SAMBUTAN
REKTOR UNIVERSITAS LAMPUNG
Tabik puun,
Bapak-Ibu dan Mahasiswa yang berbahagia,
Pada saat ini Universitas Lampung menyiapkan dirinya turut serta dalam pendidikan tinggi era revolusi industri 4.0. Di era ekonomi digital sebagai era disrupsi teknologi, gabungan antara domain fisik, digital, dan biologi (Schwab, 2017). Kehadiran era 4.0 di Unila sebagai keniscayaan dengan meningkatkan kualitas keterampilan tenaga kerja dengan teknologi digital (Parray, ILO, 2017). Era revolusi industri 4.0 atau internasionalisasi pendidikan tinggi mendorong perguruan tinggi luar negeri wajib bekerja sama dengan perguruan tinggi Indonesia. Pergeseran ini menuntut keharusan dibenahinya program akademik, menyangkut mobilitas dosen dan mahasiswa, kurikulum internasional, mahasiswa internasional dan pengembangan kompetensi internasional. Ethos dan proses, meliputi pengembangan atmosfir akademik, aktivitas, kebijakan dan prosedur. Kolaborasi riset, terkait riset dan publikasi bersama.
Bagaimana dengan Dosen 4.0?
Untuk mempersiapkan dosen era revolusi industri 4.0, harus mempunyai kompetensi inti yang sesuai dengan kebutuhan industri 4.0. Kompetensi inti keilmuan (core competencies) yang kuat, soft skills meliputi critical thinking, creative, communication, dan collaboration.
Peran, meliputi menebar passion dan menginspirasi mahasiswa, teman bagi mahasiswa, teladan karakter. Selain itu, pemenuhan kewajiban terkait educational competence, competence in research, competence for digital business, competence in globalization, dan competence in future strategies.
Bagaimana dengan Mahasiswa 4.0?
Pembelajaran sebagai penjelajahan pengetahuan “a learning journey”, pendidikan
sebagai pengembangan karakter, personalize learners, beberapa approach meliputi design thinking, creative process, collaborative learning, project based learning, problem based learning dan pedagogy + andragogy + heutagogy.
Cara mengembangkan Mahasiswa 4.0 meliputi general education, yaitu (1) pendidikan yang menekankan pada pengetahuan dan kapasitas intelektual umum dalam kehidupan yang kompleks abad ke-21, (2) jenjang terakhir untuk mengembangkan karakter terpuji mahasiswa, dan pelestari NKRI. General education dilengkapi dengan kemampuan koginitif (berpikir kritis, sistemik, lateral dan tingkat tinggi, serta entrepreneuship), literasi baru (literasi data, literasi teknologi, dan literasi manusia), kegiatan ko dan ekstrakurikuler serta belajar sepanjang hayat.
General education secara komprehensif, di antaranya dijalankan melalui
program/matakuliah Kuliah Kerja Nyata (KKN). Matakuliah ini dalam lingkup intrakurikuler yang substansinya memadukan pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi dengan metode pemberian pengalaman integratif belajar dan bekerja kepada mahasiswa dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat. Capaian pembelajaran KKN diarahkan untuk menjamin keterkaitan (link and match) antara dunia akademik-teoritik dan dunia empirik-praktik.
Program KKN dikembangkan melalui pendekatan pemberdayaan kelompok berbasis keluarga, sehingga KKN Unila menyebut dirinya sebagai KKN Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga. Sejalan dengan konsep pemberdayaan, maka melalui kerja sama antarinstitusi memunculkan bentuk/model pemberdayaan masyarakat melalui KKN tematik (KKN Revolusi Mental – Kemenko PMK, KKN Infrastruktur Permukiman – Kemen PUPERA, KKN PPM Dikti, KKN Sosialisasi ke-TKI-an – BNP2TKI, KKN Bersama dan KKN Kebangsaan, dll), sehingga diharapkan memperkaya dan memaksimalkan peran mahasiswa KKN sebagai bagian dari kid zaman now
mau dan mampu mengimplementasikan fungsinya sebagai agen perubahan dan pembangunan masyarakat.
Untuk itu semua, saya menyambut baik penerbitan Buku Panduan Kuliah Kerja Nyata yang berisi Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) dan Petunjuk Teknis (Juknis) serta Tata Tertib KKN Universitas Lampung. Melalui buku ini merupakan upaya untuk memberikan arahan dan informasi terkait pengelolaan dan pelaksanaan Program KKN, sehingga lebih terencana, sistematis, terarah, terukur, teruji, ternilai dan bermanfaat bagi masyarakat, terutama mahasiswa peserta KKN, Pemerintah Daerah, dan masyarakat yang menjadi mitra sekaligus sasaran Program KKN.
Ke depan semakin terwujud “the dream come true” obsesi BP KKN Unila menjalin kerja
sama secara kelembagaan antarperguruan tinggi dan pemerintah daerah untuk menyelenggarakan KKN lintas provinsi, bahkan lintas negara terutama di lingkup regional Asia Tenggara. Mahasiswa KKN Unila mampu menjalankan Program KKN di berbagai wilayah dan negara tetangga, sebagai sumbangsih pikiran dan tenaga untuk “Berkarya dan Berinovasi untuk Bangsa”, simbol semangat Unila. Arah menuju kesana sudah terbangun melalui KKN Bersama dan KKN Kebangsaan. Selamat buat BP-KKN Unila yang telah sukses berjuang dan akhirnya ditunjuk oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi menjadi Tuan Rumah KKN Kebangsaan Tahun 2018. Saya sangat bangga dengan prestasi ini. Unila semakin mewujudkan Renstra Unila Tahap Ketiga dan pendidikan tinggi era revolusi industri 4.0, sebagai modal mencapai visi: “10 Perguruan Tinggi Terbesar di Indonesia”.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Tim Penyusun Buku Panduan KKN oleh Badan Pelaksana KKN Unila yang telah bergotong royong, bekerja keras dan penuh dedikasi tinggi berupaya menyusun serangkaian tahapan pengelolaan KKN dengan baik, tertib dan bertanggung jawab. Jayalah Unilaku.
Bandar Lampung, 14 April 2018
Rektor,
Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P.
PENGANTAR
KETUA BP-KKN UNIVERSITAS LAMPUNG
Badan Pelaksana KKN (BP-KKN) dibentuk berdasarkan Keputusan Rektor Universitas Lampung Nomor: 66/UN26/KP/2015. Berdasarkan Keputusan Rektor ini, BP-KKN adalah unit kerja yang memiliki kewenangan untuk melakukan Pengelolaan dan Pertanggungjawaban kegiatan akademik dan nonakademik KKN sebagai bagian integral dari kurikulum Strata-1. Untuk mengelola kegiatan KKN tersebut, maka BP-KKN membuat Buku Panduan sebagai pedoman/panduan bagi BP-KKN, Tim Pelaksana, Mahasiswa, dan K/DPL dalam perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan kegiatan Program KKN.
Buku Panduan ini dibuat sebagai pedoman agar pelaksanaan kegiatan KKN menjadi lebih terencana, terukur, terarah, sistematis dan bermanfaat buat masyarakat hingga memperoleh hasil maksimal mewujudkan capaian pembelajaran matakuliah KKN.
Buku Panduan ini memuat tentang landasan pemikiran dan dasar hukum, filosofi, maksud dan tujuan KKN, pengelolaan kegiatan KKN, program kerja, serta ketentuan dan tahapan pelaksanaan serta Tata Tertib KKN. Buku ini diharapkan dapat meningkatkan keterpaduan antara perguruan tinggi, kementerian/lembaga pemerintah dan swasta serta mitra kerja dalam usaha pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan KKN.
Terima kasih disampaikan kepada berbagai pihak yang telah berkenan memberikan saran, kritik, dan masukan dalam rangka penyusunan buku panduan ini.
Bandar Lampung, 14 April 2018 Ketua BP-KKN,
Sri Waluyo, S.T.P., M.Si., Ph.D.
DAFTAR ISI
B. Identifikasi masalah dan potensi ... C. Contoh identifikasi masalah ... D. Jadwal panduan teknis pelaksanaan KKN ………DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kalender Kegiatan KKN Universitas Lampung Tahun 2017 ...
DAFTAR GAMBAR
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LANDASAN PEMIKIRAN DAN DASAR HUKUM
Pendidikan pada dasarnya merupakan proses pendewasaan dan pemandirian manusia secara sistematis, agar siap menjalani kehidupan secara bertanggung jawab. Menjalani kehidupan secara bertanggung jawab berarti berani mengambil keputusan yang bijaksana sekaligus menanggung segala konsekuensi yang ditimbulkan.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 20 ayat 2 menyatakan bahwa: “Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat”. Pada pasal 24 ayat 2 disebutkan: “Perguruan tinggi memiliki otonomi untuk mengelola sendiri lembaga sebagai pusat penyelenggaraan pendidikan tinggi, penelitian ilmiah, dan pengabdian kepada masyarakat”.
Ketiga aspek dalam Tridarma Perguruan Tinggi tersebut dilaksanakan dengan proporsi yang seimbang, harmonis, dan terpadu dengan harapan agar kelak para lulusan Perguruan Tinggi dapat menjadi insan yang beriman dan bertakwa, berilmu pengetahuan dan kompeten dalam bidang masing-masing, mampu melakukan penelitian dan bersedia mengabdikan diri demi keselamatan umat manusia, mempraktekkan ilmu dan menerapkan hasil penelitian yang dilakukan oleh sivitas akademik. Untuk itu diperlukan suatu media pendukung seperti kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Kuliah Kerja Nyata adalah suatu kegiatan intrakurikuler yang memadukan pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi dengan metode pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada mahasiswa dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat. KKN juga merupakan wahana penerapan serta pengembangan ilmu dan teknologi, dilaksakanakan di luar kampus dalam waktu tertentu, mekanisme kerja, dan persyaratan tertentu. Oleh karena itu, KKN diarahkan untuk menjamin keterkaitan antara dunia akademik-teoritik dan dunia empirik-praktis. Dengan demikian akan terjadi interaksi sinergis, saling menerima dan memberi, saling asah, asih dan asuh antara mahasiswa dan masyarakat.
