• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEBIJAKAN & PEDOMAN TEKNIS PENINGKATAN PENGGUNAAN PRODUKSI DALAM NEGERI (P3DN)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEBIJAKAN & PEDOMAN TEKNIS PENINGKATAN PENGGUNAAN PRODUKSI DALAM NEGERI (P3DN)"

Copied!
75
0
0

Teks penuh

(1)

KEBIJAKAN & PEDOMAN TEKNIS

PENINGKATAN PENGGUNAAN PRODUKSI

DALAM NEGERI (P3DN)

Oleh :

Ali Fahmi Kamil Perekayasa Utama

Disampaikan Pada Rapat Dinas Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan

Bandung 11 – 12 Februari 2013

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 2013

(2)

RIWAYAT HIDUP

I. Umum

Nama Lengkap : Ali Fahmi Kamil

Tempat/tgl lahir : Kudus / 19 April 1952 Agama : Islam

Pekerjaan : PNS Kementerian Perindustrian Jabatan : Perekaysasa Utama

Alamat Kantor : Jl. Gatot Subroto Kav. 52-53 Jakarta, Alamat Rumah : Jl. Masjid No. 29 RT 10 RW 14

Jati Rahayu, Pondok Melati Bekasi

II. Pengalaman Pekerjaan

1. PNS Departemen Perindustrian : 1981

2. Eselon IV & eselon III Inspektorat Jenderal Dep. Perindustrian : 1985 – 2005 3. Inspektur III Itjen Dep. Perindustrian : 2005 – 2007 4. Sekretaris Inspektorat Jenderal : 2007 – 2010 5. Perekayasa Utama Badan Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Industri: 2010 - sekarang

Jakarta, Februari 2013

(3)

Latar Belakang P3DN

Peraturan – Peraturan mendukung P3DN

o

Perpres 54/2010 jo 70/2012

o

Inpres no 2/2009

o

Permenperin no.

15/2011 ; 16/2011 ; 17/2011

Tim P3DN

o

Tim P3DN Nasional

o

Tim P3DN K/L/PROP/KAB/KOTA

Pedoman Teknis P3DN

M A T E R I

(4)

LATAR BELAKANG

P3DN

(5)

7.54 8.22 7.82 4.7 -13.13 0.79 4.92 3.83 3.68 3.83 5.03 5.68 5.48 6.32 6.2 4.5 6.1 6.5 13.52 13.09 11.66 6.11 -13.1 3.54 7.02 3.95 4.38 4.88 7.57 5.86 5.27 5.15 4 2.1 4.5 6.8 -15 -10 -5 0 5 10 15 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 Ekonomi Industri

LATAR BELAKANG

(6)

20,685 20,729 29,468 27,998 25,694 20,077 4,325 4,227 4,756 4,625 4,458 4,406 0 5,000 10,000 15,000 20,000 25,000 30,000 35,000 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Jml Persh TK Industri (x000)

JUMLAH PERUSAHAAN INDUSTRI (Besar & Sedang)

dan

(7)

GLOBALISASI

Prinsip : Menghilangkan hambatan perdagangan

PELUANG DAN ANCAMAN

PRODUK DN ??

(8)

Trade Defense (WTO Rule), Technical Barrier • Anti Dumping Countervailing Duties Safeguard • Standardisasi • Sertifikasi Impor iIlegal • Pengawasan dipelabuhan • Pengawasan barang beredar

Perilaku Konsumen Cinta, Beli & Pakai

(9)

61,058 71,585 85,660 100,798 114,100 137,020 116,510 157,779 203,490 32,551 46,525 57,701 61,066 74,473 129,197 96,829 135,663 177,435 28,507 25,060 27,959 39,732 39,627 7,823 19,681 22,116 26,061 -50,000 100,000 150,000 200,000 250,000 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

EKSPOR – IMPOR

( US $ x juta )

(10)

Belanja Masyarakat Belanja Pemerintah Belanja BUMN/D Belanja Persh Swasta Semangat Cinta Produksi DN Impor Minded P 3 D N Pengangguran Menurun Kemiskinan Menurun Penghematan Devisa Ekonomi Meningkat Kesejahteraan Rkyat Meningkat Perlu pengaturan P3DN

(11)

