1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dunia investasi selalu memiliki kharismanya yang selalu membuat menarik untuk diikuti. Terutama bagi para pelaku ekonomi khususnya para investor. Fluktuasi pergerakan indeks dan harga-harga saham memberikan
peluang bagi para investor untuk memperoleh keuntungan yang cukup besar, jika dibandingkan dengan pendapatan bunga yang diperoleh seorang nasabah dari
hasil menyimpan dananya dalam bentuk deposito atau produk saving lainnya. Tidak dipungkiri juga selain berpeluang untuk memberikan keuntungan yang lebih besar bagi investor, fluktuasi ini juga berisiko merugikan
investor. Namun dari semua peluang keuntungan dan risiko yang lebih besar, ada hal penting yang harus diperhatikan dalam berinvestasi, yakni informasi.
Informasi adalah hal yang sangat penting guna pengambilan keputusan. Seorang investor harus mengetahui tentang informasi perusahaan yang sahamnya akan dibeli. Dalam memutuskan berinvestasi pada suatu perusahaan, tentunya seorang
investor akan mempertimbangkan banyak hal, salah satunya adalah bergantung pada penyajian informasinya, sehingga investor dapat mencerna informasi yang
diperoleh dan dapat menginterpretasikannya dalam bentuk sebuah keputusan, yakni keputusan investasi.
Menurut Luciana Spica Almilia (2010), seorang investor yang akan
informasi-informasi yang ada di perusahaan tersebut. Hal ini penting bagi pengambilan keputusan Investasi. Kenyataannya tidak semua hasil keputusan investasi yang
diambil oleh investor berasal dari pertimbangan matang secara rasional tapi juga banyak faktor yang akan mempengaruhi pengambilan Keputusan tersebut secara
Irasional.
Salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan investasi oleh investor adalah pola penyajian informasi yang disajikan, seperti yang telah
diungkapkan dalam Barbara Gunawan dan M. Hendra Yusuf (2012) bahwa Pola pengungkapan menyebabkan perbedaan dalam pengambilan Keputusan Investasi
baik pola Step by step (SbS) atau End of sequence (EoS).
Hogarth dan Einhorn (1992) telah mengembangkan Model Belief Adjustment untuk memberikan penjelasan yang lengkap mengenai bagaimana
informasi diinterpretasikan dan diproses dengan mempertimbangkan tiga karakteristik yang juga berperan penting dalam Bayes’ Theorem, yakni: (1) arah;
(2) kekuatan; dan (3) tipe, dan dinyatakan oleh Ashton dan Ashton (1988), dalam Luciana Spica (2010) bahwa Model Belief Adjustment yang dikembangkan Hogart dan Einhorn mempertimbangkan dua karakteristik penting lain yang
diabaikan dalam Bayes’ Theorem, yakni: urutan dan pola penyajian informasi serta dinyatakan lebih merepresentasikan sikap individu terhadap bukti.
Model Belief Adjustment merupakan model revisi keyakinan yang diajukan oleh Hogarth dan Einhorn (1992), yang memproposisikan bahwa individu memproses informasi dengan berurutan akan menggunakan proses
menjelaskan secara komprehensif bagaimana menginterpretasikan informasi dan memproses informasi yang di dapat. Model Belief Adjustment Hogarth dan
Einhorn (1992) merupakan model yang lebih komprehensif dibandingkan model
Bayes’ Theorem dalam model revisi keyakinan.
Pinsker (2011) menunjukkan bahwa Urutan informasi yang panjang telah terjadi efek risensi bukan efek primasi. Teori Belief Adjustment Model dari (Hogarth dan Einhorn, 1992) mengemukakan bahwa dalam kondisi tertentu
individu cenderung membobot informasi terkini lebih besar dari informasi sebelumnya atau dengan kata lain terdapat efek risensi. Jadi, efek resensi adalah
individu yang menerima dua informasi dengan muatan berbeda yang bersifat good news/ bad news (++--) dan menerima informasi secara berurutan maka individu cenderung merevisi informasi ke arah bagian terakhir yang disajikan
dalam urutan step by step (SbS).
Menurut penelitian sebelumnya, Abu-Nassar dan Rutherford (1996),
bahwa neraca dan laporan rugi laba merupakan sumber informasi penting bagi responden. Al-Razeen dan Karbhari (2007), menguji persepsi pengguna laporan tahunan (investor indivudual, investor institusional, kreditor, analis keuangan dan
pejabat pemerintahan) di Arab Saudi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bagian terpenting dalam laporan tahunan adalah neraca dan laporan rugi laba.