Kondisi ini menuntut adanya peningkatan profesional pelaksanaan dan perubahan paradigma KKN tanpa meninggalkan ciri-cirinya yang bersifat interdisplin dan lintas sektoral. Oleh karena itu, dalam upaya meningkatkan profesionalisme pelaksanaan KKN, pengelola KKN berupaya memperhatikan paradigma KKN masa kini dan mendatang yaitu, (1) masyarakat sebagai mitra pembangunan dan bukan hanya sebagai obyek pembangunan; (2). Adanya sinergisme antar unsur tridarma perguruan tinggi melalui jalinan kerjasama dengan beberapa pihak terkait; (3). Sumber ide pembangunan (tema) dimungkinkan dari berbagai pihak, baik dari internal maupun eksternal perguruan tinggi, yang penting menyentuh kebutuhan dasar masyarakat di lokasi KKN; (4). Program kerja KKN antar wilayah (lokasi KKN) bisa beragam dan dengan sumber pendanaan dari berbagai pihak terkait (co-financing) untuk mendukung penyelenggaraan KKN.
Perguruan Tinggi untuk mengubah paradigma pelaksanaan KKN yang selama ini berbasis Pembangunan Masyarakat (community development) menjadi Pemberdayaan Masyarakat (community empowerment). Melalui pendekatan ini, kegiatan KKN tidak lagi berpusat pada mahasiswa tetapi pada masyarakat. Melalui kegiatan KKN mahasiswa melakukan transfer pengetahuan dan teknologi sesuai dengan potensi yang ada dalam masyarakat. Dalam konteks ini, masyarakat dilibatkan dalam penyusunan rencana, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi program kerja sehingga muncul rasa memiliki dari masyarakat. Rekonstruksi kegiatan KKN ini diharapkan mampu menghasilkan pemimpin sejati, yaitu lulusan Universitas Lampung (Unila) yang mempunyai empati dan peduli terhadap permasalahan masyarakat ekonomi lemah, dan mampu memberdayakan mereka agar bisa menolong diri mereka sendiri. KKN merupakan proses pembelajaran bagi mahasiswa sekaligus wahana pemberdayaan masyarakat. Pola ini direncanakan dan dilaksanakan secara sistematis berdasarkan masalah dan potensi yang ada di masyarakat, dirumuskan serta dilakukan bersama masyarakat. Hal ini diharapkan dapat memacu kemampuan masyarakat dalam pengembangan diri dan wilayah, sehingga kesejahteraannya meningkat.
KKN juga merupakan bentuk komitmen pengabdian, loyalitas dan solidaritas kepada masyarakat untuk mewujudkan visi dan misi Unila. KKN diharapkan dapat lebih meningkatkan empati, kepedulian, kerjasama mahasiswa secara multidisipliner dan berkontribusi dalam meningkatkan daya saing daerah dan nasional, serta mendorong terciptanya learning community.
B. PRINSIP DASAR DAN PELAKSANAAN
1. Prinsip Dasar
Sejalan dengan perubahan paradigma KKN, maka KKN dilaksanakan dengan berpijak pada prinsip-prinsip :
a. Keterpaduan aspek Tridarma Perguruan Tinggi; aspek pendidikan dan pengajaran, pengabdian kepada masyarakat yang berbasis penelitian menjadi landasan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan tolak ukur evaluasi KKN.
b. Pencapaian Tiga Manfaat Utama KKN; KKN dilaksanakan untuk mencapai pengembangan kepribadian mahasiswa (personality development),
pemberdayaan masyarakat (community empowerment) dan pengembangan institusi (institutional development).
c. Empati-Partisipatif; KKN dilaksanakan untuk menggerakan masyarakat dalam pembangunan melalui berbagai kegiatan yang dapat melibatkan, mengikutsertakan, dan menumbuhkan rasa memiliki masyarakat terhadap pembangunan. KKN dilaksanakan secara interaktif dan sinergis antara mahasiswa dan masyarakat. Sebagai konsekuensinya, keterlibatan kedua belah pihak dalam setiap kegiatan mutlak diperlukan. Keterlibatan itu dimulai sejak perencanaan program, penganggaran, dan pelaksanaan program. Untuk itu para mahasiswa dan pengelola KKN harus mampu mengadakan pendekatan sosio-kultural sehingga partisipasi masyarakat lebih meningkat.
mengembangkan mekanisme pola pikir dan pola kerja interdisipliner untuk memecahkan permasalahan yang ada di lokasi KKN.
e. Komprehensif-Komplementatif dan berdimensi luas; KKN berfungsi sebagai pengikat, perangkum, penambah dan pelengkap kurikulum yang ada. Dengan demikian diharapkan mahasiwa peserta KKN mampu mengaktualisasikan diri secara profesional dan proporsional.
f. Realistis-pragmatis; program-program kegiatan yang direncanakan pada dasarnya bertumpu pada permasalahan dan kebutuhan nyata di lapangan, dapat dilaksanakan sesuai dengan daya dukung sumber daya yang tersedia di masyarakat, dan memberikan manfaat bagi masyarkat, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
g. Environmental development; KKN dilaksanakan untuk melestarikan dan mengembangkan lingkungan fisik dan sosial untuk kepentingan bersama.
Berdasarkan prinsip-prinsip tersebut diharapkan mahasiswa KKN mampu mengidentifikasi permasalahan yang ada di masyarakat dan mencari solusinya sesuai dengan sumberdaya yang dimiliki. Dengan harapan, masyarakat mampu berswakelola, dan berswadana dalam pembangunan.
2. Prinsip Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan KKN dilakukan dengan karakteristik sebagai berikut:
a. Co-creation (gagasan bersama): KKN dilaksanakan berdasar pada suatu tema dan program yang merupakan gagasan bersama antara Universitas (dosen, mahasiswa, pusat studi) dengan pihak Pemerintah, mitra kerja dan masyarakat setempat.
b. Co-financing/co-funding (dana bersama): KKN dilaksanakan dengan pendanaan bersama antara mahasiswa, universitas, pihak Pemerintah, mitra kerja dan masyarakat setempat, sesuai dengan tema dan program yang telah disepakati.
c. Flexibility (keluwesan): KKN dilaksanakan berdasarkan pada suatu tema dan program yang sesuai dengan kebutuhan Pemerintah, mitra kerja dan masyarakat dalam proses pembangunan daerah dan pembangunan nasional.
d. Sustainability (berkesinambungan): KKN dilaksanakan secara berkesinambungan berdasarkan suatu tema dan program yang sesuai dengan tempat dan target tertentu. e. Research based Community Service: KKN dilaksanakan berbasis riset dalam
rangka meningkatkan kualitas kegiatan pengabdian kepada masyarakat; sehingga lebih mendayagunakan hasil-hasil penelitian untuk kepentingan pemberdayaan masyarakat sesuai dengan kebutuhan pembangunan dan kebutuhan pemerintah daerah.
C. TUJUAN DAN SASARAN
1. Tujuan
Tujuan KKN ada 3 muatan pemberdayaan (Trigatra KKN), yaitu : a) Pemberdayaan personal (Personal Empowerment);
2. Sasaran
Pada dasarnya kegiatan KKN Universitas Lampung akan diarahkan kepada 3 (tiga) sasaran utama, yaitu :
a. Mahasiswa
1. Memperdalam pengertian, penghayatan, dan pengalaman mahasiswa tentang:
a. Cara berfikir dan bekerja interdispliner dan lintas sektoral.
b. Kegunaan hasil pendidikan dan penelitian bagi pembangunan pada umumnya dan pembangunan daerah pedesaan pada khususnya.
c. Hambatan yang dihadapi masyarakat dalam proses pembangunan. d. Pengembangan potensi daerah.
2. Mendewasakan alam pikiran mahasiswa dalam setiap penelaahan dan pemecahan masalah yang ada di masyarakat secara pragmatis dan ilmiah. 3. Membentuk sikap dan rasa cinta, kepedulian sosial, dan tanggung jawab
mahasiswa terhadap kemajuan masyarakat.
4. Memberikan keterampilan kepada mahasiswa untuk melaksanakan program-program pengembangan dan pembangunaan.
5. Pembinaan mahasiswa agar menjadi seorang motivator dan problem solver. 6. Memberikan pengalaman dan keterampilan kepada mahasiswa sebagai kader
pembangunan.
b. Masyarakat
1. Memperoleh bantuan pemikiran dan tenaga untuk merencanakan serta melaksanakan program pembangunan.
2. Meningkatkan kemampuan berfikir, bersikap dan bertindak untuk mendukung program pembangunaan.
3. Memperoleh pembaharuan-pembaharuan yang diperlukan dalam pembangunan daerah.
4. Membentuk kader-kader pembangunan di masyarakat sehingga terjamin kesinambungan pembangunan.
5. Menerima transfer pengetahuan dan teknologi untuk memecahkan berbagai masalah yang ada di masyarakat.
c. Pemerintah
1. Memperoleh bantuan pemikiran dan tenaga serta ilmu, teknologi dan seni dalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan.
2. Memanfaatkan bantuan tenaga mahasiswa untuk melaksanakan program pembangunan yang telah direncanakan.
d. Perguruan Tinggi
2. Perguruan tinggi dapat menjalin kerjasama dengan instansi pemerintah atau departemen terkait dalam melaksanakan pembangunan dan transfer IPTEKS. 3. Perguruan tinggi dapat mengembangkan IPTEKS yang lebih bermanfaat
BAB 2
PENGELOLAAN KULIAH KERJA NYATA (KKN)
A. LEMBAGA PENGELOLA
Penyelenggaraan KKN di Unila dikoordinasikan oleh Ketua BP-KKN dan dilaksanakan oleh Pengurus Badan Pelaksana KKN berdasarkan Keputusan Rektor Universitas Lampung Nomor 129/UN26/KP/2017.
