SISTEM KARDIOVASKULAR
I
Disusun oleh
dr. Mayang Anggraini Naga Fakultas Fisioterapi U-EU
PENYAKIT KARDIOVASKULAR
INSIDENS
- Penyebab Mortalitas tertinggi di negara berkembang
(Lanjutan-1) Penyakit Kardiovaskular
Ada 4 (empat) kondisi gangguan yang terumum:
1. coronary arteriosclerotic heart disease
2. hypertensive heart disease
3. rheumatic heart disease (RHD)
4. “rheumatoid” heart disease
(Lanjutan-2) Penyakit Kardiovaskular
Yang terpenting dan mononjol:
- penyakit jantung atherosclerosis coronaria
- penyakit jantung hypertensive
merupakan masalah gangguan kesehatan yang sangat menonjol (USA), di antara usia pertengahan-manula.
SISTEM KARDIOVASKULAR
• Normal terdiri dari:
- Jantung (Heart)
ANATOMI JANTUNG
Jantung terletak:
- di tengah rongga dada, dengan batas kanan tepat di bawah
bagian kanan sternum, sampai - ke bagian kiri rongga dada,
dengan bagian terbawah yakni:
(Lanjutan – 1) Anatomi
• Jantung terdiri dari
- Otot (bagian terbesar) (Myocradium)
- Katub (Valves) pengontrol aliran - Lapisan pembungkus parietal
Pericardium dan visceral pericardium
yang disebut: Epicardium.
(Lanjutan – 2) Anatomi
Miokardium, jaringan otot yang tipenya khusus memperoleh
- O2 dan
- nutrisi cukup
akan mampu berkontraksi secara
- ritmik dan
- automatik
(Lanjutan – 3) Anatomi
Bagian dalam rongga jantung terbagi menjadi
4 ruang:
- 2 rongga bilik Atrium kanan dan kiri atas - dan 2 rongga kamar Ventrikel kanan
dan kiri bawah.
Berbagai pembuluh darah besar keluar dari bagian atas dan samping jantung, mengalirkan darah ke dalam atria dan mengangkut darah
(Lanjutan – 4) Anatomi
Jantung bekerja sebagai pompa ganda.
Darah terdeoksigenasi dari tubuh datang ke jantung melalui Vena Cava,
ke dalam Atrium kanan
ke Ventrikel kanan,
(Lanjutan – 5) Anatomi
Di paru darah di oksigenasi (udara segar yang telah dihisap)
kembali melalui Vena Pulmonaris
ke dalam Atrium kiri
di transfer ke Ventrikel kiri
(Lanjutan – 6) Anatomi
Permukaan dalam rongga jantung dilapisi oleh selaput halus:
- Endokardium dan
seluruh organ jantung dibungkus oleh membrane yang kuat:
- Pericardium.
Lapisan visceral pericardium (menempel ke jantung) disebut:
FUNGSI
Sebagai:- Pompa (pump)
- Mengatur transportasi aliran darah melalui pembuluh
(Plumbing for transport material)
* Jantung ibarat PAM kota yang menampung dan membersihkan air agar laik minum,
(Lanjutan ) Fungsi
Bagian jantung kiri dan jantung kanan walau interdependent mempunyai
fungsi yang berbeda.
Jantung kanan menerima darah
deoksigenasi dari seluruh tubuh
via dua pembuluh vena besar yakni:
Jantung Sebagai Dual-Pump
Darah masuk atrium kanan dan ditransfer
ke ventrikel kanan, dipompa masuk
ke arteria pulmonar untuk dioksigenasi dan melepas CO2 diganti dengan O2 dl alveoli paru dan masuk kembali melalui vena pulmonar ke atrium kiri jantung
ke ventrikel kiri keluar jantung
Katub Jantung
• Setiap pintu keluar rongga (kamar, bilik)
jantung ada katub satu arah yang menjamin darah mengalir hanya dalam satu jurusan.
• Atrium kanan ventrikel kanan ada katub
Tricuspid
• Ventrikel kanan ke paru ada katub pulmonary
Supply
Darah ke Otot Jantung
• Walau otot jantung secara kontinue memompa darah, ia sendiri tidak dapat memperoleh cukup O2 dari aliran darah tersebut, oleh karenanya otot jantung memerlukan suplei darah bagi dirinya sendiri melalui 2 cabang:
Arteria Koronaria yang keluar dari aorta
(Lanjutan) Supply Darah ke Otot Jantung
Melalui metode pemeriksaan angiography
(X-ray) Radiologist dapat menghasilkan angiogram dengan bantuan suntikan zat kontrast ke Arteria Koronaria.
Gambar jelas Arteria Koronaria untuk deteksi dini:
JANTUNG
(COR, CARDIA)
Jantung sebagai pompa di dalam tubuh,
berdenyut secara:
- kontinue dan
- ritmik
untuk mendorong aliran darah ke paru, dan seluruh bagian tubuh.
Selama waktu rata-rata kehidupan seorang manusia, jantung berkontraksi > dari 2.5
The Cardiac Cycle
Aksi pompa jantung memiliki 3 fase
yang menjadi satu kesatuan membangkitkan
aksi detak jantung:
1. diastolis
2. atrial sistolis
(Lanjutan – 1) The Cardiac Cycle
Untuk menghasilkan kerja yang efisien, setiap bagian jantung harus berkontraksi
dalam sekuens yang tepat, yang dihasilkan oleh impuls listrik yang terpusat di
Nodus Sinoatrial
yang
merupakan Pacemaker jantung sendiri, terletak di atas
(Lanjutan – 2) The Cardiac Cycle
Impluls listrik yang terbangkitkan akan dialirkan:
- sebagian oleh otot jantung dan - sebagian oleh serabut saraf.
Untuk menghindari terjadinya bottle-necks
(Lanjutan – 3) The Cardiac Cycle
Walau demikian, dalam kenyataan,
resistensi aliran umum lebih besar dari-pada resisten aliran melalui paru.
Jantung bagian kiri harus berkontraksi lebih kuat dari bagian kanan.
FAKTOR-FAKTOR yang BERPENGARUH pada LAJU dan OUTPUT JANTUNG
• Laju detak jantung, dan jumlah darah keluar pada setiap kontraksi, bisa berubah-ubah
sesuai demands O2 otot jantung, atau
jumlah aliran darah.
(Lanjutan -1) Faktor-faktor …
Namun demikian, pada saat
exercise berat, detak bisa mencapai
200 kontraksi/menit, dan output meningkat sampai hampir mencapia ½ pint per detak kontraksi, sehingga total output bisa
mencapai 100 pints/menit.
(Lanjutan -2) Faktor-faktor …
(1). Miokardium mampu respond secara automatik terhadap peningkatan jumlah
darah yang kembali ke jantung dari aktivitas otot dengan peningkatan outputnya.
Ini timbul karena semakin banyak darah yang kembali ke ventrikel selama fase
pengisian darah pada siklus, jantung akan
semakin kuat berkontraksi saat
(Lanjutan -3) Faktor-faktor …
(2). Detak jantung ada di bawah kontrol luar dari sistem saraf autonomik dari fungsi tubuh.
