Sakti TP, MPH

Didanai dengan dana BOPTN P3-UGM

Tahun Anggaran 2012

(2)

Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RKPM) – Isu Dietetik dan kesehatan

P e rt e m u a n k e Tujuan Ajar/ Keluaran/ Indikator Topik (pokok, subpokok bahasan, alokasi waktu) Media Ajar1 Metode Evaluasi dan Penilaian2 Metode Ajar

(STAR)3 MahasiswaAktivitas

Aktivitas Dosen/ Nama Pengajar Sumber Ajar T e k s P re s e n ta s i G a m b a r A u d io /V id e o S o a l-tu g a s W e b 4 11 Dapat menjelaskan isu terbaru mengenai energy drink. Energy Drink : (1) Definisi Energy drink, (2) Bahan utama, (3) Kafein dan penelitiannya, (4) Guarana dan penelitiannya, (5) Taurin dan penelitiannya, (6) Inositol, (7) Glucoronolactone dan penelitiannya, (8) Labeling minuman berenergi, (9) Hasil-hasil survey Waktu: 1x pertemuan @100 menit 1 - 8 - 1 - Kuis :energy drink Mahasiswa berkelompok dan berdiskusi didampingi dosen. (1) Membaca bahan ajar dan informasi terkait dari sumber lain sebelum kuliah, (2) Mengerjakan kuis secara individu. Menjelaskan materi di depan kelas, memandu jalannya diskusi dan merespon penyampaian oleh mahasiswa Pengajar: Mirza Hapsari Sakti TP, MPH Pustaka : • Mahan, K, Escott-Stump, S. 2007. Krause’s Food Nutrition and Diet Therapy. 12thEd. Elsevier Health Sciences

• Shils, ME, Shike, M, Ross,C, Caballero, B, Cousins, RJ.2006. Modern Nutrition in Health and Disease. 10thEd. Lippincott

1Masing-masing media ajar disertakan dalam bentukhandoutsetiap minggu/pertemuan.

2Evaluasi mahasiswa dapat berupa: Kuis, Tugas, Self-Test, Tes formatif, Tes sumatif. Evaluasi mahasiswa ditujukan untuk mengukur ketercapaian tujuan (pada Kolom 2). 3UGM menggunakan sistem pembelajaranSTAR(Student Teacher Aesthetic Role-Sharing): kombinasi optimal antaraSCL(Student Centered Learning) danTCL(Teacher Centered

Learning).

(3)

Williams&Wilkins 12 Dapat menjelaskan isu terbaru mengenai athlete’s hydration. Athlete’s Hydration Waktu: 1x pertemuan @100 menit 1 1 8 - 1 - Kuis :athelete’s hydration. Mahasiswa berkelompok dan berdiskusi didampingi dosen. (1) Membaca bahan ajar dan informasi terkait dari sumber lain sebelum kuliah, (2) Mengerjakan kuis secara individu. Menjelaskan materi di depan kelas, memandu jalannya diskusi dan merespon penyampaian oleh mahasiswa Pengajar: Mirza Hapsari Sakti TP, MPH Pustaka : • Mahan, K, Escott-Stump, S. 2007. Krause’s Food Nutrition and Diet Therapy. 12thEd. Elsevier Health Sciences

• Shils, ME, Shike, M, Ross,C, Caballero, B, Cousins, RJ.2006. Modern Nutrition in Health and Disease. 10thEd. Lippincott Williams&Wilkins

(4)

BAB VI

Pemanfaatan Makanan Lokal untuk Rehidrasi dan

Produk Minuman Olahraga

Mirza Hapsari Sakti TP, MPH

A. Pendahuluan

Komoditas lokal besar potensinya untuk dikembangkan pemanfaatannya terutama bagi kesehatan.Kandungan zat-zat fungsional yang bermanfaat perlu dipahami dan kemudian diolah hingga dapat member manfaat bagi manusia.Pemanfaatan makanan lokal untuk rehidrasi menjadi isu yang sangat dibutuhkan mahasiswa guna lebih responsif terhadap perkembangan yang ada.Banyak aspek yang dapat menjadi lahan penelitian atau kajian ilmiah oleh mahasiswa dari pokok bahasan ini.