B. TATA LAKSANA PENGELOLAAN
1. Status dan Bobot Akademik Mata Kuliah KKN
KKN merupakan mata kuliah wajib pada kurikulum pendidikan sarjana (strata 1) yang diberlakukan untuk seluruh Fakultas di lingkungan Universitas Lampung dengan kode Mata Kuliah : Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kopel : UNI-616401 yang memiliki bobot 3 SKS (0 - 3). Berdasarkan bobot SKS tersebut maka kegiatan KKN sebagai mata kuliah terdiri dari proses Pembekalan, Pra KKN, kegiatan Baktiku Unilaku, dan pelaksanaan kegiatan di lokasi KKN. Penanggung jawab matakuliah KKN adalah langsung atas nama Ketua BP-KKN Universitas Lampung.
2. Alokasi waktu
Jangka waktu yang diperlukan mahasiswa untuk kegiatan KKN harus memenuhi persyaratan SKS 3 (0-3), dihitung seluruhnya pada saat mahasiswa melaksanakan Pembekalan, Pra-KKN, Baktiku Unilaku, Pelaksanaan, dan Pendadaran. Materi pembekalan terdiri dari dua lingkup utama, yakni (i) Pembekalan Proses meliputi filosofi dan konsep dasar KKN, tugas dan peran mahasiswa, identifikasi masalah dan perumusan program kerja, konsep dasar pemberdayaan masyarakat, membangun partisipasi masyarakat, kewirausahaan dan ekonomi kreatif, teknologi tepat guna, penyusunan matrik program kerja dan (ii) Pembekalan isi meliputi materi-materi yang langsung berhubungan dengan tematik tertentu. Beberapa contoh materi pembekalan isi adalah Simkeudes dari BPKP, Infrastruktur Permukiman untuk mewujudkan Kampung Hijau dari Kemen-PUPERA, sosialisasi tentang ketenagakerjaan ke luar negeri oleh BNP2TKI, potensi dan rencana strategis kabupaten dll.
Pra KKN adalah kegiatan survey lokasi KKN yang dilakukan oleh mahasiswa/Korcam/Kordes dan DPL untuk mengidentifikasi potensi dan masalah di lokasi KKN sebagai bahan pembuatan program kerja, sekaligus untuk pemantapan home stay bagi mahasiswa KKN. Kegiatan Pra KKN dilaksanakan selama tiga hari dan wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa peserta KKN.
C. JENIS PROGRAM KEGIATAN KKN
Program individual mahasiswa KKN dikelompokkan menjadi 2 (dua) macam program yaitu :
1. Program pokok
Program pokok adalah program yang dirumuskan sesuai dengan bidang keilmuan.
2. Program Tambahan
BAB 3
TAHAPAN KEGIATAN KKN
A. PERSIAPAN
1. Mahasiswa Peserta KKN
Peserta KKN adalah semua mahasiswa Unila yang sudah memenuhi persyaratan untuk melaksanakan kegiatan KKN. Selanjutnya mahasiswa mendaftarkan diri sebagai peserta KKN dengan memenuhi prosedur tertentu.
1. Pendaftaran
a. Persyaratan Pendaftaran Mahasiswa Peserta KKN
1) Mahasiswa terdaftar pada jenjang pendidikan S-1 (sarjana) dari semua ditentukan oleh BP-KKN dan tidak melanggar tata tertib KKN.
b. Prosedur Pendaftaran
1. Pendaftaran mahasiswa KKN dilakukan secara online melalui website kkn.unila.ac.id.
2. Mahasiswa mendownload dan mengisi surat pernyataan dari website kkn.unila.ac.id. dan menyerahkannya ke sekretariat BP-KKN berikut transkrip akademik sampai semester terakhir.
3. Mahasiswa yang telah menyerahkan surat pernyataan dan transkrip akademiki diberi token untuk login sebagai peserta KKN.
4. Mahasiswa yang telah memiliki token mengisi formulir biodata yang telah disediakan secara online.
5. Hanya mahasiswa yang telah terdaftar secara online yang tercatat sebagai calon peserta KKN
2. Pembekalan
Mahasiswa calon peserta KKN wajib mengikuti pembekalan KKN. Narasumber pembekalan KKN berasal dari dosen di lingkungan Unila, BP-KKN, DPL, Pemerintah Daerah, dan mitra kerja (stakeholder) lainnya. Materi pembekalan terdiri atas materi pembekalan proses dan materi pembekalan inti. Mahasiswa yang telah lulus pembekalan KKN dinyatakan sebagai mahasiswa peserta KKN.
3. Penempatan Lokasi KKN
pertimbangan lain yang dianggap relevan dengan efektifitas pelaksanaan kegiatan KKN.
4. Pra KKN
Mahasiswa peserta KKN yang telah dinyatakan lulus dalam pembekalan wajib mengikuti kegiatan Pra KKN di lokasi yang telah ditentukan. Kegiatan Pra KKN dilaksanakan sebelum kegiatan KKN berlangsung. Selama kegiatan Pra KKN, mahasiswa melakukan pendekatan sosial, menggali informasi dan mengidentifikasi potensi dan berbagai masalah yang ada di desa. Output dari kegiatan Pra KKN adalah draft rencana kegiatan yang masih harus dikonsultasikan dengan DPL. Selain kegiatan Pra KKN di lokasi KKN yang telah ditentukan, mahasiswa calon peserta KKN juga diwajibkan mengikuti kegiatan Bakti Kampus, yaitu kegiatan pengenalan dan penerapan teknologi tepat guna di dalam kampus.
5. Konsolidasi
Selama mengikuti pembekalan dan pra KKN, mahasiswa peserta KKN juga wajib mengikuti kegiatan konsolidasi yang dilaksanakan oleh DPL. Konsolidasi mahasiswa KKN dilakukan di bawah bimbingan DPL untuk mempersiapkan tahapan pelaksanaan kegiatan KKN selanjutnya. Dalam tahap ini juga dilakukan pemilihan Koordinator Desa (Kordes) dan Koordinator Kecamatan (Korcam).
B. PELAKSANAAN
1. Pelaksanaan turun lapangan mahasiswa ke lokasi KKN dilakukan secara bersamaan dari kampus Unila. Pemberangkatan mahasiswa ke lokasi KKN untuk setiap kabupaten dipimpin oleh Koordinator Kabupaten. Sedangkan DPL memimpin dan mengkoordinir keberangkatan untuk setiap Kecamatan dan Desa yang menjadi tanggung jawabnya.
2. Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan disusun berdasarkan identifikasi masalah dan potensi yang dimiliki oleh masyarakat setempat. Rencana kegiatan mahasiswa KKN dijabarkan dalam bentuk matrik program kerja, yang merupakan dokumen berisi gabungan rencana kegiatan yang ada dalam satu kelompok atau desa setelah dikonsultasikan dan mendapat persetujuan dari DPL. Rencana kegiatan ini terdiri atas program pokok dan pogram tambahan masing-masing individu mahasiswa KKN. Rencana kegiatan yang dituangkan dalam matrik program kerja harus memuat : (a) Kondisi eksisting, (b) Kondisi seharusnya atau ideal, (c) Faktor penyebab, (d) Nama program, (e) Nama kegiatan, (f) Kelompok sasaran, (g) Tempat Kegiatan, (h) Luaran, (i) Estimasi Anggaran Biaya.
3. Pelaksanaan Kegiatan
Mahasiswa melaksanakan kegiatan berdasarkan rencana kegiatan yang telah disusun dan disepakati berbagai pihak melalui forum lokakarya desa. Selanjutnya mahasiswa wajib menuliskan semua kegiatan harian yang telah dilaksanakan dalam format jurnal harian yang tersedia.
pelaksanaannya karena kondisi tertentu atau di luar kendali mahasiswa, maka mahasiswa harus memberikan penjelasan atas pembatalan atau perubahan jadwal kegiatan tersebut dalam Laporan Pelaksanaan Kegiatan.
5. Monitoring kegiatan KKN dilakukan dalam rangka Pengarahan, Pembimbingan, dan Pengawasan kepada mahasiswa selama Pelaksanaan KKN dilakukan oleh DPL, dan KDPL dan Tim BP-KKN.
6. Penarikan Mahasiswa dari Lokasi KKN
Penarikan mahasiswa dari lokasi KKN dilakukan setelah 40 hari pelaksanaan KKN terhitung sejak keberangkatan sampai dengan hari penarikan. Pada saat penarikan, mahasiswa peserta KKN wajib mengikuti prosesi kegiatan pelepasan di tempat yang telah ditentukan. Penarikan mahasiswa KKN dari lokasi KKN dikoordinir oleh KDPL dan DPL yang bertanggungjawab di lokasi tersebut.
7. Pembuatan Laporan Pelaksanaan Kegiatan
Laporan pelaksanaan dimaksudkan sebagai sarana penyampaian informasi tentang kegiatan KKN dan pertanggung jawaban program kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa. Laporan pelaksanaan KKN disusun secara kelompok dan diserahkan setelah pelaksanaan kegiatan KKN berakhir. Selain laporan dalam bentuk fisik/on line, kelompok mahasiswa juga diwajibkan membuat “video report” sebagai supplement laporan fisik/on line yakni laporan rangkaian kegiatan dan program kerja mahasiswa dalam kelompok dalam bentuk video berdurasi 10 – 15 menit.
8. Pendadaran
Setiap mahasiswa wajib mengikuti ujian pendadaran yang dilaksanakan oleh BP-KKN sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Pendadaran dilakukan untuk mengevaluasi pelaksanaan KKN yang dilakukan oleh mahasiswa. Pada dasarnya pendadaran ini merupakan pertanggungjawaban mahasiswa atas pelaksanaan kegiatan KKN yang meliputi kajian tentang tingkat pencapaian tujuan dan sasaran program KKN yang disusun oleh mahasiswa serta dampaknya bagi mahasiswa, masyarakat dan institusi.
