• Tidak ada hasil yang ditemukan

Edisi I - Desember 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Edisi I - Desember 2012"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PUJI SYUKUR ke hadirat Allah SWT atas terbitnya Wewarah Prioritas (‘wewarah’:

me-nyebarluaskan [Banten] - Red.) sebagai wahana komunikasi mitra USAID Prioritas di Banten.

Seiring diluncurkannya program Prioritas Banten tanggal 4 Desember 2012, Kabar Prioritas hadir untuk mengabarkan praktik-praktik terbaik (best practices) yang sudah, sedang dan akan di-lakukan ke depan sejalan dengan implementasi program.

Praktik terbaik akan lahir dari keikhlasan, dedikasi dan kreativitas para guru terkait proses pembelajaran. Kejelasan visi, ketegasan, keteladanan dan gaya kepemimpinan kepala sekolah bisa juga melahirkan praktik terbaik yang selayaknya di-share. Dari sisi siswa, karya-karya kreatif orisinal juga bisa lahir dan sayang jika kemudian hanya ditumpuk di atas meja. Selan-jutnya mitra bestari di semua lini dan level diharapkan juga dapat urun karya melengkapi khazanah newsletter ini.

Media ini diharapkan akan membuka kesempatan seluas-luasnya bagi seluruh mitra program Prioritas untuk memublikasikan praktik terbaik dan unggul yang dicapai. Selanjutnya kami haturkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mengirimkan tulisannya. Akhir kata mari kita kembangkan bersama Kabar Prioritas ini agar dapat memberi manfaat sebesar-besarnya.

Rifki Rosyad - Serang, Desember 2012 “Pendidikan inklusi,

gender, pemanfaatan TIK dalam pembelaja-ran, dan budaya hidup sehat, juga menjadi program yang akan kami prioritaskan,” - Stuart Weston, COP PRIORITAS

Edisi I - Desember 2012

Media Informasi dan Penyebarluasan Praktek Pendidikan yang Baik

WEWARAH PRIORITAS

(2)

USAID PRIORITAS adalah program kerja sama antara pemerintah AS yang diwakili oleh USAID (United States Agency for International Development), sebuah lembaga donor milik pemerin-tah, dengan pemerintah RI yang diwakili oleh Kemnterian Pendidikan dan kebudayaan, Kementerian Agama, dan Kementerian Sosial, dengan tujuan untuk meningkatkan akses pen-didikan dasar berkualitas di Indonesia.

USAID PRIORITAS berjangka waktu lima tahun dan bekerja di tingkat nasional dan pemerintah daerah setingkat provinsi dan kabupaten. Ada tiga tujuan program kerja sama ini yaitu: meningkatkan kualitas dan relevansi pembelaja-ran di sekolah, meningkatkan tata kelola pendidik -an di sekolah dan kabupaten/kota, serta mening-katkan dukungan koordinasi di dalam dan antar sekolah, LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan), dan pemerintah di semua jenjang. Program USAID PRIORITAS yang secara total bernilai US$83.7 juta atau setara dengan Rp.753,3 miliar, bekerja di 60 daerah mitra di 7 provinsi yang berbeda: Aceh, Sumatera Utara,

Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, jawa Timur, dan Sulawesi Selatan. Dalam dua tahun ke depan, di tahun 2014, daerah mitra akan bertambah dengan bergabungnya provinsi Papua, dan dua provinsi lain yang akan ditentukan kemudian. Program USAID PRIORITAS ditargetkan untuk bekerja sama dengan 18 LPTK di seluruh daerah mitra, menyentuh lebih dari 1400 sekolah seting-kat SD dan SMP, termasuk madrasah Ibtidaiyah dan Tsanawiyah, dan melibatkan 20 ribu guru dan 300 ribu siswa setingkat SD dan SMP. Program ini juga akan bekerjasama dengan pemerintah daerah di total 100 kabupaten/kota, dengan 50 di antaranya merupakan daerah mitra program DBE (Decentralized Basic Education), proyek rintisan pendidikan sebelum PRIORITAS. Di Provinsi Banten, selama tahun 2013, USAID PRIORITAS akan bekerja di 3 kabupaten dan 2 kota, yaitu Kabupaten Lebak, Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang, Kota Cilegon, dan Kota Tangerang.