Disimpulkan dari hasil Penelitian sebelumnya bahwa informasi akuntansi yang terkandung dalam laporan keuangan perusahaan mempunyai relevansi nilai dan bermanfaat bagi investor dalam proses pengambilan keputusan investasi. Hal ini
investasi yang akan dilakukan. Dengan adanya fenomena pengungkapan laporan keuangan perusahaan, peneliti terdorong untuk melakukan pengujian terhadap
pengaruh informasi akuntansi (laporan keuangan perusahaan) dalam pengambilan keputusan investasi. Para investor membutuhkan informasi kualitatif yang lebih
future-oriented dalam laporan keuangan tahunan perusahaan dan menggunakan informasi tersebut secara luas. Perusahaan-perusahaan biasanya mempunyai informasi negatif dan positif yang akan disampaikan dalam laporan tahunan, dan
komunikasi mengenai informasi tersebut merupakan hal penting bagi investor. Jadi, perlu upaya penelusuran bagaimana penyajian informasi tersebut dapat
mempengaruhi pengambilan keputusan investasi.
Tuttle et al (1997), menunjukkan bahwa urutan informasi mempengaruhi pergerakan harga saham. Urutan penyajian informasi dimulai
dengan ++-- (good news diikuti oleh bad news) atau bisa juga --++ (bad news diikuti oleh good news). Jika urutan penyajian informasi ++-- (good news diikuti
oleh bad news) individu cenderung downward bias, sedangkan jika urutan penyajian informasi --++ (bad news diikuti oleh good news) individu cenderung upward bias.
Berdasarkan review diatas serta beberapa hasil penelitian terdahulu, peneliti menyimpulkan bahwa terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
pengambilan keputusan investasi, namun peneliti tertarik untuk mengembangkan penelitian di atas dengan mempertimbangkan beberapa variabel yang akan digunakan sebagai dasar pengembangan penelitian, yaitu jenis informasi yang
panjang dengan urutan penyajian informasi (good news diikuti oleh bad news atau bad news diikuti oleh good news), dan pola penyajian informasi (step by step).
Oleh karena itu, penelitian pengembangan yang berkaitan dengan hal tersebut diatas dijadikan topik penelitian lebih lanjut, maka peneliti mengembangkan penelitian selanjutnya dengan judul “Pola Penyajian Informasi dan Keputusan
Investor yang Irasional”.
1.2 Perumusan Masalah
Apakah terdapat perbedaan keputusan investasi antara partisipan yang memperoleh informasi good news diikuti bad news dibandingkan partisipan yang
memperoleh informasi bad news diikuti good news pada pola penyajian Step by Step pada seri Informasi panjang ?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan keputusan investasi antara partisipan yang memperoleh informasi good news
diikuti bad news dibandingkan partisipan yang memperoleh informasi bad news diikuti good news pada pola penyajian Step by step dan seri Informasi panjang.
1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti
a. Penulis dapat menyampaikan hasil penelitian perihal masalah yang telah
diteliti kepada publik.
2. Bagi Perusahaan
a. Setelah membaca hasil penelitian ini, diharapkan perusahaan dapat
mengimplementasikannya pada perusahaan yang digeluti.
b. Setelah membaca hasil penelitian ini, diharapkan perusahaan dapat
menentukan kebijakan yang nantinya akan menarik minat lebih banyak investor untuk bergabung.
3. Bagi Dunia Pendidikan
Diharapkan penelitian ini dapat memperluas penelitian yang dilakukan oleh Teoh dan Shiu (1990); Cox, Brammer dan Millington (2004);
McLachlan dan Gardner (2004); Hughes II (2000); dan Glac (2009) dalam hal menguji pengaruh informasi akuntansi dan informasi nonakuntansi (laporan implementasi tata kelola dan tanggung jawab sosial) perusahaan dalam
pengambilan keputusan investasi.
1.5 Sistematika Penulisan Skripsi
Untuk mempermudah dalam pemahaman materi, penelitian ini dibagi dalam beberapa bab yang disusun secara sistematis dengan uraian sebagai berikut: Bab I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan yang
digunakan dalam penelitian ini. Bab II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini merupakan bagian yang berisi tentang penelitian terdahulu
digunakan sebagai dasar acuan teori bagi penelitian, kerangka pemikiran dan penentuan hipotesis awal penelitian yang diuji.
Bab III METODE PENELITIAN
Bab metode penelitian berisi variabel penelitian dan definisi
operasional penentuan populasi dan sampel, jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, metode pengumpula data, dan metode analisis merupakan deskrispsi tentang jenis atau model
analisis dan mekanisme alat analisis yang digunakan dalam penelitian. BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA
Bab ini menjelaskan garis besar tentang gambaran subyek penelitian, analisis data yang terdiri dari analisis deskriptif, analisis statistik dan uji beda Mann Whitney, serta pembahasan yang mengarah pada
perumusan masalah dan hipotesis penelitian BAB V PENUTUP