Tabel 2. Kalender Kegiatan KKN Universitas Lampung Tahun 2018*
NO KEGIATAN WAKTU
1 Pelatihan dan Lokakarya untuk calon DPL KKN Tahap 1 tahun 2018
10 Januari 2018
2 Penyerahan mahasiswa dari Rektor ke Pemda 19 Januari 2018
3 Bhaktiku Unilaku 20 Januari 2018
4 Pemberangkatan mahasiswa ke lokasi KKN 22 Januari 2018
5 Pelatihan Penggunaan Aplikasi Sistem Informasi KKN 31 Januari 2018
6 Penyusunan dan Revisi RKAKL Pebruari 2018
7 Pembimbingan 1 oleh DPL 1 - 2 Pebruari 2018
8 Monitoring 1 oleh KDPL 6- 7 Pebruari 2018
9 Sidak oleh Tim 13 - 14 Peb 2018
10 Pelatihan dan Pendampingan Penyusunan Proposal KKN PPM 15 Pebruari 2018
11 Pembimbingan 2 oleh DPL 19 - 20 Pebruari 2018
12 Monitoring 2 oleh KDPL 22 - 23 Pebruari 2018
13 Kunjungan Pimpinan ke lokasi KKN 26 Pebruari 2018
14 Penjemputan mahasiswa KKN 2 Maret 2018
15 Ujian Pendadaran Laporan KKN 10 - 17 Maret 2018
16 Sosialisasi Program KKN Periode II ke Pemda Maret 2018
17 Lokakarya KKN PT Pengelola KKN se Lampung Maret 2018
18 Pendaftaran dan pengumpulan berkas mahasiswa calon peserta KKN Periode II 2018
5 - 16 Maret 2018
19 Penetapan calon peserta KKN periode II Tahun 2018 25 Maret 2018
20 Pendaftaran ulang calon peserta KKN Periode II tahun 2018 secara online
26 - 31 Maret 2018
21 Pendaftaran DPL Periode II Tahun 2018 19 - 29 Maret 2018
22 Pendaftaran calon peserta KKN Kebangsaan tahun 2018 26 Maret - 6 April 2018
2018
24 Penetapan DPL KKN Periode II Tahun 2018 2 April 2018
25 Pelatihan dan Lokakarya untuk calon DPL KKN Tahap 1 tahun 2018
10 April 2018
26 Seleksi mahasiswa calon peserta KKN Kebangsaan 2018 14 April 2018
27 Penetapan peserta KKN Kebangsaan 2018 20 April 2018
28 Pra KKN Periode II tahun 2018 25 - 27 Juni 2018
29 Ujian Akhir Semester Genap 2017/2018 2 - 13 Juli 2018
30 Bhakti Kampus Mahasiswa KKN Periode II 2018 7 Juli 2018
31 Pemberangkatan mahasiswa FKIP 11 Juli 2018
32 Pembekalan KKN Tematik BNP2TKI 18 - 19 Juli 2018
33 Kedatangan mahasiswa KKN Kebangsaan 22 Juli 2018
34 Pembukaan KKN Kebangsaan 2018 23 Juli 2018
35 Pembekalan mahasiswa KKN Kebangsaan 24 - 25 Juli 2018
36 Pemberangkatan mahasiswa KKN reguler periode II ke lokasi KKN
24 Juli 2018
37 Pemberangkatan mahasiswa KKN Kebangsaan 26 Juli 2018
38 Pembimbingan 1 oleh DPL 30 -31 Juli 2018
39 Monitoring 1 oleh KDPL 2-3 Agustus 2018
40 Sidak oleh Tim 6-7 Agustus 2018
41 Kunjungan Pimpinan PT ke lokasi KKN Kebangsaan 13 - 16 Juli 2018
42 Pembimbingan 2 oleh DPL 15-16 Agustus 2018
43 Monitoring 2 oleh KDPL 20 - 21 Agustus 2018
44 Kunjungan Pimpinan Unila ke lokasi KKN 20 Agustus 2018
45 Penjemputan mahasiswa KKN Kebangsaan 25 Agustus 2018
46 Penutupan KKN Kebangsaan 25 Agustus 2018
47 Kepulangan mahasiswa KKN Kebangsaan 26 Agustus 2018
48 Sosialisasi dan Koordinasi program KKN Periode 1 Tahun 2019 ke Pemda
49 Sosialisasi program KKN Unila ke Kementerian September 2018
50 Ujian Pendadaran laporan KKN Periode II Tahun 2018 8 Sept 2018
51 Lokakarya SOP September 2018
52 Lokakarya Pengembangan materi pembekalan September 2019
53 Lokakarya Pengembangan materi Pendadaran September 2020
54 Lokakarya Evaluasi dan Pelaporan Kegiatan KKN September 2021
55 Pendaftaran dan pengumpulan berkas mahasiswa calon peserta KKN Periode I 2019
10 - 21 Sept 2018
56 Penetapan mahasiswa calon peserta KKN Periode I 2019 28 Sept 2018
57 Revisi dan Penyusunan Panduan KKN Oktober 2018
58 Revisi dan Penyusunan Tata Tertib KKN Oktober 2019
59 Penyusunan buku Ipteks untuk KKN Oktober 2020
60 Penyusunan dokumen SAP/GBPP KKN Oktober 2021
61 Penyusunan SOP Kegiatan KKN Oktober 2022
62 Pendaftaran ulang calon peserta KKN Periode I tahun 2019 secara online
1 - 5 Oktober 2018
63 Pembekalan mahasiswa calon peserta KKN Periode I 2019 13, 20 Okt 2018
64 Pendaftaran DPL Periode I Tahun 2019 8 - 19 Okt 2018
65 Pembekalan DPL 29 Okt 2018
66 Pengembangan Sistem Informasi KKN Nopember 2018
67 Pengembangan Sistem Monitoring KKN oleh DPL Berbasis Android
Nopember 2018
68 Pengelolaan Website BP-KKN Nopember 2019
69 Pra KKN Periode I Tahun 2019 27- 30 Desember
2018
C. PENILAIAN
Ditetapkannya KKN sebagai mata kuliah intrakurikuler yang tercantum dalam kurikulum jenjang pendidikan S-1 (Sarjana), maka penilaian terhadap mahasiswa dilakukan secara akademik. Penilaian akademik meliputi 3 (tiga) ranah pendidikan yaitu pengetahuan (cognitive), sikap (affective) dan keterampilan (psychomotoric). Berdasarkan hal tersebut maka penilaian terhadap prestasi mahasiswa merupakan gabungan dari prestasi yang dapat dicapai oleh mahasiswa dari setiap tahapan kegiatan. Penilaian tersebut dilakukan oleh dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan KDPL. Pokok-pokok penilaian tersebut meliputi komponen-komponen penilaian, bobot komponen penilaian, dan nilai akhir. Untuk saat ini, BP-KKN telah mengembangkan penilaian berbasis sistem dimana DPL dan KDPL bisa memberikan penilaian atas prestasi KKN mahasiswa melalui website kkn.unila ac.id. Untuk bisa masuk ke sistem penilaian maka setiap DPL dan KDPL diberikan login dan password.
Secara lengkap hal ini diuraikan sebagai berikut : 1. Penilai
Penilai terdiri dari KDPL dan DPL 2. Komponen Penilaian
Komponnen yang dinilai meliputi Matrik Program Kerja, Kinerja Mahasiswa, Pelaksanaan Program, Laporan Pelaksanaan, dan Pendadaran.
a. Matrik Program Kerja
Matrik Program Kerja ini berisi rencana pelaksanaan kegiatan yang telah disosialisasikan dan didiskusikan dengan berbagai pihak.
b. Kinerja Mahasiswa (KM)
Komponen ini meliputi : disiplin, kerjasama, penghayatan dan pelaksanaan program. 1) Disiplin (DS) yaitu :
a) Kepatuhan terhadap kewajiban tinggal di lokasi KKN, b) Ketetapan dalam penggunaan waktu,
c) Kepatuhan terhadap tata tertib yang berlaku. 2) Kerjasama (KS) yaitu :
a) Kemampuan untuk melakukan kerjasama antar mahasiswa,
b) Kemampuan mahasiswa untuk melakukan kerjasama aparat pemerintah setempat, pemuka masyarakat dan dengan anggota masyarakat (interpersonal),
c) Kemampuan mahasiswa untuk mengadakan kegiatan yang dihubungkan dengan bidang lain (interdisipliner).
3) Penghayatan (PH) yaitu :
a) Kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi lokasi KKN, b) Kemampuan dalam melakukan pendekatan terhadap masyarakat dengan
segala norma dan system nilainya,
c) Kemampuan untuk tanggap terhadap permasalahan yang ada di lokasi KKN. 4) Pelaksanaan Program (PP) yaitu :
a) Kemampuan atau keberhasilan memanfaatkan dan menggali potensi, mengungkapkan serta menyelesaikan permasalahan,
c) Kemampuan mengevaluasi keberhasilan program yang telah dilakukan.
c. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (LPK)
Laporan ini berisi pelaksanaan rencana kegiatan yang telah disusun dan analisis keberhasilan program yang meliputi peluang, kendala dan solusi.
d. Pendadaran (PDRN)
Pendadaran dilakukan untuk mengukur tingkat keberhasilan pelaksanaan kegiatan mahasiswa di lokasi KKN.
3. Komponen dan Bobot Penilaian
Komponen dan bobot penilaian disajikan pada tabel berikut.
No Komponen Penilaian Bobot
Penilaian
Penentuan nilai akhir mahasiswa dilakukan melalui rapat evaluasi kinerja KKN oleh BP-KKN dengan mempertimbangkan beberapa hal, diantaranya :
a. Surat Peringatan yang diberikan kepada mahasiswa. b. Kepatutan nilai yang diberikan oleh DPL dan KDPL. c. Range nilai antara yang diberikan oleh DPL dan KDPL.