Belanja Negara : Rp. 1.435,4 Trilyun I. Belanja Pemerintah Pusat : 965,0 T

- Belanja Pegawai : 215,9 T - Belanja Barang : 188,0 T - Belanja Modal : 152,0 T - Pembayaran bunga dan Pinjaman : 122,2 T - Subsidi : 208,9 T - Belanja Hibah : 1,8 T - Bantuan Sosial : 47,8 T - Belanja Lain-lain : 28,5 T

II. Belanja Daerah : 470,4 T

Belanja BUMN (141 Perusahaan )

- Belanja Modal : 210,0 T ( s/d 2014 = Rp. 836 T)

APBN - 2012

(12)

PERKEMBANGAN BELANJA BARANG DAN

BELANJA MODAL

TAHUN

BELANJA

BARANG

BELANJA

MODAL

TOTAL

%

2008

52,4

101,5

153,9

2009

91,7

72,0

163,7

6,37

2010

112,6

95,0

207,6

26,82

2011

131,5

121,7

253,2

21,97

2012

188

152

340,0

34,28

(Rp. x Trilyun)

(13)

10 BESAR - A P B N 2012

NO KEMENTERIAN APBN ( Rp. x Trilyun) 1 Pertahanan 72,5 2 Pendidikan Nasional 64,4 3 Pekerjaan Umum 62,6 4 Polri 39,8 5 Agama 38,3 6 Kesehatan 29,9 7 Perhubungan 28,1 8 Pertanian 17,8 9 Keuangan 17,8 10 Dalam Negeri 17,1

(14)

Kem.Perin BUMN Perusahaan Migas Produsen DN Daftar Inventarisasi Barang/ Jasa Produksi DN Kem. ESDM Kem. BUMN Kem. PU Anak Perusahaan Perusahaan Listrik Perusahaan Konstruksi Kem. Kominfo Perusahaan Telekom Pedoman P3DN POTENSI PASAR P3DN Kem. Tani Kem. Pthnan Perusahaan Perkebunan Perusahaan Alutsista PEMDA Kem. Keshtn Perusahaan Alkes BUMD Anak Perusahaan 14

(15)

PERATURAN –PERATURAN

MENDUKUNG P3DN

(16)

Inpres No. 2 thn 2009

Ttg Penggunaan Produksi Dalam Negeri

Perpres : No. 54 th 2010

(Pengganti Kepres 80/2003)

Permenperin RI

No. 17/M-IND/PER/2/2011 ttg Pembentukan POKJA dan

Sekretariat TIM-NAS P3DN Permenperin RI

No. 15/M-IND/PER/2/2011 Ttg Pedoman Penggunaan Produk

Dalam Negeri dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Permenperin RI

No. 16/M-IND/PER/2/2011 Ttg Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Tingkat Komponen

(17)

INPRES NO. 2 TAHUN 2009

Penggunaan Produksi Dalam Negeri dalam Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah

Pembentukan Tim Nasional Peningkatan Penggunaan

Produksi Dalam Negeri (P3DN)

INSTRUKSI KEPADA :

Menteri Perindustrian (Ketua) Anggota :

- Menteri Dalam Negeri - Menteri Keuangan - Menteri Perdagangan - Menteri Negara PAN

- Menteri Negara PPN/Kepala BAPPENAS

- Menteri UKM & Koperasi - Menteri Negara BUMN - Sekretaris Kabinet - Kepala BPKP - Kepala LKPP

Tugas Tim NAS P3DN :

- Merumuskan dan menyiapkan kebijakan, strategi & program - Menetapkan langkah-langkah strategis

- Melakukan sosialisasi - Menyelesaikan masalah - Melakukan monitoring dan evaluasi Menteri Kabinet Jaksa Agung Kepala LPNonD Panglima TNI Kepala Kepolisian Bupati/ Walikota Gubernur Untuk : - Memaksimalkan Penggunaan Produksi Dalam negeri

- Memberikan Preferensi Harga - Mengacu pada Pedoman P3DN Menteri Perindustrian Bertugas Menyusun dan Menetapkan Pedoman P3DN Menteri Perdagangan Mengkoordinasikan Kampanye P3DN 1 5 4 3 2

(18)

