• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR TIM REDAKSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR TIM REDAKSI"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PENANGGUNG JAWAB Slamet Riyadi, S.P., M.Si PIMPINAN REDAKSI Dirjo Waluyo REDAKTUR

Titho Marvien Usmany, S.Tr Aji Rahutomo, S.Tr

Deden Afrizal, S.Tr TATA NASKAH

Eko Berlin Sitorus, S.Tr Uswa Bilkis, S.Tr

Yudi Setya Permana, S.Tr EDITOR

Dwi Entro

Evalina Panggabean, Amd Joko Sugi Purnomo, Amd Alamat Redaksi:

Jl. Lintas Timur Sumatera Bandar Udara Japura, Rengat, Indragiri Hulu, Riau

082390416857

[email protected] @Infocuacainhu

meteo.japura.info

TIM REDAKSI

Buletin meteorologi ini diterbitkan oleh Stasiun Meteorologi Japura Indragiri Hulu sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di Provinsi Riau. Buletin meteorologi ini merupakan buletin edisi kedua tahun 2020 yang disusun secara berkala setiap tiga bulan sekali.

Buletin meteorologi ini berisi analisis cuaca bulan Juli, Agustus dan September di Kabupaten Indragiri Hulu. Analisis cuaca yang dibuat berdasarkan hasil observasi atau pengamatan cuaca yang dilaksanakan secara rutin setiap jamnya oleh Stasiun Meteorologi Japura. Selain itu, analisis cuaca tersebut juga mempertimbangkan keadaan fisis dan dinamis atmosfer dari regional maupun global yang sedang berlangsung di wilayah Kabupaten Indragiri Hulu.

Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang sudah terlibat secara langsung maupun tidak langsung terhadap penerbitan buletin meteorologi edisi kedua ini. Besar harapan kami buletin ini dapat bermanfaat dalam acuan pengambilan kebijakan bagi semua sektor yang berkepentingan. Kritik dan saran kami terima guna meningkatkan kualitas dalam publikasi buletin ini.

Rengat, Oktober 2020

KEPALA STASIUN METEOROLOGI KELAS III JAPURA INDRAGIRI HULU

SLAMET RIYADI, S.P., M.Si NIP.19781217 200012 1 005

KATA PENGANTAR

(3)

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

DAFTAR GAMBAR iii

DAFTAR TABEL iv

PROFIL STASIUN 1

PENGERTIAN 2

INFORMASI METEOROLOGI 4

ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER 4

ANALISIS PENGARUH GLOBAL 4

ANALISIS PENGARUH REGIONAL 7

OBSERVASI CUACA 8

OBSERVASI SUHU 8

OBSERVASI KELEMBAPAN 9

OBSERVASI TEKANAN 10

OBSERVASI PENYINARAN 11

OBSERVASI CURAH HUJAN 12

OBSERVASI PENGUAPAN 13

OBSERVASI PERAWANAN 14

OBSERVASI ANGIN 15

PRAKIRAAN CURAH HUJAN 17

PRAKIRAAN SIFAT HUJAN 20

INFORMASI TINGKAT BAHAYA KEBAKARAN 23

Daftar Isi

(4)

Daftar Gambar

Gambar 1 Grafik Indeks Nino3.4 4

Gambar 2 Grafik Indeks IOD 5

Gambar 3 Time Series Fase MJO 6

Gambar 4 Anomali OLR 6

Gambar 5 Pergerakan Angin 850 mb 7

Gambar 6 Grafik Suhu Permukaan Stasiun Meteorologi Japura Inhu 8

Bulan Juli, Agustus dan September 2020

Gambar 7 Grafik Kelembaban Udara Stasiun Meteorologi Japura Inhu 9 Bulan Juli, Agustus dan September 2020

Gambar 8 Grafik Tekanan Udara Stasiun Meteorologi Japura Inhu 10

Bulan Juli, Agustus dan September 2020

Gambar 9 Grafik Lama Penyinaran Matahari Stasiun Meteorologi Japura Inhu 11 Bulan Juli, Agustus dan September 2020

Gambar 10 Grafik Curah Hujan Stasiun Meteorologi Japura Inhu 12

pada bulan Juli 2020

Gambar 11 Grafik Curah Hujan Stasiun Meteorologi Japura Inhu 12

pada bulan Agustus 2020

Gambar 12 Grafik Curah Hujan Stasiun Meteorologi Japura Inhu 13

pada bulan September 2020

Gambar 13 Grafik Penguapan Stasiun Meteorologi Japura Inhu 13

Bulan Juli, Agustus dan September 2020

Gambar 14 Grafik Perawanan Stasiun Meteorologi Japura Inhu 14

Bulan Juli, Agustus dan September 2020

Gambar 15 Windrose Stasiun Meteorologi Japura Inhu 15

Bulan Juli 2020

Gambar 16 Windrose Stasiun Meteorologi Japura Inhu 16

Bulan Agustus 2020

Gambar 17 Windrose Stasiun Meteorologi Japura Inhu 16

Bulan September 2020

Gambar 18 Prakiraan Curah Hujan Bulan Oktober 2020 17

Gambar 19 Prakiraan Curah Hujan Bulan November 2020 18

Gambar 20 Prakiraan Curah Hujan Bulan Desember 2020 19

Gambar 21 Prakiraan Sifat Hujan Bulan Oktober 2020 20

Gambar 22 Prakiraan Sifat Hujan Bulan November 2020 21

Gambar 23 Prakiraan Sifat Hujan Bulan Desember 2020 22

Gambar 24 Grafik FFMC, DC, dan FWI Bulan Juli 2020 23

Gambar 25 Grafik FFMC, DC, dan FWI Bulan Agustus 2020 24

Gambar 26 Grafik FFMC, DC, dan FWI Bulan September 2020 25

(5)

Daftar Tabel

(6)

Stasiun Meteorologi Japura Indragiri Hulu merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) dibawah Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Stasiun Meteorologi Japura didirikan sejak tahun 1955. Stasiun Meteorologi Japura berada di jalan Lintas Timur Sumatera Japura, Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau.