Nilai akhir mahasiswa dinyatakan sah jika telah mendapat persetujuan dari Ketua BP-KKN sebagai Penanggungjawab mata kuliah KKN.
Nilai diberikan dalam bentuk angka dengan skala 1 - 100 Nilai diwujudkan dalam bentuk angka sebagai berikut:
> 76 adalah A,
BAB 4
TATA TERTIB KULIAH KERJA NYATA
Ketentuan/peraturanTata Tertib Kuliah Kerja Nyata (selanjutnya disingkat, Tatib KKN) dikeluarkan oleh Badan Pelaksana Kuliah Kerja Nyata Universitas Lampung (BP KKN) sebagai ketentuan/peraturan yang menjadi pedoman bagi BP KKN, KDPL, DPL dan Mahasiswa Unila dalam melakukan pengelolaan dan pertanggungjawaban atas capaian pembelajaran matakuliah KKN.
Tatib KKN itu diberlakukan kepada Mahasiswa yang mengambil matakuliah KKN Unila. Ketentuan diterapkan kepada Mahasiswa KKNagar dapat memenuhi capaian pembelajaran untuk berbuat/bertindak/berperilaku menurut nilai, norma, etika,kearifan lokal budaya Lampung, dan regulasidalam peraturan perundang-undangan untuk menjadi warga Unila yang terhormat demi mencapai keberhasilan dari seluruh tahapan kegiatan KKN.
Tahapan kegiatan KKN meliputi tahap-tahapperencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan. Tahapan ini diregulasi untuk capaiankeberhasilan pembelajaran Mahasiswa dalam mengikuti matakuliah KKN, baik pada saat Mahasiswa masih berada di kampus (program Baktiku Unilaku) maupun selama mengikuti pelaksanaan KKN di lapangan (program Baktiku Lampungku). Tatib KKN mengatur serangkaian kegiatan Mahasiswa meliputi tahapan-tahapan:Rekruitmen, Pembekalan Kurikulum Proses, Pra-KKN, Pembekalan Kurikulum Isi, Pelepasan, Pemberangkatan,PelaksanaanKKN, Pemulangan, dan Pendadaran Mahasiswa KKN.
A. Rekruitmen Calon Mahasiswa KKN
Mahasiswa calon peserta matakuliah KKN direkrut dari mahasiswa yang telah memiliki minimal 110 sks dengan Indeks Prestasi (IP) ≥2,00 dan memenuhi syarat-syarat yang ditentukan oleh BP KKN Unila meliputi:
1. Calon Mahasiswa KKN melakukan registrasi pendaftaran secara online di website BP KKN beralamat di www.kkn.unila.ac.id, dengan terlebih dahulu meminta token (login)kepada petugas di Sekretariat BP KKN.
2. Mahasiswa melengkapi pendaftaran dengan menyertakan persyaratan seperti pasfoto, kartu mahasiswa, KTP/passport, transkrip akademik terakhir, surat pernyataan, dll. yang diunggah di website BP KKN.
3. BP KKN memverifikasi kelengkapan persyaratan calon peserta Mahasiswa KKN.
4. BP KKN mengumumkan Mahasiswa yang lulus seleksi berkas dan menetapkan sebagai Mahasiswa Calon Peserta Matakuliah KKN.
5. Mahasiswa wajib memantau dan melaksanakan seluruh tahapan kegiatan KKN. Kelalaian Mahasiswa tidak mengikuti tahapan, beban pertanggung-jawaban terkait aspek akademik dan sanksinya dijatuhkan kepada Mahasiswa yang bersangkutan.
Pembekalan Kurikulum Proses
2. Mahasiswa harus sudah berada di ruang pembekalan 15 menit sebelum sesi pembekalan dimulai. Keterlambatan tidak ditoleransi sebagai kebijakan memasukkan mahasiswa ke dalam ruangan pembekalan.
3. Mahasiswa yang datang 15 menit atau lebih setelah sesi pembekalan dimulai dilarang masuk ke dalam ruang pembekalan dan dinyatakan tidak hadir pada sesi berjalan.
4. Mahasiswa wajib aktif menyimak, mendengarkan dan mengajukan pertanyaan untuk mendalami dan menguasai materi pembekalan.
5. Selama Mahasiswa mengikuti sesi pembekalan, Mahasiswa wajib menjaga ketertiban, tidak mengobrol, bersikap tidak berbuat gaduh, berpakaian sopan dan rapi, mengenakan jas Almamater Unila, tidak merokok dalam kelas, bersepatu, tidak diperbolehkan menggunakan HP, smartphone, tablet, dan bentuk gadget lainnya.
6. Setiap sesi pembekalan dilakukan presensi yang harus ditandatangani oleh mahasiswa calon peserta KKN. Presensi pembekalan merupakan salah satu prasyarat menjadikan Mahasiswa calon peserta KKN berubah status menjadi Mahasiswa peserta KKN.
7. Mahasiswa wajib mengerjakan tugas yang diberikan oleh pemateri/moderator/petugas pembekalan BP KKN.
8. Mahasiswa wajib mengikuti Ujian Akhir. Nilai hasil Ujian Akhir merupakan bagian tidak terpisahkan dari seluruh komponen penilaian.
9. Mahasiswa bertanggung jawab atas perbuatan diri pribadi masing-masing. Apabila ada Mahasiswa yang memalsukan tandatangan kehadiran mahasiswa lain atau terjadi kelebihan tanda tangan pada diri yang bersangkutan, maka presensi kedua Mahasiswa dinyatakan tidak berlaku.
10.Mahasiswa yang melanggar angka 5 tersebut di atas, pemateri/moderator/ petugas pembekalan BP KKN berhak meminta Kartu Tanda Mahasiswa (KTM), menegur, mencatat atau mengeluarkan Mahasiswa calon peserta KKN dari ruang pembekalan karena perbuatannya mengganggu ketenangan dan kelancaran kegiatan pembekalan. Konsekuensinya adalah Mahasiswa dinyatakan sama dengan tidak hadir dan presensi/kehadirannya yang telah ditandatangani dihapus/dianulir.
11.Selama sesi Pembekalan Mahasiswa yang terlambat/telat karena selesai mengikuti perkuliahan lainnya di luar pembekalan KKN atau minta izin keluar untuk mengikuti perkuliahan di luar Pembekalan KKN, maka pemateri/ moderator/petugas pembekalan BP KKN akan menyita KTM dan yang bersangkutan dikenakan sanksi Surat Peringatan (SP) I. 12.Mahasiswa yang belakangan terbukti tidak mengikuti program Baktiku Unilaku berupa
Pembekalan Kurikulum Proses, Pra-KKN, dan Pembekalan Kurikulum Isi sampai dengan Pelepasan Mahasiswa KKN, maka BP-KKN menggugurkan Mahasiswa KKN dengan Huruf Mutu (HM) E, meskipun mahasiswa yang bersangkutan telah mengikuti KKN lapangan selama 40 hari.
13.Mahasiswa yang tidak mencukupi wajib hadir akan digugurkan sebagai Mahasiswa Calon Peserta KKN dan tidak diperbolehkan melanjutkan ke tahapan berikutnya pada periode berjalan. Putusan gugur ditetapkan dalam surat yang dikeluarkan BP KKN.
B. Pra-KKN
1. Setiap Mahasiswa wajib mengikuti kegiatan KKN sepenuhnya. Tidak ada kegiatan Pra-KKN dengan cara mewakilkan ke Mahasiswa lainnya.
3. Mahasiswa dalam satu kelompok, sebelum berangkat Pra-KKN sudah membentuk struktur kepengurusan terdiri atas Kordes, Sekretaris, Bendahara dan Anggota.
4. Kelompok Mahasiswa wajib berkonsultasi/berdiskusi terkait pelaksanaan dan capaian pembelajaran Pra-KKN dengan DPL dan KDPL yang ditunjuk.
5. Kelompok Mahasiswa wajib mendiskusikan secara mendalam materi pemetaan (mapping) permasalahan yang terjadi di lokasi KKN sebelum berangkat ke lokasi KKN.
6. Materi diskusi terkait objek pendekatan sosial dan potensi observasi wilayah untuk mencari data dan informasi sebagai penguat penyusunan program kerja secara tematik (pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup, ekonomi/kewirausahaan, agama, teknologi dan sosial budaya, dll.).
7. Pascakegiatan Pra-KKN menghasilkan keluaran/capaian (out put/out come) terkait produk pendekatan sosial terhadap Camat dan Kepala Desa beserta perangkatnya, tokoh masyarakat/adat/agama/kunci,dll.; posko kegiatan/tempat tinggal mahasiswa; kesepakatan biaya hidup (rumah, makan-minum, listrik, air, dll.); pemetaan potensi desa/dusun/kelompok masyarakat/individu, dll.; konsep rumusan kegiatan program kerja. 8. Kelompok mahasiswa pasca Pra-KKN wajib menyusun rancangan Program Kerja Mahasiswa
KKN berdasarkan permasalahan dan pemecahannya dilakukan bersama masyarakat di lokasi KKN.
9. Mahasiswa calon peserta KKN yang tidak mengikuti kegiatan Pra-KKN dijatuhi sanksi digugurkan sebagai peserta KKN.Putusan gugur ditetapkan dalam surat yang dikeluarkan BP KKN.
10.Pascakegiatan Pra-KKN, BP KKN segera mengeluarkan pengumuman yang berisi penetapan Mahasiswa KKN Unila pada periode berjalan.
11.Mahasiswa yang telah ditetapkan sebagai Mahasiswa KKN pada periode berjalan diwajibkan mengikuti program Baktiku Unilaku.
C. Pembekalan Kurikulum Isi
1. Mahasiswa wajib mengikuti seluruh materi pembekalan kurikulum isi.
2. Mahasiswa harus sudah berada di ruang pembekalan 15 menit sebelum sesi pembekalan dimulai. Keterlambatan tidak ditoleransi sebagai kebijakan memasukkan mahasiswa ke dalam ruangan pembekalan.