Bagian yang terlibat adalah nucleus sel saraf yang disebut: Cardiac Center di
batang otak, beserta dua perangkat saraf
Parasimpatis dan Simpatis, yang akitivitas-nya di kontrol oleh Cardiac Center tubuh,
(Lanjutan -4) Faktor-faktor …
Pada saat istirahat, saraf parasimpatis, khususnya nervus vagus (Ke X) yang aktif.
Signal vagus kepada Nodus Sinoarterial
memperlambat laju detak jantung kira-kira 140 impuls /menit menjadi kira-kira 70/menit.
(Lanjutan -5) Faktor-faktor …
Saat atau dalam antisipasi aktivitas otot , inhibitasi vagal akan berkurang, laju detak meningkat bisa mencapai > dari pengaruh aksi saraf simpatis.
Saraf melepas norepinephrine yang
(Lanjutan -6) Faktor-faktor …
Perubahan Pacuan parasimpatis ke aktivitas simpatis dipicu oleh pengaruh
pada Cardiac Center
yang memberi signal
ada kebutuhan ektra untuk
(Lanjutan -7) Faktor-faktor …
Pengaruh ini meliputi:
- rasa takut, - marah,
- tekanan darah rendah, atau - reduksi kadar O2 di
TANDA dan SIMTOMA
PENYAKIT KARDIOVASCULAR
• Chest-pain atau Discomfort
(Rasa sakit dan kurang nyaman pada dada)
• Palpitation (Palpitasi, debar-debar)
• Arrhytmia, Dysrhytmia (Gangguan ritme, tidak ritmis))
(Lanjutan-1) Tanda dan Simtoma …
• Cardiac syncope (Pingsan, tidak sadar, kepala rasa ringan)
• Fatique (Rasa lelah fisik atau mental, setelah beraktivitas berat. Lelah otot bisa akibat akumulasi produk sampah metabolisme tubuh yang tertimbun di otot, karena
kekurangmampuan aliran darah venous)
(Lanjutan-2) Tanda dan Simtoma …
• Cyanosis (Sianosis) (Warna kebiruan bibir, kuku jari tangan/kaki akibat kurang aliran darah)
• Edema, dropsy (Edema, oedema), akumulasi cairan tubuh yang berlebih.
• Claudication ( Rasa sakit kramp, yang umumnya timbul saat exercise dan mengu-rang/hilang saat istirahat, timbul akibat
TERMINOLOGI
A. Hypertrophy (hipertrofi)
= Peningkatan masa otot, seluruh jantung atau terbatas pada satu atau lebih dari satu bilik
(kamar jantung).
B. Atrophy (Atropi)
(Lanjutan-1) Terminologi:
C. Pembesaran (Enlargement): Meningkatan volume kamar/bilik jantung.
D. Dilatasi (Dilatation): pembesaran yang berkaitan dengan CHF
(Lanjutan-2) Terminologi:
F. Endocardial sclerosis: Perubahan degeneratif yang berkaitan dengan
endocardial hypertrophy.
G. Atresia : Absennya total katup orifice
H. Stenosis: penyempitan lobang katub
I. Cyanosis: defisiensi oxygenasi sebagai
(Lanjutan-3) Terminologi:
F. Endocardial sclerosis: Perubanan degeneratif terkait dengan hipertrofi
endokardial.
G. Atresia: tidak terbentuk lobang valvular.
H. Stenosis: Penyempitan lobang valvular.
IMPLIKASI KHUSUS BAGI
PARA FISIOTERAPIST
1
(Cohen and Michel, 1988) - Memonitor gangguan jantung yang tidak stabil (a.d. bukti ECG)
(Jantung dan diafragma di-inervasi oleh saraf sama C5-C6 segment spinalis, maka rasa sakit di bahu karena serangan jantung
bisa mirip
(Lanjutan-1)
Palpitasi:
Palpitasi berjam-jam atau timbul bersamaan dengan: rasa sakit dadabahu, sesak,
pusing, pingsan, kepala rasa ringan, perlu evaluasi lebih lanjut.
(detak berkurang < 6 per menit, bisa saja - fisiologis.
- gangguan tiroid
- akibat obat, kopi, cocain dll.
(Lanjutan-2)
Dyspnea
Bisa sebagai gejala fisik yang kurang
sempurna, obesitas, asthma atau alergik. Bila tmbul saat:
- naik tangga, - tidur terlentang
evaluasi medis.
Pola napas pada Dyspnea
• Gangguan pulmonal:
- Dyspnea diatasi dengan bernapas dengan bibir terkatup atau posisi khusus: kepala
menekuk ke depan, diletakkan di atas kedua lengan yang terkunci di depan dada.
• Karena dyspnea bisa menjadi kondisi yang
(Lanjutan-1)
Rehabilitasi paru bisa berpengaruh baik pada:
- exertional dan clinically assessed dyspnea.
Para fisioterapist merupakan kunci dalam upaya pencegahan lingkar setan ini dan bisa
memperlambat penurunan fungsi
populasi gangguan kardiovaskular.
(Lanjutan-2)
Syncope :
Bila timbul tanpa didahului rasa ringan kepala, pusing atau nausea bisa meru-pakan masalah katub atau arrhythmia.
Bisa mati mendadak!
Syncope yang tak dapat dijelaskan sebabnya
segera rujuk ke dokter!
(Lanjutan- 3)
Periksalah tulang vertebra cervical disertai test adanya kompresi arteria vertebral
(Aspinall, 1989, Magee, 1997; Rivett, 1995)
Adanya:
- nystagmus,
- perubahan ukuran pupil mata, atau - keluhan gangguan visual dan
- dizziness atau rasa ringan kepala
(Lanjutan-4)
Fatique:
Rasa lelah tak terduga saat/setelah exercise pada pasien jantung monitor dengan
cermat.
Obat-obat betablocker bisa menimbulkan rasa lelah luar biasa.
Pasien fatigue tanpa gagal jantung
(Lanjutan-5)
Situasi tersebut menunjukkan:
Adanya output kardiak inadequate untuk bisa memenuhi kebutuhan saat exercise. Namun, jangan lupa: bahwa toleransi
terhadap exercise sering sebagai hasil dari kondisi yang tidak dipersiapkan dahulu,
terutama pada populasi manula.
(Lanjutan-6)
Edema
Penimbul BB naik, mendadak atau perlahan-lahan terus-menerus selama beberapa hari dengan, pembengkakkan pada:
- kaki, abdomen, tangan dan
- napas pendek,
- fatique,
- pusing
(Lanjutan-7)
Bila gejala tak hilang melalui istirahat cukup
Rujuk ke dokter
Edem akibat jantung perlu: pemonitoran dengan ECG:
- saat exercise atau - menjalankan aktivitas
Dokter tidak menginginkan pasien stress saat ECG menunjukkan gejala!
(Lanjutan-8)
Claudication
Bisa timbul walau tidak ada gejala fisik lain. Sering diikuti oleh:
- diskolorisasi kulit, perubahan trophic (tipis, kering, rambut kulit rontok)
pada penyakit vaskular.
asesment bagi suhu badan, denyut
nadi periferal, suhu kulit.