Stasiun ini berada dalam satu lingkup Bandar Udara Japura, Rengat. Salah satu tujuan utama dari didirikannya stasiun ini ialah untuk memberikan informasi cuaca terkait penerbangan yang berlangsung di Bandar Udara Japura.

Saat ini, Stasiun Meteorologi Japura dipimpin oleh bapak Slamet Riyadi, S.P., M.Si yang bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan kantor baik kegiatan operasional maupun kegiatan lainnya. Jumlah pegawai di Stasiun Meteorologi Japura saat ini berjumlah 15 orang yang terdiri dari pegawai tata usaha, administrasi, observasi & analisa, teknisi, security dan outsourching. Stasiun Meteorologi Japura memiliki fasilitas penunjang untuk kegiatan pengamatan cuaca seperti

Automatic Weather System (AWS), penakar hujan, panci penguapan, theodolite, dll. Sebagai

salah satu UPT yang melaksanakan kegiatan pengamatan cuaca, Stasiun Meteorologi Japura bertanggung jawab langsung terhadap informasi cuaca di wilayah Kab. Indragiri Hulu. Tentunya, informasi tersebut didapat dari kegiatan operasional yang sudah dilaksanakan oleh tim pengamat Stasiun Meteorologi Japura. Adapun kegiatan yang dilaksanakan ialah kegiatan pengamatan cuaca harian (sinop), kegiatan pengamatan cuaca terkait penerbangan serta informasi prakiraan cuaca harian untuk wilayah Kabupaten Indragiri Hulu.

(7)

ENSO

ENSO atau yang biasa disebut El-Nino South Oscillation merupakan fenomena yang terjadi akibat adanya peristiwa penyimpangan suhu permukaan laut terhadap normalnya yang terjadi di wilayah Samudera Pasifik Ekuatorial.

IOD

IOD (Indian Ocean Dipole) merupakan salah satu fenomena yang hampir sama seperti ENSO. Fenomena ini terjadi karena adanya perbedaan anomali suhu permukaan laut yang terjadi di wilayah Samudera Hindia bagian barat dengan timur.

MJO

MJO atau Madden Julian Oscillation merupakan variabilitas intraseasonal dengan periode 30 – 90 hari di atmosfer wilayah tropis dengan karakteristik keadaan cuaca yang terjadinya peningkatan curah hujan maupun penurunan curah hujan di wilayah Samudera Hindia hingga Samudera Pasifik..

SST

Sea Surface Temperature (SST) merupakan keadaan suhu permukaan laut yang terpantau di perairan. Suhu permukaan laut ini sangat berpengaruh terhadap proses penguapan uap air sebagai pembentukan awan di atmosfer.

KONVERGENSI

Konvergensi merupakan suatu pengaruh kondisi orografi yang terjadi akibat bertemunya aliran massa udara dari daerah yang berbeda sehingga menimbulkan gerak vertikal di atmosfer.

SHEAR

Shear atau yang biasa dikenal dengan belokan angin merupakan keadaan dimana massa udara berbelok secara signifikan dari arah asalnya.

SIKLON

Siklon merupakan gangguan atmosfer berupa aktivitas sirkulasi vorteks di atmosfer akibat adanya daerah tekanan rendah disuatu tempat. Siklon yang terjadi di wilayah Indonesia biasanya disebut dengan siklon tropis. Siklon tropis ini terjadi diwilayah lintang rendah.

EDDY

Eddy merupakan suatu fenomena meteorologi yang hampir sama dengan siklon, akan tetapi eddy memiliki skala yang lebih kecil dibandingkan siklon. Eddy juga merupakan gerak arus melingkar yang memiliki skala spasial dan temporal.

(8)

Kriteria CH/Hari CH/Jam Ringan 5 – 20 mm 0.1 – 5.0 mm Sedang 20 – 50 mm 5.0 – 10.0 mm Lebat 50 – 100 mm 10.0 – 20.0 mm Sangat Lebat > 100 mm > 20.0 mm

CURAH HUJAN

Curah hujan merupakan ketinggian air hujan yang jatuh pada tempat datar dan terukur dengan asumsi air tersebut tidak menguap, tidak mengalir dan tidak meresap. Curah hujan memiliki ukuran mm yang mana 1 mm memiliki arti terdapat air hujan setinggi 1 mm yang tertampung pada tempat datar seluas 1 m².

INTENSITAS HUJAN

Intensitas hujan merupakan banyaknya air hujan yang terukur pada suatu waktu dengan periode yang ditentukan. Intensitas hujan dibagi menjadi 4 kategori yaitu:

SIFAT HUJAN

Sifat hujan merupakan perbandingan antara jumlah curah hujan kumulatif yang terukur selama satu bulan di suatu tempat dengan rata-rata normalnya selama periode 30 tahun secara berturut-turut pada tempat dan bulan yang sama. Sifat hujan dibagi menjadi tiga kategori yaitu:

Atas Normal (AN) : Jika nilai perbandingan terhadap rata-ratanya lebih besar (>) 115 %. Normal (N) : Jika nilai perbandingan terhadap rata-ratanya berkisar 85 – 115 %. Bawah Normal (BN) : Jika nilai perbandingan terhadap rata-ratanya kurang dari (<) 85 %.

CUACA EKSTREM

Cuaca ekstrem merupakan suatu kejadian dari keadaan cuaca yang terjadi secara tidak lazim yang dapat mengakibatkan kerugian terutama untuk kesalamatan jiwa. Beberapa kejadian cuaca ekstrem diantaranya ialah angin kencang atau puting beliung, hujan lebat, hujan es, suhu udara ekstrem yang melewati batas normalnya, dll.

KEKERINGAN METEOROLOGIS

Kekeringan meteorologis merupakan keadaan berkurangnya curah hujan dari keadaan normalnya dalam jangka waktu yang panjang (bulanan hingga tiga bulanan).