 Produk Dalam Negeri wajib digunakan jika terdapat Penyedia Barang/Jasa yang menawarkan Barang/Jasa dengan nilai TKDN ditambah nilai BMP minimal 40%

 Nilai TKDN mengacu pada “Daftar Inventarisasi Barang/Jasa Produksi Dalam Negeri” yang diterbitkan oleh Kementerian yang membidangi perindustrian

 Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan TKDN dan BMP

merujuk pada ketentuan yang ditetapkan oleh Menteri yang membidangi perindustrian

PERPRES 54 - Tahun 2010

BAB VII

PENGGUNAAN BARANG/JASA PRODUKSI DALAM NEGERI

(19)

 Preferensi Harga diberlakukan pada :

 Pengadaan Barang/Jasa yang dibiayai pinjaman luar negeri melalui Pelelangan Internasional.

 Pengadaan Barang/Jasa yang dibiayai rupiah murni, tetapi hanya berlaku untuk nilai di atas Rp. 5.000.000.000 (lima miliar rupiah)

 Preferensi harga diberikan kepada barang/jasa dalam negeri dengan TKDN lebih besar atau sama dengan 25% (dua puluh lima persen)

PERPRES 54 - Tahun 2010

BAB VII

PENGGUNAAN BARANG/JASA PRODUKSI DALAM NEGERI

(20)

 Preferensi Harga untuk Barang produksi dalam negeri maksimal 15%

 Preferensi harga untuk Pekerjaan Konstruksi yang dikerjakan oleh Kontraktor Nasional adalah 7,5% diatas penawaran terendah dari Kontraktor Asing

 Harga Evaluasi Akhir dihitung dengan rumus : 1

H E A = X H P

1 + Kp

APIP melalukan pemeriksaan terhadap pemenuhan penggunaan produksi dalam negeri dalam pengadaan barang/jasa

PERPRES 54 - Tahun 2010

BAB VII

PENGGUNAAN BARANG/JASA PRODUKSI DALAM NEGERI

Lanjutan

(21)

TIM P3DN

(22)

KELOMPOK KERJA TIM NAS P3DN

(23)

Pokja Bidang Kebijakan

Pokja Bidang Sosialisasi

Pokja Bidang Monitoring, Evaluasi

dan Penyelesaian Masalah

Sekretariat

KELOMPOK KERJA dan

SEKRETARIAT TIMNAS

(24)

STRUKTUR ORGANISASI POKJA TIMNAS P3DN TIMNAS P3DN Ketua Anggota SEKRETARIAT TIMNAS P3DN KETUA POKJA TIMNAS P3DN POKJA III MONEV&PENYELESAIAN MASALAH POKJA I KEBIJAKAN POKJA II SOSIALISASI

(25)

PENGANUGERAHAN

PENGHARGAAN P3DN

(26)

Hasil Penilaian Pemberian Penghargaan

P3DN Tahun 2012

Kementerian/Lembaga

1. Kementerian ESDM 2. Kementerian Pertahanan 3. BKKBN • BUMN PT. Hutama Karya • Pemerintah Provinsi

1. Prov Jawa Timur

2. Prov Kalimantan Timur 3. Prov NTT

Pemerintah Kab/Kota

1. Pemkab Semarang 2. Pemkot Palembang 3. -

(27)

Acuan

Nilai TKDN dan BMP dalam Pengadaan

barang/jasa

Preferensi Harga dan Harga Evaluasi Akhir (HEA)

Pedoman Perhitungan TKDN dan BMP

Pengawasan dan Sanksi

Daftar Inventarisasi

Acuan

Nilai TKDN dan BMP dalam Pengadaan

barang/jasa

Preferensi Harga dan Harga Evaluasi

Akhir (HEA)

Pedoman Perhitungan TKDN dan BMP

Pengawasan dan Sanksi

Daftar Inventarisasi

(28)

Bagian Kesatu : Peningkatan Penggunaan Barang/Jasa

Produksi Dalam

Negeri ( Pasal 96–97 )

Bagian Kedua : Preferensi Harga ( Pasal 98 )

Bagian Ketiga : Pengawasan Penggunaan Produksi

Dalam Negeri (Pasal 99)

1. Perpres 54/2010

BAB VII : Penggunaan Barang/Jasa Produksi

Dalam Negeri

(29)

