1 | P a r a m e r
STRATEGI PERGURUAN TINGGI DALAM MENINGKATKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN PADA MAHASISWA STMIK MITRA KARYA BEKASI
Anita Novialumi STIE Tribuana Bekasi Anyta.lumi7@gmail.com
Abstract: This study describes on research results aimed at determine the strategies used by universities in improving the entrepreneurial spirit of students and to know obstacles faced by universities in improving the entrepreneurial spirit. In data collection, the researcher used the interviews and documentations where the method is done to obtain the data clearly and in detail. The findings indicate that the strategy undertaken by STIMIK Mitra Karya Bekasi in improving entrepreneurship spirit of the students. These strategies include: Entrepreneurship courses, The Student Study Service of Enterpreneurship, entrepreneur internships, and student creative programs. In implementing the strategy is certainly there are some obstacles in the process. These obstacles are a weak entrepreneurial spirit, lack of responsibility for students in tasks assigned, lack of monitoring, and most importantly the problem of funds. Keywords: Higher Education Strategy, Entrepreneurship, Enterpreneur Soul
Abstrak: Penelitian ini mendeskripsikan hasil penelitian yang bertujuan untuk mengetahui strategi apa yang digunakan perguruan tinggi dalam meningkatkan jiwa kewirausahaan mahasiswa dan untuk mengetahui kendala apa saja yang dihadapi perguruan tinggi dalam peningkatan jiwa kewiraushaan. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan metode wawancara, dan dokumentasi yang dimana metode tersebut dilakukan untuk memperoleh data secara jelas dan rinci. Hasil penelitian menjelaskan bahwa ada beberapa strategi yang digunakan oleh STIMIK Mitra Karya Bekasi dalam meningkatkan jiwa kewirausahaan mahasiswa. Strategi tersebut meliputi: kuliah kewirausaan, KKN-usaha, magang kewirausahaan, dan program kreatif mahasiswa. Dalam melaksanakan strategi tersebut pastinya di dalamnya terdapat beberapa kendala dalam prosesnya. Kendala-kendala tersebut adalah jiwa kewirausahaan yang lemah, kurangnya tanggung jawab para mahasiswa dalam tugas yang diberikan, kurang pemantauan, dan yang paling utama adalah masalah dana. Kata kunci: Strategi Perguruan Tinggi, Kewirausahaan, Jiwa Kewirausahaan
PENDAHULUAN
Di era zaman saat ini, Indonesia
amat sangat membutuhkan banyak
wirausaha baru terutama para generasi
muda yang berwirausaha. Tingkat
pengangguran, baik yang tidak
berpendidikan maupun yang
berpendidikan, serta sedikitnya lapangan
kerja merupakan jawaban mengapa kita
memerlukan adanya wirausaha baru.
Dengan demikian, menjadi wirausaha pada
saat ini sangatlah diperlukan, bukan hanya
untuk kepentingan diri sendiri, tetapi yang
paling utama adalah sebagai pengabdian
kita kepada bangsa dan negara dengan
2 | P a r a m e r
banyak. Menurut William Danko:
“Seorang wirausahawan (entreprenuer)
mempunyai kesempatan 4 kali lebih besar
untuk menjadi milyuner”. Menurut
majalah FORBES: “75% dari 400 orang terkaya di Amerika berprofesi sebagai
enter-prenuer”. Fakta membuktikan
bahwa banyak entre-prenuer sukses yang
berawal usaha kecil(Siswoyo, 2006).
Entrepreneur adalah mereka yang
berani mewujudkan ide menjadi
kenyataan. Menurut Joseph Schumpeter,
Entrepeneur is a person who perceives an
oppotunity and creates an organization to
pur-sue it (Bygrave, 1994:2). Wirausaha
adalah orangyang melihat adanya peluang,
kemudian menciptakan sebuah organisasi
untuk memanfaatkan peluang tersebut.