Kulit dingin ada obstruksi vascular,
(Lanjutan-9)
Rasa sakit ischemic mendadak saat istirahat atau claudication intermitten mendadak menjadi hebat bisa karena
thromboembolism ! segera lapor dokter.
Seorang claudication intermitten yang kulitnya normal saat istirahat mengexercise tungkai sampai claudication timbul seringnya
(Lanjutan-10)
Iskemik kulit post exercise timbul pada - extrimitas bawah dan
- atas
akibat adanya shunting pilihan darah ke otot yang sedang exercise dan
meninggalkan
Penambahan Usia dan
Sistem Kardiovaskular
Dengan bertambahnya jumlah populasi lansia, penyakit kardiovaskular akan menimbulkan permasalahan kesehatan di masa yang akan datang.
(Lanjutan-1) Penambahan Usia
(1) Penambahan tebal dinding ventrikel kiri
(diperhebat oleh adanya hipertensi) akibat pembesaran myocyte atau jaringan fibrosis (penggantinya) , pembesaran atau atrofi
jantung lansia tidak mewakili normative aging. Penurunan pengisian ventrikel
terkompensasi oleh naiknya tekanan sistolis (hasil perubahan dinding ventrikel) akibat
(Lanjutan-2) Penambahan Usia
(2) Perubahan vaskuler:
Dinding atrial kaku dan aorta menjadi dilatasi serta memanjang.
Deposit kalsium dan hilangnya elastin dan kolagen berafek hanya pada pembuluh
darah besar dan menengah.
(Lanjutan-3) Penambahan Usia
Banyak timbul kontroversal terkait efek normal lansia pada sistem kardiovaskular majoritas populasi .
(Lanjutan-4) Penambahan Usia
Fungsi kardiak (istirahat) menunjukkann perubahan minim sejalan tambahnya usia.
peningkatkan minimal stroke volume.
Perubahan kapasitas fungsional lebih menonjol saat exercise dibanding saat
istirahat. Detak jantung maksimum lebih tinggi saat exercise tidak menurun dengan penambahan usia (penurunan respons
(Lanjutan-5) Penambahan Usia
• Efek mekanisme Frank-Starling tidak berubah sesuai usia
• Penurunan uptake maksimum oksigen, detak jantung, dan mereduksi output kardiak maksi-malnya sesuai lansia saat exercise, walau
pasien adalah olahragawan.
• Perubahan timbul pada deconditioning atau
(Lanjutan-6) Penambahan Usia
• Peningkatan signifikan kardiovaskular
yang timbul melalui training pada yang muda maupun manula, menunjang hipotese:
bahwa:
Perubahan kardiovaskular terkait usia adalah
(Lanjutan-7) Penambahan Usia
• Pada manula: exercise aerobic
- menurunkan detak jantung saat istirahat, mengurangi laju detak jantung dan kadar catecholamin plasma sejalan dengan
beban kerja submaksimal absolutenya, (utama pada pria) memperbaiki
performance ventrikel kiri pada saat puncaknya exercise.
GANGGUAN JANTUNG
Merupakan sebab:
- laju mortalitas tertinggi di negara maju. - pengganggu kualitas kehidupan
- pembatas aktivitas akibat:
- rasa sakit yang ditimbulkannya
- sesak napas, lelah, mudah pingsan - anxietas
GANGGUAN GENETIK
• Secara umum, faktor genetik atau keturunan tidak beperan banyak sebagai penyebab
gangguan jantung.
• Di antaranya ada Hyper-lipidemia yang menimbulkan predisposisi seorang untuk terserang:
- arteriosclerosis, dan
DEFEK KONGENITAL
• Gangguan abnormal struktur pada jantung adalah terumum dari defek sejak lahir , dan banyak bisa diatasi.
Gangguan timbul akibat adanya eror dalam perkembangan janin, di antaranya:
- septal defects dan
INFEKSI
Endocarditisdisertai infeksi katub jantung, sering timbul pada kasus:
- Jantung demam rheumatik atau - Gangguan kongenital atau
- Gangguan degeneratif
(Lanjutan) Infeksi
Infeksi menimbulkan deformitas katub dan malfungsi dari katub terkait :
- Mitral insuffiesiensi - Aortic insufisiensi
GANGGUAN OTOT
CARDIOMYOPATHY
- Satu bentuk gangguan ini adalah inherited (diturunkan)
- Ada yang akibat defisiensi vitamin atau - Keracunan alkohol, atau
MYOCARDITIS
Myocarditis adalah radang otot jantung. Bisa timbul akibat:
- Infeksi virus atau
- Toksin yang dilepas saat terkena infeksi bakterial,
- Bisa juga (walau jarang) akibat: Terapi:
CEDERA
• Cedera tumpul umum timbul akibat kecelakaan lalin (tergenced kemudi mobil) Jantung
tergencet antara sternum dan tulang punggumg
cedera bisa bentuk goresan sampai ruptur komplit.
• Pada cedera kecelakaan mobil fatal ,
(Lanjutan)
• Cedera tusuk pada jantung umumnya fatal. namun pada pasien yang bisa mencapai
pelayanan asuhan rumah sakit dengan segera
banyak yang tertolong.
GANGGUAN NUTRISI
Otot jantung sangat peka terhadap defisiensi nutrisi menjadi lembek dan tipis (akibat Defisiensi Protein dan Kalori).
Defisiensi Vit. B1 (thiamin) yang umum pada peminum alkohol Beri-Beri
(Lanjutan) Gangguan nutrisi
OBESITAS:
Diduga sebagai faktor yang ber-gabung dengan:
- hipertensi - DM
TUMOR
• Tumor asal jaringan jantung sangat jarang • Yang paling umum: myxoma benign.
• Terkadang ada malignant sarcoma.
GANGGUAN SUPLEI DARAH
Ini merupakan kausa mayor di negara maju. Arteria koronaria penyuplei darah ke
seluruh otot jantung, menyempit akibat atherosclerosis sehingga sebagian otot jantung mengalami kekurangan O2
Hasil yang timbul adalah: - angina pectoris atau
KERACUNAN
Zat yang paling meracuni jantung adalah;
ALKOHOL
Peminum alkohol setelah bertahun-tahun akan mengalami tipe cardiomyopathy dengan jantung menjadi membesar dan gagal jantung.
OBAT-OBAT
Obat tertentu bisa mengganggu detak jantung, bahkan ada yang menimbulkan kerusakan permanent pada jantung:
Di antaranya:
- antikanker (doxorubicin - tricyclic antidepressants
GANGGUAN LAIN-LAIN
• Penyakit jantung koroner, cardiomyopathy, atau defek kongenital bisa menimbulkan gangguan jantung. Gangguan bisa meliputi:
- cardiac arrhytmia - heart block
- gagal jantung
INVESTIGASI
• Pemeriksaan gangguan jantung diinvestigasi melalui: - tehnik auscultasi
- ECG
- Imaging jantung: - X-ray dada
- echocardiography
- coronary angiography - CT-scanning , - MRI - cardiac catherization
Penyakit yang Berdampak pada
OTOT JANTUNG
Ischaemic Heart Disease
Data Sttaitisk (USA) 1983: hampir 90% kematian karena gangguan jantung, adalah akibat ischemic heart disease.