TKDN dan BMP

Daftar Inventarisasi

Pembentukan Tim P3DN

Penghargaan Atas Penggunaan Produk

DalamNegeri

2. Permen Perindustrian No. 15 Tahun

2011

(30)

PERATURAN PRESIDEN NOMOR 54 TAHUN 2010 TENTANG

PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

Pasal 96 : Ketentuan yang bersifat umum, kewajiban K/L/D/I

memaksimalkan Penggunaan Barang/Jasa hasil produksi dalam negeri, persyaratan SNI/standar lain, keperluan impor, dsb;

Pasal 97 : Ketentuan mengenai TKDN dan BMP, Daftar

Inventarisasi Barang/Jasa produksi Dalam Negeri;

Pasal 98 : Ketentuan mengenai Preferensi Harga;

Pasal 99 : Pengawasan

Penggunaan Produksi Dalam Negeri;

BAB VII

PENGGUNAAN BARANG/JASA PRODUKSI DALAM NEGERI

(31)

Pasal 96, ayat (1) :

Dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa, K/L/D/I

wajib

:

a.

Memaksimalkan penggunaan barang/jasa hasil

produksi dalam negeri

, termasuk rancang bangun

dan perekayasaan nasional dalam pengadaan

barang/jasa.

Pasal 97, ayat (1 ) :

Penggunaan produk dalam negeri sebagaimana

dimaksud dalam pasal 96 ayat (1) huruf a,dilakukan

sesuai besaran komponen dalam negeri

pada setiap

barang/jasa yang ditunjukkan dengan nilai Tingkat

Komponen Dalam Negeri (

TKDN

)

(32)

Produksi dalam negeri

adalah barang/jasa

yg diproduksi/dikerjakan oleh perusahaan yg

berinvestasi & berproduksi di Indonesia, yg

dalam proses produksi/ pengerjaannya

dimungkinkan penggunaan bahan

baku/komponen impor.

Tingkat Komponen Dalam Negeri

(TKDN)

adalah besarnya komponen dalam

negeri pada barang, jasa dan gabungan barang

dan jasa

(33)

TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI

( T K D N )

(34)

TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI ( T K D N )

BARANG

Mesin Proses Tenaga Kerja Overhead Lain-lain Bahan Baku/Komp Barang Jadi

Proses Produksi Hasil Produksi

D N L N Asing Lokal DALAM NEGERI LUAR NEGERI PASAR

Biaya Brg Jadi – Biaya Komp. LN

TKDN = --- X 100 % Biaya Brg Jadi

(35)

1. BIAYA MATERIAL LANGSUNG (Variabel) : 50.000,- 2. BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG (Variabel) : 10.000,- 3. BIAYA TIDAK LANGSUNG (Factory Overhead) : 15.000,- +

4. BIAYA PRODUKSI (Cost to Make) : 75.000,-

5. BIAYA PEMASARAN (Marketing Expences) : 4.000,- 6. BIAYA UMUM DAN ADMINISTRASI (G&A Expences) : 2.000,- +

7. HARGA POKOK PENJUALAN (Cost of Goods Sold) : 81.000,- 8. KEUNTUNGAN : 11.000,-

9. PAJAK (Profit & Tax) : 8.000,- +

10. HARGA JUAL (Selling Price) : 100.000,-

(36)

BOBOT MANFAAT PERUSAHAAN

( B M P )

(37)

Pemberdayaan Usaha Kecil

1

Pemeliharaan Kesehatan, Keselamatan Kerja

dan Lingkungan (OHSAS 18000/ISO 14000)

2

Pemberdayaan Lingkungan (Community

Development )

3

Fasilitas Pelayanan Purna Jual

4

BOBOT MANFAAT PERUSAHAAN ( B M P )

adalah nilai penghargaan kpd perusahaan yang berinvestasi di Indonesia, bilamana perusahaan tsb :

(38)

Nilai Perberdayaan

Usaha Kecil termasuk

Koperasi melalui

kemitraan.