Berdasar data Badan Pusat Statistik
(BPS), Tingkat Pengangguran Terbuka
(TPT) di Indonesia pada Agustus 2016
mencapai 7,02 persen. Dari banyaknya
jumlah pengangguran yang ada di
Indonesia, dapat ditarik kesimpulan bahwa
mencari pekerjaan sangatlah sulit. Angka
pengangguran tersebut haruslah
diturunkan. Bukan rahasia umum lagi jika
Indonesia sebagai salah satu peta
perekonomian dunia dalam pertemuan
World Economic Forum on East Asia,
seharusnya menjadi momentum bagi
pemerintah untuk mencetak pengusaha
sebanyak-banyaknya. Tapi pada
kenyataannya, rasio pengusaha di
Indonesia masih sangatlah minim
dibandingkan negara-negara tetangga.
Melihat fenomena diatas maka
pendidikan wirausaha sangatlah
dibutuhkan untuk menumbuh kembangkan
hasrat, jiwa dan perilaku berwirausaha di
kalangan masyarakat khususnya generasi
muda (Kourilsky dan Walstad, 2013).
Berhubungan dengan pengaruh pendidikan
kewirausahaan tersebut, dibutuhkan
adanya pemahaman tentang cara
mengembangkan dan mendorong lahirnya
para wirausaha muda yang memiiki
potensi sejak mereka berada di bangku
sekolah.
Pemahaman tentang kewirausahaan
haruslah dimiliki oleh setiap mahasiswa.
Karena para mahasiswa sebagai penerus
bangsa yang diharapkan akan melanjutkan
cita-cita negara yaitu memajukan negara
Republik Indonesia. Sehingga dengan hasil
dari pendidikan yang dikuasainya mampu
menciptakan lapangan kerja. Selain itu,
para mahasiswa diharapkan mampu
bekerja dengan baik, dilihat dari segi ilmu
maupun teknis lapangan. Jadi, sebisa
mungkin seorang mahasiswa dituntut
untuk berpikir secara kreatif terhadap
peluang bisnis yang ada di masyarakat dan
berani mencoba untuk memulai usaha.
Demikian pula pada STMIK Mitra
3 | P a r a m e r
Perguruan Tinggi swasta di Kota Bekasi,
Jawa Barat, tentu memiliki tujuan agar
para lulusan perguruan tinggi tidak
mengalami kesulitan untuk dapat
menembus pasar dunia kerja. Untuk itu,
kepada para mahasiswa dipandang perlu
diberikan bekal pengetahuan dan
ketrampilan kewirausahaan agar mereka
memiliki pengalaman berwirausaha dan
meningkatkan daya saing yang kuat di
dunia kerja. Hal ini yang mendasari
pentingnya upaya untuk
menumbuhkembangkan kewirausahaan di
kalangan mahasiswa.
Upaya STMIK Mitra Karya Bekasi
dalam meningkatkan jiwa kewirausahaan
dikalangan mahasiswa merupakan hal
terpenting bagi perguruan tinggi agar dapat
mencetak para lulusan agar bisa mandiri
dan mampu berkompetisi. Untuk itu,
perguruan tinggi memiliki strategi dalam
meningkatkan jiwa kewirausahaan dalam
mewujudkan harapan untuk para lulusan
STMIK Mitra Karya Bekasi.
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini, penulis
menggunakan metode kualitatif yang
diarahkan pada penggunaan metode studi
deskriptif di STMIK Mitra Karya Bekasi.
Menurut Yusuf (2016:62) menjelaskan
bahwa penelitian deskriptif kualitatif
mencoba memberikan gambaran keadaan
masa sekarang secara mendalam.
Penelitian ini merupakan usaha sadar dan
sistematis untuk memberikan jawaban
terhadap suatu masalah dan mendapatkan
informasi lebih mendalam dan luas
terhadap suatu fenomena. Metode ini
digunakan untuk mendiskripsikan dan
mengeksplorasi fenomena, peristiwa,
aktifitas sosial, sikap, kepercayaan,
persepsi, pemikiran orang secara individu
maupun kelompok secara menyeluruh,
luas dan mendalam tentang strategi
perguruan tinggi dalam meningkatkan jiwa
kewirausahaan pada mahasiswa STMIK
Mitra Karya Bekasi. Terdapat beberapa
informan yakni meliputi: Ketua STMIK
Mitra Karya, para ketua prodi, kepala
bagian kemahasiswaan, dan para dosen
bidang studi Kewirausahaan. Teknik
pengumpulan data yang digunakan yaitu
melalui wawancara dan dokumentasi.