Data 1991: 750.000/th, pasien:
400.000 perlu by-pass, 300.000 angioplasty,
ISCHAEMIC HEART DISEASE
• Arteria coronaria menyuplei darah ke otot jantung. Apabila menyempit atau tersumbat
Ischaemic
Myocard infarction. Dikenal sebagai :
Sirkulasi Koronar yang Normal
A. Ada 2 cabang arteria koronaria
(kiri dan kanan).
Kanan: lebih predominan dan kemudian seimbang, baru yang Kiri.
Kanan menyupei darah ke - ventrikel kanan
- interventrikuler septum
(Lanjutan-1) Sirkulasi Koronar yang Normal
Ventrikel kiri, lebih besar dan secara fungsional lebih penting.
Sistem kolatral terbentuk bila ada kebutuhan (yang timbul akibat penyempitan arteria \ koronaria yang berlanjut) diperlukan untuk mengurangi area infark.
PENYEBAB PENYAKIT
ARTERIA KORONARIA
• 90% Atherosclerosis dengan atau tanpa thrombosis.
• Penutupan akibat radang RF. • Polyarthritis
• Thrpomboangiitis obliterans • TB, sifilis, infeksi bakterial • Kawasaki disease
• Embolism/penyakit thrombotic
FAKTOR RISIKO dan
PENYAKIT ARTERIA KORONARIA
MODIFIABLE RISK FACTORS
- Physical inactivity - Cigarette smoking
(Lanjutan-1) FAKTOR RISIKO dan
PENYAKIT ARTERIA KORONARIA
NON-MODIFIABLE RISK FACTORS
- Age
- Male sex
- Family history
(Lanjutan-2) FAKTOR RISIKO dan
PENYAKIT ARTERIA KORONARIA
CONTRIBUTING FACTORS
- Obesity
- Discriminatory medicine - Responds to stress
- Personality
- Diabetes
- Hormonal status
Nonatherosclerotic Causes of
Coronary Artery Obstruction
- Kawasaki disease - Coronary embolism
Infective endocarditis Prosthetic valve
Cardiomyxoma
(Cont.-1) Nonatherosclerotic Causes of Coronary Artery Obstruction
- Syndrome X
- Insuline resistence syndrome (hyperinsulinism)
- Traumatic coronary arteries: - Penetrating
(Cont.-2) Nonatherosclerotic Causes of Coronary Artery Obstruction
- Arteritis:
- Syphilis
CORONARY ATHEROSCLEROSIS
Ada formasi plaque jaringan fibrosis dan lipid. Plaque terkalsifikasi, hemorrhage, ulerasi,
thrombosis.
Arteria koronaria kiri lebih banyak terkena.
Proses bisa sampai 3 – 4 cm dari lubang (faktor hemodinamik penting sebagai penentu lokasi).
Radang ARTERIA
KORONARIA
A. Sifilis: timbul ostial-stenosis (sampai dengan 1/3 kasus aortitis gangguan aliran
koroner.
B. Arteritis rheumatik: Menyerang arteritis koronaria cabang intramuscular
C. PAN, bisa terjadi pada arteria kecil-kecil . (PAN = polyarteritis nodosa)
D. Yang jarang: Thromboangitis obliterans (Buerger’s diease), infeksi bakterial,
CORONARY EMBOLISM
> menyerang arteria koronaria kiri.
Timbul akibat adanya:
- Plaque atherosclerosis koronaria - Arterial thrombosis
CORONARY THROMBOSIS
• Tanpa kausa dasar:
Thrombosis spontan bisa terjadi pada thrombotic thrombocytopenic purpura
atau platelet thrombosis lain-lain.
Yang paling umum: thrombosis komplikasi pada atherosclerosis.
• Aneurysma: Yang terumum berkaitan dengan PAN, bentuk lain:
- kongenital - myocotic
- atherosclerotic - syphilitic
- rheumatic
- congenital aneurysm (jarang)
(Lanjutan-2) CORONARY THROMBOSIS
• Anomali:
Arteria koronaria timbul asal arteria
pulmonalis atau juga asal anomali lain-lain.
Sertifikasi medis:
Hasil Oklusi Arteria Koronaria
• Terjadi gangguan aliran darah ke miokardium kecuali ada sistem kolateral yang terbentuk. • Hipertrofi asal dari lain kausa exogenous
meningkatkan demand efek exaggerate.
Episodic angina pectroris bisa berkaitan dengan miocard necrosis.
Timbul konsekuensi infark dan arrythmia.
ARTERIOSCLEROSIS
Mewakili grup penyakit dengan gejala khas: - penebalan, dan
- kehilangan elastisitas dinding arteria Dibagi:
(1) Atherosclerosis
(2) Monckeberg’s arteriosclerosis
(3) Arterio-sclerosis (arteriolar sclerosis) dengan tanda khas penebalan dinding arterioles
(Lanjutan-1) Arteriosclerosis
Ketiga bentuk arteriosclerosis bisa hadir bersama dalam satu pasien, dalam
pembuluh darah yang berbeda-beda.
Istilah
- arteriosclerosis dengan - athrosclerosis
HIPERTENSI
Hipertensi menyebabkan jantung bekerja berat dan bisa sampai mencederai dinding arterial
Mudah terserang athrosclerosis.
Hipertensi diperberat obesitas, hadir bersama DM dan penggunaan alkohol rutin.
(Lanjutan) Hipertensi
Pada wanita yang tidak terdeteksi atau hipertensi yang tak terkontrol akan
5 x lebih mudah untuk terserang - angina,
- serangan jantung atau
FAKTOR-FAKTOR RISIKO
• Simtoma lebih mudah muncul pada usia di atas 40th lebih.
• > pria daripada wanita
• Pada wanita gejala muncul 10 tahun lebih
lambat dari pria (akibat faktor proteksi biologis pada premenopausal estrogen)
(Lanjutan) FAKTOR-FAKTOR RISIKO
• Predisposisi (abnormalitas metabolisme lipo-protein)
• Ras tertentu (berkulit hitam) 3x bersiko tinggi terserang gangguan jantung.
• Hipertensi ekstrim menjadi faktor CAD.
FAKTOR-FAKTOR KONTRIBUSI
• Obesitas, walau total koletserol dan LDL
mengimbangi perbedaannya. Beban BB
heart stroke harus > kuat untuk bisa memompa. Seringnya obesitas hadir bersama DM.
(triglyceride dan kolesterol tingg)
(Lanjutan-1) FAKTOR-FAKTOR KONTRIBUSI
• Respons penenangan reaksi marah sistem
parasimpatis adalah lemah pada pemarah.
Counterbalance parasimpatik individue tersebut tidak mampu mengimbang efek adrenalin pada jantung.