Sedangkan pokok bahasan produk minuman olahraga cukup spesifik pada kebutuhan cairan para atlet yang harus dipenuhi dari luar.Kajian atas klaim-klaim yang beredar wajib dilakukan mahasiswa sebagai bentuk pemenuhan kompetensinya sebagai calon ahli gizi yang tanggap dan mampu menganalisis secara tepat isu yang beredar di masyarakat.Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan isu mengenai Pemanfaatan makanan lokal untuk rehidrasi dan produk minuman olahraga.

B. Penyajian

1. Materi

Definisi

o Energy Drink adalah minuman berasa yang berupa air non alcohol yang

mengandung kafein, karbohidrat, asam amino, vitamin dan bahan lain termasuk makanan lain dengan tujuan meningkatkan mental performa. Standard 2.6.4 Formulated Caffeinated Beverages (Federal Register of Legislative Instruments,

2009).

o Minuman berenergi disebut juga Minuman stimulant yaitu tipe minuman yang mengandung kafein, taurine, dan sumber energi seperti karbohidrat dan atau sumber lain, yang dipasarkan untuk tujuan meningkatkan efek psikologi dan atau daya tahan. (Stimulant Drink Committee, 2004)

o Minuman berenergi adalah minuman yang mengandung satu atau lebih bahan yang mudah dan cepat diserap oleh tubuh untuk menghasilkan energi dengan atau tanpa bahan tambahan makanan yang diizinkan, dengan catatan minuman energi bukan dimaksudkan sebagai suplemen makanan

(5)

Bahan Utama Stimulant

MenurutStimulant Drink Committee, (2004)

 kafein,  guarana,  taurin,  inositol dan  glucoronolactone. KAFEIN  Kafein (1, 3, 7 – trimethylxanthine)

 Struktur kimianya ditemukanpada tahun 1985,

 Bahan psikoaktif

 Kelompok tanaman alkaloid yang secara alami terdapat di daun, biji dan buah lebih dari 69 jenis tanaman,

 biji coklat, teh dan kopi.

Dimethyxanthine turunan theophiline dantheobromine juga ditemukan di jenis

tanaman tersebut.

Kerja Kafein

Kafein berpengaruh terhadap perangsangan otot jantung:

o Meningkatkan frekuensi kontraksi,

o Merangsang susunan saraf yang menjadikan orang lebih siaga

o Mempunyai efek vasodilatasi pada pembuluh darah perifer.

o Merangsang mobilisasi lemak sehingga dapat meningkatkan prestasi aerobik,

o Mengembangkan memori (Irianto, 2007).

Hasil Riset Tentang Kerja Kafein (1)

Stimulan susunan saraf pusat yang dapat meningkatkan alertness,

menghilangkan rasa kantuk, menghilangkan rasa lelah dan meningkatkan konsentrasi (Abbott FM,et al, 1991). Efek ergogenik dari kafein ini diduga berkaitan dengan peran kafein dalam mobilisasi asam lemak bebas yang merupakan bahan baku untuk sistem aerobik, yakni sebagaiglycogen-sparing effectyang menyebabkan lebih banyak lemak dibakar untuk menghasilkan energi, dan mengurangi penggunaan glikogen.Glycogen-sparing akan mengurangi kelelahan otot (Fox EJ,et al, 1988).

Hasil Riset (2)

Studi di New Zealand menyebutkan bahwa rata-rata pria muda, remaja dan anak-anak akan mendapatkan kelebihan 3 mg/kg kafein per hari setelah minum satu ecer minuman berenergi. Di Amerika, dari 5448 orang dengan overdosis kafein di tahun 2007, 46%nya adalah mereka yang berusia kurang dari 19 tahun. Meskipun di Amerika baru saja memulai penelitian mengenai toksisitas minuman berenergi,

(6)

beberapa negara seperti Jerman, Australia, dan New Zealand telah melaporkan berbagai efek samping yang berhubungan dengan konsumsi minuman berenergi. Efek samping tersebut adalah kerusakan hati, gagal ginjal, gangguan pernapasan, agitasi (mudah emosi), kebingungan (konfusi), kejang, kondisi psikotik, mual, muntah, nyeri perut, rabdomiolisis, takikardi, gangguan irama jantung, hipertensi, infark miokard (sumbatan pembuluh koroner jantung), gagal hati, bahkan kematian (Anonim, 2011).