HASIL PENELITIAN
Berdasarkan hasil penelitian
melalui wawancara dan dokumentasi
mengenai strategi perguruan tinggi yang
digunakan dalam meningkatkan jiwa
kewirausahaan pada mahasiswa di STMIK
mitra Karya Bekasi pengembangan
kualitas kinerja pegawai, peneliti
mendapatkan beberapa data tentang
strategi apa saja yang digunakan untuk
meningkatkan jiwa kewirausahaan pada
mahasiswa dan mengenai kendala apa saja
4 | P a r a m e r
setiap strategi perguruan tinggi dalam
meningkatkan jiwa kewirausahaan pada
mahasiswa. Hal ini juga disajikan dalam
bentuk teks prosedural.
1. Strategi Pengembangan Kualitas Pegawai
Berdasarkan hasil penelitian,
peneliti beberapa memperoleh data
dari para informan yang sudah peneliti
pilih mengenai tujuan yang pertama
yaitu tentang strategi perguruan tinggi
dalam meningkatkan jiwa
kewirausahaan pada mahasiswa
STMIK Mitra Karya Bekasi.
Perguruan tinggi menggunakan
beberapa strategi untuk meningkatkan
jiwa kewirausahaan mahasiswa yaitu
kuliah kewirausaan, KKN-usaha,
magang kewirausahaan, dan program
kreatif mahasiswa.
1) Kuliah Kewirausahaan
Strategi yang pertama
dilakukan oleh perguruan tinggi
yaitu dengan mengadakan mata
kuliah kewirausahaan secara
terstruktur. Mata kuliah
kewirausahaan di perguruan tinggi
ini tidak hanya mempelajari
landasan-landasan teori saja.
Melainkan juga memasukkan
unsur-unsur pendidikan karakater
di dalamnya. Berdasarkan analisis
yang dilakukan oleh peneliti
terhadap data yang diperoleh
selama wawancara dan
dokumentasi maka diperoleh data
bahwa perkuliahan kewirausahaan
ini berkontribusi dalam
menumbuhkan jiwa
entrepreneurship mahasiswa,
antara lain: Menumbuhkan
wawasan berwirausaha,
menumbuhkan mental dan
semangat wirausaha,
menumbuhkan semangat
membangun bisnis yang beretika,
dan meningkatkan motivasi
mahasiswa dalam berwirausaha.
2) KKN Usaha
Strategi yang kedua
yaitu dengan mengadakan
Program KKN Usaha. Program
KKN ini perlu dilaksanakan
dengan tujuan memberikan
pemahaman kepada mahasiswa
secara langsung mengenai praktek
kewirausahaan. Informasi didapat
dari wawancara ketua perguruan
tinggi bahwa kegiatan
KKN-Usaha ini sangat bermanfaat dan
mampu meningkatkan jiwa
kewirausahaan para mahasiswa.
Kegiatan ini mahasiswa diberi
penyuluhan dari industri-industri
5 | P a r a m e r
perguruan tinggi tersebut. Selain
itu mahasiswa dilatih untuk
membuat produk dan dipasarkan
secara kelompok.
3) Magang Kewirausahaan
Selanjutnya strategi
yang dilakukan adalah dengan
mengadakan program magang
Kewirausahaan. Program ini
dilakukan dengan memberikan
pengalaman kepada mahasiswa
untuk berlatih secara langsung
kepada pengusaha-pengusaha di
lingkungan sekitar. Program ini
bertujuan untuk melatih
kemampuan siswa dalam
pemahaman resiko-resiko yang
akan dihadapi dan cara
pemecahannya. Dengan strategi
magang kewirausahaan ini
mahasiswa benar-benar
memperoleh pengalaman
melakukan usaha.