Tabel 1 Kriteria Intensitas Curah Hujan

(9)

➢ Analisis Kondisi Dinamika Atmosfer

Dalam dunia meteorologi, informasi cuaca baik hasil pengamatan dan prakiraan ditentukan oleh hasil analisis terhadap faktor meteorologi yang berkaitan dengan keadaan atmosfer setempat. Setiap wilayah memiliki faktor yang berbeda-beda. Agar hasil kualitas dari informasi meteorologi yang diberikan baik, maka perlu dilakukan analisis faktor-faktor meteorologi tersebut untuk menjadi acuan dalam prakiraan cuaca atau prediksi musim kedepannya. Faktor meteorologi yang mempengaruhi keadaan cuaca setempat dibedakan menjadi faktor global, regional dan lokal ynag diantaranya ialah ENSO, IOD, MJO, konvergensi, shear, siklon, SST dan eddy. Ketiga faktor tersebut dianalisis dengan memperhatikan indeks, pola dan keadaan lainnya yang diamati dari fenomena meteorologi.

ENSO

Fenomena ENSO merupakan salah satu fenomena global yang mempengaruhi cuaca di Indonesia termasuk di wilayah Riau. Aktivitas ENSO yang terjadi akan membawa pengaruh seperti penurunan curah hujan dan peningkatan curah hujan.

Untuk mengetahui keadaan ENSO sedang aktif atau tidaknya maka perlu dianalisis nilai indeks anomalinya. Nilai indeks anomali ENSO di Indonesia dapat dianalisis dari nilai Indeks Nino3.4. Nilai indeks ENSO yang positif dikategorikan terjadinya El-Nino yang kuat, sebaliknya nilai yang negatif menandakan terjadinya La Nina yang kuat. Semakin besar angka dari indeks tersebut maka semakin kuat terjadinya El Nino maupun La Nina.

Nilai indeks Nino 3.4 pada bulan Juli 2020 ialah sebesar 0.22 °C sampai -0.36 °C. Nilai tersebut menunjukkan ENSO dalam kategori normal yang artinya tidak

Gambar 1 Grafik Indeks Nino3.4 (sumber: www.bom.gov.au)

Informasi Meteorologi

(10)

ada El-nino maupun La Nina yang terjadi di wilayah indonesia. Pada bulan Agustus 2020 nilai indeks Nino 3.4 berada pada rentang -0.21 °C hingga -0.88 °C. Nilai indeks tersebut menunjukkan pada pertengahan bulan Agustus 2020 ENSO dalam kondisi La Nina aktif namun intensitasnya lemah . Begitu pula pada bulan September, nilai indeks Nino 3.4 masih dalam kategori La Nina lemah yakni berada pada nilai -0.84 °C hingga -0.85 °C. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia karena pengaruh La Nina aktif.

IOD

IOD merupakan salah satu fenomena cuaca yang mempengaruhi pola cuaca di Indonesia. Dampak dari fenomena ini hamper sama seperti fenomena ENSO, yaitu mempengaruhi terhadap peningkatan dan penurunan jumlah curah hujan di wilayah Indonesia terutama wilayah Indonesia bagian barat. Sama seperti ENSO nilai indeks IOD memiliki nilai positif dan negatif.

Makna positif pada indeks IOD menunjukkan adanya pengurangan uap air yang memicu peningkatan kekeringan di Indonesia. Begitupun sebaliknya, jika nilai IOD bernilai negatif maka jumlah curah hujan di Indonesia akan meningkat.

Nilai indeks IOD pada bulan Juli 2020 ialah +0.14 °C hingga -0.09 °C. nilai tersebut masih berada pada batas normal dari indeks IOD. Sedangkan bulan Agustus nilai indeks IOD -0.23 °C hingga -0.49 °C. Terjadi penurunan nilai indeks pada bulan Agustus, dan pada pertengahan bulan Agustus nilai indeks IOD menunjukkan terjadinya IOD negatif (-). Pada bulan September 2020, nilai indeks IOD menjadi kategori normal hingga fase IOD negatif. Nilai tersebut ialah -0,15 °C hingga -0.45 °C.

Gambar 2 Grafik Indeks IOD (sumber: www.bom.gov.au)

MJO

Salah satu fenomena global yang memiliki dampak langsung terhadap cuaca di Indonesia adalah MJO. Pada fase aktifnya MJO maka pertumbuhan awan-awan konvektif akan berkembang menuju wilayah Indonesia.

(11)

MJO memiliki fase pertumbuhan, untuk wilayah Indonesia fase MJO dikatakan aktif berada pada fase 3 dan 4, dimana fenomena MJO tersebut sedang berada di daerah samudera Hindia bergerak menuju barat Indonesia. Di Indonesia MJO aktif akan membawa pengaruh terhadap curah hujan yang tinggi terutama untuk wilayah Indonesia bagian barat.

Berdasarkan grafik RMM2 untuk fase MJO aktif, wilayah Indonesia mendapatkan kontribusi pada akhir bulan akhir Juli 2020. Fase tersebut berada pada fase 3 dengan MJO aktif namun lemah. Kemudian pada awal Agustus MJO aktif di fase 4. Sedangkan pada awal September MJO kembali aktif di fase 3 dan pertengahan September MJO aktif d fase 4. Keadaan ini memicu peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia. Hal tersebut juga membawa pengaruh terhadap peningkatan curah hujan di wilayah Kab. Indragiri Hulu pada awal bulan September.

Nilai anomali OLR yang terpantau di wilayah Indonesia bagian barat pada bulan Juli, Agustus dan September 2020 menunjukkan rata-rata nilai anomali yang normal. Akan tetapi, terdapat nilai anomali OLR yang cukup besar yang mana nilai tersebut mencapai rentang -30W/m² hingga -50 W/m². Nilai ini terjadi pada akhir bulan Agustus hingga awal September 2020, yang menandakan besar jumlah tutupan awan dan berpotensi meningkatkan curah hujan diwilayah tersebut.