3. Mahasiswa yang datang 15 menit atau lebih setelah sesi pembekalan dimulai dilarang masuk ke dalam ruang pembekalan dan dinyatakan tidak hadir pada sesi berjalan.
4. Mahasiswa wajib aktif menyimak, mendengarkan dan mengajukan pertanyaan untuk mendalami dan menguasai materi pembekalan.
5. Selama sesi berlangsung, Mahasiswa tidak diperbolehkan menggunakan HP, smartphone, tablet, atau mengobrol pada saat sesi pembekalan.
6. Mahasiswa wajib hadir seluruh sesi pembekalan.
7. Mahasiswa yang tidak mencukupi wajib hadir Pembekalan Kurikulum Isi akan dicatat sebagai faktor pengurang Nilai Akhir matakuliah KKN.
D. Pelepasan Mahasiswa KKN
1. Mahasiswa wajib mengikuti seluruh kegiatan Pelepasan Mahasiswa KKN.
2. Mahasiswa harus sudah berada di ruangan kegiatan 15 menit sebelum sesi Pelepasan Mahasiswa KKN dimulai. Keterlambatan tidak ditoleransi sebagai kebijakan memasukkan mahasiswa ke dalam ruangan kegiatan Pelepasan Mahasiswa KKN.
3. Mahasiswa yang datang 15 menit atau lebih setelah acara pelepasan dimulai,dilarang masuk ke dalam ruangan dan dinyatakan tidak hadir pada sesi pelepasan.
4. Mahasiswa wajib aktif mengikuti dan menyimak seluruh sesi pelepasan.
5. Selama acara pelepasan berlangsung, Mahasiswa tidak diperbolehkan menggunakan HP, smartphone, tablet, dll., mengobrol atau berbuat keonaran dan kegaduhan di tempat kegiatan Pelepasan Mahasiswa KKN berlangsung.
6. Mahasiswa wajib berperilaku sopan dan santun serta menunjukkan diri sebagai tuan rumah Unila yang baik kepada para Pimpinan Unila, tetamu undangan, pemateri, dll.
7. Mahasiswa Calon Peserta KKN yang tidak hadir/dinyatakan tidak hadir/ meninggalkan kegiatan sesi Pelepasan Mahasiswa KKN dicatat sebagai Mahasiswa yang tidak disiplin dan masuk dalam daftar pengamatan BP KKN dan menjadi faktor pengurang Nilai Akhir matakuliah KKN.
8. Pada akhir kegiatan pelepasan, mahasiswa membacakan Pakta Integritas Mahasiswa KKN Unila sebagai simbol Mahasiswa KKN Unila mengikuti kegiatan pelaksanaan KKN di lapangan. Pakta Integritas merupakan pernyataan Mahasiswa KKN untuk mengikuti seluruh pelaksanaan kegiatan KKN di lapangan dengan mematuhi tatanan nilai, norma, etika, kearifan lokal budaya masyarakat di Lampung, dan peraturan perundang-undangan untuk menjadi warga Unila dan warga Lampung yang terbaik dan terhormat.
E. Pemberangkatan
1. Kegiatan pemberangkatan Mahasiswa KKN ke lapangan sebagai simbol mahasiswa memasuki/mengikuti program Baktiku Lampungku.
2. Mahasiswa wajib mengikuti dan mengetahui perkembangan informasi terkait pemberangkatan Mahasiswa KKN ke lapangan. Informasi bisa diperoleh melalui pengumuman yang dipasang di Sekretariat BP KKN dan web/laman BP KKN: www.kkn.unila.ac.id
3. Mahasiswa wajib mengikuti kegiatan pemberangkatan Mahasiswa KKN ke lapangan.
4. Mahasiswa harus sudah berada di tempat pemberangkatan 60 menit sebelum waktu pemberangkatan yang sudah disepakati (semisal: pukul 07.30 wib).
5. Mahasiswa yang datang setelah pukul 07.30 wib tercatat sebagai Mahasiswa yang tidak disiplin dan masuk dalam daftar pengamatan BP KKN.
6. Mahasiswa yang sudah datang di tempat pemberangkatan segera mencari bus dan menempatkan barang bawaan sesuai arahan dari awak bus/DPL/KDPL.
8. Mahasiswa KKN turut mengatur ketertiban dan kelancaran pemberangkatan, termasuk menempatkan kendaraan pengantarnya sesuai dengan tempat yang telah ditentukan oleh BP KKN dan petugas pengamanan di lapangan.
F. Pelaksanaan KKN
1. Mahasiswa wajib mengikuti upacara penerimaan Mahasiswa KKN di kecamatan/desa/lokasi penerimaan Mahasiswa KKN di tempat yang telah disepakati sebagai tempat penerimaan Mahasiswa KKN.
2. Mahasiswa wajib memasang pertanda/simbol posko Mahasiswa KKN per desa/kelompok. 3. Setiap Mahasiswa KKN wajib menjaga nama baik Almamater Unila di lapangan, karena
kehadiran Mahasiswa di lapangan/lokasi pengabdian merupakan representasi kelembagaan Unila.
4. Mahasiswa harus mampu melaksanakan program kerja dengan penuh tanggung jawab dan berdedikasi tinggi, baik pelaksanaan tugas lapangan yang didasarkan rencana kegiatan kerja dan program kerja yang telah disepakati dengan masyarakat maupun pelaksanaan tugas administrasi berupa rutinitas harian pengisian buku tamu, buku jurnal kegiatan harian, pemasangan matriks program kerja dan rencana kegiatan kerja, dll. yang dipandang perlu untuk menunjukkan kegiatan Mahasiswa secara sistemik.
5. Mahasiswa harus mau dan mampu menghayati dan menyesuaikan diri dengan kehidupan masyarakat desa sehari-hari.
6. Mahasiswa harus mau dan mampu membangun hubungan kerjasama dengan sesama mahasiswa, masyarakat, kepala desa/camat/bupati dan organisasi perangkat kerja di instansi/dinas Pemerintah, perusahaan dan pihak-pihak lain yang terkait dengan pelaksanaan program kerja KKN.
7. Mahasiswa harus mampu menjaga seluruh barang/harta benda pribadi yang dibawa ke Lokasi KKN. Segala kerusakan dan kehilangan barang/harta benda pribadi menjadi beban dan tanggungjawab masing-masing mahasiswa.
8. Sesampai Mahasiswa datang di lokasi KKN, Mahasiswa segera melaksanakan program
Baktiku Lampungku melalui pelaksanaan Program Kerja Mahasiswa KKN yang telah disusun pada masa Baktiku Unilaku.
9. Selanjutnya Mahasiswa meneruskan tahapan adaptasi, berbaur dan sosialisasibersama masyarakat desa dengan melakukan kunjungan ke dusun-dusun, melakukan kegiatan rembug pekon untuk membangun koordinasi/sinkronisasi dalam bentuk lokakarya/focus group discussion (FGD) program kerja, dll. Tahapan sosialisasi itu dapat dilakukan dengan aparat pemerintahan secara horisontal dan vertikal, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, dll.
10.Selama masa pengabdian 40 hari, Mahasiswa KKN tidak diperbolehkan meninggalkan desa. BP KKN tidak mengizinkanmahasiswa meninggalkan Desa.
11.Mahasiswa wajib menjalankan program kerja sesuai dengan rencana kegiatan kerja bersama-sama dengan masyarakat.
12.Mahasiswa bersama-sama dengan DPL/KDPL/BP KKN bahu-membahu menjalankan program kerja untuk memberikan kemanfaatan sebesar-besarnya untuk masyarakat di lokasi pengabdian.
sepihak/mahasiswa sendiri yang melaksanakan program kerja tanpa melibatkan/diikuti/dihadiri oleh masyarakat.
14.Mahasiswa boleh membawa dan menggunakan motor roda dua semata-mata untuk kendaraan operasional dalam menjalankan program kerja mahasiswa. Pembawaan kendaraan roda dua Mahasiswa KKN ke lokasi harus sepengetahuan dan seizin BP KKN dan teradministrasi pada Sekretariat BP KKN.
15.Penggunaan kendaraan roda dua yang mengalami kerusakan/kecelakaan/ kehilangan/beban pembiayaan perbaikan dan operasional atas penggunaan kendaraan roda dua menjadi beban dan tanggung jawab sepenuhnya Mahasiswa KKN yang bersangkutan/pemilik/penggunanya, baik secara perseorangan maupun kelompok mahasiswa yang bersangkutan.
16.Penggunaan kendaraan roda dua/roda empat/lebih dari hasil pinjaman ke masyarakat yang mengalami kerusakan/kehilangan/beban, pembiayaan perbaikan dan operasional menjadi tanggung jawab mahasiswa, pengguna dan/atau kelompok mahasiswa yang bersangkutan. 17.Mahasiswa dilarang menggunakan atau menempatkan kendaraan roda empat atau lebih di
lokasi KKN.
18.Segala kepentingan yang terkait keberadaan mahasiswa KKN di lapangan harus sepengetahuan dan seizin BP KKN.
19.Sebagai perkecualian karena kondisi kepentingan mendesak/daya paksa/ darurat menurut pertimbangan dan putusan BP KKN, mahasiswa dapat diizinkan BP KKN secara tertulis untuk meninggalkan desa.
20. Mahasiswa yang meninggalkan desa dengan izin Kepala Desa karena daya paksa (force majeur) misalnya meninggal, luka karena kecelakaan/musibah/ kecelakaan/akibat tindak kriminal/sakit yang tidak bisa diobati di sekitar lokasi KKN dikenakan tindakan diskresi/kebijakan yang hanya bisa diberikan BP KKN.
21. Mahasiswa meninggalkan desa dengan Izin Kepala Desa berlaku efektif bila pemberitahuan izin tersebut disampaikan secara lisan atau pun tertulis ke Tim BP KKN/KDPL di hari pertama saat yang bersangkutan meninggalkan desa. Surat izin dari Kepala Desa selanjutnya disampaikan kepada Tim BP KKN sesegera mungkin.