Hasil Riset (3)

Konsumsi kafein pada atlit marathon kopi sebanyak dua cangkir satu jam sebelum bertandingmenunjukan kemampuan memperbaiki penampilannya 10 – 15 menit lebih cepat. Endurance competition awalnya 90% energi berasal dari karbohidrat dan 10% lemaktahap energi yang berasal dari karboidrat berkurang, sedangkan yang berasal dari lemak bebas terus bertambah. Salah satu efek kafein ini adalah merangsang mobilitas lemak sehingga asam lemak bebas masuk kedalam aliran darah (Irianto, 2007).Dengan perbaikan metabolism lemak ini, penggunaan glikogen dapat dihemat sehingga akan memperbaiki daya tahan.

Hasil Riset (4)

Bahan aktif utama dalam minuman energi adalah kafein (Aranda dan Morlock, 2006).Kadar kafein yang sangat tinggi dalam urin yaitu melebihi 12 µ/ml dapat digolongkan sebagai doping. Menurut Astawan (2009), minuman ringan dan energi

drinkjuga mengandung kafein cukup tinggi, yaitu sekitar 24 – 87 mg persaji.Vitamin

B1, B2, B3, dan B6, adalah vitamin yang dibutuhkan sebagai koenzim pada metabolisme zat-zat gizi untuk menghasilkan energi (Bennet DRet al, (1992).

Efek Negatif Kafein

 Kafein meningkatkan level dopamine yaitu neurotransmitter di otak yang mengaktifkan pusat rasa gembira seperti halnya heroin, walaupun dengan tingkat aktivitas yang lebih rendahmemicu kecanduan.

 Kafein merugikan kinerja saat bertanding seperti :

o denyut jantung yang berlebihan (ekstrasistolik),

o memacu produksi urin

o menyebabkan depresi yang membuat altet gelisah

o menderita insomnia (sulit tidur).

 Konsumsi kafein juga berpotensi menyebabkan berbagai penyakit, salah satunya menyebabkan osteoporosis.

 Kafein juga kurang baik untuk para penderita maag karena kafein memicu asam-asam pencernaan dan pepsin.

 Kafein dosis tinggi dapat menyebabkan perangai seseorang lebih beringas dan gugup disertai gejala-gejala sakit kepala, demam, tremor dan jantung berdebar.

(7)

 Dosis kafein yang mematikan pada orang dewasa diperkirakan 10 gram (Astawan, 2009).

Guarana (Paullinia cupana)

Guarana adalah tanaman asli amerika selatan, yang mengandungguaranine,

yaitu suatu bahan yang secara kimia sama dengan kafein dalam minuman stimulant.Guarana sering ditambahkan dalam minuman stimulant, baik dikombinasikan dengan kafein atau hanya guarana saja.Efek stimulant guarana berhubungan dengan kandungan kafein,Satu gram guarana mengandung kafein sebanyak 40 mg(Australian and New Zealand Food Standard Council, 2000).

Kinerja guarana

Aktifitas stimulant dari guarana belum dipahami dengan baik.Efek penggunaan guarana lebih lama daripada kafein dalam jumlah yang setara, walaupun aksi stimulant telah dilengkapi dengan adanya kafein (Advisory Committee

on Novel Foods and Processes, Annual Report, 1996).Efek ini diperkirakan sebagai

bagian penggabungan kafein dengan tannin yang terkondensasi dalam guarana dan bagian dari adanya lemak dan saponin pada biji.Ini berefek pada kelarutan dan penyerapan kafein dalam saluran pencernaan (Advisory Committee on Novel Foods and Processes, Annual Report (1996).

Hasil Penelitian Guarana

Anjing yang diberikan guarana dalam rentang 4,4 - 296 mg/kgBB dan gejala yang terobservasi mulai dari muntah dan tachycardia hingga kematian. Ooms, T.G., Khan, S.A., Means, C. (2001).Dosis minimal sampai anjing tersebut mati adalah 19,1 mg/kgBB.Ini bertentangan dengan penelitian tahun 1998 yang menyebutkan bahwa guarana bukan racun dalam laboratorium hewan setelah perlakuan akut pada dosis tinggi (1 - 2 kg/BB) dan perlakuan kritis dengan dosis yang lebih rendah. Selain itu, beberapa bukti bahwa guarana mungkin menghambat agregrasi platelet dalam darah mamalia walaupun penelitian ini terbatas (Mattei,.T,et al, 1998).

TAURIN(asam 2-amino ethanesulphonic)  Rumus Kimia (C2H7NO3S)

 Taurine adalah asam amino yang penting untuk:

 Menstabilkan membran sel

 Memelihara sel-sel otak dan sel-sel saraf lainnya,

 Meningkatkan fungsi kognitif.