Setelah tahun 2013, USAID PRIORITAS Banten berencana untuk melibatkan Kabupaten Tange-rang, Kota Tangerang Selatan, dan Kota Serang. Selain dengan pemerintah daerah, USAID PRI-ORITAS juga bekerjasama dengan dua LPTK di Banten, yaitu Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dan IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Serang. PRIORITAS Banten

2

USAID PRIORITAS:

Mengutamakan Pembaruan, Inovasi, dan Kesempatan

Bagi Guru, Tenaga Kependidikan, dan Siswa

1

3

2

5

4

1.Kota Tangerang

2.Kota Cilegon

3.Kabupaten Serang

4.Kabupaten Lebak

5.Kabupaten Pandeglang

Daerah mitra USAID DBE yang dikembangkan USAID PRIORITAS Daerah mitra USAID PRIORITAS tahun pertama

Daerah mitra USAID PRIORITAS tahun kedua dan ketiga

(3)

SETELAH berhasil dengan program DBE (Decentralized Basic Education), USAID (United States Agency for International Development) ber-sama Pemerintah Indonesia mengembangkan pro-gram pendidikan yang diberi nama USAID PRIORI-TAS. Program yang dirancang selama 5 tahun terse-but ditujukan untuk meningkatkan akses pendidikan dasar yang berkualitas.

USAID PRIORITAS merupakan kepanjangan dari prioritizing reform innovation, and opportunities for reaching Indonesia’s teachers, administrators, and students atau mengutamakan pembaharuan, inovasi, dan kesempatan bagi guru, tenaga kepen-didikan, dan siswa.

Program USAID PRIORITAS diluncurkan secara nasional pada tanggal 3 Oktober lalu oleh Dubes AS untuk RI, Scot Alan Marciel bersama Menteri Pen-didikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh di kantor

Dirjen Dikti Kementerian Pendidikan dan Ke-budayaan, Jakarta.

Acara peluncuran itu juga dihadiri oleh Wakil Gu-bernur Aceh, Muzakir Manaf, selaku perwakilan dari salah satu daerah mitra PRIORITAS. USAID PRI-ORITAS sendiri akan bekerja di 7 provinsi, yaitu Aceh, Sumatera Utara, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.

Kehadiran USAID PRIORITAS disambut positif oleh para insan pendidikan di Indonesia. Rektor Univer-sitas Negeri Surabaya, Prof. Dr. Muchlas Samani menyampaikan perlunya sinergisitas program USAID PRIORITAS dengan program LPTK. Dirinya juga berharap, melalui kemitraan dengan USAID PRIORITAS, forum KKG dan MGMP dapat diberdayakan secara maksimal sebagai media pe-ningkatan profesionalisme guru.

PRIORITAS Jakarta

PELUNCURAN USAID PRIORITAS

DI JAKARTA

(4)

4

Salah satu program penting USAID PRI-ORITAS pada tahun pertama adalah mendiseminasi atau menyebarluaskan berbagai praktik pendidikan yang baik. Keberhasilan yang ditorehkan program DBE (Decentralized Basic Education) dampaknya akan diperluas melalui Pro-gram USAID PRIORITAS. Berikut be-berapa pengalaman sekolah/madrasah, dan dinas pendidikan yang berhasil mem-bangun perubahan.

SDN Sedati Gede 2, Sidoarjo, Jawa Timur: Berhasil Implementasikan MBS

Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) yang diimplementasikan di SDN Sedati Gede 2, memberi kesempatan pada pengelola sekolah dan masyarakat untuk bekerjasa-ma dalam meningkatkan mutu pendidikan Sekolah menciptakan akuntabilitas dalam pengelolaan sekolah yang terbuka, efektif, dan efisien. Keterbukaan inilah yang meningkatkan kepercayaan, motivasi, serta dukungan orang tua dan

masyara-kat terhadap sekolah. Dampaknya, kuali-tas pembelajaran menjadi meningkat. Pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM) secara konsis-ten diimpementasikan di semua kelas.

Dinas Pendidikan Purworejo, Jawa Tengah: Replikasi Praktik yang Baik

Melihat dampak program DBE di sekolah, Dinas Pendidikan Purworejo berinisiatif memfasilitasi seluruh SMP negeri dan swasta untuk mereplikasi pro-gram pelatihan DBE. Menurut Drs. Bam-bang Aryawan, MM., implementasi pro-gram DBE di kelas membuat motivasi mengajar guru dan daya serap siswa ter-hadap materi pembelajaran semakin baik. Kabupaten Purworejo juga memanfaat-kan tools yang dikembangmemanfaat-kan DBE untuk menyusun Rencana Strategis Pendidikan dan Menghitung Biaya Operasional Satu-an PendidikSatu-an. PembSatu-angunSatu-an pendidikSatu-an selalu berdasarkan data. Dampaknya, peningkatan mutu pendidikan terjadi secara merata.