22. Mahasiswa dilarang melakukan perbuatan sebagai berikut: a. Mencemarkan nama baik Almamater Unila.
b. Melakukan kegiatan politik praktis, unjuk rasa, ikut terlibat dalam pilkadaatau pilkades, tindakan asusila, terorisme, penggunaan/penyalah-gunaan/peredaran narkotika, atau pelanggaran hukum/perundang-undangan, baik secara langsung maupun tidak langsung.
c. Membawa/menggunakan/menempatkan kendaraan roda empat atau lebih dan/atau barang-barang berharga dan mewah lainnya.
d. Membawa keluarga atau teman ikut menginap di posko Mahasiswa KKN tanpa izin dari BP KKN.
e. Menggunakan wewenang/pangkat/jabatan di luar status Mahasiswa peserta KKN. f. Membuat/menggunakan/meminjamkan stempel dan kop surat BP KKN.
g. Membuat/mengajukan Proposal Bantuan Dana/Barang kepada pihak donatur/sponsor tanpa seizin/sepengetahuan BP KKN.
23. Segala ketentuan yang belum diatur akan dirumuskan dan diumumkan BP KKN dalam bentuk Surat Edaran yang telah dilegalisasi. Surat Edaran merupakan adendum ketentuan yang tidak terpisahkan dari Ketentuan Tata Tertib KKN ini.
G. Pemulangan
1. Kegiatan pemulangan Mahasiswa KKN dari lapangan sebagai simbol mahasiswa mengakhiri kegiatan program Baktiku Lampungku.
2. Mahasiswa wajib mengikuti dan mengetahui perkembangan informasi terkait pemulangan Mahasiswa KKN dari lapangan. Informasi bisa diperoleh melalui pengumuman yang dipasang di Sekretariat BP KKN dan web/laman BP KKN: www.kkn.unila.ac.id.
3. Mahasiswa wajib mengikuti kegiatan pemulangan Mahasiswa KKN dari lapangan.
4. Mahasiswa harus sudah berada di tempat pemulangan 60 menit sebelum pukul 08.00 wib. 5. Mahasiswa yang datang setelah pukul 08.00 wib tercatat sebagai Mahasiswa yang tidak
disiplin dan masuk dalam daftar pengamatan BP KKN.
6. Mahasiswa yang sudah datang di tempat pemulangan segera menempatkan barang bawaan sesuai arahan dari awak bus/DPL/KDPL.
7. Mahasiswa yang terlambat datang dan ketinggalan bus wajib berkoordinasi dengan teman sekelompok/DPL/KDPL. Mahasiswa segera menyusul dan menuju lokasi pemulangan di Sekretariat BP KKN. Mahasiswa dalam kondisi ini wajib menanggung sendiri biaya perjalanan pemulangan.
8. Mahasiswa KKN wajib turut mengatur ketertiban dan kelancaran pemulangan.
H. Pendadaran
1. Setelah pemulangan, Mahasiswa menyusun, mengonsultasikan dengan DPL dan mengunggah Laporan Pelaksanaan KKN sesuai jadwal yang telah diumumkan oleh BP KKN. 2. Mahasiswa menyerahkan laporan ke Sekretariat BP KKN.
3. BP KKN mengumumkan jadwal pendadaran meliputi waktu, tempat dan Dosen Penguji Pendadaran.
4. Mahasiswa menghubungi Dosen Penguji Pendadaran untuk menyusun jadwal pendadaran kelompok/desa.
5. Kisi-kisi ujian pendadaran diumumkan melalui web/laman BP KKN.
6. Pendadaran diikuti seluruh Mahasiswa dalam satu kelompok atau desa. Mahasiswa yang tertunda/belum mengikuti ujian pendadaran harus proaktif menghubungi Dosen Pendadaran.
7. Produk pendadaran berupa nilai Angka Mutu dalam rentang nilai 65 – 80.
I. Pelanggaran dan Penjatuhan Sanksi
1. Pelanggaran Ringan Diberi Sanksi berbentuk Teguran Lisan dijatuhkan DPL/KDPL/BP KKN)
a. Mahasiswa datang terlambat kegiatan pembekalan, pelepasan, pemberangkatan dan upacara penerimaan.
b. Mahasiswa datang terlambat/telat atau meninggalkan pembekalan untuk mengikuti perkuliahan/kegiatan lain di luar kegiatan atau Pembekalan KKN.
d. Mahasiswa di lapangan tidak membuat Buku Tamu dan Buku Jurnal Harian, tidak memasang Matrik Program Kerja seminggu setelah berada di lapangan.
e. Mahasiswa tidak mengenakan salah satu atribut selama pelaksanaan program kerja. Atribut Mahasiswa KKN Unila meliputi jas almamater, kaos KKN atau topi KKN.
2. Pelanggaran Ringan Diberi Sanksi berbentuk Surat Peringatan I/SP I yang dijatuhkan DPL/KDPL/BP KKN)
Konsekuensi hukum Pelanggaran Ringan (SP I/Teguran Lisan) adalah Mahasiswa KKN mendapat nilai Huruf Mutu (HM) maksimal B+, apabila Mahasiswa melakukan perbuatan sebagai berikut:
a. Pelanggaran atas pengulangan perbuatan sebagaimana diatur dalam angka 1 huruf a sampai e.
b. Mahasiswa yang memalsukan dan yang minta dipalsukan tandatangan kehadiran pembekalan, pelepasan, pemberangkatan dan upacara penerimaan.
c. Mahasiswa membawa dan menggunakan motor roda dua, roda empat tanpa izin tertulis dari BP KKN
d. Mahasiswa meninggalkan lokasi KKN sehari tanpa izin KDPL/BP KKN. Pengertian sehari adalah rentang waktu keberangkatan di jam yang sama dengan hari, dihitung sampai dengan melewati pukul 24.00 wib.
3. Pelanggaran Sedang (Surat Peringatan II/SP II)
Konsekuensi hukum Pelanggaran Sedang (SP II) adalah Mahasiswa KKN mendapat nilai Huruf Mutu (HM) maksimal B, apabila Mahasiswa melakukan perbuatan sebagai berikut:
a. Pelanggaran atas pengulangan perbuatan sebagaimana diatur dalam angka 2 huruf a sampai d.
b. Mahasiswa meninggalkan desa lokasi KKN dua hari tanpa izin KDPL/BP KKN.
c. Mahasiswa membawa keluarga atau teman untuk ikut menginap di posko KKN tanpa izin BP KKN.
4. Pelanggaran Berat (Surat Peringatan III)
Konsekuensi hukum Pelanggaran Berat (SP III) adalah Mahasiswa ditarik dari desa Lokasi KKN, dinyatakan gugur dan mendapat nilai Huruf Mutu (HM) E atau dinyatakan tidak lulus Matakuliah KKN, apabila Mahasiswa melakukan perbuatan sebagai berikut:
a. Pelanggaran atas pengulangan perbuatan sebagaimana diatur dalam angka 1 huruf a sampai c.
b. Mahasiswa melakukan perbuatan yang mencemarkan nama baik Almamater Unila.
d. Mahasiswa menggunakan/memalsukan/meminjamkan wewenang/pangkat/jabatan/sera- gam baku (misalnya Menwa/PNS/Polisi/TNI/aparat penegak hukum (APH), dll.) di luar statusnya sebagai Mahasiswa peserta KKN.
e. Mahasiswa meninggalkan desa lokasi KKN empat hari tanpa izin KDPL/BP KKN.
5. Kegiatan Pengganti KKN
Kegiatan pengganti KKN dilakukan apabila mahasiswa peserta KKN tidak memenuhi jam kerja efektif pelaksanaan rangkaian KKN. Kegiatan ini dilakukan untuk mencukupkan kekurangan jam kerja efektif. Kegiatan yang bisa diberikan kegiatan pengganti KKN didasarkan atas tugas Universitas Lampung kepada mahasiswa yang bersangkutan. Beberapa kegiatan yang dapat diberikan kegiatan pengganti sebagai berikut:
a. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Kemeristekdikti/Kementerian/Lembaga dan yang bersangkutan diberikan surat tugas oleh Universitas Lampung
BAB 5
EVALUASI DAN KEBERLANJUTAN
A. EVALUASI KEGIATAN KKN
Evaluasi sebagai kegiatan pada dasarnya tidak berdiri sendiri, tetapi membutuhkan kegiatan lain, yaitu pemantauan atau monitoring. Tanpa pemantauan, evaluasi akan kehilangan dasar-dasar keabsahannya, dan tanpa evaluasi pemantauan akan menjadi kegiatan yang tidak berarti. Untuk itu pemantauan dan evaluasi merupakan dua kegiatan yang saling melengkapi. Pemantauan dan evaluasi adalah bagian yang tidak terpisahkan dari suatu pelaksanan program. Dengan pelaksanaan pemantauan dan evaluasi dapat diketahui berbagai hal yang menyangkut perencanaan, proses pelaksanaan dah hasil yang dicapai maupun dampak yang timbul.
Pemantauan dan evaluasi sebagai bagian dan pengelolaan dan pengembangan program KKN dilakukan melalui jaringan evaluatif dalam keseluruhan pengelolan dan upaya-upaya pengembangannya. Evaluasi perlu dilakukan pada setiap tahapan pelaksanaan kegiatan KKN guna pengendalian dan pengarahan agar pencapaian tujuan tidak menyimpang dari rencana yang telah ditetapkan. Hasil pemantauan dan evaluasi dapat digunakan sebagai :
a. Masukan untuk perbaikan, peningkatan, dan pengembangan usaha-usaha selanjutnya baik oleh pihak pengelola maupun masyarakat.
b. Umpan balik untuk perbaikan, peningkatan, dan pengembangan perguruan tinggi.
Selanjutnya pemantauan dan evaluasi terhadap hasil serta dampak yang ditimbulkan berguna bagi penilaian program yaitu mengenai tingkat keberhasilan yang tercapai, faktor kendala dan pendukung yang ada, efisiensi dan efektifitas program, serta pengaruh-pengaruh lain yang ditimbulkan akibat program KKN.