Emosi adalah pemicu response stress
meningkatkan tensi darah dan detak jantung
DM
• Glucose akan ditransformasi triglyceride
yang akan bersama kolesterol meningkatkan terjadinya arteriosclerosis.
Penyakit ginjal dan DM komplikasi yang berdampak pada sistem kardiovaskuler pada DM, insiden 2x > pada pria dari yang non-DM kira-kira 3x > besar pada wanita.
Status Hormonal
• Wanita post dan menopausal berkontribusi untuk terjadi CAD.
• Estrogen menurunkan tendensi thrombotic. • Ada reseptor estrogen yang menarik dan
mengikat hormon dalam sel otot polos lapisan pembuluh darah.
(Lanjutan)
• Exogenous Estrogen dilapor meningkatkan: - profile lipid plasma,
- metabolisme karbohidrat dan - reaktivitas vaskular
keuntungan dari perubahan tidak cukup
untuk menurunkan dengan bermakna penyakit kardiovaskuler.
ALKOHOL
Disebut bahwa: Alkoholisme moderat me-nurunkan risiko penyakit jantung akibat:
peningkatan kadar ensim plasmogen (tissue-type plasmogen activtaor) atau t-PA mem-pertahankan aliran darah lancar dengan me-larutkan bekuan yang ada di dalamnya.
Level tertinggi endogenous t-PA antigen
(Lanjutan-1)
Konsentrasi 2-4 gelas beer , alkohol
konstriksi arteria koronaria Klinis ada
hubungan antara ethanol dan iskemia koronaria yang mendadak.
Efek depresif alkohol berlebih atas fungsi sel otot jantung (miocardium) menurunkan
kontraktibilitas myocard (bisa sangat merusak). Alkoholisme kronik meningginya hipertensi
PATOGENESIS
• Normal: Lapisan endothel ateria terbungkus sel
dinding halus dan licin, protektif terhadap
substansi yang berbahaya yang sedang mengalir dalam darah.
Pada stadium permulaan atherosclerosis,
steaks lemak terbentuk sepanjang lapisan intima, yang mulanya tersebar akan berlanjut: jadi
permu-Mekanisme Tepat
Pengembangan CAD
• Kerusakan dinding arterial timbul akibat cedera oleh substansi jahat dalam darah, atau robek, aus secara fisik, hasil dari kondisi hipertensi. • Bentuk cedera ini infiltrasi macromolecules
(>> kolesterol) darah melalui site endotel cedera sampai ke sel otot polosnya.
(Lanjutan-1)
• Aktivitas platelets adalah respon normal
terhadap cedera, pada kondisi atherosclerosis segera mereka menempel, platelets melepas
kimiawi mengubah struktur dinding pembuluh darah erosi kecil yang semula akan menjadi pembengkakan gumpalan bekuan
- platelets, sel otot, dan fibrosis (coronary thrombosis) proliferasi menutup
(Lanjutan-2)
- Siklus cedera
- Aktivitas platelets - Deposit lipid
akan menjurus Blokade komplit pembuluh darah
Manajemen Medis
Diagnostik: Kajian penentu site dan luas
nekrosis CAD analisis hasil pemeriksaaan laboratoris mengevaluasi :
Peningkatan kadar ensime: - creatinin kinase [CPK],
- aspirate aminotransferas [AST], - alanin amino transferase [ALT]
- lactic dehydrogenase [LDH]
Coronary Arteriography
• Test anatomik paling reliable: menilai derajat
- obstruksi penyakit koroner
- kontraktibilitas ventrikel kiri
Non-angiography: mendemonstrasikan morfologii arteria koronarianya,
Standard Exercise Stress Test
Masa kini dikomparasi dengan hasil berbagai cardiography.
- High resolution ECG adalah noninvasive - metode stress-free (saat istirahat) untuk
menidentifikasi CAD dengan hasil sama akurat pada pria maupun wanita.
- Exercise echocardiography, lebih akurat
untuk deteksi penyakit jantung pada wanita daripada pria (dibanding angiograpgy,
Prognosis
• Rendah sebelum usia 35 tahun
• Hasil meningkat exponensial s/d usia 75 th. • Mortalitas pria s/d 2x > wanita s/d usia 65 th. • Total laju mortalitas wanita >65 tahun sudah
melebihi pria.
• Prognosis sangat bergantung pada site dan luasnya nekrosis.
(Lanjutan)
• Arteriosclerosis yang luas sangat fatal, apabila yang terserang pembuluh otak dan jantung.
• Balloon-expandiable stent dikaitkan dengan laju restenosis yang rendah dan menghasilkan
Implikasi Khusus Bagi
Para Fisioterapist
2
CORONARY ARTERY DISEASE
Post-operasi:
- Chest physical therapy: rutin bagi post -op abdomen dan kardia-toraksik
Disarankan:
- Terapi fisik dada bagi pasien dengan kom-plikasi post-op harus dilaksanakan terbatas.
- Kebutuhan profilaktik rutin post-op arteria koroner hendaknya direview kembali!
(Stiller et. Al., 1994)
- Monitoring simtom di rumah, 5-6 minggu
Exercise:
• Pasien post-op kardiovaskuler yang, membaik di samping hasil hemodinamik yang excellent,
juga bisa mengalami gangguan yang timbul akibat hipertrofi ventrikular sinistra yang
persistent, setelah bertahun-tahun restriksi aktivititas berserta decondioning pada masa pre-operasinya.
Rehabilitasi exercise adalah bagian
(Lanjutan-1) Exercise
Otot yang lemah memudahkan timbulnya rasa lelah (fatigue) dengan penambahan beban aktivitas fisik.
Exercise menimbulkan simtoma dan
kepala dirasa ringan atau bisa sampai
(Lanjutan-2) Exercise
Kapasitas exercise pasien segera setelah
MI dan operasi bypass akan ditentukan berpatokan sesuai parameter seperti pada orang sehat atau problem kardiak lain,
meliputi: waktu, karena terpengaruh oleh: - MI
- usia
- status fisik saat training dan
(Lanjutan-3) Exercise
• Disfungsi CNS :
Cognisi yang terganggu merupakan
konsekuensi umum yang bisa berdampak pada kapasitas exercise!
(Lanjutan 4) Exercise
Diketahui: peningkatan usia merupakan faktor predisposisi menurunkan fungsi kognitif,
namun penurunan kognitif post-op. tidak berkaitan dengan perubahan autoregulasi
pada aliran darah otak lansia atau efek mean arterial pressure saat prosedur dijalankan.
Hypotension dan pemanasan dengan cepat
(Lanjutan 5) Exercise Spesifik post CABG (Baca di Haskell and Durstine 1993)
Satu program untuk meningkatkan: - kekuatan dan
- fleksibilitas
otot pectoralis dan tungkai (harus dijalankan).
(Lanjutan 6)
- Exercise khusus untuk memperbaiki
fungsi dinding otot termasuk
- Bernapas dalam,
- Gerak bahu dan adduksi
- Lengan berputar serta mengangkat - Gerak badan serta wall push-ups.