 Membantu pergerakan ion kalium, natrium, kalsium dan magnesium keluar masuk sel, sehingga ikut berperan dalam penghantaran impuls sel saraf. (Jacobs JG, Smith W, 1986; Schaffer SW, Kocsis JJ., 1979).

 Pencernaan, penyerapan lemak, penyerapan vitamin A, D, E dan K .

(8)

 Mengatasi hiperaktif,

 Bersama zink memelihara kesehatan mata. (Irianto, 2007)

 Taurin merupakan konstituen yang biasa terdapat dalam diet manusia.

 Taurin juga merupakan metabolit normal pada manusia sintesis asam amino sistein atau sulfur didalam hati.

 Berperan dalam pembentukan garam empedu(Huxtable, 1996).

 Berperan dalam detoksifikasi xenobiotik tertentu.

 Pengaturan pertukaran kalsium dan rangsangan neuronal, osmoregulasi, dan stabilisasi membran(Huxtable, 1996).

 Peran spesifik dari taurin dalam metabolisme manusia dan dampak penggunaan dalam dosis tinggi belum jelas (Public Health Committee, 2001).

 Taurin dapat disintesis didalam tubuh, juga dapat didapatkan dari diet, khususnya dari daging dan ikan (Fredholm BBet al, 1999).

 Tidak seperti asam amino lainnya, taurin tidak digunakan dalam sintesis protein pada tubuh manusia, tetapi sebagian besar ditemukan sebagai asam amino bebas atau peptida sederhana yang terlarut dalam sitosolsel darah putih, cairan otot rangka,otot jantung dan syaraf(Huxtable, R.J. (1992).

 Minuman energi mengandung taurin hampir 10x lebih tinggi dibandingkan dengan asupan taurin biasa dari diet.

 Informasi dari penelitian pada manusia atau hewan mengenai resiko yang mungkin terjadi dengan jumlah asupan taurin yang besar juga terbatas.

Scientific Committee on Food of the European Commission (2003), menganggap

bahwa kemungkinan batas antara asupan harian normal taurin dari makanan (tidak termasuk konsumsi minuman energi) dan tingkat dampak buruk pada manusia relatif kecil.

 Saat ini, terdapat informasi yang cukup untuk menetapkan tingkat yang aman atas untuk asupan harian taurin (Public Health Committee,2001).

Hasil Riset Taurin

1. Taurin berperan dalam menghambat otak mengeluarkan hormon anti diuretik (ADH) (Hussy et al., 2001).

2. Pada tikus, dosis tinggi taurin dalam air minum, sekitar 1500 mg/kgBB, dapat terjadi dieresis (Mozaffari and Schaffer, 2001).

3. Akan tetapi, 1 g taurin yang diberikan secara intravena lebih dari 15 menit (sekitar 15mg/KgBB) pada manusia sudah cukup membuat sirosis hati dan acites (Gentile et al., 1994).

4. Pengurangan stress oksidatif yang dipicu olahraga (Dawson et al., 2002; Miyazaki et al., 2004; Zhang et al., 2004)

(9)

6. Menghambat produksi asam laktat dalam darah karena olahraga (Imagawa et al., 2009; Manabe et al., 2003) atau

7. Penurunan kerusakan muscular karena olahraga (Manabe et al., 2003).

8. Suplementasi taurin akut pada manusia sesaat sebelum olahraga menghasilkan peningkatan yang signifikan dalam oksidasi total lemak tubuh, yang diduga merupakan mekanisme dari taurin untuk menggantikan secara relatif penggunaan tenaga (Rutherford et al., 2010).

Inositol.

Inositol adalah salah satu vitamin yang termasuk vitamin B kompleks yang diubah menjadi Inositol Trifosfat.Namun menurut Lehman dan Sackheim (1998), inositol bukan merupakan vitamin yang sesungguhnya.Inositol memiliki formula molekul C6H12O6yang merupakan isomer glukosa.Inositol Trifosfat berfungsi sebagai

second messenger di dalam sel yaitu dengan merangsang pelepasan ion kalsium

dari tempat penimbunannya di dalam sel. (Bennet DR, et al,(1993); Marcus R and Coulston AM (1992).Inositol merupakan isomer alkohol,Dampak negatif konsumsi minuman yang mengandung inositol dikhawatirkan seperti halnya penggunaan alkohol yaitu depresan terhadap syaraf (Irianto, 2007).