4) Program Kreatif Mahasiswa
(PKM)
Strategi yang terakhir
adalah dengan membentuk
Program Kreatif Mahasiswa
(PKM) di STMIK Mitra Karya
Bekasi. PKM dikembangkan
untuk membawa mahasiswa
mencapai taraf pencerahan
kreativitas dan inovasi
berdasarkan penguasaan sains dan
teknologi. Para mahasiswa yang
telah mempelajari ilmu
pengetahuan dasar kewirausahaan
didorong untuk memiliki ide baru
sehingga mampu menciptakan
produk-produk baru yang layak
saing dan inovatif. Minat
berwirausaha tidak harus sesuatu
yang tidak pernah dibuat orang,
tetapi lebih mengembangkan ke
hal yang sudah ada. Pemakaian
konsep pakai teknik amati tiru dan
modifikasi bisa menjadi pilihan.
Ide kreatif mahasiswa dapat
dikembangkan melalui dorongan
dari dosen-dosen pada program
studi. Bimbingan yang bersifat
sharing akan menjadi wadah
diskusi efektif untuk mencari
minat mahasiswa.
2. Kendala-kendala Perguruan Tinggi dalam Meningkatkan Jiwa Kewirausahaan Mahasiswa
Meningkatkan jiwa
kewirausaha mahasiswa dengan
strategi-strategi yang telah dijelaskan
oleh para informan tidaklah mudah.
Semua strategi ini menjuruskan
kepada keminatan mahasiswa dalam
berwirausaha. Secara faktual pastinya
6 | P a r a m e r
hambatan dalam prosesnya. Faktor
yang menghambat pogram ini antara
lain karena jiwa kewirausahaan
mahasiswa yang masih kurang dalam
melakukan usahanya sehingga di
tengah jalan usahanya berhenti.
Kemudian terlambatnya mahasiswa
dalam menyerahkan laporan usahanya
kepada panitia atau ketua PKM. Serta
dari panitia atau ketua yang kurangnya
pemantauan dengan cara melihat
secara langsung usaha yang sedang
dilakukan oleh para mahasiswa.
Penghambat selanjutnya juga
dikarenakan masalah dana, dana juga
bisa menjadi faktor pendukung namun
di sisi lain juga bisa menjadi
penghambat karena menurut
mahasiswa dana yang diperoleh masih
minim, mahasiswa banyak mengeluh
tidak mempunyai tempat usaha.
Kemudian yang dapat menjadi
penghambat adalah karena sanksi
yang kurang tegas untuk diberikan
kepada mahasiswa yang kurang
mematuhi peraturan.
PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian
tentang strategi perguruan tinggi dalam
meningkatkan jiwa kewirausahaan pada
mahasiswa STMIK Mitra Karya Bekasi
diperoleh data dari para informan ada
beberapa strategi yang digunakan. Strategi
tersebut meliputi: kuliah kewirausaan,
KKN-usaha, magang kewirausahaan, dan
program kreatif mahasiswa. Dalam
melaksanakan strategi tersebut pastinya di
dalamnya terdapat beberapa kendala dalam
prosesnya. Kendala-kendala tersebut
adalah jiwa kewirausahaan yang lemah,
kurangnya tanggung jawab para
mahasiswa dalam tugas yang diberikan,
kurang pemantauan, dan yang paling
utama adalah masalah dana.
DAFTAR PUSTAKA
Bygrave, dan William, D. 1994. The
Portable MBA in En-trepreneurship.
New York: John Willey & Sons, Inc.
Kourilsky, dan Walstad. 2013. Entrepreneurship and Femele Youth
Knowladege, Atitudes, Gender
Differences and Educational
Practices. Journal of Business
Venturing, 13(1):77-88
Siswoyo, B.B. 2006. Strategi Pengembangan Usaha Kecil. Seminar Ekonomi Indonesia 2006 Di Blitar 8 Maret 2006.