PRIORITAS Jakarta

SOSIALISASI

(5)

5

Peningkatan kemampuan mem-baca siswa mulai kelas awal di Sekolah Dasar maupun Madrasah Ibtidaiyah menjadi salah satu fokus program USAID PRIORITAS. Kebiasaan senang membaca akan dibangun sejak dini melalui pro-gram EGRA (early grade reading

asessment) atau penilaian

kemam-puan membaca kelas awal. ”Budaya membaca ini penting un-tuk meningkatkan kemampuan bahasa lisan, kelancaran, dan pem-ahaman anak terhadap bahasa lisan atau tulisan,” kata Lorna Power, Deputy Chief of Party USAID PRIORITAS.

Menurut Lorna, program EGRA sangat efektif untuk mendeteksi kemampuan bahasa lisan, prinsip alfabet, kelancaran, dan pemaham-an siswa terhadap suatu bacapemaham-an. Pelaksanaan EGRA membantu kita untuk mencapai 4 tujuan, yaitu (1) memberikan data dalam me-nangani secara sistematis keber-hasilan maupun kegagalan mem-baca, (2) mengidentifikasi kebu-tuhan, mengalokasi sumber daya dan mengubah cara mengajar, (3) melakukan intervensi yang strate-gis untuk penguasaan keterampi-lan membaca, dan (4) mengem-bangkan sistem pengajaran yang komprehensif.

Beberapa program yang bertujuan membangun budaya membaca anak adalah program jam mem-baca di sekolah, membuat per-pustakaan atau sudut baca di ke-las, pameran perpustakaan sekolah, jam khusus membaca di rumah dengan keluarga, pengem-bangan karya hasil bacaan siswa melalui penerbitan majalah, dan banyak lagi.

”Program-program tersebut akan dikembangkan bersama guru, kepala sekolah, orang tua, serta melibatkan partisipasi siswa,” ujar Lorna.

PRIORITAS Jakarta

KEMBANGKAN BUDAYA

(6)

2

Untuk bisa mengaplikasikan seluruh programnya, USAID PRIORITAS menggunakan pendekatan pengembangan sekolah secara menyeluruh yang dikenal dengan metode whole school approach. Metode ini memfasilitasi keterlibatan aktif para mi-tra, guru, kepala sekolah, komite sekolah, dan siswa untuk membangun sekolah yang berhasil dalam membelajarkan siswa.

Metode ini menangani seluruh aspek peng-embangan sekolah, misalnya mengembang-kan prak-tik yang baik dalam pembelajaran, manajemen sekolah, dan peran serta masyarakat (PSM).

PRIORITAS Jakarta

METODE

WHOLE

SCHOOL

”Peningkatan manajemen sekolah dan PSM yang bersinergi dengan peningkatan

kuali-tas pembelajaran, menjadi sangat efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa,” ujar

Handoko Widagdo, Whole School Development Specialist USAID PRIORITAS.

(7)

Tanggal 12 April 2007 saya resmi bergabung dengan DBE-3 Jawa Barat dan Banten sebagai District

Coor-dinator untuk Kota Bogor, Tangerang, Cilegon dan

Kabupaten Lebak. Sekalipun koordinasi kegiatan DBE-3 di 4 distrik adalah tanggung jawab besar, namun pekerjaan saya sangat menyenangkan. Perjalanan hidup saya selalu bersinggungan dengan kegiatan pendidikan. Lulus SPG, saya melanjutkan ke IAIN Bandung mengambil jurusan Tadris Ma-tematika. Saya pernah mengajar SD, SMP, SMA, bahkan perguruan tinggi.

Karena DC bertanggungjawab mengimplementasi-kan program DBE di tingkat distrik dan berhadapan langsung dengan para mitra pendidikan, saya harus membuat program DBE diterima, dikembangkan dan berdampak terhadap peningkatan kualitas pen-didikan. Tidak semua mitra bisa menerima baik ke-hadiran program DBE, dan sosialisasi program me-lalui komunikasi yang baik menjadi kunci pertama agar program DBE dapat diterima dan didukung para stakeholder.

DC harus memahami secara utuh program, dan menguasai perkembangan terkini isu-isu strategis perkembangan pendidikan, baik dalam skala makro dan mikro. DC tak boleh ketinggalan informasi ten-tang kebijakan dan perkembangan baru pendidikan. Di lapangan, mitra saya mulai dari pejabat pemda, kepala sekolah, pengawas, guru, siswa, sampai ke pemerhati dan penggiat pendidikan lokal. Saya ser-ing ditanya tentang program DBE dan pertanyaan-pertanyaan lain terkait isu strategis pendidikan yang sedang berkembang. Tanpa komunikasi dan penge-tahuan yang memadai, dukungan mereka tak akan mudah diperoleh.