Nilai sertifikasi OHSAS

18000/ISO 14000

Nilai Pemberdayaan

Lingkungan

Nilai Penyediaan Fasilitas

Pelayanan Purna Jual

30% dari 15% = 4,5 %

20% dari 15% = 3,0 %

30% dari 15% = 4,5 %

20% dari 15% = 3,0 %

NILAI BMP

Maks : 15 %

(39)

Produsen barang dan perusahaan penyedia dapat menghitung sendiri capaian TKDN barang yang diproduksinya dan BMP perusahaannya

Capaian TKDN barang dihitung berdasarkan setiap jenis barang dengan bahan baku dan proses produksi yang sama.

TKDN dan BMP dihitung berdasarkan tata cara

perhitungan yang ditetapkan Menteri Perindustrian (Permen Perindustrian No 16 Tahun 2011)

Apabila data-data tidak dapat dipertanggung

jawabkan, maka dinyatakan sebagai komponen Luar Negeri.

Menghitung Sendiri TKDN dan BMP

(Self Assesment)

(40)

Nilai TKDN Barang berlaku selama 2 tahun

Nilai TKDN Jasa dan Gabungan barang dan Jasa berlaku setiap lelang/kontrak.

TKDN hasil perhitungan sendiri harus dilakukan

verifikasi untuk mendapatkan “tanda sah", dan hasilnya dicantumkan pada buku “Daftar Inventarisasi”

KLARIFIKASI

ATAS PERHITUNGAN SENDIRI

Verifikasi dilakukan oleh Lembaga Survey Independen (PT. Surveyor Indonesia dan PT. Sucofindo)

Biaya verifikasi dibebankan kepada peminta verifikasi

(41)
(42)

NILAI TKDN DAN BMP

(43)

Pasal 97, ayat (2 ) :

Produk dalam negeri wajib digunakan jika terdapat penyedia barang/jasa yang menawarkan barang/jasa dengan nilai TKDN ditambah nilai Bobot Manfaat Perusahaan (BMP) paling sedikit 40% (empat puluh perseratus).

Pasal 97, ayat (5) :

Nilai TKDN dan nilai BMP mengacu pada “Daftar Inventarisasi” Barang/Jasa Produksi Dalam Negeri yang diterbitkan oleh

Kementerian yang membidangi urusan Perindustrian

Perpres

54/2010

(44)

TKDN + BMP ≥ 40 %

--

Wajib digunakan prod. DN

-- Produk impor tidak bisa ikut lelang.

-- Lelang diikuti minimal oleh 3 persh yang

menawarkan produk buatan dalam negeri.

TKDN + BMP < 40 %

-- Produk impor bisa ikut

Catatan : Wajib menggunakan produk dalam negeri bila memenuhi syarat Q C D {Ps 97 (4)}

PENGGUNAAN PRODUKSI

(45)

Barang Peserta Lelang TKDN (%) BMP (%) TKDN + BMP (%) Produksi DN A 35 0 35 Produksi DN B 26 14 40 Produksi DN C 25 10 35 Produksi DN D 10 10 20 Impor E 0 0 0 Impor F 0 0 0

Contoh

TKDN + BMP ≥ 40%

Barang impor tak bisa ikut lelang

(46)

Barang Peserta Lelang TKDN (%) BMP (%) TKDN+ BMP (%) Produksi DN A 35 0 35 Produksi DN B 30 5 35 Produksi DN C 25 10 25 Produksi DN D 10 10 20 Impor E 0 0 0 Impor F 0 0 0

Contoh

TKDN + BMP ≤ 40%

Barang Impor

masih bisa ikut lelang

(47)

PREFERENSI HARGA dan

(48)

Berdasarkan sumber dana :

- Pinjaman Luar Negeri : Pelelangan Internasional

- Dana Dalam Negeri : APBN dengan Nilai > Rp. 5 M

-

Besar preferensi harga untuk Barang Produksi DN :

Maks 15 %

-

Preferensi diberikan kepada barang yang nilai TKDN

≥ 25%

PREFERENSI HARGA

Besar preferensi harga untuk Pekerjaan konstruksi yang

dikerjakan oleh Kontraktor Nasional adalah 7,5% diatas

harga penawaran terendah dari Kontraktor Asing.