Evaluasi kegiatan KKN dilaksanakan oleh BP-KKN. Kegiatan ini dilakukan pada setiap akhir periode kegiatan KKN dan pada setiap akhir tahun akademik. Evaluasi ini meliputi hal-hal yang berhubungan dengan pengelolaan, pelaksanaan tahapan kegiatan, termasuk penyusun laporan, dan penilainnya. Hasil evaluasi ini dapat digunakan untuk mengukur pencapain tujuan dan dampak yang ditimbulkan baik terhadap pembelajaran mahasiswa maupun pemberdayaan masyarakat yaitu perkembangan kepribadian mahasiswa (personality development),
pemberdayaan masyarakat (communitty empowerment), dan perkembangan kelembagaan
(institutional davelopment) yang terkait. Dengan mengikuti kegiatan KKN, mahasiswa
diharapkan akan memperoleh pengalaman hidup bermasyarakat dan dapat menerapkan pengetahuan akademik. Keberhasilan program kegiatan diukur dari sejauh mana mahasiswa mempunyai pemahaman permasalahan yang ada dalam masyarakat, alternatif solusinya, melakukan sosialisasi, komunikasi dan koordinasi dengan berbagai pihak, untuk merealisasikan solusi yang dipilihnya.
B. KEBERLANJUTAN PROGRAM KKN
Sebagai suatu progam pendidikan, kegiatan KKN yang melibatkan secara sinergis unsur mahasiswa, masyarakat, dan kelembagaan diharapkan dapat menimbulkan dampak positif. Fungsi evaluasi ini adalah untuk menjaga agar dampak positif dari pelaksanaan kegiatan KKN dapat terus dikembangkan dan dilestarikan, serta meminimalkan dampak negatifnya.
Dua hal yang perlu mendapat perhatian yaitu :
1. Pembinaan Wilayah
Usaha-usaha tidak lanjut dalam bentuk pembinaan (dan pemeliharaan) terhadap semua hasil kegiatan KKN yang telah dicapai perlu dilakukan di daerah yg pernah menjadi lokasi KKN. Masyarakat setempat diharapkan dapat meneruskan dan, mengembangkan program yang telah dirintis dan dibina bersama mahasiswa KKN. Pembinaan tersebut dapat ditinjau dan atau disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat setempat, yang meliputi : a. Wilayah Mandiri
Apabila lokasi KKN dianggap sudah cukup memiliki kader pembangunan maka lokasi KKN tersebut sudah dapat ditinggalkan sama sekali karena telah mampu membina sendiri.
b. Wilayah Pembinaan Parsial
Apabila suatu lokasi KKN belum memiliki kader, maka pembinaan masih perlu dilakukan tetapi intensitasnya perlu dikurangi. Untuk lokasi tersebut masih layak menjadi wilayah pembelajaran pemberdayaan masyarakat tetapi jumlah mahasiswanya dikurangi.
c. Wilayah Pembinaan Insidental
Apabila sewaktu-waktu lokasi KKN tertentu yang pernah menjadi wilayah pelaksanaan kegiatan KKN masih membutuhkan bantuan untuk memecahkan masalah yang dihadapi, serta menyusun dan atau melaksanakan program pembangunan, maka pengelolaan KKN secara insidental dapat melaksanakan kegiatan KKN di lokasi tersebut.
2. Pembinaan Kerjasama dengan instansi dan Pihak Terkait lainya
Setiap pelaksanaan kegiatan KKN selalu mengupayakan adanya jalinan kerjasama yang sinergis dengan instansi dan pihak terkait lainya, agar dapat memberdayakan masyarakat sesuai dengan ptensi yang dimiliki. Kerjasama ini dilaksanakan sejak persiapan, pelaksanaan atau operasional sampai tindak lanjut. Pembinaan kerjasama tersebut dilakukan dengan menggunakan pengembangan hasil evaluasi dampak kegiatan KKN dan dengan mengadakan pertemuan-pertemuan periodik dalam bentuk rapat evaluasi kegiatan KKN.
(TAHAP MASUKAN) (TAHAP PROSES) (TAHAP KELUARAN)
Gambar 3: Bagan Evaluasi Dampak Kegiatan
Selanjutnya rapat evaluasi kegiatan KKN dilakukan untuk menilai pelaksanaan kegiatan KKN. Dalam rapat evaluasi tersebut dibahas mengenai usaha-usaha pelaksanaan kegiatan KKN untuk periode berikutnya. Diharapkan kegiatan KKN periode berikutnya dapat lebih lancar dan berdaya guna sesuai dengan kebutuhan masyarakat, mahasiswa, dan pemerintah. Rapat evaluasi kegiatan KKN tidak saja dilakukan di lingkungan Universitas, tetapi juga dilakukan di tingkat nasional. Hasil rapat ini diharapkan dapat menjadi dasar untuk menetapkan kebijakan baru dalam rangka pembinaan dan pengembangan KKN secara nasional dalam upaya :
1. Pelaksanaan kegiatan KKN semaksimal mungkin agar lebih berdaya guna dan berhasil guna dalam membantu dan meningkatkan pelaksanaan pembangunan nasional.
BAB 6
PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN KKN
A. MASALAH
1. Pengertian Masalah
Sebagaimana dinyatakan bahwa kegiatan KKN adalah bagian dari upaya untuk membantu masyarakat dalam memecahkan masalah yang dihadapi dalam pembangunan desanya, maka untuk itu mahasiswa harus memahami apa yang dimaksud dengan masalah.
Dalam kehidupan manusia, sering kali kita dihadapkan oleh suatu masalah. Berbagai macam masalah hadir tanpa diundang dalam kehidupan kita. Masalah sering kali dikaitkan dengan kesialan dan juga bencana. Padahal, jika dikaji lebih mendalam lagi mengenai hakekat dasar dari masalah, masalah sebenarnya tidak menghasilkan dampak negatif. Terkadang masalah hadir sebagai bentuk peluang untuk memperbaiki berbagai kelemahan yang ada dalam diri sendiri.
2. Identifikasi Masalah dan Potensi
Setelah mahasiswa dan atau kelompok mahasiswa KKN menetapkan masalah yang menjadi perhatiannya, atau menjadi prioritasnya untuk dicarikan solusinya, maka masalah yang ditetapkan tersebut hendaknya diikuti oleh upaya melakukan identifikasi terhadap masalah tersebut. Apakah yang dimaksud dengan identifikasi masalah. Identifikasi masalah (problem identification) adalah proses dan hasil pengenalan masalah atau inventarisasi masalah. Dengan kata lain, identifikasi masalah adalah salah satu proses dalam kegiatan KKN yang boleh dikatakan paling penting di antara proses lain, karena kecermatan membuat identifikasi masalah akan menentukan kualitas suatu program kerja dan rencana kegiatan KKN. Identifikasi masalah pembangunan perdesaan di lokasi KKN secara umum bisa ditemukan melalui studi literatur (literature review) atau lewat pengamatan lapangan (observasi, survey), dan sebagainya.
Menurut Suriasumantri , identifikasi masalah adalah tahap permulaan dari penguasaan masalah di mana objek dalam suatu jalinan tertentu bisa kita kenali sebagai suatu masalah. Sedangkan menurut Amien Silalahi, mengartikan identifikasi masalah sebagai usaha mendaftar sebanyak-banyaknya pertanyaan terhadap suatu masalah yang sekiranya bisa ditemukan jawabannya.
3. Contoh Identifikasi Masalah
Desa Sumber Rejo memiliki 1500 penduduk/jiwa, dan 270 KK. Sebagian besar mata pencaharian penduduk adalah bertani sawah, kondisi rumah-rumah penduduk masih banyak yang belum permanen-dengan lantai tanah, dan dinding papan, lingkungannya kotor karena tidak ada tempat pembuangan sampah, ketersediaan air bersih kurang, banyak anak-anak yang putus sekolah dan kondisi kesehatannya rendah.
Dari gambaran contoh di atas, maka kita dapatkan suatu kondisi yang tidak di harapkan, yaitu : Penduduk di desa itu miskin. Untuk memperkuat/melengkapi bahwa itu sebagai suatu masalah, maka kita harus melakukan identifikasi, atau mengenali/mendata secara akurat tentang masalah tersebut. Oleh karenanya kita harus mencari data/informasi yang akurat ke sumber-sumber yang kompeten, data yang kita perlukan tentang kemiskinan antara lain (contoh):
a. Pangan : Frekuensi makan, kalori-protein dll,
b. Bangunan : Kondisi rumah, air bersih, lingkungannya, dll c. Pendidikan : Kemampuan menyekolahkan anak
d. Kesehatan : Kemampuan berobat jika sakit, tempat buang hajat, tempat buang sampah, dll e. Ekonomi : Tingkat pendapatan, ketergantungan dalam kehidupannya
Secara teori kemiskinan di sebabkan oleh dua faktor :
a. Faktor internal (kultural), yaitu berkenaan dengan pendidikan yang rendah, dan nilai-nilai budaya (malas, pasrah, tidak ada semangat untuk melakukan perubahan)
Contoh membuat identifikasi potensi
Desa Sumber Rejo memiliki lahan yang banyak ditanami oleh pisang, sebagian besar penduduk selain bertani, juga memiliki tanaman pisang. Namun ketika panen harga pisang turun, sehingga banyak pisang-pisang warga yang tidak dipanen dan membusuk.
Berdasarkan gambaran desa Sumber Rejo dengan potensinya tersebut, maka mahasiswa harus mendalami, menelusuri data/informasi tentang pisang sebagai sebuah potensi. Data/iformasi yang diperlukan adalah :
a. Jumlah batang pisang warga b. Volume pisang saat panen
c. Pisang diolah atau di jual begitu saja d. Keterampilan masyarakat mengolah pisang e. Pasar olahan pisang