Gambar 4 Anomali OLR (sumber: www.bom.gov.au)

Informasi Meteorologi

Gambar 3 Time Series Fase MJO (sumber: www.bom.gov.au)

Gambar 4 Anomali OLR (sumber: www.bom.gov.au)

(12)

Analisis Pengaruh Regional

ANGIN

Pada analisis angin 850 mb, secara umum bulan Juli dasarian I hingga dasarian III memiliki pola angin timuran. Hal ini dikarenakan masih adanya pengaruh Monsun Australia yang memasuki wilayah Indonesia. Kemudian pada bulan Agustus dan September angin masih didominasi oleh angin baratan untuk wilayah Indonesia di bagian barat dan di sisi utara seperti wilayah Sumatra. Sedangkan untuk di wilayah Indonesia di bagian selatan didominasi angin timuran. Pengaruh konvergensi, belokan angin (shear) masih terjadi di beberapa wilayah Indonesia bagian barat baik analisis angin secara dasarian maupun harian. Konvergensi banyak terjadi diwilayah perairan barat Sumatera. Adanya konvergensi ini menyebabkan pertemuan massa udara sehingga memicu pertumbuhan awan konvektif yang lebih cepat. Konvergensi diwilayah Indonesia bagian barat banyak terjadi pada bulan Agustus dan September. Sedangkan shear juga banyak terjadi diwilayah Indonesia pada bulan Juli, tepatnya di diatas wilayah Sumatera bagian tengah hingga utara. Shear ini juga dapat memicu angin yang cukup kencang diwilayah yang dilewati.

Informasi Meteorologi

Gambar 5. Pergerakan Angin 850 mb (sumber: www.bmkg.go.id)

(13)

OBSERVASI SUHU

Suhu udara diamati setiap jam menggunakan termometer air raksa yang diletakan dalam tempat berventilasi dengan ketinggian 1,2 meter dari permukaan tanah, yang disebut sangkar meteorologi. Hal ini bertujuan agar alat tersebut terlindungi dari sinar atau radiasi matahari langsung sehingga hasil pengukuran yang diperoleh bukan pengukuran suhu hasil radiasi matahari. Hasil pengamatan dan pencatatan suhu udara diperoleh hasil sebagai berikut :

Suhu udara rata-rata di Stasiun Metetorologi Japura Inhu dan sekitarnya untuk bulan Juli 2020 sebesar 27.1ºC, dimana suhu udara minimum terendah terjadi pada tanggal 8 Juli sebesar 22.6ºC dan suhu udara maksimum tertinggi terjadi pada tanggal 30 Juli 2020 sebesar 34.0ºC. Suhu udara rata-rata bulan Agustus 2020 sebesar 27.5ºC, dengan suhu udara minimum terendah terjadi pada tanggal 12 Agustus sebesar 21.2 ºC dan suhu udara maksimum tertinggi terjadi pada tanggal 9 Agustus sebesar 34.8ºC. Sedangkan, untuk suhu udara rata-rata bulan September 2020 sebesar 26.7ºC, dimana suhu udara minimum terendah terjadi pada tanggal 23 September sebesar 21.6 ºC dan suhu udara maksimum tertinggi terjadi pada tanggal 2 September sebesar 34.4 ºC.

Observasi Cuaca

Gambar 6. Grafik Suhu Permukaan Stasiun Meteorologi Japura Inhu, Bulan Juli, Agustus, dan September 2020

(14)

OBSERVASI KELEMBAPAN

Kelembaban udara diamati setiap jam berdasarkan hasil perhitungan antara 2 Thermometer air raksa yaitu Thermometer Bola Kering dan Thermometer Bola Basah. Kelembaban udara yang dihitung adalah Lembab Nisbi (Relative Humidity / RH) yaitu perbandingan antara massa uap air dengan massa uap air jenuh dalam udara.

Kelembaban udara rata-rata Stasiun Metetorologi Japura Inhu dan sekitarnya untuk bulan Juli 2020 sebesar 84.5%, dimana kelembaban udara minimum terendah terjadi pada tanggal 1 Juli sebesar 52% dan kelembaban udara maksimum tertinggi terjadi pada tanggal 25 Juli sebesar 100%. Kelembaban udara rata-rata bulan Agustus 2020 sebesar 82.6%, dengan kelembaban udara minimum terendah terjadi pada tanggal 27 Agustus sebesar 48% dan kelembaban udara maksimum tertinggi 98%. Sedangkan, untuk kelembaban udara rata-rata bulan September 2020 sebesar 85.9%, dimana kelembaban udara minimum terendah terjadi pada tanggal 28 September sebesar 48% dan kelembaban udara maksimum tertinggi terjadi pada tanggal 28 September sebesar 100%.

9

Observasi Cuaca

Gambar 7. Grafik Kelembaban Udara Stasiun Meteorologi Japura Inhu, Bulan Juli, Agustus, dan September 2020

(15)

OBSERVASITEKANAN

Tekanan udara diperoleh berdasarkan hasil pembacaan alat barometer digital yang terdapat di Stasiun Meteorologi Japura Indragiri Hulu. Hasil pencatatan tekanan udara berupa tekanan udara di permukaan stasiun (QFE) dan tekanan udara dari permukaan laut (QFF) yang diukur berdasarkan ketinggian Stasiun yaitu 5 meter dari permukaan laut.

Tekanan udara (QFE) rata-rata Stasiun Metetorologi Japura Inhu dan sekitarnya untuk bulan Juli 2020 sebesar 1008.5 mb, dimana tekanan udara minimum terendah terjadi pada tanggal 16 Juli sebesar 1003.9 mb dan tekanan udara maksimum tertinggi terjadi pada tanggal 10 Juli sebesar 1011.6 mb. Tekanan udara rata-rata bulan Agustus 2020 sebesar 1008.7 mb, dengan tekanan udara minimum terendah terjadi pada tanggal 30 Agustus sebesar 1004.0 mb dan tekanan udara maksimum tertinggi terjadi pada tanggal 12 Agustus sebesar 1014.4 mb. Sedangkan, untuk tekanan udara rata-rata bulan September 2020 sebesar 1009.2 mb, dimana tekanan udara minimum terendah terjadi pada tanggal 18 September sebesar 1003.8

mb dan tekanan udara maksimum tertinggi terjadi pada tanggal 26 September sebesar 1013.1 mb.