(Lanjutan 7)
• Exercise regulator dynamic harus diperhatikan sebagai: Adjunctive therapy
untuk menajemen lipid bersama manajemen dietary serta mereduksi berat badan (BB)
yang berlebih.
Keuntungan partisipasi dalam program
(Lanjutan 8)
Short and Long-term endurance exercise
bisa urun perbaikan abnormalitas lipid darah.
Training resistive exercise dilaporkan bisa meningkatkan HDL kolesterol pada sebagian pasien (tidak semua)
*(Pada setiap tatanan terapist diharuskan membaca American Heart Associate Exercise Standards,
(Lanjutan 9)
Peningkatan risiko bahwa exercise bisa meningkatkan risiko:
- komplikasi kardiovaskular serta - simtoma silent ischemia,
- arrhythmia,
- tekanan darah abnormal, serta
- respons jantung terhadap exercise dan - fatigue
(Lanjutan-10) * Lihat tabel-3, juga Box 10-7) pada Buku Wajib)
Memerlukan perhatian khusus untuk
memformulasikan program latihan fisik yang akan dijalankan.
* Baca di (Goldberg dan Elliot, 1994b,et. al.)
Monitoring Saat Exercise
Lebih dari ½ episode ischemic pasien tidak diikuti gejala angina.
(Lanjutan-) Monitoring …
Testing exercise harus dilaksanakan pre-dimulainya program latihan, namun
belum disusun ukuran dasar menentuan program latihannya.
Monitor:
- detak jantung dan
- tensi darah, serta
- simtoma yang timbul saat
PENGARUH OBAT-OBAT
Hampir semua obat antihipertensi dan juga
diuretika bisa menimbulkan dual aksi pada
dilatasi perifer dan deplesi volume aliran darah. Bisa mempengaruhi tensi post
latihan.
(Lanjutan-1) Pengaruh obat …
Sebagian pasien CAD memiliki tekanan sistolis yang tinggi melampaui puncak nilai pelatihan yang seharusnya.
(Lanjutan-2) Pengaruh obat …
Beberapa obat CAD bisa mengubah detak jantung, beta-adrenergic blocking agent yang digunakan untuk terapi angina dan hipertensi menimbulkan reduksi detak jantung saat istirahat dan exercise.
Orang yang sedang minum obat terkait
(Lanjut an-3) Pengaruh obat …
• Peringkat exercise yang aman dapat mengem- balikan laju detak ke laju detak istirahat dalam 2 menit setelah latihan dihentikan.
Hindari peningkatan laju detak > 20/menit di atas laju detak istirahat.
*(Informasi lebih lanjut: Baca di: Exercise
ANGINA PECTORIS
Angina pectoris = rasa sakit di dada dan lengan yang juga bisa mencapai daerah dagu akibat kurangan suplei oksigen ke otot jantung (myocardium) , biasanya
dirasakan pasien saat yang bersangkutan mengalami demand oksigen yang
(Lanjutan-1) Angina …
Kausa:
(1) Aliran darah ke jantung (otot) yang inadequate akibat penyakit jantung koroner (umumnya) karena:
- menyempit akibat atherosclerosis, - ada deposit lipid di dinding arteri
(2) Spasm arteria koronaria yang menyempit mendadak kemudian melebar kembali
tanpa obstruksi permanent , aortic stenosis
(Lanjutan- 2) Angina …
Yang jarang, bisa akibat:
Anemia berat, reduksi O2 yang diangkut eritrosit dan juga polycythemia (peningkatan eritrosit) yang menyebabkan:
- darah mengental,
- aliran ke otot jantung menjadi lambat.
Kondisi tirotoksikosis: bisa menimbulkan angina pectoris, akibat jantung dipaksa kerja berat
4 pemicu Timbulnya Serangan Angina
(1) Exercise berat atau exertion terutama yang melibatkan otot-otot thoraxic atau extrimitas atas atau pada saat berjalan menanjak dengan kecepatan tinggi .
(Mitterman et. al., 1993)
(2) Terexpose ke suhu atau angin dingin
(3) Stress psychologic atau emotional
(4) Makan dengan porsi banyak
Implikasi Khusus Bagi Para Fisioterapist
3
ANGINA PECTORIS
Penjalaran rasa sakit dari otot luar abdominal melintang dan otot pectoralis major bisa me-nimbulkan rasa sakit panas dada (heart-burn) di dinding dada, mirip serangan angina. Mana-kala titik site pemicu di otot pectoralis major kiri, rasa sakit terkacaukan dengan rasa sakit
(Lanjutan-1) Implikasi … Angina …
Terapi fisik untuk mengeliminasi titik pemicu bisa membantu proses diagnostik.
Sindroma dinding anterior dada disertai rasa sakit otot intercostalis setempat, bisa pada:
- Tietze’s syndrome dan inflamasi pertemuan chondrocostal,
- Intercostalis neuritis dan dorsalis cervical atau
(Lanjutan-2) Implikasi … Angina …
Bisa menimbulkan sakit dada yang mirip angina.
- Evaluasi ROM,
- Palpasi struktur jaringan lunak; - Analisis faktor-faktor yang
mengurangi dan memperberat gejala
(Lanjutan-3) Implikasi … Angina …
Di sisi lain:
Rasa heart-burn akibat - Indigesti,
- Hiatal hernia - Peptic ulcer
- Esophagus spasm
- Penyakit kantung empedu
bisa menimbulkan gejala mirip serangan angina
(Lanjutan-4) Implikasi … Angina …
Pengembangan angina unstable juga memerlukan rujukan medis segera dan bisa dilapor sebagai timbulnya:
- Serangan angina pada istirahat
- Timbulnya angina yang typis pada saat melakukan aktivitas yang lebih ringan dari biasanya
(Lanjutan-5) Implikasi … Angina …
- Perubahan pola anginanya (gejala timbul makin sering)
- Perubahan tensi darah (menurun) atau detak jantung meningkat pada saat
(Lanjutan-6) Implikasi … Angina …Nitroglycerine
Bisa dimanfaatkan secara prophylaktis 5 menit sebelum aktivitas untuk menghasilkan serangan angina dimulai. Ini diberikan pada angina yang stabil, secara exertional:
- sebagai terapi atau yang
- sedang menjalani tatanan latihan yang kronik,
(Lanjutan-6) Implikasi … Angina …
Pada pasien diingatkan :
- agar tidak mengubah jadwal pengobatan yang diresepkan tanpa konsultasi ke
provider pelayanannya, dan
- Nitrate-nya harus diminum sesuai dosis yang diresepkan.
Sebagai contoh:
(Lanjutan-7) Implikasi … Angina …
Sifat nitroglycerin akan di-inaktifkan oleh: - cahaya, panas, udara, lembab
Harus disimpan di refrigerator dalam tigh-fitting container.
Obat ini memiliki daya guna berusia pendek
perlu diganti setiap 3 bulan sekali.