Glucoronolactone

Menurut Public Health Committee, 2001), glucoronolacton disebut juga

D-Glucurono-g-laktonmerupakan metabolit normal manusia yang terbentuk dari

glukosa.Pada pH fisiologis, bahan ini dalam keseimbangan dengan asam glukuronat.Glucoronolactone juga merupakan prekusor asam glukuronat yang ada pada tanaman dan juga merupakan konstituen dari jaringan berserat dan ikat pada hewan.

Hasil Riset Glukoronolactone

Studi pada tikus Glucoronolactone menghambat sintesis beberapa metabolit yang tidak diinginkan sebagai hasil dari olahraga yang berkepanjangan. Serta mencegah penurunan gula darah dan glikogen hati Durasi lama waktu tikus dapat melakukan olahraga meningkat sebelum kelelahan (Tamura, S.,et al, 1968).

Glucuronolactonediberikan secara oral itu cepat diserap, dimetabolisme dan

diekskresikan sebagai asam glukaric, xylitol dan L-xylulose (Pitkänen, E. Sahlstrom, K. (1968).Hanya ada sedikit penelitian yang memeriksa efek glucoronolactonepada manusia.Scientific Committee on Food of the European Commission (2003) belum dapat menyimpulkan keamanan penggunaan glucuronolactone pada rentang konsentrasi yang ada dalam minuman energi.

Standard 2.6.4 Formulated Caffeinated Beverages

(Federal Register of Legislative Instruments, 2009)

(10)

 Mengandung bahan yang ada pada kolom 1, dan jumlahnya tidak lebih dari jumlah yang ada pada kolom 2.

 Minuman stimulant tidak boleh di campur dengan minuman non-alkohol (standar 2.6.2)

 Labeling Minuman Berenergi

 Peraturan labeling minuman energi (ANZFA, 2001) antara lain:

 Menerangkan kuantitas energi ; karbohidrat, kafein dari semua sumber dan semua bahan yang ditambahkan (penambahan bukan untuk tujuan non teknis) per 100 ml dan per sajian

 Saran mengenai pembatasan konsumsi juga ditampilkan dalam label ;

 pernyataan saran yang dibutuhkan adalah efek dari produk yang mengandung kafein dan

 Produk tidak direkomendasikan untuk anak-anak atau orang dengan alergi kafein

Hasil Identifikasi Produk Energy Drink

Hasil Identifikasi Kandungan Energi Pembahasan

Konsumsi minuman energi 400 kalori per 250 ml selama olahraga.Minuman energi difungsikan sebagai suplai energisehingga:Kadar gula cenderung lebih tinggi serta adanya bahan lain yang dapat meningkatkan sumber energi dari tubuh yaitu kafein. Kafein bekerja di dalam sel saraf yang akan memacu produksi hormon adrenalin yang menyebabkan peningkatan tekanan darah, sekresi asam lambung dan aktivitas otot serta perangsangan hati untuk melepaskan senyawa gula dalam aliran darah untuk menghasilkan energi ekstra (Astawan, 2009).

Minuman tinggi karbohidrat adalah hipertonik, sehingga akan menurunkan kecepatan pengosongan lambung. Memicu peningkatan jumlah air di usus kecil yang akan menyebabkan gangguan ketidaknyamanan saluran pencernaan, walaupun konsumsi karbohidrat selama olahraga diakui bermanfaat untuk performa olahraga (Wagenmakers et al, 1993).

Hasil Survey Kafein

Kadar kafein yang digunakan pada semua produk minuman stimulant adalah 50 mg/sajian. ukuran sajian mulai dari 150 ml hingga 330 ml. Menurut SNI 01-6684-2002, kadar kafein dalam produk minuman yang beredar dalam jumlah batas maksimal. Sedangkan menurut Standard 2.6.4 Formulated Caffeinated Beverages

(Federal Register of Legislative Instruments, 2009), kadar kafein dalam minuman

antara 142 – 320 mg/L atau sama dengan 14,2 – 32 mg/ 100 ml (masih dalam rentang normal).