(49)

Perpres 54/2010

Pasal 98, ayat (7 c) :

Perhitungan Harga Evaluasi Akhir (HEA) adalah sbb :

1

HEA =

X HP

1 + KP

KP = koefisien preferensi = TKDN x preferensi maks

(50)

Nama Perusahaan

Status Perusahaan

Penawaran (Juta Rupiah) Pering

kat TKDN (%)

Barang Jasa Total Barang Jasa

PT. A Nasional 730.000 10.000 740.000 III 30 100

PT. B Nasional 730.000 7.000 737.000 II 25 50

PT. C Asing 718.000 8.000 726.000 I 10 20

Contoh

HARGA EVALUASI AKHIR (HEA)

Catatan:

Preferensi barang =15 %

Preferensi Jasa = 0 %.

(51)

1

HEA = --- X HP ; HP = harga penawaran Kp = koef. preferensi

1 + Kp Kp = TKDN X preferensi 1 1 HEA PT. A = --- X 730.000 + --- X 10.000 1 + (30%x15%) 1 + (100%x0%) = 698.564,6 + 10.000 = 708.564,6 1 1 HEA PT. B = --- X 730.000 + --- X 7.000 1 + (25%x15%) 1 + (50%x0%) = 703.614,5 + 7.000 = 710.614,5

(52)

Nama Perusa haan

Penawaran (Juta Rupiah) TKDN (%)

HEA (Juta Rupiah)

Barang Jasa Total Barang Jasa Barang Jasa Total

PT. A 730.000 10.000 740.000 30 100 698.564,6 10.000 708.564,6

PT. B 730.000 7.000 737.000 25 50 703.614,5 7.000 710.614,5

PT. C 718.000 8.000 726.000 10 20 718.000 8.000 726.000

Contoh

HARGA EVALUASI AKHIR (HEA)

Catatan:

Preferensi barang =15 %

Preferensi Jasa = 0 %.

(53)

Nama Perusahaan Status Perusahaan Harga Penawaran HEA Preferensi barang (Juta Rupiah) HEA Preferensi Kontraktor Nasional (Juta Rupiah) Peringkat A Nasional 740.000 708.564,59 654.114,59 I B Nasional 737.000 710.614,46 656.164,46 II C Asing 726.000 726.000,00 726.000,00 III

Besar preferensi harga untuk pekerjaan konstruksi yang dikerjakan oleh Kontraktor Nasional adalah 7,5% diatas harga penawaran terendah Kontraktor Asing.

Besar Preferensi = 7,5% x Rp 726.000.000.000,- (Harga Penawaran PT.C) = Rp 54.450.000.000,-

Sehingga:

HEA PT A = Rp 708.564.590.000,- – Rp 54.450.000.000,- = Rp 654.114.590.000,- HEA PT B = Rp 710.614.460.000,- – Rp 54.450.000.000,- = Rp 656.164.460.000,-

(54)

Pemberian Preferensi Harga tidak mengubah harga

penawaran dan hanya digunakan Panitia Lelang

untuk keperluan perhitungan Harga Evaluasi Akhir

(HEA).

Apabila dalam penawaran terdapat 2 (dua) atau lebih

penawaran dengan Harga Evaluasi Akhir (HEA) yang

sama, pemenang diberikan kepada penawar dengan

Capaian TKDN terbesar.

(55)
(56)

KELOMPOK BARANG

1. Bahan Penunjang Pertanian 2. Mesin & Peralatan Pertanian

3. Mesin & Peralatan Pertambangan 4. Mesin & Peralatan Migas

5. Alat Berat, Konstruksi dan Meterial Handling

6. Mesin dan Peralatan Pabrik 7. Bahan Bangunan/Konstruksi 8. Logam & Barang Logam

9. Bahan / Barang Kimia 10.Peralatan Elektronika

11. Peralatan Kelistrikan

12. Peralatan Telekomunikasi 13. Alat Transpor

14. Bahan / Peralatan Kesehatan 15. Peralatan Laboratorium

16. Komputer dan Peralatan Kantor 17. Pakaian & Perlengkapan Kerja 18. Peralatan OR & Pendidikan 19. Sarana Pertahanan

20. Barang Lainnya

21. Jasa Engineering Procurement & Construction (EPC )

(57)

Daftar barang/ jasa produksi dalam negeri Acuan bagi Penyedia / Pengguna barang dalam pelaksanaan lelang. Diperbarui setiap tahun dan dievaluasi setiap 2 tahun Disebarluaskan oleh Kem. Perindustrian

(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)

Daftar inventarisasi barang/jasa Produksi Dalam Negeri

dipublikasikan secara on-line pada situs internet Kementerian Perindustrian.