Pada bulan November 2012 program DBE be-rakhir, dan saya menyaksikan banyak dampak positif yang muncul. Pelatihan oleh Mapenda Kemenag Provinsi Banten menggunakan modul DBE serta fasilitator daerah (fasda), baik yang berasal dari perguruan tinggi maupun pengawas. Saya melihat

teman-teman fasda kini menjadi bagian yang tak terpisahkan dari proses peningkatan mutu pendidi-kan di Provinsi Banten. Karir mereka pun terus meningkat, seperti Dr. Naf’an Tarihoran, M.Hum, kini menjadi Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Banten, atau Dr. Fitri Hilmiyati, M.Ed yang kini menjabat Pembantu Dekan I di kampus yang sama. Yang lain ada yang menempati posisi kepala bidang, kepala sekolah, kepala seksi dinas pendidikan, atau pengawas. Pengalaman mengikuti program DBE sebagai fasilitator terbukti menambah wawasan dan kompetensi dalam pengembangan diri sekaligus ke-percayaan dari instansi dan masyarakat pendidikan. Pengalaman sebagai DC di Banten mengajarkan saya, bahwa apapun tugas yang dilakukan dan dina-mika yang dialami semua harus dipandang positif. Ketika program DBE yang telah kita jalani memiliki nilai manfaat terhadap keberlanjutan kualitas pen-didikan, tentu menjadi kebanggaan dan semoga ter-us memenuhi harapan bangsa, karena penduduknya telah diisi oleh insan-insan yang berkualitas dan memiliki integritas moral yang tinggi.

Pada bulan Juli USAID meluncurkan program baru, USAID PRIORITAS, program lima tahun kelanjutan dari program DBE. Program ini dirancang untuk meningkatkan akses pendidikan dasar berkualitas di Indonesia. Keberhasilan program ini kelak tentu tak terlepas dari peran staf USAID PRIORITAS di pusat dan daerah. Indikator keberhasilan program sangat berhubungan dengan keyakinan terhadap keberhasi-lan program yang diimplementasikan, komitmen yang kuat dari semua staf, membangun komunikasi yang baik dengan stakeholder, menyiapkan SDM daerah yang baik, serta dukungan dari stakeholder. Semoga Usaid Prioritas lebih baik lagi dari program sebelumnya.

Syihabuddin, mantan DC Banten DBE-3, kini TTO Junior Secondary USAID PRIORITAS

Banten

PENGALAMAN MENJADI

DISTRICT COORDINATOR

(8)

WEWARAH PRIORITAS merupakan media komunikasi dan informasi USAID PRIORITAS

Provinsi Banten. Media ini memberi ruang bagi seluruh mitra USAID PRIORITAS Banten

untuk berpendapat dan memberi masukan bagi kemajuan program dan kemaslahatan

seluruh siswa, tenaga kependidikan, dan guru di Provinsi Banten. Segala isi dan tampilan

WEWARAH PRIORITAS ditujukan untuk menyebarluaskan praktek pendidikan yang baik

demi peningkatan kualitas pendidikan dasar di Provinsi Banten.

Penanggungjawab:

Editor:

Tim Redaksi:

Alamat:

Rifki Rosyad

Nico Hermanu

Tim USAID PRIORITAS Banten

Kompl. Ciceri Indah Blok M No. 7

Sumur Pecung, Serang, Banten

42118

Referensi

Dokumen terkait

Dengan melihat peningkatan hasil belajar dari kondisi awal ke siklus II yang telah mencapai indikator pencapaian KKM maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran CIRC teknik

Solok Selatan 1 KPRI SMP II Solok Selatan Muara Labuh Kec.. Kota Bukittinggi 1 KPRI

Bersama ini kami sampaikan bahwa berdasarkan hasil penelitian administrasi calon anggota PPS di wilayah Kelurahan Kebon Jeruk, ditetapkan calon yang dinyatakan

Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ummu Habibah & Sumiati (2016) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan

Cara lain yang banyak dilakukan petani untuk memipil jagung pada saat kadar air biji masih tinggi adalah dengan memasukkan jagung ke dalam kantung, kemudian didiamkan selama 24

Hasil wawancara dan analisis data yang telah dilakukan dalam penelitian ini, diperoleh simpulan bahwa dari kelima faktor yang berkaitan dengan lingkungan kerja

Baginda pun makan dan bersabda: Telah berbuka puasa di sisi kamu mereka yang berpuasa, telah makan makanan kamu mereka yang baik dan telah berselawat ke atas kamu para

Dari hasil pengamatan yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi suhu yang digunakan dan semakin lama waktu pemanasan maka nilai *b yang didapat semakin