(11)

Hasil Survey Kandungan Taurin

Dari 23 produk minuman energi,: 2 produk dalam bentuk serbuk mengandung 100 mg taurine,20 produk lainnya dalam bentuk serbuk dan cair mengandung 1000 mg taurin danhanya satu produk minuman yang mengandung 800 mg taurin. Menurut SNI 01-6684-2002 1000 mg/sajian, sehingga 20 produk tersebut dalam batas maksimal, sedangkan menurut Standard 2.6.4 Formulated Caffeinated Beverages

(Federal Register of Legislative Instruments, 2009) yaitu 2000 mg taurin/hari.

Dalam kedua peraturan ini menjadi berbeda, jika seseorang mengkonsumsi lebih dari dua sajian, maka asupan taurin dalam sehari dapat berlebih.Sehingga hal tersebut perlu diperhatikan dengan pertimbangan efek terhadap kesehatan.

Hasil Survey Glucoronolactone

Dari 23 produk minuman berenergi hanya satu produk yang mengandung

Glucoronolactone sebanyak 600 mg.Kandungan ini sudah sesuai dengan Standard

2.6.4 Formulated Caffeinated Beverages (Federal Register of Legislative Instruments,

2009), yang menyataka batas kandungan maksimal perhari adalah 1200 mg. Sehingga konsumen seharusnya tidak mengkonsumsi lebih dari dua sajian. Sedangkan pada standar minuman berenergi (SNI 01-6684-2002), tidak terdapat ketentuan kadarGlucoronolactone.

Hasil Survey Inositol

Dari 23 produk minuman berenergi: sepuluh produk mengandung 50 mg inositol dan satu produk mengandung 25 mg inositol. Menurut Standard 2.6.4

Formulated Caffeinated Beverages (Federal Register of Legislative Instruments,

2009), kadar inositol per hari adalah 100 mg, sedangkan standar minuman berenergi SNI 01-6684-2002 didalamnya belum mencantumkan kadar inositol.

Masalah Labeling Pada Minuman Berenergi

 Biasanya minuman berenergi melebihi batas aman karena hanya mencantumkan kadar kafein yang sesuai FDA (yaitu 71 mg per kaleng)

 Tidak disebutkan zat aditif seperti ekstrak guarana (yang mengandung kafein 2 kali lipat dibanding biji kopi), biji kola, yerba mate, dan biji coklat (kokoa).

 Saran penyajian perhari memicu over dosis.

 Sering tidak ditemukan kandungan guarana dalam label kemasan produk minumankemiripan sifat guarana dengan kafein sehingga hanya salah satu bahan yang digunakan dalam pembuatan minuman berenergi

 Minuman energi tidak direkomendasikan untuk dikonsumsi dalam hubungannya dengan olahraga dan olahraga sebagai penghilang rasa haus dan produk tersebut secara jelas dinyatakan tidak sesuai untuk rehidrasi dalam olahraga dan selama olahraga.

(12)

 Selain itu dalam label kemasan harus mencantumkan indikasi bahwa minuman energi tidak cocok untuk anak-anak (< 16 tahun), wanita hamil dan orang sensitif kafein

 Masalah Labeling Pada Energy Drink (3)

 Selain itu larangan bagi konsumen untuk tidak mengkonsumsi minuman energi dengan alcoholjuga harus secara jelas dicantumkan efek-efeknya dalam label kemasan serta konsumen tidak boleh mengkonsumsi lebih dari 500 ml per hari atau lebih dari dua sajian per hari (Stimulant Drinks Committee,2004).

Materi Pengayaan

Jurnal penelitian (1 dan 2) terlampir pada bahan ajar ini. Sedangkan ebook (3 dan 4) dapat diunduh dari elisa untuk komunitas isu dietetik dan kesehatan.

No Judul ebook / Jurnal Penulis / Editor Tahun 1 Banana isotonic drink improves

orthostatic tolerance in voluntary dehydration subject Penggalih, M.H.S.T., Gardjito, M. and Sofro, Z.M. 2012 2 Short Communication

The effect of banana four as an isotonic drink to maintain hydration status

Penggalih, M.H.S.T., Gardjito, M. and Sofro, Z.M.

2011

3 Beverages in Nutrition and Health Ted Wilson, PhD Norman J. Temple, PhD

2004 4 Sport Drinks A Basic Science Ronald J. Maughan,

PhD., FACSM Robert Murray, PhD., FACSM

2001

Kesimpulan

Meskipun terdapat laporan mengenai efek samping, ternyata masih sedikit penelitian mengenai efek fisiologis kandungan minuman berenergi.Interaksi terhadap obat lain dan efek jika mengkonsumsi dalam jangka lama masih belum diketahui.