Daftar inventarisasi barang/jasa Produksi Dalam Negeri juga dapat diterbitkan dalam bentuk buku atau CD-ROM.

Daftar inventarisasi dalam bentuk buku atau CD-ROM diperbarui dan dievaluasi setiap tahun.

Dalam hal terdapat perbedaan nilai TKDN atau BMP antara yang dipublikasikan secara On-Line dengan yang dipublikasikan dalam bentuk buku atau CD-ROM, maka yang berlaku adalah yang

secara On-Line.

(67)
(68)

Pasal 99

Pengawasan Penggunaan Produksi Dalam negeri

APIP melakukan langkah serta tindakan yang bersifat

kuratif/perbaikan PPK yang menyimpang dari

ketentuan ini dikenakan sanksi sesuai ketentuan peraturan

perundang-undangan Adanya ketidaksesuaian dalam penggunaan Barang/Jasa PDN, Penyedia Barang/Jasa dikenakan

sanksi

APIP Melakukan pemeriksaan terhadap pemenuhan

(69)

Perpres 54/2010

SANKSI

Pasal 118 :

Ayat 1 huruf f : Sanksi bagi Penyedia barang/jasa

Berdasarkan hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 99 ayat 3 ditemukan adanya ketidaksesuaian dalam penggunaan

barang/jasa produksi dalam negeri. Pasal 119 :

Perbuatan atau tindakan sebagaimana dimaksud dalam pasal 118 ayat 1 huruf f selain dikenakan sanksi sebagaimana dimaksud dalam pasal 118 ayat 2 huruf a dan b dikenakan sanksi Finansial

Pasal 118 Ayat 2 :

a.Sanksi Administrasi

(70)

Permen Perindustrian no. 15 Tahun 2011

SANKSI FINANSIAL

Sanksi finansial dihitung berdasarkan perbedaan antara nilai TKDN Penawaran dengan nilai TKDN realisasi pelaksanaan dikalikan dengan Harga Penawaran, dengan perbedaan nilai TKDN maksimal sebesar 15% (lima belas persen).

Sanksi = (TKDN

penawaran

– TKDN

realisasi

) x HP

(71)

Penyedia PENAWARAN ( Rp. x Juta )

REALISASI SANKSI (Rp.xjuta) Harga TKDN HEA Peringkat TKDN

PT. A 740.000 30% 654.114,59 I 22% 59.200

PT. B 737.000 25% 656.164,46 II

PT. C 726.000 10% 726.000,00 III

Sanksi :

Besarnya Sanksi yang dikenakan kepada PT. A adalah : (30% - 22%) x Rp. 740.000 = Rp. 59.200

(72)

TIM P3DN

PEMERINTAH PUSAT, PROPINSI,

(73)

Informasi lebih lanjut

dapat mengunjungi website

Kementerian Perindustrian

http://www.kemenperin.go.id

(74)

AKU

BANGGA

MENGGUNAKAN

PRODUK BUATAN

INDONESIA

(75)

BANGSA MANDIRI, CINTA DAN BANGGA

PRODUKSI DALAM NEGERI

Referensi

Dokumen terkait

Berangkat dari kondisi dan permasalah yang muncul di lapangan sebagaimana dipaparkan di atas, fokus penelitian ini adalah untuk merumuskan dan mengimplementasikan

o Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya. o Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan

Peraturan Daerah Kabupaten Mojokerto Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten

3 Pengusul untuk Hibah Penelitian Dosen baik untuk Penelitian Mandiri atau kelompok dipersyaratkan untuk melibatkan mahasiswa sebagai assistant peneliti baik mahasiswa S1,

Praktikan yang terkena sanksi gugur modul wajib mengganti praktikum pada hari lain dengan nilai modul tetap 0. Waktu pengganti

Kemenarikan dalam penelitian ini adalah penerapan metode pembelajaran yang digunakan dengan menggunakan LKS berbasis scientific approach dalam pembelajaran IPA kelas

It is associated with a foul oral odor ( Volatile Sulfur Compounds ), usually created by a group of anaerobic sulfur- producing bacteria, that breed beneath the surface of the

[r]