Tablet yang potent akan menimbulkan rasa terbakar di bawah lidah (sublingual) kalau tidak menimbulkan rasa terkait cek
(Lanjutan-8) Implikasi … Angina …
• Seorang yang berpengalaman terserang angina harus mereduksi jedah serangan,
bila perlu hentikan semua aktivitas dan duduk untuk beberapa menit sampai simtoma hilang.
latihan bisa dimulai lagi dengan mereduksi Intensitasnya, serta laksanakan interval-type
training bila perlu.
(Aktivitas lebih lambat dengan mengubah
(Lanjutan-9) Implikasi … Angina …
• Pasien harus dalam keadaan duduk bila
menggunakan nitroglycerin untuk menghindari terjadinya syncopia dan terjatuh.
• Bagi serangan sakit angina yang tidak mereda waktu sudah istirahat atau setelah minum obat dosis 3-4 nitroglycerin dalam jangka waktu 10-15 menit (masing-masing selang 5 menit) harus
(Lanjutan-10) Implikasi … Angina …
• Sampai:
– Angina bisa dikontrol dan
– Aliran darah koronernya lancar kembali
(Lanjutan-11) Orthostatic hypotension
- Ortostatik hipotensi adalah efek samping umum yang terjadi pada pasien dalam terapi profilaktik untuk angina.
Terapist harus senantiasa berhati-hati saat
melatih/melaksanakan terapi ambulatoris pada pasien dengan pengobatan obat tersebut.
(Lanjutan-12) …Orthostatic hypotension
Support hos boleh direkomendasi, pasien harus senantiasa diingatkan saat merubah posisi tubuh harus hati-hati untuk meminimal-kan efek orthostatik hipotensi, yakni:
- Sakit kepala, - Rasa lemah,
- Denyut nadi meningkat, atau adanya - Tanda-tanda lain yang tidak umum
atau simtoma
(Lanjutan-13) …Orthostatic hypotension
Di tatanan kesehatan rumah (home care) , kondisi di rumah harus dievaluasi untuk
kemungkinan terjadinya kondisi gawat.
Memonitor Tanda Vital
• Test dengan exercise perlu dilaksanakan
sebelum pasien memulai suatu program latihan. Namun demikian apabila ini tidak terlaksana dan baseline pengukuran tidak tersedia untuk
penentu rencana pelatihan, maka
(Lanjutan-1) Memonotor Tanda Vital
• Exercise dan aktivitas harus dilaksanakan di
bawah ambang anginal.
• Terapist harus mendokumentasikan
- detak jantung
- tekanan darah
(Lanjutan-2) Memonotor Tanda Vital
Angina timbul post infark miokardial bukan sesuatu yang normal dan
harus segera dilaporkan ke dokternya.
Test exercise direkomendasi sebelum pasien memulai program exercise
MYOCARDIAl INFARCTION (MI)
• MI dikenal sebagai serangan jantung atau serangan koronari, adalah hasil pengem-bangan iskemia dengan hasil :
Nekrosis jaringan miokardial. Setiap obstruksi yang panjang akan:
Laju Morbiditas dan Mortalitas
• 1.500.000/th MI di USA mortalitas 500.000/th. (populasi orang dewasa)
• Kira-kira 45% semua serangan jantung adalah usia < 65 th dan; 50% < 50 th.
• Kondisi > pada pria dan wanita postmenopausal
Etiologi dan kausa:
Seperti CAD. 80-90% MI adalah akibat: thrombosis koronari pada site atherosclerosis
Kausa:
1. Coronary thrombus
2. Prolonged vaso-spasm 3. Hypotension
4. Dislodged calcium plague from calcified aortic or mitral valve
5. Excessive metabolic demand 6. Vasculitis
7. Aortic root on coronary arterie dissection 8. Aortitis
(Lanjutan-1) MI
Silent ischemia berprevalensi tinggi pada DM PIA (plasmogen activator inhibitor) adalah faktor risiko MI pada DM dan wanita postmenopausal (tidak memperoleh terapi hormon replacement)
Perokok 2 x lebih besar dibanding non-perokok. (kesempatan sembuh juga < dari non-perokok)
(Lanjutan-2) MI
Kekurangan O2 dibarengi gangguan elektrolit , kehilangan:
- potassium, - calcium,
- magnesium) dari sel
Kehilangan kontraktilitas nutient
(Lanjutan-3) MI
Normal miokardium mengambil sejumlah besar catecholamin (epinephrin dan
nor-epinephrin) (direlease saat oklusi timbul) pelepasan catecholamin = predisposisi imbalance fungsi
simpatik dan parasimpatik serius
Manifestasi Klinis
Paling menonjol adalah:
- Sensasi tekanan mendadak timbul sebagai “crushing chest pain”
yang kepanjangan
Radiasi ke
- lengan kanan, - tenggorokan,
(Lanjutan) Manifestasi …
• Rasa sakit konstan selama 30 menit berjam-jam dan bisa disertai:
Pucat dan Napas pendek
keringat banyak (pelepasan catechol-amin) dan vasokonstriksi periferal) kulit dingin dan lembek. Mual, muntah.
Manajemen Medis
Diagnosis:
Simtoma yang hadir dan bukti gangguan fungsi jantung, melalui:
- Pemeriksaan fisik dan - ECG dan
- Hasil laboratorium.
(Lanjutan-1) Manajemen Medis
• Test darah bisa perlu waktu 2 jam
• Rapid essay sub-form creatine kinase MB
(CK-MB) specifik untuk MI.
< 30% pasien masuk CCUs memiliki MI.
(Lanjutan-2) Manajemen Medis
• Jaringan infark menimbulkan:
Silent electrically
dan
tidak menghasilkan perubahan ECG.
(Lanjutan-3) Manajemen Medis
• Manakala ECG dan ensim tidak dapat diperiksa
Studi Scintigraphy (Rad.-imaging) bisa menunjukkan luas area nekrosis,
dan
menghilangkan perfusi.
Test-test Lain:
Echocardiography:
Mengassess kemampuan dinding jantung untuk kontraksi dan relaksasi dan
Trans-esophageal echocardiography (TEE): Suatu teknik yang menghasilkan gambar
(Lanjutan) Test-test ;;;
Contrast agent EchoGen:
Digunakan bersama dengan prosedur US,
merembes ke otot jantung sehat
namun tidak ke otot yang kurang O2.
Terapi
• Manajemen post infark, meliputi: - pengidentifikasian dan - modifikasi faktor fisik
Terapi ditujukan ke:
- penyakit penyebab, dilanjutkan
- pemberian agen farmakoligis profilaktis
- pemanfaatan program exercise
(Lanjutan-1) Terapi
Exercise direkomendasi sebagai:
Terapi bantu meningkatkan toleransi terhadap:
- peningkatan rasa sakit
- peningkatan stimulus yang perlu untuk mengurangi: - angina
- depresi - anxietas
(Lanjutan-2) Terapi
Peningkatan kenyataan yang terjadi:
Kombinasi:
- diet rendah fat dan
- intensif exercise training
bisa meningkatkan perfusimyocardial melalui:
Regulasi regresi atherosclerosis koroner
PELATIHAN
EXERCISE
Pelatihan exercise adalah kontraindikasi untuk sebagian pasien.