Observasi Cuaca

Gambar 8. Grafik Tekanan Udara Stasiun Meteorologi Japura Inhu, Bulan Juli, Agustus, dan September 2020

(16)

OBSERVASI PENYINARAN

Penyinaran matahari yang diperoleh merupakan hasil pencataan lamanya penyinaran sinar matahari yang terjadi sampai ke permukaan bumi selama 8 jam yaitu mulai jam 08.00 WIB sampai dengan jam 16.00 WIB. Alat yang digunakan berupa Sunshine Recorder jenis Campbell Stokes yang diletakan dengan ketinggian 1.2 mter di atas permukan tanah.

Lama penyinaran matahari di Stasiun Metetorologi Japura Inhu dan sekitarnya untuk bulan Juli 2020 dan Agustus sebesar 184.3 jam dan 188.6 jam. Rata-rata penyinaran Juli sebesar 5.9 jam/hari dan Agustus 6.1 jam/hari. Penyinaran tertinggi selama satu hari pada Juli terjadi pada tanggal 21 Juli dan pada bulan Agustus terjadi pada tanggal 8 Agustus dengan lamanya penyinaran sama sebesar 9.4 jam. Sedangkan lama penyinaran matahari pada bulan September 2020 mencapai 110.8 jam dengan rata-rata penyinaran sebesar 3.7 jam/hari. Penyinaran tertinggi selama satu hari terjadi pada tanggal 24 September dengan lamanya penyinaran sebesar 7.9 jam.

Observasi Cuaca

Gambar 9. Grafik Penyinaran Stasiun Meteorologi Japura Inhu, Bulan Juli, Agustus, dan September 2020

(17)

OBSERVASI CURAH HUJAN

Jumlah hari terjadinya hujan ialah sebesar 18 hari dengan curah hujan yang tidak terukur (TTU) ialah 6 hari. Pada bulan Juli terjadi hujan dengan intensitas lebat sebanyak 1 hari yaitu pada tanggal 22 Juli. Hujan dengan intensitas sedang terjadi pada tanggal 7 Juli. Selain itu hujan yang terjadi lainnya merupakan hujan dengan intensitas ringan. Secara historis bulan Juli, hujan terjadi berturut turut di akhir bulan, mulai tanggal 05 – 14 Juli 2020.

Curah hujan yang tercatat dibulan Agustus 2020 mengalami penurunan. Penurunan tersebut tercatat dari jumlah hari hujan dan intensitas hujan kumulatif. Pada bulan Agustus 2020 intensitas curah hujan kumulatif ialah sebesar 131.1 mm. sedangkan hari hujan yang terjadi di bulan Agustus ialah sebanyak 14 hari hujan. Penurunan juga terjadi dari intensitas curah

hujan selama bulan Agustus, yang mana tercatat bahwa hujan dengan intensitas sangat lebat tidak terjadi pada bulan Agustus 2020. Akan tetapi hujan dengan intensitas lebat terjadi sebanyak 1 hari dan yang lainnya merupakan hujan dengan intensitas ringan-sedang.

Curah hujan yang diukur merupakan curah hujan yang terhitung pada jam 00 UTC - 23 UTC. Alat yang digunakan untuk mengukur curah hujan ini ialah penakar hujan tipe OBS. Pada bulan Juli curah hujan kumulatif ialah sebesar 155.2 mm. jumlah curah hujan ini termasuk dalam kategori tinggi untuk wilayah Kabupaten Indragiri Hulu yang terpantau dari stasiun meteorologi Japura.

Observasi Cuaca

Gambar 10. Grafik Curah Hujan Stasiun Meteorologi Japura Inhu, Bulan Juli 2020

Gambar 11. Grafik Curah Hujan Stasiun Meteorologi Japura Inhu, Bulan Agustus 2020

(18)

OBSERVASI PENGUAPAN

Intensitas curah hujan mengalami kenaikan pada bulan September. Sebanyak 21 hari terjadinya hujan yang tercatat di stasiun meteorologi Japura. Jumlah kumulatif curah hujan selama bulan September juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan yaitu sebesar 259.1 mm. Dalam bulan September 2020 terjadi dua hari hujan dengan intensitas lebat. Nilai curah hujan tertinggi dibulan September ialah sebesar 63.7 mm yang masuk dalam kategori hujan intensitas sedang. Penurunan curah hujan yang signifikan ini menandakan bahwa pada bulan September wilayah Indragiri ulu sudah memasuki musim kemarau.

yang masuk dalam kategori hujan intensitas lebat. Kenaikan curah hujan yang signifikan ini menandakan bahwa pada bulan September wilayah Indragiri hulu sudah memasuki musim hujan.

Pada bulan Juli, penguapan yang tercatat di Stasiun Meteorologi Japura tidak semua terekam. Ada 1 hari dengan data penguapan yang tidak tercatat. Hal ini dikarenakan adanya hujan yang terjadi dengan intensitas lebat, sehingga alat pengukur penguapan yang disebut panci penguapan tidak mampu mencatat penguapan yang terjadi selama hari tersebut. Rata-rata nilai penguapan yang terjadi pada bulan Juli ialah sebesar 3.8 mm dengan penguapan maksimum yaitu sebesar 6.8 mm dan minimumnya ialah 1.8 mm.

Observasi Cuaca

Gambar 12. Grafik Curah Hujan Stasiun Meteorologi Japura Inhu, Bulan September 2020

Gambar 13. Grafik Penguapan Stasiun Meteorologi Japura Inhu, Bulan Juli, Agustus, dan September 2020

(19)

OBSERVASI PERAWANAN

Nilai penguapan pada bulan Agustus 2020 memiliki rata-rata 4.4 mm dengan jumlah penguapan tertinggi yaitu sebesar 9.4 mm dan penguapan terendah yaitu 0.8 mm. Pada bulan Agustus semua data penguapan terekam tiap hariya. Selama bulan September, rata-rata penguapan tercatat ialah sebesar 4.0 mm dan ditemukannya data yang kosong dari selama 3 hari di bulan September. Hal ini dikarenakan terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di bulan September yang membuat data penguapan tidak terekam. Penguapan maksimum yaitu 14.8 mm dan penguapan minimum sebesar 0.9 mm.

Perawanan yang diamati oleh para pengamat di Stasiun Meteorologi Japura dicatat dan diarsipkan setiap jamnya. Selama 24 jam, pengamatan awan dilaporkan dengan memperhatikan banyaknya awan yang menutupi bagian langit. Jumlah awan yang dilaporkan berupa jumlah oktasnya. Jumlah oktas tersebut dihitung mulai dari 0 hingga 8 oktas.

Observasi Cuaca

Gambar 14. Grafik Perawanan Stasiun Meteorologi Japura Inhu, Bulan Juli, Agustus, dan September 2020

(20)

OBSERVASI ANGIN

Secara umum pada bulan Juli, Agustus dan September jumlah perawanan yang mendominasi ialah sebanyak 5-7 oktas. Pada bulan Juli presentase perawanan tertinggi ialah 5-7 oktas dengan banyaknya 80.40 %. Begitu pula dengan bulan Agustus dan September, presentase perawanan 5-7 oktas masih menjadi yang tertinggi dengan presentase 76.50% dan 75.9 %. Presentase jumlah awan terbanyak rata-rata terjadi pada siang hingga menjelang sore hari. Sedangkan presentase jumlah awan sedikit rata-rata terjadi pada pagi hari. Pemanasan dari matahari merupakan salah satu penyebab pertumbuhan awan yang banyak. Hal ini dikarenakan adanya peningkatan uap air yang dikarenakan pemanasan dari matahari.

Arah dan kecepatan angin yang diamati pada Stasiun Meteorologi Japura merupakan angin permukaan yang terukur melalui AWS. Arah angin yang dicatat merupakan arah dari datangnya angin. Sedangkan kecepatan yang diamati merupakan kecapatan dengan satuan knot. Pencatatan angin yang teramati melalui AWS merupakan angin rata-rata dalam kurun waktu 10 menit.

WIND ROSE BULAN JULI 2020

Pada bulan Juli rata-rata harian angin yang tercatat didominasi dari selatan. Rentang kecepatan rata-rata angin ialah 5 knot hingga 7 knot. Kecepatan angin terbesar di bulan Juli yaitu 19 knot dari arah timur yang terjadi pada tanggal 16 Juli 2020. Namun pada bulan Juli angin dominasi anginnya tenang (calm) dengan persentase 72,5 %.

Observasi Cuaca

Gambar 15. Windrose Stasiun Meteorologi Japura Inhu Bulan Juli 2020

(21)

WIND ROSE BULAN AGUSTUS 2020 Rata-rata angin harian pada bulan Agustus 2020 juga hampir sama dengan bulan Juli yakni arah angin di dominasi dari selatan. Sedangkan kecepatan rata-rata angin terbesar pada bulan ini ialah pada rentang 4 knot hingga 7 knot. Sedangkan kecepatan terbesar yang terjadi ialah sebesar 12 knot atau 22 Km/jam dari arah selatan. Kecepatan tersebut terjadi pada tanggal 12 Agustus 2020. Pada bulan Agustus tercatat persentase rata-rata harian angin calm sebesar 64.7 %.

WIND ROSE BULAN SEPTEMBER 2020

Angin yang mendominasi pada bulan September 2020 ialah angin yang berasal dari selatan. Rentang rata-rata kecepatan pada bulan September ialah sebesar 4 knot - 7 knot. Kecepatan terbesar ialah sebesar 15 knot atau 27 km/jam. Kecepatan tersebut terjadi pada tanggal 13 September 2020.

Observasi Cuaca

Gambar 16. Windrose Stasiun Meteorologi Japura Inhu Bulan Agustus 2020

Gambar 17. Windrose Stasiun Meteorologi Japura Inhu Bulan September 2020

(22)

Prakiraan curah hujan bulan Oktober 2020 di Provinsi Riau diperkirakan cukup bervariasi namun dominan pada pada curah hujan dengan intensitas menengah atau sedang. Terdapat beberapa wilayah yang di prediksi memiliki intensitas curah hujan kategori tinggi yaitu di sebagian wilayah Kabupaten Indragiri Hulu, Sebagian Kabupaten Indragiri Hilir dan di wilayah bagian timur (pesisir) dari Riau. Lebih jelasnya dapat dilihat ditabel di bawah ini:

Curah Hujan (mm) Daerah

Rendah Sebagian wilayah Kabupaten Rokan Hulu dan Kabupaten Rokan Hilir

Menengah

Kota Pekanbaru, Kabupaten Kampar, Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Siak, Kota Dumai, Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Indragiri Hilir,

Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Rokan Hulu,dan Kabupaten Rokan Hilir,

Tinggi

sebagian wilayah Kabupaten Indragiri Hulu, Sebagian Kabupaten Indragiri Hilir dan di wilayah bagian timur (pesisir) dari Riau

Sangat Tinggi Sebagian wilayah Kabupaten Rokan Hilir dan Sebagian Kabupaten Bengkalis

Prakiraan Curah Hujan

(23)

Prakiraan curah hujan bulan November 2020 di Provinsi Riau diperkirakan lebih di dominasi pada curah hujan dengan intensitas menengah atau sedang. Tidak ada prakiraan curah hujan dengan intensitas rendah di wilayah Provinsi Riau karena diperkirakan seluruh wilayah telah masuk musim penghujan. Terdapat beberapa wilayah yang di prediksi memiliki intensitas curah hujan kategori tinggi yaitu di sebagian Kabupaten Indragiri Hilir, sebagian wilayah Rokan Hulu dan di wilayah bagian timur (pesisir) dari Riau. Lebih jelasnya dapat dilihat ditabel di bawah ini:

Curah Hujan (mm) Daerah

Rendah -

Menengah

Kota Pekanbaru, Kabupaten Kampar, Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Siak, Kota Dumai, Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Indragiri Hilir, Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Rokan Hulu,dan Kabupaten Rokan Hilir,

Tinggi

sebagian wilayah Kabupaten Indragiri Hulu, Sebagian Kabupaten Indragiri Hilir dan di wilayah bagian timur (pesisir) dari Riau

Sangat Tinggi Sebagian wilayah Kabupaten Rokan Hilir

Prakiraan Curah Hujan

(24)

Prakiraan curah hujan bulan Desember 2020 di Provinsi Riau diperkirakan di dominasi pada curah hujan dengan intensitas menengah atau sedang. Sama halnya dengan bulan sebelumnya, pada bulan Desember tidak ada prakiraan curah hujan dengan intensitas rendah di wilayah Provinsi Riau karena diperkirakan seluruh wilayah telah masuk musim penghujan. Terdapat beberapa wilayah yang di prediksi memiliki intensitas curah hujan kategori tinggi yaitu di sebagian Kabupaten Indragiri Hilir, sebagian wilayah Rokan Hulu dan di wilayah bagian timur (pesisir) dari Riau. Lebih jelasnya dapat dilihat ditabel di bawah ini:

Curah Hujan

(mm) Daerah

Rendah -

Menengah

Kota Pekanbaru, Kabupaten Kampar, Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Siak, Kota Dumai, Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Indragiri Hilir, Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Rokan Hulu,dan Kabupaten Rokan Hilir, Tinggi sebagian Kabupaten Indragiri Hilir dan di wilayah bagian timur

(pesisir) dari Provinsi Riau

Sangat Tinggi Sebagian wilayah Kabupaten Rokan Hilir

Prakiraan Curah Hujan

(25)

Prakiraan sifat hujan bulan Oktober 2020 di Provinsi Riau diperkirakan bervariasi dari bawah normal hingga atas normal. Untuk kriteria di bawah normal terdapat di bagian utara Provinsi Riau. Sedangkan kriteria di atas normal umumnya terjadi di wilayah Riau bagian selatan dan pesisir (bagian timur). Lebih jelasnya dapat dilihat pada table di bawah ini:

Sifat Hujan (%) Daerah

Bawah Normal Sebagian wilayah Kabupaten Rokan Hulu dan sebagian Kabupaten Rokan Hilir.

Normal

Kota Pekanbaru, Kabupaten Kampar, sebagian Kabupaten Pelalawan, sebagian Kabupaten Siak, Kabupaten Kuantan Singingi, sebagian Kabupaten Bengkalis, sebagian Kabupaten Rokan Hulu,dan sebagian Kabupaten Rokan Hilir,

Atas Normal

Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Indragiri Hilir, sebagian wilayah Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Siak, sebagian Kabupaten Kampar, Kabupaten Bengkalis dan Kota Dumai.

Prakiraan Sifat Hujan

(26)

Prakiraan sifat hujan bulan November 2020 di Provinsi Riau diperkirakan bervariasi dari bawah normal hingga atas normal. Namun lebih di domasi sifat hujan kriteria normal. Untuk kriteria di bawah normal terdapat di bagian utara Provinsi Riau. Sedangkan kriteria di atas normal umumnya terjadi di wilayah Riau bagian selatan dan pesisir (bagian timur). Lebih jelasnya dapat dilihat pada table di bawah ini:

Sifat Hujan (%) Daerah

Bawah Normal Sebagian wilayah Kabupaten Rokan Hulu, sebagian Kabupaten Rokan Hilir, dan sebagian Kabupaten Bengkalis

Normal

Kota Pekanbaru, Kabupaten Kampar, Kabupaten Pelalawan, Kota Dumai sebagian Kabupaten Siak, sebagian Kabupaten Kuantan Singingi, sebagian Kabupaten Bengkalis, sebagian Kabupaten Rokan Hulu,dan sebagian Kabupaten Rokan Hilir, sebagian Kabupaten Indragiri Hulu, sebagian Kabupaten Indragiri Hilir

Atas Normal

sebagian Kabupaten Indragiri Hulu, sebagian Kabupaten Indragiri Hilir, sebagian wilayah Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Siak, sebagian Kabupaten Kampar, sebagian Kabupaten Bengkalis, dan sebagian Kabupaten Rokan Hilir.

Prakiraan Sifat Hujan

(27)

Prakiraan sifat hujan bulan Desember 2020 di Provinsi Riau diperkirakan bervariasi dari bawah normal hingga atas normal. Namun lebih di domasi sifat hujan kriteria normal. Untuk kriteria di bawah normal terdapat di bagian utara Provinsi Riau, sebagian wilayah Pelalawan dan sebagian Indragiri Hulu. Sedangkan kriteria di atas normal umumnya terjadi di wilayah Riau bagian selatan dan pesisir (bagian timur). Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Sifat Hujan (%) Daerah

Bawah Normal

Sebagian wilayah Kabupaten Rokan Hulu, sebagian Kabupaten Rokan Hilir, sebagian Kabupaten Bengkalis, sebagian wilayah Pelalawan dan sebagian Indragiri Hulu

Normal

Kota Pekanbaru, Kabupaten Kampar, Kabupaten Pelalawan, Kota Dumai sebagian Kabupaten Siak, sebagian Kabupaten Kuantan Singingi, sebagian Kabupaten Bengkalis, sebagian Kabupaten Rokan Hulu,dan sebagian Kabupaten Rokan Hilir, sebagian Kabupaten Indragiri Hulu, sebagian Kabupaten Indragiri Hilir

Atas Normal

sebagian Kabupaten Indragiri Hilir, sebagian wilayah Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten Pelalawan, sebagian Kabupaten Siak, sebagian Kabupaten Kampar, sebagian Kabupaten Bengkalis, dan sebagian Kabupaten Rokan Hilir.

Prakiraan Sifat Hujan

(28)

Klasifikasi Indeks Tingkat Penyulutan Api ( FFMC ) bulan Juli 2020 di daerah Kabupaten Indragiri Hulu rata-ratanya adalah 74.4 atau dalam kategori tinggi. Pada bulan Juli 2020 fluktuasi Indeks FFMC ( Fine Fuel Moisture Code ) harian berkisar antara 17.1 ( Kategori Rendah ) hingga 88.6 ( Kategori Tinggi ). Untuk Klasifikasi Indeks Tingkat Kekeringan ( DC ) bulan Juli 2020 memiliki rata-rata 180.2 yaitu termasuk dalam kategori rendah. Klasifikasi Indeks DC ( Drought Code ) memiliki fluktuasi harian yang berkisar antara 78.4 ( Kategori Rendah ) hingga 243.6 ( Kategori Sedang ). Sedangkan untuk klasifikasi Indeks tingkat kesulitan pengendalian kebakaran ( FWI ) pada bulan Juli 2020 memiliki rata-rata 4.7 yang termasuk dalam kategori sedang. Klasifikasi Indeks FWI ( Fire Weather Indeks ) memiliki fluktuasi harian harian yang berkisar antara 0 (Kategori Rendah ) hingga 13.4 ( Kategori Tinggi ).

Informasi Tingkat Bahaya Kebakaran

(29)

Klasifikasi Indeks Tingkat Penyulutan Api ( FFMC ) bulan Agustus 2020 di daerah Kabupaten Indragiri Hulu rata-ratanya adalah 79.1 atau dalam kategori tinggi. Pada bulan Agustus 2020 fluktuasi Indeks FFMC ( Fine Fuel Moisture Code ) harian berkisar antara 15.4 ( Kategori Rendah ) hingga 89.4 ( Kategori Ekstrem ). Untuk Klasifikasi Indeks Tingkat Kekeringan ( DC ) bulan Agustus 2020 memiliki rata-rata 56.1 yaitu termasuk dalam kategori rendah. Klasifikasi Indeks DC ( Drought Code ) memiliki fluktuasi harian yang berkisar antara 7.3 ( Kategori Rendah ) hingga 126.9 ( Kategori rendah ). Sedangkan untuk klasifikasi Indeks tingkat kesulitan pengendalian kebakaran ( FWI ) pada bulan Agustus 2020 memiliki rata-rata 5.0 yang termasuk dalam kategori sedang. Klasifikasi Indeks FWI ( Fire Weather Index ) memiliki fluktuasi harian yang berkisar antara 0 (Kategori Rendah ) hingga 12.7 ( Kategori Tinggi ).

Informasi Tingkat Bahaya Kebakaran

(30)

Klasifikasi Indeks Tingkat Penyulutan Api ( FFMC ) bulan September 2020 di daerah Kabupaten Indragiri Hulu rata-ratanya adalah 73.1 atau dalam kategori tinggi. Pada bulan September 2020 fluktuasi Indeks FFMC ( Fine Fuel Moisture Code ) harian berkisar antara 38.6 ( Kategori Sedang ) hingga 87.7 ( Kategori Ekstrem ). Untuk Klasifikasi Indeks Tingkat Kekeringan ( DC ) bulan September 2020 memiliki rata-rata 61.8 yaitu termasuk dalam kategori rendah. Klasifikasi Indeks DC ( Drought Code ) memiliki fluktuasi harian yang berkisar antara 7.2 ( Kategori Rendah ) hingga 123.5 ( Kategori rendah ). Sedangkan untuk klasifikasi Indeks tingkat kesulitan pengendalian kebakaran ( FWI ) pada bulan September 2020 memiliki rata-rata 2.4 yang termasuk dalam kategori sedang. Klasifikasi Indeks FWI ( Fire Weather Index ) memiliki fluktuasi harian yang berkisar antara 0 (Kategori Rendah ) hingga 12.7 ( Kategori Tinggi ).

Informasi Tingkat Bahaya Kebakaran

(31)

Jln. Lintas Timur Sumatera, Bandara Japura Rengat,

Indragiri Hulu, Riau

Gambar

Gambar 2  Grafik Indeks IOD  (sumber: www.bom.gov.au)
Gambar 4  Anomali OLR
Gambar 5. Pergerakan Angin 850 mb
Gambar 6.  Grafik Suhu Permukaan Stasiun Meteorologi  Japura Inhu, Bulan Juli, Agustus, dan September 2020
+7

Referensi

Dokumen terkait

Analisis data digunakan dalam penelitian ini yaitu, metode analisis SWOT (Strenghts,.. 22 Opportunities, Weaknesses, Threats), digunakan untuk menentukan strategi

Permasalahan mitra dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah minimnya pemahaman anggota Federasi Serikat Pekerja KAHUTINDO Kota Pekanbaru mengenai

Capaian Pembelajaran : Mahasiswa mampu mempresentasikan karya produksi siaran televisi yang berorientasi pada pengembangan sumberdaya perdesaan dan kearfian lokal ;.

Berdasarkan rumusan masalah di atas penelitian ini memiliki tujuan yaitu mendeskripsikan tanggapan masyarakat terhadap cerita rakyat Candi Cetho di Kecamatan Jenawi

Tabel 20 Jumlah Kasus Penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I) menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten Buleleng Tahun 2015.. Tabel 21

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan di atas, maka simpulan dari penelitian ini adalah, sebagai berikut. 1) Alasan bekerja sebagai dagang canang sari, terdapat

Untuk dapat melaksanakan tugas dimaksud maka Perbekel dibantu oleh Sekretaris Desa dan Perangkat Desa lainnya yakni Kaur Pemerintahan, Pembangunan, Umum, Keuangan dan

Foto Panoramic adalah salah satu foto yang dihasilkan dari penggabungan beberapa foto yang diambil secara berurutan yang kemudian digabungkan sehingga menghasilkan