Dari 23 produk minuman energi yang ada pasaran, sebagian besar sudah sesuai dengan standar minuman energi namun semua produk memiliki kandungan bahan utama berada pada batas maksimal.Terdapat 9 produk minuman yang sesuai dengan standar minuman energi.

2. Aktivitas:

Sebelum perkuliahan dimulai, mahasiswa diharapkan telah membaca bahan ajar terlebih dahulu. Dosen akan memaparkan materi di depan kelas, kemudian memberikan kuis yang dikerjakan secara individu. Dosen akan memandu jalannya diskusi dan memberikan respon atas hasil diskusi mahasiwa. Kuis dapat pula diberikan di awal pertemuan, sebelum dosen memberikan materi.

(13)

-4. Latihan

o Kuis 1 : Energy Drink

o Kuis 2 : Athlete’s Hydration

C. Penutup

1. Tes formatif dan kunci tes formatif

o Berikut ini yang merupakan definisi dari minuman berenergi adalah a. Minuman yang mengandung karbohidrat, elektrolit dan mineral b. Minuman yang mengandung taurine, kafein, dan karbohidrat c. Minuman yang mengandung vitamin dan mineral

d. Minuman yang mengandung alkohol

e. Minuman yang mengandung sari buah alami

o Menurut Stimulan Drink Committee (2004), syarat minuman energi di bawah ini kecuali....

a. Mengandung kafein b. Mengandung taurine c. Mengandung elektrolit d. Mengandung karbohidrat

e. Bertujuan meningkatkan efek psikologis

2. Petunjuk penilaian dan umpan balik

Penilaian dilakukan dengan proporsional sesuai metode dan kriteria evaluasi yaitu meliputi kehadiran dan partisipasinya di kuis. Terutama saat pemebelajaran di dalam kelas serta tes sumatif (UTS dan UAS) yang dilakukan. Mahasiswa menunjukan keaktifannya dalam pembelajaran dan dosen menyampaikan materi dan merespon keaktifan mahasiswa.

3. Tindak lanjut

a. Perbaikan Nilai

Kesempatan remidiasi diberikan sebanyak dua kali.Apabila masih belum mencukupi maka mahasiswa dapat mengulang mata kuliah di tahun ajaran berikutnya.

b. Bahan bacaan :

Mahan, K, Escott-Stump, S. 2007. Krause’s Food Nutrition and Diet Therapy. 12th

Ed. Elsevier Health Sciences

Shils, ME, Shike, M, Ross,C, Caballero, B, Cousins, RJ.2006. Modern Nutrition in Health and Disease. 10thEd. Lippincott Williams&Wilkins

Wilson, Ted, Temple, Norman J. 2004.Beverages in Nutrition and Health.

Humana Press, New Jersey.

Maughan, Ronald J and Murray, Robert. 2004.Sport Drinks A Basic Science.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk lebih komprehensif, rekomendasi insentif regulasi didukung pula dengan analisis lingkungan strategis atau lingkungan usaha perbankan syariah yang secara umum dipengaruhi

Kuliah Kerja Nyata atau sering disebut KKN juga merupakan suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah-tengah masyarakat

untuk menuntut ilmu pengetahuan. Pada saat itu di Masjidil Haram ada guru besar dari bangsa Indonesia, seperti Syehk Ahmad Khatib Minangkabau, Syehk Nawawi

Karena hal tersebut di sejumlah warung makan di Riau, menu masakan ikan patin menjadi salah satu menu favorit khas Melayu, khususnya masakan gulai ikan patin

)buntu adalah salah satu distribusi Linu; yang berbasiskan pada 2ebian./royek )buntu disponsori oleh &lt;anoni!al Ltd ?perusahaan milik  #ark Shuttleorth@. &#34;ama )buntu

Kecamatan Kawangkoan Utara Hasil analisis PP untuk kecamatan Kawangkoan Utara menunjukkan bahwa komoditas basis ubi jalar mempunyai nilai PP positif 55,96108

Oleh karena itu, pemberian vitamin C ke dalam larutan perendam hendaknya dilakukan pada konsentrasi yang optimal, karena pada konsentrasi tersebut vitamin C

: Desi Lusia Wati : 201324671 : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah : Tarbiyah dan Keguruan FTK : Peningkatan Kemampuan Menulis Permulaan dengan Menggunakan Metode Struktur