Penjelasan hasil evaluasi medis harus jelas sebelum pasien mulai masuk
program latihan exercise.
Exercise sangat bermanfaat menentukan
panduan exercise bagi orang sehat, dan
(Lanjutan-1) PELATIHAN …
Masih belum jelas apakah latihan exercise
serta efektifitas latihan yang terbimbing mening katkan prognosis bagi pasien post MI?
Yang jelas:
Peningkatan marginal tampilan fisik dan tidak ada lagi ada perpanjangan keluhan psikologis
(Lanjutan-2) PELATIHAN …
Hasil sebelumnya: (Toronto Program) Menentukan
bahwa:
Banyak keuntungan diperoleh dari
kehadiran pasien dalam kelas formal latihan mingguan selama 18 bulan
daripada
PROGNOSIS
• Lokasi, ukuran anatomik infark, luas kerusakan sebelumnya menentukan: gambaran klinis akut, komplikasi dini dan prognosis jangka panjang. • 24 jam setelah post simtoma pertama adalah
waktu yang berisiko paling tinggi untuk timbulnya kematian mendadak.
• Lebih dini masuk RS, lebih baik.
(Lanjutan-1) PROGNOSIS
• Faktor negatif: berdampak pada prognosis adalah:
- usia (>80 th 60%)
- penyakit kardiovaskular lain - gangguan respiratory lain - DM yang tak terkontrol
- MI anterior: Mortalitas 30%
Lanjutan-2) PROGNOSIS MORTALITAS
• 50% pasien yang sembuh komplit (post serang-an koroner pertama akserang-an meninggal dalam 5 th) • 75% infark massive akan meninggal dlm 10 th. • Kematian terbanyak terjadi di luar RS (akibat
suatu komplikasi)
• 40-50% kematian timbul akibat arrhythmia
IMPLIKASi KHUSUS BAGI PARAFISIOTERAPIST
4
MYOCARDIAL INFARCTION
Konsiderasi dini Post-MI
Walau harus istirahat, bed-rest akan berisiko timbulnya: - Hipovolemia
- Hipoksia - Atropi otot
(Lanjutan-1)
Mengembangkan:
Program Aktivitas Fisik Progresif dengan pacing yang cukup serta istirahat dimulai dalam 24 jam bagi pasien yang asuhan akut tanpa komplikasi.
Latihan: - gerak halus, - napas dalam dan
- batuk
umumnya dimulai segera sebagai patokan ukuran
(Lanjutan-2)
• Exercise Terapuetik dini:
- membantu mencegah komplikasi
kardiovaskulari:
- Stasis vena
- Sendi kaku
- Kelemahan otot.
- Relaksasi dianjurkan dengan
(Lanjutan-3)
• Aktivitas yang dapat meningkatkan: - Tekanan intrathoracal, atau - Tekanan intra-abdominal
di antaranya: - Menahan napas dan - Maneuvers Valsalva bisa menimbulkan: - Bradycardia diikuti
meningkatkan - Venus return ke jantung
(Lanjutan-4)
Oleh karenanya:
(Lanjutan-5)
• Terapist hendaknya memonitor secara
contineous : Tanda-tanda Infark yang impending! Yakni:
- rasa sakit menyeluruh atau
- rasa sakit setempat di bagian manapun di - thorax, lengan atas, leher.
- palpitasi, dyspnoe,
- kepala ringan, syncopia,
(Lanjutan-6)
Analgetika bisa mengurangi rasa sakit di daerah insisi, dan rasa kurang nyaman post-op, namun akan menimbulkan pernapasan yang:
- cepat, dangkal dalam usaha
meringankan gangguan yang berat.
Obat bisa diberikan sebelum terapi latihan dimulai, agar bisa latihan napas dalam.
(Lanjutan-7)
Para terapist harus berhati-hati Bahwa:
Analgetika juga bisa
menyelubungi rasa sakitnya
Pasien
bisa overexert atas dirinya!
(Lanjutan-8)
Selama 6 minggu pertama Post-MI
Pasien harus diingatkan tentang Bahaya: - Sauna, bathtube air panas,
- Whirlpools, kolam renang air panas yang suhunya berlebih.
Rehabilitasi dini selama 2-3 minggu yang
diiukti exercise testing, saat mana terapi air bisa dijalankan atas dasar perintah dokter
CHF
(Congestive Heart Failure)
GAGAL JANTUNG KONGESTIF
Mekanisme:
Defisiensi output kardiak
Sirkulasi darah yang inadequate (kurang mencukupi) untuk menunjang
(Lanjutan-1) CHF
• CHF adalah suatu kondisi jantung yang tidak mampu memompa darah cukup untuk meme-nuhi kebutuhan tubuh.
Gagal jantung bukan suatu penyakit, namun
merupakan manifestasi sekumpulan gejala klinis yang mengakibatkan penampilan
kekurang-mampuan jantung sebagai pompa, akibat
(Lanjutan-2) CHF
CHF adalah komplikasi umum penyakit jantung:
- iskemia dan - hipertensi
yang sering muncul pada lansia.
(Lanjutan-3) CHF
• Gangguan bisa:
Kronis bertahun-tahun:
- perlu manajemen medis dengan pemberian obat.
Menjadi akut dan mengancam jiwa
- perlu manajemen medis yang lebih canggih untuk bisa mempertahankan
(Lanjutan-4) CHF
• Gagal bisa terjadi pada kedua sisi jantung atau bisa juga lebih berat menyerang jantung kanan dari yang kiri.
• Gagal ventrikel kiri menunjukkan Gagal jantung kongestif.
Cor Pulmonale
• Ini adalah satu kondisi Penyakit jantung yang timbul dari penyakit paru sebagai penyebab.
Faktor-Faktor Kontribusi
A. Cardiogenic: kelemahan miokardium akibat berbagai kausa (di antaranya MI)
B. Output yang tinggi: Beban kerja yang berlebih akibat peningkatkan demand
(contoh: tirotoksikosis)
C. Pengembalian aliran darah yang berkurang: Pengisian darah yang inadequate (contoh: cardiac tamponade atau shock)
faktor-Stress dan Obat-Obat
- Penambahan stress yang menekan kondisi penyakit jantung yang sudah ada.
- Kehamilan adalah risiko bagi wanita dengan katub rheumatic
- Paget’s disease akan meningkatkan beban jantung (menimbulkan proliferasi vaascular dalam tulang, manakala penyakit menyerang 1/3 tulang cardiac aoutput meninggi,
mengganggu kondisi jantung.
(Lanjutan)
• Pasien gagal jantung stabil, kronik:
- bila muncul exacerbation bisa menimbulkan perubahan terapi. • Pasien yang tidak compliance (terpenuhi)
dengan terapi kadar garam dan intake cairan tinggi: - arrhythmia,
- aktivitas berlebih, - emboli paru,
Tipe dan Tanda-tanda serta Simtoma
- Bisa timbulnya mendadak,
- Bisa durasi tumbulnya pendek (akut) - Bisa juga prostrated (kronik)
Tanda dan Simtoma: